BI.2017.1
MODUL 1
Kegiatan Praktikum 3:
PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN, DAN
PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK
HIDUP
NAMA: HARIYANTI
NIM : 836875368
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Praktikum
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang hijau
C. Prosedur Kerja
Merendam biji kacang hijau dalam air semalam
Melipat kertas saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher
botol selai.
Menggulung kertas saring tersebut dan memasukkan ke dalam botol
selai sehingga menempel pada dinding bagian dalam.
Menyisipkan 6 biji kacang hijau pada botol selai, menambahkan air
sehingga kertas saring menjadi basah.
Menyimpan pada tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari
langsung selama 2 minggu. Menjaga kondisi kertas saring dalam botol
gar tetap lembab.
Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan tanaman tersebut
Mencatat pada lembar kerja.
D. Pertanyaan
1. Pada hari keberapa akar kecambah kacang hijau mulai tumbuh?
2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah
yang arah pertumbuhannya keatas? Mengapa demikian?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. HASIL PENGAMATAN
Setelah kegiatan praktikum dilakukan, diperoleh hasil pengamatan yang
disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 1.10
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkeambahan biji kacang hijau
B. PEMBAHASAN
C. JAWABAN PERTANYAAN
1. Kacang hijau mulai tumbuh pada hari kedua.
2. Pertumbuhan ada yang menjadi menghadap keatas karena peletakannya
yang salah.
BAB IV
KESIMPULAN
.
DAFTAR PUSTAKA
Anisah Warningsih. 2008. “Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VII”.
Jakarta: Pusat Perbukuan/BSE.
Saktionon. 2006. Seribu Pena Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Erlangga.
JakartaBorror.J.D,Triplehorn. 1992. Pengenalan Pengajaran Serangga.
Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press
Yatim, Wildan. 1991. Genetika. Bandung: Penerbit Tarsito
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Praktikum
1. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila
sp) dari telur sampai imago.
2. Mengetahui lamanya siklus lalat buah.
.
B. Alat dan Bahan Praktikum
1. Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah
2. Botol selai 3 buah
3. Pisang ambon secukupnya
4. Tape ketela pohon secukupnya
5. Sendok makan 1 buah
6. Kertas saring secukupnya
7. Lalat buah lebih kurang 20 ekor
C. Prosedur Kerja
1. Membuat medium lalat buah:
Menyediakan alat penumbuk
Menghaluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape singkong
dengan perbandingan 6:1
Memasukkan medium dalam botol selai
Memasukkan kertas saring yang telah dilipat kedalam botol selai
D. Pertanyaan
1) Pada hari ke berapa lalat buah meletakkan telur-telurnya?
2) Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa terjadi?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. HASIL PENGAMATAN
Setelah kegiatan praktikum dilakukan, diperoleh hasil pengamatan yang
disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 1.11
Tabel Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan lalat buah
B. PEMBAHASAN
C. JAWABAN PERTANYAAN
1. Lalat buah meletakkan telurnya pada hari ke dua
2. Pupa menjadi lalat dewasa pada hari ke 9 dan 10
BAB IV
KESIMPULAN
.
DAFTAR PUSTAKA
Anisah Warningsih. 2008. “Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VII”.
Jakarta: Pusat Perbukuan/BSE.
Saktionon. 2006. Seribu Pena Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Erlangga.
JakartaBorror.J.D,Triplehorn. 1992. Pengenalan Pengajaran Serangga.
Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press
A. Tujuan Praktikum
Mengamati struktur bunga
.
B. Alat dan Bahan Praktikum
1) Struktur bunga
2) Kaca pembesar
3) Pinset
4) Silet
5) Bunga kembang sepatu
C. Prosedur Kerja
1) Mengamati bagian-bagian bunga tanpa merusaknya
2) Menggambar hasil pengamatan pada lembar kerja
3) Mengamati bagian kelopak
4) Mengamati bagian mahkota bunga
5) Mengamati benang sari
6) Mengamati bagian putik
7) Membuat gambar struktur putik, meliputi ovarium, tangkai putik dan kepala
putik
8) Menuangkan pada lembar kerja
D. Pertanyaan
1) Berapa buar benang sari bunga sepatu yang anda amati?
2) Apa fungsi benang sari pada putik? Jelaskan!
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. HASIL PENGAMATAN
B. PEMBAHASAN
Bunga sepatu merupakan bunga sempurna atau bunga lengkap.Karena
memiliki mahkota, kelopak, putik dan benang sari.Bunga sepatu terdiri dari 5
kelopak yang dilindungi oleh kelopak tambahan sehingga seperti dua lapis
kelopak bunga.Memiliki 5 lembar makota bunga.Tangkai putik berbentuk
silinder panjang dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk
sari. Biji terdapat didalam buah berbentuk kapsul berbilik lima. Putik menjulur
keluar dari dasar bunga.Bunga sepatu umumnya bersifat steril dan tidak
menghasilkan buah.
C. JAWABAN PERTANYAAN
1) Jumlah benang sari pada bunga sepatu adalah 13
2) Fungsi benang sari adalah sebagai alat kelamin jantan dan putik
sebagai alat kelamin betina.
BAB IV
KESIMPULAN
Bunga dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu bunga sempurna dan bunga
tidak sempurna. Klasifikasi bunga berdasarkan alat kelamin jantan dan betina.
Penyerbukan tanaman dibedakan menjadi penyerbukan silang (allogami) dan
sendiri (autogami).
DAFTAR PUSTAKA
Anisah Warningsih. 2008. “Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas
VII”. Jakarta: Pusat Perbukuan/BSE.
A. Tujuan Praktikum
Mengidentifikasi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan secara
vegetatif alami.
C. Prosedur Kerja
1) Mempersiapkan alat dan bahan
2) Mengamati tumbuhan yang ada di sekitar
3) Mencari tumbuhan yang mengalami perkembangbiakan secara
vegetatif alami
4) Menggambarkan morfologi tumbuhan yang melakukan
perkembangbiakan vegetatif alami
5) Mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. HASIL PENGAMATAN
Setelah kegiatan praktikum dilakukan, diperoleh hasil pengamatan
yang disajikan dalam tabel berikut:
Tabel Perkembangbiakan aseksual alami pada tumbuhan
No. Nama tumbuhan dan Gambar tumbuhan dengan perkembangbiakan
jenis aseksual
perkembangbiakan
aseksual
1 Kentang, umbi batang
4 Pegagan, geragih
B. PEMBAHASAN
Perkembangbiakan umbi batang terjadi pada tanaman ketang,
dimana tunas dapat tumbuh di beberapa tempat.
Perkembangbiakan dengan umbi lapis terdapat pada tanaman
bawang merah, yang merupakan umbi yang berlapis-lapis dan
tumbuh tunas dibagian tengahnya.
Perkembangbiakan dengan umbi akar terdapat pada tanaman
wortel, merupakan bagian akar yang membesar karena merupakan
tempat cadangan makanan. Umbi akar tidak mempunyai tunas dan
tidak berbuku-buku.
Perkembngbiakan dengan geragih, merupakan batang yang tumbuh
diatas atau dibawah tanah.
Perkembangbiakan tunas adventiv terdapat pada tanaman cocor
bebek, tunas pada tanaman ini tumbuh di ketiak daun.
BAB IV
KESIMPULAN
Anisah Warningsih. 2008. “Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas
VII”. Jakarta: Pusat Perbukuan/BSE.
A. Tujuan Praktikum
Terampil melakukan perkembangbiakan vegetative buatan dengan cara
menyambung, okulasi dan mencangkok.
.
B. Alat dan Bahan Praktikum
1) Gunting stek
2) Pisau yang tajam
3) Tanah/ humus
4) Plastik/ sabut kelapa
5) Tanaman
6) Vaselin
C. Prosedur Kerja
1. Okulasi (menempel)
a. Menentukan tanaman yang akan diokulasi, tanaman yang masih
muda berdiameter 1 cm.
b. Membuat sayatan kulit berbentuk persegi panjang ukuran 1,5 x 2
cm pada batang bawah
c. Menganbil kulit tanaman lain yang bertunas masih kecil dan
berukuran sama dengan batang bawah
d. Menempelkan kulit bertunas pada batang bawah dan diikat dengan
tali raffia dan menutup celah yang ada dengan vaselin
e. Setelah tumbuh, membuka ikatan tali raffia dan memotong bagian
atas dari tanaman bawah.
2. Menyambung
a. Mencari tanaman, untuk tanaman bawah kira-kia sebesar jari
kelingking
b. Memotong batang tersebut secara miring
c. Mengambil ranting tanaman yang sejenis dengan ukuran yang
sama dengan batang bawah dan diberi sedikit sayatan
d. Menyambung ranting tersebut dengan batang bawah lelu mengikat
dengan tali rafia
e. Menbuang ranting pada tanaman betang bawah dan menaga
tanaman agar tidak terkena sinar matahari
3. Mencangkok
a. Menentukan jenis tanaman
b. Memilih cabang yang akan dicangkok, tanaman yang sehat
c. Menguliti cabang tanaman tersebut sepanjang 10cm dan jarak dari
pangkal cabang 10-15cm
d. Menbuang kambiumnya dengan mengerok sampai bersih dan
biarkan mongering 2 jam
e. Menutup bagian tersebut dengan humus/ tanah gembur yang telah
dicampur dengan kompos
f. Membungkus dengan sabut kelapa atau plastic dan mengikat kedua
ujungnya
D. Pertanyaan
1) Mengapa pada celah-celah tempelan pada percobaan okulasi sebaiknya
diolesi dengan vaselin? Jelaskan!
2) Mengapa setelah mata tunas tumbuh menjadi tunas, tanaman bawah harus
dipotong?
3) Pada hari keberapa tunas-tunas batang yang disambung pada percobaan
menyambung(enten) mengalami pertumbuhan?
4) Pada hari ke berapa sambungan tersebut sudah menyatu dengan kuat?
5) Pada percobaan mencangkok, setelah kembium dokerok, senaiknya
sayatan dikeringkan selama 6-12 jam. Apa tujuan perlakuan tersebut?
6) Pada hari ke berapa akar cangkokan yang anda kerjakan mulai banyak dan
siap disemaikan?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. HASIL PENGAMATAN
Tabel Menempel
No. Kondisi tempelan hari ke :
0 Keadaan awal
1 Belum menunjukkan adanya perubahan
2 Mulai terlihat perbadaan dengan kondisi awal
3 Mata tunas mulai melekat
4 Mata tunas semakin melekat erat
5 Mata tunas semakin melekat kuat
6 Mata tunas semakin melekat kuat
7 Mata tunas semakin melekat kuat
8 Mata tunas semakin melekat kuat
9 Mata tunas semakin melekat kuat
10 Tunas tumbuh, tanaman penopang(tanaman bawah)
dipotong ujungnya
Gambar Okulasi
Tabel Menyambung
No. Kondisi sambungan hari ke
0 Kondisi awal
1 Belum ada perubahan
2 Batang sedikit melekat
3 Mulai melekat agak kuat, dan tunas mulai menunjukkan
pertumbuhan (segar dan tidak layu)
4 Mulai kuat
5 Mulai kuat
Gambar menyambung
Tabel Mencangkok
0 Kondisi awal
1 Masih seperti kondisi awal
2 Mulai menunjukkan perbedaan
3 Tanah mulai menempal kuat
4 Mulai terlihat titik akar baru
5 Terlihat akar muncul, belim tampak jelas
6 Tanah semakin merekat pada batang
7 Mulai tumbuh akar sedikit
8 Mulai tumbuh akar sedikit
9 Akar belum kuat
10 Setelah sekitar 20 hari batang baru dipotong
Gambar mencangkok
B. PEMBAHASAN
1) Menempel
Menempel (okulasi) merupakan salah asatu teknik perbaikan
kualitas tanaman secara vegetative buatan yang dilakukan dengan cara
menempelkan mata tunas dari tanaman yang unggul ke tanaman lainnya.
Okulasi sebaiknya dilakukan pada saat kulit tanaman yang akan di
okulasi mudah dikupas kulitnya. Dalam keadaan ini okulasi mempnyai
banyak presentase keberhasilanya. Okulasi tanaman biasanya dilakukan
dalam waktu 10 hari untuk memperkuat tempelan pada tanaman induknya.
2) Menyambung
Menyambung (mengenten) merupakan penggabungan batang atas
dan batang bawah tanaman yang sama jenisnya. Tujuan menyambung
adalah menggabungkan sifat-sifat unggul dari tanaman sehingga
memperoleh satu tanaman yang memiliki sifat unggul.
Menyambung memerlukan waktu lebih dari satu minggu untuk
melep[as tali raffia sebagai pengikat, apabila terlalu dini melepaskan tali
raffia pada tanaman maka penyambungan yang belum kuat akan patah dan
pemnyambungan tidak berhasil.
3) Mencangkok
Mencangkok adalah menguliti batang yang berkambium 5-10 cm
kemudian membungkus batang yang sudah dikuliti tersebut dengan humus
atau tanah yang telah dicampur dengan kompos. Diharapakn pada tanah
tersebut dapat menghasilkan akar yang kemudian setelah akar menjadi
kuat dapat ditanam di tanah. Segala zat makanan pada batang yang telah
dikuliti harus dihilangkan, agar hasil fotosintesis tanaman terhenti pada
batang yang dikuliti tersebut dan dapat merangsang pertumbuhan akar.
Tanaman yang siap untuk dipotong dan dipindahkan dalam media
tanah apabila cangkokan batang tersebut telah mempunyai banyak akar
dan akar tersebut kuat. Biasaya tanaman berumur 15-21 hari baru
dipotong.
C. JAWABAN PERTANYAAN
1. Maksud dari mengoleskan Vaseline pada okulasi adalah agar bekas
sayatan pada batang tersebut tidak ditumbuhi jamur dan segala hal yng
menyebabkan penyakit pada tanaman tidak dapat masuk pada tanaman
tersebut.
2. Tanaman bawah harus dipotong agar pertumbuhan tunas tersebut
menjadi lebih optimal.
3. Tunas pada mengenten mengalami pertumbuhan mulai hari ke 4 dan
seterusnya.
4. Sambungan sudah menyatu dengan kuat setelah berumur lebih dari 1
minggu
5. Tujuan pengerokan kambium pada mencangkok adalah agar tidak
membentuk zat makanan yang akan disalurkan pada seuruh bagiab
tanaman sehingga pertumbuhan akar menjadi optimal.
6. Batabg yang dicangkok mulai tumbuh akar pada hari ke 7 dan perakaran
sudah cukup untuk disemai setelah lebih dari 2 minggu, bahkan 3
minggu.
BAB IV
KESIMPULAN
Anisah Warningsih. 2008. “Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas
VII”. Jakarta: Pusat Perbukuan/BSE.