Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PELATIHAN PENGOLAHAN ANGGUR HITAM MENJADI PRODUK


OLAHAN RUMAH BAGI MASYARAKAT KECAMATAN SERIRIT UNTUK
MENINGKATKAN PEREKONOMIAN PETANI ANGGUR

BIDANG KEGIATAN:

PKM GAGASAN FUTURISTIK TERTULIS

Diusulkan oleh:

I Made Riko Surya Dharma 2206511175 2022

Arya Saputra 2206511148 2022

Angel Melva Apriani Br. M 2206511153 2022

Vita Resia Penggabean 2206541096 2022

UNIVERSITAS UDAYANA
BALI
2022
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anggur hitam merupakan usaha tani yang berkembang dalam waktu yang
cukup lama di daerah Kabupaten Buleleng dimulai sejak ditanamnya pada tahun
1934, tepatnya di Desa Pengastulan Kecamatan Seririt. Usaha tani anggur di
kabupaten ini terus menjadi tumbuh sebab sokongan serta kemitraan dari para
penyuluh pertanian. Budidaya buah ini sanggup membetulkan taraf hidup para
petani serta menjadikan buah ini selaku komoditas unggulan di samping buah-
buahan yang lain.

Tumbuhan anggur berasal dari Eropa semenjak jaman penjajahan dulu.


Sebagian varietas anggur yang telah sanggup menyesuaikan diri serta sesuai
dengan hawa di Indonesia di antara lain Probolinggo Super, Probolinggo 81,
Kediri Kuning, Bali, Red Prince/ Prabu Bestari. Varietas-varietas tersebut telah
dilepas oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia.

Tipe anggur yang ditanam dikala itu merupakan Gross Colman, Isabella,
Frakenthaler serta Alphonzo Lavalle. Dari budidaya tipe anggur yang ditanam
tersebut, nyatanya tipe Alphonso Lavalle yang menyesuaikan diri sangat baik di
wilayah tropis semacam di Kecamatan Seririt serta membagikan pemasukan yang
lumayan besar.

Setelah itu semenjak tahun 1984 terjalin pengembangan anggur yang


demikian luas hingga ke kecamatan yang lain semacam Kecamatan Banjar serta
Gerokgak, apalagi telah mulai memasuki secara sporadis di Kecamatan Sawan
serta Kubutambahan. Hingga dikala ini sentra penciptaan anggur yang diketahui
serta diresmikan jadi kawasan anggur di Buleleng terletak pada 3 kecamatan ialah
Seririt, Banjar serta Gerokgak.

Bersumber pada pertimbangan tersebut, hingga anggur Buleleng diusulkan


guna menemukan pengakuan varietas. Lewat SK Menteri RI Nomor: 857/ kpts/
TP. 240/ 12/ 1985 tertanggal 28 Desember 2005, anggur yang tumbuh di Buleleng
dilepas jadi anggur Varietas Bali serta dipasaran diketahui dengan istilah Anggur
Bali.

Sentra penciptaan anggur Indonesia ada di Kota Probolinggo (Jawa Timur),


Kabupaten Buleleng (Bali) serta Kota Palu (Sulawesi Tengah). Dari ke 3 wilayah
sentra tersebut yang sangat besar merupakan Kabupaten Buleleng. Bersumber
pada informasi BPS menampilkan kalau penciptaan anggur nasional pada tahun
2016 sebesar 9.505 ton serta pada tahun 2017 hadapi kenaikan jadi 11. 735 ton
ataupun naik sebesar 23, 46 persen.

Anggur Bali bisa disantap dalam wujud buah fresh ataupun olahan semacam
minuman (wine). Pemanfaatan anggur buat mengkonsumsi sebanyak 40% serta
industri wine sebanyak 60%. Harga anggur fresh di pasar berkisar Rp 5.000-Rp
15.000,- per kilogram serta industri wine membeli Rp 8. 000- per kilogram.

Para petani di wilayah sentra mengharapkan energi serapnya ditingkatkan


sehingga sanggup menanggulangi permasalahan kelebihan penciptaan sekalian
tingkatkan pemasukan. Wine yang dibuat mempunyai kandungan alkohol optimal
10% serta diperuntukkan untuk turis asing di sebagian hotel berbintang di Bali.
Persoalan mengenai olahan anggur terdapat pada petani yang belum mampu
melakukan hilirisasi produk dari olahan anggur. Sehingga, penjualan dari anggur
tersebut belum terjadi secara maksimal. Produk olahan yang lain semacam sari
buah, dodol anggur serta yang lain belum banyak digarap sebab sebatas industri
rumah tangga. Oleh karena itu, pengusul mengajukan suatu program
pemberdayaan atau pengabdian masyarakat untuk mengolah anggur hitam di
Kecamatan Seririt menjadi produk olahan diluar produk wine. Program
pengabdian masyarakat ini difokuskan untuk melatih masyarakat membuat
produk olahan rumahan yang menarik dan memiliki nilai jual tinggi, yang terdiri
dari atas dodol anggur dan selai buah anggur hitam khas Kecamatan Seririt.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa rumusan
masalah yaitu sebagai berikut.
1. Bagaimana cara meningkatkan sumber daya manusia yang unggul
dengan pemberdayaan masyarakat sasaran ?
2. Bagaimana cara meningkatkan produktivitas petani anggur dengan
melakukan penjualan produk olahan rumah ?
3. Bagaimana cara memberdayakan masyarakat sasaran agar dapat
menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dari olahan rumah berbahan
dasar anggur hitam khas Seririt ? limbah sampah plastik?

1.3 Luaran yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan dari pelaksanaan program kreativitas ini diantaranya :

1. Terciptanya petani yang unggul dan dapat meningkatkan penjualan


anggur hitam dari produk olahan rumah.
2. Meningkatnya penghasilan petani anggur hitam disamping penjualan
buah anggur hitam saja.

3. Mengetahui dan dapat melaksanakan cara pelatihan serta pengolahan


olahan anggur hitam rumahan menjadi produk bernilai jual tinggi.

4. Terciptanya lapangan pekerjaan baru di daerah masyarakat sasaran dari


pengolahan anggur hitam.

1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dalam penulisan ini, yaitu sebagai berikut:
1. Manfaat tim pelaksana
Bagi tim pelaksana melalui program kreativitas ini dapat memberdayakan
masyarakat sasaran untuk menciptakan lapangan pekerjaannya sendiri.
2. Manfaat bagi masyarakat sasaran
Bagi petani anggur hitam Kecamatan Seririt, melalui program ini dapat
menciptakan lapangan pekerjaannya sendiri sehingga mereka dapat memenuhi
kebutuhan ekonominya secara mandiri.

Anda mungkin juga menyukai