Laporan Kasus
Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Disusun Oleh :
2021
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disetujui dan disahkan untuk memenuhi tugas Praktik Kerja Lapagan I,
pada:
Surakarta , 7 Juli 2021
Mengatahui,
Dosen Supervisi Clinical Instructure
i
TEKNIK PEMERIKSAAN LUMBOSACRAL PADA KASUS ISCHIALGIA
DIINSTALASI RADIOLOGI RS DKT SLAMET RIYADI SURAKARTA
ABSTRAK
Vertebralis lumbalis atau ruas tulang pinggang adalah yang terbesar.
Badannya lebih besar dibandingkan badan vertebra lainnya dan berbentuk seperti
ginjal. Prosesus spinosusnya lebar, tebal, dan berbentuk seperti kapak kecil. Prosesus
transversus panjang dan langsing.
Ischialgia adalah nyeri menjalar di sepanjang saraf skiatika, yang merembet
ke salah satu atau kedua kaki dari punggung bagian bawah.bila usia bertambah maka
akan terjadi perubahan degeneratif pada tulang belakang, yang terdiri dari dehidrasi
dan kolaps nukleus pulposus serta penonjolan ke semua arah dari anulus fibrosus.
Pada kasus Ischialgia di instalasi radiologi RS DKT Slamet riyadi, dilakukan
pemeriksaan lumbosacral mengunakan proyeksi AP dan Lateral. Pemeriksaan
proyeksi AP dilakukan dengan posisi pasien Supine diatas meja pemeriksaan, untuk
proyeksi Lateral pasien diposisikan miring kebagian yang sakit. tujuan untuk
mengetahui bagaimana teknik pemeriksaan Lumbosacral pada kasus Ischialgia di
instalasi radiologi RS DKT Slamet riyadi Surakarta.
ii
PENDAHULUAN
1
Pada kasus Ischialgia di instalasi radiologi RS DKT Slamet riyadi,
dilakukan pemeriksaan lumbosacral mengunakan proyeksi AP dan Lateral.
Pemeriksaan proyeksi AP dilakukan dengan posisi pasien Supine diatas meja
pemeriksaan, untuk proyeksi Lateral pasien diposisikan miring kebagian yang
sakit. Berdasarakan latar belakang diatas, penulis ingin mengkaji lebih jauh kasus
ini dengan menyajikannya ke dalam laporan kasus dengan judul “TEKNIK
PEMERIKSAAN LUMBOSACRAL PADA KASUS ISCHIALGIA
DIINSTALASI RADIOLOGI RS DKT SLAMET RIYADI SURAKARTA”
dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana teknik pemeriksaan Lumbosacral
pada kasus Ischialgia di instalasi radiologi RS DKT Slamet riyadi Surakarta.
TINJAUAN TEORI
A. ANATOMI FISIOLOGI LUMBOSACRAL
1. Anatomi Vertebralis Lumbalis
Vertebralis lumbalis atau ruas tulang pinggang adalah yang terbesar.
Badannya lebih besar dibandingkan badan vertebra lainnya dan berbentuk
seperti ginjal. Prosesus spinosusnya lebar, tebal, dan berbentuk seperti kapak
kecil. Prosesus transversus panjang dan langsing. Apophyseal joint dari
lumbal lebih ke posterior dari coronal plane, artikulasi ini dapat dilihat dengan
posisi oblik. Foramen intervertebralis dari lumbal berada ditengah dari sagital
plane.
2
Gambar 1. Anatomi Lumbal (Bontrager,2018)
Keterangan Gambar :
2. Anatomi Sacrum
3
yang dikenal sebagai tulang ekor . Tulang ekor memberikan sedikit dukungan
untuk organ panggul tetapi sebenarnya adalah tulang yang tidak banyak.
Keterangan Gambar :
1. Ala
2. Promontory
3. Superior articular process
4. Body (1 st segment)
5. Apex
6. Pelvic (anterior) sacral foramina
4
B. PATOLOGI
Ischialgia adalah nyeri menjalar di sepanjang saraf skiatika, yang
merembet ke salah satu atau kedua kaki dari punggung bagian bawah.bila usia
bertambah maka akan terjadi perubahan degeneratif pada tulang belakang, yang
terdiri dari dehidrasi dan kolaps nukleus pulposus serta penonjolan ke semua arah
dari anulus fibrosus. Anulus mengalami klasifikasi dan perubahan hipertrofik
terjadi pada pinggir tulang korpus vertebra, membentuk osteofit atau spur atau taji.
Dengan penyempitan rongga intervertebra, Sendi intervertebra dapat mengalami
subluksasi dan menyempitkan foramina intervertebra, yang dapat juga ditimbulkan
oleh osteofit, (Mansjoer dkk, 2005).
Perubahan ini terjadi sebagai bagian dari proses degenerasi pada diskus dan
dapat hadir tanpa menyebabkan adanya tanda-tanda dan gejala (Yulianza,
2013).
5
Pada selaput meningeal, durameter dari spinal cord membentuk suatu
selongsong mengelilingi akar saraf dan ini menimbulkan inflamasi karena jarak
diskus membatasi canalis intervertebralis.
D. PROTEKSI RADIASI
c. Menggunakan faktor eksposi dan posisi pasien yang tepat agar tidak
terjadi pengulangan foto
6
a. Sewaktu penyinaran berlangsung, selain pasien jangan ada yang berada
didaerah radiasi (kamar pemeriksaan.
E. PROSEDUR PEMERIKSAAN
1. Indikasi
a. Fracture
b. Disc syndrome
c. Spondiolisis
d. Skoliosis
2. Persiapan pasien : Meminta pasien untuk mengganti baju dengan baju
pasien yang sudah di sediakan. Pastikan tidak ada benda logam atau benda
lain pada area yang akan di periksa seperti ikat pinggang,
a. pesawat sinar-x
b. Kaset ukuran IR 30 X 40
c. Bucky stand
d. Marker
F. TEKNIK PEMERIKSAAN
1. Proyeksi AP Axial
a. Posisi pasien : pasien tubuh tegak atau supine di atas meja pemeriksaan,
Letakkan tangan di atas dada, jika pasien supine sebaiknya bagian kepala
di beri bantalan untuk menghindari kifosis dari vertebra thoracal. Jika
tubuh tegak dapat dilakukan dengan berdiri dengan berdiri dengan tubuh
sedapat mungkin tegak lurus.
7
b. Posisi objek : : atur mid sagittal plane (MSP) pasien pada pertengahan
meje pemeriksaan. kaki pasien di tekuk/difleksikan agar tulang punggung
lebih dekat dengan meja pemeriksaan atur pelvis tidak mengalami rotasi.
c. CR :30-35 cephalad
e. Ukuran kaset: 30 X 40
f. FFD : 100cm
8
Gambar 4. Hasil Radiograf Lumbosacral Proyeksi AP Axial (Bontrager el al, 2014)
2. Proyeksi lateral
a. Posisi pasien : Pasien lateral recumbent
b. Posisi objek : Beri bantalan pada kepala untuk menjaga tulang
punggung pada posisi horizontal. Kedua kaki ditekuk dengan sandbeg di
bagian knee sebagai fiksasi dan posisi tangan di depan tubuh. Atur MSP
pada pertengahan meja pemeriksaan, atur tulang belakang sehingga dalam
posisi horizontal. Jika tidak dapat lurus dapat di beri pengganjal softbag
pada bagian atas atau bawah dari thoracal.
9
d. CP : Dari MCP, 5cm kea rah posterior SIAS dan
3,8 ke arah inferior krista iliaka
e. FFD : 100
f. Faktor eksposi : kVp 75-85 mAs 16-20
g. Kriteria radiograf : Anatomi tercover dari L5 vertebra body, S1
dan S2 sacrum, L5-S1 joint space. Tidak adanya rotasi pasien ditandai
dengan super posisinya grameter sciatic notches of the vertebralis
bodies. Vertebral colon berada pada satu garis.
3. Proyeksi AP
a. Posisi pasien : pasien erect atau supine di atas meja pemeriksaan, letakkan
tangan di atas dada, jika pasien supine sebaiknya bagian bagian kepala
diberi bantalan untuk menghindari kifosis dari vertebra thoracal. Jika
tubuh tegak dapat dilakukan dengan berdiri dengan tubuh sedapat
mungkin tegak lurus .
b. Posisi objek : atur mid sagital plane (MSP) pasien tepat pada pertengahan
meja pemeriksaan. Kaki pasien ditekuk atau difleksikan agar tulang
punggung lebih dengan meja pemeriksaan. Atur pelvis tidak mengalami
rotasi.
10
Gambar 7. Posisi pasien lumbosacral AP ( Bontrager et al, 2014 )
c. CR : vertical tegak lurus kaset
d. CP : untuk memperlihatkan lumbosacral L4 (pada MSP setinggi krista
iliaka) untuk memperlihatkan lumbal L3 (3,8 cm di atas krista iliaka)
e. FFD : 100cm/ 120cm
f. Ukuran kaset : 30 x 40
g. Faktor eksposi : kVp 70-80 mAs 12-16
h. Kriteria radiograf : mampu memperlihatkan anatomi dari lumbal vertebral
bodies intervertebral jointsdan sacrum. Tidak ada rotasi pada pasien
ditandai dengan S1 joints berjarak sama jauh dari spinous processes.
Spinosus processes berada pada pertengahan vertebral column dan
transverse processes berjarak sama kanan dan kiri.
METODE PENELITIAN
11
waktu penelitian di lakukan 12 juni 2021 dengan penelitian ischialgia pada
Lumbosacral,dilakukan pada satu orang pasien dalam pengumpulan data pasien di
peroleh dari surat permintaan foto rontgen pasien dan wawancara langsung dengan
pasien,senior Radiografer dan juga dokter radiologi.
A. IDENTITAS PASIEN
1. Nama : TN.S
2. Tgl lahir : 14/08/1948
3. Jenis kelamin : laki-laki
4. No RM : 09***
5. Jenis pemeriksaan : Lumbosacral
6. Klinis/Diagnosa : Ischialgia
1. Pesawat x-ray
a. Merek : Toshiba
12
Gambar 7. Pesawat X-ray (RST, 2021)
c. Bucky Stand
Fungsi dari bucky stand, adalah sebagai tempat untuk film
radiogram dengan moving grid yang dapat digerakkan serta untuk
mengeliminasi spectrum sinar X yang tidak diperlukan.
13
e. Meja Pemeriksaan
C. TEKNIK PEMERIKSAAN
Sebelum mengatur posisi pasien petugas menanyakan bagian tubuh pasien yang
agar tidak terjadinya kesalahan pengeksposan,setelah itu petugas mengatur posisi
pasien dan posisi objek,proyeksi yang digunakan yaitu, AP dan Lateral.
14
1. Proyeksi AP
15
2. Proyeksi Lateral
a. Posisi pasien : pasien lateral recumbent diatas meja pemeriksaan
atau erect menghadap arah sinar. Hip dan knee diposisikan fleksi Kedua
tangan digunakan untuk bantalan kepala
b. Posisi objek : pasang kaset pada bucky. Mengatur MSP (mid-
sagital plane) tubuh tegak lurus dengan meja pemeriksaan atau bucky
stand). Ketika pasien dalam posisi supine, fleksikan hip dan knee untuk
kenyamanan pasien. Berikan pengganjal pada pinggang. Ketika pasien
dalam posisi dalam posisi erect, pasien berdiri tegak menyamping ke
arah sinar
c. CR : jika dengan pengganjal, vertikal (supine) atau horizontal
(erect) tegak lurus terhadap kaset
d. CP : dari MSP 5cm ke arah posterior SIAS dan 3,8 ke atrah
inferior krista iliaka
e. FFD : 100cm
f. Faktor ekspos : kVp 68 mAs 20
g. Hasil radiograf : Terlihat lumbal 5 samapi coccyx
16
D. HASIL BACAAN DOKTER
1. Tak tampak soft tissue swelling
2. Kelengkungan vertebra lumbosacral normal, tak tampak listhesis
3. Trebekulasi tulang menurun.Corpus dan pedicle intact tak tampak
diskontinuitas tulang
4. Tampak osteofit anterior v.lumbales tak tampak subbchodral sclerotik
5. Tak tampak penyempitan ringan DIV L5-S1. Sacoiliaca joint bilateral
normal
6. Tampak lesi opak do proyeksi renal outline, 2 buah membulat, diameter
terbesae lk 1 cm
Kesan :
1. Spondylosis lumbalis
2. Osteopeni v.lumbalis disertai kompresi ringan VL.5
3. Penyempitan ringan DIV L5-S1
4. Lesi opak di proyeksi renal outline dextra, suspek nefrolitthiasis
PEMBAHASAAN
17
Pada pemeriksaan Lumbosacral tidak ada persiapan khusus, pastikan tidak
ada benda logam atau benda lain pada obyek. . Pada proyeksi AP dan Lateral
berbeda dengan yang ada diteori dimana CR seharusnya 5° chepalad, sedangkan
yang digunakan di RST SLAMET RIYADI arah sinarnya vertical tegak lurus
kaset.
1. Hasil radiograf proyeksi AP modifikasi arah sinar vertical tegak lurus dinilai
sudah baik dari segi anatomi yang tampak maupun kualitas radiografnya. hasil
radiograf pada proyeksi AP dapat menampakkan gambar yang terjadi pada
Lumbosacral karena Lumbosacral tampak dengan jelas pada pemeriksaan
Lumbosacral . Ini menandakan bahwa proyeksi AP pun tepat untuk melihat lumbal
dan sacrum.
2. Pada pemeriksaan radiografi lumbosacral pada kasus Ischialgia proyeksi
Lateral dilakukan dengan arah sinar tegak lurus digunakan untuk menampakkan
susunan anatomi lumbal, sacrum menampakkan discus intervertebralis.
KESIMPULAN
18
3. Proteksi radiasi yang dilakukan di Instalasi Radiologi RST SLAMET
RIYADI pada pasien, radiografer dan masyarakat sudah baik.
SARAN
19
DAFTAR PUSTAKA
20
LAMPIRAN
Lembar Permintaan Foto
21
Hasil Radiograf
22
Hasil bacaan dokter
23