Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KOMUNITAS


PROMOSI KESEHATAN

Oleh:
Mahasiswa Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk

PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS


AKADEMI KPERAWATAN D III PELNI
JAKARTA
TAHUN 2020
LAPORAN PENDAHULUAN IMPLEMENTASI PROMOSI KESEHATAN

A. Pendahuluan
Coronavirus (CoV) adalah virus jenis baru dari kelompok virus corona dan
dapat menyebabkan penyakit pernapasan pada manusia. Nama Corona
diberikan dengan alasan bentuknya mirip korona matahari. Korona berasal
dari bahasa Yunani artinya mahkota. Asal virus korona, nCov memiliki 96%
kesamaan genetic dengan virus yang terdapat di kelelawar yang ditemukan di
provinsi Yunan, China. Virus ini adalah virus ZOONOSIS yaitu virus yang
berasal dari hewan seperti: MERS, SARS, Flu burung. Virus ini menyebar
antara hewan dengan manusia lalu dari manusia ke manusia. nCov
penyebarannya sangat cepat ke seluruh bagian dunia tetapi tingkat
kematiannya hanya 2% dibandingkan dengan MERS mencapai 34%..
Virus corona akan lebih mudah mati jika berada di luar sel tubuh ke
lingkungan bebas dalam rentang waktu maksimal 24 jam. Virus juga rentan
terhadap suhu tinggi dan akan mudah di eliminasi dengan air karena virus
tidak bisa menempel pada suatu permukaan diluar sel tubuh. Proses
masuknya virus ke tubuh manusia yaitu penderita terpapar oleh virus corona.
Virus corona masuk ke sel karena nucleus cocok dengan reseptor ACE2.
Aseptor ACE2 ini ditemukan di sel dalam sistem pernapasan. Aseptor ACE2
juga dapat di temukan di sistem pencernaan oleh karena itu tanda gejalanya
bukan hanya batuk, pilek, sakit tenggorokan tapi, gejalannya bisa menjadi
diare. Masa inkubasi virus, gejalanya 3-7 hari sejak terpapar infeksi virus
menginplikasi didalam tubuh dengan tanda gejalanya demam.
Manifestasi klinis biasanya muncul dalam 2 hari hingga 14 hari setelah
paparan. Tanda dan gejala umum infeksi coronavirus antara lain gejala
gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Pada kasus
yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal
ginjal, dan bahkan kematian.
Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus
pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei,
Cina. Pada tanggal 7 Januari 2020, Cina mengidentifikasi pneumonia yang
tidak diketahui etiologinya tersebut sebagai jenis baru coronavirus (novel
coronavirus, 2019-nCoV). Penambahan jumlah kasus 2019-nCoV
berlangsung cukup cepat dan sudah terjadi penyebaran ke luar wilayah
Wuhan dan negara lain. Sampai dengan 26 Januari 2020, secara global 1.320
kasus konfim di 10 negara dg 41 kematian (CFR 3,1%). Rincian China 1297
kasus konfirmasi (termasuk Hongkong, Taiwan, dan Macau) dengan 41
kematian (39 kematian di Provinsi Hubei, 1 kematian di Provinsi Hebei, 1
kematian di Provinsi Heilongjiang), Jepang (3 kasus), Thailand (4 kasus),
Korea Selatan (2 kasus), Vietnam (2 kasus), Singapura (3 kasus), USA (2
kasus), Nepal (1 kasus), Perancis (3 kasus), Australia (3 kasus). Diantara
kasus tersebut, sudah ada beberapa tenaga kesehatan yang dilaporkan
terinfeksi. Sampai dengan 24 Januari 2020, WHO melaporkan bahwa
penularan dari manusia ke manusia terbatas (pada kontak keluarga) telah
dikonfirmasi di sebagian besar Kota Wuhan, China dan negara lain.
Menurut presiden RI, terdapat 2 warga negara Indonesia yang terjangkit
virus corona. Dua WNI itu merupakan seorang ibu (64 tahun) dan putrinya
(31 tahun). Keduanya diduga tertular virus corona karena kontak dengan
warga negara Jepang yang datang ke Indonesia (Kompas.com).
Menurut hasil penyelidikan epidemiologi awal, sebagian besar kasus di
Wuhan memiliki riwayat bekerja, menangani, atau pengunjung yang sering
berkunjung ke Pasar Grosir Makanan Laut Huanan. Sampai saat ini,
penyebab penularan masih belum diketahui secara pasti. Pasien yang
meninggal mayoritas pasien yang memiliki riwayat penyakit kronis misalnya
gagal ginjal, diabetes, dsb. Berdasarkan analisis, orang yang terkena virus
rata-rata berumur 55 tahun, dan memiliki kontak di pasar Wuhan. Pemerintah
Indonesia, menyiapkan alat deteksinya RT-PCR. Cuci tangan dilakukan
sebagai tindakan pencegahan karena kita melakukan segala aktivitas
menggunakan tangan. Virus ini juga bisa mengenai kulit misalnya lewat luka.
Secara normal virus yang masuk ke dalam tubuh kita akan diserang oleh sel
imun kita, untuk meningkatkan sistem imun tubuh, makan makanan bergizi
dan berolahraga agar tetap bugar.
Perawat sebagai salah satu anggota tim kesehatan mempunyai peran dalam
melakukan asuhan keperawatan pada masyarakat yang beresiko tertular
penyakit corona yang meliputi peran caregiver dalam upaya promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Dalam upaya promotif perawat berperan
dengan memberikan pendidikan kesehatan meliputi pengertian, tanda dan
gejala dari penyakit sehingga dapat mencegah timbulnya penyakit corona.
Dalam upaya preventif, perawat memberi pendidikan kesehatan mengenai
cara–cara pencegahan agar masyarakat tidak terkena penyakit corona dengan
makan dengan gizi yang seimbang, rajin olahraga dan istirahat yang cukup,
jaga kebersihan lingkungan, tidak merokok, cuci tangan pake sabun, minum
air mineral 8 gelas/hari, akan-makanan yang dimasak sempurna dan jangan
makan daging dari hewan yang berpotensi menularkan, bila demam dan sesak
nafas segera ke fasilitas kesehatan, gunakan masker bila batuk/tutup mulut
dengan lengan atas bagian dalam dan jangan lupa berdoa serta langkah cara
cuci tangan yang benar.
Rekomendasi standar untuk mencegah penyebaran infeksi dengan mencuci
tangan secara teratur, menerapkan etika batuk dan bersin, memasak daging
dan telur sampai matang. Hindari kontak dekat dengan siapa pun yang
menunjukkan gejala penyakit pernapasan seperti batuk dan bersin.

B. Diagnosis Keperawatan
Resiko penularan penyakit corona di kalangan masyarakat/pengunjung
puskesmas kecamatan kebon jeruk.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 1x60 menit diharapkan
masyarakat memahami tentang pencegahan penyakit corona.
2. Tujuan khusus :
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 1x60 menit diharapkan
masyarakat
a. Terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat tentang virus corona
b. Masyarakat mampu mengenali tanda dan gejala penyakit corona
c. Masyarakat mampu melakukan pencegahan penyakit corona

D. Prosedur Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Lingkungan : Lingkungan poli yang nyaman
b. Kelompok
1) Kelompok masyarakat yang bersedia mengikuti penyuluhan
kesehatan
2) Kelompok masyarakat yang kooperatif selama penyuluhan

c. Alat dan Bahan


1) Flipchart
2) Leaflet
3) Banner
4) Handscrub
5) Masker
6) Tissue

d. Sasaran
Masyarakat di puskesmas kecamatan kebon jeruk

e. Metode
1) Diskusi
2) Tanya jawab
3) Demonstrasi

f. Waktu Dan Tempat


Tempat : Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk
Waktu : 08.00-09.00 WIB
Pelaksanaan
No Kegiatan Waktu
1 Fase Orientasi 5 menit
a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan pembimbing kepada masyarakat
c. Melakukan evaluasi validasi
d. Membuat kontrak (waktu, tempat dan topik)
e. Menjelaskan maksud dan tujuan pertemuan

2 a. Melakukan pemfokusan dengan memberikan ice 45menit


breaking pembuka
b. Menggali pengetahuan masyarakat mengenai virus
corona
c. Menyampaikan materi terkait virus corona
d. Mendemonstrasikan cara cuci tangan yang benar
e. Mendemonstrasikan cara penggunaan masker yang
benar
f. Mendemosntrasikan etika batuk

3 Fase Terminasi 10 menit


a. Menanyakan pada masyarakat tentang hal-hal yang
belum dipahami
b. Melakukan evaluasi kegiatan
c. Menyimpulkan hasil kegiatan yang telah dilakukan
bersama masyarakat
d. Menjelaskan rencana tindaklanjut
e. Mengakhiri kontrak pertemuan hari ini dan membuat
kontrak untuk pertemuan selanjutnya
f. Mengucapkan salam

3. Kriteria Evaluasi
a. Struktur
1) Laporan pendahuluan telah dikonsulkan kepada pembimbing 1 hari
sebelum penyuluhan kesehatan dilaksankan
2) Alat dan bahan yang digunakan selama penyuluhan kesehatn sudah
tersedia
3) Waktu dan tempat telah disepakati dengan puskesmas
4) Masyarakat menyetujui pelaksanaan penyuluhan kesehatan
5) Masyarakat tidak memiliki kontraindikasi terhadap tindakan
penyuluhan kesehatan
6) Tersedia ruangan untuk melakukan penyuluhan kesehatan

b. Proses
1) Media seperti flipchart, leaflet, banner, handscrub, masker, dan
tissue
2) Suara microfon terdengar jelas
3) Masyarakat aktif terkait materi pelaksaan penyuluhan kesehatan
4) Masyarakat kooperatif saat pelaksanaan penyuluhan kesehatan
5) Masyarakat dapat mengikuti penyuluhan kesehatan dari awal hingga
akhir

c. Hasil
1) 90% peningkatan pengetahuan mengenai penyakit corona
2) 90% masyarakat mampu mempraktikan cara pencegahan penyakit
corona

Mengetahui, Jakarta Maret 2020


Supervisor Mahasiswa

_______________________
NIRM

Anda mungkin juga menyukai