Anda di halaman 1dari 14

Respon Perilaku Terhadap Perubahan … (Sigit Hermawan)

RESPON PERILAKU TERHADAP PERUBAHAN


MODEL ANGGARAN DAN LAPORAN KEUANGAN
UNTUK PENINGKATAN AKUNTABILITAS PUBLIK
LEMBAGA PENDIDIKAN

Sigit Hermawan
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
E-mail: tigis_her@yahoo.com

Abstract

This article reviewed the response and behavior of the change-related


budgets model and financial reports in an effort to improve
accountablityin public institution. This article is based on research
conducted 2004 to 2009 in an institution of education. The results of
the study concluded the response informant key to approve the
proposed changes, although there is a statement which agrees with
the notes. While the behavior associated with policies can improve
the public accountability of education institutions,the question is
whether we should take a policy of top-down or bottom-up.

Keywords: Response, behavior, budgets model, financial reports.

Abstrak

Artikel ini meninjau respon dan perilaku model anggaran terkait


perubahan dan laporan keuangan dalam upaya untuk meningkatkan
lembaga publik accountablityin. Artikel ini didasarkan pada
penelitian yang dilakukan 2004-2009 di lembaga pendidikan. Hasil
studi menyimpulkan kunci informan respon untuk menyetujui
perubahan yang diajukan, meskipun ada pernyataan yang setuju
dengan catatan. Sedangkan perilaku yang terkait dengan kebijakan
dapat meningkatkan akuntabilitas publik dari lembaga pendidikan,
pertanyaannya adalah apakah kita harus mengambil kebijakan top-
down atau bottom-up.

Kata kunci: Respon, perilaku, Model anggaran, laporan keuangan.

Model anggaran dan laporan keuangan 1998:93; Syakhroza, 2003; 13).


sangat penting bagi lembaga Anggaran merupakan pernyataan
pendidikan kaitannya dengan mengenai estimasi kinerja yang akan
keberlangsungan (sustainablity), dicapai oleh suatu organisasi dalam
akuntabilitas, dan kepercayaan periode tertentu yang dinyatakan dalam
stakeholders (FASB:1980; Belkaoui, ukuran moneter. Bagi organisasi sektor

249
Ekonomika-Bisnis, Vol. 02 No. 01 Bulan Januari Tahun 2010 Hal. 249 - 262

publik seperti lembaga pendidikan, masyarakat secara transparan dan


anggaran merupakan instrumen akuntabel. Akuntabilitas publik inilah
akuntabilitas atau pengelolaan dana yang dapat meningkatkan kepercayaan
publik dan pelaksanaan program- stakeholder sehingga lembaga
program yang dibiayai dengan uang pendidikan dapat terus survive.
publik. Penganggaran dalam lembaga Model anggaran dan laporan
pendidikan merupakan aktivitas yang keuangan lembaga pendidikan yang
penting karena berkaitan dengan proses ada saat ini hanyalah berupa laporan
penentuan alokasi dana untuk setiap anggaran pendapatan dan belanja.
program maupun aktivitas. Penelitian Hermawan (2004) atas
Anggaran bagi lembaga lembaga pendidikan tinggi
pendidikan juga penting artinya dalam (Universitas) Muhammadiyah di
rangka pengelolaan keuangan karena Sidoarjo, Gresik dan Surabaya
berkaitan dengan keberlangsungan menunjukkan bahwa lembaga
(sustainability) organisasi (Suryono, pendidikan tersebut masih
2001:8). Banyak lembaga pendidikan menggunakan laporan keuangan model
yang tidak mampu bertahan akibat seperti ini yakni laporan anggaran
pengelolaan keuangan yang tidak baik. pendapatan dan belanja. Demikian
Penganggaran dan perencanaan pula dengan penelitian Hermawan
keuangan yang tidak didukung oleh (2005) atas laporan keuangan beberapa
data dan laporan yang tepat dan cermat lembaga pendidikan ditingkat SMP dan
mengakibatkan pengambilan keputusan SMA Muhammadiyah di Kabupaten
yang salah. Sidoarjo.
Seperti halnya model anggaran, Tidak jauh berbeda dengan itu,
laporan keuangan juga penting artinya penelitian Hermawan (2007) atas
bagi pengelola maupun bagi laporan keuangan perguruan tinggi
stakeholders lembaga pendidikan itu swasta di Kabupaten Sidoarjo
sendiri. Laporan keuangan yang menunjukkan hal yang sama, tetapi
informatif dan terstandar sangat pada satu perguruan tinggi yakni
penting artinya sebagai media Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
pertanggungjawaban organisasi nirlaba telah mengalami perubahan. Perubahan
karena berhubungan dengan yang dimaksud adalah model laporan
kepercayaan stakeholder. Para keuangan yang dihasilkan telah sesuai
stakeholder lembaga pendidikan dapat dengan yang distandarkan oleh Ikatan
menggunakan media laporan keuangan Akuntan Indonesia. Kemudian
untuk menilai jasa yang diberikan oleh penelitian Hermawan (2008 dan 2009)
organisasi nirlaba. Selain itu dengan pada sekolah (SMA) di Kabupaten
mempelajari laporan keuangan tersebut Sidoarjo juga menunjukkan hasil yang
dapat melihat kemampuan, kontinuitas sama yakni bahwa sekolah-sekolah
lembaga, dan cara manajer tersebut masih menggunakan model
melaksanakan tanggung jawab serta laporan anggaran pendapatan dan
aspek kinerja manajer. Melalui belanja sekolah sebagai laporan
laporan keuangan, pengelola lembaga pertanggungjawaban pengelola sekolah
pendidikan dapat kepada stakeholders-nya.
mempertanggungjawabkan dana dari Laporan pertanggungjawaban
para donatur, pemerintah maupun yang seperti itu sudah sangat jauh

250
Respon Perilaku Terhadap Perubahan … (Sigit Hermawan)

tertinggal oleh lembaga lainya, apalagi Secara lengkap Hood (1991 dan 1995),
ditinjau dari perspektif New Public yang dikutip oleh Yarnamoto (2003)
Management (Hermawan, 2007). menyatakan tujuh gagasan penting
Permasalahan sesungguhnya bukanlah yang terdapat dalam New Public
pada model anggaran dan laporan Management (NPM), yakni: 1. an
keuangan yang akan diacu. Tetapi emphasis on hands — on professional
masalahnya adalah bagaimana respon management skills for active, visible,
pihak-pihak yang terkait dengan discretionary control of organizations
perubahan model anggaran dan laporan (freedom to manage); 2. explicit
keuangan tersebut. Terlebih lagi standards and measures of
bagaimana kebijakan atas perubahan performance through clarification of
model anggaran dan laporan keuangan goal, target, and indicators of success;
dapat dijalankan dan diterapkan. 3. a shift from the use of input controls
Perubahan tata kelola and bureaucratic procedure to rules
organisasi sektor publik seperti relying on output measured by
lembaga pendidikan sangatlah quantitative performance indicators; 4.
dibutuhkan dalam perpektif New a shift from unified management
Public Management (NPM). systems to disagreegation or
Perubahan tersebut didukung oleh hasil decentralization of unit in public
penelitian Fusarelli dan Bonnie (2004) sector; 5. an introduction of greater
yang menginginkan adanya perubahan competition in the public sector so as
tata kelola di bidang pendidikan. to lower costs and achievement of
Perubahan tersebut bila dikaitkan higher standards throught term
dengan NPM maka akan mengadopsi contract, etc; 6. a stress on private
teknik dan praktik manajemen sector — style management practices,
perusahaan swasta ke lembaga such as the use of short term labor
pendidikan. Penelitian Fusarelli dan contracts, the development of
Bonnie (2004) tersebut didukung pula corporate plans, performance
oleh penelitian Kaufman (1998) yang agreement, and mission statements; 7.
menginginkan hal yang sama a stress on cost-cutting, efficiency,
“Educational organizations are parsimony in resources use, and
constantly encouraged to benchmark “doing more with less”
the private sector to find ways to “be Menurut Peters (2001), inti dari
like a business” and get “hard nosed” munculnya pendekatan New Public
and practical “. Demikian pula dengan Management (NPM) dalam organisasi
Terry (2003) yang menginginkan sektor publik adalah adanya
perubahan di lembaga pendidikan keinginan untuk mentransfer teknis dan
seperti “privatization, user charges, praktis manajemen yang ada di
vouchers, decentralization, and perusahaan swasta ke organisasi sektor
contracting out”. publik. Hal tersebut berdasarkan
Robert Han yang dikutip oleh keyakinan bahwa praktik manajemen
Pfiffner (2001), mendefinisikan New di sektor swasta lebih baik dibanding
Public Management (NPM) sebagai dengan praktik dan manajemen pada
“...the entire collection of tactics and sektor publik. Oleh karena itu untuk
strategies that seek to enhance the memperbaiki kinerja sektor publik,
performance of the public sector...”. perlu diadopsi beberapa praktik dan

251
Ekonomika-Bisnis, Vol. 02 No. 01 Bulan Januari Tahun 2010 Hal. 249 - 262

teknik manajemen yang diterapkan di Reformasi anggaran dimulai


sektor swasta. dengan merubah model anggaran yang
NPM di Indonesia ditandai digunakan oleh organisasi sektor
dengan adanya reformasi sektor publik. publik, yakni digunakannya model
Menurut pengalaman banyak negara, Performance Budget Reporting (PBR)
reformasi sektor publik senantiasa di dan meninggalkan traditional budget
awali dengan reformasi akuntansi reporting (Mardiasmo,2004; Bastian,
pemerintahan, baru kemudian meluas 2006; Mahsun dkk, 2006).
ke sektor publik yang lain. Menurut Perbandingan Traditional Budgeting
Power dan Laughlin (1992), inti dari dengan Performance Budgeting
proses reformasi sektor publik adalah dengan pendekatan New Public
perubahan dan sistem akuntansi Management (NPM) dapat dilihat pada
berbasis kas ke akuntansi dan anggaran tabel 1.
berbasis akrual.

Gambar 1. Kerangka Reformasi Sektor Publik (Mardiasmo;2004)

252
Respon Perilaku Terhadap Perubahan … (Sigit Hermawan)

Tabel 1. Perbandingan Anggaran Tradisional vs Anggaran Dengan Pendekatan


NPM
ANGGARAN TRADISIONAL NEW PUBLIC MANAGEMENT
Desentralisasi & devolved
Sentralistis management
Berorientasi pada input, output dan
Berorientasi pada input outcome (value for money)
Tidak terkait dengan perencanaan Utuh dan komprehensif dengan
jangka panjang perencanaan jangka panjang
Berdasarkan sasaran dan target
Line Item dan incrementalism kinerja
Batasan departemen yang kaku (rigid Lintas departemen (Cross
department) department)
Menggunakan aturan klasik Vote Zero based budgeting, planning
accounting programming budgeting system
Prinsip anggaran bruto Sistematik dan rasional
Bersifat tahunan Bottom up budgeting
Sumber: Mardiasmo (2002)

Model laporan keuangan nirlaba murni dengan memberikan jasa


sekolah (SMA) yang ideal, transparan, tanpa motif apapun. Tidak ada
akuntabel dapat merujuk rekomendasi paksaaan secara langsung untuk
Ikatan Akuntan Indonesia dalam membayar ganti jasa yang diberikan
Pernyataan Standar Akuntansi karena jasa semata-mata diberikan
Indonesia (PSAK) (2004) Nomor 45 untuk mernenuhi kebutuhan pemakai.
tentang Laporan Keuangan Organisasi Contoh organisasi ini adalah unit
Nirlaba, PSAK No. 45 im menjadi pemerintahan, yayasan kesehatan dan
rujukan karena sekolah termasuk kesejahteraan.
organisasi nirlaba (TAT, 2004; Henke, Berdasarkan uraian diatas maka
1992; Sabeni dan Imam, 1997; Kasih rekomendasi TAT (2004) untuk
dan Azis, 1999). menjadikan PSAK No 45 sebagai
Henke (1992) membagi model laporan keuangan sekolah
karakteristik organisasi nirlaba yaitu haruslah segera untuk direalisasikan.
quasi - non profit entities dan pure Model laporan keuangan sesuai PSAK
profit entities. Quasi non profit entities No. 45 terdiri atas lapor posisi
adalah entitas yang menyediakan keuangan pada akhir periode, laporan
pelayanan dengan sebagian biaya yang aktivitas serta laporan arus kas untuk
dikeluarkan organisasi ditutup oleh suatu periode pelaporan, dan catatan
penerima jasa. Organisasi ini hampir atas laporan keuangan. (IAI;2004).
mirip operasinya dengan organisasi PSAK No. 45 im lebih merujuk pada
profit, namun masih tetap menerima SFAS No. 117 tentang “Financial
bantuan atau sumbangan. Contoh Statement of Non Profit Organizations
entitas ini adalah university, colleges, (Locker;1997, Peltrey:1993, Freeman
school dan hospital. Sedangkan pure dan Shoulders;1999). SFAS 117
non profit entities adalah organisasi berkenaan dengan Financial Statement

253
Ekonomika-Bisnis, Vol. 02 No. 01 Bulan Januari Tahun 2010 Hal. 249 - 262

of Non Profit Organizations yang yang disajikan oleh pengelola


mengharuskan organisasi nirlaba organisasi nirlaba kepada masyarakat
menyajikan tiga jenis laporan luas (stakeholder-nya) maka
keuangan yakni the statement of kepercayaan publik akan semakin
financial position, cash flow statement meningkat pula. Salah sam aspek
and statement of activities. keterbukaan informasi adalah aspek
Secara sederhana akuntabilitas pengelolaan keuangan yang
(accountability) diartikan sebagai diwujudkan dalam laporan keuangan
pertanggungjawaban. Akuntabilitas yang berkualitas yang terstandar.
didefinisikan sebagai suatu perwujudan Laporan keuangan tersebut hanya bisa
kewajiban untuk mempertanggung- terwujud apabila ada perubahan sistem
jawabkan keberhasilan atau kegagalan pencatatan dan pelaporannya dan
pelaksanaan misi organisasi dalam sistem tata buku tunggal berbasiskan
mencapai tujuan-tujuan dan sasaran- kas menjadi sistem tata buku
sasaran yang telah ditetapkan, melalui berpasangan berbasiskan akrual.
media pertanggungjawaban, yang
dilaksanakan secara periodik (Rosjidi, Metode Penelitian
2001:144). Pada dasarnya akuntabilitas Penelitian ini adalah penelitian
publik adalah pemberian informasi dan kualitatif bertujuan mengetahui
disclosure atas aktivitas dan kinerja perilaku atas perubahan model
keuangan organisasi nirlaba kepada anggaran dan laporan keuangan dalam
pihak-pihak yang berkepentingan mewujudkan akuntabilitas pengelolaan
terhadap laporan tersebut. (Mardiasmo, lembaga pendidikan. Pendekatan
2002:21) kualitatif dipilih agar diperoleh suatu
Menurut Douglas dalam hasil yang lebih mendekati kenyataan.
bukunya yang berjudul Govermental Peneliti juga bertindak sebagai alat
and Nonprofit Organizations; Theory (instrumen) penelitian (Moleong,
and Practices (Nurkholis, 2000), 2000:4) karena dapat melakukan
menyatakan bahwa accountability diskusi mendalam (in dept interview)
mempunyai tiga fungsi yaitu: 1. dengan pihak-pihak yang melakukan
Menyajikan informasi mengenai perubahan model anggaran dan laporan
keputusan-keputusan dan tindakan- keuangan.
tindakan yang diambil selama Data diperoleh dengan jalan
beroperasinya suatu entitas (satuan melakukan interview secara mendalam
usaha) tersebut; 2. Memungkinkan kepada informan kunci pada lembaga
pihak luar (misalnya legilatif, auditor pendidikan yang terpilih sebagai
dan masyarakat luas) untuk mereview sampel penelitian. Interview kepada
informasi tersebut; dan 3. Mengambil informan kunci dilakukan secara
tindakan korektifjika diperlukan. bertahap. Tahap pertama ditetapkan
Berdasarkan fungsi dan pilot projek, yang mana pada tahap
accountability diatas maka sebuah tersebut dilakukan perubahan
organisasi nirlaba akan mendapatkan anggaran dan laporan keuangan. Tahap
manfaat yang besar bila terus berikutnya perlakuan pada pilot projek
melakiikan upaya peningkatan dimintakan tanggapan pada lembaga
akuntabilitas publiknya. Karena pendidikan lain sebagai sampel
dengan semakin terbukanya informasi berikutnya.

254
Respon Perilaku Terhadap Perubahan … (Sigit Hermawan)

Hasil Penelitian dan Pembahasan karena pada saat itu penempatan SDM
Penelitian ini dilakukan di belum dilakukan secara profesional.
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Tetapi ada juga pihak yang telah
sebagai pilot project pelaksanaan berpikiran maju dengan
perubahan model anggaran dan laporan mempertanyakan apakah usulan model
keuangan. Setelah itu dimintakan anggaran dan laporan keuangan ini
tanggapan kepada pihak lain yakni dapat dilakukan dengan computerized.
Universitas Muhammadiyah Gresik, Berdasarkan uraian tersebut
dan Universitas Muhammadiyah nampak bahwa key informant yang
Surabaya. Respon atau tanggapan menjadi responden memberikan
diperoleh dengan cara in depth tanggapan positif terhadap usulan
interview dengan key informant yang perubahan model anggaran dan
memahami benar keadaan keuangan perubahan laporan keuangan. Hanya
yang ada di masing-masing lembaga. pada tahap implementasinya yang
Dengan demikian yang menjadi key masih dipertanyakan. Hal ini wajar
informant dalam penelitian ini adalah karena sebagai sesuatu yang baru,
Rektor, Pembantu Rektor II, Kepala sebuah perubahan akan membawa
Bagian Administrasi Keuangan (BAK), konsekuensi logis terhadap orang-
staf BAK, Ketua Badan Pelaksana orang atau pihak-pihak yang terkait.
Harlan (BPH), Bendahara BPH, staf Tetapi perubahan terhadap
keuangan BPH. Selain itu dilakukan model anggaran dan laporan keuangan
juga in depth interview dengan ketua dapat dilakukan oleh lembaga
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah pendidikan tinggi Muhamrnadiyah di
(PWM) Jawa Timur sebagai pembina Sidoarjo, Gresik dan Surabaya.
lembaga pendidikan tinggi yang ada di Walaupun belum ada penelitian
wilayah Jawa Timur. lanjutan atas Universitas
Respon atau tanggapan para Muhammadiyah Gresik (UMG) dan
stakeholders lembaga pendidikan Universitas Muhammadiyah Surabaya
tinggi Muhammadiyah atas usulan (UM Surabaya) tetapi dapat dipastikan
tersebut adalah bahwa model anggaran bahwa laporan keuangan standar
dan laporan keuangan yang dibuat oleh tersebut juga harus disusun oleh
peneliti lebih informatif, transparan, seluruh perguruan tinggi
akuntabel, dan terintegrasi dan model Muhammadiyah lainnya sebagai
anggaran dan laporan keuangan yang keharusan. Hal ini menunjukkan
ada saat mi. Hampir semua pihak bahwa adanya kebijakan top down, dan
menenima usulan tersebut walaupun lembaga yang ada diatasnya atau
dalam implementasinya masih banyak lembaga pembina kepada lembaga
yang mempertanyakan, terutama yang ada di bawahnya atau lembaga
terkait dengan kesiapan Sumber yang dibinanya.
Daya Manusia (SDM) yang akan Penelitian yang dilakukan di
menangani perubahan model tersebut. sekolah-sekolah Muhammadiyah yang
Hal ini sangat beralasan karena ada ada di Kecamatan Kota Sidoarjo
beberapa kepala bagian keuangan, menunjukkan hasil yang relatif sama.
bendahara, atau staf keuangan yang Dengan menggunakan empat obyek
tidak memiliki background pendidikan penelitian yakni SDM 1 Pucang Anom,
akuntansi atau keuangan. Terlebih SDM 2, SMPM Jasem, dan SMAM 2

255
Ekonomika-Bisnis, Vol. 02 No. 01 Bulan Januari Tahun 2010 Hal. 249 - 262

Sidoarjo dan melakukan In depth Perubahan model anggaran dan


interview kepada key informant yakni laporan keuangan yang ada di lembaga
kepala sekolah, bendahara sekolah, staf pendidikan menengah Muhammadiyah
keuangan, dan ketua Majelis di Kecamatan Sidoarjo dapat dikatakan
Pendidikan Dasar dan Menengah lambat. Periode penelitian tahun 2006
Muhammadiyah Kecarnatan Sidoarjo. dan kemudian dilanjutkan pada tahun
Respon atau tanggapan yang 2008/2009, tidak ada perubahan yang
diperoleh dan usulan perubahan model berarti terkait model anggaran dan
anggaran dan laporan keuangan sangat laporan keuangan. Bahkan boleh
beragam. Banyak pihak yang dapat dikatakan stagnan. Ada beberapa
menerima tetapi ada pihak lain yang alasan mengapa hal itu terjadi; Majelis
merespon dengan negatif. Pihak yang Pendidikan Dasar dan Menengah
menerimapun dapat dibagi menjadi dua (Dikdasinen) belum benar-benar
yakni menerima sebagai bagian dan memahami pentingnya model
perubahan dan menenma sebagai anggaran dan laporan keuangan yang
bagian dan kebijakan yang ada di terstandar. Hal lain bisa juga karena
atasnya. Pihak yang menerima sebagai kesiapan sumber daya manusia (SDM)
bagian dan perubahan adalah pihak yang ada di sekolah-sekolah belum
yang berpikiran maju dengan dasar memadai bila menerapkan model
ingin model anggaran dan laporan anggaran dan laporan keuangan
keuangannya menjadi transparan, terstandar.
akuntabel, infomatif dan terintegrasi. Penelitian lain yang dilakukan
Pihak yang menerima sebagai di Perguruan Tinggi Swasta di
bagian dan kebijakan yang ada Kabupaten Sidoarjo menunjukkan hasil
diatasnya beralasan karena sernua yang juga reltif sama. Universitas
kebijakan mengenai keuangan sudah Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA)
menjadi kewenangan Majelis mewakili PTS berbentuk universitas,
Pendidikan Dasar dan Menengah dan STIKIP PGRI Sidoarjo mewakili
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sekolah Tinggi. In depth interview
Kecamatan Sidoarjo, jadi sekolah dilakukan kepada key informant yang
sifatnya hanya menunggu kebijakan telah ditentukan sebelumnya yakni
yang dibuat oleh atasannya. Sedangkan Rektor, Pembantu Rektor, Kepala
pihak yang merespon negatif usulan ini BAK, staf BAK, Ketua Sekolah
adalah pihak yang telah skeptis Tinggi, Pembantu Ketua, Kepala BAK,
terhadap perubahan. Atau juga karena dan staf bagian keuangan.
background pendidikan yang tidak Pada awal penelitian dilakukan
memahami akuntansi dan keuangan teknik dokumentasi atas laporan
sehingga akan kesulitan ketika keuangan yang dihasilkan oleh kedua
menerima perubahan tersebut. Tidak PTS tersebut. Penelitian yang
sedikit bendahara atau staf keuangan dilakukan di UMSIDA, menunjukkan
sekolah Muhammadiyah tidak bahwa laporan keuangan telah
memiliki background pendidikan disajikan sesuai dengan standar Ikatan
akuntansi, keuangan, atau ekonomi, Akuntan Indonesia (2004). Hal ini
karena kebanyakan penempatan berarti selama tiga tahun setelah
didasarkan atas loyalitas kepada penelitian yang dilakukan oleh
lembaga atau sekolah. Hermawan (2004) telah terjadi

256
Respon Perilaku Terhadap Perubahan … (Sigit Hermawan)

perubahan signifikan atas model yang menjadi key informant.


anggaran dan laporan keuangan Laksananya adalah pada ketidaksiapan
UMSIDA. SDM dalam melakukan perubahan
Laporan keuangan yang model anggaran dan laporan keuangan.
dihasilkan adalah laporan neraca dan Hal tersebut sangat dimengerti karena
laporan sisa hasil usaha. Perubaan background pendidikan para bendahara
tersebut terjadi pada tahun 2006 dan staf keuangan tidak semuanya dan
sebagaimana rekomendasi Lembaga akuntansi, keuangan atau ekonomi.
Pembina dan Pengawas Keuangan Sehingga kekuatiran bahwa perubahan
(LPPK) Pimpinan Pusat tersebut akan membawa
Muhammadiyah. Sedangkan untuk “kesengsaraan” bagi mereka karena
STIKIP PGRI Sidoarjo, laporan akan semakin banyak tugas yang hams
keuangan yang dihasilkan masih dikerjakan adalah benar adanya.
berupa laporan anggaran pendapatan Tetapi yang menarik adalah
dan belanja, yakni sisi kiri untuk hasil dan Focus Group Discussion
pendapatan (pemasukan) dan sisi (FGD). Pada sesi FGD, terungkap
kanan untuk belanja (pengeluaran). bahwa seringkali menyusun laporan
Respon atau tanggapan keuangan dengan format baru atau
diperoleh dan kedua belah pihak baik yang tidak biasa dikerjakan, seperti
IJMSIDA maupun STIKIP PORT laporan Bantuan Operasional Sekolah
Sidoarjo. Respon atau tanggapan dan (BUS) yang berlembar lembar, atau
UMSIDA menyatakan bahwa apabila bantuan-bantuan dan pemerintah.
tidak diaudit oleh LPPK PP Untuk mempertanggungjawabkannya
Muhanmiadiyah bisa jadi tidak ada maka bendahara sekolah harus
perubahan terhadap model anggaran menyusun laporan keuangan sesuai
dan laporan keuangan UMSIDA. dengan permintaan yang memberi
Sehingga UMSIDA dapat mengambil bantuan (pemerintah). Artinya apabila
hikmah dengan adanya audit tersebut. ada sebuah keharusan bahwa lembaga
Sedangkan STIKIP PORT Sidoarjo pendidikan (sekolah) harus menyusun
menyatakan bahwa pihaknya belum laporan keuangan yang telah
begitu butuh dengan laporan keuangan distandarkan maka pihak sekolah
yang terstandar kecuali ada pihak lain dalam hal ini bendahara juga dapat
yang mengharuskan lembaga ini melakukannya. Berarti apabila ada
menyusun laporan keuangan yang model anggaran dan laporan keuangan
diusulkan peneliti. Tetapi beberapa yang peneliti usulkan para bendahara
pihak di STIKIP PGRI setuju dengan juga bisa menyusunnya tanpa
usulan dan peneliti tentang model terkecuali. Terhadap pernyataan
anggaran dan laporan keuangan yang tersebut, bendahara menyatakan bisa
lebih baik, terintegrasi, transparan dan melakukannya asalkan memang ada
akuntabel. ketetapan dan atasan apakah itu
Penelitian ini dilakukan di pemerintah untuk sekolah negeri dan
Sekolah Menengah Atas (SMA) di yayasan untuk sekolah non negeri.
Kabupaten Sidoarjo, menunjukkan Perilaku atas respon yang
respon yang beragam terkait dengan diberikan oleh pihak-pihak yang
usulan model anggaran dan laporan berkepentingan yang kemudian
keuangan sekolah datang dan pihak menjadi sebuah kebijakan agar usulan

257
Ekonomika-Bisnis, Vol. 02 No. 01 Bulan Januari Tahun 2010 Hal. 249 - 262

perubahan model anggaran dan laporan Hermawan (2007), menyimpulkan


keuangan lembaga pendidikan bahwa telah terjadi perubahan atas
dilaksanakan dan dijalankan. Jika laporan keuangan UMSIDA.
respon adalah tanggapan maka perilaku Perubahan tersebut terjadi pada
adalali tindakan. Perilaku terkait tahun 2006 saat laporan keuangan
perubahan model anggaran dan laporan UMSIDA diaudit oleh Lembaga
keuangan lembaga pendidikan dapat Pembina dan Pengawas Keuangan
diberikan oleh pejabat yang (LPPK) PP Muhammadiyah.
berkepentingan dengan akuntansi dan Rekomendasi audit menyatakan bahwa
keuangan atau pula oleh lembaga yang UMS IDA hams membah laporan
berkepentingan, yang biasanya sebagai keuangannya menjadi laporan
lembaga pembina. Dengan demikian keuangan yang terstandar. Maka pada
upaya untuk dapat rneningkatkan tahun 2007, laporan keuangan yang
akuntabilitas publik lembaga dihasilkan adalah laporan neraca dan
pendidikan melalui perubahan model laporan sisa hasil usaha. Rekomendasi
anggaran dan laporan keuangan dapat lain dan tim audit adalah penempatan
dilakukan dengan cara: kepala bagian keuangan dan akuntansi
Pertama, Top Down (Kebijakan yang memiliki background pendidikan
Dari Atas Ke Bawah). Kebijakan ini akuntansi. Hal inilah yang kemudian
lebih menekankan pada kebijakan merubah struktur organisasi yang ada
lembaga pembina kepada lembaga di Bagian Akademik Keuangan (BAK
yang dibina atau lembaga yang ada di UMS IDA) dengan menempatkan
bawahnya. Untuk bidang akuntansi dan Sarjana Ekonomi Akuntansi sebagai
keuangan, telah banyak contoh kasus kepala bagian akuntansi dan keuangan,
yang menekankan kebijakan Top down yang awalnya dijabat oleh sarjana
ini. Seperti lembaga-lembaga agama.
pendidikan (sekolah) negeri pastinya Kebijakan top down terbukti
harus memenuhi aturan yang telah juga ampuh untuk “memaksa” lembaga
ditetapkan oleh pemerintah dalam hal pendidikan (sekolah) menyusun
ini departemen atau dinas pendidikan. laporan pertanggimgjawaban sesuai
Kebijakan serupa sebenarnya dengan keinginan lembaga pembina.
juga berlaku untuk lembaga pendidikan Sebagai contoh adalah hasil Focus
yang berada dalam naungan organisasi Group Discussion (FGD,) dengan
keagamaan atau kemasyarakatan, bendahara sekolah negeri dan non
misalnya lembaga pendidikan negeri se — Kabupaten Sidoarjo bulan
Muhammadiyah, seperti penelitian Agustus 2009.
yang pernah penulis lakukan. Contoh Pada sesi FGD ini, bendahara
kebijakan top down tentang perubahan menyatakan terbiasa untuk menyusun
model anggaran dan laporan keuangan laporan Bantuan Operasional Sekolah
terjadi di Universitas Muhammadiyah (BOS) yang rumit dan berlembar-
Sidoarjo (UMSIDA). Penelitian lembar. Kemauan tersebut didasarkan
Hermawan (2004), menyimpulkan atas kewajiban yang harus dijalankan
bahwa UMSIDA masih menggunakan oleh penerima BOS untuk menyusun
laporan anggaran pendapatan dan laporan keuangan sesuai syarat yang
belanja sebagal bentuk laporan telah ditentukan oleh pemerintah
keuangannya. Tetapi penelitian sebagai pemberi BOS. Atas pernyataan

258
Respon Perilaku Terhadap Perubahan … (Sigit Hermawan)

tersebut para bendahara akan siap memperolehnya dan majelis


menjalankan usulan penulis tentang pendidikan dasar dan menengah PP
model anggaran dan laporan keuangan Muhammadiyah. Masih menurut
apabila memang hal tersebut menjadi bendahara tersebut, seluruh sekolah
keharusan atau kewajiban sekolah baik mendapatkan modul atau pedoman
dan dinas pendidikan untuk sekolah penyusunan anggaran dan laporan
negeri atau dan yayasan untuk sekolah keuangan sekolah tetapi
non negeri atau majelis pendidikan pelaksanaarmya diserahkan kesiapan
untuk sekolah yang bernaung di masing masing sekolah untuk
organisasi keagamaan seperti sekolah menyusunnya. SMA Muhammadiyah 2
Muhammadiyah. Sidoarjo dengan kesadarannya sendiri
Kedua, Bottom Up (Kebijakan bersedia untuk menyusun laporan
Dari Bawah Ke Atas). Kebijakan ini anggaran berbasis kinerja dan laporan
lebih mengandalkan kemauan dan keuangan sekolah.
kemampuan lembaga pelaksana untuk
sesuatu hal yang lebih baik. Kesadaran Penutup
yang tinggi para pengelola lembaga Model anggaran dan laporan
sangat dibutulikan atas kebijakan ini, keuangan lembaga pendidikan mulai
yakni kebijakan Bottom Up. Tetapi dari sekolah dasar, menengah, atas,
kebijakan ini dapat dibagi dua lagi serta lembaga pendidikan tinggi
yakni Bottom Up Murni dan Bottom harusnya sesuai dengan spirit New
Up Campuran. Bottom Up murni Public Management (NPM), dimana
memang semua kebijakan berasal dan model anggaran dan laporan keuangan
lembaga yang ada di bawah haruslah lebih informatif, integratif,
(pelaksana), sedangkan Bottom Up transparan dan akuntabel. Lembaga
Campuran maksudnya campuran pendidikan yang belum menyusun
dengan kebijakan yang ada di lembaga model anggaran dan laporan keuangan
pembina. sesuai dengan prinsip tersebut
Untuk penelitian yang penulis idealnya merubah model anggaran dan
lakukan selama rentang waktu 2004 laporan keuangannya.
sampai 2009, penulis belum Permasalahan merubah model
menemukan adanya kebijakan bottom anggaran dan laporan keuangan bukan
up murni terkait perubahan model hanya terletak pada masalah acuan
anggaran dan laporan keuangan. Yang yang digunakan tetapi hal yang lebih
terjadi dan telah menjadi temuan utama adalah respon dan perilaku dari
penelitian tahun 2009 im adalah pihak-pihak yang berkaitan langsung
bottom up campuran. Contoh kasusnya dengan masalah tersebut. Respon dan
adalah SMA Muhammadiyah 2 penlaku ini penting terkait dengan
Sidoarjo. Menurut bendahara sekolah usulan tersebut akan dilaksanakan atau
tersebut pada sesi FGD bulan Agustus tidak.
2009 menyatakan bahwa laporan Berdasarkan kajian atas respon
anggarannya hampir mirip dengan key informant menunjukkan bahwa
yang peneliti atau penulis usulkan, sebagian besar menyatakan setuju
yang artinya telah memenuhi aspek dengan usulan perubahan model
transparansi dan akuntabilitas. Menurut anggaran dan laporan keuangan yang
bendahara tersebut, sekolah lebih informatif, integratif transparan

259
Ekonomika-Bisnis, Vol. 02 No. 01 Bulan Januari Tahun 2010 Hal. 249 - 262

dan akuntabel. Ada pula respon key Fusarelli, Lance D, dan Bonnie
informant yang menyatakan setuju Johnson. 2004. Educational
dengan catatan sebelum pelaksanaan Governance and The New
perubahan tersebut harus ada Public Management.
sosialisasi, dan pelatihan agar www.personal.utulsa.edulalexa
bendahara sekolah atau kepala bagian nder wisemanfPAMIJ2-
menjadi mudah untuk menjalankannya. Fusarelli-Johnson-2004-
Sementara hasil kajian atas perilaku Article.pdf Diakses 20 Februari
menunjukkan bahwa yang dapat 2007. Jam 11.15 WIB.
meningkatkan akuntabilitas publik
lembaga pendidikan adalah dengan Hermawan, Sigit. 2003. Upaya
melakukan kebijakan top down atau Mewujudkan Akuntabilitas
kebijakan bottom up. Organisasi Nirlaba Melalui
Perubahan Basis Akuntansi,
Jurnal IKTISADIA, Vol.3,
No.1. November, Fakultas
DAFTAR PUSTAKA Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo.
Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor
Publik: Suatu Pengantar. _____ 2004. Perubahan Laporan
Penerbit Erlangga. Jakarta Keuangan Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo dan
Penerapannya di Perguruan
Tinggi Muhammadzyah
Christensen, Mark. 2002. Accrual Lainnya di Jawa Timur. Tesis.
Accounting in The Public Tidak Dipublikasikan. Magister
Sector: The Case of The New Akuntansi. Program Pasca
South Wales Goverment. Sarjana. Universitas Airlangga
Accounting History. Nopember. Surabaya.
Vol 7.
_____ 2006. Analisis Laporan
Financial Accounting Standards Board. Keuangan Beberapa Lembaga
1985. Statement of Financial Pendidikan Muhammadiyah di
Accounting Concepts No. 6. Sidoarjo, Jumal BETA —
Elements of Financial Bisnis, Ekonomi dan Akuntansi,
Statement a Replacement of Maret, Volume 4, No 2,
FASB Concepts Statements No. Fakultas Ekonomi Universitas
3. Connecticut: Highridge Park, Muhammadiyah Gresik.
Stamford.
_____ 2007. Reformasi Sektor Publik
Freeman, Robert. J. Croug. D. dalam Perspekt New Public
Shoulders. 1999. Governmental Management. (Kajian
and Non Profit Accounting Pengembangan Model
Theory and Practice. 6 edition. Anggaran dan Laporan
Prentice Hall Inc. New Jersey. Keuangan), Jurnal BETA —
USA. Bisnis, Ekonomi dan Akuntansi,
September, Volume 6, No 1,

260
Respon Perilaku Terhadap Perubahan … (Sigit Hermawan)

Fakultas Ekonomi Universitas Non-Profit Organizations?


Muhanimadiyah Gresik. (Statement of Financial
Accounting Standards). Fund
_____ 2008. Analisis Model Laporan Raising Management, April
Keuangan Guna Meningkatkan 1997 v28 n2 p18(3).
Akuntabilitas Publik
Pengelolaan Keuangan PTS di Mahsun, Mohamad, dkk. 2006.
Kabupaten Sidoarjo, Jurnal Akuntansi Sektor Publik. Edisi
BETA — Bisnis Ekonomi Pertama. Yogyakarta: Penerbit
Akuntansi, September, Volume BPFE.
7, No 1, Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Mardismo. 2002. Otonomi Daerah
Gresik. Sebagal Upaya Memperkokoh
Basis Perekonomian Daerah.
_____ 2008. Line Item Budgeting Jurnal Ekonomi Rakyat. Thn 1,
dalam Model Anggaran No, 4. Jakarta. 2004. Akuntansi
Lembaga Pendidikan SIvIA di Sektor Publik Penerbit Andi.
Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Yogyakarta.
EMISI (Ekonomi, Manajemen,
dan Akuntansi). Oktober, Vol. 1 Moleong, Lexy J. 2000. Metodologi
No.2, PPMA, Fakultas Penelitian Kualitatif. PT.
Ekonomi Universitas Remaja Rosda Karya. Bandung.
Muhammadiyah Sidoarjo.
Nurkholis. 2000. Akuntabilitas Publik
Henke, Emerson, E. 1992. Introduction dan Peran Akuntansi
to Non Profit Organisation Pemerintah Menyongsong
Accounting. Fourth Edition. Otonomi Daerah.
South Western Publishing Co. www.otoda.or.id Diakses 10
Cincinati. Januari 2007 Jam 09.15 WIB.

Ikatan Akuntan Indonesia (TAT). Peltrey, Sandra. 1993. SEAS No. 117
2004. Pernyataan Standar and It’s Impact on Not For
Akuntansi Keuangan. Jakarta: Proilt Colleges and
PT. Salemba Empat. Universities. The Journal CPA
Online November 1993. New
Kasih, Eka Wahyu, Azis Suganda. York State Society of Certified
1999. Pendidikan Tinggi Era Public Accountant. New York.
Indonesia Baru. Penerbit
Grasindo. Jakarta. Peters, B.G. 2001 The Future of
Governing. 2 ed, Lawrence,
Kaufman, R. 1998. What Can Business KS:University Press of Kansas.
Learn from Education? Who
Should be Bechmarking Whom Pfifffier, James P. 2001. Traditional
? International Journal of Public Administration versus
Education Reform, 7 (1), 13 18. The New Public Management.
Accountability versus
Locklear, Alesa. 1997. What‟s The Efficiency.
Impact of SFAS 116 and 117 on http://mason.ginu.edu / Diakses

261
Ekonomika-Bisnis, Vol. 02 No. 01 Bulan Januari Tahun 2010 Hal. 249 - 262

20 Februari 2007 Jam 13.45


WIB.
Power, M, dan Lauglin. 1992. Critical
Theory and Accounting. in
Alverson, N and H. William,
Critical Management Studies.
London.
Robbins, and. Judge. 2009.
Organizational Behavior,
Pearson Prentice Hall. United
State of America.
Rosjidi. 2001. Akuntansi Sektor
Publik: Sebuah Pengantar.
Penerbit Aksara Satu.
Surabaya.
Sabeni, Arifin dan Imam Ghozali.
1997. Pokok Akuntansi
Pemerintahan. Edisi Keempat.
BPFE. Yogyakarta.
Suryono, Yoyon. 2001. Pemberdayaan
Masyarakat : Mengelola Biaya
Pendidikan Secara Efisien dan
Lebih Adil. Jurnal
DJDAKTIKA. Vol 1 No.1 April.
Lembaga Penelitian dan
Pengembangan Universitas
Alimad Dahian Yogyakarta.
Syakhroza, Akhmad. 2003.
Karakteristik Akuntansi Sektor
Publik. Manajemen Usahawan.
No. 12 Th. XXXII. Desember.
Terry, L. D. 2003. Leadership of
Public Bureaucracies, 2 ed.
Armonk, NY:ME.
Yamamoto, Himori. 2003. New Public
Management — Japan „s
Practice. lIPS Policy Paper
293E. Januari. Institute for
International Policy Studies.

262

Anda mungkin juga menyukai