Anda di halaman 1dari 40

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

DOKUMEN I
KURIKULUM MI MANBAUL ULUM
TAHUN PELAJARAN 2022-2023
BAB IV
Struktur Dan
Muatan Kurikulum
KTSP MI Manbaul Ulum
37

BAB IV
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum
Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil. Untuk
kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Manbaul Ulum Suka Damai   organisasi Kompetensi
Dasar kurikulum dilakukan melalui pendekatan  terintegrasi (integrated curriculum).
Berdasarkan pendekatan ini maka terjadi reorganisasi Kompetensi Dasar mata pelajaran
yang mengintegrasikan konten mata pelajaran IPA dan IPS di kelas I, II, dan III ke dalam
mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia,
Matematika, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Dengan pendekatan ini
maka struktur Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Manbaul Ulum Suka Damai menjadi lebih
sederhana karena jumlah mata pelajaran berkurang.
Merujuk pada Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi
Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam
Rangka Pemulihan Pembelajaran, dengan ketentuan pelaksanaan kurikulum tahu pelajaran
2022-2023 adalah sebagai berikut :
1) Dalam rangka pemulihan ketertinggalan pembelajaran (learning loss) yang terjadi
dalam kondisi khusus, satuan pendidikan atau kelompok satuan pendidikan perlu
mengembangkan kurikulum dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan kondisi
satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
2) Pengembangan kurikulum satuan pendidikan sebagaimana dimaksud mengacu
pada:
a) Kurikulum 2013 untuk pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar secara
utuh;
b) Kurikulum 2013 untuk pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang
disederhanakan; atau
c) Kurikulum Merdeka untuk pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah secara utuh.
3) Kurikulum sebagaimana dimaksud mengacu pada Standar Nasional Pendidikan
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

3
7
KTSP MI Manbaul Ulum
38

4) Kurikulum 2013 sebagaimana dimaksud dilaksanakan sesuai dengan ketentuan


peraturan perundang-undangan.
5) Kurikulum 2013 sebagaimana dimaksud ditetapkan oleh pemimpin unit utama yang
membidangi kurikulum, asesmen, dan perbukuan.
6) Kurikulum Merdeka sebagaimana dimaksud tercantum dalam Lampiran I yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.

Struktur kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Manbaul Ulum Singingi Hilir meliputi


sejumlah matapelajaran yang keluasan dan kedalamannya sesuai dengan Kompetensi Inti
dan kompetensi dasar yang ditetapkan pemerintah secara nasional. Untuk mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab sesuai KMA Nomor 183 tahun 2019 tentang
Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab pada Madrasah (KI, KD
Terlampir). Sedangkan mata pelajaran Umum sesuai dengan Permendikbud Nomor 24
tahun 2016 dan Permendikbud nomor 37 tahun 2018 tentang tentang KI KD Kurikulum
2013 Jenjang Dikdasmen KI, KD Terlampir).
Struktur kurikulum disusun mengacu pada struktur kurikulum yang terdapat dalam
KMA Nomor 184 Tahun 2019 sebagai berikut;

Keterangan :
* Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah
KTSP MI Manbaul Ulum
39

** Madrasah dapat menambah beban belajar maksimal 6 jam pelajaran.


Penambahan 6 jam pelajaran tersebut sudah termasuk di dalamnya mata
pelajaran muatan lokal.
Tabel 4.1 :
Struktur Kurikulum MIS Manbaul Ulum Singingi Hilir
Penambahan
Alokasi Waktu Perpekan
Mata Pelajaran & Relokasi
I II III IV V VI
Kelompok A            
Pendidikan Agama
1            
Islam
a. Al-Qur’an Hadis 2 2 2 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2 2 2 2
c. Fikih 2 2 2 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan
- - 2 2 2 2
Islam
Pendidikan Pancasila - 1 JP
2 5-(1) 5-(1) 6-(1) 4 4 4
dan Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 8-(1) 9-(2) 10-(2) 7 7 7 - 2 JP

4 Bahasa Arab 2 2 2 2 2 2
5 Matematika 5-(1) 6-(1) 6-(1) 6 6 6 - 1 JP

6 Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3


7 Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B            
Seni Budaya dan
1 4 4 4 5 5 5
Prakarya*
Pendidikan Jasmani,
2 4 4 4 4 4 4
Olahraga dan Kesehatan
3 Muatan Lokal*            
a. Tahfidz Al Qur’an 2+(3) 2 2 + 3 JP

b. Kitap Kuning 2 2 2
3 JP Relokasi
c. Pendalaman SAINS
(3) (3) MTK 1 JP +
Matematika BIN 2 JP
4 Pengembangan Diri **            
Pembiasaan
a. Bimbingan Akhlak (2)
Diri
KTSP MI Manbaul Ulum
40

Penambahan
Alokasi Waktu Perpekan
Mata Pelajaran & Relokasi
I II III IV V VI
3 JP relokasi
b. Sanggar Tari (3) (3) SBDP 2 JP +
PKn 1 JP
Jumlah 36 38 42 (44) (44) (44)
Keterangan :
* Seni Budaya dan Prakarya Dirangkai dengan Kegiatan Sanggar dengan
Penambahan 1 Jam Pelajaran dari 4 Jam di muatan Wajib
** Madrasah dapat menambah beban belajar maksimal 6 jam pelajaran.
Penambahan 6 jam pelajaran tersebut sudah termasuk di dalamnya mata
pelajaran muatan lokal.
*** Tahfidz Al Qur’an Pada struktur kurikulum di atas adalah pengembangan
struktur kurikulum minimal yang kemudian dirangkai dengan kegiatan
Pengembangan diri ditambahkan 4 Jam Pelajaran Pada Kelas 1 untuk Kelas 2
dan Kelas 3 tetap 2 Jam Pelajaran
**** Bimbingan SAINS dan Kegiatan Sanggar Tari dilaksanakan sebagai bentuk
pengembangan kurikulum dengan merelokasikan 6 Jam Pelajaran

Struktur kurikulum MI Manbaul Ulum Singingi Hilir meliputi substansi


pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan. Struktur kurikulum MI
Manbaul Ulum Singingi Hilir disusun berdasarkan KMA Nomor 184 Tahun 2019 tentang
Pedoman Implementasi Kurikulum pada Madrasah, sebagai berikut:
a) Kurikulum MI Manbaul Ulum Singingi Hilir untuk Kelas I sampai dengan
kelas VI memuat tematik dan mata pelajaran muatan lokal dan
pengembangan diri.
b) Substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan ”IPA Terpadu” dan ”IPS
Terpadu”.
c) Pembelajaran pada kelas I-VI dilaksanakan melalui pendekatan tematik.
d) Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 35 menit.
e) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 36-40
minggu.
KTSP MI Manbaul Ulum
41

B. Muatan Kurikulum
1. muatan nasional
Muatan nasional mencakup mata pelajaran dan alokasi waktu yang ditetapkan oleh
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) maupun Keputusan
Menteri Agama (KMA) atau peraturan lain yang berlaku. Mata pelajaran adalah seluruh
mata pelajaran yang diajarkan di madrasah dengan tetap berpedoman pada struktur
kurikulum yang tercantum dalam KMA Nomor 184 Tahun 2019 tentang Pedoman
Implementasi Kurikulum pada Madrasah. Sedangkan alokasi waktu adalah waktu yang
tersedia dalam setiap mata pelajaran. Dengan rincian sebagai berikut:
a. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada MI Manbaul Ulum Singingi Hilir
merupakan ”IPA Terpadu” dan ”IPS Terpadu”.
b. Pembelajaran pada Kelas I sampai dengan Kelas VI dilaksanakan melalui
pendekatan tematik terpadu dengan menggunakan kurikulum 2013. tdak ada
muatan Mapel IPS dan IPA untuk kelas I – III karena sudah diintegrasikan pada
mapel Bahasa Indonesia. Sedangkan untuk kelas IV, V dan VI juga menggunakan
pendekatan tematik yang terdiri atas mapel umum yaitu Bahasa Indonesia, IPA,
IPS, SBDP, dan PKN. sedangkan untuk mata pelajaran Matematika dan PJOK
masih menggunakan pendekatan Mapel. Muatan Lokal, Penjaskes,dan Seni Budaya
menggunanakan pendekatan Mata Pelajaran. Pembelajaran pada Kelas I s.d. VI
dilaksanakan untuk mata pelajaran Pendidikan Agana Islam, Bahasa Arab, Muatan
Lokal, Penjaskes, dan Seni Budaya melalui pendekatan mata pelajaran, sehingga
guru kelas 1 sampai dengan Kelas VI adalah guru kelas. Untuk mata pelajaran
agama Islam, matematika dan Penjaskes (khusus kelas IV-VI) muatan lokal, seni
budaya, dan penjaskes adalah guru mata pelajaran
c. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera
dalam struktur kurikulum.
d. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
e. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran 2022/2023 (satu semester) adalah 18-20
minggu.
Disamping itu madrasah dapat merelokasi jam pada mata pelajaran tertentu untuk
mata pelajaran lain sebanyak-banyaknya 6 JTM untuk keseluruhan relokasi dengan
pertimbangan kebutuhan peserta didik, akademik, dan dalam rangka meningkatkan mutu
KTSP MI Manbaul Ulum
42

pendidikan. Merelokasi jam pelajaran bukan karena pertimbangan kekurangan atau


kelebihan guru.
2. muatan local
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang
materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Sesuai dengan
acuan kurikulum Pondok Pesantren Modern Al Hidayah Sukamaju, serta Visi Misi PPM
Al Hidayah Sukamaju tentang penetapan Mulok sebagai berikut:
a) Tahfidz Al Qur’an Juz 30 (Kelas 1, 2 dan 3) sebagai upaya
mempertahankan nilai-nilai Madrasah Berbasis Pesantren sesuai harapan
masyarakat setempat.
b) Pembelajaran Kitab Kuning (Kelas 4, 5 dan 6) sebagai upaya
mempertahankan nilai-nilai Madrasah berafiliasi Ahlussunnah Waljama’ah.
3. Pengembangan diri
Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan, bakat, dan minat. Kegiatan pengembangan diri dilakukan dalam bentuk
bimbingan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler. Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua)
bentuk kegiatan, yaitu terprogram dan tidak terprogram atau pembiasaan.
a) Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan perencanaan
khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik secara
individual, kelompok, dan atau klasikal melalui penyelenggaraan kegiatan sebagai berikut
ini.
Tabel 4.2: Program Pengembangan Diri Terprogram
Kegiatan Pelaksanaan
Bimbingan Kompetensi  Individual
Ubudiyah Dan Akhlakul  Klasikal
Karimah  Serempak semua siswa semua tingkat
 15 Menit sebelum jam pelajaran dimulai
hari selasa sampai jum’at
 10 Menit setelah jam terakhir setiap hari
belajar
KTSP MI Manbaul Ulum
43

Kegiatan Pelaksanaan
 Pelaksanaan di kombinasi dengan Mulok
Tahfidz Al Qur’an
Ekstrakurikuler  Kepramukaan ( ekstra wajib)
 Sanggar Tari
 Seni Islami Gemar Bersholawat

b) Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dilaksanakan dengan


perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik
secara individual, kelompok, dan atau klasikal melalui penyelenggaraan kegiatan sebagai
berikut ini :
Tabel 4.3: Program Pengembangan Diri Tak Terprogram (menyesuaikan dengan
program madrasah)
Kegiatan Pelaksanaan
Rutin  Baca Al Qur’an sebelum memulai
pembelajaran
 Sholat Dhuha
 Shalat dzuhur
Spontan/pembiasaan  Salam, Senyum, Sapa
 Cium tangan guru
 Membuang sampah pada tempatnya
 Besuk teman dan guru yang sakit

c) Jenis dan strategi pelaksanaan Pengembangan Diri yang diselenggarakan MIS Manbaul
Ulum Singingi Hilir adalah sebagai berikut ini.
Tabel 4.4 : Jenis dan strategi pelaksanaan Pengembangan Diri
Jenis Pengembangan
Nilai-nilai yang ditanamkan Strategi
Diri
A. Bimbingan  Religius  Pembentukan
Kompetensi  Kemandirian karakter atau
Ubudiyah &  Percaya diri kepribadian
Akhlakul Karimah  Kerja sama  Pemberian
KTSP MI Manbaul Ulum
44

Jenis Pengembangan
Nilai-nilai yang ditanamkan Strategi
Diri
 Demokratis motivasi
 Peduli sosial  Bimbingan
 Komunikatif karier

 Jujur

B. Kegiatan  Demokratis  Latihan


Ekstrakurikuler:  Disiplin terprogram
1) Kepramukaan  Kerja sama (kepemimpinan,

 Rasa Kebangsaan berorganisasi)

 Toleransi
 Peduli sosial dan
lingkungan
 Cinta damai
 Kerja keras
2) Seni Islami Gemar  Disiplin  terjadwal
Bersholawat  Jujur
 Rajin mengaji
 Peduli sosial
3) Sanggar Tari  Kemandirian  Terjadwal
 Percaya diri
 Kerja sama
 Peduli sosial
 Komunikatif

4. Pengaturan Beban Belajar


a) Pengaturan Beban Belajar dan alokasi waktu belajar
Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur ( PT ) dan Kegiatan Mandiri Tidak
Terstruktur ( KMTT ) maksimal 60% dan waktu kegiatan tatap muka perminggu pada
setiap mata pelajaran. Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu
untuk masa belajar selama satu semester. Beban belajar di Madrasah Ibtidaiyah
Manbaul Ulum Suka Damai kelas I, II, dan III masing-masing 36, 38, 44 sedangkan
KTSP MI Manbaul Ulum
45

untuk kelas IV, V, dan VI masing-masing 48 jam setiap minggu. Jam belajar
Madrasah Ibtidaiyah Manbaul Ulum Suka Damai adalah 35 menit. Kompetensi Dasar
Madrasah Ibtidaiyah (MI) dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan
jumlah Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan
proses pembelajaran yang berorientasi siswa aktif. Proses pembelajaran siswa aktif
memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses pembelajaran penyampaian
informasi karena peserta didik perlu latihan untuk mengamati, menanya,
mengasosiasi, dan berkomunikasi. Proses pembelajaran yang dikembangkan
menghendaki kesabaran guru dalam mendidik peserta didik sehingga mereka menjadi
tahu, mampu dan mau belajar dan menerapkan apa yang sudah mereka pelajari di
lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya. Selain itu bertambahnya jam belajar
memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar.
Beban belajar peserta didik mengacu pada struktur kurikulum bersadarkan
KMA No. 184 tahun 2019 tentang implementasi kurikulum Madrasah.
Tabel 4.5 : Pengaturan beban belajar
Beban Belajar  Kegiatan Tatap Muka  Keseluruhan
Madrasah Ibtidaiyah Manbaul Ulum Suka Damai

Satu jam Waktu


Jumlah jam Minggu pembelajaran per
pembelajaran
Kelas pembelajaran Efektif per tahun
tatap
Per Minggu tahun ajaran
muka/menit JP Menit
1 35 36 41 1476 51660
2 35 38 41 1558 54530
3 35 42 41 1722 60270
4 35 44 40 1760 61600
5 35 44 40 1760 61600
6 35 44 40 1760 61600

Beban belajar penugasan tersetruktur dan kegiatan mandiri tidak berstruktur  maksimum


40% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka  dari mata pelajaran yang bersangkutan.
Contoh mata pelajaran IPA dalam satu minggu 4 jam pelajaran Untuk tatap muka 60 %
Contoh perhitungan pemberian tugas :
 4 x 35 menit = 140 menit maka 40% penugasan yaitu 40% x 140 menit = 56 menit
jadi untuk pemberian tugas hanya 56 menit per minggu.
KTSP MI Manbaul Ulum
46

 Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktek di sekolah setara dengan satu
jam tatap muka. Empat jam praktek di luar sekolah stara dengan dua jam tatap muka.
 Alokasi untuk pengembangan ekspresi dan potensi disesuaikan dengan
jenis  pengembangan yang di pilih.

b) Pengaturan waktu belajar


Tabel 4.7: Pengaturan jam belajar hari Senin

N HARI SENIN N HARI KAMIS


O JAM/PUKUL I II III O JAM/PUKUL I II III
0 07.00-07.30 BIMBINGAN UPACARA 0 07.00-07.30 SKUA + DHUHA
1 07.30-08-05 KBM KBM KBM 1 07.30-08-05 KBM KBM KBM
2 08.05-08.40 KBM KBM KBM 2 08.05-08.40 KBM KBM KBM
3 08.40-09.15 KBM KBM KBM 3 08.40-09.15 KBM KBM KBM
4 09:15-09:50 KBM KBM KBM 4 09:15-09:50 KBM KBM KBM
  09:50-10.10 ISTIRAHAT   09:50-10.10 ISTIRAHAT
5 10.10-10.45 KBM KBM KBM 5 10.10-10.45 KBM KBM KBM
6 10.45-11.20 KBM KBM KBM 6 10.45-11.20 KBM KBM KBM
7 11.20-11.55   KBM KBM 7 11.20-11.55     KBM
SHOLA
11.55-12.30     11.55-12.30      
  T 8
8 12.30-13.05     KBM 9 12.30-13.05      

N
N HARI SELASA HARI JUM'AT    
O
O
JAM/PUKUL I II III   JAM/PUKUL I II III
0 07.00-07.30 SKUA + DHUHA 0 07.00-07.30 SKUA + DHUHA
1 07.30-08-05 KBM KBM KBM 1 07.30-08-05 KBM KBM KBM
2 08.05-08.40 KBM KBM KBM 2 08.05-08.40 KBM KBM KBM
3 08.40-09.15 KBM KBM KBM 3 08.40-09.15 KBM KBM KBM
4 09:15-09:50 KBM KBM KBM 4 09:15-09:40 ISTIRAHAT
  09:50-10.10 ISTIRAHAT   09:40-10.15 KBM KBM KBM
5 10.10-10.45 KBM KBM KBM 5 10.15-10.50 KBM KBM KBM
6 10.45-11.20 KBM KBM KBM 6 10.45-11.20 KBM KBM KBM
7 11.20-11.55     KBM 7 11.25-12.00      
  11.55-12.30         12.00-12.20      
8 12.30-13.05       8 12.25-13.00      

HARI RABU N HARI SABTU    


N
O
O JAM/PUKUL I II III JAM/PUKUL I II III
0 07.00-07.30 SKUA + DHUHA 0 07.00-07.30 MADRASAH BERSERI
1 07.30-08-05 KBM KBM KBM 1 07.30-08-05 KBM KBM KBM
2 08.05-08.40 KBM KBM KBM 2 08.05-08.40 KBM KBM KBM
3 08.40-09.15 KBM KBM KBM 3 08.40-09.15 KBM KBM KBM
KTSP MI Manbaul Ulum
47

4 09:15-09:50 KBM KBM KBM 4 09:15-09:50 KBM KBM KBM


  09:50-10.10 ISTIRAHAT   09:50-10.10 ISTIRAHAT
5 10.10-10.45 KBM KBM KBM 5 10.10-10.45 KBM KBM KBM
6 10.45-11.20 KBM KBM KBM 6 10.45-11.20 36 38 KBM
7 11.20-11.55   KBM KBM 7 11.20-11.55     42
  11.55-12.30         11.55-12.30      
8 12.30-13.05       8 12.30-13.05      
Catatan : Setiap Jam Terakhir ditutup dengan Catatan : Setiap Jam Terakhir ditutup dengan
Hafalan selama 5 Menit Hafalan selama 5 Menit

c) Beban Mengajar Guru


Berdasarkan PPN No 15 tahun 2018 pasal 3 kegiatan pokok yang harus di kerjakan
guru selama 37,5 jam kerja efektif itu adalah merencanakan pembelajaran atau
pembimbingan, melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan, menilai hasil
pembelajaran atau pembimbingan, membimbing dan melatih peserta didik dan
melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai
dengan beban kerja guru. Pelaksanaan pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru paling
sedikit 24 jam dan paling banyak 40 jam tatap muka perminggu sebagai syarat untuk
menerima tunjangan sertifikasi. Pemenuhan 24 jam seminggu yang biasanya bisa dipenuhi
dengan mengajar di sekolah lain tanpa batasan jam , namun saat ini guru harus mengajar
minimal 12 jam di sekolah induk (satminkal) dan hanya boleh menambah di luar sekolah
induk sebanyak 6 jam pelajaran saja. Kekurangan dari 24 jam dipenuhi dengan tugas
tambahan dari sekolah induk.

5. Ketuntasan Belajar
1) Pengertian
Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan
belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan penguasaan substansi yaitu
ketuntasan belajar KD yang merupakan tingkat penguasaan peserta didik atas KD tertentu
pada tingkat penguasaan minimal atau di atasnya, sedangkan ketuntasan belajar dalam
konteks kurun waktu belajar terdiri atas ketuntasan dalam setiap semester, setiap tahun
pelajaran dan tingkat satuan pendidikan. Ketuntasan Belajar dalam satu semester adalah
keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi dari sejumlah mata pelajaran yang
diikutinya dalam satu semester. Ketuntasan Belajar dalam setiap tahun pelajaran adalah
keberhasilan peserta didik pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran.
Ketuntasan dalam tingkat satuan pendidikan adalah keberhasilan peserta didik menguasai
KTSP MI Manbaul Ulum
48

kompetensi seluruh mata pelajaran dalam suatu satuan pendidikan untuk menentukan
kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Nilai ketuntasan kompetensi sikap
dituangkan dalam bentuk predikat, yakni predikat Sangat Baik (A), Baik (B), Cukup (C)
dan Kurang (D) sebagaimana tertera pada tabel berikut.
Tabel 4.8: Nama Tabel
Nilai Ketuntasan Sikap Predikat
Sangat Baik A
Baik B
Cukup C
Kurang D

Ketuntasan belajar untuk aspek sikap ditetapkan dengan predikat minimal Baik (B).
Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan dalam bentuk
angka dengan rentang nilai 0 (nol) -100 (seratus).

2) Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM )

Kriteria Ketuntasan Minimal ditentukan oleh satuan pendidikan mengacu pada


Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dengan mempertimbangkan karakteristik peserta
didik, karakteristik mata pelajaran dan kondisi satuan pendidikan.

 Kriteria Penetapan KKM tiap Mapel

1) KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran.


2) KKM ditetapkan oleh Musyawarah guru mata pelajaran.
3) KKM yang sudah ditetapkan akan disosialisasikan ke semua guru, siswa dan
orang tua pada awal tahun pelajaran.
4) Nilai KKM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang 0 – 100
5) Nilai KKM dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar Siswa (LHBS) dengan
mengunakan ALMAS Rapor Digital & RDM (Rapor Digital Madrasah)
 Kriteria Penetapan KKM
KKM Madrasah Ibtidaiyah Manbaul Ulum Singingi Hilir ditentukan
melalui analisis tiga hal, yaitu tingkat kerumitan (kompleksitas), daya
dukung sekolah (man, money, material), intake ( tingkat kemampuan rata-
rata siswa )
 Aspek kompleksitas materi/kompetensi yaitu memperhatikan
kompleksitas KD dengan mencermati kata kerja yang terdapat pada
KTSP MI Manbaul Ulum
49

KD tersebut dan berdasarkan data empiris dari pengalaman guru


dalam membelajarkan KD tersebut pada waktu sebelumnya.
Semakin tinggi aspek kompleksitas materi/kompetensi, semakin
rendah nilai KKM-nya.
 Aspek daya dukung antara lain memperhatikan ketersediaan guru,
kesesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran
yang diampu, kompetensi guru (misalnya hasil uji kompetensi guru),
rasio jumlah peserta didik dalam satu kelas, sarana prasarana
pembelajaran, dukungan dana dan kebijakan madrasah. Semakin
tinggi aspek daya dukung, semakin tinggi pula nilai KKM-nya.
 Aspek intake yaitu memperhatikan kualitas peserta didik yang dapat
diidentifikasi antara lain berdasarkan hasil ujian pada jenjang
pendidikan sebelumnya, hasil tes awal yang dilakukan oleh
madrasah, atau nilai rapor sebelumnya. Semakin tinggi aspek intake,
semakin tinggi pula nilai KKM-nya.

Secara teknis prosedur penentuan KKM pada Satuan Pendidikan sebagai berikut:

o Menetapkan KKM per-KD

o Menetapkan KKM matapelajaran

o Menetapkan KKM tingkatan kelas pada satuan pendidikan

Untuk memudahkan menentukan KKM,perlu dibuat skala penilaian yang disepakati


oleh guru mata pelajaran. Berikut disajikan skala penilaian pilihan pertama.

Tabel 4.9 : Nama Tabel

Aspek yang dianalisis Kriteria dan Skala Penilaian


Kompleksitas Tinggi Sedang Rendah
< 60 61 - 80 81 – 100
Guru dan daya dukung Tinggi Sedang Rendah
81 – 100 61 -80 < 60
Intake peserta didik Tinggi Sedang Rendah
81 – 100 61 - 80 < 60
Dalam menetapkan nilai KKM mata pelajaran, pendidik/satuan pendidikan dapat juga
memberikan bobot berbeda untuk masing-masing aspek, atau dengan menggunakan
skor pada setiap kriteria yang ditetapkan sebagai pilihan kedua.
KTSP MI Manbaul Ulum
50

Tabel 4.10 : Nama Tabel

Aspek yang dianalisis Kriteria dan Skala Penilaian


Kompleksitas Tinggi Sedang Rendah
1 2 3
Guru dan daya dukung Tinggi Sedang Rendah
3 2 1
Intake peserta didik Tinggi Sedang Rendah
3 2 1

Cara Menentukan KKM

1. Menentukan KKM setiap KD dengan rumus berikut.

a. Contoh penentuan KKM pilihan pertama


Misalkan aspek kompleksitas mendapat skor 75
Aspek daya dukung mendapat skor 80

Aspek intake mendapat skor 70

Jika bobot setiap aspek sama, nilai KKM untuk mata pelajaran tersebut

b. Contoh penentuan KKM pilihan kedua


JikaKDmemilikikriteriakompleksitastinggi,gurudandayadukungtin
ggi,sertaintakepeserta didiksedang,maka nilaiKKM-nya adalah:

Nilai KKM merupakan angka bulat, maka nilai KKM-nya adalah 67

2. Menentukan KKM Setiap mata pelajaran dengan rumus.


KTSP MI Manbaul Ulum
51

3. Menentukan KKM setiap tingkatan kelas pada satuan pendidikan


dengan rumus.

Diharapkan semakin tinggi tingkatan kelas, maka makin tinggi pula KKMnya,
terutama aspek intake karena telah mendapatkan perlakuan di kelas bawahnya.
Misalnya KKM kelas VI lebih tinggi dari kelas V, KKM kelas V lebih tinggi dari
kelas IV dan seterusnya.

 Interval Predikat

Setelah satuan pendidikan menentukan KKM selanjutnya satuan pendidikan


membuat interval predikat untuk menggambarkan kategori kualitas capaian hasil
belajar peserta didik. Nilai KKM merupakan nilai minimal untuk predikat (D,C,B dan
A). Predikat untuk pengetahuan dan keterampilan ditentukan berdasarkan interval
angka pada skala 0-100. Penetapan tabel interval predikat untuk KKM dibuat seperti
contoh pada tabel berikut. Misalnya KKM tingkatan kelas pada satuan pendidikan =N
(besar nilai N adalah bilangan asli<100).

Table 4.11 : Penetapan Interval Predikat

Predikat
KKM
D C B A
N <N N≤ .... .. ....≤100

Satuan pendidikan diharapkan menentukan KKM yang sama untuk semua mata
pelajaran pada tingkatan kelas tertentu.

Untuk penetapan Kriteria ketuntasan minimal terdapat dalam tabel berikut :


Tabel 4.12 : Penetapan KKM
KKM / kelas
No Komponen Kls Kls Kls Kls Kls Kls
1 2 3 4 5 6
A Matapelajaran
1 Pendidikan agama Islam
1. Alqur'an Hadist 75 75 75
2. Akidah Akhlak 75 75 75
3. Fiqih 75 75 75
KTSP MI Manbaul Ulum
52

KKM / kelas
No Komponen Kls Kls Kls Kls Kls Kls
1 2 3 4 5 6
4. Sejarah Kebudayaan Islam - 75
2 Pendidikan Kewarganegaraan 75 75 75
3 Bahasa Indonesia 75 75 75
4 Bahasa Arab 75 75 75
5 Matematika 75 75 75
6 Ilmu Pengetahuan Alam - -
7 Ilmu Pengetahuan Sosial - -
8 Seni Budaya dan ketrampilan 75 75 75
Pendidikan Jasmani dan
9 75 75 75
kesehatan
B Muatan Lokal
1. Tahfidz Al Qur’an 75 75 75
C Pengembangan diri Minimal Baik
 Kriteria Penetapan KKM Satuan Pendidikan
Setelah KKM setiap mata pelajaran ditentukan, satuan pendidikan dapat
menetapkan satu KKM yang sama dengan mempertimbangkan nilai terendah, rata-rata,
atau modus dari seluruh KKM mata pelajaran pada kelas tersebut.

 Penetapan KKM Kelas


a) Kriteria Penetapan KKM Kelas 1, 2 dan 3
MI Manbaul Ulum Singingi Hilir memiliki KKM mata pelajaran pada kelas I
terendah = 65 dan tertinggi = 70. Jika ditentukan reratanya maka diperoleh 68.
Berdasarkan hasil analisis tersebut maka MI Manbaul Ulum Singingi Hilir
dapat menentukan satu KKM yang berlaku untuk semua mata pelajaran pada
kelas I berdasarkan rata-rata yaitu 68, maka interval nilai dan predikat untuk
semua mata pelajaran di kelas I menggunakan tabel yang sama, sebagaimana
ditunjukkan di bawah ini. Rumus interval nilai adalah sebagai berikut:
Misalnya KKM 68, maka interval nilainya =

Contoh :
KTSP MI Manbaul Ulum
53

Karena panjang interval 11, maka interval nilai dan predikatnya sebagai
berikut.

Tabel 4.13; Interval Nilai dan Predikat kelas …MI….

Interval Predikat Predikat


89 – 100 A
78- 88 B
67 – 77 C
< 67 D
Keterangan: A: Sangat Baik, B: Baik, C: Cukup, D: Kurang

MI Manbaul Ulum Singingi Hilir memiliki KKM mata pelajaran pada kelas 6
terendah = 67 dan tertinggi = 75. Jika ditentukan reratanya maka diperoleh 72.

Jika KKM 72, maka interval nilainya =

Karena panjang interval 10, maka interval nilai dan predikatnya sebagai berikut.

Tabel 4.14: Interval Nilai Dan Predikat kelas 6


Interval Predikat Predikat
93 – 100 A
83- 92 B
74 – 82 C
< 74 D
Keterangan: A: Sangat Baik, B: Baik, C: Cukup, D: Kurang
Bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan yang telah ditetapkan maka siswa
mendapatkan program pengajaran remedial dan tes remedial yang dilaksanakan diluar
jam tatap muka. (sepulang sekolah). Bagi siswa yang mencapai lebih dari ketuntasan
yang ditetapkan maka mendapatkan pengayaan yang dilaksanakan dengan bimbingan
khusus.

6. Pengayaan dan Remedial


 Program Remedial
Program remedial adalah program pembelajaran yang diperuntukkan bagi
peserta didik yang belum mencapai KKM KD muatan pelajaran. Program
remedial dilakukan untuk memfasilitasi peserta didik dalam mencapai hasil
belajar yang optimal. Remedial hanya dilakukan setelah pendidik melaksanakan
penilaian harian. Metode yang digunakan dalam pembelajaran remedial
KTSP MI Manbaul Ulum
54

bervariasi sesuai dengan sifat, jenis, dan latar belakang permasalahan


pembelajaran yang dialami peserta didik. Setelah peserta didik mengikuti
program remedial dilakukan penilaian kembali untuk mengetahui ketercapaian
KD.

1) Pelaksanaan Program Remedial


Pelaksanaan program remedial dapat dilakukan dengan cara: Pemberian
bimbingan secara perorangan bila ada beberapa peserta didik yang mengalami
kesulitan yang berbeda-beda sehingga memerlukan bimbingan secara individual.
Pemberian bimbingan secara kelompok bila terdapat beberapa peserta didik
mengalami kesulitan yang sama. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode
dan media yang berbeda bila semua peserta didik mengalami kesulitan.
Pemberian bimbingan dapat diberikan melalui tugas-tugas latihan secara khusus
dengan memanfaatkan tutor sebaya baik secara individu maupun kelompok.
Apabila tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik memerlukan
bimbingan khusus, bimbingan harus dilakukan oleh pendidik secara individual
maupun kelompok.

2) Prinsip-prinsip program remedial


a) Adaptif. Pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik
untuk belajar sesuai dengan daya tangkap, kesempatan, dan gaya belajar
masing-masing.
b) Interaktif .Pembelajaran remedial hendaknya melibatkan keaktifan pendidik
untuk secara intensif berinteraksi dengan peserta didik dan selalu
memberikan monitoring dan pengawasan agar mengetahui kemajuan belajar
peserta didik.
c) Berbagai metode pembelajaran dan penilaian Pembelajaran remedial perlu
menggunakan berbagai metode pembelajaran dan metode penilaian yang
sesuai dengan karakteristik peserta didik.
d) Pemberian umpan balik sesegera mungkin Umpan balik berupa informasi
yang diberikan kepada peserta didik mengenai kemajuan belajarnya perlu
diberikan sesegera mungkin agar dapat menghindari kesalahan belajar yang
berlarut-larut dan mendeteksi sedini mungkin kesulitan belajar.
KTSP MI Manbaul Ulum
55

e) Berkesinambungan Pembelajaran remedial dilakukan berkesinambungan


dengan proses pembelajaran dan pendidik harus selalu menyediakan
program remedial sesuai dengan kebutuhan

3) Langkah-langkah program remedial

Langkah-langkah program remedial sebagai


berikut:

a) Mengidentifikasi permasalahan zembelajaran berdasarkan hasil analisis


terhadap Penilaian Harian (PH)

b) Menyusun perencanaan berdasarkan permasalahan pembelajaran

c) Melaksanakan program remedial.

d) Melaksanakan penilaian untuk mengetahui keberhasilan peserta didik.

e) Menetapkan nilai yang diperoleh peserta didik setelah program remedial


sebagai nilai akhir capaian KD muatan pelajaran.

Contoh perolehan nilai penilaian harian mata pelajaran Matematika kelas


5:

Nafis = 90
Rafa = 70
Icha = 62
Dzafran = 58
Apabila KKM mata pelajaran matematika = 70, Icha dan Dzafran tidak tuntas
dan harus mengikuti program remidial. Setelah mengikuti program remidial
(berupa bimbingan) dan dites kembali, urutan perolehan nilai sebagai berikut :

Icha = 75

Dzafran = 74

Dari hasil perolehan nilai di atas, nilai akhir matematika untuk peserta didik
tersebut diberikan sesuai dengan capaian setelah mengikuti remedial, yaitu nilai
Icha : 75 dan nilai Dzafran : 74.
KTSP MI Manbaul Ulum
56

 Program Pengayaan
Program pengayaan adalah pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang
telah melampaui KKM KD muatan pelajaran tertentu. Bentuk pelaksanaan pembelajaran
pengayaan dapat dilakukan melalui:
1) Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki minat
tertentu diberikan tugas untuk memecahkan permasalahan, membaca di
perpustakaan terkait dengan tema/sub tema yang dipelajari pada jam-jam
pelajaran sekolah;
2) Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu
yang diminati, menjadi tutor bagi teman yang membutuhkan.
3) Program pengayaan memberi kesempatan peserta didik untuk memperkaya dan
memperdalam pengetahuan sesuai dengan tingkatan kelas. Misal Furqon murid
kelas III diberi kesempatan memperdalam materi pembelajaran pada subtema
atau membaca buku cerita kesukaannya di kelas setelah tuntas penilaian harian
KD tertentu. Naila murid kelas II diberi kesempatan memperdalam materi pada
subtema atau mewarna di kelasnya karena telah mencapai KKM pada penilaian
harian KD tertentu.

7. Kenaikan Kelas
Sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, BSNP Model penilaian kelas dan SK Dirjen Pendis Nomor 5161
Tahun 2018 Tentang Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar pada Madrash Ibtidaiyah.
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. kriteria kenaikan kelas
diatur oleh masing-masing satuan pendidikan. Kendati demikian, ada rambu-rambu yang
dapat digunakan untuk merancang penentuan kenaikan kelas, Peserta didik dinyatakan naik
kelas apabila :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada tahun berjalan;
b. Nilai sikap/perilaku minimal baik;
c. Mata pelajaran yang belum mencapai ketuntasan maksimal 2 mata
pelajaran;
d. Ketercapaian Kompetensi Ubudiyah dan Akhlakul Karimah semester
Ganjil dan semester Genap minimal 70%
KTSP MI Manbaul Ulum
57

e. Jika nilai rata-rata capaian semester ganjil dan genap mata pelajaran sama
atau lebih besar dari rata-rata KKM, maka mata pelajaran tersebut
dinyatakan tuntas dan sebaliknya apabila dinyatakan tidak tuntas.

8. Kelulusan
Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada madrasah ibtidaiyah setelah:
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik;
3. Lulus Ujian Madrasah.
4. Rata-rata Ketercapaian Kompetensi Ubudiyah dan Akhlakul Karimah
secara keseluruhan minimal 70%

9. Mutasi peserta didik & Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)


 Mutasi peserta didik
Madrasah akan memfasilitasi adanya siswa yang pindah madrasah baik
swasta maupun negeri, madrasah akan memfasilitasi adanya siswa yang
pindah sekolah :
 Antar sekolah pelaksana kurikulum tingkat satuan pendidikan.
 Antara sekolah pelaksana kurikulum lama dengan sekolah pelaksana
kurikulum tingkat satuan pendidikan.
 Madrasah akan memfasilitasi adanya peserta didik pindah setelah
menyelesaikan administrasi madrasah.
 Untuk pelaksanaan pindah madrasah lintas Provinsi/Kabupaten/Kota,
dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota
setempat melalui surat pindah rayon.
 Madrasah akan memfasilitasi siswa pindah sesuai dengan ketentuan
madrasah.
 Melakukan tes atau matrikulasi atau wawancara bagi siswa pindahan

 Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)


Diutamakan siswa yang berumur minimal 6 tahun (waktu mendaftar) atau
lebih.
o Memahami Kondisi Calon Peserta didik secara detail
o Memfasilitasi Keluarga kurang mampu secara ekonomi
KTSP MI Manbaul Ulum
58

o Jumlah sesuai kapasitas kemampuan madrasah


o Keadaan anak secara fisik tidak autis.

10. Penguatan Pendidikan Karakter


 Pengertian Pendidikan Karakter
Pendidikan Karakter adalah upaya yang dilakukan pendidik untuk membantu anak
didik supaya mengerti, mempedulikan dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai
etika.

 Nilai-nilai Karakter yang Dikembangkan di MI Manbaul Ulum Suka Damai

Nilai-nilai karakter yang dikembangkan MI Manbaul Ulum Suka Damai adalah


sebagai berikut ;

1. Religius 10. Semangat kebangsaan


2. Jujur 11. Cinta tanah air
3. Toleransi 12. Menghargai prestasi
4. Disiplin 13. Bersahabat
5. Kerja keras 14. Cinta damai
6. Kreatif 15. Gemar membaca
7. Mandiri 16. Peduli lingkungan
8. Demokratis 17. Peduli sosial
9. Rasa ingin tahu 18. Tanggung Jawab
 Penerapan nilai-nilai karakter di MI Manbaul Ulum Suka Damai Penerapan nilai-
nilai karakter yang dikembangkan di MI Manbaul Ulum Suka Damai melalui
strategi ;
1. Mencantumkan nilai-nilai
karakter dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada mata pelajaran,
utamanya pelajaran Pkn, Pendidikan Agama Islam, Olahraga, dan bahasa
Indonesia.
2. Pengintegrasian dalam kegiatan
yang diprogramkan
3. Pengintegrasian dalam kegiatan
sehari-hari, antara lain ;
a. Keteladanan/contoh
KTSP MI Manbaul Ulum
59

Kegiatan pemberian contoh/teladan ini bisa dilakukan oleh kepala sekolah,


guru, atau staf administrasi di sekolah yang dapat dijadikan model bagi
peserta didik.
b. Kegiatan spontan
Kegiatan ini dilakukan pada saat guru mengetahui sikap/tingkah laku
peserta didik yang kurang baik, seperti meminta sesuatu dengan berteriak,
mencoret-coret dinding.
c. Teguran
Guru perlu menegur peserta didik yang melakukan perilaku buruk dan
mengingatkannya mengamalkan nilai-nilai yang baik sehingga guru dapat
membantu mengubah tingkah laku peserta didik.
d. Pengkondisian Lingkungan
Pengkondisian lingkungan ini dapat dilakukan dengan penyediaan sarana
fisik, seperti : penyediaan tempat sampah, jam dinding, slogan-slogan
mengenai budi pekerti, aturan/tatatertib sekolah yang ditempel pada
tempat yang strategis yang mudah dibaca peserta didik, dll.
e. Kegitan Rutin
Kegiatan ini dilakukan terus-menerus oleh peserta didik dan konsisten
setiap saat, seperti : melakukan kegiatan ikrar dan berbaris dihalaman
sebelum masuk ruang kelas, berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran,
mengucapkan salam bila bertemu orang lain, membersihkan kelas/ruang
belajar.
 Indikator keberhasilan Nilai-Nilai karakter yang di kembangkan di MI Manbaul
Ulum Suka Damai
Pendidikan karakter di MI Manbaul Ulum Suka Damai dikatakan berhasil
membentuk karakter peserta didik seperti yang diamanatkan UUSPN No. 20
tahun 2003 apabila telah indikator-indikator ketercapaian sebagai berikut ;
1. Peserta didik mampu memahami
kekurangan dan kelebihan yang dimiliki.
2. Peserta didik mampu
menunjukkan sikap percaya diri
3. Peserta didik mematuhi aturan
sosial yang berlaku dalam masyarakat
KTSP MI Manbaul Ulum
60

4. Peserta didik menunjukkan


kemampuan berpikir logis dan kreatif
5. Peserta didik menunjukkan
kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
6. Mampu berkomunikasi dengan
baik dan santun
7. Memahami hak dan kewajiban
dalam pergaulan masyarakat
8. Menunjukkan keterampilan
menyimak, membaca, menulis, dan berbicara

11. Program Bimbingan Karakter Akhlaqul Karimah

Pendidikan kecakapan hidup di Madrasah Ibtidaiyah Al Kemenag melputi Bidang


Agama,Berdasarkan Surat Edaran Edaran Jenderal Pendidikan Islam
No.Dj.11.1/PP.00/ED/863A/2008 Tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Agama RI
No.2 Tahun 2008. Program ini merupakan salah satu strategi implementasi kompetensi
mata pelajaran PAI dan Bahasa Arab, dimana muatan kompetensi didalamnya terdiri dari
Al Qur’an Hadits, Fiqih, Akidah Akhlak serta Dzikir dan do’a. Di MIS Manbaul Ulum
Singingi Hilir program tersebut diterapkan semua jenjang dari kelas 1 sampai dengan
kelas 6, dengan peta konsep sebagai berikut :
KTSP MI Manbaul Ulum
61

PETA KONSEP
PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI MIS MANBAUL ULUM

KEGIATAN PENGEMBANGAN
DIRI TERPROGRAM

BIMBINGAN HAFALAN BIMBINGAN KOMPETENSI


JUZ 30 & SURAT YASIN UBUDIYAH DAN AKHLAKUL
KARIMAH

ALOKASI WAKTU
1. 2 Jam Pelajaran
2. 4 X Tatap Muka X 15 Menit

BIMBINGAN HAFALAN BIMBINGAN KOMPETENSI


JUZ 30 & SURAT YASIN UBUDIYAH DAN AKHLAKUL
KARIMAH
1 HAFALAN JUZ 30
Kelas 1, 2 Dan 3 BIMBINGAN UBUDIYAH DAN
AKHLAKUL KARIMAH
JILID I
1. HAFALAN SURAT YASIN Kelas 1, 2 Dan 3
Kelas 4, 5 Dan 6
BIMBINGAN UBUDIYAH DAN
AKHLAKUL KARIMAH
TEKNIK EVALUASI JILID II
1. MONITORING Kelas 4, 5 Dan 6
2. PROSENTASE CAPAIAN
TEKNIK EVALUASI
HAFALAN
1. MONITORING
3. SIDANG/WISUDA 2. PROSENTASE CAPAIAN
KOMPETENSI

12. Strategi Pembelajaran dan Penilaian


1) Strategi Pembelajaran Madrasah Ibtidaiyah
Strategi pembelajaran MIS Manbaul Ulum Singingi Hilir mengacu Pada Keputusan
Direktur Jenderal Pendidikan Islam nomor 5164 tahun 2018 tentang Petunjuk teknis
penyusunan rencana pelaksanaan Pembelajaran pada madrasah, sebagai berikut:
a) Perencanaan

Perencanaan pembelajaran adalah tahap pertama dalam pembelajaran


yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan rencana pelaksanaan
KTSP MI Manbaul Ulum
62

pembelajaran (RPP). RPP merupakan rencana pembelajaran yang


dikembangkan secara rinci mengacu pada:
- Silabus,

- Kompetensi Dasar,
- buku panduan guru.

- Buku teks pelajaran

- Ciri khas pembelajaran yang meliputi:

a. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK meliputi penguatan


karakter moderasi beragama atau keseimbangan dalam beragama
atau Islam Wasathiyah, religius, nasionalis, mandiri, gotong-
royong dan integritas)
b. Literasi (literasi dasar atau keluasan wawasan bacaan dan budaya,
literasi media atau keluasan wawasan dalam penggunaan media,
literasi perpustakaan, literasi teknologi dan literasi visual)
c. Merangsang tumbuhnya 4C (Critical thinking atau merangsang
tumbuhnya kemampuan siswa berfikir kritis, Collaborative atau
merangsang tumbuhnya kemampuan siswa untuk bekerjasama
dengan berbagai pihak, Creativity atau merangsang tumbuhnya
kemampuan siswa berfikir kreatif inovatif atau munculnya ide-
ide baru orisinil, dan Communicative atau merangsang
tumbuhnya kemampuan siswa untuk mengomunikan pikiran dan
ide- ide yang dimilikinya)
d. High Order Thinking Skill (HOTS) atau keterampilan mengaitkan
komonen-komponen berfikir tingkat tinggi atau mengaitkan
antara pengetahuan dengan kompleksitas realitas kehidupan
sekitarnya.

b) Prinsip Penyusunan RPP

a) Setiap RPP harus secara utuh memuat Kompetensi Dasar sikap


spiritual (KD dari KI-1), sosial (KD dari KI-2), pengetahuan (KD
dari KI-3), dan keterampilan (KD dari KI 4);
KTSP MI Manbaul Ulum
63

b) Satu RPP dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau Iebih;
c) Penyusunan RPP sederhana, maksudnya adalah penyusunan RPP
menghindari uraian atau paparan berlebihan yang justru
mengaburkan gambaran realisasi pembelajaran yang akan
dilaksanakan;
d) Penyusunan RPP menjamin tumbuhnya kreativitas guru dan peserta
didik, artinya penyusunan RPP cukup memuat pokok-pokok yang
diperlukan dalam pembelajaran yang memungkinkan guru
mengembangkan kreativitas dalam merangsang tumbuhnya
kreativitas peserta didik dalam pembelajaran. Sebaliknya
penyusunan RPP bukan teks pembelajaran yang menjadikan guru
terlalu terkungkung mengikuti Iangkah demi Iangkah yang
menjenuhkan peserta didik melakukan pembelajaran;
e) Penyusunan RPP berpusat pada peserta didik atau cenderung
memuat pokok-pokok aktivitas peserta didik yang diharapkan
dapat berjalan dalam pembelajaran. Proses pembelajaran dirancang
dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi,
minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat
belajar yang ada pada peserta didik dengan menggunakan
pendekatan saintifik meliputi mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi, dan
mengomunikasikan;
f) Berbasis konteks atau situasi dan Iingkungan sekitar peserta didik.
Proses pembelajaran yang menjadikan Iingkungan sekitarnya
sebagai sumber belajar;
g) Berorientasi kekinian atau perkembangan kehidupan yang terbaru.
Pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, dan nilai- nilai kehidupan masa kini;
h) Mengembangkan kemandirian belajar peserta didik.

i) Memberikan umpan batik dan tindak lanjut pembelajaran;


j) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi;

k) Guru diperbolehkan mengembangkan RPP, namun tidak


KTSP MI Manbaul Ulum
64

diperbolehkan mengurangi keberadaan komponen yang sudah


ditentukan.
l) Model RPP bersifat praktis, artinya RPP hendaknya mudah dibaca
dan mudah dipraktikan dalam pembelajaran.
m) Komponen RPP (Mengintegrasikan Program prioritas madrasah)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Madrasah :
Mata pelajaran/Tema :
Kelas/SemesterAlokasi :
Waktu :

I. Tujuan Pembelajaran.
Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur,
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
II. Kompetensi Dasar.
a) KD pada KI-1
b) KD pada KI-2
c) KD pada KI-3
d) KD pada KI-4
III. Indikator Pencapaian Kompetensi.
a) Indikator KD pada KI-1 (Agama dan PPKn)
b) Indikator KD pada KI-2 (Agama dan PPKn)
c) Indikator KD pada KI-3
d) Indikator KD pada KI-4
Cara Penyusunan Indikator
a. indikator diturunkan dari Komptensi Dasar (KD)
b. menggunakan kata kerta operasional
c. jumlah indikator tergantung pada kedalaman dan keluasan materi
d. satu indikator satu kata kerja operasional
e. disusun secara prosedural dari LOTS (Low order thinking skils)
sampai dengan HOTS (High order thinking skils)
IV. Materi Pembelajaran.
Materi pembelajaran, memuat informasi tentang pokok materi dan
pokok sub materi atau materi esensial yang berkaitan dengan fakta,
konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan. Informasi tersebut dalam
RPP cukup ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan
indikator ketercapaian kompetensi, selanjutnya dijelaskan sumber
rujukan yang memuat materi pembelajaran yang telah dikondisikan.
Kelengkapan materi pembelajaran dapat dirujuk pada buku teks
pelajaran, buku panduan guru, dan sumber belajar Iainnya, misalnya
KTSP MI Manbaul Ulum
65

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)


internet atau media Iainnya, baik yang berupa muatan lokal, materi
kekinian, konteks pembelajaran dari Iingkungan sekitar yang
dikelompokkan menjadi materi untuk pembelajaran reguler,
pengayaan, dan remedial.
V. Metode Pembelajaran.
Metode pembelajaran memuat informasi tentang metode yang
digunakan dalam pembelajaran sehingga terwujud suasana belajar dan
proses pembelajaran yang memungkinkan peserta didik dapat
mewujudkan KD. Metode ini ditentukan dengan mempertimbangkan
karakteristik peserta didik dan KD, serta situasi dan kondisi yang
mungkin terjadi saat siswa belajar.
VI. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar.
Komponen ini memuat informasi singkat jelas terkait media/alat media
yang akan dipergunakan pada pembelajaran.
a. Media/alat media pembelajaran adalah alat bantu proses
pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran;
b. Sumber belajar adalah segala sumber yang telah terbukti
menyediakan informasi, data, fakta yang sesuai dengan KD
dan dapat dipelajari guna menunjang terwujudnya KD dalam
pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa buku, media cetak
dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang
relevan;
VII. Kegiatan Pembelajaran.
Komponen ini memuat pokok-pokok kegiatan yang akan
dilaksanakan pada setiap tahapan pembelajaran. Bila dipandang
perlu oleh guru membutuhkan penjelasan dalam memudahkan
dirinya melaksanakan pembelajaran, maka pokok-pokok
kegiatan dimaksud dapat diberi penjelasan tambahan yang
bersifat praktis. Namun demikian guru tidak diwajibkan
memberikan penjelasan tambahan praktis pada setiap pokok
kegiatan yang dirancang. Kegiatan pembelajaran dapat disusun
atas beberapa pertemuan sebagai berikut:
 Pertemuan Pertama: (...JP)
 Kegiatan Pendahuluan
 Kegiatan Inti (menggunakan pendekatan
saintifik yang diintegrasikan dengan metode
pembelajaran dan pembelajaran abad 21)
 Kegiatan Penutup
 Pertemuan Kedua: (...JP)
 Kegiatan Pendahuluan
 Kegiatan Inti
KTSP MI Manbaul Ulum
66

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)


 Kegiatan Penutup
 Pertemuan seterusnya.
VIII. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Komponen ini memuat informasi terkait teknik, instrumen penilaian,
dan strategi pembelajaran remedial dan pengayaan bila terjadi No.
tuntasan peserta didik yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran.

 Penilaian
Berdasarkan uraian di atas, maka komponen ini terdiri atas;

 Teknik penilaian
 Instrumen penilaian
 Pertemuan Pertama
 Pertemuan Kedua
 Pertemuan seterusnya
 Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian.

2) Strategi penilaian
a. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Penilaian pada MIS Manbaul Ulum Singingi Hilir terdiri atas; a) penilaian
hasil belajar oleh Pendidik dan b) penilaian hasil belajar oleh Satuan Pendidikan.
Penilaian tersebut berlaku untuk kegiatan intra kurikuler, ko kurikuler atau ekstra
kurikuler di sekolah maupun madrasa yang digambarkan dalam bagan sebagai
berikut:

Tabel 4.15 : Penilaian Pendidik dan Satuan Pendidikan


Penilaian Keteran
Komponen
Pendidik Satuan Pendidikan gan
 Penilaian Harian  Penilaian akhir
Bentuk  Penilaian semester
Penilaian Tengah  Penilaian akhir tahun
Semester  Ujian Madrasah
Aspek yang  Sikap,  Pengetahuan dan
dinilai  Pengetahuan  Keterampilan
dan
KTSP MI Manbaul Ulum
67

Keterampilan
a. Penilaian oleh Pendidik
Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan
informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik di MI dilaksanakan untuk memenuhi fungsi
formatif dalam bentuk penilaian harian (PH).
Penilaian harian (PH) dapat berupa ulangan harian, pengamatan, penugasan
dan/atau bentuk lain yang diperlukan dan digunakan untuk:
 Mengukur dan mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik;
 Menetapkan program remedial dan/atau pengayaan berdasarkan tingkat
penguasaan kompetensi;
 Memperbaiki proses pembelajaran;dan
 Menyusun laporan kemajuan hasil belajar.
Laporan penilaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk predikat
(Sangat Baik, Baik, Cukup, atau Kurang) dan dilengkapi dengan deskripsi.
Laporan penilaian pengetahuan dan keterampilan berupa angka (0-100), predikat
(A, B, C,atau D), dan deskripsi.
b. Penilaian oleh Satuan Pendidikan
 Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan adalah proses
pengumpulan informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta
didik dalam aspek pengetahuan dan aspek keterampilan yang
dilakukan secara terencana dan sistematis, bertujuan untuk menilai
pencapaian Standar Kompetensi Lulusan untuk semua mata
pelajaran dalam bentuk penilaian akhir semester (PAS), penilaian
akhir tahun (PAT) dan atau ujian madrasah (UM) Penilaian Akhir
Semester (PAS) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh satuan
pendidikan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di
akhir semester ganjil. Cakupan penilaian meliputi seluruh indikator
yang merepresentasikan semua KD pada semester ganjil.
 Penilaian Akhir Tahun (PAT) merupakan kegiatan yang dilakukan
oleh satuan pendidikan untuk mengukur pencapaian kompetensi
KTSP MI Manbaul Ulum
68

peserta didik di akhir semester genap. Cakupan penilaian meliputi


seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester
genap.
 Ujian Madrasah (UM) merupakan kegiatan pengukuran pencapaian
kompetensi mata pelajaran tertentu yang dilakukan oleh satuan
pendidikan untuk mengukur capaian standar kompetensi lulusan dari
satuan pendidikan. Penyusunan kisi-kisi dan soal sepenuhnya
dilakukan oleh guru pada satuan pendidikan.
 Selain ujian madrasah, pemerintah memberikan penguatan pada
pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) untuk mata
pelajaran tertentu. Pada USBN, kisi-kisi dan sebagian dari soal
disiapkan oleh pemerintah, sedangkan soal selebihnya disusun oleh
Kelompok Kerja Guru (KKG) provinsi/kabupaten/kota. Teknis
penyelenggaraan USBN mengacu pada POS USBN yang
dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Mata
pelajaran yang sudah diujikan pada USBN tidak lagi diujikan pada
UM.
 Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan digunakan
untuk melakukan perbaikan dan/atau penjaminan mutu pendidikan
pada tingkat satuan pendidikan. Dalam rangka perbaikan dan/atau
penjaminan mutu pendidikan, satuan pendidikan menetapkan
kriteria ketuntasan minimal, kriteria kenaikan kelas, dan kriteria
kelulusan dari satuan pendidikan. Semua kriteria ini harus
dituangkan dalam dokumen 1 (satu) Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) madrasah.
c. Prosedur Penilaian
1) Prosedur Penilaian oleh Pendidik
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan bertujuan
untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk
meningkatkan efektivitas pembelajaran.
a) Tahap persiapan dilakukan melalui langkah-langkah berikut.
1) Melakukan analisis silabus pembelajaran dan SKL.
KTSP MI Manbaul Ulum
69

2) Melakukan analisis rencana pelaksanaan pembelajaran.


3) Melakukan analisis pengembangan materi pembelajaran.
4) Menyusun rencana penilaian pembelajaran dan kisi-kisi soal.
b) Tahapan pelaksanaan
Melaksanakan penilaian pembelajaran secara berkesinambungan sesuai dengan
ketentuan dan POS yang berlaku.

c) Tahap pelaporan
Laporan hasil penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik
berbentuk nilai dan/atau deskripsi pencapaian kompetensi.Laporan hasil penilaian
kompetensi sikap spiritual dan sosial dalam bentuk predikat dan deskripsi.

Laporan hasil penilaian oleh pendidik disampaikan kepada Kepala Madrasah dan
pihak lain yang terkait (wali kelas, guru Bimbingan dan Konseling dan orang
tua/wali) pada periode yang ditentukan.

2) Prosedur Penilaian oleh Satuan Pendidikan


Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian
kompetensi lulusan peserta didik yang meliputi kegiatan sebagai berikut:

a) Tahap persiapan

1) Menentukan kriteria minimal pencapaian tingkat kompetensi dengan


mengacu pada indikator Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran;
2) Mengkoordinasikan penilaian akhir semester, penilaian akhir tahun dan UM
3) Menentukan kriteria kenaikan kelas;
4) Menentukan kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.
b) Tahap pelaksanaan
1) Menyelenggarakan penilaian akhir semester dan penilain akhir tahun;
2) Menyelenggarakan UM.
c) Tahap analisis/pengolahan hasil penilaian dan tindak lanjut
1) Melakukan penskoran hasil penilaian akhir semester dan penilaian akhir
tahun;
2) Melakukan penskoran hasil UM dan USBD;
3) Menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan sesuai kriteria
yang telah ditetapkan;
KTSP MI Manbaul Ulum
70

4) Mengadakan rapat dewan guru untuk menentukan kenaikan kelas dan


kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan;
5) Menerbitkan Sertifikat Hasil Ujian Akhir Madrasah Berstandar Daerah
(SHUAMBD) setiap peserta didik;
6) Menerbitkan Sertifikat Hasil Ujian Madrasah (SHUM) setiap peserta didik;
7) Menerbitkan Ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan pendidikan;
d) Tahap pelaporan
1) Melaporkan hasil pencapaian kompetensi peserta didik kepada orang tua/wali
peserta didik dalam bentuk buku rapor;
2) Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada
Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan Kanwil Kementerian Agama serta
instansi lain yang terkait.

3) Penilaian Autentik
Ruang lingkup penilaian antentik antara lain;

a) Sikap Spiritual dan Sosial


Sasaran penilaian hasil belajar oleh pendidik pada ranah sikap spiritual dan sikap
sosial adalah sebagai berikut:

Tabel 4.16 : Penilaian Sikap


Tingkatan Sikap Deskripsi
Kesediaan menerima suatu nilai dan memberikan
Menerima nilai perhatian terhadap nilai Tersebut
Kesediaan menjawab suatu nilai dan ada rasa puas
Menanggapi nilai dalam membicarakan nilai Tersebut
Menganggap nilai tersebut baik; menyukai nilai
Menghargai nilai
tersebut; dan komitmen terhadap nilai tersebut
Memasukkan nilai tersebut sebagai bagian dari sistem
Menghayati nilai
nilai dirinya
Mengmembangkan nilai tersebut sebagai ciri dirinya
Menghayati nilai dalam berpikir, berkata, berkomunikasi dan bertindak
(karakter

b) Pengetahuan
KTSP MI Manbaul Ulum
71

Sasaran pada kemampuan berpikir Anderson dan Krathwohl membagi enam


katagori dimensi proses kognitif yang merupakan revisi dari Taxonomy of
Educational Objectivesdengan rincian sebagai berikut:
Tabel 4.17 : Penilaian Pengetahuan

Kemampuan Berpikir Deskripsi

Mengingat: Mengemukakan
Pengetahuan hafalan: ketepatan, kecepatan, kebenaran
kembali apa yang sudah
pengetahuan yang diingat dan digunakan ketika
dipelajari dari guru, buku,
menjawab pertanyaan tentang fakta, definisi konsep,
sumber lainnya sebagaimana
prosedur, hukum, teori dari apa yang sudah dipelajari
aslinya, tanpa melakukan
di kelas tanpa diubah/berubah.
perubahan
Kemampuan mengolah pengetahuan yang dipelajari
menjadi sesuatu yang baru seperti menggantikan suatu
kata/istilah dengan kata/istilah lain yang sama
maknanya; menulis kembali suatu kalimat/
Memahami: Sudah ada proses paragraf/tulisan dengan kalimat/paragraf/ tulisan
pengolahan dari bentuk sendiri dengan tanpa mengubah artinya informasi
aslinya tetapi arti dari kata, aslinya; mengubah bentuk komunikasi dari bentuk
istilah, tulisan, grafik, tabel, kalimat ke bentuk grafik/tabel/visual atau sebaliknya;
gambar, foto tidak berubah. memberi tafsir suatu kalimat/paragraf/tulisan/data
sesuai dengan kemampuan peserta didik;
memperkirakan kemungkinan yang terjadi dari suatu
informasi yang terkandung dalam suatu
kalimat/paragraf/ tulisan/data.
Kemampuan menggunakan pengetahuan seperti
konsep massa, cahaya, suara, listrik, hukum penawaran
dan permintaan, hukum Boyle, hukum Archimedes,
Menerapkan: Menggunakan membagi/mengali/menambah/mengurangi/
informasi, konsep, prosedur, menjumlah, menghitung modal dan harga, hukum
prinsip, hukum, teori yang persamaan kuadrat, menentukan arah kiblat,
sudah dipelajari untuk sesuatu menggunakan jangka, menghitung jarak tempat di
yang baru/belum dipelajari peta, menerapkan prinsip kronologi dalam menentukan
waktu suatu benda/peristiwa, dan sebagainya dalam
mempelajari sesuatu yang belum pernah dipelajari
sebelumnya.
Menganalisis: Menggunakan Kemampuan mengelompokkan benda berdasarkan
keterampilan yang telah persamaan dan perbedaan ciri-cirinya, memberi nama
dipelajarinya terhadap suatu bagi kelompok tersebut, menentukan apakah satu
informasi yang belum kelompok sejajar/lebih tinggi/lebih luas dari yang lain,
diketahuinya dalam menentukan mana yang lebih dulu dan mana yang
mengelompokkan informasi, belakangan muncul, menentukan mana yang
Menentukan keterhubungan memberikan pengaruh dan mana yang menerima
antara satu kelompok/ pengaruh, menemukan keterkaitan antara fakta dengan
informasi dengan kelompok/ kesimpulan, menentukan konsistensi antara apa yang
informasi lainnya, antara fakta dikemukakan di bagian awal dengan bagian
dengan konsep, antara berikutnya, menemukan pikiran pokok
argumentasi dengan penulis/pembicara/nara sumber, menemukan kesamaan
KTSP MI Manbaul Ulum
72

Kemampuan Berpikir Deskripsi

kesimpulan, benang merah


pemikiran antara satu karya dalam alur berpikir antara satu karya dengan karya
dengan karya lainnya lainnya dan sebagainya

Kemampuan menilai apakah informasi yang diberikan


berguna, apakah suatu informasi/benda
Mengevaluasi: Menentukan menarik/menyenangkan bagi dirinya, adakah
nilai suatu benda atau penyimpangan dari kriteria suatu pekerjaan/keputusan/
informasi berdasarkan suatu peraturan, memberikan pertimbangan alternatif mana
criteria yang harus dipilih berdasarkan kriteria, menilai
benar/salah/ bagus/jelek dan sebagainya suatu hasil
kerja berdasarkan kriteria.
Mencipta: Membuat sesuatu
yang baru dari apa yang sudah Kemampuan membuat suatu cerita/tulisan dari
ada sehingga hasil tersebut berbagai sumber yang dibacanya, membuat suatu
merupakan satu kesatuan utuh benda dari bahan yang tersedia, mengembangkan
dan berbeda dari komponen fungsi baru dari suatu benda, mengembangkan
yang digunakan untuk berbagai bentuk kreativitas lainnya.
Membentuknya

Sasaran penilaian hasil belajar oleh pendidik pada dimensi pengetahuan adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.18 : Dimensi Pengetahuan
Dimensi Pengetahuan Deskripsi
 Pengetahuan tentang istilah, nama orang, nama
Faktual benda, angka, tahun dan hal-hal yang terkait secara
khusus dengan suatu mata pelajaran.
 Pengetahuan tentang kategori, klasifikasi,
Konseptual keterkaitan antara satu kategori dengan lainnya,
hukum kausalita, definisi dan teori.
 Pengetahuan tentang prosedur dan proses khusus
dari suatu mata pelajaran seperti algoritma, teknik,
Prosedural
metoda dan kriteria untuk menentukan ketepatan
penggunaan suatu prosedur.
 Pengetahuan tentang cara mempelajari pengetahuan,
menentukan pengetahuan yang penting dan tidak
Metakognitif penting (strategic knowledge), pengetahuan yang
sesuai dengan konteks tertentu dan pengetahuan diri
(self-knowledge).

c) Keterampilan
KTSP MI Manbaul Ulum
73

Sasaran penilaian hasil belajar oleh pendidik pada keterampilan abstrak berupa
kemampuan belajar adalah sebagai berikut:
Tabel 20 : Penilaian Keterampilan

Kemampuan Belajar Deskripsi


 Perhatian pada waktu mengamati suatu
objek/membaca suatu tulisan/mendengar suatu
Mengamati penjelasan, catatan yang dibuat tentang yang
diamati, kesabaran, waktu (on task) yang
digunakan untuk mengamati
 Jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang
Menanya diajukan peserta didik (pertanyaan faktual,
konseptual, prosedural, dan hipotetik)
 Jumlah dan kualitas Sumber yang
dikaji/digunakan, kelengkapan
Mengumpulkan
informasi,validitas informasi yang
informasi/mencoba
dikumpulkan, dan instrumen/alat yang
Digunakan untuk mengumpulkan data
 Mengembangkan interpretasi, argumentasi
Dankesimpulan mengenai keterkaitan
informasi dari dua fakta/konsep, interpretasi
argumentasi dan kesimpulan mengenai
keterkaitan lebih dari dua fakta/konsep/teori,
mensintesis dan Argumentasi serta kesimpulan
keterkaitan antarberbagai jenis
fakta/konsep/teori pendapat; Mengembangkan
Menalar/ Mengasosiasi
interpretasi, struktur baru, argumentasi,dan
Kesimpulan yang menunjukkan hubungan
fakta/ konsep/teori dari dua sumber atau
lebih yang tidak bertentangan;
mengembangkan interpretasi, struktur baru,
argumentasi dan kesimpulan dari
konsep/teori/pendapat yang berbeda dari
berbagai jenis sumber
 Menyajikan hasil kajian (dari mengamati
Mengomunikasikan sampai menalar) dalam bentuk tulisan, grafis,
media elektronik, multi media dan lain-lain.

13. Pendidikan Kecakapan Hidup


1) Kecakapan Berpikir (Thinking Skill)
o Kecakapan menggali informasi: membaca, mengobservasi, menghitung.
KTSP MI Manbaul Ulum
74

o Kecakapan mengolah informasi: membuat tabulasi, membandingkan,


menganalisis data sesuai dengan tingkat berpikir siswa.
o Kecakapan mengambil keputusan: cakap dalam memilih alternative dan
mengambil keputusan tepat sasaran dan waktu.
o Kecakapan memecahkan masalah: mengkaitkan problem dengan hal lain,
mencari solusi dengan kreatif dan bijak.
2) Kecakapan Sosial (Social Skill)
o Kecakapan komunikasi lisan: cakap mendengarkan dan berbicara dengan
jelas, santun dalam berbicara dengan orang lain.
o Kecakapan komunikasi tertulis: cakap membaca dan menuliskan gagasan
dengan jelas dan bahasa yang santun serta mudah dimengerti.
o Kecakapan bekerjasama: cakap memahami orang lain, bekerjasama dan
saling menghargai.
3) Kecakapan Akademik (Academic Skill)
o Kecakapan mengidentifikasi variable
o Kecakapan menghubungkan variable
o Kecakapan merumuskan hipotesis
o Kecakapan melaksanakan penelitian
4) Aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas

14. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang


memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi,
budaya, bahasa, teknologi, ekologi, dan lain-lain, yang bermanfaat bagi pengembangan
kompetensi peserta didik agar mampu bersaing di tingkat lokal, nasional, dan internasional.
MI Manbaul Ulum Suka Damai berada di wilayah kecamatan Singingi Hilir
kabupaten Kuantan Singingi sebagian besar perekonomian masyarakat dari home industri,
wira usaha dan buruh pabrik. Dalam bidang agama, masyarakat sekitar lingkungan
madrasah banyak yang memeluk agama Islam. Dengan pertimbangan-pertimbangan
tersebut serta kondisi obyektif sekolah, maka dalam penyusunan silabus serta rencana
pembelajaran tiap-tiap mata pelajaran akan disisipkan nilai-nilai lokal tersebut. misalnya:
KTSP MI Manbaul Ulum
75

 Pengenalan bahan-bahan baku home industri, seperti bahan membuat keterampilan


kerajinan sandal dan pemasaran dalam bidang ilmu pengetahuan sosial (segi
ekonomi).
 Pengenalan mesin-mesin/teknologi industri sederhana yang biasa digunakan, dalam
bidang keterampilan
 Seni gambar/lukis dan seni musik pada pelajaran seni dan budaya
 Mengolah sampah menjadi benda seni pada pelajaran seni dan budaya
 Tata Boga pada pelajaran ketrampilan
 Tekhnologi dan Informatika pada pelajaran keterampilan
 Pendidikan Lingkungan Hidup, pada beberapa mata pelajaran khususnya Agama,
sehingga siswa mengetahui dan menerapkan gaya hidup bersih, sehat, dan cinta
serta memelihara kelestarian lingkungan sekitar.

Anda mungkin juga menyukai