PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pelaku usaha, tidak bisa secara parsial dan diperlakukan sebagai bahasan-bahasan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya
tidak saja menimbulkan korban jiwa tetapi juga kerugian materi bagi pekerja dan
berupa kapasitas kerja, beban kerja, dan lingkungan kerja dapat berinteraksi baik
setiap hari rata-rata 6000 orang meninggal akibat sakit dan kecelakaan kerja atau
1
2,2 juta orang pertahun sebanyak 300.000 orang pertahun, diantaranya
produktif kerja. Kondisi kerja meliputi variabel fisik seperti distribusi jam kerja,
suhu, penerangan, suara, dan ciri-ciri arsitektur tempat kerja lingkungan kerja
yang kurang nyaman, misalnya : panas, berisik, sirkulasi udara kurang, kurang
temperatur udara, tetapi juga sirkulasi atau arus udara, munculnya stres kerja,
(Margiati, 1999).
Di era globalisasi dan pasar bebas WTO dan GATT yang akan berlaku
tahun 2020 mendatang, kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu
jasa antar negara yang harus dipenuhi oleh seluruh negara anggota, termasuk
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki
bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari
2
pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat
materi bagi pekerja dan pengusaha, tetapi juga dapat mengganggu proses
Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Kerja (KK) di kalangan petugas
baik. Jika kita pelajari angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja di beberapa
kurang memadai. Banyak pekerja yang meremehkan risiko kerja, sehingga tidak
antara lain, setiap tempat kerja harus melaksanakan upaya kesehatan kerja,
agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat dan
lingkungan disekitarnya.
mengalami sakit atau kecelakaan dalam bekerja akan berdampak pada diri,
3
keluarga dan lingkungannya. Salah satu komponen yang dapat meminimalisir
preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif. Hal ini merupakan
wajib diikuti oleh setiap mahasiswa Program Studi D III Kesehatan Lingkungan
tidak hanya terpaku hanya pada organisasi pada Departemen Kesehatan R.I.
sehinga dapat sebagai jembatan mendapatkan peluang kerja bagi para lulusan
4
kajian lingkup ilmu Kesehatan Lingkungan dibidang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3).
B. Tujuan Magang
1. Tujuan umum
lahan kerja.
2. Tujuan khusus
b. Mahasiswa mampu melaksanakan kegiatan salah satu dan atau seluruh kegiatan
5
c. Mahasiswa mampu melaksanakan kegiatan analisis permasalahan salah satu
magang.
C. Manfaat Magang
berjalan.
2. Bagi Mahasiswa
kesehatan lingkungan.
Semarang
6
BAB II
A. Waktu Pelaksanaan
Magang ini dilakukan pada semester 4 tahun ajaran 2016/2017 yaitu dari
B. Tempat Pelaksanaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Selain itu, materi yang diinginkan berupa
praktek kerja lapangan. Hal ini dimaksudkan, agar mahasiswa dapat lebih
Semarang.
magang akan dilaporkan dalam bentuk laporan magang sebagai bentuk timbal
7
balik pertanggung jawaban penulis terhadap PT. CIMORY Semarang setelah
pelaksanaan magang.
semester IV, dengan jumlah 3 orang untuk melakukan kegiatan magang di PT.
CIMORY Semarang.
8
BAB III
PENUTUP
pengajuan magang di Instansi Bapak atau Ibu, agar dapat dijadikan bahan
mestinya sesuai dengan yang diharapkan dan memberikan hasil yang nyata
diijinkan melaksanakan magang di Instansi yang Bapak atau Ibu pimpin. Atas
segala perhatian dan kesempatan yang diberikan, kami ucapkan terima kasih.
9
CONTACT PERSON
Nisa Adelia ()
Mutiarani Pribadi ()
10