Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan atribut-atribut yang menjadi
pertimbangan konsumen dalam membeli mie instan serta menentukan posisi produk yang terbentuk
antara keempat produk mie instan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis
Faktor dan Biplot. Atribut yang digunakan yaitu tekstur, rasa, kemasan, isi, variasi rasa, merek
dikenal, harga sesuai kualitas, harga terjangkau, selisih harga antar merek, kemudahan memperoleh,
lokasi, ketersediaan, iklan dan promosi penjualan. Hasil dari Analisis Faktor diketahui bahwa atribut
yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi mie instan adalah rasa
(x2), isi (x4), variasi rasa (x5), merek dikenal (x6), harga sesuai dengan kualitas (x7), harga
terjangkau (x8), selisih harga antar merek (x9), kemudahan memperoleh (x10), lokasi (x11),
ketersediaan (x12), iklan (x13), dan promosi penjualan (x14). Berdasarkan hasil Analisis Biplot
diketahui Mie Sedaap merupakan mie instan dengan posisi pertama, Indomie menempati posisi
kedua kemudian Supermi posisi ketiga sedangkan Sarimi di posisi keempat.
Kata kunci : analisis Biplot, analisis Faktor, marketing mix, positioning
Abstract
The objective of this research is to determine the attributes considered by consumer in
purchasing instant noodle, and to determine product positioning formed among four instant noodle
products. The analysis tools used in this research are Factor Analysis and Biplot Analysis. The
considered attributes are texture, taste, package, content, variation of taste, popular brand, price,
price adjusted to quality, affordable price, price difference among brand, easiness to obtain,
location, availability, advertisement, and sale promotion. Result of Factor Analysis indicates that
attributes considered by consumer in purchasing and consuming instant noodle are taste (x2),
content (x4), variation of taste (x5), popular brand (x6), price adjusted to quality (x7), affordable
price (x8), price difference among brand (x9), easiness to obtain (x10), location (x11), availability
(x12), advertisement (x13), and sale promotion (x14). Biplot Analysis result showed that Mie
Sedaap is an instant noodle product which has first position, Indomie gets second position, Supermi
at third position while Sarimi remains in fourth position.
Keywords: biplot analysis, factor analysis, marketing mix, positioning
108
Jurnal Industria Vol 3 No 2 Hal 107 – 118
Persepsi Mie Instant
109
Jurnal Industria Vol 3 No 2 Hal 107 – 118
Persepsi Mie Instant
110
Jurnal Industria Vol 3 No 2 Hal 107 – 118
Persepsi Mie Instant
111
Jurnal Industria Vol 3 No 2 Hal 107 – 118
Persepsi Mie Instant
112
Jurnal Industria Vol 3 No 2 Hal 107 – 118
Persepsi Mie Instant
113
Jurnal Industria Vol 3 No 2 Hal 107 – 118
Persepsi Mie Instant
dikatakan bahwa produsen mie instan nilai keragaman yang hampir sama
dengan promosi penjualan yang banyak untuk setiap objek (Sartono, dkk
akan cenderung memberikan selisih (2003) dalam Mattjik dan Sumertajaya,
harga antar merek yang rendah agar 2011). Dari gambar grafik Biplot yang
penjualan meningkat. Hal tersebut juga diperoleh, terlihat bahwa pada
didukung dengan membuat produk mie umumnya atribut-atribut pada mie
instan dengan isi yang sesuai, instan memiliki keragaman yang sama.
kemudahan dalam memperoleh produk Hal tersebut dapat diketahui dari
di warung, toko ataupun gambar bahwa panjang vektor dari
swalayan/supermarket, ketersediaan masing-masing atribut sama.
produk mie instan yang selalu ada serta
pembuatan iklan yang menarik. Strategi Bauran Pemasaran
Demikian juga dengan merek dikenal Analisis strategi bauran
dan lokasi, dengan penempatan lokasi pemasaran terdiri dari strategi produk,
yang tepat dan mudah dijangkau oleh strategi harga, strategi tempat, dan
konsumen menjadikan merek dari strategi promosi. Analisis bauran
produk mie instan tersebut mudah pemasaran ini nantinya dapat dijadikan
dikenal karena seringnya membeli dan sebagai bahan pertimbangan dalam
mengonsumsi. pengambilan keputusan dan perumusan
Kemudian rasa dan variasi rasa strategi bersaing dalam industri mie
berkorelasi positif karena mie instan instan. Analisis bauran pemasaran ini
dengan variasi rasa yang banyak berasal dari hasil pembahasan
menjadikan konsumen semakin sebelumnya, baik atribut-atribut yang
berselera karena rasa enak yang susuai menjadi pertimbangan konsumen
keinginan. Hal tersebut juga ditambah dalam membeli mie instan ataupun dari
dengan adanya korelasi positif yang pemetaan persepsi mie instan yang
terjadi yaitu harga sesuai dengan dibandingkan satu sama lain.
kualitas dari mie instan. Dengan rasa,
variasi rasa, merek dikenal, dan lokasi 1. Strategi Produk
penjualan yang strategis menyebabkan Menurut Kotler dan Gary
patokan harga yang tinggi karena (2008) produk merupakan faktor paling
sesuai dengan kualitas produknya. penting dalam strategi bauran
Terjadi sebaliknya, bahwa harga pemasaran. Konsumen akan menyukai
terjangkau berkorelasi negatif dengan produk yang menawarkan kualitas,
rasa, variasi rasa, merek dikenal, harga kinerja dan fitur terbaiknya.
sesuai kualitas dan lokasi penjualan. Berdasarkan hasil pembahasan juga
Penjelasannya bahwa dengan rasa yang diketahui rasa merupakan atribut yang
enak dan sesuai, variasi rasa yang dianggap konsumen paling penting.
beragam, merek yang sudah dikenal, Saran untuk masing-masing
harga sesuai dengan kualitasnya serta perusahaan mie instan dari segi rasa
lokasi yang mudah dijangkau akan harus lebih diperhatikan dibandingkan
terjadi kemungkinan produk mie instan dengan atribut-atribut yang lainnya.
tidak memiliki harga yang terjangkau Hasil kuesioner yang disebarkan juga
atau dianggap mahal oleh kalangan menyatakan bahwa rasa dari produk
mahasiswa. yang dikonsumsi oleh mahasiswa
Besarnya keragaman pada merupakan atribut yang dianggap
setiap atribut diwakili oleh panjang paling penting mewakili strategi
vektor yang mewakili atribut tertentu. produk.
Informasi ini digunakan untuk melihat Mahasiswa lebih menginginkan
apakah ada atribut yang mempunyai mie instan dengan rasa bumbu yang
114
Jurnal Industria Vol 3 No 2 Hal 107 – 118
Persepsi Mie Instant
lebih enak. Beberapa alasan seseorang mempunyai implikasi yang cukup luas
memilih makanan tertentu yang disukai bagi perusahaan maupun konsumen.
karena alasan rasanya yang enak Harga yang terlalu tinggi dapat
(Susanto dalam Laksmiwati, 2006). menimbulkan kemungkinan
Keseluruhan atribut pada faktor produk menurunnya daya saing. Sebaliknya
berkorelasi positif yang berarti bahwa harga rendah dapat menyebabkan
pada masing-masing atribut kerugian, khususnya bila biaya
mempunyai keterikatan yang kuat. meningkat (Rachmawati, 2011).
Pada faktor produk ini juga berkorelasi Perusahaan mengadakan
negatif dengan harga terjangkau, dapat pendekatan terhadap penentuan harga
dikatakan bahwa apabila atribut faktor berdasarkan tujuan yang hendak
produk ditingkatkan atau diperbaiki dicapainya. Adapun tujuan tersebut
maka harga yang ditawarkan untuk mie dapat berupa meningkatkan penjualan,
instan tidak terjangkau. Supaya suatu mempertahankan market share,
produk dapat menarik perhatian mempertahankan stabilitas harga,
(terlihat unik) maka harus diolah dan mencapai laba maksimum dan
divariasikan, sehingga diperoleh aneka sebagainya (Selang, 2013). Perusahaan
produk dengan penampilan, bentuk, harus dapat bersaing dari segi harga
tekstur, warna, aroma dan cita rasa yang dapat dilihat konsumen melalui
yang memikat. Untuk membuat produk selisih harga antar merek. Nilai dari
demikian tidak selalu harus selisih harga antar merek harus rendah
menggunakan bahan dasar mahal agar ketertarikan membeli produk lebih
(Rachmawati, 2011). Saran bagi besar. Perusahaan dapat menetapkan
perusahaan adalah agar dapat selisih bagi produk dengan produk
menyediakan mutu dan kualitas produk pesaing dengan cara pemasaran
yang bagus dan mengimbanginya terdiferensiasi. Dan penetapan ini juga
dengan menetapkan harga yang perlu memperhatikan segmen pasar
terjangkau. Perusahaan dapat yang dituju. Harga terjangkau dianggap
meningkatkan efisisensi pada biaya berkorelasi negatif dengan keseluruhan
produksi sehingga dapat menekan atribut dan apabila harga naik atau
biaya pengeluaran dan menetapkan turun disebabkan oleh atribut yang lain.
harga yang terjangkau. Maka untuk dapat mempertahankan
harga yang terjangkau bagi produk
2. Strategi Harga perusahaan dapat menetapkan sesuai
Bauran harga merupakan satu- dengan kondisi pasar yang ada saat ini.
satunya unsur bauran pemasaran yang
menghasilkan pendapatan. Harga yang 3. Strategi Saluran Distribusi
dibayarkan terhadap produk (Tempat)
merupakan apresiasi konsumen Berdasarkan hasil pembahasan
terhadap kepuasan yang diperoleh dari dapat disarankan untuk masing-masing
pembelian (Kotler dan Gary, 2008). perusahaan memperhatikan faktor
Berdasarkan hasil pembahasan dapat saluran distribusi. Menurut Kotler dan
disarankan untuk masing-masing Gary (2008), keputusan membeli suatu
perusahaan mie instan untuk produk dipengaruhi oleh kemudahan
memberikan penawaran harga yang memperolehnya. Konsumen akan
rendah bagi konsumen. Selisih harga cenderung memilih tempat yang tidak
antar merek dianggap konsumen terlalu jauh dan memilki fasilitas yang
merupakan atribut yang melekat yang dapat meningkatkan kenyamanan
menjadikan konsumen tertarik untuk konsumen. Kemudahan memperoleh
membeli. Keputusan tentang harga jual produk merupakan atribut yang
115
Jurnal Industria Vol 3 No 2 Hal 107 – 118
Persepsi Mie Instant
116
Jurnal Industria Vol 3 No 2 Hal 107 – 118
Persepsi Mie Instant
117
Jurnal Industria Vol 3 No 2 Hal 107 – 118
Persepsi Mie Instant
. 2004. Analisis
Multivariat Pemasaran. Gra-
media Pustaka Utama. Jakarta.
Hal. 106-112
118