Sejarah kelapa sawit (Elaeis guineensis) di Indonesia berawal pada tahun 1848, ketika orang Belanda membawa empat biji
kelapa sawit dari Bourbon, Mauritius, dan Hortus Botanicus, Amsterdam, Belanda. Keempat biji kelapa sawit itu kemudian
ditanam di Kebun Raya Bogor dan ternyata berhasil tumbuh dengan subur. Setelah berbuah, biji-biji dari induk kelapa sawit
tersebut disebar ke Sumatra.
Asal mula
Kelapa sawit (Elaeis guineensis) bukan tanaman asli Indonesia. Tanaman ini merupakan tanaman asli dari Afrika Barat dan Afrika
Tengah.[1] Di Indonesia, sejarah kelapa sawit berawal dari empat biji kelapa sawit yang dibawa oleh Dr. D. T. Pryce, [2] masing-
masing dua benih dari Bourbon, Mauritius dan dua benih lainnya berasal dari Hortus Botanicus,[3] Amsterdam, Belanda, pada
tahun 1848.[4]
Monumen kelapa sawit di Kebon Raya Bogor, tempat empat biji kelapa sawit dari Mauritius dan Hortus Botanicus, ditanam.
Empat biji kelapa sawit tersebut kemudian ditanam di Kebun Raya Bogor yang ketika itu dipimpin oleh Johanes Elyas Teysman
dan berhasil tumbuh dengan subur.[5] Di Kebon Raya Bogor, pohon kelapa sawit tersebut tumbuh tinggi dengan ketinggian 12
meter dan menjadi pohon kelapa sawit tertua di Asia Tenggara.[6] Namun, pada 15 Oktober 1989, induk pohon kelapa sawit itu
mati.
Pada tahun 1853 atau lima tahun setelah ditanam, pohon kelapa sawit di Kebon Raya Bogor menghasilkan buah. Biji-biji kelapa
sawit itu kemudian disebar secara gratis, termasuk dibawa ke Sumatra pada tahun 1875,[1] untuk menjadi tanaman hias di pinggir
jalan.[3] Tidak disangka, ternyata kelapa sawit tumbuh subur di Deli, Sumatra Utara, pada tahun 1870-an, sehingga bibit-bibit
kelapa sawit dari daerah ini terkenal dengan nama kelapa sawit "Deli Dura".[6]
Peranan Kelapa Sawit dalam Perkonomian Indonesia
2. Sumber Devisa
Thn 2017 menghasilkan US$ 23 milyar (Rp 317 triliun) atau 13% dari nilai keseluruhan ekspor
Indonesia.
Sebagai industri padat karya, jutaan masyarakat Indonesia bergantung pada sektor kelapa
sawit. Kebun industri mampu menyerap 4,2 juta tenaga kerja langsung dan 12 juta tenaga
kerja tidak langsung. Sementara petani swadaya mampu menyerap 4,6 juta orang. Sejak
tahun 2000.
10 Provinsi penghasil CPO terbesar di Indonesia
Produksi CPO dan PKO Indonesia 2013 - 2019
Produksi, Konsumsi, Ekspor dan Stok Minyak Sawit Indonesia
Produksi dan Ekspor Minyak Sawit Indonesia 2015 - 2019
Harga Kontrak CPO Oktober 2019 – 1 September 2020
MYR 2819
1 Sept 2020
Perusahaan tersebut tergabung dalam organisasi GAPKI ( Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia).
Selain itu PTPN yang juga memiliki lahan yang luas