Anda di halaman 1dari 16

JPF (Jurnal Pendidikan Fisika) FKIP UM Metro p-ISSN: 2337-5973

Vol. 9, No. 2, September 2021, pp. 131-146 e-ISSN: 2442-4838


http://dx.doi.org/10.24127/jpf.v9i2.3570

ANALISIS KONSEP FISIKA ENERGI MEKANIK PADA PERMAINAN


TRADISIONAL EGRANG SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN FISIKA

Rumiati, Rif’ati Dina Handayani, I Ketut Mahardika


Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember
Email: rumiati.fkip@gmail.com

Diterima: 26 Februari 2021. Direvisi: 18 Agustus 2021 Disetujui: 30 September 2021.

Abstrak
Indonesia merupakan negara yang kaya akan kearifan lokal, namun mulai
pudar seiring dengan perkembangan teknologi. Pelestarian kearifan lokal
sangat diperlukan salah satunya dengan mengintegrasikan ke dalam
pembelajaran fisika. Salah satu kearifan lokal yang terdapat konsep fisika
adalah permainan tradisional Egrang. Tujuan penelitian yaitu menganalisis
konsep fisika energi mekanik pada permainan tradisional Egrang. Penelitian
ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan
etnografi. Pengambilan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan
dokumentasi secara langsung di lapangan. Penelitian ini memberikan
gambaran bahwa dalam permainan tradisional Egrang terdapat konsep fisika
energi mekanik yang dapat menghubungkan antara sains modern dengan
etnosains. Energi mekanik merupakan penjumlahan energi kinetik dan energi
potensial suatu benda untuk melakukan kerja. Konsep energi kinetik terdapat
pada gerak Egrang, sedangkan energi potensial terdapat pada ketinggian
pijakan dan posisi terangkatnya Egrang. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjelaskan etnosains pada permainan tradisional Egrang dan bisa digunakan
sebagai bahan pembelajaran fisika.
Kata Kunci: Etnosains, Permainan Tradisional, Egrang, Energi Mekanik.

Abstract
Indonesia is a country rich in local wisdom, but it is fading along with
technological development. The preservation of local wisdom is vital, one of
which is by integrating into the study of physics. One of the local knowledge
that there is a concept of physics is the traditional Egrang games. The study's
purpose was to analyze mechanical energy physics in the traditional Egrang
games. This research uses a descriptive qualitative research method with an
ethnographic approach. Data collection is by observation, interview, and
documentation directly in the field. This research gives an idea that in the
traditional game of Egrang, there is a concept of mechanical energy physics
that can connect modern science with ethnoscience. Mechanical energy is the
sum of kinetic energy and an object's potential energy to do the work. The
concept of kinetic energy is found in the motion of Egrang, while the potential
energy is at the height of the footing and the elevated position of Egrang
games. This study's results are expected to explain ethnoscience, the
traditional Egrang games, and learning material for physics.
Keywords: Ethnoscience, Traditional Games, Egrang, Mechanical Energy.

131
Rumiati., Handayani.,& Mahardika. – Analisis Konsep Fisika …

kehidupan sosial (Hariastuti et al,


PENDAHULUAN
2020). Hal ini karena dalam
Kearifan lokal adalah cara dan permainan tradisional mengandung
praktik yang dikembangkan oleh unsur sportivitas, kecermatan,
sekelompok masyarakat yang berasal kejujuran, kelincahan, dan
dari pemahaman mendalam terhadap kemampuan bekerja dalam kelompok.
lingkungan setempat secara turun Permainan tradisional memiliki
temurun (Deskarina & Atiqah, 2020). banyak manfaat yaitu dapat melatih
Seiring dengan perkembangan zaman kreativitas anak, dapat mengontrol
dan teknologi kearifan lokal mulai emosional, kecerdasan sosial,
pudar dan beresiko hilang karena mendekatkan anak-anak pada alam,
dianggap berbeda antara ilmu dapat mengembangkan kemampuan
pengetahuan lokal dan ilmu sains. motorik anak, bermanfaat melatih
Padahal kearifan lokal terdapat kesehatan, mengasah kepekaan anak
pelajaran-pelajaran yang dapat dan lain sebagainya (Hariastuti et al,
diteladani dan dikembangkan ke 2020). Selain banyak manfaat yang
dalam pembelajaran fisika di sekolah ada pada permainan tradisional,
(Hariastuti et al, 2020). Salah satu ternyata juga terdapat konsep-konsep
kearifan lokal yang dapat dalam pembelajaran umum seperti
diintegrasikan ke dalam pembelajaran matematika, IPA, IPS, dan bahasa
fisika di sekolah adalah permainan daerah. Konsep-konsep yang terdapat
tradisional. di dalam permainan tradisional dapat
Permainan tradisional merupakan mempermudah guru dalam
salah satu unsur budaya lokal yang menyampaikan pembelajaran kepada
sering dijumpai dari berbagai penjuru perserta didik. Integrasi ini dapat
nusantara dan biasa terdapat dalam digunakan dalam pembelajaran maka
masyarakat pedesaan. Permainan perlu mengkaji filosofi, teknik
tradisional tidak hanya berpusat pada permainan dan aturan yang berlaku
main-main saja, melainkan dapat terlebih dahulu.
memberikan pengaruh besar pada Fakta pembelajaran sekarang tidak
perkembangan kejiwaan, sifat dan sejalan dengan tujuan kurikulum 2013

http://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/fisika/ 132
Rumiati., Handayani.,& Mahardika. – Analisis Konsep Fisika …

yang menggunakan pendekatan yang perlu dilestarikan. Permainan


saintifik (Makhmudah et al., 2019). tradisional Egrang merupakan
Pendekatan saintifik mengharuskan permainan yang berasal dari Jawa
peserta didik memahami sains dari Barat dan biasa ditemui di daerah
lingkungan sekitar. Namun, guru perdesaan (Supriyono, 2018).
hanya memberikan contoh-contoh Permainan tradisional Egrang
umum atau bahkan jarang diketahui mengandung nilai keuletan,
peserta didik dan pembelajaran yang sportivitas dan kerja keras dalam
dilakukan hanya bersifat hafalan memainkannya (Hariastuti et al,
(Rosita et al, 2019). Akibatnya 2020). Selain itu pada permainan
peserta didik kurang peka terhadap tradisional Egrang terdapat konsep-
peristiwa yang sedang terjadi di konsep fisika yang dapat
lingkungan sekitarnya, padahal diintegrasikan ke dalam pembelajaran
memiliki kaitan dengan ilmu fisika. fisika, salah satunya adalah energi
Ilmu fisika merupakan bagian dari mekanik.
ilmu pengetahuan alam yang Berdasarkan uraian di atas maka
menjelaskan fenomena teramati tujuan penelitian ini adalah
didasarkan pada pemikiran rasional, menganalisis konsep fisika energi
pengalaman manusia, dan mekanik pada permainan tradisional
eksperimen. Fisika dapat dinyatakan Egrang.
sangat dekat dengan kehidupan
METODE
sehari-hari. Kenyataan bahwa
Jenis penelitian ini adalah
permainan tradisional mengandung
deskriptif kualitatif dengan
banyak konsep fisika yang dapat
pendekatan etnografi. Pendekatan
dianalisis dan sesuai dengan standar
etnografi bertujuan untuk
kompetensi lulusan (SKL), maka
mendeskripsikan dan analisis
perlu mengintegrasikan ke dalam
kebudayaan berdasarkan penelitian
pembelajaran fisika di sekolah.
lapangan yang intensif (Bungin,
Permainan tradisional Egrang
2012). Pendekatan etnografi pada
merupakan salah satu dari banyaknya
penelitian ini digunakan untuk
permainan tradisional di Indonesia

http://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/fisika/ 133
Rumiati., Handayani.,& Mahardika. – Analisis Konsep Fisika …

menggambarkan, menjelaskan dan Adapun Gambar 1 merupakan alur


menganalisis konsep-konsep fisika desain penelitian.
yang terdapat pada permainan
tradisional Egrang.

Identifikasi Masalah

Membuat Instrumen Pedoman


Observasi dan Wawancara

Observasi
Pengumpulan Data
Wawancara

Dokumenta
Analisis Data
si

Diskusi

Kesimpulan

Gambar 1. Desain Penelitian

Metode pengumpulan data lengan pemain Egrang dan massa


dilakukan dengan observasi, pemain Egrang.
wawancara dan dokumentasi di Kegiatan wawancara dilakukan
wilayah Tegal Boto Lor, Sumbersari untuk mendapatkan informasi terkait
Kabupaten Jember, Jawa Timur. hal-hal yang lebih spefisik berkaitan
Pengambilan data observasi dilakukan dengan etnofisika pada permainan
secara langsung di lapangan dengan tradisional Egrang yang dilakukan
mengamati permainan tradisional kepada pemain Egrang. Pemain
Egrang yang dilakukan oleh 3 orang Egrang dipilih karena mereka masih
pemain Egrang sesuai dengan mempertahankan kearifan lokal dan
variabel penelitian. Variabel yang dapat menjelaskan fenomena pada
mempengaruhi penelitian ini antara permainan Egrang. Serta kegiatan
lain tinggi pijakan Egrang, posisi dokumentasi dilakukan selama

http://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/fisika/ 134
Rumiati., Handayani.,& Mahardika. – Analisis Konsep Fisika …

observasi yang digunakan sebagai edukasi dan kultur budaya Indonesia


data visual penelitian. (Rosramadhana et al, 2020). Egrang
Instrumen penelitian yang merupakan permainan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan bambu atau kayu.
pedoman observasi dan pedoman Permainan ini sudah ada sejak zaman
wawancara. Pedoman observasi berisi belanda dan cukup terkenal ditahun
kisi-kisi aktivitas yang akan diamati 1900-an dan telah menyebar di
dalam permainan tradisional Egrang berbagai wilayah di Indonesia dengan
dan pedoman wawancara berisi nama yang berbeda-beda.
kumpulan pertanyaan yang akan Nama Egrang di Bengkulu disebut
ditanyakan pewawancara kepada sepatu Bambu, di Sumatera
narasumber. dinamakan Tengkak-tengkak,
Data yang terkumpul kemudian Lampung dinamakan Terompah
dilakukan analisis data dengan Pancung, Jawa Tengah di namakan
langkah; (1) mereduksi data hasil Jangkungan atau Egrang, di
observasi dan wawancara; (2) Kalimantan Selatan dinamakan
menyajikan data dalam bentuk teks Batungkau, di Sulawesi Tengah
deskriptif; dan (3) menarik dinamakan Tilako, di Batak Toba
kesimpulan. Wawancara dilakukan dinamakan Marjalengkat, di Sunda
menggunakan bahasa Indonesia dan dinamakan Jajangkungan yang artinya
ditranskrip menggunakan kode tinggi (Malik, 2019) dan lain
wawancara yaitu huruf kapital P sebagainya.
untuk peneliti dan S untuk subjek. Penelitian ini bertujuan untuk
Setelah menuliskan kode selanjutnya mengetahui konsep fisika pada
diikuti dengan empat digit angka yang permainan tradisional Egrang
menyatakan urutan percakapan. khususnya energi mekanik. Hasil
penelitian yang telah dilakukan
HASIL DAN PEMBAHASAN terdapat konsep fisika energi mekanik
Permainan tradisional merupakan pada permainan tradisional Egrang
warisan yang bersifat turun temurun, yang dapat dijadikan sebagai bahan
di dalamnya mengandung nilai pembelajaran fisika. Interpretasi

http://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/fisika/ 135
Rumiati., Handayani.,& Mahardika. – Analisis Konsep Fisika …

responden dari dua narasumber yaitu Permainan tradisional Egrang


AN (S2), dan HF (S3) akan disajikan berasal dari Jawa Barat (daerah
dan dibandingkan dengan konsep Sunda), dan kemudian banyak
fisika terkait. Penelitian ini diminati oleh daerah lain di Jawa
mengungkapkan pengetahuan lokal (Supriyono, 2018). Karena permainan
dengan pengetahuan sains modern. ini seru, menarik dan penuh tantangan
dalam memainkannya.

Gambar 2. Permainan Tradisional Egrang

Alat permainan ini menggunakan permainan tradisional Egrang adalah


sepasang bambu yang berbentuk sebagai berikut:
seperti tongkat dan terdapat tumpuan a. Menyiapkan Egrang
kaki. Bambu panjang yang digunakan b. Menegakkan Egrang tepat di
berukuran panjang 2 meter, diameter depan pemain dan
bambu 4 cm, dan tinggi pijakan c. posisi Egrang sedikit condong ke
berbeda (30 cm, 40 cm, dan 50 cm). depan
Permainan ini memerlukan kekuatan d. Pegang Egrang sesuai dengan
otot tungkai dan tangan yang lengan pemain yang tepat.
digunakan untuk berjalan. e. Angkat salah satu kaki di atas
Berdasarkan observasi dan pijakan Egrang, dan diikuti oleh
wawancara yang dilakukan oleh S3, kaki berikutnya.
cara dan langkah dalam melakukan f. Atur keseimbangan dan mulai
berjalan sampai batas akhir

http://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/fisika/ 136
Rumiati., Handayani.,& Mahardika. – Analisis Konsep Fisika …

g. Jika merasa akan terjatuh, maka dapat melihat teknik dan fenomena
turunkan kaki di antara Egrang. secara langsung.
h. Usahakan bermain di tempat Hasil penelitian yang dapat ditulis
yang luas dalam Tabel 1 berikut.
Pengamatan lapangan pada
permainan tradisional Egrang, peneliti
Tabel 1. Gerakan permainan Egrang

Konsep Fisika Gerakan Keterangan


Energi Kinetik Mengangkat/naik Egrang Terdapat gaya yang
Memegang Egrang menyebabkan Permainan
Mendorong Egrang Egrang bergerak/berjalan
Memutar gerakan/belok dengan kecepatan tertentu
Berjalan di atas Egrang
Menarik lengan menuju tubuh
Menekuk lengan, kaki dan tubuh
Massa pemain Egrang
Energi Potensial Tinggi pijakan Egrang Terdapat energi benda
Mengangkat Egrang karena keadaan atau
Melangkah di atas Egrang kedudukan atau posisi
Mengangkat paha menjauh dari tubuh tertentu.

Permainan Egrang yang sedang (Abdullah, 2016). Gerak benda


berlangsung berkaitan erat dengan disebabkan oleh gaya yang bekerja.
konsep fisika usaha dan energi. Usaha Energi yang dimiliki oleh suatu benda
merupakan kerja yang dilakukan oleh yang bergerak adalah energi kinetik.
pemain untuk dapat naik ke pijakan Besar kecilnya energi kinetik
Egrang dan kerja untuk memindahkan ditunjukkan dengan gaya yang
Egrang dari posisi awal ke posisi diberikan oleh pemain Egrang yang
akhir. Energi tersebut adalah energi diinterpretasikan pada kecepatan
mekanik atau penjumlahan energi Egrang.
kinetik dan energi potensial. Responden ditanya tentang posisi
a. Energi Kinetik lengan yang tepat saat memegang
Suatu benda yang bergerak maka lengan Egrang, yang ditunjukkan
terdapat energi di dalamnya pada Tabel 2.

http://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/fisika/ 137
Rumiati., Handayani.,& Mahardika. – Analisis Konsep Fisika …

Tabel 2. Transkrip wawancara tentang posisi lengan pemain Egrang


Kode Pertanyaan/Tanggapan
P2014 ..bagaimana sih perbedaan dari tiga bentuk posisi tangan ini atau bentuk sudut
yang berbeda ini, lebih ringan, lebih mudah dan lebih enakan mana saat
memainkan permainan Egrang itu?
S2014 Kalau saya ngerasanya itu, kalau dia makin kebawah berarti kan sudutnya
semakin besar kan ya. Itu agak susah juga, soalnya kayak bungkuk gitu, jadi
ngangkatnya itu jadi lebih berat juga. Tapi kalau terlalu ke atas juga, juga gak
enak juga. Soalnya akhirnya terus tangannya jadi terlalu tinggi, jadi
ngangkatnya berat juga. Jadi pasnya ya yang di tengah sih, yang 90 derajat itu.

Gambar 3. Perbedaan Posisi Lengan Pemain Egrang oleh Pemain Bermassa 44 kg

Gambar 4. Ilustrasi gaya Egrang

Kutipan di atas menunjukkan bahwa ke atas, maka menyebabkan


responden tahu dari pengalaman kecepatan Egrang kecil. Hal ini
bermain Egrang bahwa saat menunjukkan bahwa gaya yang
melakukan permainan, posisi lengan diberikan oleh pemain Egrang
yang tepat adalah tegak lurus dengan memiliki pengaruh terhadap energi
lengan Egrang. Sedangkan jika posisi kinetik benda.
lengan pemain terlalu ke bawah atau

http://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/fisika/ 138
Rumiati., Handayani.,& Mahardika. – Analisis Konsep Fisika …

Gambar 3 (a) adalah posisi Hasil observasi menunjukkan


lengan bawah pemain yang cenderung bahwa pada posisi lengan yang lurus
ke bawah yaitu membentuk sudut dapat melangkah dengan lebar
kurang lebih 115 derajat apabila sehingga cepat sampai ke titik akhir
diukur antara lengan atas dengan . Sedangkan, pada
lengan bawahnya dan membentuk posisi lengan ke bawah melangkah
sudut terhadap gaya yang diberikan. dengan lebar kaki kecil
Posisi tersebut menghasilkan gaya dan membutuhkan banyak
sebesar . Gambar 3 (b) langkah untuk mencapai finis dan saat
adalah posisi lengan bawah pemain lengan ke atas lebar langkah saat
lurus ke depan, kondisi ini berjalan tidak terlalu sempit
membentuk sudut 90 derajat apabila .
diukur antara lengan atas dan lengan Besar kecilnya gaya di atas
bawah. Besar gaya yang bekerja pada terbukti mempengaruhi laju
posisi ini adalah F. Gambar 3 (c) permainan Egrang yang sedang
adalah posisi lengan bawah pemain ke berlangsung. Pengaruh kelajuan
atas atau membentuk sudut kurang benda terhadap energi kinetik dapat
lebih 45 derajat apabila diukur antara dilihat pada perbedaan ketinggian
lengan atas dengan lengan bawah pijakan Egrang. Masing-masing
pemain dan membentuk sudut tinggi pijakan Egrang memiliki
terhadap gaya yang diberikan. Posisi pengaruh terhadap kenyaman pemain
ini menghasilkan gaya yang bekerja dan laju yang dihasilkan. Pada
sebesar . Besar gaya terbesar penelitian (Tabel 3) penelitian dengan
pada permainan ini adalah pada posisi tinggi pijakan Egrang yang berbeda
lengan lurus ke depan, sedangkan saat oleh pemain Egrang yang bermassa
posisi lengan condong ke bawah 44 kg terdapat energi potensial yang
ataupun ke atas gaya yang diberikan mempengaruhi kelajuan Egrang. Hal
lebih kecil. Besar kecilnya gaya ini berarti terdapat energi kinetik yang
pemain Egrang mempengaruhi nilai dipengaruhi oleh kelajuan tersebut.
usaha W dan mempengaruhi energi Hasil analisis pada Tabel 3
kinetik. menunjukkan bahwa pada tinggi

http://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/fisika/ 139
Rumiati., Handayani.,& Mahardika. – Analisis Konsep Fisika …

pijakan 50 cm dengan kelajuan 0,78 energi kinetik pada tinggi pijakan


m/s, besar energi kinetiknya adalah Egrang 30 cm dengan kelajuan 0,68
13,385 J. Besar energi kinetik pada m/s adalah 10,173 J.
tinggi pijakan Egrang 40 cm dengan
kelajuan 0,75 adalah 12,375 J dan
Tabel 3. Hasil Percobaan Permainan Egrang dengan Sudut Berbeda oleh Massa 44
kg
Posisi Lengan ̅ v (m/s) Ek (J)
Ke Bawah 14,18 1,134 28,291
Lurus 10,20 0,816 14,648
Ke Atas 10,93 0,874 16,805

Energi kinetik juga dipengaruhi 0,898 m/s sebesar 17,741 J. Hasil


oleh massa benda. Hasil analisis pada yang diperoleh menunjukkan besar
Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai kelajuan yang dilakukan pemain
energi kinetik terbesar terdapat pada Egrang lebih besar, karena dari
massa pemain 48 kg dengan kelajuan masing-masing pemain memiliki
0,836 m/s yaitu sebesar 15,375 J. usaha dan energi yang tersimpan
Kemudian pada pemain bermassa 44 berbeda. Hasil observasi dapat dilihat
kg dengan kelajuan 0,598 m/s sebesar pada Gambar 5 dan hasil observasi
7, 867 J dan terakhir pada pemain pada Tabel 4.
yang bermassa 52 kg dengan kelajuan

Gambar 5. Perbedaan Massa Pemain Egrang


Tabel 4. Hasil Percobaan Permainan Egrang dengan Massa Berbeda
Massa (kg) ̅ v (m/s)
44 10,46 0,836 15,375 172,48
48 7,47 0,598 7,867 188,16
52 11,22 0,898 17,741 203,84

http://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/fisika/ 140
Rumiati., Handayani.,& Mahardika. – Analisis Konsep Fisika …

Gerak benda yang semakin cepat kecepatan tertentu dan pada penelitian
menyebabkan energi kinetik semakin Surabidin (2019) bahwa semakin
besar. Secara matematis energi besar massa benda maka semakin
kinetik dirumuskan: besar energi kinetik yang dihasilkan.
(2) Energi kinetik dalam ilmu fisika,
bergantung pada massa dan kecepatan
keterangan :
benda.
: Energi kinetik (J)
b. Energi Potensial
: massa benda (kg)
Energi potensial merupakan energi
: kecepatan benda
yang tersimpan di dalam benda
Penelitian konsep energi kinetik yang
karena kedudukan atau posisinya
telah dipaparkan di atas sesuai dengan
(Abdullah, 2016). Selain dipengaruhi
penelitian Kalhor et al (2020) untuk
oleh kedudukannya, energi potensial
memperbesar energi kinetik maka
dipengaruhi pula oleh gaya gravitasi
membutuhkan usaha partikel dan
bumi.

30 cm 40 cm 50 cm

Gambar 6. Perbedaan Tinggi pijakan Egrang oleh Massa 44 kg

Tabel 5. Hasil Wawancara Ketinggian Pijakan Egrang


Kode Pertanyaan/Tanggapan
P2007 ....Apakah yang mbak rasakan saat memainkan Egrang ketika hmmm apa
ya, pada ketinggian yang berbeda-beda itu?...
S2007 Kalau menurut saya lebih enakan ya, lebih seimbang, lebih terasa ringan
juga yang lebih tinggi. Cuma kalau naikknya ya lebih susah, lebih susah,,
makin tinggi ya makin susah tapi kalau ketika sudah jalan, itu sebenarnya
makin tinggi makin enak sebenarnya kalau semakin tinggi pijkannya.

Kutipan di atas menunjukkan bahwa permainan Egrang yang dilakukan


responden mengetahui beradasarkan bahwa semakin tinggi pijakan Egrang

http://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/fisika/ 141
Rumiati., Handayani.,& Mahardika. – Analisis Konsep Fisika …

maka lebih mudah dan ringan saat potensial bergantung pada tinggi
memainkannya. benda dari permukaan bumi.
Observasi ini membuktikan Sehingga sesuai dengan penelitian
semakin tinggi pijakan Egrang maka yang dilakukan oleh Maison (2020)
energi potensial semakin besar, yaitu pada identifikasi materi usaha
karena semakin besar jarak antara dan energi, mengatakan bahwa energi
pijakan Egrang dengan permukaan potensial dihasilkan oleh suatu gaya
bumi. Hasil analisis energi potensial yang bergantung pada kedudukan
pada ketinggian pijakan Egrang yang atau posisi sebuah benda yang relatif
berbeda yaitu 30 cm, 40 cm, dan 50 terhadap lingkungannya dan Lestari
cm oleh pemain Egrang yang (2020) mengatakan bahwa semakin
bermassa 44 kg (Tabel 4), dihasilkan tinggi posisi suatu benda maka akan
nilai energi potensial yang berbeda. semakin besar energi potensial pada
Energi potensial pada tinggi pijakan benda tersebut.
30 cm sebesar 129,36 J, pada tinggi Secara matematis energi
pijakan 40 cm sebesar 172,48 J, dan potensial sesuai persamaan (3):
pada tinggi pijakan 50 cm sebesar (3)
215,60 J. Massa pemain Egrang dengan
merupakan salah satu yang : Energi potensial (J)
mempengaruhi besar energi potensial, : massa benda (kg)
dalam penelitian ini diperoleh besar : percepatan gravitasi
energi potensial pada massa 44 kg : ketinggian (m)
sebesar 172,48 J, massa 48 sebesar
188,16 J, dan massa 52 kg sebesar c. Energi Mekanik
203,84 J. Sehingga semakin besar Energi mekanik merupakan
massa benda maka energi potensial penjumlahan energi kinetik dan
yang terdapat pada benda itu juga potensial suatu benda untuk
semakin besar. melakukan kerja. Permainan
Nilai energi potensial tersebut tradisional Egrang yang dilakukan
sesuai dengan konsep fisika energi jelas bahwa terdapat energi mekanik
potensial bahwa besarnya energi sesuai yang telah diuraikan di atas.

http://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/fisika/ 142
Rumiati., Handayani.,& Mahardika. – Analisis Konsep Fisika …

Terlihat saat pemain Egrang memulai fakta, tulisan, gambar, simbol dan lain
permainan sampai dengan selesai sebagainya. Tidak semua pesan
permainannya. Secara matematis tersebut dapat diterima oleh peserta
energi mekanik sesuai persamaan (4): didik, maka menurut Sanjaya (2010)
(4) perlu memerhatikan beberapa kriteria
yang harus diperhatikan. Pertama,
Studi pengetahuan lokal terkait
Novelty yaitu jika pesan bersifat baru
konsep energi mekanik pada
atau mutakhir. Kedua, Proximity yaitu
permainan tradisional Egrang
pesan yang disampaikan harus sesuai
memiliki potensi untuk meningkatkan
dengan pengalaman sehari-hari
pengetahuan dan melestarikan nilai-
peserta didik. Ketiga, Conflict yaitu
nilai kearifan lokal di Indonesia.
pesan yang disajikan harus dikemas
Apabila ditinjau dari perspektif
sedemikian rupa untuk menggugah
pendidikan, identifikasi pengetahuan
emosi peserta didik. terakhir, Humor
lokal terkait konsep fisika sesuai
yaitu dikemas dalam bentuk lucu agar
dengan kurikulum 2013 dan dapat
menarik. Berdasarkan poin kedua di
digunakan oleh pendidik, orang tua,
atas, bahwa dalam menyampaikan
serta masyarakat untuk bahan
materi sesuai dengan pengalaman
pembelajaran fisika di sekolah.
sehari-hari peserta didik agar materi
Pembelajaran di sekolah yang
dapat diterima dengan baik. Sehingga
mengintegrasikan pengetahuan lokal
bahan pembelajaran haruslah berbasis
ke dalam pengetahuan modern dapat
kearifan lokal daerahnya, salah
memberikan dampak positif terhadap
satunya pada permainan tradisional
siswa karena dapat menghubungan
Egrang.
antara konsep fisika dengan
Bahan pembelajaran berbasis
kehidupan sehari-hari.
kearifan lokal pada permainan
Materi pelajaran hakikatnya
tradisional Egang sesuai dengan
berisi pesan-pesan yang ingin
penelitian yang dilakukan oleh Safitri
disampaikan pada peserta didik untuk
et al (2018) dalam penelitiannya
mencapai tujuan pembelajaran
tentang pengembangan modul IPA
(Martawijaya, 2014). Pesan tersebut
berbasis kearifan lokal kopi pada
dapat berupa ide, konsep, data atau

http://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/fisika/ 143
Rumiati., Handayani.,& Mahardika. – Analisis Konsep Fisika …

materi usaha dan energi mengatakan untuk diintegrasikan ke dalam


bahwa modul tersebut efektif baik pembelajaran fisika di sekolah.
ditinjau dari aspek hasil belajar Saran
maupun aktivitas belajar siswa. Perlu dilakukan penelitian lebih
Atabikrifki et al (2018) dalam lanjut terkait analisis konsep fisika
penelitiannya tentang pengembangan pada permainan tradisional lainnya
buku siswa fisika berbasis kearifan yang ada di Indonesia. Analisis
lokal layak digunakan dan mudah tersebut dapat digunakan sebagai
dipahami oleh peserta didik. Serta bahan pembelajaran fisika di sekolah.
oleh Hunaepi et al (2020) dalam
penelitiannya tentang implementsi Ucapan Terima Kasih
worksheet inkuiri terintegrasi kearifan Penelitian ini didukung oleh
lokal untuk meningkatkan kelompok riset Pendidikan Fisika,
keterampilan berpikir kritis Universitas Jember. Kami ucapkan
mahasiswa. Penelitian tersebut terima kasih atas dukungan dan
membuktikan dapat meningkatkan bantuan kepada narasumber dan
kerampilan berpikir kritis pelajar semua pihak yang terlibat dalam
dengan kategori sedang. penelitian sehingga dapat berjalan
dengan lancar.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA
Hasil penelitian ini menunjukkan Abdullah, M. (2016). Fisika Dasar I.
bahwa pada permainan tradisional Bandung: Institut Teknologi
Bandung.
Egrang terdapat konsep fisika energi
Atabikrifki., Martawijaya, MA &
mekanik. Permainan tradisional Jasruddin. (2018).
Egrang perlu dilestarikan dan Pengembangan Buku Siswa
Fisika Berbasis Kearifan Lokal
dipertahankan keberadaannya. Salah (Maja Labo Dahu) di MAN 1
satu cara untuk melestarikan adalah Kota Bima. Jurnal Sains dan
Pendidikan Fisika. 14(3):8-14.
dengan menghubungkan antara http://10.35580/jspf.v14i3.9942
pengetahuan lokal dan sains modern Bungin, B. (2012). Analisis Data
Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
http://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/fisika/ 144
Rumiati., Handayani.,& Mahardika. – Analisis Konsep Fisika …

Deskarina, R & Atiqah A N. (2020). Kalimantan Tengah Pada Materi


Potensi Kearifan Lokal Desa Momentum dan Impuls. Jurnal
Bugisan Sebagai Upaya Pembelajaran Fisika, 8(3), 181-
Pengembangan Daya Tarik 186.
Wisata Pendukung Kawasan Malik, Kendall. (2019). Perbedaan
Candi Plaosan. Jurnal Pariwisata Nilai (Value) dan Makna
dan Budaya.11(1): 41-49. (Meaning) Budaya Permainan
http://10.31294/khi.v11i1.6906 Egrang di Empat Negara. Gorya
Hariastuti, Retno T & Laili, P. Jurnal Seni Rupa. 8(1): 197-202.
(2020). Pengembangan Media https://doi.org/10.24114/gr.v8i1.
“ITTR” Sebagai Latihan 13166
Relaksasi untuk Menurunkan Martawijaya, MA. (2014). Buku
Stres Belajar Siswa di SMAN 3 Fisika Peserta Didik Berbasis
Sidoarjo. Jurnal BK UNESA. Kearifan Lokal Untuk
11(5): 755-764. Meningkatkan Karakter dan
Hunaepi, Firdaus L., Samsuri T., Ketuntasan Belajar. Jurnal Sains
Susantini E., & Raharjo. (2020). dan Pendidikan Fisika.
Implementsi Worksheet Inkuiri 10(3):285-192.
Terintegrasi Kearifan Lokal http://103.76.50.195/JSdPF/artic
Untuk Meningkatkan le/view/966
Keterampilan Berpikir Kritis Rosita, S. M. (2019). Etnomatematka
Mahasiswa. Jurnal Ilmiah pada Rumah Adat Osing
Biologi. 8(1): 158-169. Banyuwangi sebagai Bahan
Kalhor, B., Mehrparvar, F & Kalhor, Pembelajaran Matematika.
B. (2020). Does Using Multi- [Jurusan Pendidikan MIPA
Dimentional Energy-Momentum Universitas Jember].
Equation Change The Kinetic http://repository.unej.ac.id//hand
Energy Formula?. Independent le/123456789/96478
Researcher Form Alborz, IRAN. Rosramadhana, Sudirman & Zulaini.
18 August 2020. (2020). Pemberdayaan
http://10.6084/m9.figshare.1262 Komunitas Remaja Melalui
4656 Inovasi Pembuatan Permainan
Maison, Lestari, N & Widaningtyas, Congkak Berbasis Digital Pada
A. (2020). Identifikasi Komuunitas Permainan Di Desa
Miskonsepsi Siswa Pada Materi Tanjung Rejo Kecamatan Percut
Usaha dan Energi. Jurnal Sei Tuan Kabupaten Deli
Penelitian Pendidikan IPA. Serdang. Jurnal Aplikasi Teknik
6(1):32-39. dan Pegabdian Masyarakat.
http://10.29303/jppipa.v6i1.314 4(2): 169-174.
https://doi.org/10.36339/je.v4i2.
Makhmudah, N. L., Subiki, S., &
370
Supeno, S. (2019).
Pengembangan Modul Fisika Safitri, AN., Subiki & Wahyuni, S.
Berbasis Kearifan Lokal (2018). Pengembangan Modul
Permainan Tradisional IPA Berbasis Kearifan Lokal

http://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/fisika/ 145
Rumiati., Handayani.,& Mahardika. – Analisis Konsep Fisika …

Kopi pada Pokok Bahasan Zaman Dulu. Jakarta: Badan


Usaha dan Energi Di SMP. Pengembangan dan Pembinaan
Jurnal Pendidikan Bahasa, Kementerian Pendidikan
Fisika.7(1):22-29. dan Kebudayaan.
http://dx.doi.org/10.26737/jipf.v Surabidin & Djuhana. (2019).
5i2.1476 Pengaruh Massa Flywheel
Sanjaya, W. (2010). Perencanaan Terhadap Energi Kinetik,
dan Desain Sistem Tegangan Serta Daya Luaran
Pembelajaran. Jakarta: Kencana. Pada Flywheel Energy Storage
System. Journal of Technical
Supriyono, A. (2018). Serunya
Engineering. 3(1): 17-23.
Permainan Tradisionnal Anak

http://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/fisika/ 146

Anda mungkin juga menyukai