PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1. Profil Organisasi
Gambaran umum
Puskesmas Mrebet terletak di Jln.Raya Mangunegara KM.8 Mrebet-
Purbalingga. Secara umum Puskesmas merupakan satuan organisasi yang
memberikan kewenangan kemandirian oleh dinas kesehatan untuk
melaksanakan satuan tugas operasional pembangunan di wilayah kerja.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, pada Pasal 4 disebutkan
bahwasanya puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
Adapun fungsi puskesmas sebagaimana tertuang pada Pasal 5
Permenkes RI No 75/2014 meliputi:
a. Penyelenggaraan UKM (upaya kesehatan masyarakat) tingkat pertama di
wilayah kerjanya
b. Penyelenggaraan UKP (upaya kesehatan perorangan) tingkat pertama di
wilayah kerjanya
Selain dua fungsi yang terdapat pada pasal 5, selanjutnya pasal 8
menyebutkan bahwa puskesmas juga dapat berfungsi sebagai wahana
pendidikan tenaga kesehatan.
Kegiatan Utama Puskesmas Mrebet adalah dalam usaha pelayanan
kesehatan perorangan dengan pendekatan pelayanan medis, tindakan medik
dan keperawatan, pelayanan penunjang medik, dan upaya rujukan serta
didukung dengan pelayanan kesehatan masyarakat. Dengan core bisnis
adalah pelayanan kesehatan berbasis masyarakat.
Dalam upaya menghadapi persaingan global, terutama terhadap
competitor layanan sejenis di Kabupaten , Puskesmas Mrebet berusaha
memenangkan persaingan dengan cara menjaga mutu layanan, SDM, sarana
prasarana, dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Bisnis yang
dijalankan oleh Puskesmas Mrebet merupakan bisnis kepercayaan (Trusty
Business/ Value Business) yang berarti bahwa berkembang tidaknya
organisasi ini tergantung pada besarnya kepercayaan pelanggan/pengguna
jasa pelayanan puskesmas.
1
Oleh Karena itu, Puskesmas Mrebet sebagai organisasi pemerintah
dibawah kewenangan pemerintah daerah bertanggung jawab memberikan
pelayanan dasar kepada masyarakat dengan berbasis pada Total Quality
Management (TQM) yang menggabungkan antara konsep pelayanan
pemerintah dengan melihat kebutuhan pasar dalam hal ini masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Mrebet. Penerapan TQM yang dilakukan diwujudkan
dalam berbagai bentuk program dan kegiatan yang mengacu pada visi dan
misi Puskesmas Mrebet.
Visi
Mewujudkan Puskesmas Mrebet yang bermutu dan profesional untuk
meningkatkan derajat kesehatan menuju masyarakat sehat mandiri;
Misi
a. Mendorong pemberdayaan dan kemandirian masyarakat Untuk Hidup
Sehat
b. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan serta kinerja dan
profesionalisme petugas kesehatan;
c. Meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas sektoral bersama
masyarakat dalam membangun lingkungan yang sehat;
Struktur Organisasi
Dalam implementasinya, struktur organisasi puskesmas mengacu pada
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 (terlampir).
Motto
SETULUS HATI MELAYANI ANDA
Tata nilai
S : Selamat
E : Empati
H : Harmonis
A : Amanah
T : Terampil
a. Selamat berarti mengutamakan keselamatan pasien, karyawan dan
masyarakat (Safety patient)
2
b. Empati berarti memiliki rasa empati/peduli kepada mayarakat, pasien, dan
sesama karyawan
c. Harmonis berarti menciptakan hubungan yang baik dan harmonis dengan
pasien, kayawan dan masyarakat
d. Amanah berarti melaksanakan tugas sebagai amanah untuk memberikan
pelayanan maksimal
e. Terampil berarti melaksanakan pekerjaan dengan terampil dan profesional.
2. Kebijakan Mutu
“Kepala Puskesmas, penanggung jawab manajemen mutu, penanggung
jawab upaya puskesmas dan pelaksana kegiatan puskesmas berkomitmen
untuk meningkatkan mutu dan kinerja secara konsisten dan
berkesinambungan”
3. Proses pelayanan (proses bisnis)
a. Penyelenggaraan Upaya Puskesmas terdiri atas kegiatan UKM (upaya
Kesehatan Masyarakat) esensial dan UKM pengembangan. UKM esensial
meliputi:
1) Pelayanan promosi kesehatan
2) Pelayanan kesehatan lingkungan
3) Pelayanan KIA dan KB
4) Pelayanan gizi
5) Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
6) Perawatan kesehatan masyarakat
Sedangkan UKM pengembangan terdiri dari:
Upaya Kesehatan Lansia
b. Penyelenggaraan Pelayanan Klinis terdiri atas kegiatan pelayanan rawat
jalan, terdiri dari:
1) Pelayanan pemeriksaan umum
2) Pelayanan pemeriksaan lansia
3) Pelayanan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
4) Pelayanan pemeriksaan KIA, KB, dan Imunisasi
5) Pelayanan pemeriksaan umum kefarmasian
6) Pelayanan pemeriksaan umum laboratorium
7) Pelayanan pemeriksaan umum konsultasi terpadu
3
INDIKATOR MUTU:
Indikator Mutu Pelayanan Klinis:
NO JENIS INDIKATOR TARGET NILAI/
PELAYANAN KRITERIA INDIKATOR CAPAIAN
1. PENDAFTARAN INPUT 1. Terdapat petugas rekam 100% 100%
medis sesuai standar
permenkes no 75 Tahun
2014
PROSES 2. Tidak terjadi kesalahan 100% 99,93%
indentifikasi pasien saaat
pendaftaran
OUTPUT 3. Kelengkapan pengisian >80% 78%
RM setelah selesai
pelayanan
2 RUANG INPUT 1. Pemberi pelayanan 100% 60%
TINDAKAN kegawatdaruratan yang
bersertifikat (ATLS,
BTCLS, PPGD yang
masih berlaku )
PROSES 2. Jam buka pelayanan 100% 100%
gawatdarurat pada saat
jam kerja
OUTPUT 3. Kepuasan Pasien >80% >80%
3 PELAYANAN INPUT 1. Ketersediaan dokter 100% 100%
PEMERIKSAAN sesuai permenkes 75
UMUM, GIGI, tahun 2014
KIA/KB
PROSES 2. Jam buka pelayanan 100% 100%
sesuai dengan ketentuan
OUTPUT 3. Kepuasan pasien >80% >80%
4 PELAYANAN INPUT 1. Penanggung jawab 100% 100%
LABORATORIU sesuai dengan
M permenkes
PROSES 2. Tidak adanya kejadian 100% 100%
tertukar spesimen
pemeriksaan
4
OUTPUT 3. Tidak adanya kesalahan 100% 100%
pemberian hasil
pemeriksaaan
laboratorium
4. Kesesuaian hasil 100% 100%
pemeriksaan baku mutu
eksternal
5
2.6. Pengawasan Tempat Pengolahan Makanan ≥75%
6
5.6. DO DPTHB1 -DPTHB3 ≤ 8%
5.7. DO DPTHB1 -Polio4 ≤ 8%
5.8. Universal Child Imunisation ≥80%
desa/
kelurahan
UCI
5.9. Sistem Kewaspadaan Dini Mingguan ≥80% W2
5.10. Pengendalian KLB Pengenda
lian < 24
jam 100%
frequansi
KLB atau
tidak ada
KLB
VI. UPAYA PENGOBATAN DAN PENANGANAN NILAI
KEGAWATDARURATAN
6.1. Peralatan dan kelengkapan di ruang rawat jalan/ BP dan 10
BP Gigi
6.2. Sistem pencatatan dan pelaporan di ruang rawat jalan BP 10
7
1.3. Dokumen Perencanaan Puskesmas : 10
1.4. Dokumen Perencanaan Puskesmas memuat Uraian 10
Permasalah
1.5. Rencana Evaluasi/ Indikator Keberhasilan Lokakarya Mini 10
Bulanan
1.6. Mini Lokakarya bulanan : 10
8
Kegiatan Pengelolaan Obat di Kamar Obat (Apotik) 10
Puskesmas
2.8. Kegiatan pelayanan obat 10
9
kesejahteraan petugas, dan pemberian sanksi
4.6. Puskesmas mempunyai data keadaan, kebutuhan, Nakes, 10
Non Nakes, PNS, Non PNS, dan sesuai PP 32 Tahun1996
/ sesuai format rutin Jawa Tengah
4.7 Puskesmas mempunyai data keadaan dan kebutuhan 10
Bidan di Desa
4.8. Puskesmas mempunyai daftar pejabat fungsional yang 10
disusun
4.9. Puskesmas mempunyai data sarana pelayanan kesehatan 10
yang ada di wilayah kerjanya
B. Ruang Lingkup
10
Lingkup pedoman mutu ini disusun berdasarkan persyaratan Sistem
Manajemen Mutu dan standar akreditasi pukesmas, yang meliputi:
persyaratan umum sistem manajemen mutu, tanggung jawab manajemen,
manajemen sumber daya. Proses pelayanan yang terdiri dari
penyelenggaraan Upaya Puskesmas, yang meliputi: upaya Pelayanan
promosi kesehatan, Pelayanan kesehatan lingkungan, Pelayanan KIA dan KB,
Pelayanan gizi, Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit,
perawatan kesehatan masyarakat, sedangkan Pelayanan klinis terdiri dari
rawat jalan. Dalam penyelenggaraan upaya puskesmas dan pelayanan klinis
memperhatikan keselamatan pasien/pelanggan dengan menerapkan
manajemen risiko.
C. Tujuan
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam
membangun sistem manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan upaya
puskesmas maupun untuk penyelenggaraan pelayanan klinis.
BAB II
13
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGGARAAN
PELAYANAN
A. Persyaratan Umum
Puskesmas Mrebet menetapkan, mendokumentasikan, memelihara
sistem manajemen mutu sesuai dengan standar akreditasi puskesmas.
Sistem ini disusun untuk memastikan telah diterapkannya persyaratan
pengendalian terhadap proses-proses penyelenggaraan pelayanan kepada
masyarakat baik penyelenggaraan upaya puskesmas maupun pelayananan
klinis, yang meliputi kejelasan proses pelayanan dan interaksi proses dalam
penyelenggaraan pelayananan, kejelasan penanggungjawab, penyediaan
sumber daya, penyelenggaraan pelayanan itu sendiri mulai dari perencanaan
yang berdasar kebutuhan masyarakat/pelanggan, verifikasi terhadap rencana
yang disusun, pelaksanaan pelayanan, dan verifikasi terhadap proses
pelayanan dan hasil-hasil yang dicapai, monitoring dan evaluasi serta upaya
penyempurnaan yang berkesinambungan.
B. Pengendalian Dokumen
Secara umum dokumen-dokumen dalam sistem manajemen mutu yang
disusun meliputi:
Dokumen level 1 : Kebijakan
Dokumen level 2 : Pedoman/manual
Dokumen level 3 : Standar Operasional Prosedur
Dokumen level 4 : Rekaman-rekaman sebagai catatan sebagai akibat
pelaksanaan kebijakan, pedoman, dan prosedur.
Pendendalian dokumen di puskesmas meliputi proses penyusunan
dokumen, pengesahan, penomoran, pemberlakukan, distribusi, penyimpanan,
pencarian kembali, proses penarikan dokumen yang kadaluwarsa,
perubahan/revisi dan pemusnahan dokumen.
14
3) Mencetak agar pemeriksa melakukan pemeriksaan terhadap
dokumen yang telah disusun dan mendistribusikan hardcopy
dokumen untuk diperiksa kepada penanggung jawab Manajemen
Mutu.
b. Penanggung jawab Manajemen Mutu
1) Melakukan pemeriksaan terhadap dokumen yang telah disusun
oleh pemegang program dan koordinator.
2) Jika setuju, maka melakukan persetujuan pada hardcopy untuk
meminta persetujuan Kepala Puskesmas.
3) Jika tidak setuju, maka melakukan penolakan dokumen dan
dikembalikan kepada koordinator untuk direvisi.
2. Pengesahan Dokumen
a. Kepala puskesmas menerima dokumen yang telah diperiksa oleh
penanggung jawab Manajemen Mutu melalui hardcopy untuk disetujui.
b. Jika setuju, maka melakukan persetujuan dengan menandatangani
hardcopy document.
c. Jika tidak setuju, maka melakukan penolakan dan dikembalikan kepada
penanggung jawab Manajemen Mutu untuk direvisi.
16
XX : Nomor urut
YY : Tahun
C. Pengendalian rekaman
Pengendalian rekaman di puskesmas meliputi:
1. Pengidentifikasian rekaman (jenis-jenis rekaman diidentifikasikan pada
masing-masing SOP).
2. Penggunaan Daftar Induk Rekaman yang menguraikan dimana saja
rekaman disimpan, bagian yang bertanggung jawab, dan masa simpan
rekaman.
3. Bentuk rekaman dan media penyimpanan, termasuk tatacara mem-backup
rekaman dalam bentuk elektronik, bila dibutuhkan.
4. Pengambilan, pendisposisian, dan penggandaan rekaman secara internal
dan terbatas. Hal ini perlu diatur dalam prosedur karena pada umumnya
seluruh rekaman bersifat rahasia.
5. Pemusnahan rekaman yang berisi uraian mengenai tatacara penarikan
rekaman yang telah habis masa simpannya dan bagaimana cara
memusnahkannya.
18
BAB III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
A. Komitmen manajemen
Kepala Puskesmas, penanggung jawab manajemen mutu, penanggung jawab
upaya, penanggung jawab pelayanan klinis, dan seluruh karyawan
Puskesmas Mrebet bertanggung jawab untuk menerapkan seluruh
persyaratan yang ada pada manual mutu ini.
Manajemen Puskesmas Mrebet membuktikan komitmen untuk
mengembangkan dan meningkatkan serta memperbaiki kinerja sistem
manajemen mutu dengan:
1. Mengkomunikasikan kepada seluruh pegawai mengenai pentingnya memenuhi
kebutuhan pelanggan, termasuk regulasi dan prosedur yang terkait dengan
fungsi layanan melalui briefing, rapat, apel, papan informasi ataupun media
lainnya.
2. Menetapkan pernyataan kebijakan mutu yang dijabarkan dari visi dan misi
Puskesmas Mrebet.
3. Menetapkan sasaran mutu, di masing-masing unit yang selaras dengan
pernyataan Kebijakan Mutu
19
disepakati dan menerapkan prosedur secara konsisten, dengan tujuan untuk
mencapai kepuasan pelanggan.
C. Kebijakan mutu:
“Kepala Puskesmas, penanggung jawab manajemen mutu, penanggung
jawab upaya puskesmas dan pelaksana kegiatan puskesmas berkomitmen
untuk meningkatkan mutu dan kinerja secara konsisten dan
berkesinambungan.” Kebijakan mutu dituangkan dalam surat keputusan
Kepala Puskesmas yang meliputi kebijakan mutu pelayanan klinis dan
kebijakan mutu pelayanan masyarakat.
20
2. Wakil manajemen mutu/penanggung jawab mutu,
Tanggung jawab :
Merumuskan, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan penjamin mutu
berdasarkan standar sistem manajemen mutu.
Wewenang :
a.Menyusun dan mengembangkan dokumen.
b.Mengelola dan memelihara dokumen/rekaman.
c.Melakukan penjaminan mutu proses dan hasil.
d.Membantu Kepala puskesmas dalam mengendalikan proses-proses
pelayanan.
3. Penanggung jawab administrasi
Tanggung jawab:
Menerapkan sistem manajemen mutu pada kegiatan administrasi
Wewenang:
a. Menyusun jadwal kegiatan administrasi
b. Melaksanakan kegiatan administrasi kesehatan
c. Mengevaluasi kegiatan administrasi kesehatan
d. Bersama wakil manajemen mutu merumuskan SPO administrasi
kesehatan
4. Penanggung jawab upaya puskesmas
Tanggung jawab:
Menerapkan sistem manajemen mutu pada program-program upaya
kesehatan dan pelayanan kesehatan masyarakat
Wewenang:
a. Menyusun jadwal kegiatan upaya kesehatan
b. Melaksanakan kegiatan upaya kesehatan
c. Mengevaluasi kegiatan upaya kesehatan
d. Bersama wakil manajemen mutu merumuskan SPO upaya kesehatan
5. Penanggung jawab pelayanan klinis
Tangung jawab:
Menerapkan sistem manajemen mutu pada pelayanan klinis di puskesmas
yang berorientasi pada keselamatan pasien
Wewenang:
a. Menyusun jadwal kegiatan pelayanan klinis
b. Melaksanakan kegiatan pelayanan klinis yang berorientasi pada
kepuasan pelanggan
c. Mengevaluasi kegiatan klinis
21
d. Bersama wakil manajemen mutu merumuskan SPO pelayanan klinis
6. Seluruh karyawan
Tanggung jawab:
Melaksanakan sistem manajemen mutu di semua unit dan berkomitmen
untuk selalu meningkatkan mutu pelayanan
Wewenang:
Memberi masukan kepada kepala puskesmas berkaitan dengan
peningkatan mutu.
G. Komunikasi internal
Komunikasi internal dilakukan dengan cara workshop (mini loka karya),
pertemuan, breafing pagi, Whats App, diskusi, email, sms, memo dan media
lain yang tepat untuk melakukan komunikasi.
22
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN
A. UMUM
Tinjauan manajemen adalah kajian secara menyeluruh terhadap penerapan
sistem manajemen mutu, serta rekomendasi perbaikan dan peningkatan yang
diperlukan untuk efektivitas dan efisiensi penerapan sistem tersebut. Rapat
tinjauan manajemen dilakukan minimal dua kali dalam setahun. Prosedur ini
mencakup mulai proses penentuan jadwal dan peserta, pembuatan undangan,
pelaksanaan, pembuatan risalah rapat, distribusi hasil rapat, tindak lanjut hasil
rapat dan verifikasi hasil pelaksanaan keputusan rapat.
Penyelenggaraan Tinjauan Manajemen meliputi:
1. Tinjauan manajemen dihadiri oleh Kepala Puskesmas, penanggung jawab
manajemen mutu, Koordinator administrasi dan manajemen, Koordinator
Upaya puskesmas, koordinator klinis dan seluruh karyawan.
2. Tinjauan manajemen dilakukan untuk memastikan penerapan Sistem
Manajemen Mutu berjalan secara efektif dan efisien dan dilakukan sesuai
dokumentasi Sistem Manajemen Mutu sehingga dapat diketahui perlu
tidaknya mengadakan perubahan dalam Kebijakan Mutu dan dokumentasi
Sistem Manajemen Mutu.
3. Tinjauan Manajemen dilaksanakan secara periodik sekurang-kurangnya
setiap 6 (enam) bulan sekali.
4. Dalam tinjauan manajemen, agenda yang dibahas mencakup :
5. Kebijakan Mutu dan Pencapaian Sasaran Mutu setiap bagian.
a. Hasil pencapaian rencana manajemen mutu, termasuk kinerja proses dan
pelayanan
b. Hasil audit internal maupun eksternal.
c. Umpan balik pelanggan, termasuk hasil pengukuran kepuasan pelanggan
serta keluhan pelanggan.
d. Status tindakan perbaikan dan pencegahan
e. Hasil tindak lanjut dari tinjauan manajemen sebelumnya.
f. Perubahan sistem manajemen mutu
g. Rekomendasi untuk peningkatan
6. Tinjauan manajemen tidak terjadwal, dapat dilakukan bila dibutuhkan.
23
B. Masukan Tinjaun Menejemen
Masukan tinjauan manajemen meliputi:
1. Hasil audit
2. Umpan balik pelanggan
3. Kinerja proses
4. Pencapaian sasaran mutu
5. Status tindakan koreksi dan pencegahan yang dilakukan
6. Tindak lanjut tehadap hasil tinjauan manajemen yang lalu
7. Perubahan terhadap kebijakan mutu
8. Perubahan yang perlu dilakukan terhadap sistem manajemen mutu/sistem
pelayanan
C. Luaran Tinjauan
Hasil yang diharap dari tinjauan manajemen adalah peningkatan efektivitas
system manajemen mutu, peningkatan pelayanan terkait dengan persyaratan
pelanggan, dan identifikasi perubahan-perubahan, termasuk penyediaan
sumberdaya yang perlu dilakukan.
24
BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA
C. Infrastruktur
Penataan ruang pelayanan menjadi fokus manajemen agar terjadi kenyamaan
saat menunggu antrian maupun pada saat pelayanan berlangsung.
D. Lingkungan kerja
Pemeliharaan lingkungan setiap saat untuk mempertahankan kebersihan,
keamanan dan keasrian.
25
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
26
2) Mendapatkan informasi yang jelas terkait masalah kesehatan
masyarakat yang berkembang di wilayah
3) Memperoleh pelayanan kesehatan masyarakat yang manusiawi, adil,
jujur, dan tanpa diskriminasi.
4) Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu , efektif dan efisien.
5) Mengajukan usul, saran perbaikan atas perlakuan yang diterima
Kewajiban sasaran:
1) Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah
kesehatan di wilayah
2) Melaporkan kepada puskesmas bila ada kejadian luar biasa (KLB)
3) Mematuhi nasehat dan petunjuk tenaga kesehatan
e. Manajemen risiko dan keselamatan masyarakat diperhatikan guna terjadi
penularan penyakit di masyarakat
28
8) Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk
data-data medisnya.
9) Mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis, dan tata cara tindakan
medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, resiko dan komplikasi
yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan
serta perkiraan biaya pengobatan
10) Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
11) Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis
12) Mengajukan usul, saran perbaikan atas perlakuan puskesmas terhadap
dirinya.
13) Menggugat dan/atau menuntut puskesmas apabila puskesmas diduga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara
perdata ataupun pidana.
14) Mengeluhkan pelayanan puskesmas yang tidak sesuai dengan standar
pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
Kewajiban pasien:
1) Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah
kesehatannya kepada tenaga kesehatan
2) Mematuhi nasehat dan petunjuk tenaga kesehatan
3) Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima di puskesmas
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
4) Mematuhi peraturan yang berlaku di puskesmas
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (misalnya rekam medis) disimpan
pada tempat yang tidak lembab dan terang.
f. Manajemen risiko dan keselamatan pasien menjadi titik poin dalam
manajemen mutu
5. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis danKeselamatan Pasien:
a. Penilaian indikator kinerja klinis
b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatanpasien
c. Pelaporan insiden keselamatan pasien
d. Analisis dan tindak lanjut
e. Penerapan manajemen risiko
29
6. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan:
a. Umum
Untuk mengukur kepuasan pelanggan, dilakukan survei kepuasan
pelanggan internal dan eksternal. Kepuasan pelanggan eksternal sasaran
pasien yang berkunjung ke puskesmas. Sedangkan kepuasan pelanggan
internal dengan sasaran semua karyawan puskesmas.
b. Pemantauan dan pengukuran:
1) Kepuasan pelanggan: dilaksanakan 2 kali setahun (pada Bulan Juni dan
Desember)
2) Audit internal: dilaksanakan 2 kali setahun
3) Pemantauan dan pengukuran proses: dilakukan 2 kali setahun
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan: dilakukan 2 kali setahun
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai dilakukan oleh tim
manajemen mutu pelayanan klinis.
d. Analisis data: dikelompokan menurut capaian hasil kinerja kepuasan
pelanggan, dicari unsur yang penyebab terhadap masalah kepuasan
pelanggan
e. Peningkatan berkelanjutan: seluruh karyawan puskesmas berkomitmen
dalam upaya perbaikan yang berkesinambungan
f. Tindakan korektif: diperlukan agar tidak terjadi pengulangan kesalahan
yang sama
g. Tindakan preventif: diperlukan untuk mencegah kesalahan yang dilakukan
oleh petugas upaya puskesmas.
30
BAB VII
PENUTUP
Pedoman mutu ini digunakan sebagai implementasi dari sistem manajemen mutu
dan akreditasi puskesmas. Dengan mematuhi pedoman ini diharapkan tidak terjadi
kesalahan dalam memberikan pelayanan sehingga mutu pelayanan dapat
dioptimalkan, yang pada akhirnya dapat mencapai kepuasan pelanggan.
31
PEDOMAN MUTU
UPTD PUSKESMAS MREBET
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
No Revisi :
32