PIDANA ANAK
1. Identifikasi
Pada pernyataan dalam Surat Putusan Mahkamah Agung menyatakan bahwa terdakwa
melakukan kejadian pada rumah korban pada pukul 17.30 WIB tanggal 8 Agustus 2013
tepat pada hari kamis. Pada saat itu 10 menit sebelumnya Terdakwa dan korban sedang
duduk bersama pada di bale depan rumah sang korban.
2. Regulasi
Dari kasus tersebut maka adapun peraturan atau tindak pidana yang berkenaan dengan
KUHPidana sebagaimana pada Pasal 360 ayat (1) pada keterangan ke-1 lalu pada
keterangan ke-2 terdakwa kembali mendapatkan tindak melanggar Pasal 351 ayat (2)
KUHPidana.
3. Analisis
Hal tersebut masuk kedalam Pidana anak yang bersifat khusus sebagaimana keterangan
ada pada Surat Keputusan Mahkamah Agung, terdapat perincian pembahasan dari
penuntut umum dengan membawakan 3 Saksi yang menimbulkan pertimbangan telah
didakwa oleh penuntut umum berdasarkan Pasal 360 Ayat (1) yang unsur-unsurnya
adalah sebagai berikut:
1. Barang siapa ;
2. Karena lalaiannya menyebabkan luka berat orang lain ; Menimbang, bahwa
terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut:
Menimbang, bahwa menurut Hakim, pengertian kata “Barang Siapa” pada unsur ini
menunjuk pada pelaku suatu tindak pidana, yaitu seseorang atau sekumpulan orang
yang apabila terbukti melakukan suatu tindak pidana maka kepadanya harus
dipertanggungjawabkan atas tindak pidana yang dilakukannya, unsur ini dimaksudkan
untuk meneliti lebih lanjut tentang siapakah yang duduk sebagai terdakwa, apakah
benar-benar pelakunya atau bukan, hal ini untuk menghindari adanya error in persona
dalam menghukum seseorang;
Menimbang, bahwa pada persidangan pertama telah dihadapkan oleh Penuntut Umum
1 (satu) orang anak laki-laki sebagai terdakwa yang bernama TERDAKWA yang atas
pertanyaan Hakim Tunggal telah menerangkan identitasnya secara lengkap yang
ternyata sesuai dengan identitas terdakwa sebagaimana tersebut dalam Surat Dakwaan
serta sesuai pula dengan berita acara penyidikan, terlepas dari apakah terbukti atau
tidaknya perbuatan materiil yang didakwakan Penuntut Umum tersebut kepada
terdakwa; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana yang diuraikan
di atas, Majelis Hakim berkesimpulan unsur“Setiap Orang” telah terpenuhi ;
Menimbang, bahwa pada saat terdakwa pergi main ke rumah saksi korban Zakaria Bin
Hasan dan duduk di bale depan rumah korban. Saat itu terdakwa sempat disuruh korban
untuk membeli rokok setelah itu korban kembali duduk di bale bersama dengan korban
dengan saksi Muhammad Yahya Bin Hasan yang sedang menyapu halaman ;
Menimbang, bahwa pada saat di bale terdakwa melihat ada senapan angin merk
BRAMASTA milik Muhammad Yahya Bin Hasan dan terdakwa memegang senapan
angin tersebut, kemudian korban mengatakan ”jangan kamu ambil senapan angin itu
punya orang” dan terdakwa pun melatakkan kembali senapan angin tersebut sambil
bercerita ;
Menimbang, bahwa dari fakta tersebut, menurut hemat majelis perbuatan terdakwa
menyetubuhi saksi korban telah terbukti karenanya unsur ”Karena lalainya
menyebabkan luka berat orang lain” telah terpenuhi dari perbuatan terdakwa;
Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 360 ayat (1) KUHPidana telah
terpenuhi, maka Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan
meyakinkan melakukan tindak pidana “Karena Kelalaiannya Mengakibatkan Luka
Berat” sebagaimana didakwakan dalam dakwaan alternatif ke satu ; Menimbang,
bahwa terdakwa berdasarkan bukti surat dan berdasarkan yang laporan penelitian
kemasyarakatan (LITMAS) tertanggal 13 Mei 2014 yang berpendapat bahwa
berdasarkan hasil Sidang Tim Pengamat Kemasyarakatan (TPP) di Balai
Pemasyarakatan Klas II Banda Aceh tanggal 12 Mei 2014 berkesimpulan bahwa
kepada klien sebaiknya dapat dikembalikan ke orang tuanya.
Menurut tuntutan dari Penuntut Umum, terdakwa termasuk mampu menerima dakwaan
sanksi pidana penjara dan membayar beban pidana sesuai dengan apa yang sudah
ditentukkan. Adapun satu hal yang memberatkan dan juga ada hal-hal yang
meringankan, alasan adanya kedua hal yang dimaksud maka Hakim memberikan
keputusan bahwa terdakwa dinyatakan bersalah karena kelalaiannya mengakibatkan
luka berat, Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karena itu dengan pidana
penjara selama 3 (tiga) bulan, Menetapkan pidana tersebut tidak perlu dijalani oleh
terdakwa kecuali jika dikemudian hari terdakwa dinyatakan bersalah telah melakukan
tindak pidana lain melalui putusan Hakim sebelum masa percobaan selama 6 (enam)
bulanberakhir, Memerintahkan barang bukti berupa 1 (satu) unit pucuk senapan angin
merk BRAMASTA “ ANTARIKSA” yang bergagang kayu warna hitam dan laras
warna kuning; Dirampas untuk dimusnahkan dan Membebankan kepada Terdakwa
membayar biaya perkara sejumlah Rp. 2000,- (dua ribu rupiah).
5. Fakta
Faktanya terdapat barang bukti yaitu - 1 (satu) unit pucuk senapan angin merk
BRAMASTA “ ANTARIKSA” yang bergagang kayu warna hitam dan laras warna
kuning dan terdapat 3 saksi atasnama, ZAKARIA BIN HASAN, MUHAMMAD
YAHYA BIN HASAN dan SURYANA BINTI HASAN yang dimana menerangkan
kejadian secara sistematis dan sama lata tempat waktu kejadiannya.
Link Surat Putusan :
https://putusan3.mahkamahagung.go.id/direktori/download_file/11e945fb01809f58a44830383436333
7/pdf/83a7775dd817648221c91b3b8a514180
Penjelasan kasus :
1. Identifikasi
Pada hari Jumat tanggal 04 Januari 2019 sekitar pukul 10.00 Wita atau setidak-tidaknya
pada suatu waktu dalam bulan Januari tahun 2019 bertempat di rumah kos yang
berlokasi di , Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, merupakan tempat dan latar waktu
kejadian.
2. Regulasi
Perbuatan Anak sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 76D Jo Pasal 81
Ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan
Atas Undang-Undang RI No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jo UU RI No.
11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.
3. Analisis
ANAK_ telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan yang berbentuk
alternatif, sehingga Majelis Hakim dengan memperhatikan fakta-fakta hukum tersebut
diatas memilih langsung dakwaan alternatif Kedua sebagaimana diatur dalam Pasal
76E Jo Pasal 82 Ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak Jo Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, yang unsur-unsurnya adalah sebagai
berikut:
1. Setiap orang;
2. Melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat,
melakukan serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau
membiarkan dilakukan perbuatan cabul;
Dengan pernyataan diatas maka Hakim memberikan Mengadili atau Putusan yaitu
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “mengancam
melakukan perbuatan cabul”, Menjatuhkan pidana kepada Anak ANAK_ oleh karena
itu dengan pidana penjara selama 2 ( dua ) tahun di Lembaga Pembinaan Khusus Anak
(LPKA) Karangasem dan denda sebesar Rp. 60.000.000;- (enam puluh juta rupiah) dan
apabila denda tersebut tidak dibayar, maka diganti dengan pidana pelatihan kerja
selama 6 ( enam ) bulan bertempat di Dinas Kesejahteraan Sosial (LPKS MERCY
INDONESIA) alamat jalan Intan LC II/IV No.1 Tonja Denpasar Utara, Menetapkan
masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Anak ANAK_ dikurangkan
seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan, Menetapkan Anak ANAK_ tetap ditahan.
5. Fakta
Terdapat hasil visum yang dibacakan dalam pengadilan yang menunjukkan bahwa
tidak dapat ditarik kesimpulan apakah itu termasuk kekerasan fisik atau tidak,
Robeknya Hymen/selaput dara pada korban kemungkinan disebabkan benda tumpul,
Pada pemeriksaan Swab Vagina ditemukan adanya Spermatozoa. Barang bukti yaitu :
- 1 (satu) potong baju terusan anak warna pink dan hitam bergambar
Hello Kitty;
- 1 (satu) potong celana dalam anak warna putih motif daun;
- 1 (satu) unit sepeda motor Honda Vario warna hitam DK 7062 GF, No.
Ka : MH1JF8119CK448619, No. Sin : JF81E-1445942 beserta
kuncinya;
- 1 (satu) lembar STNK atas nama SAKSI_N dengan alamat Br. Yeh
Gangga Kel. Sudimara, Tabanan;
PIDANA BIASA
1. Identifikasi
Pada Juni 2015 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu tertentu dalam bulan Juni 2015
bertempat di Lemb.Belau Utara Kec.Masanda Kab.Tana Toraja atau setidak-tidaknya
pada tempat lain yang masih termasuk dalam daerah
2. Regulasi
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 263 ayat (1)
KUHP mengenai pemalsuan surat.
3. Analisis
1. Barang siapa ;
2. Dengan sengaja Membuat surat palsu atau memasulkan surat yang dapat
menimbulkan sesuatu hak
3. Dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain memakai surat tersebut
seolah-olah isinya benar dan tidak dipalsu sehingga menimbulkan kerugian
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara
selama 1 (satu) bulan dan 25 (dua puluh lima) hari
5. Fakta
Pada waktu antara awal Bulan Januari 2015 sampai dengan hari Senin tanggal 23 Maret
2015 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu di bulan Januari 2015 sampai dengan
bulan Maret 2015 atau setidak-tidaknya pada waktu tertentu di tahun 2015, bertempat
di rumah Saksi FIRSTYAN tepatnya di Jalan Perintis No.05 RT.10 Desa Bersujud
Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan
dan di rumah Saksi SUS SETYOWATI Als.IBU SUS Binti SOEPARDI tepatnya di
Jalan Perintis No.06 RT.10 Desa Bersujud, Kec.Simpang Empat, Kabupaten Tanah
Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan.
2. Regulasi
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 378 KUHP
juncto Pasal 65 ayat (1) ke-1 KUHP.
3. Analisis
Terdakwa di persidangan telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan tunggal
yaitu melanggar :
Pasal 378 KUHP juncto Pasal 55 ayat (1) KUHP, yang unsur-unsurnya adalah sebagai
berikut :
1. Unsur Barang Siapa ;
2. Unsur Dengan Maksud Untuk Menguntungkan Dirinya Sendiri atau Orang Lain
Secara Melawan Hukum ;
3. Unsur Mempergunakan Sebuah Nama Palsu atau Suatu Sifat Palsu, Dengan
Mempergunakan Tipu Muslihat ataupun dengan Mempergunakan Susunan KataKata
Bohong ;
4. Unsur Menggerakkan Seseorang Untuk Menyerahkan Sesuatu Benda, Untuk
Mengadakan Perjanjian Hutang ataupun Untuk Meniadakan Piutang ;
5. Unsur Perbarengan Beberapa Perbuatan ;
5. Fakta
PIDANA KHUSUS
2. Regulasi
Pasal 229 Ayat (3) sebagaimana diaur dan diancam pidana dalam Pasal 310 ayat (2)
UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalulintas dan Angkatan Jalan.
3. Analisis
1. Menyatakan Terdakwa Hendra Bin Ratius bersalah telah melakukan tindak pidana
“ Karena Kelalaiannya Mengakibatkan Kecelakaan Lalulintas Dengan Korban
Luka-luka ” ;
2. Menjatuhkan pidana penjara terhadap terdakwa Hendra Bin Ratius selama 3 (tiga)
Bulan dan 15 (Lima belas) hari;
3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan
seluruhnya dengan pidana yang dijatuhkan ;
4. Memerintahkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan ;
5. Menghukum terdakwa Hendra Bin Ratius membayar ongkos perkara sebesar Rp.
2.000 (dua ribu rupiah) ;
5. Fakta
Menyatakan barang bukti berupa :
• 1 (satu) unit mobil Toyota Kijang BM 1249 RA.
• 1 (satu) Lembar STNK mobil Toyota Kijang BM 1249 RA.
• 1 (satu) Lembar SIM A An. Hendra.
LINK SURAT KEPUTUSAN :
https://putusan3.mahkamahagung.go.id/direktori/download_file/11e99c594c4aeeb2861c30363338313
5/pdf/bde165f6af76d987e25fe3c899221cc9
Bahwa terdakwa BAHTIAR Als UYAR Bin (alm) SARBANI pada hari Senin tanggal
18 mei 2015 sekitar pukul 19.00 Wita atau setidak-tidaknya pada suatu waktu tertentu
dalam bulan Mei 2015 atau setidak-tidaknya masih dalam tahun 2015 bertempat di
Rumah terdakwa yang beralamat di Desa Manunggal Dusun III Kecamatan Karang
Bintang Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan.
2. Regulasi
Pasal 114 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 35 tahun 2009 tentang
Narkotika dalam dakwaan Primair Penuntut Umum.
3. Analisis
Oleh karena dakwaan Penuntut Umum bersifat Subsidaritas maka Majelis Hakim
terlebih dahulu akan mempertimbangkan Dakwaan PRIMAIR yaitu melanggar
melanggar Pasal 114 Ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun
2009 tentang Narkotika yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut:
1. Unsur Setiap Orang ;
2. Unsur Secara Tanpa Hak Atau Melawan Hukum Menawarkan Untuk Dijual,
Menjual, Membeli, Menerima, Menjadi Perantara Dalam Jual Beli, Menukar, atau
Menyerahkan Narkotika Golongan I ;
1. Menyatakan terdakwa BAHTIAR Als. UYAR Bin (Alm.) SARBANI telah terbukti
secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “ TANPA HAK
MEMBELI NARKOTIKA GOLONGAN I “ ;
2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa BAHTIAR Als. UYAR Bin (Alm.)
SARBANI oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 6 (Enam) Tahun serta pidana
denda sebesar : Rp. 800.000.000,- (Delapan Ratus Juta Rupiah) dengan ketentuan
apabila denda tersebut tidak dibayar maka harus diganti dengan pidana penjara selama
: 1 (Satu) Bulan ;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa
dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;
4. Memerintahkan terdakwa tetap berada dalam tahanan ;
5. Fakta
Yang Dirampas untuk dimusnahkan agar tidak menjadi barang yang dipergunakan
kembali.