Anda di halaman 1dari 2

RESUME

FILSAFAT HUKUM
RESUME FILSAFAT HUKUM ZAMAN REINASSANCE

A. Periode Reinassance
Istilah Renaissance berasal dari bahasa Perancis (renaissance) yang
berarti kebangkitan kembali. . Dalam bahasa Latin berarti “re + nasci” berarti
lahir kembali (rebirth). Oleh sejarawan istilah tersebut  digunakan untuk
menunjukkan berbagai periode kebangkitan intelektual, khususnya yang terjadi
di Eropa.1
Orang yang mula-mula menggunakan istilah tersebut adalah jukes
Michelet, sejarahwan perancis terkenal. Menurutnya Renaissance adalah periode
penemuan  manusia dan dunia dan bukan sekedar sebagai kebangkitan kembali
yang merupakan permulaan kebangkitan modern, di tandai dengan oleh
terjadinya sejumlah kekacauan dalam bidang pemikiran. Di satu pihak terdapat
astrologi, kepercayaan yang bersangkutan dengan dunia hitam, perang-perang
agama,dan sebagainya.
Awal mula dari suatu masa baru di tandai oleh usaha besar Descartes
(1596-1650M) untuk memberikan kepada filsafat  suatu bangunan yang baru.
Memang dalam bidang filsafat zaman renaissance kurang menghasilkan karya
penting bila dibandingkan dengan bidang seni dan sains. namun di antara
perkembangan itu  terjadi dalam perkembangan dalam bidang filsafat. Descartes
sering disebut dengan tokoh pertama filsafat modern.
Dilihat dari definisinya, kata “Renaissance” menyiratkan sebuah
pembangunan kembali atau kebangkitan. Periode yang dikenal sebagai
renaissance dipandanag sebagai penemuan kembali cerahnya peradaban yunani
dan Romawi (yang dianggap sebgai klasik) ketika keduanya mengalami masa
keemasan, faktanya sekalipun semasa renaissance banyak orang membaca
kesustraan klasik dan mempertimbangkan kembali pemikiran klasik, esensi yang
sebenarnya dari renaissance adalah lahirnya pembaharuan maupun penciptaan.
Zaman Renaissance sering disebut sebagai zaman humanisme, sebab
pada abad pertengahan manusia kurang dihargai sebagai manusia, kebenaran
diukur berdasarakan kebenaran gereja, bukan menurut yang dibuat oleh
manusia.2 Humanisme menghendaki ukuran haruslah manusia, karena manusia
mempuyai kemampuan berpikir, berkreasi, memilih dan menentukan, maka
humanisme menganggap manusia mengatur dirinya dan mengatur dunianya.
Ciri-ciri utama Renaissance dengan demikian adalahmenghidupkan kembali
rasionalisme yunani,  individualisme, humanisme, lepas dari pengaruh agama.
Manusia sudah mengandalkan akal (rasio) dan pengalaman (empiris) dalam
1
Waris, Filsafat Umum (Ponorogo: STAIN Po PREES, 2009),h. 52-53.
2
Hendra suhendi, Filsafat Umum (Bandung: CV Pustaka setia, 2008),h. 340.
merumuskan pengetahuan, meskipun harus diakui filsafat belum menentukan
bentuk zaman renaissance. Melainkan pada zaman sesudahnya, yang
berkembanag pada waktu sains, dan penemuan-penemuan dari hasil 
pengembangan sains yang kemudian berimplikasi pada semakin ditinggalkan
agama Kristen karena semangat humanisme-fenomena tersebut cukup tampak
pada abad modern.3

3
Fuadi Ihasan, Filsafat ilmu (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010),h. 147.

Anda mungkin juga menyukai