Uts Bu Linda Widyaiswara
Uts Bu Linda Widyaiswara
MENAUNGI WIDYASWARA
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
UNIVERSITAS JEMBER
1. Definisi Widyaiswara :
Widyaiswara adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diangkat
sebagai pejabat fungsional oleh pejabat yang berwenang dengan tugas,
tanggung jawab, wewenang untuk mendidik, mengajar, dan/atau melatih
PNS pada Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pemerintah.
Dalam acara sosialisasi kebijakan pembinaan widyaiswara yang
diselenggarakan oleh BKD Provinsi Jawa Tengah, terungkap bahwa
profesi widyaiswara merupakan profesi yang mulia dan menjadi ujung
tombak pembinaan SDM aparat pemerintah. Sehingga diharapkan para
widyaiswara dapat menjadi suara kebenaran bagi para PNS, mengajarkan
nilai-nilai luhur yang harus dimiliki oleh seorang PNS agar menjadi PNS
yang profesional,jujur, berakhlak mulian dan mau melayani masyarakat
tanpa pamrih.
2. Tugas Widyaiswara :
Menurut Permen PAN No 14 tahun 2009, tugas widyaiswara yang
terkait dengan pengembangan dan pelaksanaan diklat adalah
penganalisisan kebutuan diklat,penyusunan kurikulum diklat,penyusunan
bahan diklat sesuai spesialisasinya,pelaksanaan tatap muka didepan kelas
siklat sesuai spesialisasinya,pembimbingan peserta diklat pada diklat
struktural sesuai spesialisasinya,pengelolaan program diklat di instansinya,
dan pengevaluasian program diklat.
3. Syarat Widyaiswara :
A. Fokus Pada Tusi Widyaiswara
Untuk menyongsong penerapan UU ASN dan PP terkait dengan
manajemen PNS maka hal pertama yang harus diperhatikan
widyaiswara adalah fokus pada tugas dan fungsi widyaiswara.
Widyaiswara harus benar-benar mampu menjalankan tusi dikjartih,
pengembangan dan evaluassi diklat dengan level kompetensi yang
tertinggi. Sehingga ketika berbicara pelatihan maka semua pihak akann
berpaling kepada widyaiswara untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
B. Fokus Kepada Outcome Diklat Bukan Output Diklat.
Kondisi saat ini lembaga diklat banyak menyelenggarakan berbagai
jenis diklat sesuai dengan hasil identifikasi kebutuhan diklat dengan
ribuan peserta dan ribuan jamlat. Semua telah diselenggarakan dengan
baik, sesuai dengan penerapan manajemen standar mutu (ISO). Namun
masih ada hal yang dirasakan kurang, stakeholder masih belum puas,
diklat yang diselenggarakan dengan bersifat standar dan hasil diklata
sering tidak dapat diimplementasikan sehingga outcome tidak tercapai.
Hal tersebut terjadi karena fokus lembaga diklat semata untuk
mencapai Indikator Kinerja Utama (IKU) yang ditetapkan lebih berat
kepada jumlah kuantitas bukan kualitas.