II. Kasus sengketa akad murābaḥah tahap II nomor 43 tanggal 27 Agustus 2003
Pada tanggal 27 agustus 2003 kembali Bank Bukopin Syariah melakukan perikatan
dengan Penggugat I untuk menambah modal kerja Penggugat I. Perikatan ini diikat dengan akad
murābaḥah yakni dengan akta murābaḥah No. 43 tanggal 27 Agustus 2003, surat hutang No. 43
tanggal 27 Agustus 2003, Akta Pemberian Hak Tanggungan No. 139/ABTB/2003 tanggal 27
Agustus 2003, dengan jaminan tetap tanah sertifikat hak milik No. ... /Kelurahan Belakang Balok
atas nama Penggugat II yang telah mengikatkan diri sebagai penjamin Penggugat I. Pelaksanaan
akad murābaḥah ini yakni dengan jual beli barang P&D seharga Rp 581.230.044,- (lima ratus
delapan puluh satu juta dua ratus tiga puluh ribu empat puluh empat rupiah) dimana dikatakan
seolaholah Bank Bukopin Syariah membeli barang P&D sebesar Rp. 350.000.000,- (tiga ratus
lima puluh juta rupiah) yakni sebagai harga pokok dan tambahan keuntungan untuk Bank
Bukopin Syariah sebesar Rp 231.230.044,- (dua ratus tiga puluh satu juta dua ratus tiga puluh
ribu empat puluh empat rupiah). Jika dilihat dari rukun dan syarat akad murabahah antara lain:
a. Pihak yang berakad dalam hal ini yang menjadi pihak yang berakad adalah:
a) Penggugat I sebagai Nasabah dari Bank Bukopin Syariah yang memesan barang P&D pada
Bank Bukopin Syariah.
b) Bank Bukopin Syariah seolah-olah membeli barang P&D pesanan Penggugat I untuk dijual
kepada Penggugat I secara murābaḥah. Para pihak disini merupakan subjek hukum yang
memenuhi syarat cakap secara hukum ekonomi syraiah
b. Akad yakni berupa ijab kabul. Dalam akad mura>bahah harus dinyatakan secara tegas mengenai:
a) Harga barang, yang terdiri dari harga beli Bank, keuntungan (margin) yang diambil Bank
serta harga jual dari Bank.
b) Cara pembayaran, dalam hal ini melalui cara mencicil selama 60 bulan (5 tahun) oleh
Penggugat I kepada Bank Bukopin Syariah.
c. Objek yang diakadkan. Sama halnya dengan akad murabahah No. 2 tanggal 2 Juli 2003, akad
murābaḥah No. 43 tanggal 27 Agustus ini juga ternyata tidak ada objek berupa barang P&D yang
dijual oleh Bank Syariah X kepada Nasabah.