Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 2

NAMA : RIA HERIANIE


NIM. 25000122183393

Soal dan Jawaban


1. Berapa jumlah penduduk kota masing-masing

Jumlah Penduduk = 819785 + 836779 = 1.656.564 Jiwa (Sumber Badan statistic)


2. Jika gunakan default maka berapa jumlah sampah di kota mu
Pt = 1.656.564 x 3 = dom
Dom = 4.969.692 lt
Kota = 100/60 x 4.969.692
= 8.282.820 lt/ hari sampah domestic
Non Domestik =100/40 X 4.969.692
= 12.424.230 lt/ hari non domestik

Jumlah sampah = 8.282.820 + 12.424.230


= 20.707.050 lt /hari

3. Apa syarat insenerasi dan berapa suhu insinerasi? Kalau tidak sampai suhu tersebut apa
dampaknya??
Syarat Insenerasi :
- Mulai dari sampah kering hingga sampah basah
- Daya pemusnahan dengan suhu diatas 1000oC
9-1
- Tidak membutuhkan tempat luas
- Bekerja Efektif dan irit Bahan Bakar
- Suhu dinding luar tetep dingin sama dengan suhu udara luar
- Perawatan Mudah dan murah
Suhu insenerasi : 850 oC -1400 oC
Dampak yang terjadi jika suhu tidak sesuai maka proses pembakaran tidak sempurna,
akan mesisakan sampah yang belum dapat dimusnahkan

4. Apa yang diketahui tentang sampah medis dan sampah non-medis?


Jenis sampah dibedakan menjadi dua kelompok, yakni sampah medis dan sampah non-
medis.
a. Sampah Medis, bisa disebut pula sampah klinis yang berasal dari pelayanan medis,
perawatan, gigi, farmasi atau yang sejenisnya, pengobatan, dan perawatan yang
menggunakan bahan beracun, infeksius, berbahaya atau bisa membahayakan kecuali jika
dilakukan pengamanan tertentu. Berdasarkan potensi bahaya yang terkandung dalam
sampah medis, maka jenisnya dapat digolongkan sebagai berikut :
- Sampah Benda Tajam
Adalah obyek atau alat yang memiliki sudut tajam, sisi, ujung atau bagian
menonjol yang dapat memotong atau menusuk kulit seperti jarum hipodermik,
perlengkapan intravena, pipet pasteur, pecahan gelas, pisau bedah. Semua benda
tajam tersebut dapat menyebabkan cidera melalui sobekan atau tusukan. Benda
tajam terbuang bisa mengkontaminasi darah, cairan tubuh, bahan mikrobiologi,
bahan beracun, citotoksik ataupun radioaktif. Selain itu bahaya lainnya adalah
infeksi atau cidera juga potensi penularan penyakit bila benda tajam tersebut
digunakan untuk pengobatan pasien infeksi.
- Sampah Infeksius
Sampah yang berkaitan dengan pasien yang memerlukan isolasi penyakit
menular ataupun limbah laboratorium yang berkaitan dengan pemeriksaan
mikrobiologi dari poliklinik dan ruang perawatan/isolasi penyakit menular.
- Sampah Jaringan Tubuh
Meliputi organ, anggota badan, darah dan cairan tubuh yang dihasilkan saat
pembedahan atau otopsi.
- Sampah Citotoksik
Adalah bahan yang terkontaminasi atau mungkin terkontaminasi dengan
obat citotoksik selama peracikan, pengangkutan atau tindakan terapi citotoksik.
- Sampah Farmasi
Sampah yang berasal dari: obat kadaluwarsa, obat yang terbuang karena
tidak memenuhi spesifikasi atau kemasan terkontaminasi, obat yang dikembalikan
oleh pasien, obat yang tidak lagi diperlukan oleh rumah sakit termasuk semua
9-2
limbah yang dihasilkan selama produksi obat-obatan.
- Sampah Kimia
Dihasilkan dari penggunaan kimia dalam tindakan medis, veterinari,
laboratorium, proses sterilisasi dan riset.
- Sampah Radioaktif
Bahan yang terkontaminasi oleh radio isotop yang berasal dari penggunaan
medis. Sampah tersebut dapat berasal dari tindakan radiologi.

b. Sampah Non-Medis, merupakan buangan padat (solid waste), di luar sampah medis atau
klinis. Pada umumnya sampah non-medis berasal dari :
- Aktivitas kantor administrasi berupa kertas dan alat tulis.
- Aktivitas dapur dan bagian gizi berupa sampah mudah busuk yang berasal dari
penyiapan pengolahan dari penyajian makanan, sisa pembungkus, sisa
makanan/bahan makanan, sayur dan lain-lain.
- Aktivitas laundry berupa pembungkus dan kemasan.
- Aktivitas halaman/kebun berupa sisa pembungkus, daun ranting, debu.
- Aktivitas umum berasal dari pengunjung berupa kemasan makanan-minuman,
sisa makanan

5. Jelaskan tentang TPST


TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) yaitu tempat dilaksanakannya kegiatan
pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, pendauran ulangan, pengolahan, dan
pemrosesan akhir sampah.

6. Bagaimana kita secara bertahap mengurangi timbulan sampah plastik di Indonesia


Dengan membiasakan 7 R dalam kehidupan sehari-hari, dimulain dengan aturan yang ada
dalam penerapan kemudian disosialisasikan diterapkan, ditunjang dengan pemberdayaan
dan penggerakan masyarakat. Sehingga yang berawal dari terpaksa menjadi terbiasa

7. Butuh berapa tahun agar Indonesia tidak menjadi peringkat 2 lagi namun menjadi
peringkat 20?
Tergantung dari Gerakan dan kesadaran dari masyarakat serta dukungan dari pemerintah.

8. Jelaskan tentang 7R (reduce,recycle,dsb)


- Reduce : Kegiatan Meminimalisir timbulan sampah yang merupakan upaya untuk
mengurangi timbulan sampah, agar tidak menambah plastic belanja setiap belannja
menggunakan kantong/keranjang. Atau dari mulai perencanaan kegiatan sudah
meminimalisir agar sampah yang dihasilkan tidak terlalu banyak

9-3
- Reuse : Kegiatan memanfaatkan kembali barang bekas tanpa merubah / mengolah
barang yang ada sehingga fungsinya masih sama contoh : botol refil, gallon isi ulang
- Recycle : Kegiatan mendaurulang dengan mengolah kembali sampah untuk dapat
bernilai ekonomis sehingga dapat menjadi seperti barang baru. Contohnya : kertas
daur ulang, plastic dijadikan kerajinan
- Replace : mengganti bahan yang dapat dipakai berulang seperti berawal
menggunakan tas belanja sekali pakai menggantinya dengan kantong dang dapat
digunakan berkali-kali.
- Replant : Kegiatan Penanaman Kembali guna kelestarian lingkungan seperti
penggunaan kertas banyak penebangan pohon dalam pembuatan kertas, dengan
menanam Kembali pohon bahan baku kertas. Sehngga tidak merusak lingkungan
kelestarian tetep terjaga
- Repair : melakukan pemeliharaan atau perawatan agar memperpanjang masa pakai
agar tidak menambah timbulan sampah
- Refill : Kegiatan mengisi Kembali wadah-wadah prooduk yang dipakai. Pertama
membeli produk berwadah selanjutnya membeli refillnya sehingga produk yang
sebelumnya jika sudah habis dapat disi kembali dengan refill

9. Metode apa yang digunakan untuk membuang/mengolah sampah di TPA? (Seperti landfill)
1. Open dumping
2. Sanitari landfill
3. Landfill
4. Pemanfaatan energi dari TPA menjadi gas alam yang dapat digunakan untuk tenaga
listri/gas untuk bahan bakar

10. Jelaskan jenis-jenis dari metode yang disebutkan di pertanyaan sebelumnya (no.8)
a. Reduce : belanja dengan bawa keranjang sendiri atau tas belanja sendiri dari rumah. Dan
menolak dengan kantong plastic tapi menggunakan tempat sendiri
b. Reuse : dikantor menggunakan botol minum dan mengisi ulang botol minum, gallon isi
ulang
c. Recycle : kertas daur ulang, dari ban bekas dibikin kursi, sampah plastic dijadikan
kerajinan tas atau lainnya
d. Replace : mengganti kebiasaan menggunakan plastic dengan tas dari kertas (seperti di
swalayan)
e. Replant : menanam pohon untuk bahan baku kertas
f. Refill : penggunaan sabun, kosmetik bedak misalnya
g. Repair : mereparasi barang rusak agar dapat digunakan Kembali dengan jangka waktu
lebih Panjang ( misal elektronik dengan carger, senter dengan di cas ulang dengan listrik)

9-4
11. Jelaskan tentang sampah B3
Bahan Berbahaya dan Beracun atau sering disingkat dengan B3 adalah zat, energi,
dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi dan/atau jumlahnya baik secara
langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan
hidup, membahayakan lingkungan hidup, kesehatan serta kelangsungan hidup manusia
dan makhluk hidup lain. Definisi ini tercantum dalam Undang – Undang RI Nomor 32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan peraturan –
peraturan lain di bawahnya.

Sehingga jika sampah B3 itu merupakan barang/ bahan / sisa dari kegiatan yang besifat
B3 dengan kata lain sampah B3 beupa Limbah B3 yang merupakan sisa usaha dan/atau
kegiatan yang mengandung B3. Limbah B3 dihasilkan dari kegiatan/usaha baik dari sektor
industri, pariwisata, pelayanan kesehatan maupun dari domestik rumah tangga.
Pengelolaan Limbah B3 diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Limbah B3 yang mana dalam peraturan ini juga tercantum daftar
lengkap limbah B3 baik dari sumber tidak spesifik, limbah B3 dari sumber spesifik, serta
limbah B3 dari B3 kadaluwarsa, B3 yang tumpah, B3 yang tidak memenuhi spesifikasi
produk dan bekas kemasan B3.
Suatu zat/senyawa yang terindikasi memiliki karakteristik limbah B3, namun tidak
tercantum dalam Lampiran 1 PP 101/2014 perlu dilakukan uji karateristik untuk identifikasi.
Uji karakteristiknya dapat berupa Uji Karakteristik Mudah meledak, mudah menyala,
reaktif, infeksius dan korosif dan beracun sebagaimana lengkap dijelaskan pada Lampiran
2 PP 101/2014. Pengujian karakteristik beracun misalnya dilakukan dengan TCLP atau Uji
Toksikologi LD50.
Mengingat sifatnya yang berbahaya dan beracun, pengelolaan limbah B3 perlu dilakukan
dengan seksama, sehingga setiap orang atau pelaku usaha yang menghasilkan limbah B3
wajib melakukan pengelolaan terhadap limbah B3 yang dihasilkannya. Pengelolaan limbah
B3 terdiri dari penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan dan
penimbunan. Untuk memastikan pengelolaan limbah B3 dilakukan dengan tepat dan
mempermudah pengawasan, maka setiap kegiatan pengelolaan limbah B3 wajib memiliki
izin yang dikeluarkan oleh Bupati/Walikota, Gubernur, atau Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

9-5
12. Apa syarat Rumah Sakit bisa mengelola sendiri sampah B3 dan apa syarat Rumah Sakit
tidak bisa mengelola sampah B3

Syarat RS bisa mengelola sendiri syarat Rumah Sakit tidak bisa mengelola
sampah B3 sampah B3
1. RS mempunyai ijin 1. RS tidak mempunyai ijin operasional
operasional 2. RS tidak mempunyai ijin dan dokumen
2. RS mempunyai ijin dan lingkungan
dokumen lingkungan 3. RS tidak mempunyai tempat
3. RS mempunyai Tempat penampungan limbah yang sesuai
penampungan limbah B3 persyaratan dan belum berijin
yang sesuai persyaratan 4. RS tidak mempunyai SDM untuk
dan berijin mengelola limbah B3
4. RS mempunyai SDM
pengelola limbah B3

13. Berapa % ukuran mikroplastik, nanoplastik, dan mesoplastik serta dampaknya bagi tubuh?
Mikroplastik berukuran 5-1µm, nanoplastik berukuran <1µm dan mesoplastik berukuran 5-
25mm
14. Mengapa sampah medis bila jauh dari tempat insenerasi memakai metode ditimbun dan
dibakar?
Bila jauh dari incinerator maka limbah medis dapat ditimbun dengan kapur dan ditanam.
Langkah-lanhkah pengapuran (Liming) adalah :
a. Menggali lubang dengan kedalaman sekitar 2,5 m
b. Tebarkan limbah medis di dasar lubang sampai setinggi 75 cm
c. Taburkan lapisan kapur
d. Lapisan limbah yang ditimbun lapisan kapur dapat ditanamkan sampai ketinggian
0,5 m dibawah permukaan tanah.
e. Kemudian lubang tersebut ditutup dengan tanah.
Tindakan ini untu meminimalisir lama nya timbunan sampah medis yang dapat berdampak
pada perkembangbiakan penyakit yang dapat ditimbulkan dari sampah medis dan untuk
menghindari terjadinya nosocomial

9-6
9-7

Anda mungkin juga menyukai