1. Pengertian Sebagai panduan bagi operasional dalam melakukan aktivitas
penanganan limbah B3 di area penghasil limbah B3 dengan memenuhi semua persyaratan yang terkait dengan keselamatandan kesehatan kerja, lingkungan dan persyaratan terkait lainnya 2. Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan penanganan dan pengelolaan sampah medis dan non medis di Puskesmas Pasrepan 3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UOBF Puskesmas Pasrepan Nomor: 440/231/424.072.09/2022 Tentang Pedoman Limbah B3 UOBF Puskesmas Pasrepan.. 4. Referensi 1. Undang-undang Nomor : 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan LingkunganHidup 2. Surat Keputusan Kepala Bapedal Nomor : Kep‐01/Bapedal/09/1995 tentang Tata cara Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun 3. Surat Keputusan Kepala Bapedal Nomor: Kep‐02/Bapedal/1995 tentang Dokumen Limbah B3 4. Surat Keputusan Kepala Bapedal Nomor t Kep‐05/Bapedal/09/1995 tentang Simbol dan Label Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun 5. Peraturan Pemerintah Nomor : 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah BahanBerbahaya dan Beracun 6. PERMEN LH RI Nomor 56 Tahun 2015 Tentang Tata cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan 5. Alat dan Bahan Alat : 1. APD (Sepatu, Masker, sarung tangan) 2. Safety helmet 3. Seragam kerja lengan panjang 4. Plastik Hitam & Kuning 5. Safety Box 6. Prosedur MUAT BARANG 1. Petugas yang akan melakukan pemuatan barang ke dalam box kendaraan menggunakan alat keselamatan kerja yaitu : sarung tangan karet, helmet, sepatu safety, masker dan kacamata safety 2. 1 orang bertugas mengatur barang di dalam box kendaraan, 1 orang bertugas mengambil barang dari gudang 3. Maksimum penumpukan barang di dalam box kendaraan disesuaikan dengan maksimum yang diperbolehkan 4. Menyiapkan dan menempatkan symbol dan label limbah B3 di kemasan dan box sesuai dengan jenis dan karakteristik limbah yang di angkut 5. Helper memasukkan limbah ke dalam kemasan mobil box setelah dilakukan penimbangan 6. Sebelum barang dimasukkan ke dalam box kendaraan maka barang tersebut di cek apakah ada yang bocor atau tidak. Jika ada yang bocor maka barang tersebut tidak boleh diberangkatkan 7. Antara barang yang mudah terbakar tidak boleh dicampur dengan barang yang dapat memicu terjadinya kebakaran 8. Sebelum truk pengangkut barang digunakan harus di cek terlebih dahulu kondisi kendaraan dimana pengecekan yang biasa dilakukan adalah : kondisi ban, kondisi rem, kondisi mesin dan kondisi box kendaraan 9. Persiapan copy perijinan kendaraan/truck di simpan dalam truck 10. termasuk dokumen manifest cadangan, Supir yang membawa kendaraan harus memiliki SIM 11. Kecepatan kendaraan tidak boleh melebihi 70 Km/jam 12. Co Driver harus selalu membantu sopir. BONGKAR BARANG 1. Setelah sampai di tempat tujuan, supir harus lapor terlebih dahulu ke pos security dan kepala gudang yang bertugas menerima barang 2. Truk masuk ke dalam area bongkar muat barang yang telah ditentukan oleh pihak penerima barang ; 3. Barang dibongkar oleh pihak penerima barang ; 4. Setelah pembongkaran selesai maka truk pengangkut barang kembali ke kantor asal untuk menyerahkan dokumen yang sudah ditanda tangani oleh penerima barang. Pencatatan dan dokumentasi pengangkutan Limbah B3 1. Pastikan manifest online di lengkapi dan diisi sesuai dengan lokasi penghasil limbah 2. Nama limbah medis dan no ID limbah sesuai dengan informasi dari pengawas lapangan penanganan limbah 3. Sebelum dilakukan pemberangkatan, pastikan manifest telah diterima dengan benar oleh penghasil limbah. 7. Bagan Alir Sampah Puskesmas
Petugas kebersihan mengumpulkan sampah medis
Dikumpulkan di TPS B3
Dibawa oleh Transpoter ke pengolah
pihak ke-3 (PT. TRIATA MULIA INDONESIA)
Dibawa ke pengolah pihak ke-3
(PT. ARTAMA SENTOSA INDONESIA)
Dokumentasi
Selesai
8. Unit Terkait 1. Petugas kebersihan
2. Petugas Kesehatan Lingkungan 3. Selurun unit pelayanan 9. Dokumen Terkait Checklist sampah medis & non medis 10. Rekam historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal perubahan diberlakukan