Anda di halaman 1dari 5

Tugas Terstruktur 1

SUBDK 1

Titi Syarifatul Istiqomah


G1A022042
Kelompok 12
Tutor oleh dr. Yudhi Wibowo, M. P. H.
11 September 2022
Strategi Belajar dan Metode Belajar di Fakultas Kedokteran
Refleksi Diri

1
A. Proses Persiapan Diskusi Kelompok

Pada Senin, 5 September 2022, kelompok kami melakukan persiapan untuk diskusi
kelompok 1. Dalam persiapan tersebut, kelompok kami dibagi menjadi beberapa sub kelompok.
Pembagian kelompok tersebut dilakukan sesuai dengan ketentuan yang ada di Buku Panduan
Mahasiswa. Setelah terbentuk kelompok, masing-masing sub kelompok memilih materi atau topik
yang akan dibahas. Pembagian ini tidak dilakukan dengan sistem tertentu, tetapi dilakukan dengan
cara “siapa cepat dia dapat” atau berebut. Dengan adanya sistem berebut tersebut,sub kelompok
kami gagal dalam mendapatkan topik pertama yang kami inginkan yaitu tentang “Time
Management” karena kami kurang cepat dalam memilih. Setelah mengetahui topik pertama yang
kami inginkan telah dipilih oleh sub kelompok lain, sub kelompok kami sedikit merasa kecewa dan
akhirnya memilih topik lain yaitu topik tentang “5 Tips Medical Student Needs to Know” yang
memiliki arti yaitu 5 hal yang perlu diketahui oleh mahasiswa fakultas kedokteran.
Pelaksanaan Diskusi Kelompok 1 dilakukan pada tanggal 8 September 2022, tetapi sub
kelompok kami mulai mendiskusikan dan membuat bahan presentasi pada tanggal 7 September
2022 yang berarti satu hari sebelum pelaksanaan. Hal tersebut terjadi karena kami menyesuaikan
dengan jadwal pembelajaran yang ada dan mengurutkan dengan skala prioritas batas waktu yang
telah ditentukan. Penyusunan bahan diskusi sub kelompok kami dilaksanakan di salah satu rumah
anggota sub kelompok kami, yaitu Vani. Pada awalnya, kami membuat jadwal memulai
pengerjaan pada pukul 18.30 WIB, tetapi karena terkendala hujan deras akhirnya kami memulai
pada pukul 20.00 WIB. Dengan adanya keterlambatan waktu dalam memulai diskusi dan membuat
bahan presentasi, tentunya alokasi waktu yang telah ditentukan menjadi tidak sesuai sehingga
diskusi sub kelompok kami selesai lebih malam yaitu pada pukul 22.00 WIB. Pada saat menyusun
bahan presentasi, kami juga kurang teliti dan melewatkan ketentuan yang ada di BPM yaitu
menyantumkan screenshot dari sumber yang kita dapatkan sehingga kami harus membenarkan
kembali hasil diskusi kami dan selesai lebih malam yaitu pukul 23.00 WIB. Kurangnya ketelitian
kami dalam mengerjakan bahan diskusi terjadi karena rentang waktu yang kami miliki sangat
singkat dan mendekati batas pengumpulan sehingga kami menjadi terburu-buru dan kurang fokus.
Apabila hal tersebut tidak terjadi, tentunya kami bisa menyelesaikan dan mengumpulkan hasil
diskusi tersebut lebih awal dan memiliki waktu untuk istirahat, serta mengerjakan hal lain lebih
banyak. Dengan adanya peristiwa di atas, kami bisa mengambil pelajaran bahwa kami harus bisa
mengubah kebiasaan dalam mengerjakan tugas yang diberikan yaitu mengerjakan tugas mendekati
batas waktu yang telah ditentukan sehingga kami bisa lebih fokus dan maksimal dalam
4
mengerjakannya. Untuk mewujudkan hal tersebut, tentunya ada beberapa kendala yang akan saya
hadapi,antara lain adalah tentang manajemen waktu dan tingginya rasa malas. Masalah malas
belajar biasanya terjadi karena pengaruh dari lingkungan dan sekitarnya sehingga membentuk
kepribadian (Warif, 2019). Untuk menghadapi hal tersebut,saya harus menyiapkan beberapa cara
untuk mencegah dan mengatasinya. Hal yang akan saya lakukan antara lain adalah membuat
jadwal atau to do list dengan urutan sesuai skala prioritas agar tidak ada jadwal yang terlewat dan
tidak mengerjakan pada waktu yang mendesak. Hal tersebut bisa membantu saya dala manajemen
waktu agar lebih baik lagi. Upaya lain yang akan saya lakukan adalah untuk mengurangi rasa
malas, antara lain yaitu belajar bersama teman dan mengurangi waktu untuk bermain gadget.
Belajar bersama teman menurut saya bisa mengurangi rasa malas karena bisa saling memberi
motivasi untuk lebih giat dalam belajar dan bisa saling berkomunikasi serta berpendapat sehingga
dalam kegiatan belajar tersebut bisa lebih menyenangkan dan tidak cepat bosan. Selain
ittu,mengurangi waktu untuk bermain gadget juga bisa memengaruhi berkurangnya rasa malas
karena apabila kita terlalu lama bermain gadget,maka kita bisa lupa akan waktu dan tidak lagi
memiliki semangat untuk belajar. Hal ini bisa diwujudkan dengan cara menjauhkan atau
mematikan gadget saat belajar, membatasi penggunaan gadget per hari, serta mengurangi aplikasi
di dalam gadget yang bisa mengganggu fokus belajar, contohnya aplikasi permainan.

B. Pelaksanaan Diskusi Kelompok

Diskusi kelompok 1 dilaksanakan pada tanggal 8 September 2022, diskusi ini terlaksana
dengan baik dan lancar. Berjalannya diskusi dengan lancar tentunya karena adanya peran
moderator, time keeper, dan anggota diskusi yang baik. Diskusi kelompok memiliki kelebihan dan
kekurangan, contohnya yaitu dengan adanya diskusi kelompok, peserta didik bisa lebih berpikir
kritis dan mengungkapn ide-ide yang dimilikinya, sedangkan kekurangannya yaitu hanya bisa
dilakukan pada kelompok kecil (Fikri et al, 2021). Pemaparan materi pada setiap sub kelompok
bisa berjalan dengan baik, termasuk dalam sub kelompok kami. Sub kelompok kami sudah cukup
menguasai materi yang dijelaskan karena saat proses persiapan kami sudah berlatih bersama.
Namun, saat sesi tanya jawab berlangsung pada masing-masing sub kelompok bisa dikatakan
kurang aktif karena tidak adanya penanya pada saat diskusi. Hal ini terjadi entah karena memang
materi yang dijelaskan sudah cukup bisa dipahami atau karena kurangnya keberanian anggota
diskusi untuk bertanya dan berpendapat. Hal ini sungguh sangat disayangkan karena justru dalam
sesi tanya jawab ini anggota diskusi bisa lebih berpikir kritis dan dapat menyalurkan ide-idenya.
Kurangnya keberanian untuk aktif di depan umum sepertinya masih menjadi kendala kebanyakan
anggota diskusi sehingga kegiatan diskusi menjadi kurang hidup. Apabila ketakutan untuk
berpendapat itu tidak ada, tentu kegiatan diskusi bisa lebih aktif dan mendapatkan hasil yang lebih
maksimal dengan adanya tukar pendapat antar anggota.
Berdasarkan pengalaman dalam pelaksanaan diskusi di atas, pasti ada hal yang perlu
diperbaiki kembali, salah satunya yaitu keberanian untuk berbicara dan berpendapat di depan
umum. Dalam melaksanakannya ada hambatan yang harus kita lewati yaitu rasa kurang percaya
diri. Untuk bisa meningkatkan rasa percaya diri terutama berbicara dan berpendapat di depan
umum, kita bisa melakukan latihan kecil setiap harinya salah satunya berbicara di depan cermin
atau berbicara pada satu atau dua orang yang dekat dengan kita. Hal tersebut dapat membantu
meningkatkan rasa percaya diri kita dan kemampuan kita dalam berkomunikasi dengan baik dan
lancar.

4
DAFTAR PUSTAKA

Fikri A. A., Nurona A., Saadah L., Nailufa L. E., Ismah E. 2021. KETERAMPILAN GURU
DALAM MEMBIMBING DISKUSI PADA PEMBELAJARAN ABAD 21. Tanjak:
Journal of Education and Teaching. 2 (1) : 5
Warif, M. 2019. Class Teacher Strategy in Facing Lazy Students Learn. Jurnal Tarbawi. 4 (1) :
40

Anda mungkin juga menyukai