Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rochmat Agung Widodo

NIM : 21043120

Prodi : Akuntansi (NK)

Kuis Pendidikan Kewarganegaraan

SOAL

1. Mengapa sebuah negara memerlukan konsep ketahanan nasional?


Jawab:
Dalam perjuangan mencapai cita-cita dan tujuan nasional sebuah negara tidak
terhindar dari berbagai ancaman dan untuk mengatasi berbagai ancaman
tersebut negara harus memiliki kemampuan.keuletan dan daya tahan yang
disebut dengan ketahanan nasional. Kondisi atau situasi negara selalu
berobah-obah tidak statis dan ancaman yang dihadapi tidak sama dari waktu
ke waktu baik jenisnya maupun besarnya. Ada yang bisa diantisipasi sedini
mungkin tetapi ada juga yang datangnya secara tiba-tiba yang sulit
mengantisipasinya contohnya kondisi saat ini yaitu serangan Covid-19 yang
menggempur dunia termasuk Indonesia. Karena itu konsep ketahanan nasional
diperlukan oleh negara. Tannas harus dibina dan ditingkatkan dengan
kondisi ancaman yang dihadapi. Dan inilah yang disebut dinamika ketahanan
nasional. Secara terus menerus kekuatan yang dimiliki harus senantiasa
diperbaharui dan di konversikan jadi kemampuan. Ketahanan nasional juga
mempunyai fungsi sebagai kondisi dinamik bangsa. sebagai konsepsi
pengaturan dan penyelenggaraan negara serta sebagai metode berfikir
komprehensif integralistik. Tidak hanya negara, sebagai warga negara pun
harus memiliki ketahanan nasional, agar bisa mengatasi sekaligus melawan
ancaman dari negara luar, contoh saat ini banyak warga Indonesia lebih
menggandrungi budaya Korea (KPOP) dari pada budaya tanah air Indonesia,
kemudian adanya ideologi yang bertentangan dengan Pancasila yang
menyusup identitas kita sebagai bangsa Indonesia.

Referensi :

PROF DR LAURENCE A MANULLANG. (2020). Ketahanan Nasional Indonesia.


Jakarta: utira-ibek.ac.id

2. Apakah unsur ketahanan nasional di setiap negara berbeda? jelaskan!


Jawab:
Pada dasarnya, unsur ketahanan nasional setiap negara adalah sama. Yang
berbeda adalah variasi dari suatu negara dengan negara lain. Dalam
terminologi Barat, ketahanan nasional, dikenal dengan istilah national power
(kekuatan nasional). Teori national power telah banyak dikembangkan oleh
para ilmuwan dari berbagai negara. Hans J Morgenthau dalam bukunya
Politics Among Nation ia menjelaskan tentang apa yang disebutnya sebagai
“The elements of National Powers” yang berarti beberapa unsur yang harus
dipenuhi suatu negara agar memiliki kekuatan nasional. Secara konsepsional,
penerapan teori tersebut di setiap negara berbeda, karena terkait dengan
dinamika lingkungan strategis, kondisi sosio kultural dan aspek lainnya,
sehingga pendekatan yang digunakan setiap negara juga berbeda. Demikian
pula halnya dengan konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia, yang unsur-
unsurnya mencakup Asta Gatra dan pendekatannya menggunakan Pendekatan
Asta Gatra.

Referensi :
Nurrohman. (2020). KETAHANAN NASIONAL INDONESIA. Mojokerto: dosen.stie-
alanwar.ac.id.

3. Bagaimana dinamika ketahanan nasional sekarang ini ditinjau dari aspek


pendidikan?
Jawab:
Perkembangan zaman menuntut peserta didik lebih banyak menggunakan
teknologi modern dalam berinteraksi sosial seperti Internet, media sosial dan
perangkat teknologi tinggi lainnya. Bahkan saat ini pola pembelajaran jarak
jauh seperti e learning zoom meeting atau webinar mungkin sudah tidak asing
bagi siswa apalagi mahasiswa. Apabila dilihat dari segi efisiensi dan
efektivitas tentu pembelajaran jarak jauh sangat produktif, namun bila dilihat
juga dari segi sensitifitas siswa atau peserta didik dalam pola interaksi sosial
tentu perlu dikaji lebih jauh karena berinteraksi sosial langsung di dunia nyata
pasti berbeda dengan di dunia maya. Internet dan media sosial dengan
berbagai variannya bisa saja mengubah perilaku, adab sopan santun dan budi
pekerti. Dengan demikian, mau kemana pendidikan nasional kita bila pada
gilirannya menjadi bumerang bagi Ketahanan Nasional Indonesia khususnya
ketahanan sosial budaya. Menjadi bahan renungan dan pemikiran kita
bersama bahwa Sistem Pendidikan Nasional memang perlu melakukan
pembaharuan untuk mengikuti perubahan kehidupan lokal, nasional dan
global namun jangan sampai mengubah jati diri bangsa Indonesia yang penuh
tata krama, sopan santun dan budi pekerti yang pada gilirannya justru menjadi
bumerang pada Ketahanan Nasional, khususnya ketahanan sosial budaya
karena terjadi perubahan pada perilaku sosial dan cara berpikir.

Referensi :
Julia Bea Kurniawaty, SH, MH. (2020). Ketahanan Nasional Dalam Bidang
Pendidikan. Jakarta: gapuranews.com.

Anda mungkin juga menyukai