Anda di halaman 1dari 32

Ketika Psikolog Klinis

Menjadi Saksi Ahli


Jumat, 24 Juli 2020 | 13.00 - 16.00 WIB

Ratih Ibrahim, M.M., Psikolog Klinis


Pengurus Pusat Ikatan Psikolog Klinis Indonesia
Direktur Personal Growth
Ratih Ibrahim, M.M., Psikolog Klinis

Founder & CEO Personal Growth


Counseling and People Development

Psikolog Klinis
pengalaman praktik lebih dari 25 tahun

Consultant, KOL, Brand Expert


untuk berbagai produk premium

Narasumber
untuk berbagai seminar, pelatihan, dan media nasional

Pengurus Pusat
Ikatan Psikolog Klinis Indonesia

Presidium
Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO)
Profesi Psikolog Klinis

Tenaga kerja profesional kesehatan yang


mempunyai tugas dan kewajiban memberikan
layanan pada masyarakat sesuai dengan
kompetensinya di bidang psikologi klinis

Melakukan penanganan kesehatan mental dari:


- Promosi
- Prevensi
- Kurasi
- Rehabilitasi
Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia

merupakan organisasi profesi yang menjadi wadah


berhimpunnya tenaga
Psikolog Klinis di Indonesia

IPK Indonesia mendorong anggotanya untuk meningkatkan


kompetensi Psikolog Klinis melalui Program Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (P2KB) sehingga dapat
menjalankan profesinya dengan optimal dan memberikan
layanan yang berkualitas kepada masyarakat.
Perjalanan IPK Indonesia

Peraturan Perundangan

Organisasi Profesi
Sekedar Berkumpul Organisasi Profesi
Berbadan Hukum

Kebutuhan/Tuntutan Masyarakat
Dengan perhitungan masih sekitar 400 anggota yang masih belum terdaftar secara manual,
belum masuk sistem on line melalui SIMAK, sehingga diperkirakan keseluruhan anggota adalah sekitar 2700 an
Masih Ingatkah Anda dengan Kasus Ini?
1

PSIKOLOG KLINIS SEBAGAI SAKSI AHLI


Apa Itu Saksi Ahli?

Seorang ahli yang memberikan keterangan ahli


dalam sidang pengadilan

Keterangan ahli adalah keterangan yang diberikan


oleh seorang yang memiliki keahlian khusus tentang
hal yang diperlukan untuk membuat terang suatu
perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan.
(UU No. 8 Tahun 1981
Tentang Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana)
Siapa itu Saksi Ahli?

Orang yang melalui pelatihan khusus, studi, atau


pengalamannya dapat melengkapi pengadilan,
persidangan atau oral hearing dengan informasi
dan opini ilmiah atau teknikal yang kemungkinan
berada di luar pengalaman dan pengetahuan
hakim, majelis hakim, atau juri.

(The British Psychological Society, Psychologists as Expert Witnesses, 2017)


UU No. 18 tahun 2014 Tentang Kesehatan Jiwa

BAB VI - Bagian Kesatu


Pemeriksaan Jiwa untuk Kepentingan Penegakan Hukum

(1) Untuk kepentingan penegakan hukum, seseorang diduga ODGJ yang


melakukan tindak pidana harus mendapatkan pemeriksaan Kesehatan Jiwa.

(2) Pemeriksaan Kesehatan Jiwa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


71 dilakukan untuk:
a. menentukan kemampuan seseorang dalam mempertanggungjawabkan
tindak pidana yang telah dilakukannya; dan/atau
b. menentukan kecakapan hukum seseorang untuk menjalani proses
peradilan.
UU No. 18 tahun 2014 Tentang Kesehatan Jiwa

BAB VI - Bagian Kesatu


Pemeriksaan Jiwa untuk Kepentingan Penegakan Hukum

(1) Untuk kepentingan keperdataan, seseorang yang diduga kehilangan


kecakapan untuk melakukan perbuatan hukum harus mendapatkan
pemeriksaan Kesehatan Jiwa.
72
(2) Prosedur penentuan kecakapan untuk melakukan perbuatan hukum
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
UU No. 18 tahun 2014 Tentang Kesehatan Jiwa

BAB VI - Bagian Kesatu


Pemeriksaan Jiwa untuk Kepentingan Penegakan Hukum

(1) Pemeriksaan Kesehatan Jiwa untuk kepentingan hukum sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 71 dan Pasal 72 dilakukan oleh tim.

(2) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diketuai oleh dokter spesialis
73 kedokteran jiwa dan dapat melibatkan dokter spesialis lain, dokter umum,
dan/atau psikolog klinis.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pedoman pemeriksaan Kesehatan Jiwa


untuk kepentingan hukum diatur dengan Peraturan Menteri
Ketentuan Psikolog sebagai Saksi Ahli di Persidangan

Kode Etik Himpsi Pasal 59 tentang Pernyataan sebagai Saksi atau Saksi Ahli

Psikolog dalam memberikan kesaksian sebagai saksi ataupun saksi ahli harus
bertujuan untuk menegakkan kebenaran dan keadilan dalam menyusun hasil
1
penemuan psikologi forensik atau membuat pernyataan dari karakter psikologi
seseorang berdasarkan standar pemeriksaan psikologi.

Bila harus memberikan kesaksian, atau menyampaikan pendapat selaku saksi


atau saksi ahli yang melakukan pemeriksaan, sejauh memang diizinkan oleh
4 hukum yang berlaku di Indonesia; Psikolog dan/atau ilmuwan Psikologi harus
tetap dapat bersikap profesional dalam memberikan pandangan serta menjaga
atau meminimalkan terjadinya konflik antara berbagai pihak.
Persiapan Psikolog Klinis Menjadi Saksi Ahli

1 2 3
Memahami Memahami Memahami Prinsip
Penggunaan Istilah Fungsi Peran Saksi Ahli Etika Sebagai Saksi Ahli

4 5
Memiliki Mempersiapkan Dokumen/Berkas
Kualifikasi dan Kompetensi Administrasi dan Materi Testimoni
1 Memahami Penggunaan Istilah

Saksi Fakta

Orang yang diminta untuk bersaksi di pengadilan untuk memberikan informasi faktual
demi memutuskan suatu masalah hukum.

Saksi Ahli

Orang yang melalui pelatihan khusus, studi, atau pengalaman dapat melengkapi
pengadilan, persidangan atau oral hearing dengan informasi dan opini ilmiah atau
teknikal yang kemungkinan berada di luar pengalaman dan pengetahuan hakim,
majelis hakim, atau juri.

(The British Psychological Society, Psychologists as Expert Witnesses, 2017)


1 Memahami Penggunaan Istilah Terkait Saksi Ahli

Tim Ahli

Tim profesional yang tergabung dalam satuan layanan tertentu yang bertugas sebagai
para ahli, menghasilkan laporan yang disepakati sebagai tim.

Saksi Profesional

Umumnya adalah karyawan formal dari salah satu pihak.


Contoh: Psikolog yang dipekerjakan di salah satu rumah sakit yang memberikan bukti
terkait perkembangan penanganan salah seorang pasien di rumah sakit tersebut.

(The British Psychological Society, Psychologists as Expert Witnesses, 2017)


1 Memahami Penggunaan Istilah Terkait Saksi Ahli

Perkara Perdata

Pada proses perdata, keputusan diambil berdasarkan prinsip ‘balance of probability’


oleh hakim ketua dengan mempertimbangkan seluruh bukti yang dipresentasikan oleh
setiap pihak. Tidak ada juri dalam proses ini.

Perkara Pidana

Pada proses perkara pidana, keputusan dibuat berdasarkan prinsip ‘beyond


reasonable doubt’ atau prinsip tanpa keraguan.

(The British Psychological Society, Psychologists as Expert Witnesses, 2017)


Memahami Fungsi Peran Psikolog Klinis
2
Sebagai Saksi Ahli

Memberikan keterangan ahli sebagai psikolog klinis yang mana keterangan tersebut
sesuai dengan UU No. 8 Tahun 1981 Tentang Kitab Undang Undang
Hukum Acara Pidana

Keterangan ahli adalah keterangan yang diberikan oleh seorang yang memiliki
keahlian khusus tentang hal yang diperlukan untuk membuat terang suatu perkara
pidana guna kepentingan pemeriksaan.
(UU No. 8 Tahun 1981 Tentang Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana)
Siapa itu Saksi Ahli?

Orang yang melalui pelatihan khusus, studi, atau


pengalamannya dapat melengkapi pengadilan,
persidangan atau oral hearing dengan informasi
dan opini ilmiah atau teknikal yang kemungkinan
berada di luar pengalaman dan pengetahuan
hakim, majelis hakim, atau juri.

(The British Psychological Society, Psychologists as Expert Witnesses, 2017)


Testimoni Psikolog

Testimoni dari psikolog dapat diambil dalam empat cara yang berbeda, yaitu:

Deposisi
1 Pernyataan tertulis 2 sworn evidence - bukti/pernyataan
tersumpah

Interrogatori
3 pertanyaan tertulis yang secara 4 Lisan
formal dibuat untuk dijawab oleh pernyataan lisan di pengadilan
pihak lain dalam kasus
Testimoni Psikolog

3 Tingkat Simpulan Testimoni Psikolog:

Observasi pribadi psikolog terhadap pihak tersebut selama dilakukan


1
wawancara klinis

Komponen diagnostik → pengamatan empirik hingga mensintesa informasi


2
untuk membentuk diagnosa perilaku

Masalah fakta pokok → Psikolog diminta memberi jawaban terhadap


3 pertanyaan dari pengadilan yang merupakan akumulasi dari hasil observasi dan
diagnosa berdasarkan data empirik.

(Maryland Law Review, The Psychologist as Expert Witness, 1979)


3 Memahami Prinsip Etika Saksi Ahli

Bertanggung jawab
Menghormati martabat
kepada klien, masyarakat, Jujur
dan hak sesama
dan profesi

Non-maleficence: hanya
Fidelitas: dapat dipercaya Beneficence: berniat baik menyampaikan pendapat
oleh klien untuk menghormati klien yang sesuai dengan
kompetensi

Adil dan objektif

(Australian Psychological Society, 2010)


4 Memiliki Kualifikasi dan Kompetensi Saksi Ahli

Kualifikasi dan/atau gelar Publikasi akademis,


Jumlah pengalaman
di bidang yang profesional, dan ilmiah di
bekerja pasca-kualifikasi
bersangkutan dgn kasus bidang yang relevan

Pengalaman saat ini


Demonstrasi praktik
Keahlian terhadap isu dalam menerapkan ilmu
profesional, kompetensi,
yang berkaitan dgn kasus psikologi pada bidang
pengetahuan khusus
keahlian yang diklaim
Mempersiapkan Dokumen/Berkas Administrasi
5
dan Materi Testimoni

Dokumen yang harus dipersiapkan:

● CV (mencakup pengalaman
sebagai saksi ahli/saksi fakta)
● Fotocopy KTP
● Surat pengukuhan sebagai Psikolog /
Surat sebutan Psikolog
● SIPPK
● STR
● Surat rekomendasi dari Organisasi
Profesi
● Surat tugas dari institusi
Mempersiapkan Dokumen/Berkas Administrasi
5
dan Materi Testimoni

Persiapan Materi Testimoni YANG PERLU DIKETAHUI:


Psikolog tidak dapat mengubah
● Pastikan bukti ahli yang diberikan substansi isi laporan
berkualitas, berdasarkan penelitian dan kecuali jika ada bukti baru
bukti terapan yang sesuai
● Gunakan sumber/referensi yang kredibel Jika ada bukti baru yang dapat
● Gunakan asesmen/tes yang relevan dan mengubah opini psikolog,
terbaru lakukan asesmen ulang
● Berikan penjelasan adekuat ketika
menggunakan tes/asesmen yang berbeda Kegagalan mengirim laporan
dari standar umum tepat waktu dapat berdampak
● Siap dan paham tentang fungsi kerja pada komplain formal
sebagai Psikolog Klinis
2
PROSES SEORANG PSIKOLOG KLINIS
DIMINTA MENJADI SAKSI AHLI
Proses Seorang Psikolog Klinis Diminta Menjadi Saksi Ahli

Mendapatkan
permintaan dari
Melakukan persiapan
pengacara, Mempelajari kasus
sebagai saksi ahli
pengadilan, pelapor,
maupun terlapor

Catatan: Menjaga kerahasiaan


kasus, menghindari potensi Hadir dalam sidang
terlibat dalam polemik kasus
Menanggapi Permintaan Sebagai Saksi Ahli

1
Gali informasi terlebih dahulu mengenai kasus

2
Evaluasi kualifikasi dan kompetensi diri

3 Klarifikasi peran saksi ahli di pengadilan


1) Ditugaskan oleh institusi atau sebagai ahli
dirinya sendiri?
2) Siapa kliennya?
Kapan Harus Menahan Diri untuk Mengambil Peran?

Psikolog klinis yang yang diminta


Ketika kepentingan atau hubungan sebagai ahli perlu memastikan
diperkirakan dapat merusak bahwa mereka dapat memberikan
objektivitas, kompetensi, atau pendapat yang independen dan
efektivitas dalam menjalankan tidak memihak, serta bahwa
fungsinya sebagai psikolog klinis independensi mereka jelas bagi
semua pihak
Hadir dalam Sidang

Ketika memberikan pernyataan:

● Sampaikan pendapat yang jujur,


PENAMPILAN ITU PENTING
akurat dan berdasarkan bukti
yang ada
● Berpakaian layaknya profesional ● Perhatikan konten pernyataan: netral
● Patuhi prosedur yang berlaku atau tidak? Berdasarkan bukti/basis
● Perhatikan etika dan tingkah laku ilmu yang mana?
● Bersikap sopan ● Disarankan untuk tidak memberikan
jawaban untuk pertanyaan di luar
konteks keahlian/kompetensi diri
Ketentuan Psikolog sebagai Saksi Ahli di Persidangan

Kode Etik Himpsi Pasal 59 tentang Pernyataan sebagai Saksi atau Saksi Ahli

Bila terdapat lebih dari satu saksi atau saksi ahli yang berasal dari Psikolog dan
ahli profesi lain dan bila kemungkinan terjadi konflik antara Psikolog dengan
6 profesi lain tersebut maka Psikolog dapat meminta Himpsi menyelesaikan
masalahnya dengan mendiskusikannya dengan organisasi profesi dimana
profesi lain tersebut bernaung.

Anda mungkin juga menyukai