Anda di halaman 1dari 5

Kesenjangan Informasi Bisnis

Business Information Gap

Putu Diah Asrida,SE.,M.Si.,Ak.,CA*


Prodi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Mahadewa Indoensia
Jl. Seroja Tonja-Denpasar Utara, Bali (80239)
*Pos-el : pdiahasrida13@gmail.com

Abstrak

Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi. Sehingga
informasi merupakan salah satu bentuk sumber daya utama dalam suatu perusahaan yang digunakan
oleh manajer untuk mengendalikan perusahaan. Manajer keuangan bertanggungjawab dalam
pengambilan keputusan perusahaan dengan tujuan going concern perusahaan. Pengambilan keputusan
keuangan perusahaan harus menggunakan alat pengambilan keputusan yang tepat agar keputusan yang
diambil tidak bias dan malah merugikan perusahaan. Kesalahan yang sering terjadi adalah
Ketidakmampuan “public” untuk memprediksi atau membuat gambaran tentang investasi nilai
perusahaan sehingga menimbulkan adanya kesenjangan antara pembuat (preparer) dan pengguna (user)
laporan keuangan. Perbedaan persepsi yang ada dari sisi pembuat laporan keuangan dan pengguna
laporan keuangan membuat sisi dilematis dari tujuan pelaporan keuangan perusahaan. Laporan
keuangan dianggap kurang praktis dan sederhana bagi penggua laporan keuangan itu sendiri. Oleh
karena itu perlu ada dukuangan semua pihak agar semangat akuntansi bagi masyarkat dan akuntansi
bukan hanya untuk “akuntan” harus lebih diperhitungkan dan memberikan manfaat bagi masyarakat
luas agar pengambilan keputusan menjadi lebih efektif dan efisien.

Kata kunci: Kesenjangan Informasi Bisnis

Abstract
Information can be likened to blood flowing in the structur an organization. So that information
is one of the main forms of resources in a company that is used by managers to control the
company. The financial manager is responsible for making corporate decisions with the aim of
going concern of the company. Financial decision making companies must use appropriate
decision-making tools so that decisions are not biased and instead harm the company. The
mistake that often occurs is the inability of "public" to predict or make a picture of the
investment in corporate value, causing a gap between the makers (preparers) and users (users)
of financial statements. Differences in perceptions that exist from the side of the makers of
financial statements and users of financial statements make a dilemmatic side of the objectives
of corporate financial reporting. Financial statements are considered impractical and simple for
the users of the financial statements themselves. Therefore there needs to be support from all
parties so that the spirit of accounting for society and accounting not only for "accountants"
must be more calculated and provide benefits to the wider community so that decision making
becomes more effective and efficient.

Keyword: Business Information Gap


PENDAHULUAN Indonesia berdasarkan data statistic
yang diambil dari badan pusat statistik
Tujuan suatu perusahaan melakukan pertengahan juli 2016 – juli 2019
kegiatan ekonomi adalah untuk mengalami fluktuasi dimana tingkat
menghasilkan barang dan jasa yang kenaikannya tidak teralalu signifikan
diperlukan masyarakat. Kegiatan apabila dibandingkan dengan tingkat
ekonomi yang dilakukan oleh penurunannya. Pada kuartal ke-II 2019
perusahaan memerlukan informasi mengalami penurunan menjadi 5.05
yang digunakan sebagai masukan (data terlampir).
(input) menjadi suatu keluaran (output)
guna mencapai tujuan perusahaan.
Informasi dapat diibaratkan sebagai
darah yang mengalir di dalam tubuh
suatu organisasi. Sehingga informasi
merupakan salah satu bentuk sumber
daya utama dalam suatu perusahaan
Salah satu portal on-line,
yang digunakan oleh manajer untuk kontan.co.id-jakarta. Kamis, 27
mengendalikan perusahaan. Sumber
desember 2018. Bahwa perkara
daya yang dimiliki oleh perusahaan kepailitan dan penundaan kewajiban
baik berupa produk maupun jasa yang
pembayaran utang (PKPU) sepanjang
dihasilkan dalam satu tahun dihitung 2018 meningkat siginfikan dari tahun
maka akan diperoleh produk nasional
sebelumnya. Ini menjadi salah satu
atau pendapatan nasional. Konsep indikator, ekonomi nasional
pendapatan nasional bukan hanya
terguncang. Penelusuran yang
berbicara penjumlahan biaya hidup dilakukan memperoleh, pada 5
(konsumsi) selama setahun, tetapi
pengadilan niaga di Indonesia ada 411
seluruh jumlah barang dan jasa yang perkara, dengan 297 perkara PKPU,
dihasilkan tiap tahun oleh Negara yang
dan 194 perkara pailit pada 2018.
bersangkutan dapat diukur Sementera pada tahun 2017 tercatat ada
menggunakan PDB/GDP. PNB/GNP,
353 perkara, 238 merupakan perkara
NNI, PI, dan DI. Salah satu alat ukur PKPU, dan 115 perkara pailit. Semakin
pertumbuhan perekonomian suatu
banyak perusahaan yang tidak mampu
Negara untuk mengukur kemajuan untuk mengatur keuangan perusahaan
suatu Negara adalah PDB/GDP.
secara efisien dan efektif. Hal ini juga
Produk domestik bruto (Gross berdampak terhadap defisit neraca
Domestic Product) merupakan jumlah
transaksi berjalan sebanyak 3%
nilai produk berupa barang dan jasa
terhadap produk domestik bruto (PDB)
yang dihasilkan oleh unit-unit produksi
pada kuarta II-2019. Rendahnya surplus
di dalam batas wilayah suatu negara perdagangan dan defisit neraca jasa
(domestik) selama satu tahun. Dalam
menjadi penyebab pertumbuhan
perhitungan GDP ini, termasuk juga ekonomi Indonesia menjadi stagnan
hasil produksi barang dan jasa yang
dan menurun. Bukan hanya di
dihasilkan oleh perusahaan/orang asing Indonesia, salah satu perusahaan retail
yang beroperasi di wilayah negara yang
pakaian Amerika Serikat, Forever 21
bersangkutan. Barang-barang yang (senin, 30 september 2019),
dihasilkan termasuk barang modal yang
mengajukan perlindungan
belum diperhitungkan penyusutannya, kebangkrutan untuk merestruksi
karenanya jumlah yang didapatkan dari
bisnisnya berdasarkan undang-undang
GDP dianggap bersifat bruto/kotor. pailit. Hal itu menyusul pengajuan
Pertumbuhan perekonomian di
status bangkrut yang telah dilakukan
beberapa waktu lalu. Masalah keuangan catatan informasi keuangan suatu
yang mereka hadapi membuat kas perusahaan pada suatu periode
perusahaan ini berkurang cepat dan akuntansi yang dapat digunakan untuk
bahkan mereka juga tidak mendapatkan menggambarkan kinerja perusahaan
investor. tersebut. Laporan keuangan adalah
Permasalahan keuangan bagian dari proses pelaporan keuangan
menjadi masalah ststis didalam yang meliputi: laporan neraca (balance
perusahaan apabila tidak terjadi sheet), laporan laba/rugi (income
perubahan dalam pengelolaan statement) dan laporan posisi
keuangan perusahaan yang baik. keuangan/laporan arus kas (cash flow).
Manajer keuangan yang ada didalam Karakteristik kualitas laporan
perusahaan harus mampu menjadi keuangan sebagaimana yang
"perantara"(intermediary) yang berada dinyatakan dalam Pernyataan Standar
di posisi antara sumber atau pemberi Akuntansi Keuangan (IAI, 2015), (1)
dana (pasar modal, bank pemberi Relevan Agar bermanfaat, informasi
kredit, dll) di satu pihak dan operasi harus relevan untuk memenuhi
perusahaan di pihak lain. Manajer kebutuhan pemakai dalam proses
perusahaan yang bertanggungjawab pengambilan keputusan. Informasi
atas pengambilan keputusan penting memiliki kualitas relevan kalau dapat
mengenai investasi dan pendanaan, mempengaruhi keputusan ekonomi
yang erat kaitannya dalam melancarkan pemakai dengan membantu mereka
aliran kas atau dana dari luar kedalam mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa
perusahaan ataupun sebaliknya dari kini atau masa depan, menegaskan, atau
dalam ke luar perusahaan yaitu mengkoreksi, hasil evaluasi mereka di
pembayaran dividen kepada pemilik masa lalu. (2) Keandalan Agar
perusahaan dan pembayaran kembali bermanfaat, informasi juga harus andal
utang kepada kreditur. (reliable). Informasi memiliki kualitas
HASIL DAN PEMBAHASAN andal jika bebas dari pengertian yang
Manajer keuangan menyesatkan, kesalahan material, dan
bertanggungjawab dalam pengambilan dapat diandalkan pemakainya sebagai
keputusan perusahaan dengan tujuan penyajian yang tulus atau jujur (faithful
going concern perusahaan. representation) dari yang seharusnya
Pengambilan keputusan keuangan disajikan atau yang secara wajar
perusahaan harus menggunakan alat diharapkan dapat disajikan. Informasi
pengambilan keputusan yang tepat agar mungkin relevan tetapi jika hakekat
keputusan yang diambil tidak bias dan atau penyajiannya tidak dapat
malah merugikan perusahaan. diandalkan maka penggunaan informasi
Bambang Riyanto (2001: 327) tersebut secara potensial dapat
menyatakan bahwa laporan keuangan menyesatkan.
adalah laporan finansial (financial Sebagai business language ,
statement) memberikan ikhtisar akuntansi diharapkan bisa
mengenai keadaan finansial suatu menggabarkan dan menerjemahkan
perusahaan dimana neraca (balance realitas-realitas keadaan ekonomi
sheet) mencerminkan nilai aktiva, secara lebih mudah dan sederhana,
hutang dan modal pada saat tertentu dan namun harus logis dan efektif. Peran
laporan laba rugi (income statement) informasi dalam peramalan dan
mencerminkan hasil-hasil yang dicapai penegasan akan memiliki keterkaitan.
selama satu periode tertentu biasanya Informasi yang dimiliki oleh
meliputi periode satu tahun atau dua perusahaan bisa berperan dalam
semester. Laporan keuangan adalah memberikan penegasan terhadap
prediksi yang lalu maupun prediksi Ketidakmampuan “public” untuk
tahun-tahun berikutnya. Keterbatasan memprediksi atau membuat gambaran
laporan keuangan bagi masyarakat tentang investasi nilai perusahaan
umum adalah tidak lazimny istilah- sehingga menimbulkan adanya
istilah akuntansi yang ada di dalam kesenjangan antara pembuat (preparer)
laporan keuangan perusahaan. Kendala dan pengguna (user) laporan keuangan:
inilah yang membuat “public” kini (1) Kesenjangan tujuan. Tujuan
lebih menaruh kepercayaan kepada isu utama dari preparer adalah
media massa atau rumor pasar untuk mencatatkan kinerja keuangan
membaca sinyal-sinyal prospek bisnis perusahaan berdasarkan standar
dari manajemen perusahaan (signaling akuntansi keuangan, dengan
theory) baik melalui intuisi , membuat rincian informasi
emosionalitas ketimbang rasionalitas asset, mengetahui jumlah
laporan keuangan, yang bisa membuat modal, arus kas, merupakan alat
peran akuntan bisa menjadi semakin yang digunakan sebagai
“ternarginalkan” dalam lingkungan pertanggungjawaban pihak
bisnis nasional. manajemen perusahaan, sebagai
Menurut Brigham & Houston alat yang digunakan oleh
(2011) Signalling Theory adalah pemilik perusahaan dalam
tindakan yang diambil perusahaan mempertimbangkan keputusan
untuk memberi petunjuk bagi investor investasi perusahaan,
tentang bagaimana manajemen pencapaian target manajemen
memandang prospek perusahaan. perusahaan, digunakan oleh
Sinyal yang diberikan oleh perusahaan investor sebagai bahan
dapat berupa informasi mengenai apa pertimbangan pengambilan
saja yang sudah dilakukan oleh keputusan investasi, bahan
manajamen untuk merealisasikan evaluasi kreditur. Sedangkan
keinginan pemegang saham. Informasi tujuan user adalah bisa
ini penting bagi para investor dan para menggunakan laporan
pelaku bisnis karena informasi tersebut keuangan tersebut dalam
menyajikan prediksi atau gambaran, pengambilan keputusan, baik
mengenai keadaan masa lalu, saat ini, pengambilan keputusan
maupun masa depan bagi going investasi, kredit dll.
concern perusahaan. Kelanjutan hidup (2) Kesenjangan waktu
perusahaan dapat dilihat dari “nilai Dimana preparer membuat
perushaan” dimata public. laporan keuangan melalui siklus
Nilai perusahaan adalah titik akuntansi dan itu memerlukan
kondisi tertentu yang merupakan waktu yang lama. Setelah siklus
pencapaian perusahaan. Pencapaian akuntansi berakhir dan
perusahaan merupakan gambaran dari menghasilkan pelaporan
kepercyaan masyarakat terhadap keuangan dalam bentuk laporan
perusahaan yang merupakan hasil keuangan, untuk menjaga
keputusan penilaian masyarakat sesuai akuntabilitas laporan keuangan
dengan persepsi dan keyakinan dengan perusahaan harus melaksanakan
melihat aktivitas perusahaan selama proses audit oleh kantor
beberapa tahun kebelakang. Antusias akuntan public yang juga
masyarakat terhadap perusahaan dapat membutuhkan waktu yang tidak
dilihat dengan komitmen masyarakat sebentar. Padahal di
membeli saham perusahaan. Kesalahan sisi user atau pengguna laporan
yang sering terjadi adalah keuangan membutuhkan
laporan keuangan yang “cepat” perbedaan kepentingan yang
dan up to date berdasarkan ada.
realitas kekinian dan bukan (4) Kesenjangan kepentingan.
bersifat historical setahun yang Tidak dapat dilepaskan dari
lalu, semester maupun triwulan “stigma” bahwa pelaporan yang
yang membuat tidak relevannya dibuat oleh manajemen akan
keputusan. Sehingga membuat nilai perusahaan
dampaknya adalah menjadi bertumbuh positif
pengambilan keputusan yang (manajemen laba), sementara
tidak dapat segera merespin itu pengguna laporan keuangan
peluang – peluang informasi mengharapkan bahwa laporan
bisnis di tengah pasar. yang diterima adalah obyektif
(3) Kesenjangan perspektif antara dan apa adanya sehingga
pembuat (preparer) dan dengan harapan pengambilan
pengguna (user). keputusan yang diambil lebih
Preparer menyusun laporan berkualitas dan memberikan
keuangan dalam perspektif manfaat atau nilai tambah yang
yang terperinci dan mendalam baik untuk perusahaan.
sesuai dengan SAK. Pengguna
(user) laporan keuangan lebih SIMPULAN DAN SARAN
mengharapkan informasi Perbedaan persepsi yang ada dari sisi
bersifat umum dan sederhana, pembuat laporan keuangan dan
degan Bahasa yang mudah pengguna laporan keuangan membuat
dimengerti dan efektif dalam sisi dilematis dari tujuan pelaporan
pengambilan keputusan. keuangan perusahaan. Laporan
Dampaknya adalah user akan keuangan dianggap kurang praktis dan
memerlukan bantuan ahli sederhana bagi penggua laporan
akuntansi atau keuangan keuangan itu sendiri. Oleh karena itu
(konsultan) untuk melakukan perlu ada dukuangan semua pihak agar
proses penelaahan lebih jauh semangat akuntansi bagi masyarkat dan
terhadap informasi lapongan akuntansi bukan hanya untuk “akuntan”
keuangan. Dan tentu harus lebih diperhitungkan dan
saja membutuhkan rentang memberikan manfaat bagi masyarakat
waktu tidak sebentar, juga luas agar pengambilan keputusan
kadang tidak efektif karena menjadi lebih efektif dan efisien dan
tidak terjadi “miss informasi bisnis”.
DAFTAR RUJUKAN Riyanto, Bambang. “Dasar-dasar
Badan Pusat Statistik, 2019. Statistik Pembelajaran Perusahaan”. Edisi 4
Indonesia Tahun 2019. Jakarta Pusat : Yogyakarta: Penerbit BPFE. 2001.
Badan Pusat Statistik
Brigham, F. E., dan Houston, F. J.
(2011). Dasar-Dasar Manajemen
Keuangan. Buku 1. Edisi 11. Jakarta:
Salemba Empat.
Harahap,S.S. 2011. Teori Akuntansi
Edisi Revisi 2011. Penerbit PT Raja
Grafindo Persada. Jakarta
Ikatan Akuntan Indonesia. 2015.
Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan

Anda mungkin juga menyukai