Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Santhet, Volume 1 Nomor 2, 2017, e-ISSN: 2541-6130, P-ISSN 2541-2523, PP 35-48

HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN TENTANG HAM DENGAN SIKAP


TOLERANSI PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 4
NEGARA TAHUN PELAJARAN 2016’2017

Arie Ramadhani1, Dewi Ria Agustin2


Program Studi PPKn FKIP Universitas PGRI Banyuwangi
Pascasarjana IPA Universitas Jember
Email: ramadhaniari58@yahoo.co.id
Email: rileq01@yahoo.co.id

ABSTRAK

Pendidikan tentang HAM memacu siswa untuk mampu mengembangkan sikap


toleransi diri yang kuat, hal ini dikarenakan siswa akan menyadari bahwa mereka
sebagai manusia merupakan makhluk sosial disamping makhluk individu dengan
begitu maka mereka sadar bahwa disamping mereka masih ada orang lain yang
membutuhkan dan dibutuhkannya dalam kehidupan sehari – hari. Rumusan masalah
dalam penelitian ini yaitu adakah hubungan antara pemahaman siswa tentang HAM
dengan sikap toleransi siswa pada Siswa Kelas VIII semester Genap SMP Negeri 4
Negara Tahun pelajaran 2016’2017. Peneliti menggunakan metode analisa data
dengan statistik. Rumusan statistik yang dipakai adalah teknik hubungan tetrachorik.
Untuk mengetes signifikansi koefisien hubungan tetrachorik (r t) di tes dengan
Produck Moment ( Ҳ2 ). Hasil penelitiannya yaitu ada hubungan antara pemahaman
tentang HAM dengan Sikap Toleransi pada siswa Kelas VIII semester Genap SMP
Negeri 4 Negara Tahun Pelajaran 2016’2017”, karena r = 0,601 terletak pada
kisaran 0,600 – 0,800 termasuk dalam Hubungan cukup.

Kata Kunci: Pemahaman, HAM, Toleransi

ABSTRACT

Human rights education spurs students to be able to develop strong self-tolerance


attitudes, this is because students will realize that as human beings they are social
beings besides individual beings so they are aware that besides them there are still
others who need and need them in their daily lives - day. The formulation of the
problem in this study is whether there is a relationship between students' understanding
of human rights and the attitude of tolerance of students in Class VIII Even Semester of
State Middle School 4 Country 2016-2017. The researcher used data analysis methods
with statistics. The statistical formula used is the tetrachoric relationship technique. To
test the significance of the coefficient of the tetrachoric relationship (r t) it is tested with
the Producer Moment (Ҳ2). The results of his research are that there is a relationship
between understanding of human rights and the attitude of tolerance in Class VIII
students in the even semester of SMP Negeri 4 in Academic Year 2016-2017, because r
= 0.601 is in the range of 0.600 - 0.800 included in the Relationship.

Keywords: Understanding, Human Rights, Tolerance

Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Banyuwangi 51


Jurnal Santhet, Volume 1 Nomor 2, 2017, e-ISSN: 2541-6130, P-ISSN 2541-2523, PP 35-48

I. PENDAHULUAN Atas dasar pemikiran diatas,


Manusia adalah Makhluk penulis merumuskan permasalahan
Ciptaan Tuhan YME. Manusia dalam penelitian yaitu adakah
dibanding dengan makhluk lain hubungan antara pemahaman siswa
memiliki kelebihan – kelebihan yaitu tentang HAM dengan sikap toleransi
pikiran, perasaan dan kehendak. siswa pada Siswa Kelas VIII semester
Dengan kelebihan yang dimiliki Genap SMP Negeri 4 Negara Tahun
manusia mempunyai martabat dan pelajaran 2016’2017?
harga diri.
Penegakan hak asasi manusia 1. Pemahaman Tentang HAM
(HAM) merupakan elemen penting Manusia sebagai makhluk
untuk perwujudan sebuah Negara yang Tuhan yang mempunyai martabat
berkeadaban. Demokrasi dan HAM yang tinggi, Hak asasi manusia ada
ibarat dua mata yang saling menopang dan melekat pada setiap manusia.
dengan yang lainnya. Jika dua unsur ini Oleh karena itu, bersifat universal,
berjalan dengan baik, pada akhirnya artinya berlaku di mana saja dan
akan melahirkan sebuah tatanan untuk siapa saja dan tidak dapat
masyarakat madani yang demokratis, diambil oleh siapapun. Hak ini
egaliter, dan kritis terhadap dibutuhkan manusia selain untuk
pelanggaran HAM. melindungi diri dan martabat
Pendidikan yang menekankan kemanusiaanya juga digunakan
tentang pemahaman Hak Asasi sebagai landasan moral dalam
Manusia juga perlu di berikan pada bergaul atau berhubungan dengan
siswa hal ini dikarenakan Pentingnya sesama manusia.
siswa untuk mengetahui tentang Hak Kesadaran akan hak asasi
Asasi Manusia sehingga siswa manusia, harga diri, harkat dan
mengerti tentang Hak – hak yang harus martabat kemanusiaannya, diawali
mereka perjuangkan serta mengerti sejak manusia ada di muka bumi. Hal
tentang Hak orang lain yang harus itu disebabkan oleh hak – hak
mereka hormati. kemanusiaan yang sudah ada sejak
Pendidikan tentang HAM juga manusia itu dilahirkan dan
memacu siswa untuk mampu merupakan hak kodrati yang melekat
mengembangkan sikap toleransi diri pada diri manusia. Sejarah mencatat
yang kuat, hal ini dikarenakan siswa berbagai peristiwa besar di dunia ini
akan menyadari bahwa mereka sebagai sebagai suatu usaha untuk
manusia merupakan makhluk sosial menegakkan hak asasi manusia.
disamping makhluk individu dengan Menurut Dardji darmodiharjo
begitu maka mereka sadar bahwa HAM adalah hak-hak dasar / pokok
disamping mereka masih ada orang lain yang dibawa manusia sejak lahir
yang membutuhkan dan dibutuhkannya sebagai anugerah Tuhan YME”
dalam kehidupan sehari – hari. (2006:124). Dari uraian diatas bisa
Maskuri Abdullah menyatakan: disimpulkan bahwa HAM
”Hak Asasi manusia dan toleransi merupakan hak paling individu dan
merupakan dua sisi yang tidak bisa di suatu pelaksanaan umum yang baku
pisahkan karena keduanya saling bagi semua bangsa dan Negara dan
melengkapi terutama dalam masyarakat merupakan seperangkat hak yang
yang pluralistic” (2001:122). melekat pada hakikat dan keberadaan
manusia sebagai makluk Tuhan

Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Banyuwangi 35


Jurnal Santhet, Volume 1 Nomor 2, 2017, e-ISSN: 2541-6130, P-ISSN 2541-2523, PP 35-48

Yang Maha Esa, yang wajib Berbagai instrumen hak


dihormati, dijunjung tinggi yang asasi manusia yang dimiliki Negara
dilindungi oleh Negara, hukum, Republik Indonesia,yakni: (1)
pemerintah dan setiap orang demi Undang – Undang Dasar 1945, (1)
kehormatan serta perlindungan Ketetapan MPR Nomor
harkat dan martabat manusia XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi
Manusia, dan (3) Undang – Undang
Hak Asasi Manusia di Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak
Hak Asasi Manusia di Asasi Manusia.
Indonesia bersumber dan bermuara
pada pancasila. Yang artinya Hak Macam dan Jenis HAM
Asasi Manusia mendapat jaminan Macam dan jenis HAM yaitu :
kuat dari falsafah bangsa, yakni (1) Hak asasi pribadi / personal
Pancasila. Bermuara pada Pancasila Right, (2) Hak asasi politik /
dimaksudkan bahwa pelaksanaan hak Political Right, (3) Hak azasi hukum
asasi manusia tersebut harus / Legal Equality Right, (4) Hak azasi
memperhatikan garis-garis yang Ekonomi / Property Rigths, (5) Hak
telah ditentukan dalam ketentuan Asasi Peradilan / Procedural Rights,
falsafah Pancasila. Bagi bangsa (6) Hak Asasi Peradilan / Procedural
Indonesia, melaksanakan hak asasi Rights, (7) Hak asasi sosial budaya /
manusia bukan berarti melaksanakan Social Culture Right
dengan sebebas-bebasnya, melainkan Menurut Deklarasi Universal
harus memperhatikan ketentuan- Ham ( DUHAM ) terdapat 5 jenis
ketentuan yang terkandung dalam hak asasii yang dimiliki setiap
pandangan hidup bangsa Indonesia, individu.yaitu : (1) Hak personal (
yaitu Pancasila. Hal ini disebabkan Hak jaminan kebutuhan pribadi ),
pada dasarnya memang tidak ada hak (2) Hak legal (hak jaminan
yang dapat dilaksanakan secara perlindungan hukum), (3) Hak sipil
multak tanpa memperhatikan hak dan politik, (4) Hak subsistensi ( hak
orang lain. jaminan adanya sumber daya unuk
Setiap hak akan dibatasi menunjang kehidupan ), (5) Hak
oleh hak orang lain. Jika dalam ekonomi , sosial dan budaya.
melaksanakan hak, kita tidak
memperhatikan hak orang lain,maka Ciri – ciri HAM
yang terjadi adalah benturan hak atau Ciri-ciri HAM yaitu : (1)
kepentingan dalam hidup Bersifat hakihat, artinya hak asasi
bermasyarakat, berbangsa, dan manusia adalah hak asasi semua
bernegara umat manusia yang sudah ada sejak
Negara Republik Indonesia lahir; (2) Bersifat universal, artinya
mengakui dan menjunjung tinggi hak hak asasi manusia berlaku untuk
asasi manusia dan kebebasan dasar semua orang tanpa memandang
manusia sebagai hak yang secara status, suku bangsa, gender, atau
kodrati melekat dan tidak terpisah perbedaan lainnya; (3) Bersifat tidak
dari manusia yang harus dilindungi, dapat dicabut, artinya hak asasi
dihormati, dan ditegakkan demi manusia dapat dicabut dan
peningkatan martabat kemanusisan, diserahkan; (3) Bersifat tidak dapat
kesejahteraan, kebahagiaan, dan dibagi, artinya semua orang berhak
kecerdasan serta keadilan. mendapatkan semua hak.

Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Banyuwangi 36


Jurnal Santhet, Volume 1 Nomor 2, 2017, e-ISSN: 2541-6130, P-ISSN 2541-2523, PP 35-48

mengacu pada sikap terbuka, lapang


2. Sikap Toleransi dada, sukarela, dan kelembutan.
Pada umumnya, toleransi
diartikan sebagai pemberian Sikap Toleransi di Rumah
kebebasan kepada sesama manusia Azwar S. mengatakan:”
atau kepada sesama warga Sikap Toleransi dirumah merupakan
masyarakat untuk menjalankan bentuk dari pemahaman tentang
keyakinannya atau mengatur adanya perbedaan yang ada disekitar
hidupnya dan menentukan nasibnya dan bentuk dari sebuah penerimaan
masing-masing, selama di dalam atas perbedaan – perbedaan yang
menjalankan dan menentukan ada dimasyarakat, sehingga
sikapnya itu tidak bertentangan dimasyarakatlah seseorang
dengan syarat-syarat atas terciptanya mamahami posisinya sebagai
ketertiban dan perdamaian dalam makhluk sosial di samping makhluk
masyarakat Individu.”.(2005:98)
Menurut Soekidjo
Notoatmojo:” Sikap adalah Sikap Toleransi di Sekolah
merupakan reaksi atau respon Moh. Surya menyatakan
seseorang yang masih tertutup :“Sekolah merupakan salah satu
terhadap suatu stimulus atau objek”. lembaga pendidikan formal yang
( 2002 : 130). Sedangkan Heri mempunyai peran penting dalam
Purwanto menyatakan:”Sikap usaha menanamkan nilai – nilai
adalah pandangan-pandangan atau toleransi pada anak dan
perasaan yang disertai menjadikannya sebagai anggota
kecenderungan untuk bertindak masyarakat yang berguna serta
sesuai sikap perihal yang dihadapi ikut bertanggung jawab dan ikut
dan dirasakan”. (2003:112) menyelenggarakan kegiatan
Menurut Maskuri Abdullah: melalui proses belajar mengajar”
“Toleransi adalah sikap atau sifat (2008:7).
menenggang berupa menghargai Menurut Umar
serta membolehkan suatu pendirian, Hasyim:”Toleransi harus
pendapat, pandangan, kepercayaan diterapkan sejak dini terutama
maupun yang lainnya yang berbeda disekolah, hal ini dikarenakan
dengan pendirian sendiri”.(2001:13) disekolah merupakan tempat
Dari beberapa definisi di atas dimana ditanamkan nilai – nilai
penulis menyimpulkan bahwa kesadaran sosial pada diri siswa,
toleransi adalah suatu sikap atau diharapkan dengan latar belakang
sifat dari seseorang untuk yang berbeda siswa dapat saling
membiarkan kebebasan kepada menghargai perbedaan –
orang lain serta memberikan perbedaan “.
kebenaran atas perbedaan tersebut Berdasarkan pendapat –
sebagai pengakuan hak-hak asasi pendapat tersebut di atas maka
manusia. dapat disimpulkan bahwa sikap
Halim (2008) menyatakan toleransi disekolah merupakan
“Toleransi berasal dari bahasa Latin, salah satu proses pendidikan dari
yaitu tolerantia, berarti kelonggaran, watak, karakter dan kepribadian.
kelembutan hati, keringanan, dan Sikap menghargai agama-
kesabaran”. Secara umum, istilah ini agama lain atau para penganut

Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Banyuwangi 37


Jurnal Santhet, Volume 1 Nomor 2, 2017, e-ISSN: 2541-6130, P-ISSN 2541-2523, PP 35-48

agama lain dapat ditumbuhkan 1. Memberikan kebebasan atau


kepada para peserta didik melalui kemerdekaan
pelajaran perbandingan agama, Dimana setiap manusia
yang diberikan kepada mereka di diberikan kebebasan untuk
sekolah-sekolah umum maupun berbuat, bergerak maupun
sekolah-sekolah agama. berkehendak menurut dirinya
Ngganggung menyebutkan sendiri dan juga di dalam
pentingnya sekolah sebagai memilih suatu agama atau
institusi pendidikan yaitu sekolah kepercayaan. Kebebasan ini
sebagai agen sosialisasi yang diberikan sejak manusia lahir
utama setelah keluarga dan teman sampai nanti ia meninggal dan
sepermainan. Bahkan kini ada kebebasan atau kemerdekaan
kecenderungan bahwa sebagian yang manusia miliki tidak dapat
besar waktu anak (peserta didik) digantikan atau direbut oleh
dihabiskan di sekolah. Selain itu orang lain dengan cara apapun.
pula Ngganggung mengatakan Karena kebebasan itu adalah
sekolah adalah tempat dimana datangnya dari Tuhan YME
orang mempelajari “prinsip- yang harus dijaga dan
prinsip” yang akan mendasari dilindungi.
perilakunya sebagai warga 2. Mengakui Hak Setiap Orang
masyarakat, termasuk toleransi. Suatu sikap mental yang
(dalam Sarapung & Widiyanto, mengakui hak setiap orang di
2005: 254) dalam menentukan sikap
perilaku dan nasibnya masing-
3. Hubungan Antara Pemahaman masing. Tentu saja sikap atau
tentang HAM Dengan Sikap perilaku yang dijalankan itu
Toleransi tidak melanggar hak orang lain,
Hak asasi Manusia sebagai karena kalau demikian,
hak yang dimiliki manusia sejak lahir kehidupan di dalam masyarakat
merupakan anugerah Tuhan YME akan kacau.
sehingga harus dilindungi dan tidak 3. Menghormati Keyakinan Orang
bisa diganggu oleh orang lain. Lain
Sikap toleransi merupakan Landasan keyakinan di
sikap yang menerima perbedaan – atas adalah berdasarkan
perbedaan yang ada dan terjadi kepercayaan, bahwa tidak benar
ditengah – tengah kehidupan ada orang atau golongan yang
manusia. Toleransi terhadap Hak – berkeras memaksakan
hak yang dimiliki oleh orang lain kehendaknya sendiri kepada
merupakan salah satu bentuk orang atau golongan lain. Tidak
pengamalan atas kodrat manusia ada orang atau golongan yang
sebagai makhluk sosial disamping memonopoli kebenaran dan
sebagai makhluk Individu. landasan ini disertai catatan
Ada beberapa unsur-unsur bahwa soal keyakinan adalah
yang harus ditekankan dalam urusan pribadi masing-masing
mengekspresikan nilai – nilai orang.
toleransi terhadap orang lain. 4. Saling Mengerti
Unsur-unsur tersebut adalah: Tidak akan terjadi, saling
menghormati antara sesama

Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Banyuwangi 38


Jurnal Santhet, Volume 1 Nomor 2, 2017, e-ISSN: 2541-6130, P-ISSN 2541-2523, PP 35-48

manusia bila mereka tidak ada semester Genap SMP Negeri 4


saling mengerti. Saling anti dan Negara Tahun pelajaran
saling membenci, saling berebut 2016’2017.
pengaruh adalah salah satu 2. Ada Hubungan antara
akibat dari tidak adanya saling Pemahaman Siswa tentang HAM
mengerti dan saling menghargai dengan Sikap Toleransi siswa di
antara satu dengan yang lain. rumah pada Siswa Kelas VIII
semester Genap SMP Negeri 4
Negara Tahun pelajaran
II. HIPOTESA 2016’2017
Menurut Suharsimi Arikunto
dalam buku Prosedur Penelitian suatu III. METODE PENELITIAN
Pendekatan Praktek, menyatakan 1. Metode Penentuan Daerah
bahwa “Hipotesis dapat diartikan Penelitian
sebagai suatu jawaban yang bersifat Menurut Suharsimi Arikunto
sementara terhadap permasalahan dikemukakan bahwa,” Masalah daerah
penelitian, sampai terbukti melalui atau tempat penelitian ini ada pada
data yang terkumpul” (2004:67). tahapan cara mengadakan studi
Sedangkan menurut B. pendahuluan. Dimana teori
Simanjuntak dikemukakan bahwa, pengumpulan data pada umumnya
“Hipotesa berasal dari kata hypo yang dalam mengadakan studi pendahuluan
artinya dibawah serta thesa yang dilakukan pada tiga obyek, yaitu
artinya kebenaran’ (2002 : 82). tempat atau lokasi atau benda yang
Dari kedua pendapat tersebut terdapat ditempat penelitian dengan
dijelaskan bahwa hipotesa merupakan maksud untuk dihubungi, dilihat serta
suatu kesimpulan sementara yang diteliti atau dikunjungi agar mendapat
kebenarannya masih perlu diuji, informasi tentang data-data yang harus
Hipotesa itu ada dua macam, yaitu dikumpulkan.(2002:256)
hipotesa nol dan hipotesa kerja yang Sutrisno Hadi mengatakan
mana dalam pengujian analisa bahwa,”Tidak ada ketentuan luas
datanya tidak sama, hipotesa nihil daerah penelitian untuk penelitian
menggunakan analisa statistik, dalam salah satu atau banyak
hipotesa kerja menggunakan analisa bidang”.(2001:78)
non statistic. Metode ini digunakan untuk
Adapun hipotesa yang diajukan menentukan lokasi atau daerah yang
dalam penelitian ini adalah sebagai digunakan sebagai tempat
berikut: dilakukannya kegiatan penelitian.
a. Hipotesa Kerja Mayor Adapun metode yang digunakan
Ada Hubungan antara Pemahaman adalah secara purposive area yaitu
Siswa tentang HAM dengan Sikap menunjukkan secara sengaja daerah-
Toleransi siswa pada Siswa Kelas daerah yang akan dijadikan sebagai
VIII semester Genap SMP Negeri 4 tempat penelitian yaitu pada SMP
Negara Tahun pelajaran 2016’2017. Negeri 4 Negara Kecamatan Negara
b. Hipotesa Kerja Minor Kabupaten Jemberana.
1. Ada Hubungan antara
Pemahaman Siswa tentang HAM 2. Metode Penentuan Responden
dengan Sikap Toleransi siswa di Adapun daerah penelitian
sekolah pada Siswa Kelas VIII menurut Suarsimi Arikunto

Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Banyuwangi 39


Jurnal Santhet, Volume 1 Nomor 2, 2017, e-ISSN: 2541-6130, P-ISSN 2541-2523, PP 35-48

memberikan pengertian tentang daerah


penelitian yaitu, “Suatu tempat atau 3. Metode Pengumpulan Data
daerah yang dipilih atau ditentukan Untuk mengumpulkan data
sebagai suatu lokasi dalam melakukan yang diperlukan dalam penelitian
penelitian”,(2004:47). ini peneliti menggunakan beberapa
Sedangkan menurut Sutrisno metode agar dapat mengurangi atau
Hadi dikemukakan bahwa”Daerah mengatasi kelemahan-kelemahan
penelitian adalah Suatu tempat dimana antara metode yang satu dengan
timbul suatu masalah/fenomena metode yang lainnya sehingga data
sebagai suatu obyek penelitian yang diperlukan akan mendekatkan
sehingga dipilih sebagai suatu lokasi pada tingkat validitas yang lebih
untuk melakukan penelitian dalam tinggi.
rangka memecahkan masalah tersebut Adapun metode-metode
”, (2001:42). yang dipakai untuk mengumpulkan
Menurut Suharsimi Arikunto data dalam penelitian ini adalah
dikemukakan bahwa,”Pada prinsipnya sebagai berikut :
tidak ada peraturan yang tetap secara
mutlak untuk menentukan berapa 1). Metode Angket
prosen sampel yang harus diambil dari Antara angket dan Quetioner
populasi, namun pada umumnya orang adalah sama kedudukannya. Dalam
berpendapat bahwa sampel yang lebih hal ini Mohammad Nasir
banyak iti adalah lebih baik”.(2004:24). menjelaskan bahwa, “Angket atau
Dalam hal ini Kartini Kartono questioner adalah alat untuk
menjelaskan bahwa untuk populasi 10- mengumpulkan data dengan
100 orang/satuan seyogyanya diambil pertanyaan”, (2003:245).
100%, untuk populasi 100-200 Sedangkan menurut
orang/satuan bisa diambil setidaknya Koentjoroningrat dikemukakan
50%”,(2001:12). bahwa,”Kuesioner merupakan data
Adapun yang menjadi yang berisikan rangkaian mengenai
responden dalam penelitian ini adalah suatu hal atau dalam suatu
siswa kelas VIII semester genap SMP bidang”(2001:173).
Negeri 4 Negara kabupaten Jemberana Berkaitan dengan penelitian
tahun pelajaran 2016’2017 dengan yang dilakukan, angket
jumlah responden 100 siswa kelas VIII. dipergunakan penulis adalah
Dalam menentukan responden angket langsung tipe bebas
penelitian, peneliti menggunakan tertutup, maksudnya angket
metode Proporsional Random diberikan secara langsung kepada
Sampling Tekhnik, dengan rumus : responden tanpa perantara dan
Ni itemnya menggunakan pilihan
ni = x R yang sudah tersedia.
N Adapun alasan dalam
Keterangan : menggunakan metode angket yaitu
ni = Jumlah individu : (1) tidak banyak menggunakan
Ni = Jumlah individu dalam sub tenaga, (2) responden dapat
populasi menjawab pertanyaan dengan
N = Jumlah populasi keseluruhan bebas, dan (3) dapat dibagikan
R = Jumlah responden yang secara serentak kepada semua
dibutuhkan responden.

Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Banyuwangi 40


Jurnal Santhet, Volume 1 Nomor 2, 2017, e-ISSN: 2541-6130, P-ISSN 2541-2523, PP 35-48

dokumenter adalah metode


2) Metode interview pengumpulan data dengan jalan
Winarno Surachmad mentransfer data yang ada di lokasi
mengemukakan bahwa, ”Setiap penelitian ke dalam lembar isian
wawancara memerlukan yang telah ada.
komunikasi atau perhubungan yang Tujuan dari metode
lancar antara penyelidik dengan dokumenter ini adalah untuk
subyek dan bahwa, komunikasi itu membentuk dan memperbaiki
bermaksud untuk memperoleh data kerangka konsep, apabila pada
yang harus dipertanggungjawabkan penelitian nanti terdapat suatu
dari sudut penyelidikan persoalan, maka dalam mencari
keseluruhannya’,(2004:168). pemecahannya tinggal mencari
Dalam penelitian ini dokumen atau prinsip untuk
dipergunakan jenis interview bebas dipelajari.
terpimpin yang bersifat langsung
dan berencana artinya 4. Metode Analisa Data
pewawancara bebas menanyakan Dalam hal ini menurut
sesuatu kepada responden secara Margono. S dikemukakan bahwa,
langsung dengan pedoman yang ”Analisa Data merupakan suatu
telah disusun dan direncana. strategi dalam melakukan penelitian
Adapun alasan menggunakan untuk mendapatkan suatu data yang
metode interview adalah (1) dapat merupakan sumber dari penelitian
memperoleh data yang akurat yang teranalisa”,(2002:64).
karena pertanyaan, (2) Tidak Sedangkan menurut Marzuki
dibatasi oleh tingkatan umur dan dikemukakan bahwa, “Tujuan analisa
dilaksanakan oleh setiap individu, data adalah menyampaikan data dan
dan (3) Tidak dibatasi oleh membatasi penemuan hingga menjadi
kemampuan membaca atau suatu data yang teratur, serta tersusun
menulis individu dan lebih berarti “, (2002:87).
Dari kedua pendapat tersebut di
3) Metode Dokumenter atas dapat diartikan bahwa, analisa
Menurut pendapat Winarno data merupakan bagian yang amat
Surakhmad dikemukakan bahwa, penting dalam penelitian karena
“Metode dokumenter karena dengan analisa data nantinya akan
sumber-sumber yang kebanyakan ditemukan data yang teratur dan
dipakai dalam penelitian ini adalah memiliki makna .
sejenis dokumen ” (2004:132). Dalam hal ini peneliti
Demikian juga Sanapiah Faisal menggunakan metode analisa data
mengemukakan bahwa, “Metode dengan statistik. Menurut pendapat
Dokumenter merupakan sumber winarno Surakhmad dikemukakan
informasi yang berupa bahan- bahwa, “Statistik adalah suatu alat,
bahan tertulis atau tercatat. Pada suatu tekhnik untuk mengumpulkan,
metode ini petugas mengumpulkan meringkas dan menganalisa bahan-
data tinggal mentransfer bahan- bahan yang berupa angka serta
bahan tertulis pada lembaran isian mengambil kesimpulan yang besar
yang tersedia“, (2001:83). dari bahan-bahan yang telah
Dari uraian di atas dapat dianalisanya “ (2004:21).
dijelaskan bahwa, metode

Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Banyuwangi 41


Jurnal Santhet, Volume 1 Nomor 2, 2017, e-ISSN: 2541-6130, P-ISSN 2541-2523, PP 35-48

Rumusan statistik yang dipakai Karena penggolongan


adalah teknik Hubungan tetrachorik skala ordinal menjadi dua
yaitu metode analisa data statistik golongan (dichotomisasi) ini
yang dipergunakan untuk mencari sangat kasar, maka nilai rt yang
hubungan/Hubungan antara variabel diperoleh harus dikoreksi untuk
X dengan variabel Y yang kedua memperoleh r yang sebenarnya
variabel itu masing-masing skala dengan rumus :
ordinal. r = r t (faktor koreksi)2
Adapun rumus untuk mencari Dan untuk mengetahui
koefisien Hubungan tetrachorik derajat Hubungannya menurut
adalah sebagai berikut : Sutrisno Hadi menjelaskan
r t = sinus ( Ǿ 900 ) bahwa,”Nilai tabel terletak pada :
keterangan : a. 0,800 - 1,000 berhubungan
r t = Koefisien Hubungan tinggi
tetrachorik b. 0,600 - 0,800 berhubungan
Ǿ = Koefisien phi cukup
Untuk mengetes signifikansi c. 0,400 - 0,600 berhubungan
koefisien hubungan tetrachorik (r t) di agak rendah
tes dengan Produck Moment ( Ҳ2 ) d. 0,200 - 0,400 berHubungan
dengan rumus sebagai berikut: rendah
e. 0,000 - 0,200 berHubungan
sangat rendah tak
 x  y  berHubungan”,
 xy - N Sehubungan dengan analisa
Rxy 
 x2
 y 2   

 
   y2  data penulis menggunakan
 x  
2 
    N  analisa statistik, maka hipotesa
  N    

kerja ( Ha ) yang digunakan
harus di rubah menjadi hipotesa
nihil ( Ho ) yang berbunyi
Keterangan :
sebagai berikut : Tidak ada
rxy = Koevisien Hubungan Hubungan antara Pemahaman
variable x dan y Siswa tentang HAM dengan
N = Jumlah Responden Sikap Toleransi siswa pada
x = Jumlah Variabel x Siswa Kelas VIII semester Genap
x 2
= Jumlah kuadrat masing – SMP Negeri 4 Negara Tahun
masing variable x pelajaran 2016’2017.
2
(x) = Kuadrat Jumlah variable x
y = Jumlah Variabel y HASIL PENELITIAN
y 2
= Jumlah kuadrat masing – Daerah penelitian dilakukan di
masing variable y SMPN 4 Negara. Lokasi sekolah terletak
2 diperbatasan antara Desa Baluk, Desa
(y) = Kuadrat Jumlah variable y
xy = Jumlah perkalian setiap Cupel, Desa Tegalbadeng dan Desa
kasus variable x dan y Pengambengan. Kurang lebih 400 meter
Dengan menggunakan dari pantai Cupel dan 2 km dari Pantai
kreteria sebagai berikut: Ho Wisata Baluk Rening. dengan
ditolak apabila xy > dari tabel = lingkungan yang asri bersih, serta berada
0,32 ( 5%), Hi diterima apabila pada lokasi yang cukup sunyi, sehingga
xy > dari tabel = 0,32 ( 5%)

Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Banyuwangi 42


Jurnal Santhet, Volume 1 Nomor 2, 2017, e-ISSN: 2541-6130, P-ISSN 2541-2523, PP 35-48

dapat menciptakan kenyamanan dalam Berdasarkan pengajuan hipotesa


proses belajar mengajar. diatas dapat disimpulkan bahwa : “Ada
Pada penelitian ini yang Hubungan Antara Pemahaman tentang
dijadikan responden adalah 100 siswa HAM dengan Sikap Toleransi pada
kelas VIII SMPN 4 Negara tahun siswa Kelas VIII semester Genap SMP
pelajaran 2012/2013. Negeri 4 Negara Tahun Pelajaran
Tabel 11: Rekapitulasi Hasil Analisa 2016’2017”, karena r = 0,601 terletak
Data pada kisaran 0,600 – 0,800 termasuk
Product dalam Hubungan cukup.
Hip
N Moment Hubu
otes Hasil
o Empir ngan KESIMPULAN
a 5%
is Berdasarkan hasil analisa data
(0,400 dan pengujian hipotesa yang telah
– dilakukan pada bab sebelumnya, maka
Min 0,34 Signi 0,600) dapat di ambil suatu kesimpulan dari
1 0,525 hasil penelitian adalah sebagai berikut :
or I 1 fikan agak
renda 1. Kesimpulan Mayor :
h Ada Hubungan antara Pemahaman
(0,600 tentang HAM dengan Sikap Toleransi
Min 0,34 Signi – pada siswa Kelas VIII semester
2 0,658 Genap SMP Negeri 4 Negara Tahun
or II 1 fikan 0,800)
cukup Pelajaran 2016’2017.
(0,600 2. Kesimpulan Minor :
– 1) Ada Hubungan antara Pemahaman
May 0,34 Signi tentang HAM dengan Sikap
3 0,601 0,800)
or 1 fikan Toleransi disekolah pada siswa
Cuku
p Kelas VIII semester Genap SMP
Negeri 4 Negara Tahun Pelajaran
Berdasarkan pengajuan hipotesa 2016’2017.
diatas dapat disimpulkan bahwa : “Ada 2) Ada Hubungan antara Pemahaman
Hubungan antara Pemahaman tentang tentang HAM dengan Sikap
HAM dengan Sikap Toleransi dirumah Toleransi disekolah disekolah pada
pada siswa Kelas VIII semester Genap siswa Kelas VIII semester Genap
SMP Negeri 4 Negara Tahun Pelajaran SMP Negeri 4 Negara Tahun
2016’2017”, Karena r = 0,525 terletak Pelajaran 2016’2017.
pada kisaran 0,400 – 0,600 termasuk
dalam Hubungan agak rendah. Daftar Pustaka
Berdasarkan pengajuan hipotesa
diatas dapat disimpulkan bahwa : “Ada Abdul, Halim. 2008. Auditing (Dasar-
Hubungan Antara Pemahaman tentang dasar Audit Laporan
HAM dengan Sikap Toleransi disekolah Keuangan). Yogyakarta: Unit
Pada siswa Kelas VIII semester Genap Penerbit dan Percetakan STIM
SMP Negeri 4 Negara Tahun Pelajaran YKPN
2016’2017”, Abdullah, Maskuri. 2001. Pluralisme
Karena r = 0,658 terletak pada kisaran Agama dan Kerukunan dalam
0,600 – 0,800 termasuk dalam Hubungan Keagamaan, Jakarta: Buku
cukup. Kompas.

Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Banyuwangi 43


Jurnal Santhet, Volume 1 Nomor 2, 2017, e-ISSN: 2541-6130, P-ISSN 2541-2523, PP 35-48

Arikunto, Suharsimi. 2002. Metodologi


Penelitian. Penerbit PT. Rineka
Cipta. Jakarta
2004. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Azwar, S. (2005). Sikap Manusia : Teori
dan Pengukurannya.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Darmodiharjo, Darji, dan Shidarta
Pokok-pokok Filsafat Hukum
(Apa dan Bagaimana Filsafat
HukumIndonesia), PT.
Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, Cet, VI Mei 2006
Djumhur dan Moh. Surya, Bimbingan
Dan penyuluhan Konseling di
Sekolah (Bandung: Rineka
Cipta, 2008).
Hadi, Sutrisno. 2001. Metodologi
Research Jilid III. Yogyakarta:
Andi Offset.
Kartono, Kartini, 2001, Pathologi sosial
1, Bandung: Alumni.
Koentjaraningrat. 2001. Kebudayaan
Mentalitas dan Pembangunan.
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Marzuki. 2002. Metodologi Riset.
Yogyakarta : Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Indonesia.
Mohammad Nasir 2003. Metode
Penelitian. Jakarta. Ghalia
Indonesia
Notoatmodjo,S.2002, Metodologi
Penelitian Kesehatan, Rineka
Cipta, Jakarta
Purwanto, Heri. 2003. Pengantar
Perilaku Manusia. Jakarta: EGC
Sarapung, Elga dan Tri Widiyanto (ed).
2005. Pluralisme, Konflik dan
Pendidikan Agama di Indonesia
Cetakan Ke-II. Yogyakarta:
Interfidei/DIAN.
Winarno, Surakhmad. 2004. Pengantar
Penelitian Ilmiah, Dasar,
Metode, dan Teknik. Bandung:
Tarsito

Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Banyuwangi 44

Anda mungkin juga menyukai