PERCOBAAN PERKACAMBAHAN prt1
PERCOBAAN PERKACAMBAHAN prt1
I. Identitas
Nama : Atho’illah Daffa Budiansyah
Kelas : XII Mipa 4
No absen :7
Tanggal : 29 Juli-2 Agustus 2022
Tempat : Sekolah dan Rumah
II. Judul
a. Pengaruh faktor suhu terhadap perkembangan biji kacang hijau.
III. Tujuan
a. Mengamati pengaruh faktor cahaya terhadap perkecambahan biji kacang hijau.
Pada pratikum ini penulis memilih untuk mengunakan media tanah serta kapas. Tanah masih
menjadi pilihan pertama dalam kegiatan pertanian karena tanah mengandung zat hara yang kemudian
diserap oleh akar tumbuhan. Sedangkan kapas digunakan karena kapas dapat menjaga kelembaban
yang lebih lama dan lebih baik daripada media tanah, sehingga biji kacang merah yang ditanam di
media kapas dapat tumbuh lebih cepat daripada di tanah. Selain itu tekstur yang lembut sangat cocok
untuk akar tanaman kacang merah yang masih muda dan lemah sehingga akar tersebut dapat
berkembang lebih baik untuk jangka waktu tertentu.
pada pratikum ini penulis melakukan percobaan perkecambahan dengan suhu yang berbeda
yakni, antara Suhu Ruangan (±26º c) dengan Suhu pada Lemari Es (±4ºc). Suhu berfungsi dalam
mengaktifkan kerja enzim yang berperan dalam proses perkecambahan, diantaranya amilase, lipase,
dan proteinase. Copeland dan McDonald (1995) menyebutkan bahwa proses imbibisi, hidrolisis
cadangan makanan, respirasi dan proses-proses lainnya mempunyai suhu kardinal yang berbeda-beda,
sehingga respon terhadap suhu bisa berubah selama periode perkecambahan.
VIII. Pembahasan
Pada hari ke-1, semua biji kacang hijau yang ada didalam wadah mulai membelah dan mulai
mengeluarkan akar.
Pada hari ke-2, wadah A1 tidak ada tanda pertumbuhan melainkan ujung pada akar mulai
membusuk ditandai dengan warna kecoklatan disetiap ujuang akar sementara A2 mulai
menumbuhkan batang dengan panjang 2cm berserta kondisi akar yang sehat. Wadah B1
menumbuhkan batang 2cm sementara B2 1,2cm dengan masing-masing kondisi akar yang sehat.
Pada hari ke-3, wadah A1 juga tidak mengalami pertumbuhan akan tetapi pembusukan akar
mulai menjalar sementara A2 mengalami pertumbuhan batang 7,5 cm, akar mulai menjalar dan
mulai tumbuhnya kuncup pada daun. Wadah B1 mengalami pertumbuhan batang 7,5cm
sementara B2 6cm dengan disertai akar yang mulai menjalar disertai mulai tumbuhnya kuncup
daun.
Pada hari ke-4, wadah A1 selain mengalami pembusukan akar ternyata A1 juga mengalami
penyusutan volume pada akar sementara A2 tumbuh dengan sehat dengan tinggi batang 14cm
disertai kuncup daun yang mulai mekar/membuka. Wadah B1 terus mengalami pertumbuhan
batang hingga 14cm sementara B2 mengalami tinggi batang 14,5cm keduanya dalam kondisi akar
sehat dan mulai mekar/membukanya kuncup daun.
Pada hari ke-5, wadah A1 kondisi akar mulai mengecil disertai pengecilan volume pada biji pada
kondisi ini panjang akar bertambah 0,2cm ini mungkin diakibatkan penyusutan dari akar yang
membuat agak bertambah sedikit panjang sementara A2 terus mengalami pertumbuhan hingga
tinggi batang 23cm. Wadah B1 terus tumbuh hingga tinggi batang 23cm sementara B2 mengalami
pertambhan tinggi batang 24cm,daun pada wadah B1 dan B2 juga mengalami pertambhan lebar
dengan kondisi batang dan akar yang sehat.
Kendala / Hambatan :
pada kesimpulam akhir suhu lingkungan sangat berpengaruh pada perkecambhan biji apabila
diletakkan dengan suhu yang terlalu panas kecambah tidak bisa tumbuh akan tetapi mengalami
pengeringan pada biji yang mengakibatkan biji tersebut mati,sedangkan jika ditaruh pada lingkungan
dengan suhu tinggi biji tersebut juga tidak mengalami perkembangan. Dengan hal itu dapat ditarik
kesimpulan suhu mempunyai peranan penting dalam proses perkecambahan karena suhu
mempengaruhi berbagai reaksi kimia yang terjadi selama proses perkecambahan benih. Dalam hal
ini suhu berfungsi dalam mengaktifkan kerja enzim yang berperan dalam proses perkecambahan,
diantaranya amilase, lipase, proteinase ,dll.
X. Daftar Pustaka
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Biologi%20Kultur%20Jaringan-BB/Topik-
1.html (1 agustus 2022).