Anda di halaman 1dari 68

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA

Oleh

PAJAR AJI NUGRAHA

NIM. 19010032

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN

AKADEMI MINYAK DAN GAS BALONGAN

INDRAMAYU

2022
LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA

Oleh

PAJAR AJI NUGRAHA

NIM. 19010032

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN

AKADEMI MINYAK DAN GAS BALONGAN

INDRAMAYU

2022

i
ABSTRAK

Salah satu permasalahan pemboran adalah masuknya fluida pemboran ke dalam


formasi yang disebabkan adanya ruang terbuka pada formasi yang melebihi
ukuran diameter dari partikel lumpur atau disebakan juga oleh tekanan lubang bor
melebihi tekanan rekah formasinya, permasalahan ini adalah lost circulation
(hilang sirkulasi). Sumur yang berada di Lapangan Y ini yaitu Sumur S
mengalami permasalahan tersebut. Pada saat operasi pemboran berlangsung,
terjadi lost circulation sebanyak tiga kali yaitu pada kedalaman 500 m, 620 m, dan
780 m. Jenis loss yang terjadi adalah partial loss karena lumpur yang hilang hanya
sebagian saja. Formasi pada zona loss terdiri dari limestone dan sisipan sandstone
yang memiliki pori-pori besar. Selain diamati dari keadaan formasi, perhitungan
Tekanan Hidrostatik (Ph), Tekanan Rekah Formasi (Pfr) dan Tekanan Formasi
(Pf) dilakukan untuk memastikan faktor penyebab loss tersebut. Berdasarkan hasil
perhitungan didapat besar Ph<Pfr, jadi dapat dipastikan bahwa lost circulation
pada Sumur S tidak disebabkan oleh faktor mekanik tetapi diakibatkan oleh faktor
formasi yang memiliki pori-pori besar. Untuk metode penanggulangannya
menggunakan LCM (Lost Circulation Material). LCM dapat menanggulangi lost
circulation pada Sumur S, terbukti dengan lumpur yang disirkulasikan kembali ke
permukaan tidak berkurang.

Kata kunci: Lost Circulation, Tekanan Hidrostatik, Tekanan Formasi, Tekanan


Rekah Formas

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Resmi

Praktikum Mekanika Fluida

Oleh

PAJAR AJI NUGRAHA

NIM. 19010032

Diajukan guna memenuhi penilaian Mata Kuliah Mekanika Fluida


untuk gelar Diploma III pada Program Studi Teknik Perminyakan
Akademi Minyak dan Gas Balongan

Indramayu

Indramayu,… Juli 2022

Disetujui oleh,
Penanggung Jawab Kelompok

NADA RIHADATUL
AISY

iii
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Resmi

Praktikum Mekanika Fluida

Oleh

PAJAR AJI NUGRAHA


NIM. 19010032

Diajukan guna memenuhi penilaian Mata Kuliah Mekanika Fluida untuk gelar Diploma III pada Program Studi Teknik Perm
Akademi Minyak dan Gas Balongan

Indramayu

Indramayu,… Juli 2022

Disetujui oleh,
Laboran Praktikum Mekanika Fluida

Witra.S.SI

iv
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Resmi

Praktikum Mekanika Fluida

Oleh

PAJAR AJI NUGRAHA


NIM. 19010032

Diajukan guna memenuhi penilaian Mata Kuliah Mekanika Fluida untuk gelar Diploma III pada Program Studi Teknik Perm
Akademi Minyak dan Gas Balongan

Indramayu

Indramayu,… Juli 2022

Disetujui oleh,

Dosen Mata Kuliah Mekanika Fluida Dosen Mata Kuliah Mekanika Fluida

Nama Dosen dan Gelar Nama Dosen dan Gelar

v
LEMBAR PERSEMBAHAN

Saya persembahkan kepada

Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kemudahan dan

ridho-Nya dalam menyelesaikan laporan ini.

Keluarga khususnya kedua orangtua yang senantiasa memberikan

dukungan baik berupa doa maupun materi yang tak ternilai

jumlahnya dan tiada hentinya tercurahkan untuk saya dan

bertekad akan membalas setiap jasa kedua orangtua saya dengan

kesuksesan dan kebahagiaan.

Dosen Mata Kuliah Fisika Dasar dan asisten praktikum yang

sabar dan dengan kelapangan mereka memberikan arahan dan

bimbingannya kepada kami yang belum atau bahkan tidak

mengenal Fisika.

Teman-teman Teknik Perminyakan A 19, khususnya teman

Kelompok 2 yang telah bekerja sama dalam suka maupun duka

selama praktikum.

Teman-teman satu kosan yang telah membantu dan meramaikan

suasana dan kamu pastinya yang setiap detiknya selalu mengerti

dan memberikan semangatkepada saya.

vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Pajar Aji Nugraha


DATA PRIBADI
Tempat, Tanggal Lahir : Garut,28 April 2002

Alamat : Garut

Agama : Islam

Telepon : 082127874896

E-mail : pajar.aji86@gmail.com

2020 - sekarang Akademi Minyak dan Gas Balongan


PENDIDIKAN
Indramayu 2017 - 2020 MA Baitul arqom al islami
2014 - 2017 SMPN 1 Cigedug Garut

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat

menyelesaikan “Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida”. Kami menyadari

bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,

kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan demi tercapainya

laporan yang lebih baik.

Pembuatan laporan resmi ini bertujuan untuk memenuhi tugas Mata

Kuliah Mekanika Fluida, memenuhi syarat untuk Yudisium, menambah wawasan

ilmu para mahasiswa khususnya di bidang Fisika baik itu secara teori maupun

praktiknya, melatih mahasiswa untuk membuat laporan resmi, mengetahui alat-

alat laboratorium yang digunakan dalam kegiatan praktikum dan fungsi alat-alat

tersebut.

Adapun isi “Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida” ini

menguraikan tentang Manometer dan Viskositas Bola Jatuh.

Dengan adanya “Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida” ini selain

untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen Mata Kuliah Mekanika Fluida

mudah- mudahan juga memenuhi Sebagian kebutuhan pembaca yang memerlukan

laporan karya ilmiah berbahasa Indonesia, khususnya dalam bidang Mekanika

Fluida.

Indramayu, Juli 2022

Penyusun

viii
UCAPAN TERIMAKASIH

Pada kesempatan yang baik ini izinkan penyusun mengucapkan terima

kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini,

diantaranya:

1. Kedua orangtua yang tiada lebih memberikan seluruh pengorbanan dan kasih

sayangnya.

2. Bapak H. Nahnudin Islami, M.Si., selaku Ketua Yayasan Bina Islami

danAkademi Minyak dan Gas Balongan.

3. Ibu Hj. Hanifah Handayani, M.T., selaku Direktur Akademi Minyak dan Gas

Balongan.

4. Ibu ………, selaku Dosen Mata Kuliah Mekanika Fluida.

5. Ibu ………, selaku Dosen Mata Kuliah Mekanika Fluida.

6. Ibu ………, selaku Laboran Kuliah Mekanika Fluida.

7. Dandy Pratama, selaku Asisten Praktikum Mekanika Fluida.

8. Firman Akbar Fadilah, selaku Asisten Praktikum Mekanika Fluida.

9. Hamdan Aria Munandar, selaku Asisten Praktikum Mekanika Fluida.

10. Nada Rihadatul Aisy, selaku Asisten Praktikum Mekanika Fluida.

11. Siti Nurhalimah, selaku Asisten Praktikum Mekanika Fluida.

12. Vikry Alfian Faridi, selaku Asisten Praktikum Mekanika Fluida.

ix
.

13. Teman-teman ….

14. Semua pihak…………….

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

ABSTRAK..............................................................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii

LEMBAR BEBAS REVISI.................................................................................vii

LEMBAR PERSEMBAHAN...............................................................................ix

DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................................xii

KATA PENGANTAR.........................................................................................xiii

UCAPAN TERIMAKASIH...............................................................................xiv

DAFTAR ISI.........................................................................................................xii

DAFTAR GAMBAR............................................................................................xv

DAFTAR TABEL...............................................................................................xvi

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang...................................................................................1

1.2 Tujuan.................................................................................................1

1.2.1 Tujuan Umum.....................................................................1

1.2.2 Tujuan Khusus....................................................................2

1.3 Manfaat...............................................................................................2

1.3.1 Manfaat untuk Kampus......................................................2

1.3.2 Manfaat untuk Asisten Praktikum Mekanika Fluida..........2

1.3.3 Manfaat untuk Praktikan....................................................2

xi
1.4 Waktu Pelaksanaan.............................................................................2

BAB II TINJAUAN TEORI..................................................................................3

2.1 Manometer..........................................................................................3

2.2 Viskositas Bola Jatuh.........................................................................3

BAB III METODOLOGI......................................................................................4

3.1 Metode Literatur.................................................................................4

3.2 Metode Wawancara............................................................................4

3.3 Metode Observasi...............................................................................4

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN.................................5

4.1 Praktikum Manometer........................................................................5

4.1.1 Alat dan Bahan...................................................................5

4.1.1.1 Alat......................................................................5

4.1.1.2 Bahan....................................................................5

4.1.2 Prosedur Percobaan............................................................5

4.1.3 Hasil Pengamatan...............................................................5

4.1.4 Pengolahan Data.................................................................5

4.1.5 Analisa percobaan..............................................................5

4.1.5.1 Analisa Data.........................................................5

4.1.5.2 Analisa Kesalahan................................................5

4.1.6 Pembahasan........................................................................5

4.2 Praktikum Viskositas Bola Jatuh........................................................6

4.2.1 Alat dan Bahan...................................................................6

4.2.1.1 Alat.......................................................................6

xii
4.2.1.2 Bahan....................................................................6

4.2.2 Prosedur Percobaan............................................................6

4.2.4 Pengolahan Data.................................................................6

4.2.5 Analisa Percobaan..............................................................6

4.2.5.1 Analisa Data.........................................................6

4.2.5.2 Analisa Kesalahan................................................6

4.2.6 Pembahasan........................................................................6

BAB V PENUTUP..................................................................................................7

5.1 Kesimpulan.........................................................................................7

5.2 Saran...................................................................................................7

5.2.1 Saran Untuk Akamigas Balongan......................................7

5.2.2 Saran Untuk Asisten Praktikum.........................................7

5.2.3 Saran Untuk Praktikan........................................................7

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xiii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Manometer........................................................................................10

xiv
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Manometer..........................................................20

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Laporan Sementara Percobaan 1 Manomete

xvi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan praktikum dapat berlangsung dengan baik dan sesuai hasil yang
diharapkan jika individu tersebut menguasai keterampilan proses sains.
Keterampilan proses sains adalah keterampilan yang digunakan oleh ilmuwan
ketika melakukan penyelidikan ilmiah (Lindrawati & Rohandi, 2015). Menurut
Özgelen (2012), science process skills (SPS) are the thinking skills that scientists
use to construct knowledge in order to solve problems and formulate results. The
Science Process Skills are a necessary tool to produce and use scientific
information, to perform scientific research, and to solve problems (Aktamis &
Ergin, 2008). The skills of the process of Mekanika Fluida merupakan mata kuliah
dasar pada pembelajaran Mekanika Fluida. Dalam proses pembelajarannya,
mekanika fluida tidak hanya mengkaji mengenai berbagai teori mengenai apa itu
fluida gas ataupun cair melainkan juga perilaku serta gerak fluida tersebut.
Kegiatan praktikum yaitu kegiatan yang bertujuan untuk memverifikasi suatu
konsep pembelajaran (Kuswanto, Astalini, & Kurniawan, 2017). Selain dapat
membantu dalam menunjang teori, dengan kegiatan praktikum mahasiswa dapat
dilatih dalam menumbuhkan keterampilan melakukan eksperimen, seperti
keterampilan dalam menggunakan alat ukur, keterampilan dalam memilih metode
pengambilan data pengukuran, keterampilan mengolah data yang diperoleh dan
sebagainya (Kustijono, 2011). Salah satu praktikum paling dasar dalam
pembelajaran Mekanika Fluida yaitu praktikum Mekanika Fluida dasar. Dalam
praktikum Mekanika Fluida, materi yang sangat berpengaruh dan sangat penting
dalam menunjang perkuliahan di Jurusan Teknik Perminyakan salah satunya yaitu
materi manometer dan viskositas. Manometer adalah alat pengukuran yang
digunakan untuk mengukur suatu tekanan fluida. Percobaan yang dilakukan pada
praktikum manometer yaitu melakukan pengukuran fluida minyak dengan tabung
manometer U. Viskositas sendiri ialah ketahanan suatu fluida untuk terdeformasi
(mengalami perubahan bentuk), percobaan yang dilakukan adalah dengan
melakukan percobaan viskosimeter bola jatuh yaitu mengukur viskositas dengan
melakukan percobaan dengan menjatuhkan bola ke fluida – fluida yang berbeda
Umumnya, kegiatan praktikum dilakukan dengan mencontoh Langkah-
langkah yang telah didemonstrasikan oleh laboran ataupun asisten dosen. Model
pelaksanaan praktikum Mekanika Fluida yang selama ini dilakukan adalah dengan
mencontoh semua hal yang berkaitan dengan praktikum dimulai dari petunjuk
/Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 17
praktikum sampai alat telah disediakan oleh laboran. Pada materi pengukuran
menyatakan bahwa keterampilan proses sains mahasiswa mengenai pendidikan
Mekanika Fluida yaitu tergolong tidak baik. Materi pengukuran pada praktikum
tersebut juga terbilang sedikit yaitu hanya 2 materi yaitu manometer dan viskositas.
Panduan penuntun praktikum yang belum maksimal penggunaannya menyebabkan
mahasiswa lebih cenderung pasif dalam melakukan kegitan praktikum. Hal ini
dikarenakan, panduan penuntun praktikum yang digunakan telah memuat segala hal
yang dibutuhkan dalam proses praktikum beserta materi pembelajaran pada setiap
pertemuan sehingga belum memenuhi tuntutan dari kurikulum untuk membuat
mahasiswa lebih aktif dan menumbuhkan keterampilan proses dalam proses
pembelajaran.
Walaupun ilmu Mekanika Fluida cukup sulit untuk pelajari, tapi untuk sedikit
tahu tentang Ilmu Mekanika Fluida, merupakan sesuatu yang penting bagi kita.
Oleh karena itu, Akademi Miyak dan Gas Balongan sebagai kampus yang
didalamnya menghadirkan program studi teknik perminyakan, mata Kuliah
Mekanika Fluida dan Praktikum Mekanika Fluida, dimana dalam proses
pembelajarannya menginginkan para Mahasiswanya tahu lebih banyak tentang Ilmu
Mekanika Fluida dan tidak hanya mengetahui teori yang didapat ketika belajar,
tetapi juga dituntut bisa menerapkan Ilmu Mekanika Fluida tersebut dengan baik.
Untuk itu, setelah melakukan praktikum tersebut, penyusun bermaksud untuk
menyusun hasil praktikum ke dalam sebuah laporan yang berjudul "LAPORAN
RESMI PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA".
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum

1. Memenuhi tugas yang diberikan oleh mata Dosen Mata Kuliah Mekanika
Fluida Dasar.
2. Memenuhi syarat untuk mengikuti Yudisium.
3. Melatih mahasiswa dalam melakukan kegiatan praktikum.
4. Menambah wawasan tentang ilmu Mekanika Fluida bagi para mahasiswa
baik teori maupun prakteknya.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Memahami fungsi tabung Manometer.
2. Memahami cara menggunakan tabung Manometer.
3. Memahami prinsip kerja Manometer tabung U.
4. Mengukur tekanan

/Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 18


1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat untuk Akamigas Balongan
1. Sebagai sarana tolak ukur tentang pengetahuan mahasiswa mendapatkan
ilmu dari segi praktik.
2. Sebagai sarana salah satu syarat untuk menyelesaikan sidang yudisium.
3. Sebagai sarana dalam membuktikan teori yang diajarkan di Akamigas
Balongan.
4. Sebagai sarana membantu proses pemahaman dan penilaian dalam mata
kuliah Mekanika Fluida.
5. Sebagai sarana tolak ukur tentang pengetahuan mahasiswa mendapatkan
ilmu dari segi materi.
1.3.2 Manfaat untuk Asisten Praktikum Mekanika Fluida
1. Sebagai sarana menambah wawasan dan pengetahuan ilmu Mekanika
Fluida Dasar, baik secara teori maupun praktiknya.
2. Sebagai sarana membuktikan teori-teori para ahli dan
mengaplikasikannya dilapangan.
3. Sebagai sarana mahasiswa untuk dapat mengembangkan pengetahuan
secara teori.
4. Mendapatkan keakraban dengan asisten praktikum.
1.3.3 Manfaat untuk Praktikan
1. Dapat mengenal dan mengetahui fungsi dari alat dan bahan yang
digunakan dalam praktikum Mekanika Fluida Dasar.
2. Praktikan menjadi terlatih dalam membuat laporan resmi tulis tangan dan
laporan resmi ketik.
3. Praktikan menjadi terlatih dalam mengatur waktu antara kuliah dengan
praktikum.
4. Dapat menambah ilmu mengenai penggunaan alat ukur, dan metode
pengukuran secara teori maupun praktik.
5. Dapat menjadikan referensi untuk judul kerja praktek dan tugas akhir.
1.4 Waktu Pelaksanaan
Laporan ini berjudul Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida.
Praktikum Mekanika Fluida ini dilaksanakan di Laboratorium Mekanika Fluida
Akademi Minyak dan Gas Balongan Indramayu. Laporan resmi ini merupakan
laporan akhir dari serangkaian praktikum Mekanika Fluida yang telah diikuti oleh
Mahasiswa dan Mahasiswi program studi Teknik Perminyakan semester 2.
Praktikum Mekanika Fluida ini dilakukan guna memenuhi tugas mata kuliah
/Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 19
Mekanika Fluida serta agar mahasiswa dan mahasiswi paham mengenai Mekanika
Fluida baik secara teoritis maupun praktek.
Praktikum Pembuatan dan Mekanika Fluida Dasar dilaksanakan pada hari
tanggal 30 Juni 2022 yaitu mengenai percobaan manometer tabung U dan
viskositas bola jatu. Pengenalan Alat-alat dan Bahan Serta Fungsinya yang
bertujuan untuk mengetahui fungsi alat dan bahan, memahami tata cara penggunaan
alat, memahami bentuk alat dan bahan. Technical Meeting dilaksanakan tanggal 26
Juni 2022. Para praktikan melakukan praktikum atas bimbingan dari Dosen Mata
Kuliah Mekanika Fluida dan para Asisten Praktikum untuk memenuhi tugas.
Diadakannya praktikum Mekanika Fluida Dasar ini dikarenakan untuk memberikan
pengetahuan dan pembelajaran tentang penerapan ilmu dasar-dasar operasi
pemboran khusunya mengenai lumpur pemboran bagi mahasiswa. Praktikum
Mekanika Fluida Dasar dilaksanakan dengan cara melakukan percobaan di
Laboratorium Mekanika Fluida Akamigas Balongan, serta dibimbing oleh Asisten
Praktikum Pembuatan dan Mekanika Fluida Dasar.

/Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 20


BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Manometer
Manometer adalah suatu alat untuk mengukur tekanan zat cair.
Manometer tabung U adalah alat ukur tekanan yang sangat sederhana.
Pengamat bisa langsung melihat perbedaan tekanan dari tabung yang sudah
diskalakan. Manometer biasanya digunakan untuk pengukuran tekanan zat
cair yang tidak terlalu tinggi atau mendekati atmosfir. Manometer adalah
alat yang digunakan secara luas pada audit energi untuk mengukur
perbedaan di dua titik yang berlawanan. Jenis manometer tertua adalah
manometer kolom cairan. Versi manometer sederhana kolom cairan adalah
bentuk pipa U yang diisi cairan setengahnya biasanya berisi minyak, air,
atau air raksa, dimana pengukuran dilakukan pada satu sisi pipa, sementara
tekanan yang mungkin terjadi karena atmosfir di terapkan pada tabung yang
lainya. Perbedaan ketinggian cairan memperlihatkan tekanan yang terukur.
Berdasarkan penjelasan diatas, manometer adalah alat ukur yang sederhana
dan simple dalam proses pengukuran. Prinsipnya adalah:
• Pada gambar A adalah manoter tabung U yang diisi zat cair setengahnya.
Pada tabung tersebut diberi skala yang telah dikalibrasi agar hasil
pengukuran dapat dipertimbangkan • Pada gambar B di bagian kiri dari
tabung diberi tekanan sehingga cairan pada tabung sebelah akan naik sejauh
tinggi yang ditunjukkan di skala. Nilai dari tekanan adalah penjumlahan
hasil pembacaan di atas dan di bawah angka nol
2.1.1 Fungsi Manometer
Manometer berfungsi sebagai alat pengukur tekanan gas. Alat-
alat ini umumnya mengukur tekanan gas yang dekat atau di bawah
tekanan atmosfer karena tekanan atmosfer digunakan sebagai
pengukur untuk perbandingan. Manometer biasanya diisi dengan
cairan padat, seperti merkuri atau minyak, untuk menentukan
tekanan gas. Keduanya berfungsi dengan menerapkan tekanan gas

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 21


ke fluida padat di satu sisi sementara tekanan atmosfer alami
diterapkan ke sisi lain. Desain umum termasuk tabung berbentuk U
dengan cairan di bagian bawah, memiliki fungsi yang dengan
mudah membaca perbedaan tekanan di satu sisi. Namun, desain
canggih lainnya memiliki bentuk face digital. Para ilmuwan dapat
menentukan tekanan gas dengan membandingkan perbedaan
ketinggian antara dua kolom cairan. Karena instrumen ini
tergantung pada tekanan atmosfer, salah satu perhatian dalam
menggunakan manometer adalah varian tekanan atmosfer. Nah,
instrumen satu ini rentan terhadap berbagai tekanan sehingga
mustahil untuk melakukan pengukuran yang tepat. Karena
perbedaan ini, para ilmuwan sering menggunakan jumlah tekanan
atmosfer rata-rata untuk mencapai hasil yang dapat diandalkan.
Teknologi yang digunakan dalam manometer digunakan dalam
instrumen lain, seperti barometer. Meskipun instrumen ini
beroperasi berdasarkan dinamika fluida yang sama, barometer
sepenuhnya merupakan instrumen tertutup, yang dirancang untuk
mengukur perubahan signifikan dalam tekanan udara.
2.1.2 Tekanan Hidrostatik
Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang diakibatkan oleh gaya
yang ada pada zat cair terhadap suatu luas bidang tekan pada
kedalaman tertentu. Besarnya tekanan ini bergantung kepada
ketinggian zat cair, massa jenis, dan percepatan gravitasi. Tekanan
Hidrostatika hanya berlaku pada zat cair yang tidak bergerak.
Menurut hukum tekanan hidrostatis, “Tekanan hidrostatis yang
terletak pada semua titik yang terletak pada suatu bidang datar
dalam suatu jenis zat cair yang sama besarnya sama.” Hukum
tekanan hidrostatis berlaku jika zat cair dalam keadaan diam (tidak
mengalir)

Ph = p g h
………................................Persamaan

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 22


1.1
Dimana :
Ph: Tekanan Hidrostatis (Pa)
p : Densitas Fluida (kg.m-3)
g : Percepatan gravitasi bumi (9,8 m.s-2)
h : Kedalaman Fluida (m)
2.1.3 Pressure head (Tekanan Head)
Untuk beberapa fluida cair, tekanan head sering digunakan
untuk menjabarkan tekanan dari cairan dalam tangki atau pipa. Ini
ditunjukan untuk tekanan statik yang dihasilkan oleh berat dari
suatu cairan seperti yang telah dijabarkan diatas. Tekanan ini
hanya bergantung pada tinggi dari suatu cairan dan kerapatan
cairan (massa persatuan volume). Pada suatu persamaan, jika
fluida cair diisikan ke dalam tangki, maka tekanan pada bagian
bawah dari tangki tersebut diberikan dengan persamaan:

Ph = r.g.h

………................................Persamaan 1.2

Dimana:
P : Tekanan (Pa)
r : Kerapatan Fluida cair (kg.m-2)
g :Percepatan gravitasi (9,8 m.s-2)
h : Kedalaman fluida cair (m)
2.1.4 Sifat-sifat Fluida

Beberapa di antara sifat-sifat fluida adalah :

1. Densitas (massa jenis) dan berat spesifik: Densitas adalah


massa per satuan volume, sedangkan berat spesifik adalah
berat per satuan volume
2. Pressure: Dalam hal ini, ada tekanan absolut dan ada juga

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 23


tekanan ukur (gauge pressure). Yang disebut terakhir tidak
lain adalah tekanan absolut dikurangi tekanan atmosfir (1
atm). Tekanan fluida biasanya diukur dengan manometer
(cairan) atau barometer (gas)
3. Temperatur (suhu), panas spesifik (spesific heat), konduksi
termal, dan koefisien ekspansi termal: Panas spesifik adalah
jumlah energi panas yang diperlukan untuk menaikkan satu
sayuan massa sebesar satu derajat. Konduktivitas termal
menunjukkan kemampuan fluida untuk menghantarkan
(mengkonduksikan) panas. Sedangkan koefisien ekspansi
termal menunjukkan kemampuan fluida untuk
menghantarkan antara temperatur dan densitas pada tekanan
konstan
4. Compressibility: Dalam hal ini, fluida bisa dibagi
menjadi compresible fluid dan incompressible fluid. Secara
umum, cairan bersifat compressible sedangkan gas bersifat
incompresible. Kemampuan suatu fluida untuk bisa
dikompresi biasanya dinyatakan dalam bulk compressibility
modulus. Istilah compressible fluid dan incompressible fluid
hendaknya dibedakan dengan istilah compressible flow dan
incompressible flow. Compresibble flow adalahaliran dimana
densitas fluidanya berubah di dalam medan aliran, misalnya
aliran udara.
5. Viskositas: Menunjukkan resistensi satu lapisan untuk
meluncur (sliding) di atas lapisan lainnya. Definisi lain dari
viskositas dikaitkan dengan ada tidaknya geseran (shear).
Dengan demikian, viskositas berhubungan langsung dengan
besarnya friksi dan tegangan geser yang terjadi pada
partikel-partikel fluida. Dalam hal ini, fluida bisa dibedakan
menjadi viscous fluid dan inviscid fluid (kadang kala disebut
juga non viscous fluid atau frictionless fluid). Sebetulnya,

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 24


fluida pasti memiliki viskositas berapapun kecilnya. Namun
ketika viskositasnya sangat kecil dan bisa diabaikan, maka
biasanya diasumsikan sebagai inviscid fluid. Fluida yang
berada di dalam lapis batas (boundary layer) biasanya
diperlakukan sebagai viscous, sedangkan fluida yang berada
di luar lapis batas diperlakukan sebagai inviscid. Fluida
yang berada dalam lapis batas, sebagai akibat dari sidat
viskositasnya, akan membentuk gradien kecepatan. Pada
fluida Newtonian, gradien kecepatan berubah secara linier
(membentuk garis lurus) terhadap besarnya tegangan geser.
Sebaliknya, pada fluida non- Newtonian, hubungan antara
gradien kecepatan dan besarnya tegangan geser tidaklah
linier.
6. Tegangan permukaan (surface tension): Adalah besarnya
gaya tarik yang bekerja pada permukaan fluida (cair).
Definisi lainnya adalah: intensitas daya tarik-menarik
molekular per satuan panjang pada suatu garis manapun dari
permukaan fluida. Dimensi dari tegangan permukaan adalah
gaya per panjang. Contoh bagaimana efek dan tegangan
permukaan adalah, jika sebuah pisau silet diletakan secara di
atas air maka pisau silet tersebut tidak akan tenggelam
akibat adanya tegangan permukaan air.

2.1.5 Jenis Manometer


1) Manometer zat cair
Manometer zat cair biasanya merupakan pipa kaca berbentuk
U yang berisi raksa. Manometer jenis ini dibedakan menjadi
manometer raksa yang terbuka dan manometer raksa yang
tertutup.
2) Manometer raksa ujung terbuka
Manometer raksa ujung terbuka digunakan untuk mengukur

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 25


tekanan gas dalam ruang tertutup bila tekanannya sekitar 1
atmosfer. Pada pipa U berisi raksa, pada salah satu ujungnya
dihubungkan dengan ruang yang akan diukur tekanannya,
sedangkan ujung yang lain berhubungan dengan udara luar
(atmosfer)
3) Manometer raksa ujung tertutup
Manometer ini pada prinsipnya sama dengan manometer
ujung terbuka, tetapi digunakan untuk mengukur tekanan
ruangan lebih dari 1 atmosfer. Sebelum digunakan, tinggi
permukaan raksa sama dengan tekanan di dalam pipa tertutup
1 atmosfer
4) Manometer logam
Manometer logam digunakan untuk mengukur tekanan gas
yang sangat tinggi, misalnya tekanan gas dalam ketel uap. Cara
kerja manometer ini didasarkan pada plat logam yang bergerak
naik turun bila ada perubahan tekanan. Gerak ujung plat logam
diteruskan oleh jarum jam penunjuk skala. Beberapa
manometer logam antara lain manometer Bourdon, manometer
Shaffer Budenberg, dan manometer ban
5) Manometer Mac Leod
Manometer Mac Leod digunakan untuk mengukur tekanan
udara yang lebih kecil dari 1 mmHg. Cara kerja manometer
ini pada prinsipnya sama seperti manometer raksa ujung
tertutup.

2.2 Viskositas
Viskositas adalah ukuran ketahanan fluida terhadap deformasi
(perubahan bentuk) akibat tegangan geser atau perubahan deformasi
sudut (angular deformation). Viskositas banyak dipengaruhi oleh gaya
kohesi antar molekul. Viskositas dari suatu fluida dibandingkan dengan
tahanan terhadap gaya menggeser fluida pada lapisan yang satu dengan

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 26


yang lainnya. Bila suhu naik gaya kohesi akan berkurang sehingga
viskositas nya berkurang, jadi kenaikan suhu pada zat cair akan
menurunkan viskositasnya.

a) Viskositas Dinamik (Absolute)

Menurut Newton, tegangan geser dalam suatu fluida sebanding


dengan laju perubahan kecepatan normal aliran, laju kecepatan ini
juga sering disebut gradient kecepatan.

Fluida yang memenuhi persamaan ini adalah fluida newton


(Newtonian fluid) dimana viskositas tidak bergantung pada
besarnya deformasi dv/dy, contoh: air, udara, gas. Zat-zat yang
tidak memenuhi persamaan tersebur disebut non- Newtonian, dapat
bersifat plastis (pasta gigi), shear thinning (kecap), atau shear
thickening.

𝑐
µ=
𝑑𝑣/𝑑𝑦
.............................................. Persamaan 3.5

F𝑥𝐴
µ=
𝑑𝑣/𝑑𝑦 .............................................. Persamaan 3.6

Dengan faktor µ kesebandingan yang dikenal sebagai koefisien


viskositas dinamik. Dalam satuan SI, tegangan geser diekspresikan
dalam N/m2 (Pa) dan gradient kecepatan dalam (m/s).

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 27


b) Viskositas Kinematik
Viskositas kinematik didefinisikan sebagai nisbah
(perbandingan) viskositas dinamik terhadap densitas. Viskositas
kinematik adalah ukuran bagi sifat hambatan bagi cairan. Viskositas
kinematis ini dipengaruhi oleh gravitasi. Konsep dasar
viskositas kinematik adalah perkembangan dari
penggunaan cairan untuk menghasilkan aliran melalui suatu tabung
kapiler. Koefisien viskositas absolut, apabila dibagi oleh kerapatan
fluidanya disebut viskositas kinematik. Dalam sistem

metrik satuan viskositas disebut Stoke dan mempunyai satuan


centimeter kuadrat per detik. Biasanya didapatkan satuan
pembanding yang lebih kecil yaitu centistoke dan besarnya sama
dengan seperseratus stoke.

µ
V=
𝜌 ……...................................... Persamaan 3.7

Dengan dimensi luas permukaan dalam satuan SI (m2/s).

2.2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi Viskositas


1. Suhu

Jika suhu naik maka viskositas akan turun, dan begitu


sebaliknya. Hal ini disebabkan karena adanya gerakan
partikel-partikel cairan yang semakin cepat apabila suhu
ditinggikan dan menurun kekentalannya.

2. Konsentrasi Larutan
Konsentrasi merupakan ukuran yang menggambarkan
banyaknya zat di dalam suatu campuran dibagi dengan
volume total campuran tersebut. Suatu larutan dengan
konsentrasi tinggi akan memiliki viskositas yang tinggi

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 28


pula, karena konsentrasi larutan menyatakan banyaknya
partikel zat yang terlarut, gesekan antara partikel semakin
tinggi dan viskositasnya semakin tinggi pula.

3. Berat Molekul Solute


Karena dengan adanya solute yang berat akan
menghambat beban yang berat.

4. Tekanan
Semakin tinggi tekanan maka semakin besar viskositas
suatu cairan. Rumus dari tekanan dapat juga digunakan
untuk menerangkan mengapa pisau yang diasah dan
permukaannya menipis menjadi tajam. Semakin kecil luas
permukaan, dengan gaya yang sama akan dapatkan
tekanan yang lebih tinggi.

5. Penambahan Zat Lain


Penambahan gula tebu meningkatkan viskositas air.
Adanya bahan seperti bahan suspense menaikan viskositas
air. Pada minyak ataupun gliserin adanya penambahan air
akan menyebabkan viskositas akan turun karena gliserin
maupun minyak akan semakin encer, waktu alirnya
semakin cepat.

2.2.2 Viskometer Bola Jatuh


Apabila suatu benda bergerak dalam zat cair atau sebaliknya
akan timbul gaya yang besarnya berbanding lurus dengan
kecepatannya.

Pada percobaan ini bola kecil dijatuhkan pada cairan yang


diukur kekentalannya. Mula-mula bola akan mengalami
percepatan dikarenakan gravitasi, namun karena kekentalan
percepatan bola berkurang dan akhirnya nol. Pada saat itu
kecepatan bola tetap (kecepatan terminal Vm).

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 29


Maka menurut hukum Stokes

2
Vm = 2r g(ρ-ρo)

...........d.................................... Persamaan 3.8

Dimana :

Vm = Kecepatan terminal (cm/dt)

h = Viskositas

r = jari-jari bola

ρ = rapat massa bola (gr/cm3)

ρo = rapat massa cairan (gr/cm3)

Pada persamaan 3.8 dinganggap diameter tabung relatif lebih


besar dari diameter bola. Bila perbandingan diameter tidak
terlalu besar perlu diberikan koreksi:

F = (1 + 2,4 r/R)

........... ............................................ Persamaan 3.9

Dimana :

R = Jari-jari tabung bagian dalam

2.2.3 Jenis-jenis Fluida


Fluida pada dasarnya terbagi atas dua kelompok besar
berdasarkan sifatnya, yaitu fluida cairan dan fluida gas
berdasarkan:

1. Fluida Newton: Dalam fluida Newton terdapat hubungan

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 30


linier antara besarnya tegangan geser diharapkan dan laju
perubahan bentuk yang diakibatkan.

2. Fluida non Newton: Disini terdapat hubungan yang tak linier


antara besarnya tegangan geser yang diterapkan dengan laju
perubahan sudut.

Namun dapat diklasifikasikan berdasarkan hal berikut:


 Fluida incompressible (tidak termampatkan), yaitu fluida
yang tidak dapat dikompresi atau volumenya tidak dapat
ditekan menjadi lebih kecil sehingga r-nya (P) konstan.
 Fluida compressible (termampatkan), yaitu fluida yang
dapat dikompresi atau volumenya dapat ditekan menjadi
lebih kecil sehingga r-nya (P) tidak konstan.

a. Berdasarkan kemampuan menahan tekanan.


b. Berdasarkan struktur molekulnya.
o Cairan: Fluida yang cenderung mempertahankan
volumenya karena terdiri atas molekul-molekul tetap
rapat dengan gaya kohesif yang relatif kuat menahan
dan fluida cairan praktis tak compressible.
o Gas: Fluida yang volumenya tidak tertentu karena jarak
antar molekul-molekul besar dan gaya kohesif nya kecil
sehingga gas akan memuai bebas sampai tertahan oleh
dinding yang mengukungnya. Pada fluida gas, gerakan
momentum antara molekulnya sangat tinggi, sehingga
sering terjadi tumbukan antar molekul.

c. Berdasarkan tegangan geser yang dikenakan:


o Fluida Newton adalah fluida yang memiliki hubungan
linier antara besarnya tegangan geser yang diberikan
dengan laju perubahan bentuk yang diakibatkan.
o Fluida non Newton adalah fluida yang memiliki

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 31


hubungan tak linier dengan besarna tegangan geser
dengan laju perubahan bentuk sudut.

d. Berdasarkan sifat alirannya:


o Fluida bersifat laminer (stream line), dimana alirannya
memiliki lintasan lapisan batas yang panjang, sehingga
dikatakan juga aliran berlapis-lapis
o Fluida bersifat turbulen, dimana alirannya mengalami
pergolakan (berputar-putar).

2.2.4 Sifat-sifat Fluida


Beberapa diantara sifat-sifat fisis fluida adalah:
1. Densitas (massa jenis) dan berat spesifik Densitas
merupakan massa persatuan volume, sedangkan berat
spesifik adalah berat persatuan volume. Semakin tinggi
massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa
setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda
merupakan total massa dibagi dengan total volumenya.
Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi
(misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah
daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis
lebih rendah (misalnya air).

2. Pressure, dalam hal ini ada tekanan absolute dan juga


tekanan alat ukur (gauge pressure) yang disebut tekanan
alat ukur adalah tekanan absolute dikurangi tekanan
atmosfer (1 atm). Tekanan fluida biasanya diukur dengan
manometer (cairan) atau barometer (gas). Yang disebut
terakhir tidak lain adalah tekanan absolute dikurangi
tekanan atmosfer (1 atm). Tekanan fluida diukur oleh
manometer (cairan) dan barometer (gas). Satuan tekanan
dapat dihubungkan dengan satuan volume (isi) dan suhu.

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 32


Semakin tinggi tekanan di dalam suatu tempat dengan isi
yang sama, maka suhu akan semakin tinggi. Hal ini dapat
digunakan untuk menjelaskan mengapa suhu di
pegunungan lebih rendah daripada di dataran rendah,
karena di

dataran rendah tekanan lebih tinggi. Akan tetapi


pernyataan ini tidak selamanya benar atau terkecuali untuk
uap air, uap air jika tekanan ditingkatkan maka akan terjadi
perubahan dari gas kembali menjadi cair. (dikutip dari
wikipedia : kondensasi). Rumus dari tekanan dapat juga
digunakan untuk menerangkan mengapa pisau yang diasah
dan permukaannya menipis menjadi tajam. Semakin kecil
luas permukaan, dengan gaya yang sama akan dapatkan
tekanan yang lebih tinggi.

3. Temperatur (suhu), panas spesifik (specific heat),


konduktivitas termal, dan koefisien espansi termal. Panas
spesifik adalah jumlah energy panas yang diperlukan untuk
menaikan satu satuan masa sebesar satu derajat.
Konduktivitas termal menunjukan kemampuan fluida
untuk menghantarkan panas. Sedangkan espansi termal
menghubungkan antara temperature dan densitas pada
tekanan konstan.

4. Kompressibilitas, dalam hal ini, fluida bisa dibagi menjadi


compressible fluid dan incompressible fluid. Secara umum
cairan bersifat kompresibel sedang gas bersifat
inkompresibel. Kemampuan suatu fluida untuk bisa di
kompresi biasanya dinyatakan dalam bulk, compressibility,
modulus. Istilahnya dibedakan dengan istilah compressible
flow dan incompressible flow. Compressible flow adalah
aliran dimana densitas fluida nya tidak berubah didalam

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 33


medan aliran, misalnya air. Sedangkan incompressible flow
adalah aliran dimana densitas nya berubah didalam medan
aliran, misalnya aliran udara.

5. Viskositas, menunjukan resistansi satu lapisan untuk


meluncur diatas lapisan lainnya. Viskositas merupakan
pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik dengan
tekanan maupun tegangan. Pada masalah sehari-hari (dan
hanya untuk fluida),

viskositas adalah "Ketebalan" atau "pergesekan internal".


Oleh karena itu, air yang "tipis", memiliki viskositas lebih
rendah, sedangkan madu yang "tebal", memiliki viskositas
yang lebih tinggi. Sederhananya, semakin rendah
viskositas suatu fluida, semakin besar juga pergerakan dari
fluida tersebut.

Definisi lain dari viskositas dikaitkan dengan tidak adanya


geseran (shear). Dengan demikian, viskositas berhubungan
langsung dengan besarnya fraksi dan shear yang terjadi
pada partikel fluida. Dalam hal ini, fluida bisa dibedakan
menjadi viscous fluid dan inviscid fluid. Sebetulnya, semua
fluida mempunyai viskositas, seberapapun kecilnya.
Namun pada saat viskositas nya kecil dan sangat
diabaikan, maka biasanya di asumsikan sebagai inviscid
fluid. Fluida yang berada didalam lapis batas (layer)
biasanya diperlakukan sebgaiai viscous. Sedangkan fluida
yang berada di luar disebut inviscid. Fluida yang berada di
lapis batas sebagai sifat viskositas nya akan membentuk
gradien kecepatan. Pada fluida Newtonian gradien
kecepatan berubah sebagai linier terhadap besarnya
tegangan geser. Sebaliknya, pada fluida non- Newtonian,
hubungan antara gradien kecepatan dan besarnya tegangan

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 34


geser tidak linier.

6. Tegangan permukaan, adalah besarnya gaya tarik yang


bekerja pada permukaan fluida (cair). Definisi lainnya
bahwa intensitas daya tarik menarik molekul persatuan
panjang, pada suatu garis manapun dan permukaan fluida.
Dimensinya adalah gaya persatuan panjang. Besarnya
tegangan permukaan diperngaruhi oleh beberapa faktor,
seperti jenis cairan, suhu, dan, tekanan, massa jenis,
konsentrasi zat terlarut, dan kerapatan. Jika cairan
memiliki molekul besar seperti air, maka tegangan
permukaannya juga besar. salah satu faktor yang
mempengaruhi besarnya tegangan permukaan adalah
massa jenis/ densitas (D), semakin besar densitas berarti
semakin rapat muatan – muatan atau partikel-partikel dari
cairan tersebut. Kerapatan partikel ini menyebabkan makin
besarnya gaya yang diperlukan untuk memecahkan
permukaan cairan tersebut. Hal ini karena partikel yang
rapat mempunyai gaya tarik menarik antar partikel yang
kuat. Sebaliknya cairan yang mempunyai densitas kecil
akan mempunyai tegangan permukaan yang kecil pula.

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 35


BAB III
METODOLOGI

Untuk mendukung praktikum dan kajian yang akan dilakukan, maka


dapat dilakukan metode pelaksanaan, antara lain:
3.1 Metode Literatur
Merupakan data yang diperoleh dari buku-buku atau hand book
seperti referensi dari laporan kaka tingkat, beberapa referensi dari internet
dan buku online sebagai bahan tambahan dalam penyusunan laporan yang
berkaitan sesuai dengan tema yang diambil dalam praktikum ini.
3.2 Metode Wawancara

Metode ini dilakukan dengan cara menanyakan penjelasan secara


langsung kepada asisten praktikum tentang praktikum berupa data yang di
butuhkan, nama alat-alat dan bahan yang digunakan dan fungsinya.
3.3 Metode Observasi
Metode ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan
langsung di Laboratorium Mekanika Fluida Akademi Minyak dan Gas
balongan Indramayu. untuk mendapatkan informasi tentang praktikum
Mekanika Fluida dasar. Dari penelitian itulah penulis akan mendapatkan
data-data yang akan menjadi sumber data dalam praktikum ini.

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 36


BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Praktikum Manometer dan Viskositas Bola Jatuh
4.1.1 Alat dan Bahan
a. Alat dan Bahan Manometer
1.1. Alat
 Manometer tabung U
 Mistar
 Pipet
 Sarung Tangan
1.2. Bahan
 Aquadest
 Minyak
b. Alat dan bahan perhitungan percepatan gravitasi
2.1 Alat
 Tabung Kaca
 Pengait bola
 Stopwatch
 Jangka Sorong
 Tiang
 Kaki Tiang
 Mistar
 Neraca Digital
 Bola
2.2 Bahan
 Fluida Minyak
 Fluida Oli
 Fluida Gel

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 37


4.1.2 Prosedur Percobaan
1. Prosedur Percobaan Manometer

Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Masukan fluida A kedalam tabung manometer hingga ketinggian


0 sebagai kalibrasi

Masukan fluida B kedalam tabung manometer, lalu ukur


ketinggiannya sebagai h

Tentukan ketinggian dari fluida A lihat perubahan ketinggian dari


fluida A

Tentukan datum line (x)

Hitung massa jenis fluida B

Lakukan ulang prosedur awal dengan ketinggian fluida B yang


berbeda

Rapihkan Kembali alat-alat yang telah digunakan

2. Prosedur Percobaan Viskositas Bola Jatuh

Siapkan alat dan bahan

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 38


Ukur diameter bola dengan jangka sorong

Timbang massa bola dengan neraca digital

Menandai titik start dan finish kemudia ukur jarak tersebut

Jatuhkan kelereng dari permukaan, dan hitung waktu kelereng dari


titik start ke titik finish

Hitung waktu dengan stopwatch dan lakukan pencatatan

Ambil bola menggunakan pengait bola

Lakukan percobaan yang sama dengan fluida cair yang berbeda

Rapihkan Kembali alat dan bahan yang telah digunakan

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 39


4.1.1 Hasil Pengamatan

Tabel 4.1

Hasil Pengamatan Manometer

No h minyak (m) h air (m)

1 0,03 0,027

2 0,65 0,54

3 0,09 0,75

Tabel 4.2

Hasil Pengamatan Viskositas Bola Jatuh

t
m bola ρ
(tempuh)
Fluida D bola (m) D tabung(m) Fluida h (m)
(kg.m -

(s)
3
) (kg.m
)
Minyak 0.026 0.023 0.0402 920 0.5 2

Gel 0.026 0.023 0.0402 890 0.5 25

Oil 0.026 0.023 0.0402 800 0.5 5

4.1.2 Pengolahan Data Manometer

1. Percobaan Pertama

Diketah :
ui
h air = 0,028 m

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 40


h minyak = 0,03 m

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 41


g = 9,8 m/s2

Pu = 1,1 x 105 Pa

ρ air = 1000 kg/m3

Ditanya :

ρ minyak = ?

P = ?
minyak
:
Jawaban

ρ air x g x h air
ρ minyak = 𝑔 𝑥 ℎ 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘

1000x 9,8 x 0,028


= 9,8 𝑥 0,03

= 933,3 kg/m3

P minyak = Pu + ρ minyak x g x h minyak

= 1,1 x 105 + 900 x 9,8 x 0,03

= 112640 Pa

2. Percobaan Kedua

Diketahui :

h air = 0,54 m

h minyak = 0,65 m

g = 9,8 m/s2

Pu = 1,1 x 105 Pa

ρ air = 1000 kg/m3

Ditanya :

ρ minyak = ?

P minyak = ?
Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 42
Jawaban :

ρ air x g x h air
ρ minyak = 𝑔 𝑥 ℎ 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘

1000x 9,8 x 0,04


= 9,8 𝑥 0,05

= 800 kg/m3

P minyak = Pu + ρ minyak x g x h minyak

= 1,1 x 105 + 800 x 9,8 x 0,05

= 113920 Pa

3. Percobaan Ketiga

Diketah :
ui
h air = 0,056 m

h = 0,07 m
minyak
g = 9,8 m/s2

Pu = 1,1 x 105
Pa
ρ air = 1000
kg/m3
Ditanya :

ρ = ?
minyak
P = ?
minyak
Jawaban :

ρ air x g x h air
ρ minyak = 𝑔 𝑥 ℎ 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘

1000x 9,8 x 0,056


= 9,8 𝑥 0,7

= 800 kg/m3
Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 43
P minyak = Pu + ρ minyak x g x h minyak

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 44


= 1,1 x 105 + 800 x 9,8 x 0,7

= 110548,8 Pa

4. Data terbaik Massa Jenis Minyak

𝜌 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 1+𝜌 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 2+𝜌 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 3


ρ = 3

933,3+800+800
= 3

= 844,43 kg/m3

ρ2 = (ρ)2

= (844,43)2

= 713062,0249 kg/m3

Σρ2 = (ρ minyak 1)2 + (ρ minyak 2)2 + (ρ minyak 3)2

= (933,3)2 + (800)2 + (800)2

= 2151048,89

𝛴𝜌2−𝑛.𝜌2
∆ρ = √𝑛−(𝑛−1)

2151048,89−3𝑥713062,0249
=√ 3−(3−1)

= 44,465

Data Terbaik

ρ - ∆ρ = 844,43 - 44,465

= 799,965

ρ + ∆ρ = 844,43 + 44,465

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 45


= 888,895

Jadi, nilai densitas minyak berkisar antara 799,965 sanpai

dengan 888,895

5. Data terbaik Tekanan Minyak

𝑃 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 1+𝑃 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 2+𝑃 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 3


P = 3

112740+113920+110548,8
= 3

= 112402,93 Pa

P2 = (P)2

= (112402,93)2

= 12634418672,5849

ΣP2 = (P minyak 1)2 + (P minyak 2)2 + (P minyak 3)2

= (112740)2 + (113920)2 + (110548,8)2

= 37909111181,44

𝛴𝑃2−𝑛.𝑃2
∆P =√ 𝑛(𝑛−1)

37909111181,44−3 x 12634418672,5849
=√ 3(3−1)

=987,85658

P - ∆P = 112402,93 – 987,85658

= 111415,073 Pa

P + ∆P = 112402,93 + 987,85658

= 113390,79 Pa

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 46


Jadi nilai tekanan minyak berkisar antara 111415,073 Pa

sampai dengan 113390,79 Pa

Tabel 4.3

Hasil Pengolahan Data Manometer

h minyak h air ρ minyak P minyak (


Percobaan
(m) (m) (kg.m) Pa)

1 0,03 0.028 933,3 112940

2 0,05 0.040 800 114410

3 0,07 0.056 800 115879.98

x 2533,3 337208,8

Σ 844,43 112402,93

4.1.3 Pengolahan Data Percobaan Viskositas Bola Jatuh

1. Percobaan Pertama (Minyak)

Diketahui :

D bola = 0,026 m

r bola = 0,013 m

m bola = 0,023 kg

D tabung = 0,0402 m

ρ fluida = 920 kg/m3

h = 0,5 m

t (tempuh) = 2 s

Ditanya :

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 47


V bola =
….?
ρ bola
= ....
Vm .?

=
….?
A =
….?
μ =
….?
v =
….?
μsaybol =
t ….?
3

4
= x 3,14 x 0,0133
3

= 9,19811 x 10-6 m3
𝑚 𝑏𝑜𝑙𝑎
ρ bola =
𝑣 𝑏𝑜𝑙𝑎

0,023
= 9,19811 𝑥 10−6

= 2500,52 kg/m3

Vm bola =ℎ
𝑡

0,5
= 2

= 0,25 m/s

F bola = m bola x g

= 0,023 x 9,8

= 0,2254 kg.m/s2

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 48


𝜌 fluida
Rprl = 𝜌 fluida

920
= 1000

= 0,92

A = π (D tabung)2

= 3,14 (0,0402)2

= 0,00507
F/A
μ bola =
𝑑𝑢/𝑑𝑦

0,02254/0,00507
= 0,25/0,5

= 8,891
𝜇
v bola =
𝜌 fluida

8,891
= 920

=0,00966413
1,35
μsaybolt =(0,002 − 20t ) xRprl
𝑡

1,35
= (0,002 − 20.2 ) x 0,92
2

= -24,84
1,35
vsaybolt =(0,002 − 20t − ) xRprl
𝑡

1,35
=(0,002 − 20.2 − ) x 0,92
2

= - 40,67

2. Percobaan Kedua (Gel)

Diketahui :

D bola = 0,026 m

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 49


r bola = 0,013 m

m bola = 0,023 kg

D tabung = 0,0402 m

ρ fluida = 890 kg/m3

h = 0,5 m

t (tempuh) = 25 s

Ditanya :

V bola = ….?

ρ bola =......?

Vm = ….?

A = ….?

μ = ….?

v = ….?

μsaybolt = ….?

vsaybolt = ….?

Jawab :

V bola = 4 𝜋r3
3
4
= x 3,14 x 0,0133
3

= 9,19811 x 10-6 m3

ρ bola = 𝑚 𝑏𝑜𝑙𝑎
𝑣 𝑏𝑜𝑙𝑎

0,023
= 9,19811 𝑥 10−6

= 2500,52 kg/m3

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 50


Vm bola =ℎ
𝑡

0,5
= 25

= 0,02 m/s

F bola = m bola x g

= 0,023 x 9,8

= 0,02254 kg.m/s2

𝜌 fluida
Rprl = 𝜌 fluida

890
= 1000

= 0,89

A = π (D tabung)2

= 3,14 (0,0402)2

= 0,00507

μ bola = F/A
𝑑𝑢/𝑑𝑦

0,02254/0,00507
= 0,02/0,5

= 111,14
𝜇
v bola =
𝜌 fluida

111,14
= 890

= 0,125

1,35
μsaybolt =(0,002 − 20t ) xRprl
𝑡

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 51


1,35
= (0,002 − 20.25 ) x 0,89
25

= -24,03
1,35
vsaybolt =(0,002 − 20t − ) xRprl
𝑡

1,35
=(0,002 − 20.25 − ) x 0,89
25

= -500,05

3. Percobaan Ketiga (Oli)

Diketahui :

D bola = 0,026 m

r bola = 0,026 m

m bola = 0,023 kg

D tabung = 0,0402 m

ρ fluida = 800 kg/m3

h = 0,5 m

t (tempuh) = 5 s

Ditanya :

V bola = ….?

ρ bola =......?

Vm = ….?

A = ….?

μ = ….?

v = ….?

μsaybolt = ….?

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 52


vsaybolt = ….?

Jawab :

V bola = 4 𝜋r3
3
4
= x 3,14 x 0,0133
3

= 9,19811 x 10-6

ρ bola = 𝑚 𝑏𝑜𝑙𝑎
𝑣 𝑏𝑜𝑙𝑎

0,023
= 9,19811 𝑥 10−6

= 2500,52 kg/m3

Vm bola =ℎ
𝑡

0,5
= 5

= 0,1 m/s

F bola = m bola x g

= 0,023 x 9,8

= 0,2254 kg.m/s2

𝜌 fluida
Rprl = 𝜌 fluida

800
= 1000

= 0,8

A = π (D tabung)2

= 3,14 (0,0402)2

= 0,00507
F/A
μ bola =
𝑑𝑢/𝑑𝑦

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 53


0,02254/0,00507
= 0,1/0,5

= 22,3
𝜇
v bola =
𝜌 fluida

22,3
= 800

= 0,028
1,35
μsaybolt =(0,002 − 20t ) xRprl
𝑡

1,35
= (0,002 − 20.5 ) x 0,8
5

= -21,6
1,35
vsaybolt =(0,002 − 20t − ) xRprl
𝑡

1,35
=(0,002 − 20.5 − ) x 0,8
5

= - 100,27

4. Data Terbaik (Viskositas Dinamik)

𝜇1+𝜇2+𝜇3
μ bola = 3

8,891+111,14+22,3
= 3

=47,44

(μ)2 bola = (μ)2

= (47,44)2

= 1998,1

Σμ2 bola = (μ1)2 + (μ2)2 + (μ3)2

= (8,891)2 + (111,14)2 + (22,3)2

= 12928,44

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 54


𝛴𝜇2
∆μ bola =√
𝑛 (𝜇)2/𝑛(𝑛−1)

12928,44
=√3(1998,1)/3(3−1)

= 1,8

Data Terbaik

μ bola - ∆μ = 47,44 – 1,8

= 45,64

μ bola + ∆μ= 47,44 + 1,8

= 49,24

Jadi, nilai densitas minyak berkisar antara 45,64 sampai

dengan 49,24

5. Data Terbaik (Viskositas Kinematik)

𝑣1+𝑣2+𝑣3
v bola 1 = 3

0,0097+0,125+0,028
= 3

= 0,054

(v)2 bola = (v)2

= (0,054)2

= 0,002916

Σv2 bola = (v1)2 + (v2)2 + (v3)2

= (0,0097)2 + (0,125)2 + (0.028)2

= 0,026

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 55


𝛴𝑣2
∆v bola =√
𝑛 (𝑣)2/𝑛(𝑛−1)

0,026
=√3(0,002916)/3(3−1)

= 39,1

Data Terbaik

v bola - ∆v = 0,054 – 39,1

= -39,05

v bola + ∆v= 0,054 + 39,1

= 39,15

Jadi, nilai densitas minyak berkisar antara -39,05 sampai

dengan 39,15

6. Data Terbaik (Viskositas Dinamik Saybolt)

μ𝑠𝑎𝑦𝑏𝑜𝑙𝑡 1+μ𝑠𝑎𝑦𝑏𝑜𝑙𝑡2+μ𝑠𝑎𝑦𝑏𝑜𝑙𝑡 3
μsaybolt = 3

(−24,84)+(−24,03)+(−21,6)
= 3

= -23,49

(μsaybolt)2 = (μsaybolt)2

= (-23,49)2

= 551,78

Σμsaybolt2 = (μsaybolt1)2 + (μsaybolt2)2 + (μsaybolt3)2

= (-24,84)2 + (-24,03)2 + (-21,6)2

= 1661,03

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 56


𝛴𝑠𝑎𝑦𝑏𝑜𝑙𝑡2
∆μsaybolt = √
𝑛 (𝑠𝑎𝑦𝑏𝑜𝑙𝑡)2/𝑛(𝑛−1)

1661,03
=√3(551,78)/3(3−1)

= 1,23

Data Terbaik

μsaybolt - ∆μsaybolt = -23,49 – 1,23

= -24,72

μsaybolt + ∆μsaybolt= -23,49 + (-1,23)

= -22,26

Jadi, nilai densitas minyak berkisar antara -24,72 sampai

dengan -22,26

7. Data Terbaik (Viskositas Kinematik Saybolt)

v𝑠𝑎𝑦𝑏𝑜𝑙𝑡1+v𝑠𝑎𝑦𝑏𝑜𝑙𝑡 2+v𝑠𝑎𝑦𝑏𝑜𝑙𝑡 3
vsaybolt = 3

−40,67+(−500,65)+(−100,27)
= 3

= -213,66

(vsaybolt)2 = (saybolt)2

= (-213,66)2

= 45650,59

Σvsaybolt2 =(vsaybolt1)2+(vsaybolt2)2+(vsaybolt3)2

= (-40,67)2 + (-500,05)2 + (-100,27)2

= 261758,12

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 57


𝛴𝑣𝑠𝑎𝑦𝑏𝑜𝑙𝑡2
∆vsaybolt2 = √
𝑛 (𝑣𝑠𝑎𝑦𝑏𝑜𝑙𝑡)2/𝑛(𝑛−1)

261758,12
=√3(45650,59)/3(3−1)

= 1,7

Data Terbaik

vsaybolt - ∆vsaybolt = (-213,66) – (1,7)

= -215,36

vsaybolt + ∆vsaybolt = (-213,66) + (1,7)

= -211,96

Jadi, nilai densitas minyak berkisar antara -215,36 sampai

dengan -211,96

Tabel 4.4

Hasil Pengolahan Data Viskositas Bola Jatuh

Fluida D bola (m) ρ fluida (kg.m-3) μ(Pa.s) v(m2.s-1) μsaybolt(cp) vsaybolt(cs)

Minyak 0.0256 0.01 920 256.6 32 1, 0.2 -24.84 -80.33 -40.67


5 8 1
Gel 0.0256 0.01 890 1604.2 186 0,2 0.03 -24.03 -600.04 -240.11
5 8 5
Oil 0.0256 0.01 800 308.82 39.7 0.3 0.0 -21.6 -100.27 -60.45
5 9 5
Σ 723.21 85.9 0.8 0.09 -23.49 -260.21 46.33
2 8
x 2892.8 344 3.2 0.39 -93.96 -1040.9 185.32
9 3

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 58


Grafik μ terhadap μsaybolt
1800
1600
1400
1200
1000

Bola 1
800
Bola 2
600
400
200
0
-25.5-25-24.5-24-23.5-23-22.5-22-21.5-21

Grafik 4.1

Grafik μ terhadap μsaybolt

Grafik v terhadap vsaybolt


0
0 0.5 1 1.5 2
-100

-200

-300 Bola 1

-400 Bola 2

-500

-600

-700

Grafik 4.2

Grafik v terhadap vsaybolt

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 59


4.1.4 Pembahasan

A. Manometer

Pada percobaan kali Manometer yang bertujuan untuk

mengenal dan dapat menggunakan alat ukur dalam Mekanika

Fluida dalam percobaan kali ini yakni manometer tabung U,

lalu dapat mengolah data dan menghitung tekanan hidrostatis,

Suatu pengukuran besaran Mekanika Fluida seperti

volume, massa, viskositas, tekanan hidrostatis dll. selalu

diliputi ketidakpastian, hal tersebut sudah menjadi prinsip

umum dalam Mekanika Fluida ekspertimental sebabnya

adakah :

1. Keterbatasan alat ukur (least count)

2. Kesalahan pengukuran (human eror)

3. Kesalahan system

a. Kesalahan kalibrasi ukur

b. Kesalahan titik nol

c. Akibat umur alat

Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang diakibatkan

oleh gaya yang ada pada zat cair terhadap suatu luas bidang

tekan pada kedalaman tertentu. Densitas (massa jenis) dan

berat spesifik: Densitas adalah massa per satuan volume,

sedangkan berat spesifik adalah berat per satuan volume

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 60


Pada percobaan kali ini terdapat beberapa kesalahan

terdapat beberapa kesalahan yang dilakukan oleh praktikan,

yaitu :

1. Kesalahan titik kalibrasi

2. Pemahaman materi kurang

3. Kesalahan titik ketinggian

Pada percobaan manometer cara menggunakan manometer

dengan cara memasukan fluida a sebagai kalibrasi hingga pada

titik ketinggian 0 pada manometer tabung U, kemudian

tambahkan fluida B catat perubahan ketinggian dari fluida A

dan B dan juga catat titik datum line. Lakukan kembali dengan

ketinggian yang berbeda, setelah melakukan percobaan

lakukan penghitungan tekanan hidrostatis dan massa jenis

fluida

B. Viskositas Bola Jatuh

Pada percobaan viskositas bola jatuh yang bertujuan untuk

memahami apa itu viskositas dan dapat melakukan pengukuran

viskositas pada suatu cairan dengan menggunakan metode

Viskositas bola jatuh. Dalam percobaan kali ini viskositas bola

jatuh kali ini diharapkan dapat mengolah data dan menghitung

viskositas dan kecepatan bola.

Suatu pengukuran besaran pada Mekanika Fluida seperti

kecepatan, massa, viskositas, panjang, waktu dll. selalu diliputi

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 61


ketidakpastian, hal tersebut sudah menjadi prinsip umum

dalam Mekanika Fluida ekspertimental sebabnya adakah :

1. Keterbatasan alat ukur (least count)

2. Kesalahan pengukuran (human eror)

3. Kesalahan system

a. Kesalahan kalibrasi ukur

b. Kesalahan titik nol

c. Akibat umur alat

Pada percobaan viskositas bola jatuh dilakukan dengan

mengukur diameter dan massa dari bola dan lakukan

pencatatan. Kemudian melakukan pengukuran titik start ke

finish dan jatuhkan bola ke fluida. Saat fluida mencapai titik

start lakukan perhitungan waktu sampai ke titik finish, catat

waktu dan ambil bola dengan pengait. Lakukan step tersebut

ke fluida yang berbeda dan catat hasil pengukuran tersebut.

Lakukan pengolahan data dengan memasukan berbagai

parameter yang dilakukan pada percobaan dan lakukan

penghitungan dengan hati – hati.

Analisa Keslahan

1. Kelebihan menuangkan fluida

2. Bola kelreng nyangkut di sti

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 62


Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 63
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan serangkaian percobaan dalam Praktikum

Mekanika Fluida ini, maka dapat diperoleh kesimpulan yaitu:

1. Dalam percobaan manometer dapat di ambil kesimpulan,yaitu:

 Nilai ρ minyak pada 3 percobaan Manometer didapatkan nilai

sebagai berikut:

o Percobaan 1: 1000 kg.m-3

o Percobaan 2: 900 kg.m-3

o Percobaan 3: 857,14 kg.m-3

 Nilai ρ minyak pada percobaan Manometer didapatkan rata – rata

berkisar 919 kg.m-3

 Nilai P minyak pada 3 percobaan Manometer didapatkan nilai

sebagai berikut:

o Percobaan 1: 112940 Pa

o Percobaan 2: 114410 Pa

o Percobaan 3: 115879,98 Pa

 Nilai P minyak pada percobaan Manometer didapatkan rata – rata

berkisar 114410 Pa

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 64


2. Dalam percobaan viskositas bola jatuh, dapat diambil kesimpulan,

yaitu :

 Nilai μ pada percobaan viskositas bola jatuh bola 1 didapatkan nilai

sebagai berikut:

o Fluida Minyak : 256,6 Pa.s

o Fluida Gel : 1604,2 Pa.s

o Fluida Oli : 308,82 Pa.s

 Nilai μ pada percobaan viskositas bola jatuh bola 1 didapatkan nilai

sebagai berikut:

o Fluida Minyak : 32 Pa.s

o Fluida Gel : 186,01 Pa.s

o Fluida Oli : 39,7 Pa.s

 Nilai v pada percobaan viskositas bola jatuh bola 1 didapatkan nilai

sebagai berikut:

o Fluida Minyak : 1,8 m2s-1

o Fluida Gel : 0,28 m2s-1

o Fluida Oli : 0,39 m2s-1

5.2 Saran

Dari hasil praktikum saya ingin memberikan saran untuk semuanya, yaitu:

5.2.1 Saran Untuk Akamigas Balongan

1. Agar memperbaiki semua aspek yang akan di gunakan pada

praktikum.

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 65


2. Agar menambah fasilitas dan Alat-Alat praktikum.

3. Memperbaiki semua fasilitas Mahasiswa.

4. Membuat kenyamanan dalam peraktikum.

5.2.2 Saran Untuk Asisten Praktikum

1. Agar pembuatan laporan jangan terlalu cepat.

2. Agar ke depannya bisa memberikan waktu yang cukup untuk

pembuatan laporannya.

3. Agar terus memberikan motivasi dalam pemberian materi

kepada praktikan.

4. Agar selalu menunjukan jiwa mendidik yang lebih baik lagi.

5. Pengaturan jadwal praktikum harap diatur sebaik mungkin,

agar tidak mengganggu jadwal kuliah praktikan.

6. Format untuk laporan resmi yang diberikan kepada praktikan

harap dibuat secara lengkap agar praktikan tidak mengalami

kesalahan pada penulisan laporan, sehingga ACC pun

berlangsung cepat dan singkat.

7. Perbanyaklah bersabar dalam menghadapi para praktikan yang

tidak sabar.

5.2.3 Saran Untuk Praktikan

1. Agar segera menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

dalam praktikum

2. Lebih serius dalam melakukan praktikum

3. Mendengarkan dengan baik apa yang Asisten Praktikum

bicarakan

Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 66


Laporan Resmi Praktikum Mekanika Fluida 67

Anda mungkin juga menyukai