Anda di halaman 1dari 7

IMPLEMENTASI SENSE OF HUMOR DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

KEBUDAYAAN ISLAM

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pelajaran sejarah kebudayaan Islam merupakan pelajaran yang penting sebagai


pembentuk karakter peserta didik, karena melalui materi sejarah seorang murid mampu
meneladani sikap dan mengambil hikmah dari setiap kejaadian dan pengalaman dari masa lalu.
Dalam materi sejarah kebudayaan Islam yang berisi kisah kisah teladan dari para tokoh
pendahulu yang penuh dengan drama drama kehidupan dan cara pengambilan keputusan disetiap
keadaan. Dengan adanya pelajaran sejarah seorang siswa diharapkan mampu berpikir kritis
dalam menyikapi kehidupan sehari hari.

Namun dalam praktek pembelajaran sejarah yang cenderung membosankan karena hanya
berisi cerita cerita dahulu yang terkadang kurang menarik saat disampaikan dikelas. Bahkan
pelajaran sejarah dianggap tidak begitu penting karena hanya berisi kisah orang terdahulu yang
dipandang kolot dan tidak diperlukan di zaman modern masa kini.

Rudi Hartono berpendapat bahwasannya pembelajaran yang menyenangkan mampu


menggugah rasa ingin tahu para murid terhadap sesuatu. Rasa ingin tahu atau penasaran inilah
yang akan membuat para murid lebih aktif, menghidupkan suasana kelas dan merasakan ilmu
yang mereka cari akan bermanfaat bagi mereka. Apabila pembelajaran mampu dikondisikan
dalam suasana yang menyenangkan maka para siswa mampu berkembang secara kreatif dan
inovatif. Maka dari itu, suasana belajar mengajar yang menyenangkan membuat para murid lebih
mudah dalam memahami pelajaran sejarah kebudayaan Islam.1

Pada saat berlangsunya pembelajaran diperlukan suasana kelas yang menyenangkan agar
mampu menstimulus memori dan emosional peserta didik agar dapat menerima dan memahami
pembelajaran dengan mudah. Pendidik yang tidak memiliki selera humor dan tidak memiliki

1
Darmansyah. Strategi Pembelajaran Menyenangkan. (Jakarta: Bumi Aksara 2011) hlm. 13
kemampuan mencairkan suasana dan ketegangan pada saat berlangsungnya proses belajar
mengajar membuat murid memeberikan predikat pelajaran yang membosankan. Hal tersebut
berakibat pada kondisi psikis dan perhatian murid pada saat proses pembelajaran.

Dengan demikian diperlukan strategi dari pendidik di kelas untuk menciptakan


pembelajaran sejarah kebudayaan Islam yang menyenangkan bagi peserta didiknya. Salah
satunya dengan menyisipkan candaan atau humor dalam kegiatan belajar mengajar sejarah
kebudayaan Islam dikelas. Tentunya hal ini sangat penting guna meningkatkan antusiasme dan
perhatian dari peserta didik.

Humor merupakan salah satu cabang kecil yang ada pada kajian ilmu psikologi manusia.
Humor tentu akan menarik perhatian dan disukai oleh peserta didik jika humor tersebut relate
dan mampu membuat peserta didik merasa nyaman dan bahagia. Humor yang akan
menghasilkan canda tawa peserta didik dikelas akan membuat suasana kelas lebih nyaman dan
efektif jika seorang pendidik mampu menyelaraskan materi pelajaran sejarah dengan sisipan
humor ringan.2

Penggunaan humor dalam proses pembelajaran di kelas masih dianggap tidak penting
bahkan ditiadakan. Hal ini disebabkan karena pemahaman humor yang dianggap negative dan
memberikan kesan ketidakseriusan dalam proses pembelajaran. Padahal ketiadaan humor
didalam kelas akan menimbulkan efek bosan dan jenuh sehingga dapat menghambat proses
transfer knowledge di dalam pembelajaran.

Dengan adanya humor yang relevan dengan kegiatan belajar mengajar yang menciptakan
efek bahagia sehingga peserta didik merasa tidak terbebani dan tertekan dalam berangsungnya
proses belajar. Peserta didik akan menanti nanti seorang guru yang mampu menhadirkan nuansa
pelajaran yang menyenagkan dan berkesan.

Berdasarkan uraian latar belakang yang dipaparkan diatas, maka dari pihak peneliti
sendiri bertekad untuk membahas dan mengkaji lebih lanjut dalam bentuk tulisan skripsi yang
berjudul “Implementasi Sense Of Humor Dalam Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
di MTS Nurul Huda”.

2
Ronald, I Partin. Kiat Nyaman Mengajar didalam Kelas Edisi 3. Jakarta: Indeks 2012 hal 6
B. Fokus Penelitian

Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, maka peneliti memberikan lingkup


permasalahan supaya penelitian yang dilakukan lebih jelas, terarah dan terfokus dan tidak
melebar kemana-mana. Maka masalah yang peneliti angkat hanya berfokus pada implementasi
dan urgensi humor dalam pembelajaran sejarah kebudayaan islam.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan fokus penelitian diatas, maka rumusan masalah yang diperoleh
sebagai berikut :

1. Apa urgensi humor dalam proses pembelajaran sejarah kebudayaan islam ?


2. Bagaimana rancangan implementasi humor dalam proses pembelajaran sejarah kebudayaan
islam ?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan pertanyaan dalam rumusan masalah yang disebutkan, maka tujuan dilakukan
penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pentingnya humor dalam pembelajaran sejarah kebudayaan islam


2. Untuk mengetahui rancangan implementasi humor dalam pembelajaran sejarah kebudayaan
islam.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Implementasi

Definisi Implementasi menurut KBBI adalah penerapan yaitu sebuah pelaksanaan


terhadap sesuatu karena adanya keserasian antara dua hal atau lebih.3 Implementasi adalah
sumber dari aktivitas, tindakan ataupun pergerakan suatu sistem. Dalam implementasi ini tidak
hanya dibuktikan dengan aktivitas saja tetapi juga dibarengi dengan kerja nyata yang terencana
untuk mencapai sebuah tujuan.

Implementasi akan dibuktikan dengan proses step by step guna mencapai sebuah
kebijakan yang telah ditetapkan. Selain itu, implementasi juga dipandang sebagai rentetan
kegiatan yang saling berhubungan satu sama lain untuk mencapai sebuah birokrasi hubungan
yang efektif dan sumatif untuk mencapai tujuan bersama.

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan implementasi adalah suatu


kegiatan yang terencana sesuai dengan prosedur dan bukan hanya suatu aktifitas belaka.
Implementasi dilakukan dengan serius dan sungguh sungguh sesuai dengan aturan atau norma
tertentu untuk mencapai tujuan yang relevan. Jadi implemantasi berfungsi sebagai sebuah
tindakan personal yang diarahkan pada tujuan serta ditetapkan dalam keputusan untuk
memaksimalkan suatu kegiatan yang memberikan hasil yang praktis bagi kepentingan bersama.

B. Konsep Humor

1. Definisi Humor
Humor memiliki peranan penting dalam kehidupan kita, kkarena humor dapat
memicu seorang individu untuk tertawa dan bahagia. Tawa dan kebahagiaan sangan
bermanfaat untuk menjaga kesehatan jiwa dan raga manusia agar tetap stabil dalam
menjalani berbagai masalah dalam kehidupan. Tertawa adalah fitrah seorang manusia
apabia ia mampu menemukan kelucuan. Dalam agama juga telah diatur dan disebutkan di
dalam al-Qur’an bahwasannya Allah Swt., berfirman :

3
Anonim, KBBI. . Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). 2016 (Online)
‫َواَنَّهٗ هُ َو اَضْ َحكَ َواَب ْٰكى‬

"dan sesungguhnya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis, "
QS. An-Najm[53]:43
Dalam penafsiran ayat Qur’an yang disebutkan diatas mengandung pemahaman
bahwasannya Allah Swt., yang telah menciptakan hakikat klucuan dalam setiap masing-
masing individu. Meskipun humor merupakan suatu hal yang lucu dan mampu membuat
orang lain senang dan tertawa, namun humor tetap memiliki aturan dan etika agar tidak
menyinggung pihak manapun dan menimbulkan perselisihan. Maka dai itu, sebuah
humor juga berpedoman pada al-Qur’an, etika yang berkaitan dengan candaan atau
humor diantaranya :4
a) Tidak mengandung unsur kebohongan
b) Tidak mengandung ungkapan tercela
c) Tidak menimbulkan kesombongan
d) Tidak menciptakan perselisihan antar kelompok
e) Tidak mengandung hal yang menyinggung personal
f) Tidak menciptakan sebuah penistaan terhadap kalangan atau golongan
tertentu
g) Tidak menciptakan isu ataupun SARA

Menurut beberapa tokoh ahli yang mendefinisikan humor sebagai kualitas yang
bersifat jenaka dari seseorang yang menghibur dan menggelikan, pernyataan ini
diungkapkan oleh Sheinowizt. Humor seringkali diartikan suatu kemampuan untuk
menikmati, menampilkan dan menerima sesuatu yang lucu, aneh atau ganjil yang sifatnya
menghibur. Selain itu, menurut Dunn dan Lippman berpendapa bahwasannya humor
merupakan segala sesuatu yang mampu meningkatkan rangsanga dan mengarahkan
kepada perasaan nyaman, senang dan bahagia.5

5
Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam menginput data penelitian ini adalah kajian kepustakaan
(Library Research). Yang dimaksud dengan penelitian kepustakaan adalah segala usaha yang
dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah
yang akan atau sedang di teliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan
penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis, dan disertasi, peraturan peraturan, ketetapan-
ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia dan sumber sumber tertulis baik cetak maupun elektronik.
Peneliti menggunakan jenis penelitian kepustakaan dengan pendekatan kualitatif yang berusaha
mengungkapkan, menentukan secara faktual, aktual serta sistematis, mengenai implementasi
humor dalam pembelajaran pendidikan agama Islam khususnya pembelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam.

Anda mungkin juga menyukai