Anda di halaman 1dari 13

Vol.11 No. 1. Hlm. 1-13 http://ejournal.uika-bogor.ac.id/index.

php/INOVATOR/index

Analisa Faktor yang Mempengaruhi Purchase Intention di PT MPI


Cikarang Indonesia
Christian Kuswibowo, R. Dinda Azhar Afifah
Manajemen Pemasaran Industri Elektronika Politeknik APP Jakarta
Jl. Timbul No.34, Jakarta Selatan, 12630, Indonesia
Info Artikel Abstraksi
Kata Kunci: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
Analisis faktor, Bauran mempengaruhi keputusan pembelian komponen mobil pada PT Multi Pratama
Pemasaran, Keputusan Interbuana Cikarang, Jawa Barat. Faktor-faktor yang digunakan dalam penelitian
pembelian, Multi Pratama ini dibangun dari dimensi bauran pemasaran atau marketing mix yaitu Product,
Interbuana. Price, Place dan Promotion. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
dengan analisis faktor dan analisis deskriptif melalui bantuan program statistik
ISSN (print): 1978-6387 PASW Statistics 18. Metode penelitian ini menggunakan semua populasi karena
ISSN (online): 2623- hanya sebanyak 42 responden PT Multi Pratama Interbuana Cikarang, Bekasi,
050X Jawa Barat yang memenuhi syarat sebagai populasi dan sampel. Sumber data
yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer. Adapun setelah
dilakukan penelitian didapatkanlah hasil bahwa factor-faktor yang membentuk
keputusan pembelian pada PT Multi Pratama Interbuana Cikarang, Jawa Barat
diantaranya adalah faktor Kesesuaian Harga, faktor Akses yang Mudah dan
faktor Kualitas Produk.

Abstract
Keywords: This study aims to identify the factors that influence the purchase decision of car
Factor analysis, Marketing components at PT Multi Pratama Interbuana Cikarang, West Java. The factors
mix, Purchase decision, used in this study were built from the dimensions of the marketing mix, namely
Multi Pratama Interbuana. Product, Price, Place and Promotion. This research is a quantitative study with
factor analysis and descriptive analysis through the help of the PASW Statistics
18 statistical program. This research method used the entire population because
Korespondensi Penulis:
Christian Kuswibowo
only 42 respondents at PT Multi Pratama Interbuana Cikarang, Bekasi, West
Email: Java who met the requirements of the population and sample. Sources of data used
christiankuswibowo@gmail.com in this study is primary data. As the results of the research, it was found that the
factors those shape purchase decisions at PT Multi Pratama Interbuana Cikarang,
West Java are the Price Conformity factor, the Easy Access factor, and the Prod-
uct Quality factor.

1
Analisa Faktor yang Mempengaruhi Purchase Intention di PT MPI Cikarang Indonesia
Christian Kuswibowo, R. Dinda Azhar Afifah

1. Pendahuluan Sumber: databoks.katadata.co.id

Negara Indonesia telah menjadi basis Menurut Gambar 1 diatas dapat


dari bidang industri manufaktur yang terbesar diketahui bahwa kinerja Manufaktur Indone-
se-ASEAN dengan kontribusi sebesar 20,27% sia semakin membaik setiap tahunnya. Hal ini
pada perekonomian di skala nasional. dapat dilihat dari Purchasing Managers Index
Perkembangan yang terjadi di bidang industri (PMI) Manufaktur sebesar 50,8 per Agustus
manufaktur Indonesia sampai saat ini mampu 2020, naik sebesar 8,3% dari bulan sebe-
untuk menggeser peran dari commodity based lumnya. Peningkatan ini merupakan yang
menjadi manufactured based. Pemerintah In- tertinggi di Asia Tenggara. Pertumbuhan sig-
donesia sendiri sampai saat ini masih terus nifikan ini telah menempatkan PMI Manufak-
berupaya untuk melakukan transformasi tur Indonesia telah berada di posisi kedua
perekonomian agar lebih fokus kepada proses setelah Myanmar. Presiden Joko Widodo pada
perkembangan industri non migas. hari Jumat (4/9) lalu sempat menyebutkan
Pada tahun 2020, nilai investasi di bi- pertumbuhan PMI Manufaktur sebagai per-
dang sektor industri pada semester I men- tanda bahwa ekonomi yang ada di Indonesia
galami kenaikan sebesar 24% dibandingkan telah mengarah ke arah yang positif. PMI
dengan periode tahun lalu, yaitu dari total Rp Manufaktur dimulai dari poin 50, yang berarti
104,6 triliun menjadi Rp 129,6 triliun. Pada saat ini perusahaan telah mulai melakukan
periode bulan Januari-Juni 2020, industri pen- ekspansi.
golahan non migas masih sangat konsisten Perbaikan aktivitas manufaktur Indone-
menjadi sektor yang selalu memberikan sia dikarenakan peningkatan produksi dan
kontribusi paling besar terhadap capaian nilai juga pesanan baru. Selain itu, pelonggaran
ekspor nasional. pembatasan sosial berskala besar (PSBB) telah
Total dari nilai pengapalan produk di meningkatkan kepercayaan bisnis dan juga
sektor manufaktur mampu menembus hingga mendorong perbaikan aktivitas ekonomi
USD 60,76 miliar atau menyumbang sejumlah secara berkala. Operasi bisnis pun terus
79,52% dari total keseluruhan angka ekspor meningkat ditengah upaya yang sedang kita
nasional yang mencapai USD 76,41 miliar. Ak- hadapi yaitu adaptasi kebiasaan baru (new
tivitas pada industri manufaktur di Indonesia normal) dan pemberlakuan protokol
terus mengalami kenaikan ditengah situasi kesehatan. Namun, ketenagakerjaan masih
yang sulit saat ini yaitu pandemi Covid-19. ditekan ditengah upaya pengendalian uang
Hal tersebut bisa dilihat dari Puchasing Man- atau ongkos perusahaan dan adanya ekses
agers Index (PMI), manufaktur Indonesia pada kapasitas yang masih besar hingga saat ini.
bulan Juli 2020 berada di level 46,9, angka ter-
sebut telah mengalami kenaikan dibandingkan
dengan dengan bulan sebelumnya yang
menempati posisi 39,1.

Gambar 2. Januari 2021, PMI Manufaktur Indonesia


Tertinggi dalam 6,5 Tahun
Gambar 1. Pertumbuhan Manufaktur Indonesia Sumber: databoks.katadata.co.id 2021
Tertinggi di Asia Tenggara

2
Inovator: Jurnal Manajemen
Vol. 11 (1) 2022

Berdasarkan Gambar 2 diatas, terlihat Sumber: Gaikindo


bahwa industri manufaktur di Indonesia telah
terjadi kenaikan pada bulan Januari 2021. Berdasarkan Gambar 3 terlihat bahwa
Menurut Purchasing Managers Index (PMI), penjualan mobil secara ritel mengalami kenai-
manufaktur yang ada di Indonesia tercatat kan dan penurunan. Penjualan mobil secara
sebesar 52,2 pada bulan Januari 2021. Angka ritel tertinggi terjadi pada bulan Desember
tersebut naik dari bulan Desember 2020 yang 2019 sebesar 100.847 unit, lalu yang terendah
hanya sebesar 51,3. HIS Markit mencatat ke- terjadi pada bulan Mei 2020 sebesar 17.083
naikan PMI Manufaktur Indonesia tersebut unit. Lalu setelah bulan Mei 2020 mengalami
telah berlangsung selama empat bulan ber- kenaikan secara bertahap dan pada bulan Ok-
turut-turut. Selain itu juga, kenaikan PMI tober 2020 telah terjual sebanyak 46.129 unit
Manufaktur Indonesia pada bulan Januari mobil. Dengan kondisi pandemi Covid-19,
2020 merupakan yang tertinggi selama kurang penjualan mobil secara ritel mampu bertahan
lebih 6,5 tahun terakhir. dan mengalami kenaikan secara bertahap.
Industri otomotif yang ada di Indonesia Berdasarkan Gambar 4 sebagaimana
masih tertekan dampak pandemi Covid-19. berikut digambarkan mengenai kenaikan dan
Meski begitu, ada indikasi kenaikan pembelian penurunan untuk penjualan mobil domestik
kendaraan seiring mulai menggeliatnya secara bulanan, penjualan tertinggi terjadi pa-
ekonomi dan perubahan perilaku masyara- da bulan Oktober 2019 sebesar 96,1 ribu unit
kat. Penurunan penjualan tahunan terjadi di sedangkan penjualan terendah terjadi pada
seluruh tipe mobil. Paling dalam di tipe bus bulan Mei 2020 sebesar 3,6 ribu unit. Meski
yang terkontraksi 67%. Disusul truk (-65%), demikian, harapan pemulihan industri ini mu-
4x2 (-54%), LCGC (-47%), sedan (-25%), pick lai terlihat dari data pertumbuhan penjualan
up (-23%), 4x4 (-1%), dan double cabin (-0,3%). secara bulanan. Penjualan wholesales tumbuh
Hal sama terjadi pada berbagai merk. 1% dan ritel 6,4% pada Oktober 2020
Mitsubishi Fuso mengalami penurunan yang dibandingkan bulan sebelumnya.
paling parah, yaitu sebesar -67%. Daihatsu
berada di urutan kedua dengan -53%. Lalu,
Toyota dan Honda sama-sama -47%. Suzuki
tercatat -41%. Sementara Mitsubishi Motors -
38% dan Isuzu -34%.

Gambar 4. Penjualan Mobil Domestik (Bulanan)


Sumber: Gaikindo

PT Multi Pratama Interbuana Cikarang,


Bekasi, Jawa Barat bergerak dibidang man-
ufaktur yang memproduksi spare part mobil
seperti base console, grip assist, tail gate, dan
lain-lain. Customer dari perusahaan PT Multi
Gambar 3. Penjualan Mobil Secara Ritel (Okt 2020) Pratama Interbuana Cikarang, Bekasi, Jawa
Barat ini yaitu PT Hino Motors Manufacturing
3
Analisa Faktor yang Mempengaruhi Purchase Intention di PT MPI Cikarang Indonesia
Christian Kuswibowo, R. Dinda Azhar Afifah

Indonesia, PT Astra Daihatsu Motor, PT Koji- Berdasarkan latar belakang yang sudah
ma Auto Technology Indonesia, dan masih dijelaskan diatas, maka penulis tertarik untuk
banyak lagi perusahaan-perusahaan yang melakukan penelitian untuk mengatahui
bekerja sama dengan PT Multi Pratama Inter- Faktor apa sajakah yang mempengaruhi
buana Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Serta PT Purchase Intention di PT MPI Cikarang
Multi Pratama Interbuana Cikarang, Bekasi, Indonesia.
Jawa Barat jugaa melakukan ekspor ke negara
Eropa dan Asia yaitu ke Jerman, Ceko, Portu- 2. Metode Penelitian
gal, Malaysia, dan Thailand.
Permasalahan yang sering terjadi di PT Penulis melakukan penelitian di PT
Multi Pratama Interbuana Cikarang, Bekasi, Multi Pratama Interbuana Cikarang, Bekasi,
Jawa Barat adalah sering terjadinya keku- Jawa Barat yang berada di Jl. Jababeka XVI
rangan stok barang dikarenakan terjadi miss Blok W-38, Kawasan Industri Jababeka,
komunikasi antara bagian PPC (Planning, Cikarang Bekasi 17530. Penulis melakukan
Production & Controlling) dengan bagian penelitian sejak tanggal 17 Februari 2021
warehouse, lalu sering terjadinya keterlambat- sampai 16 Juli 2021. Kegiatan yang dilakukan
an pembayaran kepada pihak forwarder da- saat penelitian antara lain mengumpulkan
lam mengurusi ekspor ke Eropa dan Asia, ser- data-data, melakukan pengujian terhadap
ing terjadinya kehabisan material yang mem- data, sampai penulisan akhir hasil pengujian
buat produksi barang menjadi terhambat dan data.
para customer PT Multi Pratama Interbuana Obyek didalam penelitian ini adalah
Cikarang, Bekasi, Jawa Barat sering telat faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
membayar hingga menyentuh angka miliaran pembelian dengan memakai dimensi 4P yaitu
rupiah. Product, Price, Place, Promotion. Pada
penelitian ini hanya menggunakan satu
Tabel 1. Data Penjualan Tahun 2018-2020 variabel saja. Dan subyek dalam penelitian ini
Indikator 2018 2019 2020 adalah para customer yang telah melakukan
LOKAL 182,445,200,733 167,150,084,968 70,065,599,160 pembelian berulang kali pada PT Multi
EKSPOR 55,184,894,228 47,034,512,519 28,657,940,078 Pratama Interbuana Cikarang, Bekasi, Jawa
TOTAL 237,630,094,961 214,184,597,487 98,723,539,238 Barat.
Sumber: Data PT Multi Pratama Interbuana Cika- Untuk mengumpulkan data dalam
rang, Bekasi, Jawa Barat penelitian ini, penulis menggunakan kuesioner
yang akan dibagikan kepada para customer PT
Berdasarkan Tabel 1 diatas, dapat dilihat Multi Pratama Interbuana Cikarang, Bekasi,
bahwa terjadi penurunan penjualan di tahun Jawa Barat. Kuesioner ini bersifat tertutup
2019-2020 dikarenakan kondisi pandemi dengan skala 1-4 menggunakan skala likert.
Covid-19. Pada tahun 2018, penjualan yang Pertanyaan didalam kuesioner ini berkaitan
terjadi di Lokal sebesar Rp 182.445.200.733 dan dengan marketing mix yaitu product, price,
di Ekspor sebesar Rp 55.184.894.228, namun place, promotion.
pada tahun 2019 terjadi penurunan sebesar Rp Dikarenakan jumlah responden didalam
15.295.115.765 untuk yang Lokal sedangkan penelitian ini dibawah 100 yaitu hanya
untuk yang Ekspor terjadi penurunan sebesar sebanyak 42, maka dari itu peneliti memakai
Rp 8.150.381.709. Dan ditahun 2020, terjadi lagi semua populasi yaitu sebanyak 42 responden
penurunan penjualan baik di Lokal maupun dan tidak ada sampel dalam penelitian ini.
Ekspor. Namun, PT Multi Pratama Interbuana Populasi dalam penelitian ini adalah para
Cikarang, Bekasi, Jawa Barat tetap berusaha customer yang telah melakukan pembelian
melakukan penjualan disaat kondisi pandemi berulang kali pada PT Multi Pratama
Covid-19. Interbuana Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

4
Inovator: Jurnal Manajemen
Vol. 11 (1) 2022

Penelitian ini menggunakan metode lebih kecil daripada r hitung, maka data
kuantitatif deskriptif. Analisis yang digunakan tersebut dapat dinyatakan valid dengan
pada penelitian ini adalah data-data numerik tingkat kepercayaan 95%.
yang melibatkan operasi matematika serta 1. Jika r tabel < r hitung dengan total nilai
pengukuran hasil-hasil yang bersifat obyektif signifikansinya 0,05, maka item atau data
dalam proses penelitian. Penelitian kuantitatif tersebut dapat dinyatakan valid.
yang dianalisis ini menggunakan statistik 2. Jika r tabel > r hitung dengan total nilai
untuk dapat menjawab pertanyaan yang signifikansinya 0,05 maka item atau data
bersifat numerik. tersebut dapat dinyatakan tidak valid.
Dalam penelitian ini penulis
menggunakan jenis data yaitu data primer. Uji Reliabilitas
Data primer merupakan data yang didapatkan Uji reliabilitias dilakukan pada suatu
dari hasil observasi secara langsung yang item pertanyaan yang sudah dinyatakan valid.
dilakukan oleh peneliti dengan membagikan Data yang didapatkan dari kuesioner akan
kuesioner kepada para customer yang dinyatakan reliabel apabila jawaban yang
membeli produk secara berulang kali di PT diberikan oleh responden itu konsisten.
Multi Pratama Interbuana Cikarang, Bekasi, Variabel yang dapat dinyatakan reliabel jika
Jawa Barat. memiliki Cronbach Alpa dengan nilai > 0,60.
Peneliti menggunakan pengumpulan Analisis Deskriptif
data dengan kuesioner yaitu para customer Analisis deskriptif merupakan suatu
yang telah melakukan pembelian produk metode atau teknik dengan cara menganalisis
secara berulang kali di PT Multi Pratama data yang ada lalu setelah itu dipaparkan dan
Interbuana Cikarang, Bekasi, Jawa Barat dideskripsikan hasil olahan data tersebut
diberikan beberapa pertanyaan yang sehingga menghasilkan suatu informasi yang
berjumlah 13 pertanyaan dengan panduan mendetail dan bisa dibaca dengan mudah.
yang sudah diberikan dalam kuesioner Untuk melakukan analisis deskriptif ini,
tersebut. Skala yang digunakan dalam peneliti menggunakan mean score dan overall
penelitian ini adalah menggunakan skala mean score sebagai indikatornya. Rumus yang
likert. Skala likert digunakan untuk digunakan untuk menghitung interval adalah
memberikan skor pada penelitian ini. Berikut sebagai berikut:
tingkatan skala likert yang digunakan: I = H- L
K
Keterangan Skor
Keterangan:
Sangat Setuju 4
I = Rentang Interval Kelas
Setuju 3
H = Skor tertinggi (skor dalam penelitian ini
Tidak Setuju 2
adalah 4)
Sangat Tidak Setuju 1
L = Skor terendah (skor dalam penelitian ini
adalah 1)
Teknik Analisis Data Penelitian
K = Banyaknya pilihan skor (dalam penelitian
Uji Validitas
ini 4)
Validitas adalah sebuah alat ukur untuk
melakukan pengukuran data, apakah data
Berdasarkan rumus diatas, maka
yang telah disebarkan kepada para responden
kategori skala yang telah ditentukan adalah:
sudah benar-benar valid atau tidak. Agar kita
1. 1,00 – 1,75 = Skor ini diinterpretasikan
mengetahui apakah data tersebut sudah valid
cenderung Sangat Tidak Setuju
atau tidak dapat dilakukan dengan cara
2. 1,76 – 2,51 = Skor ini diinterpretasikan
melakukan perbandingan antara r table dan r
cenderung Tidak Setuju
hitung dengan menggunakan rumus df = n-2
3. 2,52 – 3,27 = Skor ini diinterpretasikan
dan tingkat kesalahan (α) yaitu 0,05 atau
cenderung Setuju
hanya 5% saja. Jika pada r tabel dinyatakan
5
Analisa Faktor yang Mempengaruhi Purchase Intention di PT MPI Cikarang Indonesia
Christian Kuswibowo, R. Dinda Azhar Afifah

4. 3.28 – 4,00 = Skor ini diinterpretasikan signifikannya harus berada dibawah 0,5.
cenderung Sangat Setuju Sedangkan untuk Uji MSA sendiri angkanya
harus berada pada nilai 0 sampai 1, dengan
Analisis Faktor beberapa kriteria sebagai berikut:
Analisis faktor digunakan untuk a. MSA = 1, Variabel dapat dianalisa lebih
menganalisis interaksi antarvariabel, analisis lanjut dan dapat diprediksi tanpa kesala-
faktor juga bisa digunakan untuk mereduksi han oleh variabel yang lainnya.
variabel dalam jumlah yang banyak menjadi b. MSA > 0,5, Variabel tersebut masih bisa
beberapa variabel baru yang tentunya jumlah untuk diprediksi dan dianalisis lebih
lebih sedikit daripada sebelumnya. Penelitian lanjut.
ini menggunakan Confirmatory Factor c. MSA < 0,5, Variabel tersebut tidak dapat
Analysis (CFA). dianalisis lebih lanjut dan tidak bisa di-
Setelah sampel sudah kita dapatkan dan prediksi atau dieliminasi dari variabel
telah kita uji, maka proses atau langkah lainnya.
selanjutnya yang bisa kita lakukan adalah
dengan melakukan proses analisis faktor. 3. Hasil dan Pembahasan
Proses analisis faktor yaitu sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi setiap masalah dengan Hasil
mengecek variabel-variabel yang akan Uji Validitas
diuji. Validitas instrumen penelitian ini diuji
2. Menguji variabel yang telah ditentukan dengan tingkat signifikansi yang digunakan
sebelumnya dengan menggunakan Barlett adalah 5%, dengan df = n-2 dengan uji dua
Test of Sphericity dan MSA. arah. Maka setiap item pertanyaan yang ada
3. Melaksanakan rotasi faktor, untuk dalam kuesioner harus memiliki nilai lebih
mendapatkan struktur faktor yang seder- besar dari 0,304 untuk dapat dinyatakan valid.
hana dan mengetahui lebih jelas suatu Berikut hasil perhitungannya adalah sebagai
variabel yang termasuk kedalam faktor berikut:
tertentu. 1. Variabel Produk (Product)
Tabel 2. Variabel Product (Produk)
4. Selanjutnya adalah melakukan inter-
Indikator R Tabel R Hitung Keterangan
pretasi faktor yang sudah terbentuk dan
PR1 0,304 0,793 VALID
sudah dinyatakan valid, dilakukan PR2 0,304 0,815 VALID
dengan pemberian nama secara subyektif PR3 0,304 0,789 VALID
pada faktor yang dianggap dapat me- PR4 0,304 0,828 VALID
wakilkan setiap variabel anggota faktor Sumber: Data diolah menggunakan PASW
tersebut. Statistics 18, 2021
5. Validasi terhadap faktor yang telah diana-
lisis untuk mendapatkan insight apakah Berdasarkan tabel 2 diatas, variabel
faktor yang sudah terbuat oleh analisis produk menunjukkan bahwa semua item
faktor memang sudah valid atau belum. pertanyaan pada kuesioner yang telah
dibagikan dapat dinyatakan valid dikarenakan
Ada beberapa pengujian penting yang rhitung > rtabel yaitu 0,304. Maka dapat
harus diterapkan agar analisis yang kita disimpulkan bahwa semua item indikator
lakukan tepat, yaitu dengan melakukan pertanyaan dinyatakan valid.
pengujian dengan memakai Uji KMO dan 2. Variabel Harga (Price)
Bartlett Test & Uji MSA. Didalam uji KMO dan Tabel 3. Variabel Harga (Price)
Bartlett Test ini memiliki beberapa hal yang Indikator R Tabel R Hitung Keterangan
harus diperhatikan yaitu jumlah dari nilai PI1 0,304 0,868 VALID
KMO sendiri harus berada diatas 0,5 dan PI2 0,304 0,894 VALID

6
Inovator: Jurnal Manajemen
Vol. 11 (1) 2022

PI3 0,304 0,894 VALID ini:


Sumber: Data diolah menggunakan PASW 1. Variabel Produk (Product)
Statistics 18, 2021
Berdasarkan tabel 3 diatas, variabel
harga menunjukkan bahwa semua item Tabel 6. Uji Reliability Produk
pertanyaan pada kuesioner yang telah Cronbach's Alpha N of Items
dibagikan dapat dinyatakan valid dikarenakan .819 4
rhitung > rtabel yaitu 0,304. Maka dapat Sumber: Data diolah menggunakan PASW Statis-
disimpulkan bahwa semua item indikator tics 18, 2021
pertanyaan dinyatakan valid.
Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa
3. Variabel Tempat (Place)
Tabel 4. Variabel Tempat (Place) nilai Cronbach Alpha variabel produk sebesar
Indikator R Tabel R Hitung Keterangan 0,819 lebih besar dari 0,70. Sehingga dapat
PL1 0,304 0,882 VALID disimpulkan bahwa instrumen dalam
PL2 0,304 0,893 VALID penelitian ini reliabel.
PL3 0,304 0,880 VALID 2. Varibel Harga (Price)
Sumber: Data diolah menggunakan PASW
Statistics 18, 2021 Tabel 7. Uji Reliability Harga
Cronbach's Alpha N of Items
Berdasarkan tabel 4 diatas, variabel .852 3
tempat menunjukkan bahwa semua item Sumber: Data diolah menggunakan PASW Sta-
pertanyaan pada kuesioner yang telah tistics 18, 2021
dibagikan dapat dinyatakan valid dikarenakan
rhitung > rtabel yaitu 0,304. Maka dapat Berdasarkan tabel 7 diketahui bahwa
disimpulkan bahwa semua item indikator nilai Cronbach Alpha variabel harga sebesar
pertanyaan dinyatakan valid. 0,852 lebih besar dari 0,70. Sehingga dapat
4. Variabel Promosi (Promotion) disimpulkan bahwa instrumen dalam
Tabel 5. Variabel Promosi (Promotion) penelitian ini reliabel.
Indikator R Tabel R Hitung Keterangan 3. Variabel Tempat (Place)
PO1 0,304 0,846 VALID
PO2 0,304 0,923 VALID Tabel 8. Uji Reliability Tempat
PO3 0,304 0,802 VALID Cronbach's Alpha N of Items
Sumber: Data diolah menggunakan PASW Statis- .862 3
tics 18, 2021 Sumber: Data diolah menggunakan PASW
Statistics 18, 2021
Berdasarkan tabel 5 diatas, variabel
promosi menunjukkan bahwa semua item per- Berdasarkan tabel 8 diketahui bahwa
tanyaan pada kuesioner yang telah dibagikan nilai Cronbach Alpha variabel tempat sebesar
dapat dinyatakan valid dikarenakan rhitung > 0,862 lebih besar dari 0,70. Sehingga dapat
rtabel yaitu 0,304. Maka dapat disimpulkan disimpulkan bahwa instrumen dalam
bahwa semua item indikator pertanyaan penelitian ini reliabel.
dinyatakan valid. 4. Variabel Promosi (Promotion)

Uji Reliabilitas Tabel 9. Uji Reliability Promosi


Uji reliabilitas pada penelitian ini Cronbach's Alpha N of Items
.819 3
menggunakan rumus Cronbach Alpha. Dalam
Sumber: Data diolah menggunakan PASW Statis-
uji reliabilitas ini jika nilai dari Cronbach Al-
tics 18, 2021
pha < 0,70 maka dinyatakan tidak reliabel, se-
baliknya jika nilai Cronbach Alpha > 0,70 Berdasarkan tabel 9 diketahui bahwa
maka dinyatakan reliabel. Berikut adalah hasil nilai Cronbach Alpha variabel promosi sebesar
perhitungan uji reliabilitas didalam penelitian
7
Analisa Faktor yang Mempengaruhi Purchase Intention di PT MPI Cikarang Indonesia
Christian Kuswibowo, R. Dinda Azhar Afifah

0,819 lebih besar dari 0,70. Sehingga dapat PT Multi Pratama Interbuana Cikarang,
disimpulkan bahwa instrumen dalam Bekasi, Jawa Barat dapat diketahui bahwa
penelitian ini reliabel. mereka akan lebih mempertimbangkan ter-
lebih dahulu harga yang ada di pasaran sebe-
Analisis Deskriptif lum memutuskan pembelian dengan total
1. Product (Produk) mean score sebesar 2,83, lalu yang kedua ada-
Berikut hasil perhitungan mean score lah mempertimbangkan keterjangkauan harga
untuk setiap atribut yang menjadi indikator sebelum ingin membeli produk dengan total
bagi dimensi product mean score sebesar 2,78, lalu yang terakhir
Tabel 10. Product adalah mempertimbangkan kesesuaian harga
Dimensi Mean Score dengan kualitas yang diberikan dengan total
PR1 3,71 mean score sebesar 2,66. Jadi, para customer
PR2 3,57
PT Multi Pratama Interbuana Cikarang,
PR3 3,61
PR4 3,73 Bekasi, Jawa Barat lebih mempertimbangkan
Sumber: Data primer diolah, 2021 terlebih dahulu harga yang ada di pasaran
sebelum memutuskan pembelian pada PT
Berdasarkan Tabel 10, dari 42 responden Multi Pratama Interbuana Cikarang, Bekasi,
PT Multi Pratama Interbuana Cikarang, Jawa Barat.
Bekasi, Jawa Barat dapat diketahui bahwa 3. Place (Tempat)
mereka akan lebih mempertimbangkan Berikut hasil perhitungan mean score
pengemasan produk saat akan dikirim dengan untuk setiap atribut yang menjadi indikator
total mean score sebesar 3,73, lalu yang kedua bagi dimensi place.
adalah mempertimbangkan kualitas produk Tabel 12. Place
saat akan membeli dengan total mean score Dimensi Mean Score
PL1 3.54
sebesar 3,71, lalu yang ketiga adalah memper-
PL2 3.57
timbangkan variasi dari produk saat ingin
PL3 3.59
membeli dengan total mean score sebesar 3,61, Sumber: Data primer diolah, 2021
dan yang terakhir adalah mempertimbangkan
desain produk sebelum membeli dengan total Berdasarkan Tabel 12, dari 42 responden
mean score sebesar 3,57. Jadi, para customer PT Multi Pratama Interbuana Cikarang,
PT Multi Pratama Interbuana Cikarang, Bekasi, Jawa Barat dapat diketahui bahwa
Bekasi, Jawa Barat lebih mementingkan mereka akan lebih mempertimbangkan lokasi
pengemasan produk saat barang tersebut akan yang mudah & terjangkau dengan total mean
dikirim ke perusahaan mereka, agar barang score sebesar 3,59, lalu yang kedua adalah
tersebut tidak mudah rusak saat dalam perjal- mempertimbangkan jarak saat pengantaran
anan. dan pengambilan barang dengan total mean
2. Price (Harga) score sebesar 3,57, lalu yang terakhir adalah
Berikut hasil perhitungan mean mempertimbangkan akses jalan saat mengam-
score untuk setiap atribut yang menjadi bil barang dengan total mean score sebesar
indikator bagi dimensi price 3,54. Jadi, para customer PT Multi Pratama
Tabel 11. Price Interbuana Cikarang, Bekasi, Jawa Barat lebih
Dimensi Mean Score
mempertimbangkan lokasi yang mudah & ter-
PI1 2.66
jangkau saat akan mengambil barang di PT
PI2 2.78
PI3 2.83 Multi Pratama Interbuana Cikarang, Bekasi,
Sumber: Data primer diolah, 2021 Jawa Barat.
4. Promotion (Promosi)
Berdasarkan Tabel 11, dari 42 responden Berikut hasil perhitungan mean score
untuk setiap atribut yang menjadi indikator
8
Inovator: Jurnal Manajemen
Vol. 11 (1) 2022

bagi dimensi promotion. Berdasarkan metode Barlett Test of Sphericity


dan MSA diketahui bahwa sampel KMO mem-
iliki nilai pengukuran kecukupan sebesar
0,755. Nilai KMO tersebut > 0,5, maka dari itu
Tabel 13. Promotion
dapat dinyatakan bahwa dapat dilakukan ana-
Dimensi Mean Score
lisis faktor karena data tersebut telah memen-
PO1 3.50
PO2 3.40 uhi syarat dan valid.
PO3 3.50 3. Tahap Ketiga
Sumber: Data primer diolah, 2021 Tahapan yang ketiga adalah ekstraksi
faktor atau mereduksi data dari beberapa in-
Berdasarkan Tabel 13, dari 42 responden dikator untuk menghasilkan faktor yang lebih
PT Multi Pratama Interbuana Cikarang, sedikit yang mampu menjelaskan korelasi
Bekasi, Jawa Barat dapat diketahui bahwa ada anara indikator yang diobservasi. Metode
2 indikator yang berjumlah mean score seim- yang akan digunakan dalam mereduksi data
bang, yaitu mempertimbangkan kemudahan di penelitian ini adalah Principal Components
dalam mencari informasi produk dengan total Analysis. Metode principal components analsis
mean score sebesar 3,50, dan mempertim- adalah metode yang paling sederhana didalam
bangkan informasi yang lengkap terhadap melakukan ekstraksi faktor melalui pemben-
setiap produk sebelum membeli dengan total tukan kombinasi dari indikator-indikator yang
mean score sebesar 3,50, lalu yang terakhir akan diobservasi. Setelah dilakukan penghi-
adalah mempertimbangkan cara promosi yang tungan, variabel pertimbangan jarak saat
menarik dalam mengenalkan produk dengan pengantaran dan pengambilan barang adalah
total mean score sebesar 3,40. Jadi, para cus- variabel yang dapat menjelaskan faktor sebe-
tomer PT Multi Pratama Interbuana Cikarang, sar 80,7% (Extraction = 0,807). Variabel petim-
Bekasi, Jawa Barat lebih mempertimbangkan bangan lokasi yang mudah & terjangkau yang
kemudahan dalam mencari informasi produk dapat menjelaskan faktor sebsar 77,9% (Extrac-
dan mempertimbangkan informasi yang tion = 0,779). Variabel pertimbangan akses
lengkap terhadap setiap produk sebelum jalan saat mengambil barang yang dapat men-
membeli. jelaskan faktor sebesar 76,7% (Extraction =
0,767). Variabel pertimbangan pengemasan
Analisis Faktor produk saat akan dikirim yang dapat men-
1. Tahap Pertama jelaskan faktor sebesar 75,2% (Extraction =
Tahap pertama dalam melakukan ana- 0,752).
lisis faktor adalah merumuskan masalah dan Variabel pertimbangan kesesuaian harga
juga menguji variabel yang akan dianalisis. dengan kualitas yang diberikan yang dapat
Tujuan dari analisis faktor di penelitian ini menjelaskan faktor sebesar 74,3% (Extraction =
adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor 0,743). Variabel pertimbangan cara promosi
yang mempengaruhi keputusan pembelian yang menarik dalam mengenalkan produk
pada PT Multi Pratama Interbuana Cikarang, yang dapat menjelaskan faktor sebesar 71,6%
Bekasi, Jawa Barat. Variabel yang digunakan (Extraction = 0,716). Variabel pertimbangan
dalam analisis faktor ini adalah marketing mix desain produk sebelum membeli yang dapat
yang terdiri dari Product, Price, Place, Promo- menjelaskan faktor sebesar 68,9% (Extraction =
tion. Sampel yang diambil dalam penelitian ini 0,689). Variabel pertimbangan keterjangkauan
yaitu sebanyak 42 responden. harga saat ingin membeli yang dapat men-
2. Tahap Kedua jelaskan faktor sebesar 68,4% (Extraction =
Tahapan kedua dalam melakukan ana- 0,684). Variabel pertimbangan variasi dari
lisis faktor adalah menguji variabel-variabel produk saat ingin membeli yang dapat men-
yang akan ditentukan dengan menggunakan jelaskan faktor sebesar 60% (Extraction = 0,60).
metode Barlett Test of Sphericity dan MSA. Variabel pertimbangan harga yang ada

9
Analisa Faktor yang Mempengaruhi Purchase Intention di PT MPI Cikarang Indonesia
Christian Kuswibowo, R. Dinda Azhar Afifah

dipasaran sebelum memutuskan pembelian PL1, PL3.


yang dapat menjelaskan faktor sebesar 58,7% 5. Tahap Kelima
(Extraction = 0,587). Variabel pertimbangan Tahapan yang kelima adalah peneliti
kemudahan dalam mencari informasi produk melakukan analisis ulang terhadap 2 indikator
yang dapat menjelaskan faktor sebesar 56,9% yang masih belum jelas yaitu pada indikator
(Extraction = 0,569). Variabel pertimbangan PR 2 yaitu mempertimbangkan desain produk
informasi yang lengkap terhadap setiap sebelum membeli & PR 3 yaitu mempertim-
produk sebelum membeli yang dapat men- bangkan variasi dari produk saat ingin mem-
jelaskan faktor sebesar 52% (Extraction = 0,52). beli, maka dari itu indikator yang akan diuji
Maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa semua hanya ada 11 indikator saja.
variabel yang ada dalam penelitian ini dapat Berdasarkan penghitungan tentang nilai
menjelaskan faktor yang terbentuk. MSA Variabel uji kedua diketahui bahwa vari-
4. Tahap Keempat abel-variabel diatas menunjukkan nilai MSA >
Tahapan yang keempat dalam analisis 0,5, maka dari itu indikator-indikator tersebut
faktor adalah melakukan rotasi faktor. Guna tetap dapat dipertahankan dan bisa dilakukan
memperoleh struktur faktor yang lebih seder- analisis faktor ke tahap selanjutnya.
hana. Metode rotasi faktor yang digunakan 6. Tahap Keenam
adalah metode Varimax. Metode ini dipilih Tahapan keenam adalah ekstraksi faktor
untuk meminimalisasi jumlah indikator yang uji kedua untuk menghasilkan faktor yang
mempunyai faktor loading tinggi pada setiap lebih sedikit dari 11 indikator yang ada.
faktor yang ada, sehingga bisa ditentukan Metode yang akan digunakan dalam mer-
struktur faktor yang lebih sederhana untuk eduksi data di penelitian ini adalah Principal
kemudahan dalam interpretasi. Components Analysis. Metode principal compo-
Berdasarkan uji statistic yang dilakukan nents analysis adalah metode yang paling se-
diketahui bahwa terdapat 13 komponen yang derhana didalam melakukan ekstraksi faktor
dapat mewakili variabel serta memungkinkan melalui pembentukan kombinasi dari indi-
3 faktor yang terbentuk. Jika nilai dari initial kator-indikator yang akan diobservasi.
eigenvalues lebih dari 1, maka dapat memung- Berdasarkan penghitungan dapat
kinkan pembentukan faktor yang berpotensial diketahui bahwa variabel pertimbangan jarak
dari banyaknya komponen. Faktor 1 mendapat saat pengantaran dan pengambilan barang
nilai eigenvalues sebesar 4.280 dengan nilai adalah variabel yang dapat menjelaskan faktor
variance sebesar 32,920%, faktor 2 mendapat sebesar 81% (Extraction = 0,810). Variabel per-
nilai eigenvalues sebesar 2.908 dengan nilai timbangan kualitas produk saat membeli yang
variance sebesar 22,368%, dan faktor 3 dapat menjelaskan faktor sebesar 80% (Extrac-
mendapat nilai eigenvalues sebesar 1.706 tion = 0,80). Variabel pertimbangan akses jalan
dengan nilai variance sebesar 13,120%. saat mengambil barang yang dapat menjelas-
Berdasarkan penghitungan juga dapat kan faktor sebesar 77,2% (Extraction = 0,772).
diketahui bahwa rotated factor matrix telah Variabel pertimbangan lokasi yang mudah &
berada diatas 0,50. Tetapi pada variabel PR 2 & terjangkau yang dapat menjelaskan faktor
PR 3 tidak memenuhi syarat karna dibawah sebesar 76,9% (Extraction = 0,769). Variabel
0,50, sehingga hasil analisis faktor tersebut pertimbangan pengemasan produk saat akan
masih belum tetap. Maka dari itu, peneliti di- dikirim yang dapat menjelaskan faktor sebesar
haruskan menghapus 2 indikator tersebut dan 76,3% (Extraction = 0,763). Variabel pertim-
melakukan analisis faktor kembali. Struktur bangan cara promosi yang menarik dalam
yang membangun faktor 1 adalah PI1, PI2, PI3, mengenalkan produk yang dapat menjelaskan
PL2, PO1, PO2. Struktur yang membangun faktor sebesar 76,1% (Extraction = 0,761).
faktor 2 adalah PR4, PI3, PO3. Dan struktur Variabel pertimbangan kesesuaian harga
yang membangun faktor 3 adalah PR1, PR4, dengan kualitas yang diberikan yang dapat

10
Inovator: Jurnal Manajemen
Vol. 11 (1) 2022

menjelaskan faktor sebesar 74,9% (Extraction = telah terbentuk sudah layak untuk me-
0,749). Variabel pertimbangan keterjangkauan rangkum 11 variabel yang telah dianalisis.
harga saat ingin membeli yang dapat men-
jelaskan faktor sebesar 67,4% (Extraction = Pembahasan
0,674). Variabel pertimbangan harga yang ada
di pasaran sebelum memutuskan pembelian Pada variabel Produk (Product) nilai
yang dapat menjelaskan faktor sebesar 59% tertinggi yang diberikan oleh responden yaitu
(Extraction = 0,590). Variabel pertimbangan sebesar 3,73 tentang pertimbangan pengema-
kemudahan dalam mencari informasi produk san produk saat akan dikirim. Hal ini berarti
yang dapat menjelaskan faktor sebesar 58,4% bahwa perusahaan sangat perlu mempertim-
(Extraction = 0,584). Dan variabel pertim- bangkan pengemasan dari setiap produk akan
bangan informasi yang lengkap terhadap se- dikirimkan kepada customer, karena penge-
tiap produk sebelum membeli yang dapat masan yang baik akan memberikan rasa ke-
menjelaskan faktor sebesar 51,5% (Extraction = percayaan yang lebih dan juga dapat
0,515). Maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa memuaskan para customer. Sementara itu,
semua variabel yang ada dalam penelitian ini nilai terendah yang diberikan oleh responden
dapat menjelaskan faktor yang terbentuk. yaitu sebesar 3,57 tentang pertimbangan de-
7. Tahap Ketujuh sain produk sebelum membeli. Hal ini berarti
Tahapan yang ketujuh dalam analisis bahwa perusahaan sangat perlu memperbaiki
faktor adalah interpretasi faktor. Interpretasi desain produk yang sesuai dengan minat cus-
faktor adalah penamaan dari faktor-faktor tomer sehingga customer akan merasa puas
yang mewakili masing-masing variabel yang dan percaya.
disesuaikan dengan keinginan dari peneliti. Pada variabel Harga (Price) nilai terting-
8. Tahap Kedelapan gi yang diberikan oleh responden yaitu sebe-
Tahapan kedelapan dalam analisis faktor sar 2,83 tentang pertimbangan harga yang ada
adalah pemilihan variabel surrogate. Variabel di pasaran sebelum memustukan pembelian.
surrogate adalah satu variabel yang paling Hal ini berarti bahwa perusahaan sangat perlu
dapat mewakili suatu faktor tersebut. Pemili- memperhatikan harga yang akan diberikan
han dari variabel surrogate dalam penelitian ini kepada para customer sebelum melakukan
adalah menggunakan nilai factor loading penjualan, karena harga yang terjangkau
terbesar. Berdasarkan Tabel 4.28 dapat dengan kualitas yang baik akan membuat para
diketahui bahwa variabel surrogate untuk customer loyal dan tetap menjadi customer PT
faktor 1 adalah PO2 (cara promosi yang Multi Pratama Interbuana Cikarang, Bekasi,
menarik). Variabel surrogate untuk faktor 2 Jawa Barat. Sementara itu, nilai terendah yang
adalah PL2 (jarak saat pengantaran & diberikan oleh responden yaitu sebesar 2,66
pengambilan barang). Dan untuk variabel sur- tentang pertimbangan kesesuaian harga
rogate faktor 3 adalah PR1 (kualitas produk). dengan kualitas yang diberikan. Hal ini berarti
9. Tahap Kesembilan bahwa perusahaan harus lebih memper-
Tahapan yang terakhir yaitu peneliti hatikan kembali harga yang akan diberikan
akan memvalidasi atas faktor yang telah ter- kepada para customer dengan kualitas yang
bentuk dengan tujuan untuk mengetahui baik dan bagus, sehingga para customer bisa
apakah ketiga faktor tersebut benar-benar lay- tetap melakukan pembelian pada PT Multi
ak untuk merangkum ke- 11 indikator yang Pratama Interbuana Cikarang, Bekasi, Jawa
telah di analisis. Setelah dilakukan penghi- Barat.
tungan untuk komponen 1 memiliki nilai ko- Pada variabel Tempat (Place) nilai
relasi sebesar 0,955, komponen 2 memiliki nilai tertinggi yang diberikan oleh responden yaitu
korelasi sebesar 0,865, dan komponen 3 mem- sebesar 3,59 tentang pertimbangan lokasi yang
iliki nilai korelasi sebesar 0,906. Maka dari itu, mudah & terjangkau. Hal ini berarti bahwa
dapat disimpulkan bahwa ketiga faktor yang perusahaan sangat perlu mempertahankan

11
Analisa Faktor yang Mempengaruhi Purchase Intention di PT MPI Cikarang Indonesia
Christian Kuswibowo, R. Dinda Azhar Afifah

lokasi perusahaan di tempat yang strategis Yang dimana variabel dari masing-masing
dikarenakan perusahaan PT Multi Pratama faktor tersebut adalah: Faktor Kesesuaian
Interbuana Cikarang, Bekasi, Jawa Barat be- Harga, terdiri dari variabel kesesuaian harga,
rada di Kawasan Industri Jababeka yang mana keterjangkauan harga, harga yang ada di pasa-
dapat diakses dengan mudah oleh para cus- ran, kemudahan dalam mencari informasi
tomer. Sementara itu, nilai terendah yang produk, cara promosi yang menarik, dan in-
diberikan oleh responden yaitu sebesar 3,54 formasi yang lengkap. Faktor Akses yang Mu-
tentang pertimbangan akses jalan saat dah terdiri dari variabel akses jalan saat
mengambil barang. Hal ini berarti bahwa pe- mengambil barang, jarak saat pengantaran &
rusahaan perlu memastikan kembali kepada pengambilan barang, dan lokasi yang mudah
para customer terkait akses jalan yang akan & terjangkau sedangkan Faktor Kualitas
dilewati oleh para driver saat akan mengambil Produk, terdiri dari variabel kualitas produk
barang di PT Multi Pratama Interbuana Cika- dan pengemasan produk saat akan dikirim.
rang, Bekasi, Jawa Barat agar mudah diakses
Saran
dan tidak memakan waktu yang terlalu lama.
Pada variabel Promosi (Promotion) nilai Berdasarkan analisis yang telah dil-
tertinggi yang diberikan oleh responden yaitu akukan oleh peneliti, maka terdapat beberapa
sebesar 3,50 tentang pertimbangan saran kepada PT Multi Pratama Interbuana
kemudahan dalam mencari informasi produk Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, yaitu sebagai
dan pertimbangan informasi yang lengkap berikut, PT Multi Pratama Interbuana Cika-
terhadap setiap produk. Hal ini berarti bahwa rang, Bekasi, Jawa Barat sangat diharapkan
perusahaan sangat perlu untuk dapat memperbaiki setiap desain produk
mempertahankan kemudahan dalam dengan memperhatikan minat dan keinginan
pencarian informasi produk dan sangat perlu dari para customer. PT Multi Pratama Inter-
untuk mempertahankan dalam hal buana Cikarang, Bekasi, Jawa Barat sangat
memberikan informasi yang lengkap terhadap diharapkan memperbaiki harga yang akan
setiap produk, sehingga para customer merasa diberikan kepada para customer disamping itu
puas dan percaya karena diberikan informasi dengan memberikan kualitas yang baik jugaa
dan kemudahan dalam mencari atau terhadap setiap produk yang dijual agar para
menanyakan terkait produk. Sementara itu, customer tidak merasa kecewa. Dan untuk
nilai terendah yang diberikan oleh responden penelitian selanjutnya sangat diharapkan
yaitu sebesar 3,40 tentang pertimbangan cara dapat menganalisis dan mengkaji lebih dalam
promosi yang menarik dalam mengenalkan lagi terkait dengan faktor-faktor yang
produk. Hal ini berarti bahwa perusahaan mempengaruhi keputusan pembelian.
sangat perlu memperbaiki cara promosi Ucapan Terima Kasih
kepada para customer agar para customer
merasa tertarik dan ingin melakukan Terimakasih banyak kami ucapkan
pembelian pada PT Multi Pratama Interbuana kepada seluruh pihak yang telah membantu
Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. terselesaikannya penelitian ini khususnya un-
tuk teman-teman di Politeknik APP Jakarta
4. Simpulan dan Saran dan segenap direksi PT Multi Pratama Inter-
buana Cikarang, Bekasi.
Simpulan
Daftar Pustaka
Faktor-Faktor yang mempengaruhi
keputusan pembelian pada PT Multi Pratama Ansari Harahap, Dedy. (2015). Analisis Faktor-
Interbuana Cikarang, Bekasi, Jawa Barat ada- Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
lah faktor Kesesuaian Harga, faktor Akses Pembelian Konsumen Di Pajak USU (PA-
yang Mudah, dan faktor Kualitas Produk. JUS) Medan. Jurnal Keuangan dan Bisnis
12
Inovator: Jurnal Manajemen
Vol. 11 (1) 2022

Vol. 7, No. 3. Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis Dis-


Arikunto, Suharsimi. (2016). Prosedur ertai Himpunan Jurnal Penelitian. Yogya-
Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakar- karta: CV. Andi Offset.
ta: Rinek Cipta. Saputra, Deni. (2018). Faktor-Faktor Yang
Dwi Koestanti, Erika dan Kaman Nainggolan. Mempengaruhi Keputusan Pembelian Baut
(2015). Faktor-Faktor Bauran Pemasaran, Dalam B2B (Studi Kasus PT. Komoda Indo-
Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen nesia).
Untuk Membeli Produk Kosmetik Oriflame. Suryana, Popo dan Eliyandi Sumar Dasuki.
Ecodemica, Vol III, No.2. (2013). Analisis Faktor yang Mempengaruhi
Hanum, Zubaidah dan Sahral Hidayat. (2017). Keputusan Pembelian dan Implikasinya pada
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Minat Beli Ulang. Volume 12, No. 2,
Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Desember 2013, Hal. 190–200.
Sepatu Merek Nike Di Kota Medan. Jurnal Tjiptono, Fandy dan Diana Anastasia. (2020).
Bisnis Manajemen: Volume 6, Nomor 01. Pemasaran. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Jadmiko, P. (2018). Peran Penilaian Etis pada Widokarti, Joko Rizkie dan Priansa, Donni
Pengaruh Religiusitas terhadap Perilaku Juni. (2019). Konsumen, Pemasaran, Komu-
Pembelian Ramah Lingkungan. Jurnal nikasi, Kontemporer. Bandung: CV Pustaka
Manajemen Universitas Bung Hatta, 13(2), Setia.
25-30.
Karina S. Sumolang dan Silvya L. Mandey.
(2018). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Keputusan Pembelian Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sam Ratu-
langi Manado Menggunakan Kartu Simpati
Telkomsel. Jurnal EMBA Vol.6
No.1.Hal.261-270.
Kuswibowo, C., & Murti, A. K. (2021). Analisis
Pengaruh Brand Image, Promotion, Dan
Electronic Word of Mouth Terhadap Min-
at Beli Pada Aplikasi Online Shop. Jurnal
Manajemen Industri dan Logistik, 5(1), 53-
61.
Nur Rohman, Faris dan Hendri Hermawan
Adinugraha. (2018). Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Keputusan Pembelian Kon-
sumen Pada Swalayan Mikro Di Kota Sema-
rang. Media Trend 13. Hal 68-81.
Mahliza, F., Nugroho, L., & Putra, Y. M. (2021,
February). The Effect of E-WOM, Brand
Trust, and Brand Ambassador on Pur-
chase Decisions at Tokopedia Online
Shopping Site. In IOP Conference Series:
Materials Science and Engineering (Vol.
1071, No. 1, p. 012017). IOP Publishing.
Pramulanto, Himawan. (2018). Pengaruh
Atribut Produk dan Penetapan Harga Ter-
hadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus
Electroplating Part di PT. Mitrametal Per-
kasa). Jurnal Lentera Bisnis Vol.7 No.1.
Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah. (2013).
13

Anda mungkin juga menyukai