Anda di halaman 1dari 24

Bahan Ajar

MAKROMOLEKUL

KIMIA SMK
KELAS/SEMESTER : XII/5

Makromolekul (Polimer)
1
Peta Konsep

berupa
Molekul

dapat membentuk Monomer

tersusun atas
Makromolekul Polimer
disebut

dikelompokkan berdasarkan

Reaksi pembentukan Sifat karakteristiknya Jenis monomer Asal/Sumber

Polimerisasi Adisi Polimerisasi kondensasi Polimer Alam Polimer Sistetis

Monosakarida

Disakarida Karbohidrat Lipid

polisakarida Protein

Mempunyai

Sifat fisika dan kimia

Tata nama,rumus,struktur
Kegunaan

Makromolekul (Polimer)
2
MAKROMOLEKUL

Setiap hari kita selalu mengkonsumsi makanan bukan? setidaknya kita makan sebanyak 3
kali dalam sehari. Agar badan sehat, kita membutuhkan makanan yang sehat juga. Coba
kamu perhatikan gambar di bawah ini! Tahukah kamu, zat apa yang terkandung dalam
sumber makanan tersebut?

(a) Karbohidrat (b) Protein (c) Lemak

Tahukah kamu kalau karbohidrat, protein, dan lemak itu termasuk kedalam makromolekul
atau polimer? Kenapa demikian? Perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar 1. Makromolekul
Ket:

o m - n Atom > ribuan


- Ukuran molekulnya
10 – 1000 Å

Gambar 1. Makromolekul

Ket:
Gambar 2.
Bukan - Terdiri dari 3 atom
makromolekul atau lebih

- Ukuran molekul <


10Å

Dapatkah kamu lihat perbedaan dari kedua gambar di atas?

Dari gambar (1) terlihat bahwa penyusun dari molekul tersebut terdiri dari ribuan
atom atau lebih dan ukuran molekulnya sangat besar antara 10 – 1000 Å. Sedangkan pada
gambar (2), molekulnya hanya disusun oleh beberapa atom saja. Dari hasil pengamatanmu
pada gambar tersebut, dapatkah kamu menjelaskan apa itu makromolekul?

Makromolekul (Polimer)
3
Makromolekul adalah molekul yang sangat besar dengan ukuran
10 -1000 Å, yang terbentuk dari ratusan bahkan ribuan atom.

Amati gambar berikut ini! 1. Dari gambar di samping (a)


dan (b), manakah yang
termasuk makromolekul?
Jelaskan!

2. Berikanlah masing-masing 3
contoh dari makromolekul
dan bukan makromolekul!

(a) (b)

Sebagian makromolekul mempunyai struktur yang lebih teratur, yakni tersusun dari
unit-unit terkecil dengan struktur yang karakteristik dan berulang, mulai dari 50 – ribuan unit.
Nah, makromolekul yang seperti itu disebut dengan Polimer. Reaksi pembentukan polimer
dikenal dengan sebutan Polimerisasi. Perhatikan salah satu contoh polimer di bawah ini!

O H H H H H
C O C O C O C O C O
H C H H H H H H n

Metanal Polimetanal
(Monomer) (Polimer)

Gambar 4. Contoh Polimer.

Dari struktur di atas, apakah yang dapat kamu amati? Di sana terlihat bahwa polimer
polimetanal dibentuk dari metanal. Makromolekul disusun oleh unit-unit terkecil. Tahukah
kamu, disebut apakah unit terkecil tersebut? Perhatikan gambar di atas!

Makromolekul (Polimer)
4
Pada gambar tersebut dapat dilihat bahwa polimetanal disusun dari monomer metanal.
Maka dapat dikatakan, unit terkecil penyusun polimer adalah monomer. Untuk lebih
memahaminya perhatikan contoh lain dari polimer di bawah ini!

Gambar 5. Contoh Polimer.

Polimer adalah makromolekul yang disusun oleh mikromolekul yaitu monomer

Latihan 2

Perhatikanlah dua reaksi di bawah ini!

Dari kedua reaksi polimerisasi


disamping, tuliskanlah monomer
penyusun dan polimer yang
(a) terbentuk dari masing-masing
reaksi!

(b)

Makromolekul (Polimer)
5
Polimer Adisi
Terbentuk dari reaksi polimerisasi adisi
Berdasarkan
jenis reaksi
Polimer Kondensasi
polimerisasi
Terbentuk dari reaksi polimerisasi kondensasi

Homopolimer
Terdiri dari monomer-monomer sejenis
Berdasarkan
jenis Kopolimer
monomer Terdiri dari setidaknya 2 jenis monomer
Polimer penyusun

Termoplas
Bersifat lunak jika dipanaskan dan dapat dicetak
kembali menjadi bentuk lain

Berdasarka Termoset
n sifat Mempunyai bentuk permanen dan tidak menjadi
karakteristi lunak jika dipanaskan.
k
Elstomer
Bersifat elastis atau dapat mulur jika ditarik dan
dapat kembali ke bentuk awal jika gaya tarik
dihilangkan

Berdasarkan
Polimer Alam
polimer yang berasal dari alam
asal
Polimer Sintetis
Polimer yang tidak berasal dari alam

Makromolekul (Polimer)
6
A. Penggolongan Polimer
Dari berbagai jenis polimer yang banyak kita jumpai, dapat digolongkan sebagai
berikut :
1. Polimer Berdasarkan Asalnya
a. Polimer Alam
Di alam, kamu dapat menjumpai makromolekul di mana-mana bahkan di dalam tubuh
sekalipun. Lihatlah gambar di bawah ini, mungkin salah satu di antaranya adalah
makromolekul yang sering kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari

(a) (b) (c) (d) (e) (f)

Gambar 3. Bahan makanan yang merupakan makromolekul yang terdapat di alam

Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam dan berasal dari
makhluk hidup (alam).contoh polimer alam dapat dilihat pada tabel
berikut :

Tabel 1. Beberapa Polimer Yang Terdapat di Alam


No Polimer Monomer Contoh
1. Pati/ Amilum Glukosa Biji-bijian,akar umbi
2. Selulosa Glukosa Sayur, kayu, Kapas
3. Protein Asam amino Susu,daging,telur,wol,sutera
4. Asam nukleat Nukleotida Molekul DNA dan RNA ( sel)
5. Karet Alam Isoprena Getah Pohon karet ( lateks)

Dapatkah kamu menyebutkan contoh lainnya?

Makromolekul (Polimer)
7
b. Polimer Sintetis

Pernahkah kamu pergi belanja ke pasar atau


mini market? Pasti pernah bukan? Ketika kita
membeli sesuatu di toko, pedagang akan
menempatkan belanjaan kita dalam tas plastik,
sehingga memudahkan kita untuk membawa benda
yang kita beli. Perhatikan gambar disamping!

Kita sudah mempelajari tentang polimer alam. Nah


sekarang kita akan mempelajari polimer sintetis. Tas plastik termasuk polimer sintetis,
kenapa demikian? Karena tas plastik terbentuk dari polimer buatan yaitu polietena dari
monomernya yaitu etena. Perhatikan bagan berikut!

H H H H H H Polimerisasi H H H H H H
C=C C=C C=C C C C C C C
H H H H H H H H H H H H

Etena Poli(etena)

Gambar 6. Polietena.

Pernahkah kamu melihat benda-benda dibawah ini?

Gambar 5. polimer alam dan polimer sintetis

Dapatkah kamu mengelompokkannya?

Kapas, wol, karet alam, sutera, karbohidrat, protein dan lemak adalah polimer alam.
Sedangkan jaket sintetik dan alat-alat dari plastik merupakan polimer sintetis
Makromolekul (Polimer)
8
2. Polimer Berdasarkan Jenis Monomer

a. Homopolimer

Merupakan polimer yang tersusun dari monomer-monomer


yang sama atau sejenis. dengan struktur polimer :
......- A – A – A – A – A – A - ......
Contohnya: PVC,Protein,Karet alam,Polivinil
asetat(PVA),polistirena,amilum,selulosa dan teflon

Contoh Strukturnya : Pembentukan struktur homopolimer dari Polivinil klorida

Vinil Klorida Polivinil klorida

b. Kopolimer

Merupakan Polimer yang tersusun dari monomer-


monomer yang berlainan jenis. Berdasarkan
susunan monomernya, terdapat empat jenis
kopolimer,

Makromolekul (Polimer)
9
Jenis-jenis Kopolimer

No Jenis Kopolimer Struktur


1 Kopolimer tidak
beraturan(acak),
Yaitu kopolimer yang ....- A – B – A – A – B – B – A – A - ....
tersusun dari monomer
yang berbeda dan
terikat secara tidak
beraturan
2 Kopolimer
Bergantian,
Yaitu kopolimer yang ....- A – B – A – B – A – B – A – B - ....
terbentuk dari monomer
yang berbeda dan
bergantian secara
teratur
3 Kopolimer Blok,
Kopolimer yang ...- A – A – A – A – B – B – B – B – A – A – A – A - ...
tersusun dari beberapa
monomer dalam jumlah
tertentu secara teratur

4 Kopolimer bercabang, A A A A A A
Yaitu kopolimer yang
tesusun dari beberapa B B
monomer dan monomer
lain terikat sebagai B B
cabang
B B
Contoh Kopolimer ;
 Saran dengan monomer vinil klorida dan 1,2-dikloroetena
 PET dengan monomer asam ftalat dan etilen glikol
 SBR dengan monomer stirena dan butadiena
 ABS dengan monomer akrilonitril,butadiena dan stirena
 nilon,
 tetoron,
 urea-metanal

3. Polimer Berdasarkan Sifat Terhadap Panas

Berdasarkan sifat-sifatnya, polimer dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu


termoplas, termoset, dan elastomer. Apakah perbedaan dari ketiga sifat itu? Perhatikan
gambar berikut! Manakah dari polimer tersebut yang bersifat termoplas, termoset, dan
elastomer? Pelajarilah sifatnya!

Makromolekul (Polimer)
10
(a) botol minuman (b) Sendal Karet (c) Stop kontak

Gambar 7. Polimer termoplas, termoset, dan elastomer.

Dapatkah kamu membedakan sifat dari ketiga benda tersebut? Bagaimana sifat
fisiknya?
(a) Botol minuman bersifat ringan, transparan, dan tidak terlalu keras/kaku
(b) Sendal karet bersifat lebih lunak dan bisa ditarik (elastis)
(c) Stop kontak bersifat kaku/permanen dan keras

Bagaimana jika ketiganya dipanaskan? Jika ketiganya dipanaskan, maka botol


minuman akan lunak sehingga dia dapat dibentuk menjadi bentuk lain, sendal karet jika
dipanaskan bentuknya tidak lunak dan jika dipanaskan dengan suhu tinggi akan terbakar,
sedangkan stop kontak jika dipanaskan tidak akan lunak dan akan terbakar pada suhu tinggi.
Dari sifat tersebut dapat dilihat bahwa botol minuman bersifat termoplas, sendal karet bersifat
elastomer, dan stop kontak bersifat termoset.
Bisakah kamu menyimpulkannya? Kapan polimer dikatakan bersifat termoplas, termoset,
atau elastomer?

1) Termoplas 2) Termoset 3) Elastomer


- bersifat lunak jika - mempunyai bentuk - Elastis atau dapat mulur jika
dipanaskan, permanen ditarik, tetapi kembali
- dapat dicetak kembali - tidak menjadi lunak jika kebentuk awal jika gaya tarik
menjadi bentuk lain karena dipanaskan karena memiliki dihilangkan.
termoplas memiliki banyak banyak ikatan kovalen yang - Elastisitas diperoleh dari
rantai panjang yang terikat sangat kuat di antara rantai- tumpang tindih antara rantai-
oleh gaya antar molekul yang rantainya. rantai polimer yang
lemah. - Namun pemanasan terlalu memungkinkan rantai-rantai
- Sifat lainnya adalah ringan, tinggi akan menyebabkan ditarik, dan ikatan silang
kuat, dan transparan. ikatan-ikatan tersebut putus (crosslink) yang akan menarik
- Contohnya polietilena (PE) , dan termoset akan terbakar. kembali rantai-rantai tersebut
polipropena (PP), polietilen - Contohnya bakelit (fenol ke susunan tumpang tindihnya.
tereftalat (PET), PVC, nilon formaldehida) - Contohnya karet sintetis SBR.
6,6 , dan polistirena.

Makromolekul (Polimer)
11
Latihan 4

Golongkanlah benda-benda berikut ini berdasarkan sifatnya


(termoplas, termoset, atau elastomer)! Jelaskan!

Pemutar piringan hitam

Selang dan botol plastik

Hand dryer/ pengering

Makromolekul (Polimer)
12
Sarung tangan

4. Polimer Berdasarkan Reaksi Polimerisasi

Senyawa karbon dapat bereaksi membentuk rantai panjang


polimer melalui reaksi polimerisasi.

Ada dua cara pembentukan polimer. Perhatikan gambar di

(a) (b)

Gambar (a) merupakan pembentukan polimer polietena dari monomer etena secara
adisi, sedangkan gambar (b) adalah polimer nilon yang dibentuk dari 2 jenis monomer yaitu
asam adipat dan 1,6-diaminoheksana dengan melepaskan molekul H2O. Dapatkah kamu
membedakkan dari kedua reaksi pembentukan tersebut? Apakah perbedaan dari reaksi adisi
dan kondensasi?

Dari reaksi tersebut dapat dilihat pada reaksi adisi polimer terbentuk dari satu jenis
monomer dan produk reaksi hanya polimer saja, sedangkan pada reaksi kondensasi polimer
dapat dibentuk dari 2 jenis monomer dan pada produk reaksi selain polimer juga melepaskan
molekul kecil.

a. Polimer Adisi

Makromolekul (Polimer)
13
Terbentuk dari penggabungan monomer-monomer melalui reaksi polimerisasi adisi
yang melibatkan ikatan rangkap (ikatan jenuh). Produk reaksi ini hanya polimer saja.

Poli(etena)
Pada reaksi polimerisasi ini, monomer yang terlibat sebagian besar berasal dari alkena dan
turunannya yang memiliki ikatan C = C.

Tabel 1. Contoh Polimer Adisi.

Nama Polimer Jenis Monomer Rumus (unit pengulangan pada


polimer)
Polietena
(Polietilena)

Polipropena
(Polipropilena)

PVC
(Polivinilklorida)

Politetrafluoroete
na
(PTFE)
Teflon*

Polistirena

Makromolekul (Polimer)
14
Polibutadiena

Poliakrilonitril
(PAN)
Orlon*

(Vinil sianida)
Polimetilmetakril
at (PMMA)
Serat akrilat
Plexiglass*
Cat akrilik
Lucite*
Metilmetakrilat

Polimetanal

Metanal

SBR (Styrene
Butadiene
Rubber)

Saran*

(1,2 – dikloroetena)
Dilihat dari reaksi-reaksi di atas, umumnya pembentukan polimer secara adisi memiliki pola
yang sama kecuali SBR (Styrene Butadiene Rubber) dan Saran*, yaitu :
– Monomer-Monomer-Monomer Polimer

Makromolekul (Polimer)
15
Maka, pembentukan polimer dengan pola seperti di atas berdasarkan jenis monomernya
digolongkan menjadi homopolimer, yakni polimer yang terdiri dari monomer – monomer
sejenis.
Contohnya:
 Polietena dengan 1 jenis monomer, yakni etena.
 PVC dengan 1 jenis monomer, yakni vinil klorida.

b. Polimer Kondensasi
Selain pembentukan secara adisi, polimer juga bisa dibuat dengan cara kondensasi.
Bagaimanakah pola reaksinya? Simaklah penjelasan berikut ini.

Gambar 10. Nilon pada tali pancing adalah suatu polimer kondensasi

Ciri khas dari reaksi polimerisasi kondensasi adalah monomernya mengandung gugus
fungsi dan dihasilkannya produk samping, seperti H2O, HCl, NH3, dan CH3OH. Produk
samping ini merupakan gabungan dari gugus fungsi setiap monomer.

Perhatikan pembentukan polimer secara kondensasi pada bagan di bawah ini!

Monomer + Monomer + Monomer + ...


Polimer + Molekul kecil

+ ... Molekul kecil

Beberapa contoh polimer kondensasi:

1. Poliester (Nama dagang Dacron, Terylene, Mylar)

Makromolekul (Polimer)
16
2. Poliamida (Nilon 6.6, Kevlar)
a. Nilon 6.6

b. Kevlar

3. Bakelit

4. Perspex
+

Faktor Yang Mempengaruhi Sifat Fisik Polimer

Makromolekul (Polimer)
17
a. Panjang Rantai / Jumlah Monomer
Kekuatan polimer akan bertambah dengan semakin panjangnya rantai/jumlah
monomer karena terdapat semakin banyak gaya antarmolekul antara rantai-rantai
penyusunnya. Jika gaya antarmolekul pada rantai besar, polimer menjadi kuat dan
sukar meleleh.
b. Susunan Rantai Satu Terhadap Lainya
Susunan rantai satu terhadap lainnya dapat bersifat teratur membentuk daerah
kristalin dan acak membentuk daerah amorf. Polimer yang membentuk daerah
kristalin akan lebih kuat karena rantai-rantainya tersusun rapat,meski kurang fleksibel.
Adapun polimer yang membentuk daerah amorf akan bersifat lemah dan lunak

c. Tingkat Pencabangan pada Rantai

Ketidakteraturan rantai-rantai polimer disebabkan oleh banyak cabang


sehingga akan mengurangi kerapatan dan kekerasan polimer itu sendiri,namun akan
menaikkan flesibilitasnya. Ada dua contoh polimer yang dibedakan berdasarkan
fleksibilitasnya yaitu LDPE ( Low Density Polyethene) dan HDPE (High Density
Polyethene). Sesuai dengan namanya LDPE lebih fleksibel tetapi kurang tahan panas
dengan titik didih 105oC, sedangkan HDPE lebih kaku tetapi kuat tahan panas pada
kisaran suhu 135oC.

d. Gugus Fungsi dalam Monomer


Adanya gugus fungsi polar seperti –OH dan -NH2 pada monomer dalam polimer akan
mengakibatkan terbentuknya ikatan hidrogen. Akibatnya,kekuatan gaya antarmolekul
polimer meningkat dan akan menaikan kekerasan polimer.

e. Ikatan Silang (Cross Linking) antarrantai polimer


Termoplas tidak memiliki cross linking, tetapi hanyamemiliki gaya
antarmolekul yang lemah sehingga bersifat keras dan sulit meleleh. Sementara itu,
sifat elastomer dipengaruhi oleh tumpang tindih rantai dan adanya cross linking yang
lebih sedikit dibandingkat termoset.
Makromolekul (Polimer)
18
f. Penambahan Zat Aditif
Kebanyakan polimer diberi tambahan zat aditif untuk memperbaiki atau
memperoleh sifat yang diinginkan. Zat plastis (plasticizer) yang digunakan
untukmelunakkan polimer pada jenis polimer termoset; zat pengisi atau penguat untuk
menaikan kekuatan polimer; stabilitator untuk menaikan ketahanan terhadap
dekomposisi oleh panas, sinar UV, dan oksidator; pigmen untuk pewarnaan; dan
penghambat nyala api yang digunakan untuk mengurangi sifat mudah terbakar dan
materi.

Sementara itu, sifat kimia polimer yaitu tahan korosi (tidak mudah teroksidasi )dan
tahan kerusakan terhadap lingkungan yang ekstrim.

Aplikasi Polimer Sintetis dalam Kehidupan

Polimer sintetis mempunyai aplikasi yang begitu luas dan telah banyak
menggantikan materi lain, seperti kayu, wol, kertas, karet alam, dan juga logam karena
sifatnya yang tahan korosi, jauh lebih ringan di samping murah. Perhatikanlah contoh
aplikasinya di bawah ini:

Tabel 2. Kegunaan Polimer dalam Kehidupan.

Polimer Gambar Ket


PVC Ada yang lunak dan kaku,
tergantung jenis aditif yang
ditambahkan.
PVC lunak digunakan untuk
selang air, jas hujan, dan
insulasi listrik. Sedangkan
PVC kaku untuk pipa limbah,
lantai, dan panel.

Polistirena Memiliki beberapa macam


bentuk, yakni:

Makromolekul (Polimer)
19
- Sebagai plastik yang kaku
dan mudah pecah untuk
kotak kaset, dan peralatan
sendok/garpu/pisau plastik.
-Sebagai foam, yakni
styrofoam yang memiliki
insulator panas yang baik
sehingga digunakan untuk
wadah minuman/ makanan,
di samping sebagai gabus
penahan benturan dalam
kemasan alat elektronik.
-Sebagai plastik tangguh
dengan teknik produksi
khusus dan penggunaan
aditif untuk aplikasi
komputer, perabot rumah
tangga, dan dinding.
Teflon (PTFE) Bersifat tangguh, tahan panas
dan zat kimia. Teflon
digunakan sebagai lapisan anti
lengket pada alat masak dan
alat ski.

Poliester (PET)/ Memiliki sifat anti kusut dan


Dacron digunakan sebagai serat
tekstil.

Makromolekul (Polimer)
20
Polimetanal Termoset yang tahan panas
dan digunakan sebagai ketel
listrik.

Perspex Termoplas yang ringan, kuat,


dan transparan. Perspex
digunakan untuk glove box
yang memungkinkan
eksperimen dilakukan dalam
kondisi inert, steril, kering,
bebas debu, dan aman.

Kevlar Tahan suhu tinggi dan api,


memiliki daya hantar panas
yang rendah dan kekuatan
tarik yang lebih tinggi
dibanding baja, tahan zat
kimia dan anti gores. Kevlar
digunakan untuk pakaian
tahan api, jaket anti peluru,
helm, dan ban pesawat
terbang.

Dampak Polimer Sintetis dalam Kehidupan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, polimer sintetis banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari seperti, kantong plastik, plastik pembungkus makanan dan minuman,
alat-alat listrik, dan alat-alat rumah tangga. Selain memiliki manfaat, polimer sintesis juga
berdampak negatif terhadap lingkungan. Perhatikan gambar di bawah ini:

Makromolekul (Polimer)
21
Gambar 8. Dampak polimer terhadap lingkungan.

Dampak negatif dari polimer sintetis terhadap lingkungan di antara lain sebagai
berikut:
1. Barang-barang yang berasal dari polimer sintetis tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme. Akibatnya, barang-barang tersebut akan menumpuk dalam bentuk
sampah yang tidak dapat membusuk. Sehingga, dapat menyebabkan penyumbatan
saluran air yang menyebabkan banjir dan polusi air.

2. Sampah polimer sintetis jika dikuburkan akan menyebabkan polusi tanah, karena benda-
benda tersebut tidak akan hancur.

3. Sampah polimer sintetis tidak boleh dibakar, karena akan menyebabkan polusi udara dan
juga dapat menghasilkan senyawa dioksin. Senyawa dioksin adalah suatu senyawa gas
yang sangat beracun dan bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker).

Gambar 9. Dampak polimer.

4. Plastik yang berasal dari Polimer


Vinil klorida tidak berbahaya
tetapi, monomernya Vinil
klorida sangat beracun dan
karsinogenik yang dapat mengakibatkan cacat lahir.

5. Plastik yang digunakan sebagai pembungkus makanan, jika terkena panas dikhawatirkan
monomernya akan terurai dan akan mengontaminasi makanan.

6. Polytetrafluoroethylena (PTFE) atau teflon mengandung PTFE intoxicosis, berupa gas


beracun yang dapat mematikan, yang terdapat pada bahan anti lengket pada teflon. Gas
PTFE tersebut dapat menyebabkan gangguan pernafasan serius, sesak nafas, meracuni
darah, sakit kepala, batuk, radang tenggorokan, dan panas.

Makromolekul (Polimer)
22
Untuk mengurangi pencemaran plastik dapat dilakukan:
a. Mengurangi penggunaan plastik.
b. Memisahkan sampah plastik dengan sampah organik, sehingga dapat didaur ulang.
c. Jangan membuang sampah plastik sembarangan.
d. Jangan membakar sampah plastik.
e. Untuk menghindari bahaya keracunan akibat penggunaan plastik :
1) gunakan kemasan makanan yang lebih aman, seperti gelas,
2) gunakan penciuman, jika makanan/minumam  bau plastik jangan
dikonsumsi.
f. Biodegradable polimer.

RANGKUMAN
 Polimer berasal dari kata poli ( banyak) dan mer( monomer : satu unit pembentuk)
jadi, polimer merupakan molekul besar atau makro molekul ( molekul raksasa ) yang
tersusun dari monomer-monomer.
 Berdasarkan sumbernya polimer dibagi menjadi 2 yaitu polimer alam dan polimer
sintetis.
 Berdasarkan jenis reaksinya polimerisasinya,polimer dikelompokkan menjadi:
 Polimer adisi terbentuk dari penggabungan monomer-monomer melalui reaksi
polimer adisi yang melibatkan ikatan rangkap
 Polimer kondensasi terbentuk dari penggabungan monomer-monomer melalui
polimerisasi kondensasi dimana dilepas molekul kecil.seperti H2O,HCl
 Berdasarkan jenis monomernya,polimer sintetis dikelompokkkan menjadi :
 Homopolimer,yakni polimer yang terdiri dari monomer-monomer sejenis
 Kopolimer,yakni polimer yang terdiri dari setidaknya 2 jenis monomer
 Berdasarkan sifatnya,polimer sintetis dapat dikelompokkkan menjadi :
 Termoplas bersifat lunak jika dipanaskan,dan dapat dicetak kembali menjadi
bentuk lain
Makromolekul (Polimer)
23
 Termoset mempunyai bentuk permanen dan tidak menjadi lunak jika
dipanaskan
 Elastomer bersifat elastis atau dapat mulur jika ditarik dan kembali ke bentuk
awal jika gaya tarik dihilangkan

DAFTAR PUSTAKA

Endang Susilowati,2009,Theory and Application of Chemistry 3.solo: Bilingual

Johari, J.M.C, dan Rachmawati N dkk. 2008. Kimia SMA dan MA untuk Kelas XII.

Jakarta :Esis

Justiana,Sandri dan Muchtariadi. 2009, Chemistry for Senior High School Bilinggual.

Jakarta :Yudistira

Rufaida, Anis Dyah dan Waldjinah. 2012. Pegangan Guru Kimia. Jakarta : Intan Pariwara

Makromolekul (Polimer)
24

Anda mungkin juga menyukai