Kelas 1. C / Kelompok 1 - 4
5 Masto’ah 6221504
11 Amidasari 6221534
Kasus 1
Usia : 26 Th
Tanggal 16 feb 2022 jam 05.00 wib ibu datang ke BPM Bd. A mengaku hamil 9 bulan anak
ke dua dengan keluhan keluar air-air sejak pukul 01.00 wib.
TP : 17- 02 - 2022
Lalu bidan melakukan Pemeriksaan dengan Hasil sebagai berikut
Ku : baik kes : CM
pemeriksaan Lab :
Dari hasil diatas didapatkan diagnose Ny. W G2P1A0 dengan KPD dan Rapid Test Positive
Bidan melakukan konsultasi dengan dokter puskesmas lalu melakukan informed contcent
kepada ibu dan keluarga bahwa ibu harus dirujuk ke rumah sakit setelah keluarga setuju
bidan melakukan konsultasi Kembali via Zonasi RS ke Dr SPOG dan melakukan pra rujukan
dengan tim bidan di BPM.
Setelah ada jawaban dari Dr. Spog di Rumah sakit bahwa pasen diterima lalu pasen dirujuk
dengan Protokol Covid 19.
Setelah pasen pulang dari rumah sakit atau 7 hari post partum dan dinyatakan negative
Covid 19 lalu Bidan melakukan follow Up kepada pasen dengan melakukan kunjungan Nifas
dan pelayanan Bayi baru lahir dengan memberikan imunisasi HB 0 .
Bidan juga memberikan edukasi Ibu Nifas seperti memberitahu tanda2 bahaya Nifas , tanda2
bahaya bayi baru lahir, pentingnya Asi Ekslusif juga Persiapan Keputusan BerKB.
Analisa kasus 1
1. Primare Care
a. Bidan A melakukan pemeriksaan INC di BPM pada Ny. W, usia 26 tahun,
G2P1A0 dengan KPD dan Rapid Antigen Positif
b. Bidan A melakukan konseling tanda-tanda persalinan dan konseling tentang
pencegahan dan penanganan kasus dengan rapid antigen positif
2. Continuity Care
a. Bidan A Memberikan pelayanan yang komprehensif kepada ibu dengan
melakukan tindakan pra rujukan sesuai protocol kesehatan.
b. Bidan A melakukan asuhan sesuai SOP sambil menunggu jawaban dari Zonasi RS
untuk Rujukan.
3. Collaborative Care
a. Bidan A melakukan konsultasi kepada dokter penanggung jawab di Puskesmas
serta diteruskan konsultasi kepada dokter SpOg melalui Rujukan Zonasi.
b. Pasien atas Ny. W diterima di RS sesuai rujukan zonasi dan Bidan A melakukan
rujukan ke RS sesuai dengan protocol kesehatan.
4. Partnership
a. Pada saat pengambilan keputusan rencana persalinan Bidan A memberikan
penjelasan serta dukungan sehingga ibu dan keluarga merasa aman dan percaya
untuk tindakan lebih lanjutnya
b. Pada masa nifas Bidan A memberikan penjelasan tentang cara ber-KB sehingga
ibu bisa memutuskan pemakaian KB sesuai dengan keinginan nya
c. Bidan A menjadi partner pemberian edukasi kepada ny. W di masa nifas dan
dalam perawatan bayi.
Kasus 2
Usia : 26 Th
Pasien ( Ny. P ) datang ke Poned dengan Keluahan Keluar cairan Seperti BAK Berwarna
hijau dan Mulas mulas Sejak pukul 02.00 wib dan Ibu mengaku ini kehamilan yang ke 3
Ku : baik kes : CM
pemeriksaan Lab :
Dari hasil diatas didapatkan diagnose Ny. P G3P2A0 Hamil aterm JTHIU dengan letak
bokong
Setelah Melakukan Pemeriksaan Bidan jaga Segera menyampaikan hasil pemeriksaan kepada
pasien dan Melakukan konsultasi dengan dokter puskesmas , segera menyiapkan alat
Persalinan.Sambil Menyiapkan alat Bidan tentunya tidak lupa meminta Persetujuan Kepada
Keluarga Pasien untuk Menolong Persalinan
Setelah ada intruksi dari dr puskesmas untuk segera menolongya sesuai dengan asuhan
kebidanan pada pertolongan letak bokong.tdk lama kemudian bayi pun lahir secara secara
spontan dan ibu pun selamat dan dilakukan perawatan gabung ibu dan bayi dan dilakukan
perawatan bayi dan nifas.tidak lupa Bidan jaga melengkapi lembar pemantauan nifas dan
bayi untuk operan jaga kepada bidan jaga selanjutnya
Setelah 12 jam pemantauan nifas dan pemntauan bayi baru lahir .ibu dan bayi diperbolehkan
pulang atas intruksi dan ijin dari dokter puskesmas.Tidak lupa Bayi dilakukan Imunisasi HB-
0 serta Bidan mengedukasi ibu dan keluarga tentang perawatan masa nifas perawatan bayi
baru lahir, Seperti Pentingnya ASI EKLUSIF,tanda bahaya pada mas Nifas dan Tanda bahaya
pada bayi baru lahir juga tentang Keluarga Berencana ( KB) kepada Ibu.
Dan bidan jaga segera melaporkan kepada bidan desa untuk memantau masa nifas dan bayi
hingga 40 hari kedepan.
Analisa kasus 2
1. Primare Care
a. Bidan Jaga Poned melakukan Pelayanan INC kepada Ny. P , usia 26 tahun,
G3P2A0 dengan Letak Bokong.
b. Bidan jaga melakukan Inform consent pertolongan persalinan
c. Bidan Jaga memberikan pelayanan imunisasi awal pada bayi Ny. P , usia 12 jam
yaitu imunisasi HB-0.
2. Continuity Care
a. Bidan jaga memberikan pelayanan yang komprehensif sesuai SOP kepada ibu dan
bayi
b. Bidan jaga pagi melakukan operan pasien kepada bidan jaga selanjutnya
3. Collaborative Care
a. Bidan jaga melakukan konsultasi kepada dokter penanggung jawab poned untuk
tindakan pertolongan Persalinan
b. Bidan jaga melakukan pertolongan persalinan sesuai dengan Advice yang dberikan
oleh dokter penanggung jawab
c. Bidan jaga poned Melaporkan kepada Bidan desa untuk pemantauan Nifas dan
bayi baru lahir selanjutnya
4. Partnership
a. Pada saat proses persalinan Bidan memberikan dukungan sehingga terciptanya
hubungan yang baik dan kepercayaan
b. Bidan memberikan rasa aman kepada ibu dalam proses persalinannya
STUDI KASUS
Contoh kasus 1:
Ny. N Usia 29 tahun G3P2A0 hamil aterm datang ke puskesmas jam 04.00 Wib mules sjak
jam 18.30 wib Riwayat persalinan yang terdahulu anak ke 1 normal bpm anak ke 2 normal
bidan bpm tidak ada riwayat penyakit
Pemeriksaan Fisik :
Tensi : 160/100 Mmhg nadi : 83 x/menit Respirasi : 21x/ menit suhu : 36 .5 TFU: 27 CM
DJJ: 142 X/menit His : 2x10’25 vt : v/v tak portio tebal lunak pembukaan 2 cm ketuban
positif H1
Diagosa : G3P2A0 hamil aterm inpartu kala 1 fase laten dengan PEB
Asuhan Kebidanan :
Contoh kasus 2:
Ny M usia 41 tahun datang ke pmb bidan tanggal 16 Februari 2022 untuk mendapatkan
pelayanan kb . Ny M Baru melahirkan 40 hari yang lalu , tidak menyusui Asi Eklusif karena
asinya sedikit . Bidan memberikan konseling Tentang Jenis Jenis Kontrasepsi beserta Efek
sampingnya Setelah mendapatkan penjelasan ibu mengerti Ny M memilih untuk KB suntik 3
bulan
Bidan memberikan pelayanan kb suntik 3 bulan dan menjadwalkan untuk kunjungan ulang
tgl 9 Mei 2022:
5 Eliawati 6621502
1. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan pertolongan
pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi
2. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi
dan kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi
dengan melibatkan klien / keluarga
3. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas
4. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir (BBL)
5. Memberikan asuhan kebidanan pada balita
6. Melakukan kolaborasi rujukan dengan faskes selanjutnya seperti polindes, puskesmas,
dan rumah sakit
Contoh kasus :
1. Ibu hamil datang ke BPM dengan keluhan akan melahirkan. Tapi setelah melahirkan
ternyata ibu ini mengalami perdarahan.
Dalam hal ini bidan tidak bisa menanganinya sendiri maka kita harus berkolaborasi
dengan teman sejawat yaitu bidan yang lain, agar bisa membagi tugas dalam
menangani kasus ini. Sehingga ibu dapat tertolong, maka team bidan dapat membagi
tugas dalam menangani kasus tersebut. Hentikan perdarahan dan perbaikan Keadaan
Umum, sambil kolaborasi dengan dokter Puskesmas atau Poned untuk pasca
perdarahannya, sampai klien mendapatkan pelayanan yang maksimal.
2. Seorang ibu hamil telah melahirkan di Puskesmas dengan Bayi asfiksi berat
Maka kolaborasi yang dilakukan adalah penanganan bayi bari lahir dengan langkah
awal pada bayi dan resusitasi pada bayi, pantau keberhasilan resusitasi dengan
berkolaborasi dengan dokter dan rs untuk penanganan selanjutnya.
Memberikan asuhan kepada klien dan keluarga tentang hal terburuk pada bayi.
STUDI KASUS
Kelompok 4 (Patnership)
4 Saliah 6221509
6 Maryani 6221516
9 Ai Maslomrah 6221515
11 Natalia 6221493
KASUS 1
Ny. E datang ke Bidan untuk KB, ny E masih bingung harus memilih jenis kontrasepsi apa
yang akan di gunakan karena memiliki riwayat darah tinggi dan jarak kehamilannya terlalu
dekat. Ny. E merasa khawatir kalau tidak menggunakan kontrasepsi akan cepat hamil lagi.
Bidan memberikan penjelasan tentang jenis-jenis alat kontrasepsi beserta efeksamping dan
cara penggunaannya, bidan mempersilahkan ny. E untuk bertanya apabila ada yang belum
faham. Bidan pun menjawab semua pertanyaan ny.e dengan sabar dan ramah. Berkat
penjelasan yang diberikan oleh bidan ny.e merasa nyaman dan memahami tentang
kontrasepsi. Akhirnya ny.e memutuskan alat kontrasepsi yang akan digunakannya dengan
perasaan tenang yaitu akan menggunakan IUD.
KASUS 2
Ny. C membawa anak gadisnya ke rumah bidan dengan keluhan tidak mau makan pusing dan
lemes. Ny. C merasa curiga kalau anak gadisnya hamil akibat pergaulan bebas tetapi anaknya
tidak mengakui.
Bidan menanyakan keluhan dan kapan terakhir haid anak gadis tersebut dengan sopan dan
berempati supaya gadis merasa nyaman dan aman. Akhirnya gadis itu menceritakan
keluahannya dan menyebutkan kapan terakhir mendapatkan haid. Bidan pun melakukan
pemeriksaan urine untuk memastikan gadis tersebut hamil/tidak, hasil pemeriksaan
menyimpulkan gadis tersebut hamil di luar nikah. Ny. C pun marah terhadap anak gadisnya
sampai terjadi keributan. Bidan menengahi keributan tersebut dengan memberikan
pemahaman kepada keduanya, sesuatu yang sudah terjadi tidak bisa di ulang lagi untuk
kedepannya harus mencari solusi untuk anak gadisnya. Berkat penjelasan bidan akhirnya
keributan antara ibu dan anak pun bisa di atasi. Bidan melakukan pemeriksaan terhadap gadis
dan memberikan vitamin.