Anda di halaman 1dari 14

PERTEMUAN PERTAMA

OLEH :
ERWIN ASMADI, SH., MH

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
TAHUN AKADEMIK 2021-2022
- Waktu (On Time), 30 menit pertama dihitung
hadir, setelah 30 menit dianggap terlambat;
- Kehadiran (Minimal 10 kali isi Absensi);
- Pakaian (jika tatap muka atau pertemuan
video): Wajib Muslim & Muslimat;
- Instrumen Penilaian: -
Keaktifan/kemampuan individual, tugas
individual dan tugas kelompok;
Erwin Asmadi, SH., MH
 Ada dua jenis tugas individual, (1) Komentar di
Elearning (2) pengumpulan tugas.
(1) Komentar di Elearning: setiap mahasiswa diwajibkan
memberikan komentar, saran atau pendapat di kolom
diskusi elearning dengan cara replay diskusi yang
disampaikan.
(2) Pengumpulan Tugas
 Silahkan dipersiapkan buku tulis khusus (bisa saja
sewaktu-waktu dikumpul);
 Tuliskan setiap tugas dibuku tersebut;
 Lalu fotokan tugas yang telah dibuat dan format dalam
bentuk PDF;
 PDF tersebut lalu unggah dalam kolom tugas
individual di elearning.
1. Berisi Minimal 35 hlmn utk LHP (Mini Research), 20
hlmn utk TR & Jurnal Report (dikecualikan Cover, Kata
Pengantar, Daftar Isi, Daftar Pustaka maupun lampiran);
2. Ditulis dalam type Times New Roman ukuran 12, 2 Spasi,
kertas A4 Top n Left 4, Bottom n Right 3;
3. Setiap Bab dibuat dalam 1 spasi, Ukuran 14
4. Tulisan angka halaman pada sudut kanan atas, kecuali
di awal Bab, tulisan angka halaman di bawah;
5. Makalah merupakan Karya Ilmiah sehingga
penulisannya secara Ilmiah yakni dengan menggunakan
metode ilmiah.
6. Pengutipan dengan footnote (catatan kaki), bukan body
note maupun end note.
7. Sumber Minimal 5 (lima) Buku.
Erwin Asmadi, SH., MH
Sturktur Laporan Hasil Penelitian:
Cover
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Singkatan (jika ada)
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
C. Metode Penelitian
Bab II Tinjauan Pustaka
Bab III Hasil Penelitian dan Pembahasan
A. (Jawaban Permasalahan I)
B. (Jawaban Permasalahan II)
C. (Jawaban Permasalahan III)
Bab IV Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran (Surat Riset, Hasil Wawancara dll)
Erwin Asmadi, SH., MH
Struktur Makalah:
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Singkatan (jika ada)
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
Bab II Pembahasan
A. Tinjauan Pustaka
B. (Jawaban Permasalahan I)
C. (Jawaban Permasalahan II)
D. (Jawaban Permasalahan III)
Bab III Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
Erwin Asmadi, SH., MH
I. SISTEM HUKUM, PENGERTIAN, TUJUAN, ASAS
DAN SUMBER HUKUM ACARA PIDANA
II. PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DALAM HUKUM
ACARA PIDANA
III. PENYIDIKAN (PENANGKAPAN
DAN PENAHANAN,
PENGGELEDAHAN DAN PENYITAAN)
IV. PRAPERADILAN, GANTI RUGI DAN REHABILITASI

V. SURAT KUASA DALAM HUKUM ACARA PIDANA


VI. SURAT DAKWAAN
VII. NOTA EKSEPSI
VIII. ALAT BUKTI DAN KEKUATAN PEMBUKTIAN
IX. TUNTUTAN
X. PLEDOI
XI. PUTUSAN HAKIM
XII. UPAYA HUKUM BIASA
XIII. UPAYA HUKUM LUAR
BIASA
XIV. EKSEKUSI
Penyelenggaran Peradilan Pidana

Tujuan Pembelajaran :
 Memahami mekanisme umum bekerja nya aparat
penegak hukum (polisi, jaksa, hakim dan LP)
 mulai dari proses penyelidikan & penyidikan ;
 Penangkapan & penahanan ;
 Penuntutan & pemeriksaan di sidang ;
 serta pelaksanaan putusan hakim ;
 hingga Pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan
SISTEM PERADILAN PIDANA

PERKARA KEPOLISIAN KEJAKSAAN HAKIM LP

Tujuan :

PENCEGAHAN KEJAHATAN (Shock Teraphy)


RESOSIALISASI PELAKU KEJAHATAN (Recovery)
KESEJAHTERAAN SOSIAL (Social Walfare)

Note :
Sistem = Rangkaian bagian/unsur/komponen, yang saling berhubungan satu sama
lain secara fungsional, untuk mencapai satu tujuan
Model Penyelenggaraan Peradilan Pidana
INQUISITOIR (abad 13 s/d pertengahan abad 19)  Crime Control Model
a. Meneliti peristiwa tindak pidana
b. Identifikasi terhadap pelaku
c. Pelaku ditangkap
d. Pemeriksaan pelaku, saksi dilakukan secara terpisah
e. Pemeriksaan pelaku di tempat terasing, komunikasi dengan pihak lain &
keluarga tidak diizinkan
f. Perbuatan yang dituduhkan terhadap pelaku tidak diberitahukan
g. Tujuan pemeriksaan hanyalah pengakuan melalui cara penyiksaan
(torture).
h. Hasil pemeriksaan diserahkan pada pengadilan, hakim hanya memeriksa
berdasarkan berkas hasil pemeriksaan penyidik tanpa pengembangan
lebih lanjut
i. Terdakwa tidak dihadirkan di depan sidang dan sidang tertutup tanpa
pembela
j. Berlaku asas Presumption of Guilt

Ciri-ciri model Inquisitoir :


1. Proses singkat dan sederhana
2. Lembaga Penyiksaan merupakan hal yang harus ada
3. Berpotensi terjadi pelanggaran HAM
The Mixed Type (ACCUSATOIR)  Due Process Model
1. Pemeriksaan pelaku dilakukan pejabat yang tidak memihak yang
ditunjuk untuk menyelidiki dan melaksanakan pengumpulan bukti-bukti
2. Pengumpulan barang bukti dilakukan dan dihadiri oleh oara pihak yang
terlibat perkara (tersangka, terdakwa & jaksa)
3. Tersangka yang diperiksa mempunyai hak untuk tidak menjawab
pertanyaan pemeriksa
4. Tersangka/terdakwa dapat didampingi penasehat hukum nya
5. Terdakwa/tersangka memperoleh hak untuk meneliti kembali berkas
perkara
6. Peradilan dilakukan secara terbuka, para pihak mempunyai hak yang
sama mengajukan argumen dan semua alat bukti yang dikumpulkan
diuji kembali kebenaran nya
7. Hakim berkewajiban mengupas semua permasalahan yang relevan
dengan surat dakwaan dan memperhatikan alat bukti lain
8. Berlaku asas Presumption of Innocence

Alasan DPM muncul :


Kurang nya perlindungan hak-hak individual dan pembatasan kekuasaan
dalam penyelnggaraan peradilan pidana untuk mencegah penyalahgunaan
kekuasaan dan sifat otoriter penegak hukum.

Anda mungkin juga menyukai