Anda di halaman 1dari 7

MODUL GINJAL, BSK, ISK

A. BENIGN PROSTATE HYPERPLASIA (BPH)


1) Etiologi
Idiopatik -> Hormon dihidrotestoren
2) Gejala
 Sindroma Luts (Kencing tidak lampias)
 Peningkatan frekuensi miksi
 Miksi menetes
 Mengedan saat miksi
 Miksi tersendat
 Terbangun malam hari untuk miksi
3) Pmx
Rectal Toucher -> Prostat Membesar, kenyal, Nodul (-), Nyeri (-)
USG -> Volume prostat, volume urin residual flowmetri, menilai pancaran urine <15 cc
4) Tx
 Ringan (IPPS15ml/s) → Watchful waiting
 Sedang (IPPS 9-18, maks. flow rate 10-15 ml/s) → Medikamentosa: α-blocker
(tamsulosin,doxazosin atau terazosin); anti androgen (inhibitor 5-α reduktase)
 Berat (IPPS >18, maks. flow rate < 10 ml/s Operatif terbuka bila ≥ 100 cc, endoskopik
TURP.
B. TORSIO TESTIS
1) Etiologi
Idiopatik (Hiperaktivitas -> terjadi pada anak {Terpelintir Spermatic Cord})
2) Gejala
Nyeri pada scrotum -> berat, akut, tiba-tiba
Factor risiko (+)
Terdapat Angle Sign (+), Phen Sign (-), dan Refcreamaster (-)
Tidak didapatkan tanda inflamasi di scrotum
3) Pmx
USG Doppler -> Menilai Vaskularisasi ↓↓
4) Tx
< 6 jam : Distorsi manual (Orchidopexy)
≥ 6jam : Orchidotami
C. BATU SALURAN KEMIH (BSK)
Batu radiopak -> putih (Kalsium atau struvit)
Batu Radiolusen -> gelap (Asam urat/sistin)
1) Nefrolitiasis
 Nyeri ketok CVA (+)
 Nyeri pinggang
 Nyeri kolik
2) Pyelonefritis
 Demam Tinggi
 Menggigil
 Nyeri ketok CVA (+)
 Nyeri pinggang
 Tx : Flourokuinolon (rawat jalan)
Seftriakson (rawat inap)
3) Ureterolithiasis
Nyeri menjalar hingga ke selangkangan/ labia (terutama ureter distal)
4) Urethritis
Nyeri menjalar
5) Vesikolitiasis
 Nyeri suprapubic (+)
 BAK dipengaruhi perubahan posisi -> Ganti posisi BAK lancar kembali
 Pmx -> USG (Choic Shadow, Hidronefrosis, Pionefrosis atau pengkerutan ginjal)
6) Sistitis
 Nyeri suprapubic (+)
 Gejala saluran kemih bawah (urgensi, frekuensi)
 Tx -> Fluorokuinolon
Kotrimoksasol
Nitrofurantion
7) Uretrolititiasis
 Nyeri di penis saat BAK (+) -> Anterior
 Nyeri di Perineum/Rectum BAK -> Posterior
 Teraba bagian keras
 Retensi urin
8) Uritritis
Nyeri BAK (+)
Pemeriksaan Penunjang
 Awal : Urinalisa -> Hematuria (eritrosit > 5 lpb, Kristal +)
 Lanjutan : BNO -> Radiopak
BNO IVP -> Radiolusen, kontraindikasi Cr ≥ 1,5
USG Ginjal -> Accoustic Shadow
CT Scan Non Kontras -> Gold Standar
Tatalaksana
 Non Farmako = konservatif, hidrasi, bionat
 Farmako = analgetik, spasmolitik (∝- β locker)
 Ukuran Batu : ≤ 5 mm -> konservatif
5-9 mm -> ESWL
10-19 mm -> URS
≥20 mm -> pembedahan (PCNL)
D. INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
1) Etiologi
Bakteri Escherichia coli 70-95%. Staphylococcus sp., Pseudomonas aeruginosa, Klebsiella
spp Acinetobacter spp dan Enterobacter spp.
2) Gejala
 Anyang-anyangan/kencing sering sedikit-sedikit (urgensi)
 Sakit/nyeri punggung bagian bawah
 Nyeri suprapubik
 Sering buang air kecil
 Disuria atau rasa panas saat BAK
 Hematuria
 Sering demam tanpa batuk pilek (terutama pada anak)
 Kadang-kadang mual muntah
3) Pmx
 Urinalisis-> Keruh bahkan dapat disertai warna merah (hematuria), leukosituria, nitrit
dan bakteri positif
 Kultur urin (untuk ISK berulang) : uropatogen pada biakan urin porsi tengah ≥105
CFU/ml.
 USG saluran kemih, BNO untuk menyingkirkan obstruksi atau batu saluran kemih
4) Diagnosis Klinis
a. ISK non-komplikata akut pada wanita; sistitis non-komplikata akut pada wanita
 Presentasi klinis: Disuria, urgensi, frekuensi, nyeri suprapubik, tidak ada gangguan
berkemih 4 minggu sebelumnya
 Laboratorium: ≥10 leukosit/mm3 , uropatogen pada biakan urin porsi tengah ≥103
CFU/ml*
b. Pielonefritis non-komplikata akut
 Presentasi klini: Demam, menggigil, nyeri pinggang, diagnosis lainnya
dieksklusikan, tidak ada riwayat atau bukti klinis kelainan urologis (USG, radiografi)
 Laboratorium: ≥10 leukosit/mm3 , ≥104 CFU/ml*

c. ISK komplikata
 Presentasi klinis: Kombinasi gejala ISK non-komplikata akut dan pielonefritis non-
komplikata akut, terdapat faktor yang berhubungan dengan ISK komplikata (ada
kelainan struktur dan fungsi saluran kemih, laki-laki, wanita hamil)
 Laboratorium: >10leukosit/mm3 , >105 CFU/ml* pada wanita, >104 CFU/ml* pada
pria atau kateter urin pada wanita
d. Bakteriuria asimtomatik
 Presentasi klinik Tidak ada gangguan berkemih
 Laboratorium >10 leukosit/mm3 , >105 CFU/ml* pada 2 biakan urin porsi tengah
yang berurutan >24 jam
e. ISK Rekuren
 Presentasi klinis Minimal 3 episode infeksi non-komplikata pada kultur 12 bulan
terakhir, hanya pada wanita, tidak ada kelainan struktural/fungsional
 Laboratorium < 103 CFU/ml *
*Uropatogen pada biakan urin porsi tengah

5) Tx
a) Anak
 Cefixime : <13thn : 2x16 mg/kgBB
>13thn : 2x400 mg/kgBB
 Amoxicillin/clavulanicacid : <13 thn : 3 x 20-40 mg/kgBB (7-10 hari)
 Trimetropim/Sulfamethoxazole : 2 x 8 mg/kgBB (7-10 hari)
b) Dewasa
 Ciprofloxacin : 2x500 mg (Wanita -> 3 hari, Laki-laki -> 10-14 hari)
 Trimetropim/Sulfamethoxazole : 2x160-800 mg (Wanita -> 3 hari, Laki-laki -> 10-
14 hari)
 Amoxicillin/clavulanicacid : 3x125-500 mg (Wanita -> 3 hari, Laki-laki -> 10-14
hari)
c) Ibu Hamil
Amoxicillin/clavulanicacid : 3x125-500 mg

Anda mungkin juga menyukai