Anda di halaman 1dari 105

INSPECTION, TESTING AND MAINTENANCE

PUMP ELECTRIC & INDOOR HYDRANT


DI PT. KILANG PERTAMINA INTERNASIONAL RU VI
BALONGAN-INDRAMAYU

LAPORAN TUGAS AKHIR

Oleh

EDU JAYA SIJABAT


NIM.18020114

PROGRAM STUDI FIRE AND SAFETY


(KESELAMATAN KERJA DAN PENCEGAHAN KEBAKARAN)
AKADEMI MINYAK DAN GAS BALONGAN
INDRAMAYU
2022
INSPECTION, TESTING AND MAINTENANCE
PUMP ELECTRIC & INDOOR HYDRANT
DI PT. KILANG PERTAMINA INTERNASIONAL RU VI
BALONGAN-INDRAMAYU

LAPORAN TUGAS AKHIR

Oleh

Edu Jaya Sijabat


NIM.18020114

PROGRAM STUDI FIRE AND SAFETY


(KESELAMATAN KERJA DAN PENCEGAHAN KEBAKARAN)
AKADEMI MINYAK DAN GAS BALONGAN
INDRAMAYU
2022

i
INSPECTION, TESTING AND MAINTENANCE
PUMP ELECTRIC & INDOOR HYDRANT
DI PT. KILANG PERTAMINA INTERNASIONAL RU VI
BALONGAN-INDRAMAYU

Nama Mahasiswa : Edu Jaya Sijabat


NIM : 18020114
Dosen Pembimbing I : Ira Puspita Windiari
Dosen Pembimbing II : Yanasari, S.Si., M.Si.P
Pembimbing Lapangan : Maman Sudisman

ABSTRAK

Kebakaran merupakan salah satu persoalan besar dalam industri, terutama


pada industri Minyak dan Gas. Kebakaran dapat terjadi kapan saja dan dimana saja
tidak ada tempat kerja yang menjamin bebas risiko dari kebakaran. Tujuan dari
penulisan laporan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui program, prosedur dan
implementasi Inspection, Testing and Maintenance Pump Electric dan Indoor
Hydrant di PT Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan – Indramayu.
Waktu pelaksanaan tugas akhir 23 Mei 2022 – 23 Juni 2022. Inspection, Testing
and Maintenance merupakan cara yang dilakukan untuk mencari dan menemukan
faktor-faktor kesalahan yang bisa menyebabkan kurang efesiensinya
penanggulangan kebakaran diawal kejadian. yang selanjutnya akan mengambil
langkah-langkah atau tindakan yang diperlukan untuk pemeliharaan peralatan.
Metode pelaksanaan yang digunakan yaitu observasi langsung, wawancara, dan
study literatur. Dari hasil tugas akhir yang telah dilaksanakan pada program
Inspection, Testing and Maintenance program sudah dilaksanakan dari Inspection
sampai Maintenance dan Inspection dilakukan oleh pihak HSSE Emergency and
Insurance sedangkan untuk Testing and Maintenance dilakukan oleh pihak MA-4.
Selanjutnya untuk prosedur Inspection, Testing and Maintenance telah
dilaksanakan sesuai dengan Tata Kerja Penggunaan Alat (TKPA). Implementasi
Inspection, Testing and Maintenance pada pump electric dan fire indoor hydrant
kegiatan Tata Kerja Penggunaan Alat (TKPA) telah mengacu NFPA 20 & NFPA
25. Dapat disimpulkan bahwa Inspection, Testing and Maintenance di PT Kilang
Pertamina Internasional RU VI Balongan – Indramayu telah dilaksanakan sesuai
dengan Tata Kerja Penggunaan Alat. Disarankan untuk penyusunan tata kerja
penggunaan alat mengenai Maintenance Pump Electric dan Indoor Hydrant untuk
mengetahui bagaimana cara yang baik dalam melakukan maintenance, serta dalam
pelaksanaan maintenance perlu diperhatikan masalah pemakaian APD.

Kata Kunci: Pump Electric, Indoor Hydrant, Inspection, Testing Maintenance.

ii
LEMBAR PERNYATAAN ORSINALITAS

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Edu Jaya Sijabat

NIM : 18020114

Program Studi : Fire and Safety

Judul Tugas Akhir : Inspection, Testing and Maintenance Pump Electric &
Indoor Hydrant di PT. Kilang Pertamina Internasional
Refinery Unit VI Balongan

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Tugas Akhir ini adalah benar-benar karya saya sendiri, dan bukan hasil
plagiat dari karya orang lain. Semua sumber yang dirujuk telah saya
nyatakan dengan benar.
2. Apabila dikemudian hari terbukti diketahui bahwa isi Tugas Akhir saya
merupakan hasil plagiat, maka saya bersedia menanggung akibat hukum
dari keadaan tersebut.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala kesadaran dan tanpa paksaan.

Indramayu, Agustus 2022

Yang menyatakan

MATERAI
RP.10.000

Edu Jaya Sijabat

NIM. 18020114

iii
LEMBAR PENGESAHAN

INSPECTION, TESTING AND MAINTENANCE


PUMP ELECTRIC & INDOOR HYDRANT
DI PT. KILANG PERTAMINA INTERNASIONAL RU VI
BALONGAN-INDRAMAYU

Periode 23 Mei – 23 Juni 2022


Oleh

Edu Jaya Sijabat


NIM. 18020114

Disusun untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan


Pendidikan Diploma III (Diploma – III)
pada Program Studi Fire and Safety
Akademi Minyak dan Gas Balongan

Indramayu, Agustus 2022


Disahkan oleh

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Ira Puspita Windiari Yanasari, S.Si., M.Si.P


NIDN. 0416127703 NIDN. 0419127304

Mengetahui,
Ketua Program Studi

Amiroel Pribadi Madoeretno S.KM., MM., M.KKK


NIDN. 043201500

iv
TUGAS AKHIR INI TELAH DISIDANG
DI DEPAN PENGUJI SIDANG TUGAS AKHIR PROGRAM
STUDI FIRE AND SAFETY AKADEMI MINYAK DAN
GAS BALONGAN

HARI/TANGGAL: SENIN, 15 AGUSTUS 2022

INSPECTION, TESTING AND MAINTENANCE


PUMP ELECTRIC & INDOOR HYDRANT
DI PT. KILANG PERTAMINA INTERNASIONAL RU VI
BALONGAN-INDRAMAYU

EDU JAYA SIJABAT


NIM. 18020114

NO NAMA PENGUJI JABATAN TANDA TANGAN

1 Ira Puspita Windiari, ST, M.Sc Penguji 1 1.

2 Yanasari, S.Si., M.Si.P Penguji 2 2.

3 Mutiara salsabiela, S.Pi., M.Si Pembanding 3.

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan segala rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan Proposal Tugas akhir dengan judul Inspection, Testing and

Maintenance Pump Electric & Indoor Hydrant di PT. KILANG PERTAMINA

INTERNASIONAL RU VI Balongan-Indramayu.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyelesaian Laporan Tugas akhir ini. Adapun pihak-pihak

tersebut diantaranya:

1. Bapak Drs. H Nahdudin Islami, M.Si selaku ketua Yayasan Bina Islami;

2. Ibu Ir. Hj. Hanifah Handayani, M.T selaku Direktur Akamigas Balongan;

3. Bapak Amiroel Pribadi, SKM, M.KKK selaku ketua prodi fire and safety

Akamigas Balongan Indramayu;

4. Ibu Yeni Fisca Madhona, S.KM., M.K3L selaku Seketaris prodi fire and

safety;

5. Ibu Ira Puspita Windiari selaku Dosen Pembimbing 1;

6. Ibu Yanasari, S.Si., M.Si.P selaku Dosen Pembimbing 2;

7. Bapak Maman Sudisman Selaku Pembimbing Lapangan dan juga bapak-

bapak Fireman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

8. Orang tua yang telah memberikan dukungan baik secara moral, material

maupun spiritual;

9. Kristina Sirait dan Albert Lolo Sijabat yang telah memberikan dukungan

penuh.

vi
10. Teman-teman Fire and Safety Akamigas Balongan Indramayu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Proposal Tugas Akhir ini

masih terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan masukan dan

saran yang membangun guna menjadikan. Laporan Tugas akhir ini lebih baik.

Indramayu, Agustus 2022

Penulis

Edu Jaya Sijabat


NIM. 18020114

vii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ........................................................................................................... i
ABSTRAK ...................................................................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN ORSINALITAS............................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Tema ......................................................................................... 3
1.3 Tujuan Tugas Akhir ................................................................. 3
1.2.1 Tujuan Umum. ................................................................ 3
1.2.2 Tujuan Khusus ................................................................ 4
1.4 Manfaat Tugas Akhir ............................................................... .. 4
1.3.1 Manfaat Bagi Mahasiswa. ............................................... 4
1.3.2 Manfaat Bagi AKAMIGAS Balongan ............................ 4
1.3.3 Manfaat Bagi PT. KPI RU VI Balongan ......................... 5
BAB II TINJAUAN TEORI ........................................................................ 6
2.1 Definisi Inspection Testing Maintenance System ............................. 6
2.1.1 Inspection ............................................................................... 6
2.1.2 Testing .................................................................................... 7
2.1.3 Maintenance ........................................................................... 7
2.2 Tujuan Safety Inspection Testing Maintenance ................................ 8
2.3 Program dan Pelaporan Inspection Testing Maintenance ................ 8
2.4 Pompa ............................................................................................... 10
2.5 Hydrant ............................................................................................. 12

viii
2.6 Pengertian kebakaran ........................................................................ 14
BAB III METODOLOGI ............................................................................ 15
3.1 Studi Pendahuluan .................................................................... 15
3.2 PengambilanData ...................................................................... 20
3.3 Pengolahan Data ....................................................................... 21
3.4 Penyajian Data .......................................................................... 21
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ....................................... 23
4.1 Sejarah Singkat PT Pertamina RU VI Balongan ...................... 23
4.2 Logo, Slogan, Visi dan Misi PT Pertamina RU VI Balongan .. 25
4.2.1 Visi dan Misi PT Pertamina RU VI Balongan ................... 25
4.2.2 Logo dan Slogan PT Pertamina RU VI Balongan ............. 26
4.3 Tata Letak PT Pertamina RU VI Balongan ............................... 27
4.4 Pedoman Perilaku PT Pertamina RU VI Balongan ................... 32
4.5 Struktur Organisasi PT Pertamina RU VI Balongan ................. 32
4.6 Spesifikasi Indoor Hydrant Unit kantor RU VI Balongan ........ 42
4.7 Spesifikasi Main Pump Electric ................................................ 42
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 43
5.1 Hasil ......................................................................................... 43
5.1.2 Program Inspection Testing and Maintenance Pump Electric
& Indoor Hydrant PT. KPI RU VI Balongan ................. 46
5.1.2 Prosedur Inspection Testing and Maintenance Pump Electric
& Indoor Hydrant PT. KPI RU VI Balongan ................. 46
5.1.3 Implementasi Inspection Testing and Maintenance Pump
Electric & Indoor Hydrant PT. KPI RU VI Balongan ... 53
5.2 Pembahasan ............................................................................. 63
5.2.1 Program Inspection Testing and Maintenance Pump Electric
& Indoor Hydrant PT. KPI RU VI Balongan ................. 63
5.2.2 Prosedur Inspection Testing and Maintenance Pump Electric
& Indoor Hydrant PT. KPI RU VI Balongan ................. 64
5.2.3 Implementasi Inspection Testing and Maintenance Pump
Electric & Indoor Hydrant PT. KPI RU VI Balongan ... 46

ix
BAB VI PENUTUP ........................................................................................ 71
6.1 Kesimpulan ...................................................................................... 71
6.2 Saran ................................................................................................. 72
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

x
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.4 Pompa ........................................................................................ 10

Gambar 2.5 Hydrant ...................................................................................... 12

Gambar 3.1 Pengumpulan, Pengolahan dan Penyajian Data ......................... 22

Gambar 4.1 Logo PT Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan ....... 26

Gambar 4.2 Tata Letak PT Kilang Pertamina RU VI Balongan .................... 30

Gambar 4.3 Struktur Organisasi PT KPI RU VI Balongan ............................ 32

xi
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Studi Pendahuluan ................................................................... 15

Tablel.5.1 Perbandingan TKPA dengan NFPA ......................................... 66

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Inspeksi Emergency Facility tahun 2022

Lampiran 2. Jadwal Inspeksi perawatan alat pemadam

Lampiran 3. Tata Kerja Penggunaan Alat Pengoprasian pompa

Lampiran 4. Tata Kerja Penggunaan Alat Pengoprasian Indoor Hydrant

Lampiran 5. Laporan Pengetesan Pompa 66

Lampiran 6. Maintenance & Record Indoor Hydrant

xiii
DAFTAR SINGKATAN

BUMN : Badan Usaha Milik Negara

HSSE : Health, Safety, Security, and Environment

LPG : Liquified Patroleum Gas

MA-4 : Maintenance Area - 4

MMSCFD : Milion Metric Standard Cubic Feet per Day

NFPA : National Fire Protection Association

POC : Prophylene Olepin Compleks

PT : Perseroan Terbatas

RCC : Residu Catalytic Cracker

REIE : Rotating Equipment Instrument and Electrical

RU : Refienery Unit

TKI : Tata Kerja Individu

TKPA : Tata Kerja Penggunaan alat

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sehubungan dengan perkembangan sektor industri perminyakan

yang semakin meningkat dan kompleks dimana terdapat sumber potensi yang

memicu terjadinya kebakaran. Kebakaran dapat terjadi kapan saja dan dimana

saja tidak ada tempat kerja yang menjamin bebas resiko daei kebakaran.

Kebakaran di tempat kerja dapat membawa resiko yang dapat merugikan

banyak pihak baik perusahaan, costomer, tenaga kerja, pemerintah dan

masyarakat luas.

Akibat yang di timbulkan dari peristiwa kebakaran di tempat kerja

dapat menimbulkan korban jiwa, kerugian material, hilangnya lapangan kerja

dan kerugianlain yang tidak langsung, apabila kebakaran terjadi pada objek

yang mudah terbakar maka dampaknya akan lebih luas. Yang berakibat

menimbulkan kerugian harta benda, cidera bahkan kematian.

Kebakaran adalah suatu peristiwa oksidasi yang melibatkan tiga

unsur yang harus ada, yaitu: bahan bakar, oksigen, dan sumber panas yang

berakibat menimbulkan kerugian harta benda, cidera bahkan kematian

(NFPA 25, 2002).

Menurut keputusan menteri tenaga kerja No. Kep. 186/MEN/1999

Pengurus atau Perusahaan wajib mencegah, mengurangi dan memadamkan

kebakaran, latihan penganggulangan kebakaran di tempat kerja dan pada

Undang-Undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja telah

1
2

mengantisipasi dalam hal mencegah, mengurangi dan memadamkan

kebakaran, memberi jalan penyelamatan, penyelenggaraan latihan

penanggulangan kebakaran yang ditetapkan di setiap tempat kerja dari

perencanaan sampai ada sanksi hukum terhadap pelanggaran. Maka dari itu

pentingnya Inspection Testing Maintenance untuk mencapai suatu tingkatan

pemeliharaan terhadap seluruh peralatan seluruh peralatan proteksi kebakaran

agar memperoleh suatu kualitas peralatan proteksi terbaik (Amiroel 2020: 6).

Agar alat-alat tersebut dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan

fungsinya, maka harus dilakukan inspeksi dan pemeliharaan pada peralatan

tersebut secara rutin atau berkala sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan

Umum Nomor 26/PRT/M/2008, Inspection Testing Maintenance merupakan

salah satu cara yang dilakukan untuk mencari dan menemukan faktor-faktor

kesalahan yang bisa menyebabkan kurang efesiennya penanggulangan

kebakaran awal, yang selanjutnya akan mengambil langkah-langkah atau

tindakan yang diperlukan untuk pemeliharaan peralatan (NFPA 25, 2002).

PT. Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan merupakan

perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan Minyak dan Gas.

Dikarenakan wilayahnya yang luas area 250 Ha dan bahan yang di gunakan

merupakan bahan bakar seperti premium, pratalite, pratamax dan gas,

termaksuk bahan yang mudah terbakar maka akan sulit untuk melakukan

pemadaman apabila terjadi kebakaran (https://www.pertamina.com), maka di

perlukan pemasangan Pump Electric dan Indoor Hydrant di area kilang. Hal

tersebut melatarbelakangi penulis mengambil judul Inspection Testing and


3

Maintenance Pump Electric dan Indoor Hydrant, supaya apabila terjadi

kebakaran bisa langsung di padamkan dan tidak merambat ke area lain.

1.2 Tema

Tema yang diambil dalam melaksanakan tugas akhir ini adalah

“inspection, Testing and Maintenance Pump Electric dan Indoor Hydrant”

di PT. Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan – Indramayu.

Tema yang di ambil karena Inspection, Testing and Maintenance

Pump Electric dan Indoor Hydrant memiliki peranan penting terhadap

menjaga kondisi dan efektifitas fire protection agar ketepatan dan kecepatan

dalam mengulangi kebakaran dimana saat terjadinya kebakaran dapat terjaga,

yang selanjutnya akan dilakukan tindakan pengendalian dan pemadaman

terhadap kebakaran tersebut.

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

1. Mahasiswa dapat mengetahui informasi mengenai gambaran

pelaksanaan pekerjaan perusahaan atau institusi tempat Tugas

Akhir berlangsung.

2. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang di dapat

dari bangku perkuliahan.

3. Mahasiswa dapat mengetahui kondisi dilapangan.

4. Mahasiswa dapat memenuhi program perkuliahan Tugas Akhir

di semester 6.
4

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari tugas akhir ini adalah:

1. Mengetahui Program Inspection, Testing and Maintenance

Pump Electric dan Indoor Hydrant di PT. Kilang Pertamina

Internasional RU VI Balongan.

2. Mengetahui Prosedur Inspection, Testing and Maintenance

Pump Electric dan Indoor Hydrant di PT. Kilang Pertamina

Internasional RU VI Balongan.

3. Mengetahui Implementasi Inspection, Testing and Maintenance

Pump Electric dan Indoor Hydrant di PT. Kilang Pertamina

Internasional RU VI Balongan.

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat Bagi Mahasiswa

1. Mendapat pengetahuan yang sebernya di lapangan.

2. Mendapat pengetahuan yang lebih aplikatif dalam bidang yang

diminati.

3. Memberikan kontribusi yang positif terhadap perusahaan

tempat mahasiswa melakukan tugas akhir.

4. Memaksimalkan dan memperdalam keilmuan Fire and Safety

yang dimiliki oleh mahasiswa.

1.4.2 Manfaat Bagi AKAMIGAS Balongan

1. terbinanya suatu jaringan kerjasama dengan institusi tempat

Tugas Akhir dalam upaya meningkatkan keterkaitan dan


5

kesepadanan antara substansi akademik dengan pengetahuan

dan keterampilan sumber daya manusia yang di butuhkan dalam

dunia industri;

2. Tersusunnya kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan nyata di

lapangan.

3. Meningkatnya kapasitas dan kualitas pendidikan dengan

melibatkan tenaga terampil dari lapangan dalam kegiatan Tugas

Akhir.

1.4.3 Manfaat Bagi PT Kilang Pertamina Internasional RU VI

Balongan

1. Dapat bekerjasama dengan mahasiswa untuk membantu

kegiatan oprasional institusi.

2. Dapat bekerjasama dengan tenaga pembimbing akademik untuk

memberikan masukan yang relavan dengan kegiatan manajemen

maupun kegiatan oprasional institusi tempat akhir.

3. Dapat memperoleh masukan yang lebih luas dari Civitas

Akademika AKAMIGAS Balongan pada kegiatan seminar,

Tugas Akhir, Lokakarya dan lain sebagainya;

4. Dapat mengembangkan kemitraan dengan AKAMIGAS

Balongan dan institusi lain yang terlihat dalam kegiatan Tugas

Akhir, baik untuk kegiatan tugas akhir maupun pengembangan.


BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi Inspection Testing Maintenance System

Inspection, Testing, Maintenance. Sebuah program layanan yang

disediakan oleh kontraktor yang memenuhi syarat atau perwakilan

berkualitas pemilik di mana semua komponen unik untuk sistem properti

diperiksa dan diuji pada waktu yang dibutuhkan dan diperlukan pemeliharaan

disediakan (NFPA 25, 2002).

Inspection Testing Maintenance adalah merupakan suatu

pengamatan secara sistematik yang disertai dengan analis teknis – ekonomis

untuk menjamin berfungsinya suatu peralatan proteksi kebakaran dan

memperpanjang umur peralatan tersebut. Tujuan dari Inspection Testing

Maintenance adalah untuk mencapai suatu tingkatan pemeliharaan terhadap

seluruh peralatan proteksi kebakaran agar memperoleh suatu kualitas

peralatan proteksi terbaik (Amiroel Pribadi, Materi perkuliahan ITM).

2.1.1 Inspection

Sebuah pemeriksaan analisa dari sistem atau bagiannya

untuk memverifikasi bahwa itu tampaknya berada dalam kondisi

operasi dan bebas dari kerusakan fisik (NFPA 25, 2002). Tujuan dari

Inspection adalah untuk verifikasi secara analisa bahwa sistem dan

perlengkapannya tampak dalam kondisi oprasi dan bebas dari

kerusakan fisik (Permen No.26/PRT/M/2008).

6
7

Inspection terdiri dari visual check pada alat seperti Pompa

dan Hydrant, yang di lakukan oleh personil yang qualified untuk

memastikan sistem yang handal dan siap digunakan visual check

harus menggunakan checklist. Inspection harus memverifikasi

bahwa tindakan yang tepat untuk mengoreksi setiap ketidakpastian

yang ditemukan baik fixed dan portable equipment siap di oprasikan

(Syihabuddin, 2017: 16).

2.1.2 Testing

Testing berkaitan dengan operasi atau aktivasi dari

instrumen untuk memverifikasi performa sebagaimana yang

diinginkan. Prosedure testing harus sesuai dengan standar yang

disusun oleh otoritas terkait seperti NFPA, API, dll (Amiroel

Pribadi, Materi perkuliahan ITM).

2.1.3 Maintenance

Maintenance adalah pekerjaan yang dilakukan untuk

menjaga agar peralatan tetap dioprasikan atau untuk melakukan

perbaikan meliputi pengecekan secara baik terhadap equipment atau

instrument guna memberikan jaminan kepastian maksimum bahwa

equipment atau instrument akan dapat beroperasi secara efektif dan

aman. Tujuan dari pemeliharaan adalah perawatan pencegahan

(preventive maintenance) dan perbaikan (corrective maintenance)

untuk mempertahankan fungsi optimum dari peralatannya dalam

pemeliharaan dan perawatan dan sistem harus di jamin pemenuhan


8

kepada ketentuan dan standar yang berlaku termasuk persyaratan

sertifikasi personil, frekuensi tes dan pemeliharaan dan juga

dokumentasi dan pelaporan termasuk penyimpanan riwayat catatan

(NFPA 25, 2002).

2.2 Tujuan Safety Inspection Testing Maintenance

Tujuan Safety Inspection Testing Maintenance secara umum yaitu

untuk mencari dan menemukan faktor-faktor yang bisa menyebabkan

kecelakaan, selanjutnya mengambil langkah-langkah/ tindakan pengamanan

yang cepat dan tepat agar kecelakaan tidak terjadi (syihabuddin, 2017: 22).

Tujuan Safety Inspection secara khusus yaitu:

1. Membuat penilaian tentang Safety Performance dari suatu plant atau

tempat kerja.

2. Menciptakan suasana dan lingkungan kerja aman serta bebas dari

bahaya.

3. Mengawasi pelaksanaan norma-norma keselamatan kerja.

4. Memastikan peralatan selalu siap digunakan.

2.3 Program dan Pelaporan Inspection Testing Maintenance

1. Program Pelaksanaan Inspection Testing Maintenance

Ada 3 tahap sebagai program pelaksanaan:

a. Hubungi Pejabat atau Pengawas yang bertanggung jawab atas tempat

yang akan diinspeksi dan mengharapkan kerja samanya. Dapat

dilakukan dengan lisan atau tertulis (memo/surat).


9

b. Teliti semua situasi dan kondisi untuk dicocokan dengan persyaratan-

persyaratan keselamatan yang berlaku.

c. Amati semua kegiatan untuk memastikan ada atau tidaknya suatu

pelanggaran terhadap peraturan-peraturan Keselamatan Kerja atau

perbuatan yang menjurus kepada terjadinya kecelakaan.

2. Pelaporan Inspection Testing Maintenance

Laporan tertulis mengenai hasil-hasil inspeksi beserta usulan-

usulannya harus segera disusun dan disampaikan kepada pihak-pihak yang

bersangkutan. Ada 3 macam laporan Inspection Testing Maintenance,

yaitu:

1. Laporan Emergency, segera dibuat karena tindakan karena

penertibannya perlu segera dilakukan.

2. Laporan Routine, mencakup semua hasil-hasil pengamatan terutama

keadaan-keadaan yang perlu diterbitkan. Laporan ini disampaikan

kepada pihak yang bersangkutan segera mungkin (biasanya sehari

setelah dilakukan inspeksi).

3. Laporan Periodik, laporan ini merupakan ikhtisar dari segi-segi

keselamatan yang dilakukan berdasdarkan kegiatan sehari-hari.

Laporan adalah suatu penyajian tertulis yang mengungkapkan fakta

atau data-data yang pada umumnya merupakan bahan untuk rekomendasi,

di tunjukan kepada pembaca tertentu dan kadang-kadang di pakai sebagai

dokumentasi (Syihabuddin, 2017: 27).


10

Untuk mencapai waktu tersebut harus di perhatikan faktor-faktor

penting di bawah ini:

1. Tetapkan maksud dan tujuan laporan.

2. Kenalilah pembaca yang dituju.

3. Susun kerangka dan materi laporan.

4. Penyajian harus sistematis.

5. Ungkapan fakta-fakta yang nyata bila perlu disertai data-data yang

kongkrit.

2.4 Pompa

Gambar 2.4 Pompa


(Sumber: Kasirin, 2019: 15)

Pompa merupakan suatu alat yang digunakan untuk memindahkan

cairan (fluida) dari suatu tempat ke tempat lain, melalui suatu media dengan

cara memberikan energi pada cairan yang dipindahkan mengkonnversi energi

mekanik menjadi enegi kinetik (NFPA 25, 2002). Pompa pemadaman

kebakaran ada beberapa macam antara lain yaitu jockey pump, electric pump,
11

disel pump. Pada dasarnya pompa-pompa ini digunakan untuk mensuplai

kebutuhan air yang di perlukan (Kasirin, 2019: 16).

Penjelasan dari pompa-pompa pemadam kebakaran tersebut sebagai

berikut:

1. Jokey pump bentuknya biasa vertical. Pompa pemadam kebakaran ini

di gunakqn untuk menjaga atau menstabilkan tekanan air di dalam pipa.

2. Electric pump digunakan memompa air yang di hisap dari tandon air

(reservoir) untuk disalurkan ke distribusi baik Hydrant valve untuk

indoor, hose reel dan hydrant pillar untuk outdor. Inti dari kegunaan

pompa pemadaman kebakaran ini sebagai pompa pendorong yang

digunakan pada saat terjadi kebakaran.

3. Disel pump sebagai back up dan membantu pompa pendorong ketika

kebakaran pada umumnya power listrik yang mensupply electric pump

mati. Disel pump berfungsi dalam keadaan listrik mati, pompa

pemadaman kebakaran ini membantu kerja electric pump guna

memenuhi kebutuhan air yang dibutuhkan jika tekanan dan volume air

berkurang pada pillar Hydrant.


12

2.5 Hydrant

Gambar 2.5 Hydrant


(Sumber: Johanes, 2020: 6)

Hydrant adalah sebuah terminal air yang berfungsi sebagai bantuan

darurat ketika terjadi kebakaran. Hydrant juga berfungsi sebagai salah satu

sumber air untuk mempermudah proses penanggulangan ketika bencana

kebakaran melanda. Sumber air Hydrant berasal dari tempat penampungan

air tersendiri atau saluran air lainnya yang dialirkan melalui pompa dan

didistribusikan menggunakan pipa (Johanes, 2020: 6).

Tiga jenis Hydrant pemadam kebakaran sebagai berikut:

1. Hydrant Box

Hydrant Box dapat dibagi menjadi dua yaitu berupa Indoor

Hydrant (terletak di dalam gedung) atau Outdoor Hydrant (terletak di

luar gedung). Untuk pemasangan Hydrant Box di dalam ruangan pada

bagian atasnya yaitu harus menempel dengan dinding dan harus

disertai pemasangan alarm bell. Pada Hydrant Box terdapat gulungan

selang atau lebih dikenal Hose (Johanes, 2020: 7).


13

Hydrant jenis ini sesuai dengan penggunaan diklasifikasi

kedalam 3 (tiga) kelompok sebagai berikut:

- Hydrant kelas I. Hydrant ini dilengkapi dengan selang

berdiameter 2,5 inci, dan penggunaannya di peruntukan

secara khusus bagi petugas pemadam atau orang yang

terlatih.

- Hydrant kelas II. Hydrant ini dilengkapi dengan selang

berdiameter 1,5 inchi, dan penggunaannya diperuntukan

penghuni gedung atau petugas yang belum terlatih.

- Hydrant kelas III. Hydrant ini dilengkapi dengan selang

berdiameter gabungan antara Hydrant kelas I dan II

diatas.

2. Hydrant Halaman

Hydrant halaman ialah hydrant yang terletak

diluar/lingkungan bangunan. Instalasi dan peralatan serta sumber air

disediakan oleh pihak pemilik bangunan hydrant halaman di pasang

mengikuti ketentuan sebagai berikut:

- Kelompok bangunan yang berjarak lebih dari 10 Meter

terhadap jalan lingkungan, harus di lengkapi hydrant

halaman.

- Bangunan dengan klasifikasi A, B, C harus memiliki

Hydrant halaman dengan jarak < 90 Meter.


14

- Bangunan dengan klasifikasi D dan E harus memiliki

Hydrant halaman dengan jarak antara < 60 Meter.

- Hydrant dipasang dengan ketinggian 50 cm dari

permukaan tanah.

- Pillar Hydrant harus dipasang 1 Meter dari pagar

halaman bangunan, mudah terlihat, mudah dicapai, tidak

terhalang oleh benda-benda lain, dan di cat warna merah.

3. Hydrant Industri

Sistem Hydrant industri ialah hydrant yang terpasang ditepi

atau sepanjang area daerah perindustrian. Hydrant ini merupakan

bagian dari prasarana industri yang di sediakan oleh perusahaan guna

menanggulangi bahaya kebakaran.

Adapun jenisnya, sistem hydrant terdiri dari 3 (tiga)

komponen utama yaitu: persediaan air atau pasokan air (water

supply), sistem pompa (pump system) dan sistem pemipaan (piping

system) (Sukmana, 2020: 13).

1. Persediaan atau pasokan air

Sumber air untuk memasok kebutuhan sistem hydrant

keakaran lazimnya berasal dari bendungan karean memiliki

kapasitas air yang besar dan sumur dalam (artesis) atau kedua-

duanya. Volume reservoir, sesuai yang di atur dengan ketentuan

yang berlaku, harus diperiksa berdasarkan waktu pemakaian

yang disesuaikan dengan klasifikasi ancaman bahaya kebakarna


15

bagi bangunan yang diproteksi berdasarkan klasifikasi ancaman

bahaya kebakaran, banyaknya persediaan air untuk masing-

masing kelas pada sistem hydrant harus dapat digunakan untuk

lama seperti ditentukan sebagai berikut:

• Kelas ancaman bahaya kebakaran ringan: 45 menit

• Kelas ancaman bahaya kebakaran sedang: 60 menit

• Kelas ancaman bahaya kebakaran berat. 90 menit

Persediaan air untuk hydrant setiap saat minimum 30.000

liter. Bak penampung (reservoir) untuk persediaan air pada

sistem hydrant dapat berupa reservoir bawah tanah (ground

tank), tangki bertekanan (pressure tank) atau reservoir atas

(gravity tank).

2. Sistem pompa hydrant

- Pompa dalam sistem hydrant merupakan alat yang

berfungsi untuk memindahkan air dari bak penampungan

(reservoir) ke ujung pengeluaran (pipa pemancar atau

noocle). Pompa pada sistem hydrant sekurang-kurangnya

terdiri atas 1 unit pompa jokey, 1 unit pompa utama dengan

sumber daya listrik dan generator serta 1 unit pompa

cadangan dengan sumber daya motor diesel.

- Pompa Jokey berfungsi untuk mempertahankan tekanan

statis di dalam jaringan jaringan, pompa jokey ini akan


16

bekerja guna mengembalikan tekanan ke posisi semula.

Oleh karena itu, sekaligus pompa jokey dapat berfungsi

untuk memantau kebocoran kebocoran pada jaringan sistem

hydrant. Operasi kerja pompa jokey di desain untuk hidup

(start) secara otomatis pada saat salah satu katup

pengeluaran dibuka atau terjadi kebocoran pada jaringan,

dan akan berhenti bekerja (stop) secara otomatis pada saat

katup bukaan ditutup.

- Pompa utama berfungsi sebagai pergerak utama bekerjanya

sistem hydrant, Pompa utama akan bekerja setelah

kapasitas maksimal pompa Jokey terlampaui. Operasi kerja

pompa utama didesain untuk start secara otomatis dan

berhenti (stop) secara manual, melalui tombol reset pada

panel pompa kebakran.

- Pompa cadangan berfungsi sebagai pergerak cadangan dari

sistem hydrant. Titik start operasinya setelah pompa utama.

Meskipun pompa ini berfungsi sebagai cadangan, tetap

dalam kondisi siaga operasi. Ini berarti bahwa setiap saat

pompa ini akan bekerja secara otomatis pada saat kapasitas

pompa utama terlampaui atau ketika pompa utama

mengalami kerusakan atau pada saat sumber daya utama

padam. Sama halnya dengan pompa utama, operasi kerja


17

pompa cadangan didesain untuk start secara otomatis dan

berhenti secara manual.

3. Sistem pemipaan hydrant

Rangkain jaringan pemipaan pada sistem hydrant terdiri atas

pipa hisap, header / penyalur. Untuk memperoleh pengertian

yang lebih jelas berikut ini diuraikan masing-masing pipa

tersebut.

- Pipa hisap (suction) adalah pipa yang terentang dari bak

penampung (reservoir) sampai ke pompa. Pada ujung pipa

hisap dilengkapi dengan foor-valve yang berfungsi untuk

menahan air di dalam sepanjang pipa hisap Diameter pipa

hisap bervariasi antara 4 dan 6 inci.

- Pipa header dapat dikatakan sebagai pipa antara yang

ukuran diameternya biasanya lebih besar dari pipa lainnya

di dalam rangkaian sistem hydrant Pipa yang terpasang

horizontal ini merupakan tempat bertemunya pipa

pengeluaran (discharge) dari pompa jokey, pompa utama

maupun pompa cadangan, sebelum kemudian menerus ke

pipa penyalur

- Diameter pipa header ini bervariasi antara 4, 6 dan 8 inci

sesuai dengan besar kecil sistem hydrant yang dipasang

dari pipa header ini, selain ditarik hubungan ke pipa

penyalur, biasanya dihubungkan juga dengan pipa-pipa


18

yang menuju ke tangki bertekanan (preasure tank), tangki

pemancing (priming tank), sirkulasi atau bypass ke

reservoir (safety-valve), pressure switch dan ke

manometer indikasi tekanan kerja pompa. (Napitupulu

dan Dulbert, 2015: 69)

2.6 Pengertian Kebakaran

Kebakaran adalah suatu reaksi kimia yang merupakan hasil dari

bertemunya unsur oksigen (O₂), bahan bakar dan panas. Ketiganya ini dikenal

dengan segitiga api. Panas yang menyebabkan terjadinya api adalah panas

dengan tingkat suhu tertentu tergantung bahan yang ada. Oksigen adalah

unsur yang menyempurnakan terjadinya api. Dengan meniadakan salah satu

dari ketiga bahan tersebut maka api akan padam. Jadi, untuk tindakan

preventif maka kita harus mencegah bertemunya ketiga bahan tersebut.

(Ramli, 2010: 04).

Berdasarkan definisi di atas jelas bahwa terjadinya suatu kebakaran

atau api adalah akibat perpaduan 3 (tiga) unsur yaitu:

1. Bahan bakar (Fuel)

2. Oksigen (Oxygen)

3. Panas (Heat)
BAB III

METODOLOGI

Untuk mendukung laporan tugas akhir maka dapat dilakukan dengan

beberapa metode pelaksanaan. Pada laporan ini metode yang digunakan

menggunakan kualitatif. Metode kualitatif menurut (Saryono, 2010: 45) Penelitian

kualitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan,

menggambarkan dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh sosial

yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui metode kuantitatif.

Tipe kajian yang digunakan adalah deskriptif merupakan metode yang digunakan

untuk memperjelas suatu kejadian dan memberikan gambaran secara jelas

(Widodo, 2000: 55).

3.1 Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan pada tugas akhir ini yaitu perbedaan waktu

pelaksanaan laporan tugas akhir aziz sukmana dengan judul Inspection,

Testing and Maintenance Fire Hydrant pada area POC di PT. Pertamina

Refinery Unit VI Balongan-indramayu tahun 2020 dan laporan tugas akhir

Rangga Surya Nugraha Inspection, Testing and Maintenance Fire Protection

Active tahun 2019 pada area POC di PT. Pertamina Refinery Unit VI

Balongan-indramayu.

19
20

Tabel 3.1 Studi Pendahuluan

No PENULIS TAHUN TUJUAN METODE HASIL

1. Aziz 2020 1. Data: 1. Program


a. obeservasi Inspection,
Sukmana Mengetahui
lapangan Testing and
program
b. Maintenance Fire
Inspection, Wawancara Hydrant di PT
c. Study Pertamina
Testing
Literature (Persero) RU VI
Maintenanc
2. Balongan sudah
e Fire pengolahan semua terlaksana.
data: 2. Prosedur
Hydrant di
Metode yang
Inspection,
PT.
dilakukan
Testing and
Pertamina berupa
analisa Maintenance Fire
(Persero)
Inspection,
Hydrant di PT
RU VI
Testing and
Pertamina
Balongan. Maintenance
fire Hydrant (Persero) RU VI
2.
dengan cara
Balongan hanya
Mengetahui
membanding
memiliki prosedur
Prosedure kan antara
NFPA 25 untuk inspeksinya
Inspection,
Standard For
saja yaitu TKI
Testing
the inspection
Maintenanc
test
e Fire
Maintenance
(Persero)
21

No PENULIS TAHUN TUJUAN METODE HASIL

1. Standard For pemeriksaan dan


RU VI
the inspection
Balongan. implementasi
test
3.Mengetah Inspection,
maintenance
ui
of water Testing
implementa
based dengan
si implemnetasi
implementasi
Inspection, Inspection,
di lapangan.
Testing
Testing intenance
Maintenanc
e Fire Fire Hydrant di

Hydrant di PT. Pertamina


PT.
(Persero) RU VI
Pertamina
(Persero) Balongan.

RU VI 3. Mengetahui
Balongan
implementasi
Testing
implem Inspection,

netasi Testing and


Inspection,
Maintenance Fire
Testing
intenance Hydrant di PT

Fire Pertamina
Hydrant di
(Persero) RU VI
PT.
Pertamina Balongan

(Persero)
RU VI Balo
ngan.
22

No PENULIS TAHUN TUJUAN METODE HASIL

2. Rangga 2019 1. 1. 1.Program


Mengetahui Pengambilan
Surya Inspection,
program Data:
Nugraha Testing and
Inspection, a. Obeservasi
Testing and Lapangan Maintenance
Maintenanc b.
Prtection Active
e Prtection Wawancara
di PT Pertamina
Active di PT c. Study
Pertamina Literature (Persero) RU VI
(Persero) 2.
Balongan
RU VI Pengolahan
dilakukan pada 3
Balongan Data:
Diolah peralatan yaitu
2.
dengan
Mengetahui APAR, Fire
Metode
prosedure Hydrant dan Fire
Deskriptif
Inspection,
yaitu dengan Sprinkler.
Testing and
cara
Maintenanc 2. Prosedur
menggambar
e Prtection Inspection,
kan atau
Active di PT
menganalisis Testing and
Pertamina
(Persero) Maintenance

RU VI Prtection Active
Balongan
di PT Pertamina
23

No PENULIS TAHUN TUJUAN METODE HASIL

2. 3. hasil Hydrant,
Mengetahui penelitian
inspection Fire
implementasi berdasarkan
sprinkler sudah di
Inspection, apa adanya
Testing and yang laksanakan sesuai
Maintenance berhubungan
dengan Tata
Protection dengan
Kerja Individu.
Active di PT Inspection,
Pertamina Testing and 3. Implementasi
(Persero) RU Maintenance
program
VI Balongan. Prtection
Inspection,
Active di PT
Pertamina Testing and
(Persero) RU
Maintenance
VI Balongan
Prtection Active

di PT Pertamina

(Persero) RU VI

Balongan

kegiatannya

dilakukan sesuai

prosedur yang

berlaku sesuai

dengan standar

NFPA 25.
24

3.2 Pengambilan Data

Pengambilan data yang dilakukan oleh penulis diantaranya adalah

sebagai berikut:

a. Observasi Lapangan

Teknik pengambilan data dengan pengamatan secara langsung,

sekaligus survei ke lapangan untuk mengetahui proses terkait

Inspections Testing and Maintenance Pompa & Hydrant di PT. Kilang

Pertamina Internasional RU VI Balongan (Sugiyono, 2013: 145).

b. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan tanya jawab secara langsung

dengan pekerja yang terkait dan berwenang dengan masalah

Inspections Testing and Maintenance Pompa & Hydrant Metode yang

dilakukan dengan cara konsultasi langsung untuk mendapatkan

informasi dari pembimbing lapangan, pekerja yang bersangkutan dan

petugas lain yang berwenang sehingga mendukung penyusunan

laporan. Konsultasi dilakukan dengan cara mengajukan beberapa

pertanyaan yang berhubungan dengan program Inspections Testing and

Maintenance Pompa & Hydrant di PT. Kilang Pertamina Internasional

RU VI Balongan (Sugiyono, 2013: 145).

c. Study Literatur

Dilakukan dengan cara mengumpulkan data, membaca atau

mencatat dan mempelajari dokumen – dokumen serta catatan

perusahaan yang berhubungan dengan program, prosedur dan


25

implementasi Inspections Testing and Maintenance Pompa & Hydrant

di PT. Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan (Sugiyono,

2013: 145).

3.3 Pengolahan Data

Penulis melakukan pengolahan data yang berkaitan dengan

Inspections Testing and Maintenance Pump electric & Indoor Hydrant di PT.

Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan. Metode yang dilakukan

berupa analisa Inspections Testing and Maintenance Pump electric & Indoor

Hydrant dengan cara membandingkan program Inspections Testing and

Maintenance Pump electric & Indoor Hydrant dengan:

1. Peraturan Mentri Pekerjaan Umum No: 26/PRT/M2008 tentang

persyaratan teknis sistem proteksi kebakaran pada bangunan gedung

dan lingkungan

2. NFPA 20 Standard for the installation of stationary pumps for fire

protection

3. NFPA 25 Standart for the inspection test maintenance of water based

dengan implementasi di lapangan.

3.4 Penyajian Data

Penyajian data adalah metode yang dilakukan dalam penyelesaian

proses hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Data yang

disajikan menggunakan metode deskriptif yakni metode yang berusaha

mendeskripsikan, menjabarkan K3 sesuai dengan kondisi yang ada, akibat

atau efek yang terjadi atau tentang kecenderungan yang sedang berlangsung
26

di perusahaan, serta dibahas dengan hasil data yang didapat dilapangan

maupun dari pihak HSSE mengenai program, prosedure, implementasi

Inspections Testing and Maintenance Pump Electric & Indoor Hydrant dan

di bandingkan dengan teori atau standar yang berlaku. Penyajian data

selanjutnya disajikan dalam bentuk uraian atau laporan sesuai dengan hasil

penelitian yang diperoleh.

Studi Pendahuluan

Pengumpulan Data

Observasi wawancara Study literatur

Pengolahan Data

Penyajian Data

Gambar 3.1 Pengumpulan, Pengolahan dan Penyajian Data

(Sumber: Data hasil Tugas Akhir,2021)


BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1 Sejarah Singkat PT. Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan

Kilang balongan dibangun dengan system project financing dimana

biaya investasi pembangunan dibayar dari revenue kilang balongan sendiri

dan dari keuntungan pertamina lainnya. Dengan demikian maka tidak ada

dana atau equity dari pemerintah yang dimasukkan sebagai penyertaan modal

sebagaimana waktu membangun kilang-kilang lainnya sebelum tahun 1990.

Oleh karena itu kilang balongan di sebut kilang PERTAMINA.

Kilang Balongan adalah merupakan kilang yang di rancang untuk

mengolah minyak mentah jenis Duri (80%). Pada tahun 1990-an, crude Duri

mempunyai harga jual yang relatif rendah karena kualitasnya yang kurang

baik sebagai bahan baku kilang. Kualitas yang rendah dari crude Duri dapat

terlihat diantaranya dari kandungan residu yang sangat tinggi mencapai 78%,

kandungan logam berat dan karbon serta nitrogen yang juga tinggi. Teknologi

kilang yang dimiliki di dalam negri sebelum adanya kilang Balongan tidak

mampu mengolah secara efektif dalam jumlah besar, sementara itu produksi

minyak dari lapangan.

Duri meningkat mencakup besar dengan dengan diterapkan metode

Secondary Recovery. Beberapa waktu lalu, feed yang digunakan pada kilang

Balongan merupakan campuran crude Duri, Minas dan Nile Blend. Seiring

berjalannya waktu feed yang digunakan adalah kongo, banyu urip, jatibarang.

27
28

Dasar pemikiran didirikannya kilang RU VI Balongan untuk

memenuhi kebutuhan BBM yaitu:

1. Pemecahan permasalahan minyak mentah (Crude) Duri.

2. Antisipasi kebutuhan produk BBM nasional, regional, dan internasional.

3. Peluang menghasilkan produk dengan nilai tambah tinggi.

Daerah balongan dipilih sebagai lokasi kilang dan proyek kilang

yang dinamakan proyek EXOR I (Export Oriented I) dan didirikan pada tahun

1991. Pada perkembangan selanjutnya, pengoprasian kilang tersebut diubah

namanya Pertamina Refinery Unit VI Balongan. Start Up kilang PT

Pertamina (Persero) RU VI Balongan dilaksanakan pada bulan Oktober 1994

dan di resmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 24 Mei 1995. Peresmian

ini sempat tertunda dari perencanaan sebelumnya (30 Januari 1995) karena

unit Residue Catalytic Cracking (RCC) mengalami kerusakan.

Unit RCC ini merupakan unit terpenting di kilang PT Pertamina

(Persero) RU VI Balongan, yang mengubah residu (Sekitar 62% dari total

feed) menjadi minyak ringan yang lebih berharga. Residu yang di hasilkan

sangat besar sehingga sangat tidak menguntungkan bila residu tersebut tidak

dimanfaatkan. Kapasitas unit ini yang sekitar 83.000 BPSD merupakan yang

terbesar didunia saat ini. Dengan adanya kilang minyak Balongan, kapasitas

Produksi kilang minyak domestik menjadi 1.074.300 BPSD. Produksi kilang

Balongan berjumlah kurang lebih 34% dari bahan bakar minyak yang di

pasarkan di Jakarta dan sekitarnya.


29

4.2 Logo, Slogan Visi dan Misi PT. Kilang Pertamina Internasional

RU VI Balongan

4.2.1 Visi dan Misi PT. Kilang Pertamina Internasional RU VI

Balongan

Visi dan Misi PT. Kilang Pertamina Internasional RU VI

Balongan adalah sebagai berikut:

a. Visi:

Menjadi kilang terkemuka di asia tahun 2025

b. Misi:

• “Mengoloah crude dan naptha untuk memproduksi BBM,

BBK, Residu, MBBM dan petkim secara tepat jumlah, mutu,

waktu dan berorientasi laba serta berdaya saing tinggi untuk

memenuhi kebutuhan pasar.”

• “Mengoprasikan kilang yang berteknologi maju dan terpadu

secara aman, handal, efesien dan berwawasan lingkungan.”

• “Mengelola aset RU VI Balongan secara profesional yang

didukung oleh sistem manajemen yang tangguh berdasarkan

semangat kebersamaan, keterbukaan dan perinsip saling

menguntungkan.”
30

4.2.2 Logo dan Slogan PT Pertamina (persero) RU VI

Balongan

Slogan dari PT Pertamina (Persero) adalah

“Renewable Spirit) atau “Semangat Terbarukan”. Slogan

tersebut diharapkan mendorong seluruh jajaran pekerja untuk

memiliki sikap entrepreneur ship dan costumer oriented yang

terkait dengan persaingan yang sedang dan akan dihadapi

perusahaan.

Gambar 4.1 Logo PT Kilang Pertamina Internasional

RU VI Balongan.

(Sumber: PT kilang Pertamina Internasional RU VI

Balongan, 2022)

Logo PT Kilang Pertamina Internasional RU VI

Balongan memiliki makna sebagai berikut:

1. Lingkaran : fokus ke bisnis inti dan strategi.

2. Gambar : konstruksi regenerator dan reaktor di unit

RCC yang menjadi ciri khas dari PT Kilang Pertamina

Internasional RU VI Balongan.

3. Warna
31

a. Hijau : berati selalu menjaga kelestarian lingkungan

b. Putih : berati bersih, profesionalitas, proaktif,

inovatif dan dinamis dalam setiap tindakan yang selalu

berdasarkan kebenaran

c. Biru : berati loyal kepada visi PT Pertamina

d. Kuning : berati keagungan PT Pertamina RU VI

Balongan.

4.3 Tata Letak PT Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan

Pabrik PT Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan

didirikan di kecamatan Balongan, kabupaten Indramayu, Jawa Barat (40 km

arah barat laut Cirebon). Untuk penyiapan lahan kilang, yang semula sawah

tadah hujan, di perlukan pengukuran dengan pasir laut yang diambil dari

pulau gosong yang tengah yang dikerjakan dalam waktu empat bulan.

Transportasi pasir dari tempat penambangan ke area pinimbunan dilakukan

dengan kapal yang selanjutnya di pompa ke arah kilang. Sejak tahun 1970,

Minyak dan Gas bumi di ekspoitasi di daerah ini. Sebanyak 224 buah sumur

berhasil digali. Di antara sumur-sumur tersebut, sumur yang berhasil di gali.

Diantara sumur-sumur, sumur yang berhasil memproduksi adalah sumur

Jatibarang, Cemara, Kandang Haur Barat, Kandang Haur Timur, Tugu Barat,

dan lepas pantai. Sedangkan produksi minyak buminya sebesar 239,65

MMSCFD disalurkan ke PT. Krakatau Steel, PT. Pupuk Kujang, PT.

Indocement, Semen Cibinong, dan palimanan. Depot UPPDN III sendiri baru
32

di bangun 1980 untuk mensuplai kebutuhan bahan bakar di daerah Cirebon

dan sekitarnya.

Tata letak pabrik disusun sedemikian rupa hingga memudahkan

jalannya proses produksi serta turut mempertimbangkan aspek-aspek

keamanan dan lingkungan. Untuk mempermudah jaannya proses produksi,

unit-unit dalam kilang disusun di susun sedemikian rupa sehingga unit yang

saling berhubungan jaraknya berdekatan. Dengan demikian pipa yang

digunakan dapat sependek mungkin dan energi yang dibutukan untuk

mendistribusikan aliran dapat diminimalisir. Untuk keamanan, area

perkatoran terletak cukup jauh dari unit-unit yangt memiliki resiko bocor atau

meledak, seperti RCC, ARHDM, dll. Unit -unit yang beresiko di letakkan di

tengah-tengah kilang. Unit terdekat dengan area perkantoran adalah unit

utilitas dan tangki-tangki yang berisi air sehingga relatif aman.

Area kilang terdiri dari:

➢ Sarana kilang : 250 ha daerah konstruksi kilang

: 200 ha daerah penyangga

➢ Sarana Perumahan : 200 ha

Ditinjau dari segi teknis dan ekonomis, lokasi ini cukup strategis

dengan adanya faktor pendukung, antara lain:

a. Bahan baku

Sumber bahan baku yang diolah di PT. Kilang Pertamina

Internasional RU VI Balongan awalnya adalah minyak mentah Duri,


33

Riau (awalnya 80%, saat ini 50% feed). Minyak mentah Minas, Dumai

(awalnya 20%, saat ini 50% feed). Gas alam dari Jawa Barat bagian

timur sebesar 18 Million Metric Standard Cubic Feet per Day

(MMSCFD).

b. Air

Sumber yang terdekat terletak WIF Salam Durma, kurang lebih 165

km dari Balongan ke arah Subang. Pengangkutan di lakukan secara

pipanisasi dengan pipa berukuran 24 inci dengan kecepatan oprasi

normal 1.100 m3 serta kecepatan maksimum 1.200 m3. Air tersebut

berfungsi sebagai untuk steam boiler, heat excharger (sebagai

pendingin) air minum, dan kebutuhan perumahan. Dalam pemanfaatan

air, kilang Balongan ini mengolah kembali air buangan dengan sistem

wasted water treatment, dimana air dikeluarkan di recycle ke sistem ini.

Secara spesifik tugas unit ini adalah memperbaiki kualitas effuent

parameter NH3, Fenol, dan COD sesuai dengan persyaratan lingkungan.

c. Transportasi

Lokasi kilang RU VI Balongan berdekatan dengan jalan raya dan

lepas pantai utara yang menghubungkan kota-kota besar sehingga

memperlancar distribusi hasil produksi, terutama untuk daerah Jakarta

dan Jawa Barat. Marine Facilities adalah fasilitas yang berada di tengah

laut untuk keperluan bongkar umat crude oil dan produk kilang.

Fasilitas ini terdiri dari area putar tangker, SBM, rambu laut, dan jalur

pipa minyak. Fasilitas untuk pembongkaran peralatan dan produk


34

(propylene) maupun pemuatan propylene dan LPG dilakukan dengan

fasilitas yang dinamakan jetty facilities.

d. Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang dipakai di PT. Kilang Pertamina Internasional

RU VI Balongan terdiri dari dua golongan, yaitu golongan pertama,

dipekerjakan pada proses pendirian Kilang Balongan yang berupa

tenaga kerja lokal non skill sehingga meningkatkan taraf hidup

masyarakat sekitar, sedangkan golongan kedua, yang di pekerjakan

untuk proses pengoprasian, berupa tenaga kerja PT. Kilang Pertamina

Internasional RU VI Balongan yang telah berpengalaman dari berbagai

kilang minyak di Indonesia.

Keterangan:

A : Gas oil hydroteater F : RCC K : Fire ground

B : LPG treater G : Olephin compleks unit L : Steam

C : Oil movement H : Steam M : perkantoran

D : Crude destilation unit I : utilities N : gedung putih

E : Area proses J : HSSE RU VI Balongan O : HSE check point

Gambar 4.2 Tata Letak PT Kilang Pertamina RU VI Balongan

(Sumber: PT Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan, 2022)


35

4.4 Pedoman Perilaku

Sebagai perusahaan BUMN, pertamina juga menanamkan nilai dasar

(core values) BUMN, yang disingkat AKHLAK yakni moral etika yang

menjadi panduan seluruh BUMN saat ini. Singkatan AKHLAK yaitu:

Amanah : Memegang teguh kepercayaan yang diberikan.

Kompeten : Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.

Harmonis : Saling peduli dan menghargai perbedaan.

Loyal : Berdedikasi dan menggutamakan kepentingan bangsa dan

Negara.

Adaptif : Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakan ataupun

menghadapi perubahan.

Kolaboratif : Membangun kerjasama yang sinergis.

4.5 Strutur Organisasi PT Kilang Pertamina Internasional RU VI

Balongan

Gambar 4.3 Struktur Organisasi PT. Kilang Pertamina Internasional RU VI


Balongan

(Sumber: PT. Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan, 2022)


36

PT. Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan mempunyai

struktur organisasi yang meneeangkan hubungan kerja antar bagian yang satu

dengan yang lainnya dan juga mengatur hak dan kewajiban masing-masing

bagian. Tujuan dibuatnya struktur organisasi adalah untuk memperjelas dan

mempertegas kedudukan suatu bagian dalam menjalankan tugas sehingga

akan mempermudah untuk mencapai tujuan organisasi dibuat sesuai dengan

tujuan dari organisasi itu sendiri. Struktur organisasi PT. Kilang Pertamina

Internasional RU VI Balongan terdiri atas beberapa bagian yang mempunyai

fungsi dan tanggung jawab masing-masing yaitu sebagai berikut:

1. General Manager

Tugas pokok General Manager adalah mengarahkan,

memonitor dan mengevaluasi seluruh kegiatan di Refinery Unit VI

sesuai dengan visi misi unit bisnis yang meliputi kegiatan

pengembangan pengolahan, pengelolaan operasi kilang, kehandalan

kilang, pengembangan kilang, supply chain operation, procurement,

serta kegiatan pendukung lainnya guna mencapai target perusahaan

di Refinery Unit VI.

2. Senior Manager Op.& Manufacturing

Tugas pokok Senior Man. Op & Manufacturing adalah

mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi penyusunan rencana

oprasi kilang, kegiatan oprasi kilang, assesment kondisi peralatan,

pemeliharaan trunaround / overhoul, pemeliharaan rutin dan non-

rutin, pengadaan barang dan jasa, pengadaan bahan baku,


37

intermedia, dan gas, penerimaan, penyaluran, storage management,

pengolahan sistem akutansi arus minyak, dan oprasional HSSE serta

menunjukan komitmen HSSE dalam setiap aktivitas/ proses bisnis

agar kegiatan oprasi bejalan dengan lancar dan aman di Refinery

Unit VI.

3. Production-I Manager

Tugas pokok Production-I Manager adalah mengarahkan,

memonitor, dan mengevaluasi sistem dan data kerja operasi kilang,

rencana kegiatan oprasi dan kegiatan oprasi kilang, pengadaan

produk, barang dan jasa, pengolahan penerimaan, penyaluran, dan

storage management, pengelolaan system arus minyak, pengelolaan

mutu, dan menunjukan komitmen HSSE dalam setiap aktivitas/

process business oprasional program HSSE dalam rangka

mendukung seluruh kegiatan oprasional kilang dalam melakukan

pengolahan minyak mentah menjadi produk BBM, NBBM, secara

produktif, efesien, aman, dan ramah lingkungan sesuai dengan

perencanaan perusahaan Refinery Unit VI Production I Manager

membawahi RCC, HSC, DHC.

4. Production-II Manager

Tugas pokok Production-II Manager adalah mengarahkan,

memonitor, dan mengevaluasi sistem dan data kerja operasi kilang,

rencana kegiatan oprasi dan kegiatan oprasi kilang, pengadaan

produk, barang dan jasa, pengolahan penerimaan, penyaluran, dan


38

storage management, pengelolaan system arus minyak, pengelolaan

mutu, dan menunjukan komitmen HSSE dalam setiap aktivitas/

process business oprasional program HSSE dalam rangka

mendukung seluruh kegiatan oprasional kilang dalam melakukan

pengolahan minyak mentah menjadi produk BBM, NBBM, secara

produktif, efesien, aman, dan ramah lingkungan sesuai dengan

perencanaan perusahaan Refinery Unit VI Production II Manager

membawahi Utilities, Laboratorium, POC, dan OM.

5. Refinery Planing & Optimization Manager

Tugas pokok finery Planing & Optimization Manager adalah

mengarahkan, mengkoordinasikan, dan memonitor evaluasi

perencanaan, pengembangan/ pengelolaan bahan baku, dan produk

kilang berdasarkan kajian keekonomian, kemampuan kilang serta

berdasarkan kajian keekonomian, kempuan kilang serta kondisi

pasar, evaluasi pengadaan, penerimaan dan penyuluhan bahan baku,

evaluasi kegiatan operasi kilang, evaluasi pengembangan produk,

pengelolaan linear Programming serta pengelolaan hubungan

pelanggan dalam rangka mendukung kegiatan oprasional yang

palingh efektif, efesien dan aman serta menunjukan komitmen

HSSE dalam setiap aktivitas/ proses bisnis di Refinery Unit VI.


39

6. Maintenance Execution Manager

Tugas pokok Maintenance Execution Manager adalah

mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan trun around

dan overhaul (planshop), pemeliharaan peralatan kilang rutin &

non-rutin, pembangunan dan penelitian aset bangunan, fasilitas

sosial, dan fasilitas umum lainnya, dan heavy equipment,

transportation, rigging, dan scaffolding, optimalisasiaset

pengolahan mutu tools workshop, dan correction action saat oprasi

kilang untuk memastikan peralatan kilang siap beroprasi dengan

ketingkatan kehandalan, kinerja peralatan yang paling optimal,

menjadi role model, dan menunjukan komitmen HSSE dalam setiap

aktifitas dan memenuhi HSSE excellence di Refinery Unit VI.

7. Maintenance Planning & Support Manager

Tugas pokok Maintenance Planning & Support Manager

adalah mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan

pemeliharaan serta menunjukan komitmen HSSE dalam setiap

aktivitas / process business peralatan kilang yang meliputi rencana

strategi perusahaan pengelolaan mutu, strategi rencana dan

kehandalan, assesment kondisi kilang, kegiatan pemeliharaan

vendor management anggaran dan pemeliharaan data seluruh

peralatan kilang untuk memberikan jaminan kelayakan oprasi

peralatan sesuai peraturan pemerintah dan atau standar & code serta

aspek HSSE yang berlaku agar peralatan dapat dioprasikan sesuai


40

jadwal untuk memenuhi target produksi yang direncanakan di

Refinery Unit VI.

8. Realiability Manager

Tugas pokok Realiability Manager adalah mengkoordinir,

merencanakan, memonitor, dan mengevaluasi pelaksanaan

kehandalan kilang meliputi penetapan strategi pemeliharaan kilang

(anggaran strategi dan rencana), pengembangan teknologi,

assesment / inspeksi kondisi kilang , pemeliharaan kilang terencana

(termasuk TA dan OH) serta pengadaan barang dan jasa yang

berkaitan dengan kebutuhan operasi pemeliharaan kilang serta

menunjukkan komitmen HSSE dalam setiap aktivitas process

business dalam upaya mencapai tingkat kehandalan kilang dan

safety yang optimal sesuai dengan prosedur kerja yang berlaku di

Refinery Unit.

9. T/A (Turn - Around) Manager

Tugas pokok T/A Manager adalah mengkoordinir,

mengarahkan, mengendalikan, memonitor, dan mengevaluasi

seluruh tahapan proses kerja turn - around (TA /PS/COC) dan

overhaul (OH) equipment, mulai dari tahap persiapan / perencanaan,

pelaksanaan & proses start - up, hingga post TA-OH yang sesuai

best practice / pedoman TA , pedoman pengadaan barang & jasa,

peraturan pemerintah, standard & code yang berlaku dalam upaya

mendukung kehandalan pengoperasian peralatan kilang hingga


41

seluruh peralatan yang telah diperbaiki dan di overhaul tersebut

dapat beroperasi dengan aman dan handal sampai dengan jadwal

TA-OH berikutnya , untuk mendukung pemenuhan target produksi

yang direncanakan di Refinery Unit VI.

10. Engineering & Development Manager

Tugas pokok Engineering & Development Manager adalah

mengarahkan , memonitor , mengendalikan , dan mengevaluasi tata

kerja operasi kilang apabila ada modifikasi / revamp / unit baru,

kegiatan pengembangan kilang sistem penyusunanpengembangan

teknologi , pengembangan produk, pengelolaan kegiatan operasi

kilang, pengelolaan pengadaan barang dan jasa, pengelolaan

program HSSE, pengelolaan anggaran investasi guna mendukung

kegiatan operasi pengolahan berdasarkan hasil identifikasi potensi

risiko sehingga dapat terkelola suatu kinerja ekselen yang

memberikan kontribusi positif bagi perusahaan dan berorientasi

kepada pelanggan, produktivitas, dan keamanan kilang Refinery

Unit VI.

11. HSSE Manager

Tugas pokok HSSE Manager adalah mengarahkan,

memonitor, dan mengevaluasi penerapan aspek HSSE di Refinery

Unit VI yang meliputi penyusunan, sosialisasi & rekomendasi

kebijakan & STK HSSE, identifikasi risiko HSSE, mitigasi risiko

HSSE, peningkatan budaya HSSE, implementasi operasional


42

program HSSE, investigasi HSSE, penyediaan peralatan dan

fasilitas HSSE , HSSE regulation & standard code compliance serta

HSSE audit agar kegiatan pencegahan dan penanggulangan keadaan

darurat, pelestarian lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja

dapat tercapai sesuai dengan rencana dalam upaya mencapai HSSE

excellence.

12. Procurement Manager

Tugas pokok Procurement Manager adalah mengarahkan,

memonitor, dan mengevaluasi sistem tata kerja procurement,

pengadaan barang dan jasa, vendor management, penerimaan

barang dan jasa, distribusi, warehouse management, perjanjian

kerjasamapengadaan jasa, dan facility support serta menunjukkan

komitmen HSSE dalam setiap aktivitas di fungsi Procurement

Refinery Unit VI.

13. Manager Operational Performance Improvement

Tugas pokok OPI adalah mengkordinir, merencanakan,

mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi perubahan perusahaan,

penyusunan laporan perusahaan terkait improvement, knowledge

management, kegiatan leadership development (mindset &

capability) Management system & infrastruktur, pengolahan

reward dan corporate activity dalam rangka mendukung kegiatan

peningkatan kinerja operasional di Refinery Unit VI.


43

14. Manager Finance

Tugas pokok Manager Finance adalah mengarahkan,

memonitor, dan mengevaluasi proses pengelolaan kinerja keuangan,

pengelolaan Sistem Tata Kerja (SOP), Pengelolaan penyusunan

kebutuhan anggaran, pendanaan jangka pendek, kas dan bank untuk

kebutuhan kegiatan operasi.

15. Manager Human Cavital

Tugas pokok Manager Human Cavital adalah mengarahkan,

memonitor dan melakukan verifikasi kebutuhan tenaga kerja, proses

transfer pekerja, identifikasi LNA dan evaluasi usulan pelatihan

pekerja, pengelolaan hubungan industri (discipline & grievance) dan

penanganan kasus kasus yang terjadi, administrasi kompensasi,

benefit, data pekerja, merespon kebutuhan informasi dan pembinaan

hubungan dengan Refinery Unit VI guna mendukung

operasionalisasi pembinaan dan pengembangan sumber daya

manusia yang optimal dalam rangka pencapaian target perusahaan.

16. Manager Marine

Tugas pokok Manager Marine adalah memonitor dan

mengevaluasi persiapan operasi kapal, ship maintenance, sistem tata

kerja port management, new port project, port management activity,

marine services.
44

17. Manager IT

Tugas pokok Manager IT adalah mengarahkan, memonitor

dan mengevaluasi kegiatan pemeliharaan, analisa pengajuan

perubahan dan persiapan instalasi, pengelolaan physical

environment (fasilitas pendukung), pengelolaan pengamanan data,

pengadaan pengelolaan IT.

18. Manager Legal

Tugas pokok Manager Legal adalah mengarahkan,

memonitor dan mengevaluasi layanan legal terkait kegiatan

operasional Refinery Unit VI, melakasanakan penugasan khusus

yang diberikan oleh General Manager Refinery RU VI, Vice

President Legal Counsel dan atau Chief Legal Counsel &

Compliance.

19. Manager Medical

Tugas pokok Manager Medical adalah melayani kesehatan

bagi pekerja, keluarga dan pensiunan di Pertamina Hospital

Balongan sesuaikebijakan perusahaan dan mutu pelayanan

kesehatan yang dapat dipertanggung jawabkan dan menjamin tertib

administrasi Medis.

20. Manager Internal Audit

Tugas pokok Manager Internal Audit adalah mengarahkan,

memonitor dan mengevaluasi rencana audit makro meliputi

pemutakhiran makro risk assesment sehingga menghasilkan Annual


45

Plan, pengelolaan proses audit, konsultasi serta monitoring dan

evaluasi tindak lanjutnya sehingga mencapai tujuan pengawasan

internal yang efektif dan efisien.

4.7 Spesifikasi Indoor Hydrant Pada Area Unit Kantor RU VI Balongan

A. Jenis Fire Hydrant

• Indoor Haydrant

B. Kapasitas Tangki Pemadaman

• 227 LPM (60 GMP)

C. Tekanan dan jangkauan maksimal Indoor Hydrant

• 7 Bar dari pompa Jokey dengan jangkauan maksimal 35 Meter

4.8 Spesifikasi Main Pump Electric

A. Jenis Main pump

• Main Pump Electric

B. Kapasitas

• @ 908,4 m3/Jam

C. Engine

• Cantrifugal

D. Pump Manuf

• Torishima
BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil

Tugas akhir ini dilaksanakan pada area Unit Kantor RU VI Balongan

di PT Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan-Indramayu. Unit

kantor RU VI Balongan area awal sejak berdirinya RU VI Balongan-

Indramayu. area Unit kantor RU VI Balongan sebagai tempat para pejabat

dan karyawan untuk melakukan pengumpulan informasi dan fungsi eksekutif

seperti perencanaan, perumusan, kebijakan, organisasi, pengambilan

keputusan dan lain sebagainya. Alasan penulis mengambil judul Inspection,

Testing and Maintenance Pump Electric dan Indoor Hydrant pada area Unit

Kantor RU VI Balongan dikarenakan banyak benda – benda padat seperti

kursi, meja, dan dokumen – dokumen yang berakibat dapat memicu

kebakaran dan membuat pekerja celaka (HSSE PT. Pertamina RU VI

Balongan, 2022).

5.1.1 Program Inspection, Testing, Maintenance Pump Electric & Indoor

Hydrant di PT. Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan

PT Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan-

Indramayu memiliki program yang dilakukan secara rutin oleh

pekerja setiap harinya sesuai jadwal inspeksi Emergency Facility. Di

PT Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan-Indramayu

memiliki program inspeksi alat pemadam kebakaran aktif yang salah

satunya:

46
47

I. Inspection

a. Pump Electric (Pompa Elektrik)

Program Inspection Pump Electric (Pompa elektrik)

dilakukan oleh pihak HSSE Emergency & Insurance di PT

Pertamina RU VI Balongan-Indramayu dan dilaksanakan

dalam waktu 1 minggu sekali. Jumlah pump electric di PT

Pertamina RU VI Balongan-Indramayu 2 pump Electric. Pada

penelitian laporan tugas akhir inspection pump electric

menggunakan form cheklist (Lampiran 5). Bagian yang

diperiksa dari Inspection pump electric adalah kerangan

suction pompa sudah di buka penuh, pelumasan bearing

pompa cukup, control switch engine panel pada posisi manual

atau auto, tidak ada udara didalam cassing pompa dalam

Inspection Pump electric di PT Pertamina RU VI Balongan-

Indramayu sudah mengacu dengan NFPA 20 tentang standar

untuk pemasangan pompa stasioner untuk proteksi kebakaran

(Lampiran 5).

b. Indoor Hydrant

Program Inspection Fire Indoor Hydrant dilakukan oleh

pihak HSSE di PT Pertamina RU VI Balongan-Indramayu dan

dilaksanakan dalam waktu 6 bulan sekali. Kegiatan untuk

melakukan inspection indoor hydrant menggunakan form

cheklist (Lampiran 6). Perbedaan indoor hydrant dengan


48

Hydrant halaman yaitu indoor hydrant di pasang di dalam

gedung dan hydrant halaman dipasang di luar bangunan,

namun untuk Bagian yang di periksa dari Inspection Indoor

Hydrant adalah Hose, Nozzle, Box, Hand Wheel, Handle dan

Ring Handle dalam Inspection Indoor Hydrant di PT

Pertamina RU VI Balongan-Indramayu sudah mengacu

dengan NFPA 25 tentang standar untuk inspeksi, pengujian

dan pemeliharaan sistem proteksi kebakaran (Lampiran 6).

II. Testing

a. Pump Electric (Pompa Elektrik)

Testing fire pump (pompa elektrik) dilakukan oleh MA-4

dan di bantu oleh pihak HSSE Emergency & Insurance di PT

Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan-Indramayu

dan di laksanakan dalam waktu 1 Minggu sekali dalam

melakukan testing pump electric pengetesan dilakukan dengan

cara running dengan menggunakan alat ukur temperatur gun,

vibrasi dan tacho meter sehingga dapat mengetahui hasil Volt

dan Vibrasi pada Pump Electric dan untuk melakukan testing

pump electric dan untuk 1 tahun yaitu dengan cara melihat

disch press dengan standar 12 kg/cm2 dan current 25 Ampere

(Lampiran 5).
49

b. Indoor Hydrant

Testing Indoor Hydrant dilakukan oleh pihak HSSE di PT

Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan-Indramayu

dan dilaksanakan dalam waktu 6 bulan sekali. Dalam

melakukan Indoor Hydrant pengetesan dilakukan dengan cara

Flow Test (tes aliran) dan alatnya menggunakan pitot tube

sehingga dapat mengetahui seberapa kuat aliran air yang

mengalir dalam jaringan instalasi Indoor Hydrant (Lampiran

5).

III. Maintenance

a. Pump Electric (Pompa Elektrik)

Maintenance pump Electric (pompa elektrik) dilakukan

oleh MA-4 dan di bantu oleh pihak HSSE Emergency &

Insurance di PT Kilang Pertamina Internasional RU VI

Balongan-Indramayu dan dilaksanakan 1 Minggu sekali.

Bagian yang dirawat terdiri dari suction Pompa sudah di buka

dan di beri pelumas, bearing pump diberi pelumas, control

switch engine panel Pada posisi manual, cassing pump tidak

ada udara didalam dan dalam Maintenance pump Electric 1

tahun apabila disch press melebihi 12 kg/cm2 segera lakukan

perbaikan oleh pihak MA-4, current 25 ampere segera lakukan

perbaikan oleh pihak MA-4.


50

b. Indoor Hydrant

Maintenance Indoor Hydrant dilakukan oleh pihak HSSE

di PT Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan-

Indramayu dan dilaksanakan dalam waktu 6 bulan sekali.

Bagian yang Maintenance yaitu Hose, Nozzle, Box, Hand

Wheel, Handle dan Ring Handle.

5.1.2 Prosedur Inspection, Testing, Maintenance Pump Electric & Indoor

Hydrant di PT. Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan

Dalam upaya menghadapi keadaan darurat di PT Kilang

Pertamina Internasional RU VI Balongan-Indramayu telah

menetapankan standar sebagai panduan tindakan yang harus

dilakukan apabila terjadi suatu keadaan darurat seperti kebakaran.

Salah satunya standar acuan Pump Electric dan Indoor Hydrant. Yang

telah digunakan sesuai dengan lingkup keadan darurat yang terjadi,

sebagai panduan dasar PT Kilang Pertamina Internasional RU VI

Balongan-Indramayu:

- TKPA Pengoperasian Pompa 66-P-101 A/B No.D7-

019/E16520/2020-S9 Revisi Ke-0

- TKPA Pengoperasian Indoor Hydrant diarea Gedung

Perkantoran No. D7-029/E16520/2020-S9 Revisi ke-0


51

A. TKPA (Tata Kerja Penggunaan Alat) Pemeriksaan dan

Visual peralatan Emergency & Insurance (pompa 66-P-101

A/B)

1. Tujuan

Sebagai acuan dalam pengoprasian pompa pemadaman

elektrik 66-P-101- A/B.

2. Nama Alat

Electrik Fire Pump 66-P-101- A/B.

3. Instruksi Kerja

A. Kondisi Normal

1. Persiapan

a. Periksa level tangki 66-T-101

b. Pastikan posisi outlet tangki air pemadam 66-T-101

c. Pastikan posisi suction dan discharge pompa

d. Periksa sistem pelumasan untuk pompa

e. Buka venting pompa

f. Pastikan peralatan instrumentasi terpasang dengan

baik

g. Menghubungi bagian Distribusi – UTL

2. Pengoperasian

a. Mode Otomatis
52

- Pada kondisi normal, jockey pump beroperasi

otomatis untuk menjaga tekanan pada 7-9 kg/cm2

pada jalur mainring pipa air pemadam

- Posisi mode oprasi pompa A dan B pada posisi

“AUTO” (bukan “LOCAL”) di panel kendali

pompa 66-FMCP-101 (default setting)

- Pompa A/B akan running secara otomatis jika

tekanan pada mainring <5 kg/cm2 dan stop

otomatis jika tekanan pada mainring > 12 kg/cm2

- Posisi pump Selector Switch pompa A dan B

menentukan prioritas pemilihan urutan pompa

aktif. Bila selektor diposisi A dan tekanan turun

hingga <5 kg/cm2 maka pompa A akan running,

jika pompa A gagal running maka pompa B akan

running otomatis begitupun sebaliknya.

- Mode otomatis merupakan mode default pompa

elektrik 66-P-101 A/B.

b. Mode Manual

- Posisi mode operasi pompa A dan pompa B pada

posisi “LOCAL” dipanel kendali pompa 66-

FMCP-101.

- Tekan tombol “START” sesuai pompa yang akan

di-running.
53

- Mode pengoprasian manual/lokal bukan

merupakan mode default pompa, namun

digunakan saat dilakukan perbaikan bocoran pipa

pemadam, performance test dan kebutuhan

lainnya.

3. Selama Operasi

a. Pastikan tekanan discharge pompa 10-12 kg/cm2

b. Periksa parameter memeriksa kondisi pompa:

- Amper motor: pastikan amper meter pada panel

kontrol pompa dibawah 100A.

- Vibrasi: jika terjadi vibrasi berlebihan/suara

anomali segera matikan pompa dan laporan pada

MA-4 dan Emergency Facility.

- Kebocoran: jika terjadi kebocoran besar, matikan

pompa.

4. Mematikan

a. Tekan push button “OFF” pada panel kontrol.

b. Pastikan posisi mode operasi pompa A dan B pada

“AUTO” (Mode Otomatis).

B. Kondisi Darurat/Emergency

1. Jika terjadi kondisi darurat (terjadi kebocoran besar,

vibrasi tinggi, pompa trip/terjadi korsleting, dll) tekan


54

push button “OFF” pada panel kontrol untuk

mematikan pompa.

2. Pasang pin lock pada push button “OFF”

B. TKPA (Tata Kerja Penggunaan Alat) Pengoprasian Indoor

Hydrant di Area Gedung Pekantoran

1. Tujuan

Sebagai acuan dalam pengoperasian pompa pemadam

elektrik 66-P-101 A/B.

2. Nama Alat

Indoor Hydrant

3. Instruksi Kerja

1. Persiapan

a. Periksa kelengkapan indoor hydrant seperti kerangan,

coupling, slang dan nozzel terpasang dan dalam

kondisi baik.

b. Pastikan blok valve dalam kondisi tertutup

c. Pengoprasian indoor hydrant sebaiknya dilakukan

oleh 2 (dua) orang.

2. Menghidupkan

a. Buka penuh pintu tertutup indoor hydrant.

b. Angkat nozzel dari tempatnya dan tarik selang dari

gantungan ke arah sumber api.


55

c. Buka karangan indoor hydrant sampai semua bagian

selang terisi air pemadam bertekanan.

d. Buka nozzel secara perlahan-lahan dan arahkan

semprotkan air ke sumber api/obyek yang terbakar.

3. Selama Oprasi

a. Perhatikan dan atur semburan air yang keluar dari

nozzel sesuai arah dan kebutuhan pemadaman.

b. Yakinkan coupling selang tersambung dengan kuat.

4. Mematikan

a. Atur nozzel dan bukaan setengah atau seperempat

dengan posisi pancaran spray.

b. Tutup penuh kerangan pada box indoor hydrant.

c. Buka penuh nozzel dan buang air dalam slang dari

sumber air ke arah sumber api.

d. Gulung selang indoor hydrant dan tempatkan kembali

berserta nozzel seperti posisi semula.

e. Tutup kembali pintu indoor hydrant.

5. Pengawasan Selama Beroprasi

a. Pastikan selang pemadam dalam posisi lurus, tidak

ada yang tertekuk.

b. Pada saat pengoprasian, nozzelman harus dibantu

helper.

Keadaan Darurat
56

1. Hal-hal yang dilakukan dalam keadaan darurat

a. Jika kondisi indoor hydrant menyemburkan air

secara terus menurus dan tidak bisa ditutup aliran

airnya maka untuk mengatasinya dengan menutup

valve pada pipa/jaringan pipa pemadam yang berada

diluar gedung, yang terintegrasi dengan jaringan pipa

pemadam utama.

2. Penanganan Keselamatan Kerja

a. Selama pengoprasian indoor hydrant, nozzelman

dalam posisi kuda-kuda.

b. Memakai Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap

5.1.1 Implementasi Inspection, Testing, Maintenance Pump Electric &

Indoor Hydrant di PT. Kilang Pertamina Internasional RU VI

Balongan

I. Inspection

a. Pump Electric (Pompa Elektrik)

PT Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan-

Indramayu memakai juga proteksi Pump Electric. Inspection

yang dilaksanakan merujuk pada NFPA 25 standart for the

inspection, testing and maintenance of water-based Fire

Protection System. Untuk Inspection di lakukan dalam jangka

waktu 1 minggu/sekali.
57

Gambar 5.1 Inspeksi Pump Electric


(Sumber: Hasil Tugas Akhir PT Pertamina RU VI Balongan, 2022)

Gambar 5.2 Pump Electric


(Sumber: Hasil Tugas Akhir PT Pertamina RU VI Balongan, 2022)

Bagian-bagian yang dilakukan inspeksi (pemeriksaan

visual) pada Pump Electric:

1. Electric Motor yang mengubah energi lirstrik menjadi

energi mekanik.

2. Pompa untuk mendorong air dari penampungan untuk

mengalirkan ke pipa-pipa hydrant.


58

3. Valve Suction untuk menghisap air dari penampungan.

4. Valve discharge untuk memantau dan mengontrol aliran

air dari sumber penampungan.

Gambar 5.3 Checklist Pump Electric


(Sumber: Hasil Tugas Akhir PT Pertamina RU VI Balongan, 2022)

b. Indoor Hydrant

PT Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan-

Indramayu memakai juga proteksi fire hydrant. Inspection yang

di laksanakan merujuk pada NFPA 25 Standart for the

Inspection, testing and maintenance off Water Based fire

protection system. Untuk inspection dilakukan dalam jangka

waktu 6 bulan sekali.


59

Gambar 5.4 Inspection Fire Indoor Hydrant

(Sumber: Hasil Tugas Akhir PT Pertamina RU VI Balongan, 2022)

4
6 3

2
5

Gambar 5.5 Fire Indoor Hydrant

(Sumber: Hasil Tugas Akhir PT Pertamina RU VI Balongan, 2022)

Bagian-bagian yang dilakukan Inspeksi (pemeriksaan

visual) pada fire Indoor Hydrant:

1. Hose

2. Nozzle

3. Box
60

4. Hand Wheel

5. Handle

6. Ring Handle

Gambar 5.6 Checklist Fire Indoor Hydrant

(Sumber: Hasil Tugas Akhir PT Pertamina RU VI Balongan, 2022)

II. Testing

a. Pump Electric (Pompa Elektrik)

Testing Pump Electric dilakukan oleh pihak kontraktor dan

di bantu oleh pihak HSSE Emergency & Insurance di PT

Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan-Indramayu

dan di laksanakan dalam 1 minggu sekali. Dalam melakukan

Testing Pump Electric pengetesan dilakukan dengan cara

running dengan menggunakan alat ukur temperatur gun, vibrasi

dan tacho meter.


61

Dalam melakukan testing Pump Electric di PT Kilang

Pertamina Internasional RU VI Balongan-Indramayu

menggunakan 2 mode yaitu:

a. Mode Otomatis

- pada kondisi normal, jockey pump beroprasi otomatis

untuk menjaga tekanan pada 7-9 kg/cm2 pada jalur

mainring pipa

- posisi mode oprasi pompa pada posisi “AUTO”

- pompa akan running secara otomatis jika tekanan

mainring <5 kg/cm2 dan stop otomatis jika tekanan

mainring >12kg/cm2.

- Posisi pump selector switch pada pompa menentukan

prioritas pemilihan urutan pompa aktif.

- Mode otomatis merupakan mode default pompa

elektrik.

b. Mode manual

- Posisi mode oprasi pompa “LOCAL” di panel kendali

pompa

- Tekan tombol “START” sesuai pompa yang akan di-

running.

- Mode pengoprasian manual bukan merupakan mode

default pompa, namun saat dilakukan perbaikan


62

bocoran pipa pemadam, performance test dan

kebutuhan lainnya.

b. Indoor Hydrant

Testing Indoor Hydrant dilakukan oleh pihak kontraktor

dan dibantu oleh pihak HSSE Emergency & Insurance di PT

Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan-Indramayu

dan di laksanakan dalam periode 6 bulan sekali. Dalam

melakukan Testing Indoor Hydrant pengetesan dilakukan

dengan cara test aliran dan memastikan coupling selang

tersambung.

Dalam melakukan testing indoor hydrant yang paling

utama dilakukan yaitu memastikan selang pemadam dalam

posisi lurus dan saat pengoprasian nozzleman harus dibantu

oleh helper. Hasil yang paling utama dalam melakukan testing

indoor hydrant mengetahui letak kebocoran dan rembesan-

rembesan pada hose, valve, pipa dan seal yang korosif atau

sudah rapuh. Karena jika ada sistem yang bocor maka proses

aliran bertekanan untuk pemadaman api tidak akan berjalan

dengan maksimal.

Dalam melakukan testing indoor hydrant, perlu beberapa

peralatan penunjang yang berguna untuk mengidentifikasi

jalannya sistem indoor hydrant. Peralatan tersebut di antaranya:


63

1. Alat pengukur tekanan (pitot tube).

2. Kunci pas untuk fire hydrant.

3. Hydrant Shock (Rubber atau kanvas untuk mengalirkan

air pada saat pengetesan).

III. Maintenance

a. Pump Electric (Pompa Elektrik)

Maintenance Pump Electric dilakukan oleh pihak MA-4

dan di bantu oleh pihak HSSE Emergency & Insurance di PT

Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan-Indramayu

dan di laksanakan dalam 1 minggu sekali. Bagian yang dirawat

dari maintenance suction, bearing pump, control switch engine

panel, cassing pump.

Untuk langkah-langkah maintenance/ pemeliharaan pump

electric di PT Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan-

Indramayu (Lampiran 3) adalah sebagai berikut:

1. Pastikan kerangan suction pompa sudah dibuka penuh.

2. Periksa pelumasan bearing pompa cukup.

3. Periksa control switch engine panel pada posisi

manual/auto

4. Pastikan tidak ada udara di dalam cassing pompa.


64

b. Indoor Hydrant

Maintenance Indoor Hydrant dilakukan oleh pihak

kontraktor dan dibantu oleh pihak HSSE Emergency &

Insurance di PT Kilang Pertamina Internasional RU VI

Balongan-Indramayu dan di laksanakan dalam periode 6 bulan

sekali. Bagian yang di rawat maintenance Hose, Nozzle, Box,

Hand Wheel, Handle dan Ring Handle.

Untuk langkah-langkah maintenance atau pemeliharaan

indoor hydrant di PT Kilang Pertamina Internasional RU VI

Balongan-Indramayu (Lampiran 4) adalah sebagai berikut:

1. Memastikan Hose tergulung rapih.

2. Memastikan Nozzle dalam keadaan siap pakai.

3. Pastikan Box tidak berkarat.

4. Memastikan Hand wheel dapat membuka dan menutup

dengan baik.

5. Memastikan Handle tidak berkarat dan berfungsi dengan

baik pada saat digunakan.

6. Memastikan Ring Handle tidak berkarat dan tidak

menyebabkan kebocoran.
65

5.2 Pembahasan

5.2.1 Program Inspection, Testing, Maintenance Pump Electric &

Indoor Hydrant di PT. Kilang Pertamina Internasional RU VI

Balongan

Dari hasil yang telah didapat pada program mengenai

Inspection Testing Maintenance Pump electric dan Indoor Hydrant di

PT. Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan-Indramayu

sudah dilaksanakan semua programnya dari inspection sampai

mantenance. Dalam pelaksanaannya Inspection Testing Maintenance

dilakukan per-6 bulan sekali dan untuk Inspection dilakukan oleh

pihak HSSE Emergency & Insurance, sedangkan untuk testing dan

maintenance dilakukan oleh pihak MA-4 dan di bantu oleh pihak

HSSE Emergency & Insurance.

Dalam melaksanakan tugas akhir menurut penulis program

yang dilakukan oleh HSSE Emergency & Insurance sudah di jalankan

dengan baik dan sesuai dengan program jadwal inspeksi emergency

facillity yang telah di buat oleh HSSE Emergency & Insurance.

Berdasarkan Permen PU No: 26/PRT/M/2008 disebutkan bahwa:


66

Tabel 5.1 Kesesuaian Sistem Proteksi Kebakaran

Permen PU Kondisi PT. Kilang


Parameter yang NO:26/PRT/M/ Pertamina
No Keterangan
dianalisa 2008 Internasional RU VI
Balongan-Indramayu
1 System proteksi 1. Sistem proteksi 1. Memiliki Indoor
kebakaran: aktif seperti APAR, Hydrant dan
Alarm Kebakaran, Housebox
springkler, hydrant, 2. Memiliki APAR
pompa air System Stored
Pressure
3. Sistem alarm
Sesuai
kebakaran otomatis.
(System Fire Alarm
automatic
dilengkapi detector)
4. Memiliki pump
electric
2 Pemeriksaan Fire Pemeriksaan secara Kegiatan inspeksi di
Protection visual untuk lakukan per-6 bulan
memastikan kondisi sekali dilihat dari
Sesuai
tampak dari bebas kondisi visual peralatan
kerusakan proteksinya.
3 Pengujian dan Dilakukan pengujian Pengujian dilakukan
perawatan Fire untuk operasi omatik per-6 bulan sekali
protection
atau manual atas untuk memastikan
Sesuai
kebutuhan telah peralatan proteksi dapat
kontinyu. siap digunakan dalam
keadaan darurat
(Sumber: PT. Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan, 2022)
67

5.2.2 Prosedur Inspection, Testing, Maintenance Pump Electric &

Indoor Hydrant di PT. Kilang Pertamina Internasional RU VI

Balongan

Dari hasil yang telah didapat pada program mengenai

Inspection Testing Maintenance Pump electric dan Indoor Hydrant

dapat diketahui bahwa dalam hal ini di PT Kilang Pertamina

Internasional RU VI Balongan-Indramayu memiliki prosedur

Inspection Testing Maintenance Pump electric dan Indoor Hydrant

yaitu berupa Tata Kerja Penggunaan Alat (TKPA) tentang

Pengoprasian Pompa 66-101 A/B No. D7-019/E16520/2020-S9

Revisi Ke-0 dan Pengoprasian Indoor Hydrant di area gedung

perkantoran No. D7-029/E16520/2020-S9 Revisi Ke-0 yang sudah

merujuk pada NFPA 20 (standar untuk pemasangan pompa stasioner

untuk proteksi kebakaran) dan NFPA 25 (standar untuk inspeksi,

pengujian dan pemeliharaan sistem proteksi kebakaran berbasis air).

Selanjutnya inspection dilakukan oleh pihak HSSE Emergency &

Insurance dengan menggunakan from checklist. Tetapi di PT Kilang

Pertamina Internasional RU VI Balongan-Indramayu dalam

melaksanakan testing and maintenace pump electric dan indoor

hydrant dilakukan oleh pihak MA-4.


68

5.2.3 Implementasi Inspection, Testing, Maintenance Pump Electric &

Indoor Hydrant di PT. Kilang Pertamina Internasional RU VI

Balongan

Dari hasil yang telah didapat mengenai Implementasi yang

ada di lapangan bahwa dapat diketahui di PT Kilang Pertamina

Internasional RU VI Balongan-Indramayu telah melaksanakan

Inspection Testing and Maintenance pada pump electric dan Indoor

Hydrant yang dilakukan per-6 bulan sekali. Berikut tabel

perbandingan mengenai Inspection Testing and Maintenance pada PT

Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan-Indramayu dengan

NFPA 20 (standar untuk pemasangan pompa stasioner untuk proteksi

kebakaran) dan NFPA 25 (standar untuk inspeksi, pengujian dan

pemeliharaan sistem proteksi kebakaran berbasis air) sebagai berikut:

Nama
No Perbandingan Ket
Alat
Prosedur inspeksi pompa
Prosedur inspeksi
elektrik menurut Tata Kerja
berdasarkan NFPA 20
Pump Penggunaan Alat (TKPA) Sesuai/Tidak
1 (standar untuk pemasangan
electric tentang Pengoprasian Pompa Sesuai
pompa stasioner untuk
66-101 A/B No. D7-
proteksi kebakaran)
019/E16520/2020-S9
INSPECTION dilakukan per-1 INSPECTION dilakukan per-1
minggu sekali:
Tahun sekali:
1. Periksa level tanki 66-T-
1. Pompa yang digerakkan
101, pastikan/jaga level >
dengan motor elektrik harus
95%
69

2. Pastikan outlet tanki air 66- di lengkapi dengan sumber


T-101 dalam posisi bukaan daya normal sebagai sumber
penuh yang tersedia terus menerus.
SESUAI
3. Pastikan posisi suction dan 2. Sumber daya normal yang di
discharge pompa dalam syaratkan jalurnya harus di
posisi bukaan penuh atur sesuai dengan salah
4. Periksa sistem pelumasan satudari berikut:
pompa a. Sambungkan/ On-kan
5. Buka venting pompa untuk layanan yang di peruntukan
mengeluarkan udara untuk istalasi pompa listrik
6. Pastikan peralatan b. Sambungkan fasilitas
instrumen terpasang baik. sumber elektrik ditempat
7. Menghubungi bagian yang di peruntukan untuk
distribusi-UTL instalasi pompa elektrik
c. Sambungkan pengumpan
khusus yang di turunkan
langsung dari layanan
khusus ke instalasi pompa
elektrik.
d. Sebagai koneksi
pengumpan dimana semua
kondisi fasilitas harus
dilindungi, sumber daya
cadangan pensuplaian
sumber daya normal,
pengaturan dapat diterima
oleh otoritas yang dimiliki
dan setiap sarana pemutus
proteksi dikordinasikan
secara selektif.
70

TESTING dilakukan per-1 TESTING dilakukan per-1


minggu sekali: Tahun sekali:
1. Pastikan tekanan discharge 1. Periksa kondisi parameter
pompa pada 10-12 kg/cm2
pompa dalam keadaan
dan rpm 1500
normal.
2. Periksa parameter
SESUAI
memeriksa kondisi pompa 2. Periksa tekanan discharge
a. Pastikan amper motor.
pompa.
b. Periksa vibrasi.
c. Periksa kebocoran.
MAINTENANCE dilakukan MAINTENANCE dilakukan
per-1 minggu sekali: per-1 tahun sekali:
1. Pelumasan pada bearing 1. Unit pompa pemeliharaan
pompa cukup
positif kabut air yang di
2. Control switch engine panel
gunakan untuk pemeliharaan
pada posisi manual/auto
SESUAI
3. Yakinkan tidak ada udara tekanan tidik boleh
didalam cassing pompa
menyediakan lebih dari

setengah aliran

2. Pastikan karangan dalam

keadaan kebuka
71

NFPA 25 (standar untuk


Pengoprasian Indoor Hydrant
inspeksi, pengujian dan
Indoor di area gedung perkantoran Sesuai/Tidak
2 pemeliharaan sistem proteksi
Hydrant No. D7-029/E16520/2020-S9 Sesuai
kebakaran berbasis air)
Revisi Ke-0

INSPECTION dilakukan per-6


bulan sekali:
INSPECTION dilakukan per-1
1. Periksa kelengkapan indoor
tahun sekali:
hydrant seperti kerangan,
1. Pastikan kelengkapan indoor
coupling, slang dan nozzle
Hydrant dalam keadaan SESUAI
2. Pastikan blok valve dalam
baik/layak pakai
kondisi tertutup
2. Dalam pengoprasian
3. Pengoperasian indoor
dilakukan dengan 2-3 orang
hydrant sebaiknya dilakukan
2 orang

TESTING dilakukan per-6 bulan TESTING dilakukan per-1

sekali: tahun sekali:

1. Buka penuh pintu penutup 1. Buka Pintu indoor hydrant

indoor hydrant lalu angkat peralatan seperti

2. Angkat nozzle dari nozzle dan pasang selang

tempatnya dan tarik selang dan tarik selang dan arahkan


SESUAI
dari gantungan nya ke arah ke area terbakar

sumber api 2. Buka karangan sehingga

3. Buka karangan indoor selang terisi air

hydrant sampai semua 3. Buka nozzle dan semprotkan

bagian-bagian selang terisi air ke area yang dituju.

air pemadam bertekanan


72

4. Buka nozzle secara


perlahan-lahan dan arahkan
semprotan air kesumber api
atau obyek yang terbakar.

MAINTENANCE dilakukan
MAINTENANCE dilakukan
per-6 bulan sekali:
per-1 tahun sekali:
1. Memastikan Hose tergulung
1. Semua peralatan harus
rapih.
dipelihara dalam kondisi
2. Memastikan Nozzle dalam
kerja yang tepat, konsisten
keadaan siap pakai.
dengan rekomendasi
3. Pastikan Box tidak berkarat
pabrikan.
dan bersih.
2. Indoor hydrant harus
4. Memastikan Hand wheel
dilumasi setiap tahun untuk SESUAI
dapat membuka dan
memastikan bahwa semua
menutup dengan baik.
bagian hand wheel, ring
5. Memastikan Handle tidak
handle dalam oprasi yang
berkarat dan berfungsi
tepat.
dengan baik pada saat
digunakan.
6. Memastikan Ring Handle
tidak berkarat dan tidak
menyebabkan kebocoran.

Tablel.5.1 Perbandingan TKPA dengan NFPA 20 & NFPA 25


(Sumber: PT Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan, 2022)
73

Hasil analisa dari tabel perbandingan implementasi Inspection Testing and

Maintenance Pump electric & Indoor Hydrant di PT. Kilang Pertamina

Internasional RU VI Balongan-Indramayu dengan NFPA 20 & NFPA 25 sebagai

berikut:

1. PT. Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan-Indramayu

melaksanakan Inspection:

a. Pump Electric menurut (TKPA) tentang Pengoprasian Pompa

66-101 A/B No. D7-019/E16520/2020-S9 Revisi Ke-0

dilakukan dalam 1 minggu sekali sesuai dengan NFPA 20

tentang standar untuk pemasangan pompa stasioner untuk

proteksi kebakaran dilaksanakan 1 tahun sekali karena pump

yang digerakan dengan motor electric harus di lengkapi dengan

sumber daya normal.

b. Indoor Hydrant menurut (TKPA) Pengoprasian Indoor Hydrant

di area gedung perkantoran No. D7-029/E16520/2020-S9 Revisi

Ke-0 dilakukan dalam 6 bulan sekali sesuai dengan NFPA 25

tentang standar untuk inspeksi, pengujian dan pemeliharaan

sistem proteksi kebakaran berbasis air dilaksanakan 1 tahun

sekali yang dimana inspection Indoor Hydrant berupa pastikan

kelengkapan Indoor Hydrant dalam keadaan baik dan dalam

pengoprasian dilakukan 2 orang.


74

2. PT. Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan-Indramayu

melaksanakan Testing:

a. Pump Electric menurut (TKPA) tentang Pengoprasian Pompa

66-101 A/B No. D7-019/E16520/2020-S9 Revisi Ke-0

dilakukan dalam 1 minggu sekali sesuai dengan NFPA 20

tentang standar untuk pemasangan pompa stasioner untuk

proteksi kebakaran dilaksanakan 1 tahun sekali karena

parameter pompa dalam keadaan normal dan selalu periksa

tekanan discharge pompa.

b. Indoor Hydrant menurut (TKPA) Pengoprasian Indoor Hydrant

di area gedung perkantoran No. D7-029/E16520/2020-S9 Revisi

Ke-0 dilakukan dalam 6 bulan sekali sesuai dengan NFPA 25

tentang standar untuk inspeksi, pengujian dan pemeliharaan

sistem proteksi kebakaran berbasis air dilaksanakan 1 tahun

sekali yang dimana Testing Indoor Hydrant semua alat terpasang

dengan baik lalu semprotkan ke area yang terbakar.

3. PT. Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan-Indramayu

melaksanakan Maintenance:

a. Pump Electric menurut (TKPA) tentang Pengoprasian Pompa

66-101 A/B No. D7-019/E16520/2020-S9 Revisi Ke-0

dilakukan dalam 1 minggu sekali sesuai dengan NFPA 20

tentang standar untuk pemasangan pompa stasioner untuk

proteksi kebakaran dilaksanakan 1 tahun sekali yang dimana


75

dalam Maintenance Pump Electric dalam casing pompa tidak

ada udara dan pastikan karangan dalam keadaan terbuka.

b. Indoor Hydrant menurut (TKPA) Pengoprasian Indoor Hydrant

di area gedung perkantoran No. D7-029/E16520/2020-S9 Revisi

Ke-0 dilakukan dalam 6 bulan sekali sesuai dengan NFPA 25

tentang standar untuk inspeksi, pengujian dan pemeliharaan

sistem proteksi kebakaran berbasis air dilaksanakan 1 tahun

sekali yang dimana dalam maintenance untuk peralatan Indoor

Hydrant harus dipelihara dalam kondisi kerja yang tepat,

konsisten dengan rekomendasi pabrikan.


BAB VI

PENUTUP

6.1 SIMPULAN

Dari hasil yang telah di dapat mengenai Tugas Akhir di PT Kilang

Pertamina Internasional RU VI Balongan-Indramayu mengenai inspection

testing and maintenance dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Untuk program inspection, testing and maintenance Pump electric &

indoor hydrant:

- Inpection Pump electric dilakukan 1 minggu sekali bagian di

inspection yaitu kerangan suction pompa sudah di buka penuh,

pelumasan bearing pompa cukup, control switch engine panel pada

posisi manual atau auto, tidak ada udara didalam cassing pompa

sudah mengacu dengan NFPA 20 tentang standar untuk pemasangan

pompa stasioner untuk proteksi kebakaran.

- Inspection Indoor Hydrant dilakukan 6 bulan sekali bagian di

inspection Bagian yang di periksa dari Inspection Indoor Hydrant

adalah Hose, Nozzle, Box, Hand Wheel, Handle dan Ring Handle

dalam Inspection Indoor Hydrant di PT Pertamina RU VI Balongan-

Indramayu sudah mengacu dengan NFPA 25 tentang standar untuk

inspeksi, pengujian dan pemeliharaan sistem proteksi kebakaran.

- Testing pump electric dilakukan 1 minggu sekali dalam waktu 1

Minggu sekali dalam melakukan testing pump electric pengetesan

dilakukan dengan cara running dengan menggunakan alat ukur

76
77

temperatur gun, vibrasi dan tacho meter sehingga dapat mengetahui

hasil Volt dan Vibrasi pada Pump Electric dan untuk melakukan

testing pump electric dan untuk 1 tahun yaitu dengan cara melihat

disch press dengan standar 12 kg/cm2 dan current 25 Ampere.

- Testing Indoor Hydrant dilakukan dengan cara Flow Test (tes aliran)

dan alatnya menggunakan pitot tube sehingga dapat mengetahui

seberapa kuat aliran air yang mengalir dalam jaringan instalasi

Indoor Hydrant

- Maintenance pump electric dilaksanakan 1 Minggu sekali. Bagian

yang dirawat terdiri dari suction Pompa sudah di buka dan di beri

pelumas, bearing pump diberi pelumas, control switch engine panel

Pada posisi manual, cassing pump tidak ada udara didalam dan

dalam Maintenance pump Electric 1 tahun apabila disch press

melebihi 12 kg/cm2 segera lakukan perbaikan oleh pihak MA-4,

current 25 ampere segera lakukan perbaikan oleh pihak MA-4.

- Maintenance Indoor Hydrant dilaksanakan dalam waktu 6 bulan

sekali. Bagian yang Maintenance yaitu Hose, Nozzle, Box, Hand

Wheel, Handle dan Ring Handle.

2. Prosedur di PT Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan-

Indramayu telah menetapkan Tata Kerja Penggunaan Alat (TKPA)

mengenai pump electric 66-101 A/B No. D7-019/E16520/2020-S9 Revisi

Ke-0 dan indoor hydrant No. D7-029/E16520/2020-S9 Revisi Ke-0 telah

sesuai dengan NFPA 20 & NFPA 25.


78

3. Untuk implementasi inspection, testing and maintenance Pump electric &

indoor hydrant:

- Inpection Pump electric dilakukan 1 minggu sekali bagian di

maintenance bagian-bagian yang dilakukan inspeksi

(pemeriksaan visual) pada Pump Electric yaitu: Electric Motor

yang mengubah energi lirstrik menjadi energi mekanik, Pompa

untuk mendorong air dari penampungan untuk mengalirkan ke

pipa-pipa hydrant, Valve Suction untuk menghisap air dari

penampungan, Valve discharge untuk memantau dan mengontrol

aliran air dari sumber penampungan yaitu sudah mengacu dengan

NFPA 20 tentang standar untuk pemasangan pompa stasioner

untuk proteksi kebakaran.

- Inspection Indoor Hydrant dilakukan 6 bulan sekali bagian di

inspection Bagian yang di periksa dari maintenance Indoor

Hydrant di PT Pertamina RU VI Balongan-Indramayu dalam

melakukan testing indoor hydrant yang paling utama dilakukan

yaitu memastikan selang pemadam dalam posisi lurus dan saat

pengoprasian nozzleman harus dibantu oleh helper. Hasil yang

paling utama dalam melakukan testing indoor hydrant mengetahui

letak kebocoran dan rembesan-rembesan pada hose, valve, pipa

dan seal yang korosif atau sudah rapuh. Karena jika ada sistem

yang bocor maka proses aliran bertekanan untuk pemadaman api

tidak akan berjalan dengan maksimal sudah mengacu dengan


79

NFPA 25 tentang standar untuk inspeksi, pengujian dan

pemeliharaan sistem proteksi kebakaran.

- Testing pump electric dilakukan 1 minggu sekali dalam waktu 1

Minggu sekali dalam melakukan testing pump electric pengetesan

dilakukan dengan cara running dengan menggunakan alat ukur

temperatur gun, vibrasi dan tacho meter sehingga dapat

mengetahui hasil Volt dan Vibrasi pada Pump Electric dan untuk

melakukan testing pump electric dan untuk 1 tahun yaitu dengan

cara melihat disch press dengan standar 12 kg/cm2 dan current 25

Ampere.

- Testing Indoor Hydrant dilakukan Dalam melakukan Testing

Indoor Hydrant pengetesan dilakukan dengan cara test aliran dan

memastikan coupling selang tersambung, Dalam melakukan

testing indoor hydrant yang paling utama dilakukan yaitu

memastikan selang pemadam dalam posisi lurus dan saat

pengoprasian nozzleman harus dibantu oleh helper. Hasil yang

paling utama dalam melakukan testing indoor hydrant

mengetahui letak kebocoran dan rembesan-rembesan pada hose,

valve, pipa dan seal yang korosif atau sudah rapuh. Karena jika

ada sistem yang bocor maka proses aliran bertekanan untuk

pemadaman api tidak akan berjalan dengan maksimal.


80

- Maintenance pump electric dilaksanakan 1 Minggu sekali. Bagian

yang dirawat terdiri dari suction Pompa sudah di buka dan di beri

pelumas, bearing pump diberi pelumas, control switch engine

panel Pada posisi manual, cassing pump tidak ada udara didalam

dan dalam Maintenance pump Electric 1 tahun apabila disch press

melebihi 12 kg/cm2 segera lakukan perbaikan oleh pihak MA-4,

current 25 ampere segera lakukan perbaikan oleh pihak MA-4.

- Maintenance Indoor Hydrant dilaksanakan dalam waktu 6 bulan

sekali bagian yang di maintenance yaitu Memastikan Hose

tergulung rapih, Memastikan Nozzle dalam keadaan siap pakai,

Pastikan Box tidak berkarat, Memastikan Hand wheel dapat

membuka dan menutup dengan baik, Memastikan Handle tidak

berkarat dan berfungsi dengan baik pada saat digunakan,

Memastikan Ring Handle tidak berkarat dan tidak menyebabkan

kebocoran.
81

6.2 SARAN

1. Untuk program inspection testing and maintenance pada pump electric

dan indoor hydrant sudah dilakukan dan sesuai dengan jadwal inspeksi

Emergency and Insurance agar tetap terjaga sehingga bisa

berkesinambungan dan konsisten.

2. Untuk prosedur sebaiknya dibuatkan Tata Kerja Penggunaan Alat

(TKPA) mengenai maintenance Pump electric dan Indoor Hydrant untuk

mengetahui bagaimana cara yang baik dalam melakukan maintenance

yang sesuai dengan fungsinya.

3. Pada Implementasi inspection testing and maintenance di PT. Kilang

Pertamina Internasional RU VI Balongan-Indramayu dalam pelaksanaan

maintenance perlu diperhatikan pada pemakaian APD dilakukan oleh

MA-4 agar tidak terjadi kecelakaan dalam maintenance pada alat Pump

electric dan Indoor Hydrant.


DAFTAR PUSTAKA

Johanes, 2020. Perancangan Jalur Hydrant Pada Gudang Persediaan Materiil


Bekmatpus Lanud Halim Perdanakusuma.

Kasirin, 2019. Tentang Pompa Pemadam Kebakaran

Napitupulu, Paimin. 2014. Evaluasi Sistem Proteksi Kebakaran Perusahaan. P. T.


Alumni Bandung 2015.

National Fire Protection Association2002.NFPA 25: Standar For the Inspection,


Testing and Maintenance of Water-Based Fire Protection Systems (2002
Edition).

National Fire Protection Association2018.NFPA 20: Standar For The Installation


On Stationary Pumps For The Protections (2019 English Edition).

Pribadi, Amiroel. 2021. Basic ITM. Akamigas Balongan: Indramayu.


Republik Indonesia. 1970. Undang-undang No.1 tahun 1970. Tentang Keselamatan
Kerja. Seketariat Negara. Jakarta.

Sugiyono, (2013), Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&B

Bandung: Alfabeta.

PerMen Pekerjaan Umum No. 26. 2008 Persyaratan Teknis Sistem Proteksi
Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan

Undang-undang No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.


LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi
Nama : Edu Jaya Sijabat
Tempat, Tanggal Lahir : Indramayu, 06 November 1998
Alamat : BTN JATIBARANG BARU RT/RW: 036/008
Kec.Jatibarang Kab. Indramayu, Prov. Jawa Barat
Agama : Kristen
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tinggi Badan : 172 cm
BeratBadan : 68 kg
Hobi : Volly Ball, Basket, Futsal
Status : Mahasiswa
Telepon/ Hp : 081953211074
E-Mail : edujayasijabat911@gmail.com
Motto : “Jadi berkualitas tampa menindas untuk jadi yang
teratas”

Latar Belakang Pendidikan


1. 2004-2010 : SD SANTO YUSUP JATIBARANG
2. 2010-2013 : SMP BPK PENABUR JATIBARANG
3. 2013-2016 : SMK NEGRI 1 JATIBARANG
4. 2019-Sekarang : D.III Fire and Safety Akamigas Balongan
Demikian data ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan dapat di
pertanggung jawabkan, terimakasih.

Hormat Saya,

EDU JAYA SIJABAT


Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6

Anda mungkin juga menyukai