Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH SELENIUM TERHADAP SISTEM IMUN TERNAK

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Lies Mira Yusiati, SU., IPU.

Disusun oleh :
Muhammad Fathin Hanif
21/475636/PPT/01153

Magister Ilmu Peternakan


Fakultas Peternakan
Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta
2021
SELENIUM TERHADAP SISTEM IMUN TERNAK
Sebagai elemen mikro yang esensial, Selenium merupakan bagian dari
selenoprotein yang memilki perang penting dalam beberapa proses fisiologis pada
produksi ternak. Selenoprotein bertanggungjawab terhadap beberapa fungsi biologis
dan juga siklus molekuler dari Se. Selenium dan Sulfur memilki kesamaan
elektronegativitas, radius atom, dan status oksidasi. Selenium merupakan analog S
dan mampu menggantikan S pada beberapa senyawa seperti sulfat (selenate), sulfit
(selenit), asam sulfenat (asam selenate). Asam amino sistein dan metionin merupakan
asam amino yang mengandung sulfur dan posisi sulfur dapat digantikan oleh
Selenium menjadi SeCys dan SeMet. (Brandt‐Kjelsen et al., 2017)Selenoprotein
bekerja sebagai antioksidan pada sel menangkap H2O2. Hal tersebut menjaga sel dari
kerusakan H2O2. Sintesis selenoprotein diatur dipengaruhi oleh ketersedian Se dan
Ketika ketersedian Se terbatas, Kebutuhan Se dicukupi dengan mengorbankan
sumber Se lain dalam tubuh (Dalgaard et al., 2018).

Ternak mendapatkan Se melalui konsumsi sel tanaman. Selenium bukan


elemen esensial bagi tanaman akan tetapi tanaman menkonversi mineral Se menjadi
dalam bentuk organik seperti selenomethionin dan metilselenosistein. Hal tersebut
merupakan strtegi yang dilakukan untuk adaptasi oleh tanaman. Kandungan selenium
tanaman dipengaruhi oleh kandungan selenium dalam tanah dan availabilitasnya.
Ternak mampu mendapatkan selenium dalam bentuk anorganik (selenit dan selenate)
atau dalam bentuk organic (selenometionin dari yeast) yang diberikan dalam ransum.
Selenium baik dalam bentuk murni maupun bentuk lain secara umum akan
ditransportasikan melalui membrane intestinum (75-95%), Namun, penyerapannya
bervariasi berdasarkan sumber Se dan status fisiologi setiap individu. Transporter aktif
akan membawa selenat seperti halnya sulfat. setelah selenit memasuki sel darah
merah, selenit direduksi menjadi selenida oleh glutathione seluler atau melalui aksi
enzim tioredoksin reduktase. Setelah itu, selenide diangkut ke organ, biasanya hati,
untuk menjalani selenosintesis. Selenate mencapai hati dalam bentuk kimia utuh di
mana ia direduksi menjadi selenide melalui jalur yang sama seperti selenite. Di hati
hewan, Se anorganik dan Se organik diubah menjadi SeCys. Asam amino seleno
organik juga mencapai hati dalam bentuk utuhnya di mana konversi menjadi selenide
dapat melalui jalur yang berbeda. SeCys ditransformasikan menjadi selenide melalui
reaksi -lyase, sementara SeMet dapat mengikuti tiga jalur reaksi yang diketahui; 1.
Konversi ke SeCys melalui perantara SeCystathionine 2. Langsung melalui reaksi -
liase. 3. SeMet tidak masuk ke selenide pool, tetapi dimasukkan ke dalam protein
sebagai Metionin melalui pengkodean tRNA untuk Met. Ketika SeMet menggantikan
Met dalam protein, konsentrasi Se meningkat dalam bentuk protein yang mengandung
Se. Se dalam bentuk selenometionin akan diabsorbsi melalui transporter metionin dari
usus menuju pool metionin dari tubuh. Proses metabolisme selenometionin terjadi di
dalam hati, melalui siklus metionin dan transsulfurasi menghasilkan selenosistein
yang mudah dikonversi menjadi selenide yang dibutuhkan untuk sintesis
selenoprotein pada ternak (Brandt‐Kjelsen et al., 2017).
Selenide merupakan prekursor utama metabolisme Se. Selenide memiliki tiga
jalur konversi utama yang bergantung pada status Se organisme. Pertama, selenide
diubah menjadi Se-fosfat kemudian menjadi Se-cysteyl tRNA untuk penyisipan SeCys
dalam selenoprotein. Kedua, pada tingkat asupan yang lebih rendah, selenida
berlebih yang tidak digunakan dalam sintesis selenoprotein juga diubah menjadi
selenosugar untuk diekskresikan melalui urin. Ketiga, pada tingkat asupan yang tinggi,
metiltransferase menambahkan gugus metil ke selenida, yang mengarah ke konversi
berurutan menjadi metilselenol dan selanjutnya menjadi dimetil selenida
(diekskresikan melalui napas dan feses) dan trimetil selenonium (diekskresikan
melalui urin) selain ekskresi selenosugar. Beberapa bentuk selenium lainnya seperti
Se termetilasi, MeSeCys, -glut-MeSeCys dan selenobetaine dimetabolisme melalui
jalur yang berbeda dibandingkan dengan Se dalam bentuk lainnya. Seleno yang
termetilasi diubah langsung menjadi metilselenol dan diekskresikan, atau didemetilasi
menjadi selenide (Brandt‐Kjelsen et al., 2017).
Selenoprotein P (SelP) adalah selenoprotein utama yang disintesis di hati dan
dilepaskan ke aliran darah, sebagai pengangkut Se dalam tubuh. Hati juga
melepaskan Gpx seluler ke aliran darah sedangkan ginjal melepaskan GPX
ekstraseluler. Penyerapan SelP dari plasma melalui proses apolipoprotein yang
diperantarai reseptor spesifik di otak dan testis dan megalin di ginjal. Mekanisme
penyerapan spesifik ke jaringan lain tetap tidak diketahui (Brandt‐Kjelsen et al., 2017).
Penggunaan suplemen Se untuk unggas meningkatkan status nutrisi Se
dengan meningkatkan aktivitas GPX (glutathione peroksidase) dalam plasma.
Beberapa jenis dari enzim gluthathione peroxidases mengandung selenocysteine
meliputi (GPX1, GPX2, GPX3, GPX4 and GPX6). GPXs berperan terhadap
detoxifikasi hydrogen peroxide. Glutathione peroksidase dapat digunakan sebagai
biomarker yang umum digunakan untuk status Se pada ternak. Ketika unggas diberi
makan dengan ragi kaya akan selenium, aktivitas GPX3 dalam darah tetap tinggi
untuk jangka waktu yang lebih lama setelah suplementasi dibandingkan jika unggas
yang diberi suplemen selenium dalam bentuk natrium selenit (Dalgaard et al., 2018).
Aktivasi GSH-Px merupakan mekanisme adaptif yang penting untuk mengatasi
stres oksidatif yang disebabkan oleh heat - stress..Heat stress dapat meningkatkan
aktivitas GSH-Px di hati ayam, serum, eritrosit dan otot paha tetapi tidak terpengaruh
pada otot dada. Suplementasi Se dan vitamin E meningkatkan aktivitas GSH-Px pada
otot rangka ayam yang mengalami stres panas, Defisiensi Se menurunkan aktivitas
dan ekspresi GSH-Px di hati, otak, pankreas, otot, tiroid, mukosa duodenum, limpa
dan organ imun lainnya (timus dan bursa Fabricius). Pada anak ayam yang
kekurangan Se, aktivitas GSH-Px3, hati dan ampela GSH-Px1, hati dan rempela GSH-
Px4 menurun secara dramatis menjadi 3, 2, 5, 10 dan 5%, masing-masing, dari tingkat
kecukupan Se. Selanjutnya, defisiensi Se pada ayam menurunkan ekspresi mRNA
dari GSH-Px dan ekspresi protein dan aktivitas di duodenum, jejunum dan rektum.
Dibandingkan dengan anak ayam yang diberi suplemen Se, anak ayam yang
kekurangan Se memiliki level mRNA otot yang lebih rendah dari GSH-Px1, GSH-Px3,
GSH-Px4 dan penurunan ekspresi protein GSH-Px1 dan GSH-Px (Surai et al., 2018)..
Kelebihan Se dalam ransum ayam menimbulkan stres oksidatif yang
berhubungan dengan penurunan aktivitas GSH-Px. Contohnya, pada ayam yang
mengalami toksikosis Se akut, aktivitas GSH-Px dalam sel darah merah (RBC)
meningkat secara signifikan pada pengambilan sampel pertama (3 jam setelah
perlakuan) dan menurun ke tingkat kontrol setelahnya. Faktanya, aktivitas GSH-Px
menurun dalam plasma darah dan dalam hemolisat sel darah merah, limpa dan hati
sebagai akibat dari kelebihan Se dalam makanan. Memang, stres oksidatif yang
diinduksi natrium selenite berlebih pada limpa ayam dikaitkan dengan penurunan
aktivitas GSH-Px, SOD dan katalase (CAT) dan peningkatan peroksidasi lipid (Surai
et al., 2018).

Sumber
Brandt‐Kjelsen, A., B. Salbu, A. Haug and J. Szpunar. 2017. Selenium Requirements
and Metabolism in Poultry. Poultry Science http://dx.doi.org/10.5772/64879
Dalgaard, T. S., M. Briens, R. M. ¨ Engberg, and C. Lauridsen. 2018. The influence of
selenium and selenoproteins on immune responses of poultry and pigs.
Animal Feed Science and Technology
https://doi.org/10.1016/j.anifeedsci.2018.01.020
Surai, P.F., I.I. Kochish And V.I. Fisinin. 2018. Glutathione peroxidases in poultry
biology: Part 2. Modulation of enzymatic activities. World's Poultry Science
Journal 74, 10.1017/S0043933918000260

Anda mungkin juga menyukai