Anda di halaman 1dari 6

83

Buana Sains Vol 6 No 1: 83-88, 2006

PENGARUH KEBIJAKAN MARKETING MIX TERHADAP


PEMASARAN BENIH KEDELAI (PT. SANG HYANG SERI
CABANG JAWA TIMUR DAN BALI DI MALANG)

Eri Yusnita Arvianti


PS Agribisnis, Fak. Pertanian, Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Abstract

This study was aimed to elucidate (a) marketing management of soybean seed
conducted by PT Sang Hyang seri (Persero) of Malang, (b) problems encountered by PT
Sang Hyang Seri in conducting marketing management of soybean seed, and (c) effect
of implementation of price and distribution policies on marketing of soybean seed. The
Company uses marketing mix soybean which is a combination of product, price,
distribution and promotion to market soybean seed. Constraints of production aspect
were due to imprecise production planning and marketing period of soybean seed.
Distribution aspect faced constraints in the forms of capacities transport minimum and
less paying attention of risk storey level. At price aspect produce to be burdened at price
height sell resulted from by the level of production cost and also fewer funds to
represent constraint at promotion aspect. Result of regression analysis indicated that
price variable and distribution influenced storey level marketing of soybean seed.

Key words marketing mix, soybean seed

Pendahuluan Maksimum Profit (daerah keuntungan


maksimum) (Mubyarto, 1984).
Penggunaan benih unggul bermutu
Kedelai merupakan salah satu
tinggi merupakan faktor yang paling
komoditi tanaman pangan yang sangat
mendasar ditinjau dari peran benih
tinggi nilai gizi dan nilai ekonominya
sebagai bahan baku produksi. Benih
(Nurwayati, 1990). Kedelai berguna
inilah yang dapat menentukan tinggi
untuk memenuhi kebutuhan konsumsi
atau rendahnya produksi yang tentunya
manusia, ternak dan bahan baku
tak lepas dari perlakuan-perlakuan
industri. Permintaan terhadap kedelai
secara intensif mengenai kesesuaian
meningkat terus karena beberapa
antara jumlah benih yang ditanam
perusahaan industri memerlukan kedelai
dengan luas lahan tanam, teknik
cukup menggembirakan. Budidaya
penanaman, pemeliharaan hingga panen
tanaman kedelai dapat memberikan
dan penanganan pascapanen. Sebab
keuntungan yang layak bagi petani
penggunaan faktor-faktor produksi
sehingga dapat meningkatkan
termasuk penggunaan benih secara
pendapatan petani (Sumarno, 1999).
efisien berpengaruh terhadap tingkat
Dalam upaya mempercepat tercapainya
produktivitas yang ada pada akhirnya
sasaran swasembada kedelai baik secara
akan membawa petani ke Zona of
84
Eri Yusnita Arvianti / Buana Sains Vol 6 No 1: 83-88, 2006

kuantitas perlu diambil langkah-langkah Metode Penelitian


penting melalui kegiatan perluasan areal Penelitian ini menggunakan metode
(ekstensifikasi) dan peningkatan mutu studi kasus yaitu suatu metode
(intensifikasi). Petani sebagai produsen penelitian yang meneliti suatu kasus
kedelai kerapkali tidak mempunyai yang terjadi pada lembaga yang
kemampuan atau pengetahuan untuk bersangkutan yaitu PT. Sang Hyang Seri
melaksanakan pemasaran secara efektif (Persero) cabang Jawa Timur dan Bali di
((Soekartawi et al., 1986). Malang.
Maka untuk menciptakan Penelitian ini dilakukan pada salah
permintaan kedelai dilakukan oleh satu cabang perusahaan yang bergerak
badan-badan perantara seperti halnya di bidang pembenihan yaitu PT. Sang
PT. Sang Hyang Seri (Persero) cabang Hyang Seri (Persero) cabang Jawa
Jawa Timur dan Bali di Malang sebagai Timur dan Bali di Malang. Penentuan
perusahaan yang menyediakan sarana daerah penelitian ini dilakukan secara
produksi benih kedelai dan juga purposif atau sengaja dengan
melaksanakan pemasarannya. PT. Sang pertimbangan perusahaan tersebut
Hyang Seri (Persero) cabang Jawa potensial untuk dikembangkan.
Timur dan Bali di Malang merupakan Penelitian dilaksanakan pada April 2006
perusahaan milik Pemerintah yang sampai dengan Juli 2006. Pengambilan
bergerak di bidang-bidang perdagangan data dilakukan dengan dua metode yaitu
benih. wawancara dan penyebaran kuisioner.
Untuk mencapai sasaran yang telah Metode wawancara adalah suatu
ditetapkan Pemerintah dalam rangka metode pengambilan data melalui
penyediaan benih unggul bagi petani perbincangan secara langsung antara
dan mengembangkan usaha pengelolaan peneliti dengan sumber data
dan pemasaran benih unggul bagi petani (Singarimbun, dan Efendi, 1983).
dan mengembangkan usaha, maka PT. Sedangkan metode kuisioner adalah
Sang Hyang Seri (Persero) perlu untuk suatu metode pengambilan data melalui
menerapkan pelaksanaan manajemen sederet pertanyaan tertulis dari peneliti
pemasaran agar dapat memenuhi kepada sumber data dengan jawaban
permintaan sesuai dengan daya beli dalam bentuk tulisan pula. Untuk
konsumen dan untuk meningkatkan dan mengetahui perkembangan dan
mendorong petani untuk menggunakan penentuan tingkat distribusi harga jual
benih unggul bermutu tinggi. benih kedelai selama lima tahun dari
Tujuan dari penelitian ini adalah: tahun 2001-2006 digunakan metode
(1) untuk mengetahui dan mempelajari tabulasi kemudian dilanjutkan dengan
manajemen pemasaran benih kedelai penggolongan menurut keperluan dan
pada PT. Sang Hyang Seri (Persero) di disusun ke dalam bentuk tabel.
Malang, (2) untuk mengetahui beberapa Pada uji hipotesa tentang faktor-
permasalahan yang timbul dalam faktor yang mempengaruhi pemasaran
pelaksanaan manajemen pemasaran benih kedelai digunakan metode analisa
benih kedelai pada PT. Sang Hyang Seri regresi berganda dengan metode
(Persero) di Malang, dan (3) untuk uji penduga kuadrat terkecil (LSD), dengan
coba mengetahui pengaruh penetapan formulasi sebagai berikut (Sutrisno,
kebijakan distribusi dan harga terhadap 1992),
pemasaran benih kedelai.
Y = b0 + b1X1 + b2X2:
85
Eri Yusnita Arvianti / Buana Sains Vol 6 No 1: 83-88, 2006

dimana: Y = Pemasaran benih kedelai, permintaan dan penawaran, (d)


b0 = Konstanta, b1,2 = Koefisien regresi Memperoleh atau menguasai bagian
dari masing-masing variabel, X1 = tertentu dari pasarnya
3. Strategi Distribusi: Strategi distribusi
Distribusi X2 = Harga (Rp/kg). Untuk
yang dilakukan adalah bagaimana
mengetahui trend pemasaran pada masa
menentukan penyalur atas dasar
yang akan datang (tahun 2006-2007)
lokasi, keahlian bisnis, relasi bisnis,
dilakukan dengan menggunakan uji
reputasi, faktor social ekonomi.
trend parabola dengan persamaan
Sistem pemasaran benih kedelai pada
sebagai berikut:
PT. Sang Hyang Seri (Persero)
Y = a + bX cabang Jawa Timur dan Bali di
dimana: Y = Pemasaran benih kedelai Malang melaksanakan system
varietas Wilis, a = Konstanta, b = keagenan besar (whole dealer) yang
Koefisien regresi dari variable X, X = memiliki banyak saluran distribusi
Waktu (tahun) (kios, pengecer) sampai lini IV.
Saluran distribusi benihnya seperti
yang terlihat pada Gambar 1 berikut
Hasil dan Pembahasan ini:
Strategi Marketing Mix
Strategi marketing mix menyangkut
strategi produk, harga, distribusi dan
promosi.
1. Strategi Produk: dalam strategi ini
PT. Sang Hyang Seri (Persero)
cabang Jawa Timur dan Bali di
Malang mengutamakan desain
produk yaitu lebih meningkatkan
kualitas benih kedelai varietas Wilis
agar dapat memenuhi selera
konsumen.
2. Strategi Harga: PT. Sang Hyang Seri Gambar 1. Saluran distribusi benih
(Persero) cabang Jawa Timur dan kedelai varietas Wilis PT. Sang
Bali di Malang menetapkan harga Hyang Seri (Persero) cabang Jawa
pembelian calon benih dari petani Timur dan Bali di Malang
5% diatas harga setempat dan
penetapan harga sebesar 10% jika Atas pertimbangan geografis dan
penyalur membeli dengan tunai. keleluasaan pembinaan pasarnya maka
Untuk penjualan dengan kredit wilayah kerja KPD PT. Sang Hyang Seri
maksimum 15 hari. Dalam strategi (Persero) cabang Jawa Timur dan Bali
harga PT. Sang Hyang Seri (Persero) dikelompokkan sebagai berikut
cabang Jawa Timur dan Bali di
Malang menetapkan harga jual KPD Kabupaten Ngawi, Magetan,
tertentu dengan tujuan antara lain (a) Madiun Ponorogo, Pacitan, Madiun,
Nganjuk, Jombang
Untuk dapat masuk pasar lebih
KPD Kabupaten Jember,
dalam (penetrasi pasar), (b) Jember Banyuwangi,Situbondo,
Menghadapi atau mencegah Bondowoso, Lunajang,
persaingan, (c) Menstabilkan Probolinggo
86
Eri Yusnita Arvianti / Buana Sains Vol 6 No 1: 83-88, 2006

KPD Kabupaten Surabaya, dari elemen-elemen dalam marketing


Surabaya Sidoarjo, Mojokerto, mix.
Lamongan, Tuban, a. Produk
Sampang, Bangkalan, - Kurang tepatnya perkiraan
Pamekasan, Sumenep volume pemasaran yang
KPD Kabupaten Malang,
Malang Pasuruan, Blitar, Kediri,
sekaligus merupakan rencana
Tulungagung, Trenggalek produksi
KPD Bali Kabupaten Bali, NTB, NTT - Periode pemasaran benih
kedelai varietas Wilis yang
Secara ideal wilayah kerja APD adalah 1 relatif singkat dan harus ulang
Kabupaten namun dengan setelah tiga bulan dipasarkan
pertimbangan efisiensi diperlukan 5 - Banyak petani yang
APD dengan kedudukan dan wilayah menggunakan benih sendiri
pembinaan pada Tabel 1 berikut ini. atau membeli benih antar petani
- Daya simpan benih yang rendah
Tabel 1. Kedudukan dan wilayah - Penggunaan benih bersifat
pembinaan APD musiman sehingga perlu
Kedudukan Wilayah Pembinaan penanganan ekstra agar
Ponorogo Ponorogo, Magetan dan kemundurannya dapat ditekan
Pacitan - Penyedian fasilitas
Tulungagun Tulungagung, Trenggalek penyimpanan yang kadangkala
g dan Kediri tidak sesuai dengan sifat benih
Sidoarjo Situbondo dan kedelai varietas Wilis
Probolinggo - Memungut hasil yang tidak
Bojonegoro Bojonegoro dan Tuban pada waktu yang tepat (belum
Sumbawa NTB
cukup umur, cuaca)
Sumber: PT. Sang Hyang Seri (Persero)
cabang Jawa Timur dan Bali di Malang
b. Distribusi
- Memperhatikan bentuk dan
4. Strategi Promosi: Kegiatan kemasan, sehingga konsumen
pemasaran merupakan strategi tertarik untuk membeli
pemasaran yang dapat mendorong - Kapasitas angkut serta keadaan
penjualan promosi yang dilakukan prasarananya yang tidak
PT. Sang Hyang Seri (Persero) memadai
cabang Jawa Timur dan Bali di - Kurang diperhatikan resiko
Malang adalah periklanan melalui yang terjadi selama
radio, surat kabar, majalah, poster, pengangkutan
kemasan (menyangkut komponen - Kurang memperhatikan
warna, merk atau logo perusahaan), bagaimana penetapan wilayah
pameran, peragaan di lapang, diskusi niaga, dengan apa produk
kelompok (pertemuan didistribusikan, dan berapa hari
petani/kelompok tani dan sampai di penyalur/agen
pertemuan penyalur). Kendalan- c. Harga
kendala pemasaran benih kedelai - Kegiatan produksi benih
varietas Wilis yang dihadapi PT. Sang kedelai varietas Wilis bermutu
Hyang Seri (Persero) cabang Jawa tinggi memerlukan biaya tinggi,
Timur dan Bali di Malang ditinjau sehingga menyebabkan harga
87
Eri Yusnita Arvianti / Buana Sains Vol 6 No 1: 83-88, 2006

- benih ditingkat petani menjadi Pengaruh Kebijakan Distribusi Terhadap


mahal Pemasaran Benih Kedelai Varietas Wilis
- Memperhatikan besarnya Faktor distribusi ternyata berpengaruh
potongan harga dalam terhadap pemasaran benih kedelai
pembelian kontan atau kredit, varietas Wilis. Ini ditunjukkan dengan
harga sama atau lebih rendah nilai t hitung sebesar 0,575 dengan
dengan pesaing, juga dapat probabilitas sebesar 0,567 yang ternyata
dilakukan dengan membeli
calon benih kedelai varietas lebih besar dari alfa (α) sebesar 0,05
Wilis saat panen raya pada taraf 95%.
d. Promosi Penjabarannya ialah kalau kebijakan
- Kurang memperhatikan bentuk distribusi tidak diperhatikan maka
kemasan, sehingga konsumen tingkat pemasaran benih varietas Wilis
tertarik untuk membeli rendah, begitu juga sebaliknya. Jadi ada
- Kurang memperhatikan pengaruh kebijakan distribusi terhadap
beberapa anggaran yang pemasaran benih kedelai varietas Wilis.
diperlukan untuk promosi di
Kebijakan terhadap Pemasaran Benih Kedelai
radio, Koran, majalah, berapa
Varietas Wilis
jumlah tenaga sales promotion,
berapa besar bonus saat Untuk analisa kebijakan harga diperoleh
promosi hasil bahwa ada hubungan atau
pengaruh faktor harga terhadap
Pengaruh Kebijakan Distribusi Harga pemasaran benih kedelai varietas Wilis.
Terhadap Pemasaran Benih Kedelai Varietas Hal ini ditunjukkan dengan nilai t hitung
Wilis sebesar 18,758 dengan probabilitas 0,00
Untuk menguji pengaruh dari faktor yang ternyata lebih kecil dari alfa (α)
produk, faktor distribusi dan faktor sebesar 0,05 pada taraf kepercayaan
harga secara serempak terhadap 95%. Penjabarannya kalau faktor harga
pemasaran benih kedelai varietas Wilis tidak diperharikan maka tingkat
dilakukan uji F. pemasaran benih kedelai varietas Wilis
Dari hasil analisa diketahui ratio rendah, begitu juga sebaliknya. Jadi ada
sebesar 179,571 dengan nilai pengaruh kebijakan harga terhadap
probabilitas sebesar 0,00 yang ternyata pemasaran benih kedelai varietas Wilis.
lebih kecil dari nilai alfa (α) sebesar 0,05
pada taraf kepercayaan 95%. Sehingga Kesimpulan
hasil analisis uji F signifikan (Ha Perusahaan dalam melakukan kegiatan
diterima), berarti koefisien regresi dari pemasaran menggunakan strategi
faktor distribusi dan faktor harga marketing mix yang merupakan
berpengaruh terhadap pemasaran benih kombinasi strategi produk, harga,
kedelai varietas Wilis. Model pemasaran, distribusi dan promosi. Terdapat
hubungan antara pemasaran benih beberapa kendala yang dilihat dari
kedelai varietas Wilis dengan faktor masing-masing aspek. Kendala pada
distribusi (X1) dan faktor harga (X2) aspek produksi adalah kurang tepat
adalah: Y = 482.677,520 perencanaan produksi dan periode
+11.639,000X1– 91.806 X2 pemasaran benih yang diangkat. Aspek
distribusi menghadapi kendala berupa
88
Eri Yusnita Arvianti / Buana Sains Vol 6 No 1: 83-88, 2006

kapasitas angkut yang minimal dan Daftar Pustaka


kurang diperhatikanya tingkat resiko. Mubyarto. 1984. Pengertian Ekonomi
Pada aspek harga produksi Pertanian. LP3ES. Jakarta
terkendala pada tingginya harga jual Nurwayati, A.A. 1990. Rangkaian
yang diakibatkan oleh besarnya biaya Teknologi Produksi Kedelai Dalam
produksi serta kurang dana untuk Rangka Upaya Khusus Kedelai. Risalah
merupakan kendala pada aspek Lokakarya Badan Penelitian dan
promosi. Hasil analisis regresi Pengembangan Pertanian Tanaman
menunjukkan bahwa variable harga dan Pangan. Balai Penelitian Tanaman
distribusi mempengaruhi tingkat Pangan. Malang
pemasaran benih kedelai. Singarimbun, M. dan Efendi, S. 1983.
Metode Penelitian Survey. LP3ES.
Penggunaan teknik dan cara baru
Jakarta
dalam melakukan aktivitas promosi Soekartawi, A. Soeharjo., Dillon, J.L. dan
harus dilakukan untuk mengantisipasi Hardaker, B. 1986. Ilmu Usaha Tani dan
tingkat persaingan yang demikian tinggi Penelitian untuk Pengembangan Petani
agar perusahaan dapat bertahan, dan Kecil. Universitas Indonesia. Jakarta
perlu dilakukan kajian lebih mendalam Sumarno. 1999. Kedelai dan Cara Budidaya.
untuk mengetahui strategi yang dapat CV Yasaguna. Jakarta
ditempuh dalam rangka menurunkan Sutrisno, H. 1992. Analisis regresi. Andi
biaya produksi yang begitu tinggi. Offset. Yogyakarta

Ucapan Terima Kasih


Penulis mengucapkan terima kasih
kepada Pimpinan dan Staf PT Sang
Hyang Seri (Persero) Cabang Jawa
Timur dan Bali di Malang atas
bantuannya mendapatkan data
sekunder.

Anda mungkin juga menyukai