Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Blok Keterampilan Belajar dan Berkomunikasi adalah blok satu pada awal
semester I dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Palembang.
Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario C yang
memaparkan kasus Habib, mahasiswa FK UMP yang tidak menghadiri 1 sesi tutorial
sehingga Habib ditugaskan oleh ketua blok untuk membuat makalah ilmiah, tetapi Habib
bingung karena tidak mengerti jurnal penelitian apa saja yang harus ia cari dan
bagaimana menelusuri jurnal tersebut di media internet.
1.2 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu :
1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem
pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan
pembelajaran diskusi kelompok.
3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.








BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Data Tutorial
Tutor : Dr. Kms. Yakub Raharjo, SpPk, M.kes.
Moderator : Ahmad Ramadhanu
Sekretaris meja : Kamila
Sekretaris papan : Nadia Khoirunnisa Pasaribu
Waktu : 1. Senin, 7 Oktober 2013
2. Rabu, 9 Oktober 2013
Pukul. 13.00-15.30 wib.
Peraturan :
1. Menonaktifkan ponsel atau dalam keadaan diam.
2. Mengacungkan tangan saat akan mengajukan argument.
3. Izin saat akan keluar ruangan.
4. Pembahasan tidak boleh keluar dari skenario.

2.2 Skenario Kasus
Habib, mahasiswa FK UMP tidak menghadiri 1 sesi tutorial blok respirasi karena
mengikuti pelatihan mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta berdasarkan
surat tugas dari dekan. Ketua blok respirasi baru bisa mengizinkan Habib ikut ujian
OSOCA jika Habib mampu menyelesaikan tugas menyusun makalah ilmiah.
Meskipun sempat kecewa karena merasa tidak melanggar aturan akademik,
Habib tetap berupaya mengerjakan tugas tersebut. Habib diminta menyusun makalah
ilmiah dari jurnal hasil penelitian tentang factor resiko kejadian tuberculosis dan
pengobatan mutakhir tuberculosis. Habib bingung karena tidak mengerti jurnal penelitian
apa saja yang harus ia cari dan bagaimana menelusuri jurnal tersebut di media internet.


2.3 Paparan
2.3.1 Klarifikasi Istilah
1. Respirasi : kegiatan memasukkan dan mengeluarkan udara kedalam
dan dari paru-paru
2. Tutorial : diskusi kelompok kecil, mahasiswa yang difasilitasi oleh
seorang tutor.
3. Dekan : pimpinan fakultas diperguruan tinggi
4. Pelatihan : suatu proses mempelajari sesuatu
5. Makalah ilmiah : suatu karangan untuk suatu seminar yang bersifat
keilmuan.
6. OSOCA : Objective Structure Oral Case Analysis
7. Akademik : suatu proses yang bersifat ilmu pengetahuan
8. Jurnal : catatan harian;buku perantara antara catatan harian dan
buku besar.
9. Pengobatan mutakhir : suatu proses penyembuhan yang modern
10. Penelitian : pemeriksaan atau penyelidikan
11. Tuberculosis : penyakit menular pada manusia dan hewan lain yang
disebabkan oleh species Mycobacterium.

2.3.2 Identifikasi masalah
1. Habib tidak menghadiri 1 sesi tutorial blok respirasi.
2. Habib diizinkan mengikuti OSOCA jika ia mampu menyelesaikan tugas menyusun
makalah ilmiah.
3. Habib merasa kecewa karena merasa tidak melanggar aturan.
4. Habib tidak mengerti jurnal penelitian apa yang harus dicari.
5. Habib tidak mengerti bagaimana cara menelusuri jurnal penelitian di media
internet.



2.3.3 Analisis Masalah

Masalah 1 :
1. Apa ciri-ciri dari makalah ilmiah?
Ciri-ciri dari makalah ilmiah yaitu :
Menyajikan fakta objektif secara sistematis atau menyajikan aplikasi hukum alam
pada situasi spesifik.
Penulisnya cermat, tepat, benar, serta tulus. Tidak memuat terkaan, Pernyataan-
pernyataan tulus tanpa mengingat efeknya.
Tidak mengejar keuntungan pribadi, yaitu tidak berambisi agar pembaca berpihak
padanya. Motivasi penulis hanya untuk memberitahukan tentang sesuatu. Penulis
yang ilmiah tidak ambisius dan tidak berprasangka.
Karangan yang ilmiah itu sistematis, tiap langkah direncanakan secara sistematis
terkendali, secara konseptual dan prosedural.
Karangan ilmiah itu tidak emotif, tidak menonjolkan perasaan. Karangan ilmiah
menyajikan sebab-musabab dan pengertian. Kata-katanya mudah diidentifikasi.
Alasan-alasan yang dikemukakan indusif, mendorong untuk menarik kesimpulan
tidak terlalu tinggi, dan bukan ajakan.
Tidak memuat pandangan pandangan tanpa pendukung fakta.
Ditulis secara tulus, dan memuat hanya kebenaran. Tidak memancing pertanyaan-
pertanyaan yang bernada keraguan.
Karangan yang ilmiah itu tidak persuasif, yang dikemukakan fakta dan aplikasi
hukum alam kepada problem spesifik, mengemukakan keyakinan itu sukar, tetapi
keyakinan itu sendiri tidak ilmiah. Tujuan karangan yang ilmiah itu benar
mendorong pembaca berubah pendapat, tetapi tidak melalui ajakan, argumentasi,
sanggahan dan protes, tetapi membiarkan fakta berbicara sendiri.
Karangan yang ilmiah itu tidak melebih-lebihkan sesuatu, dalam karangan yang
ilmiah hanya disajikan kebenaran fakta, oleh sebab itu memutar balikkan fakta
akan menghancurkan tujuan penulisan karangan ilmiah. Melebih-lebihkan sesuatu
itu umumnya disebabkan oleh motif mementingkan diri sendiri.
(Brotowidjoyo D, Muakayat : 1993)
Ciri-ciri dari makalah ilmiah yaitu :
Menyajikan fakta obyektif secara sistematis.
Pernyataannya cermat, tepat, tulus, dan benar, serta tidak memuat terkaan.
Penulisnya tidak mengejar keuntungan pribadi.
Penyusunannya dilaksanakan secara sistematis, konseptual dan procedural.
Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa dukungan fakta.
Tidak emotif menonjolkan perasaan.
Tidak bersifat argumentative, tetapi kesimpulannya terbentuk atas dasar fakta.
(Haryanto, dkk. : 1999)

Secara umum, makalah yang baik memiliki ciri umum sebagai berikut:
a. Akurat dan menyeluruh (comprehensive)
Artinya, makalah tersebut menyajikan fakta dan gagasan secara akurat, dan
membahas masalahnya secara lengkap dan tuntas.

b. Memiliki sumber informasi yang baik
Makalah yang bagus mengakui sumbangan penulis lain yang karyanya tentang
topik tersebut telah diterbitkan lebih dahulu. Dan makalah tersebut menggunakan
sumber informasi yang beragam.

c. Seimbang
Ini berarti bahwa makalah tersebut membahas fakta, gagasan, dan sudut pandang
yang dibicarakan secara obyektif dan seimbang, dengan memperhatikan kekuatan
dan kelemahan masing-masing.
d. Secara teknis, penulisannya benar
Ini berarti bahwa makalah tersebut terbebas dari kesalahan gaya bahasa, tata
bahasa, tanda baca, penggunaan kata, dan ejaan.

e. Tertata dengan baik.
Ini berarti bahwa makalah tersebut memiliki tujuan yang jelas. Dalam makalah
yang berkualitas, materinya ditata secara logis, dengan kata-kata yang baik, dan
dengan kecepatan yang tepat.
(Furchan, A., : 2009)
Ciri-ciri makalah ilmiah secara umum :
Accurate (keterangan yang diberikan didasrakan pada data factual dan dapat diuji
kebenarannya)
Brief (ringkas dan tidak bertele-tele, bahasanya lugas atau denotative, mengikuti
kaidah-kaidah bahasa yang berlaku)
Clear (jelas dan tuntas serta berbagai aspek yang berkaitan dengan masalah
dipaparkan secara proporsional)
Ethical (ditulis secara etis, mengikuti notasi ilmiah secara konsisten)
Logical (logis dengan menggunakan cara berpikir analitik, deduktif, atau induktif;
semua keterangan yang digunakan mempunyai alasan yang masuk akal)
(Siahaan, S. : 2012)


2. Bagaimana langkah membuat makalah ilmiah?
Langkah-langkah membuat makalah ilmiah :
Melakukan observari dan menetapkan masalah dan tujuan.
Menyusun hipotesis.
Menyusun rancangan penelitian.
Melaksanakan percobaan berdasarkan metode yang direncanakan.
Melaksanakan pengamatan dan pengumpulan data.
Menganalisis dan menginterpretasi data.
Merumuskan kesimpulan dan/atau teori.
Melaporkan hasil.
(Widyamartaya, Al. Sudiati, Veronica : 1997)


3. Apa tujuan membuat makalah ilmiah?
Memberikan pemahaman kepada siswa/mahasiswa agar dapat berfikir secara logis
dan ilmiah dalam menguraikan dan membahas suatu permasalahan serta dapat
menuangkannya secara sistematis dan terstruktur.
(Sukardi : 2011)

4. Apa saja jenis-jenis karya ilmiah?
Jenis-jenis karya ilmiah
a) Makalah, adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang
pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif
b) Kertas kerja, mirip seperti makalah yakni pembahasannya berdasarkan data di
lapangan, tetapi analisisnya lebih mendalam
c) Skripsi, adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis
berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh
data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitan langsung ataupun
sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil atau
hukum tertentu tentang salah satu aspek atau lebih mendalam daripada analisis
dalam makalah.
d) Tesis, adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibanding skripsi.
Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.
e) Disertasi, adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan satu dalil yang dapat
dibuktikan penulis berdasarka data dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis
terinci. Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri yang berupa temuan
orisinal.
(Dwiloka, B., : 2005)


5. Apakah tugas yang diberikan oleh ketua blok sesuai dengan aturan akademik FK
UMP?
Pada tugas yang diberikan oleh ketua blok sudah memenuhi peraturan atau ada dalam
peraturan di FK UMP yang memberikan tugas dikalau tidak menikuti tutorial. Pada
peraturan FK UMP menjelaskan bahwa mahasiswa harus memenuhi kehadiran
tutorial 100%. Ketidak hadiran dengan alasa kegiatan dari universitas atau fakultas
dengan surat tugas dari rektor atau dekan maka diperkenankan menikuti ujian apabila
kehadiran 80% dan harus mengumpulkan tugas yang diberikan oleh
ketua/sekretaris/PJ blok sebagai syarat menikuti ujian OSOCA.
(FK UMP : 2013)


Masalah 2 :
1. Bagaimana sanksi jika tidak menghadiri 1 sesi tutorial, berdasarkan panduan FK
UMP?
Sanksi yang diberikan harus mengumpulkan tugas yang diberikan oleh
ketua/sekretaris/PJ tetapi harus kehadiran minimal 80%.
Serta memiliki alasan seperti dibawah ini :
a. Sakit dengan diwajibkan menyertakan surat keteragan dokter dari instansi yang
berhak (rumah sakit, puskesmas dan klinik dokter keluarga FK UMP) dengan
menyertakan tanda tangan dokter.
b. Keluarga inti(ayah, ibu, saudara kandung) meninggal dengan menyertakan surat
keterangan kematian.
c. Keluarga inti(ayah, ibu, saudara kandung) atau yang bersangkutan menikah
dengan menyertakan fotokopi kartu keluarga dan fotokopi buku nikah.
d. Memenuhi panggilan pihak berwajib (kepolisian/kejaksaan) dengan menyertakan
bukti surat panggilan.
e. Kegiatan universitas atau fakultas denagn surat tugas rektor atau dekan.
(FK UMP : 2013)

2. Apakah hubungan antara tugas makalah TBC dengan respirasi?
Tuberculosis merupakan penyakit menular pada manusia yang disebabkan oleh
spesies mycobacterium dan ditandai dengan pembentukan tuberkel dan nekrosis
berkijuan pada jaringan setiap organ; pada manusia paru-paru adalah tempat utama
infeksi dan biasanya pintu gerbangh masuknya infeksi ke organ lainnya.
Antara tugas makalah TBC dengan blok respirasi memiliki hubungan karena TBC
merupakan infeksi akut atau kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis. Selain itu, TBC merupakan bagian penyakit atau gangguan paru-paru
dan pernapasan. Sehingga ada keterkaitan antara tugas makalah TBC dengan respirasi


3. Apa yang dimaksud dengan 1 sesi tutorial ?
Tutorial terdiri dari 2 sesi dalam kelas kecil dan 1 kali pleno (pembahasan pada kelas
besar, jadi 1 sesi tutorial merupakan 1 kali pertememuan dalam sesi tutorial, yang
kemungkinan merujuk pada hari pertama atau hari kedua,
(FK UMP : 2013)

4. Bagaimana cara mencari sumber belajar untuk mengejar ketertinggalan materi?
Cara mencari dan menelusuri sumber belajar :
Tentukan apa yang anda ingin ketahui
Inventarisasi sumber belajar yang ada
Buat prioritas
Buat jadwal dan alokasikan waktu

5. Bagaimana cara memanajemen waktu yang baik agar tidak ketinggalan proses
pembelajaran?
Cara memanajemen waktu yang baik agar tidak ketinggalan proses pembelajaran
adalah dengan menjadwalkan waktu yang terbaik bagi kegiatan belajar.
(Ginting, C : 2003)
Cara memanajemen waktu belajar :
Buat jadwal sendiri. Jangan mengulur-ulur waktu
Usahakan untuk memotivasi diri sendiri
Tentukan prioritas
Yakinkan bahwa Anda telah mengerti tentang tugas tersebut
Bagi tugas tersebut menjadi bagian-bagian kecil
Ini tidak harus sempurna
Ketika Anda benar-benar membenci tugas tersebut, cobalah untuk membuatnya
menjadi menyenangkan sebisa mungkin.
Banyak pelajar atau mahasiswa yang tidak menyelidiki waktu yang terbaik baginya
untuk belajar dan tidak mempunyai rencana belajar yang tepat oleh karena itu perlu
adanya pengelompokkan waktu sebagai berikut :
a. Kelompokkanlah waktu sehari-hari untuk keperluan tidur, belajar, makan, minum,
olahraga dan seterusnya.
b. Buatlah jadwal untuk berbagai macam pelajaran berikut urutan yang harus di
pelajari.
c. Berhematlah dengan waktu. Belajarlah dengan penuh konsentrasi dalam batas
waktu yang di tentukan
d. Keteraturan adalah pangkal keberhasilan. Janganlah membiasakan tidur larut
malam, sebab kegiatan rohani sangat turun keadaannya.
(Ahmadi, A. : 1991)



Masalah 3 :

1. Apa saja aturan akademik yang berlaku di FK UMP?
Mahasiswa harus menghadiri kehadiran kuliah 100%, Ketidakhadiran karena alasan:
Sakit, dengan membawa surat keterangan dokter yang berhak dan klinik dokter
keluarga FK UMP.
Keluarga inti meninggal dengan menyertakan surat keterangan kematian.
Keluarga inti atau yang bersangkutan menikah dengan menyertakan fotokopi KK
dan fotokopi buku nikah.
Memenuhi panggilan pihak berwajib dengan menyertakan bukti surat panggilan.
Kegiatan dari universitas/fakultas dengan surat tugas dari rektor/dekan.
Mahasiswa harus memenuhi kehadiran tutorial 100%. Ketidakhadiran dengan alasan
seperti diatas diperkenankan mengikuti ujian apabila kehadiran minimal 80% dan
diharuskan mengumpulkan tugas yang diberikan oleh ketua/sekretaris/PJ blok
sebagai syarat mengikuti ujian OSOCA.
(FK UMP : 2013)

2. Apa saja yang seharusnya dilakukan habib untuk memperbaiki kesalahannya?
Agar habib tidak mengulangi lagi kesalahannya ia harus mengatur manajemen waktu
yang baik sehingga jadwal kegiatan dan jadwal kuliahnya tidak berbenturan.

Masalah 4:
1. Bagaimana ciri-ciri jurnal penelitian yang baik?
Didalam sebuah jurnal yang baik terdapat beberapa hal atau komponen, yaitu terdapat
judul, nama penulis, abstrak, pendahuluan, metode penelitian, hasil penelitian,
pembahasan, kesimpulan dan daftar pustaka.



Ciri-ciri jurnal penelitian yang baik :
1. Menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai
2. Jurnalnya berkualitas
3. Dibaca oleh banyak orang di bidangnya
4. Menjadi acuan bagi banyak peneliti
5. Artikel yang dimuat berkualitas
6. Bukan jurnal jurusan, fakultas, universitas atau lembaga yang mencerminkan
derajat kelokalan
(Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat : 2009)

2. Siapa saja yang bisa membuat jurnal penelitian?

Setiap orang yang merupakan ahli dalam materi jurnal diperbolehan untuk membuat
jurnal yang kemudian harus diterbitkan oleh lembaga penerbit.
(Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat : 2009)

3. Apa manfaat dari jurnal penelitian?
Yang dimaksud dengan jurnal penelitian adalah kegunaan hasil penelitan nanti, baik
bagi kepentingan ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu dalam manfaat jurnal penelitian
ini harus diuraikan secara terinci manfaat atau apa guna hasil penelitian nanti.
Dengan kata lain, data (informasi) untuk apa, dalam rangka pengembangan program
kesehatan. Dari segi ilmu, data atau informasi yang diperoleh dari penelitian tersebut
mempunyai konstribusi apa bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
(Notoatmodjo, S., : 1994)

4. Bagaimana cara memperoleh informasi dari jurnal secara baik dan efektif ?
Salah satu cara yang baik yaitu dengan membaca inti dan maksud dari jurnal.
Berdasarkan percobaan Prof. Francis P. Robinson dalam bukunya effective study ,
dianjurkan dalam membaca menggunakan metode SQ3R, yaitu : Survey, Question,
Read, Recite, dan Review.
Survey (menyelidiki)
Yaitu melakukan penyelidikan terlebih dahulu untuk medapatkan gambaran
mengenai apa yang diuraikan dalam bacaan tersebut.
Question (pertanyaan)
Membuat pertanyaan agar mudah mendapatkan tujuan kita dalam membaca.
Contohnya jika bagian yang kita baca membahas pengertian belajar, kita bisa
membuat pertanyaan apakah yang dimaksud dengan pengertian belajar .

Read (membaca)
Membaca hal-hal yang penting saja agar kita bisa mendapatkan yang kita perlukan
dalam bacaan, jadi tidak membaca keseluruhan isi tapi hanya membaca hal yang
penting atau garis besar saja.

Recite (mengucapkan kembali)
Mengucapkan kembali apa yang telah kita baca dengan tujuan agar bisa lebih
mengingat dan memahami apa yang telah kita baca.

Review (mengulangi)
Mengulangi lagi apa yang telah kita dapatkan dalam bacaan.

(Ahmadi, A. : 1991)



5. Apa langkah membaca efektif?
Langkah-langkah membaca efektif :
Pendekatan komparatif
Kerangka konseptual :
Mencari kata kunci pada bacaan
Menyaring isi bacaan
Mengambil masalah pokok dan mengupas isi bacaan
Menyusun kerangka konseptual
(Arnheim, M., : 1996)
Langkah-langkah membaca efektif :
Memilih bacaan yang tepat
Fokus pada pertanyaan/tugas
Menggunakan pengetahuan yang telah ada
Bagilah bacaan ke dalam bagian-bagian yang dapat diatur
Catat sumber bacaan yang dibaca
(Anonim : 2007)

6. Apa langkah membuat catatan efektif ?
Langkah-langkah membuat catatan efektif :
Jangan menuliskan semua hal
Catat hanya berdasarkan kata kunci
Buat catatan yang akurat
Membuat catatan yang berguna
Gunakan tanda baca dan singkatan
Hindari deskriftif
Berikan space untuk materi yang kurang
Buat catatan sesuai urutan
Melihat lagi catatan
Mengulas catatan secara periodik

7. Apa tujuan membaca efektif ?
Tujuan membaca efektif :
Memperoleh informasi
Memahami informasi
Mendalami bahan bacaan
Menilai
Mencipta
Masalah 5 :
1. Bagaimana cara mencari jurnal penelitian yang sahih di media internet?
a. Harus mengetahui bagaimana faktor yang menjadi ciri suatu jurnal penelitian yang
sahih yaitu :
Faktor internal : Suatu penelitian menunjukkan hasil studi bebas dari
kesalahan acak, bias, dan perancu (confounding). Kesahian interna yang tinggi
memiliki kesalahan pengukuran (bias, kesalahan acak) serta pengaruh faktor
perancu tidak ada atau minimal
Faktor eksternal : Suatu penelitian menunjukkan berapa baik hasil penelitian
tersebut dapat diterapkan pada kelompok yang lebih luas. Suatu penelitian
mempunyai kesahian eksterna yang baik apabila kesahian internanya baik, saling
berhubungan antara kedua faktor tersebut.
(Sudigdo Sastroasmoro, 2011)
b. Harus melihat jenis yang di lihat dari kriteria tertentu, antara lain :
Tujuan
Tempat
Alasan yang di peroleh
Bidang ilmu yang di teliti
Keilmiahan
Tehnik yang digunakan
(Abdulhamid, 2009)

Di internet terdapat banyak website yang sesuai dengan topik yang dibahas, akan
tetapi, jangan mudah menerima informasi apa yang ada didalamnya, karena belum
tentu terpercaya. Anda harus mengetahui terlebih dahulu siapa yang menulisnya.
Pertimbangan nama domain yang ikut dibelakang alamat tersebut.
Contohnya :
Government .gov
Education .edu
Academic .ac
Commercial .com
Organisation .org
Network .net
Dari beberapa contoh tersebut, hanya domain .gov, .edu, dan .ac yang terregistrasi di
institusi pendidikan.
(Velliarus, D,. : 2010)

2. Media apa saja yang dapat digunakan untuk mencari jurna selain menggunakan media
internet?
Jurnal penelitian sebagai sumber informasi atau rujukan dapat berupa makalah ilmiah,
buku, laporan atau dokumen resmi dari suatu instansi pemerintah, atau dari suatu
badan internasional.
(Sastroasmoro,S dan Ismael,S : 2011)

Bagaimana pandangan Islam mengenai manajemen waktu dan penelitian ?
1. Firman Allah swt

Ayat di atas menjelaskan bahwa manusia memang benar-benar berada dalam
kerugian apabila tidak memanfaatkan waktu yang telah diberikan oleh Allah secara
optimal untuk mengerjakan perbuatan-perbuatan baik. Hanya individu-individu yang
beriman dan kemudian mengamalkannyalah yang tidak termasuk orang yang merugi,
serta mereka bermanfaat bagi orang banyak dengan melakukan aktivitas dakwah
dalam banyak tingkatan.
2. Hadist Nabi Muhammad saw agar kita memanfaatkan lima masa atau waktu yaitu,
masa sebelum tua, sehat sebelum sakit, kaya sebelum miskin, luang sebelum sibuk,
hidup sebelum mati. (HR. Al-Baihaqi)
3. Imam Al Ghazali berkata : Modal bagi seorang hamba Allah adalah waktunya. Jika
dia gunakan waktu itu pada hal yang tidak diperlukan dan tidak digunakannya untuk
mencari pahala akhirat, dia telah menyia-nyiakan modalnya.
4. Dalam aturan-aturan terkait ibadah pun telah diberi penekananan waktu, misalnya
sholat, puasa, zakat, dan haji. (Dr. Danial Zainal Abidin, Al-Quran for Life
excellence, 2008)
5. . . Rasulullah SAW bersabda: Sebaik-baik manusia adalah orang yang diberi
panjang umur dan baik amalan dan sejelek-jelek manusia adalah orang yang diberi
panjang umur dan jelek amalannya. Orang yang pasti beruntung adalah orang yang
mencari kebenaran, orang yang mengamalkan kebenaran, orang yang mendakwahkan
kebenaran dan orang yg sabar dalam menegakan kebenaran. Mengatur waktu dengan
baik agar tak sia-sia adalah dengan mengetahui dan mempetakan mana yang wajib
mana yang sunah dan mana yang mubah.

2.3.4 Learning Issue
Makalah ilmiah
Jurnal penelitian
Membaca dan menulis efektif
Manajemen waktu
Penelusuran sumber belajar
Prinsip dan tekhnik penulisan ilmiah

2.3.5 Sintesis
Makalah Ilmiah
Karya ilmiah sering juga disebut dengan istilah karangan ilmiah atau tulisan
ilmiah. Karya ilmiah merupakan suatu karya manusia atas dasar pengetahuan,
sikap dan cara berpikir ilmiah yang selanjutnya dituangkan dalam bentuk tulisan
dengan cara ilmiah pula. Dari pengertian itu, dapat dikatakan bahwa karya ilmiah
j terbentuk dari tiga komponen, yaitu pengetahuan ilmiah, sikap ilmiah dan
berpikir ilmiah. Hasil dari proses ketiga komponen itu selanjutnya
dikomunikasikan secara tertulis kepada kelompok sasaran.Komponen pertama,
yaitu pengetahuan ilmiah merupakan suatu pengetahuan yang keberadaannya atau
proses penemuan dan atau pengembangannya melalui metode ilmiah.Metode
ilmiah yang dimaksud adalah perwujudan dari bangunan cara berpikir deduktif
(teoritik) dan induktif (empirik). Sebagai representasi proses yang sistematik
dalam menemukan / mengembangkan pengetahuan ilmiah inilah yang
diklasifikasikan sebagai komponen kedua, yaitu cara berpikir ilmiah. Proses
berpikir ilmiah ini secara umum ditandai adanya : (1) pengajuan masalah, (2)
pengajuan hipotesis, (3) verifikasi data empirik, dan (4)penarikan kesimpulan.
Komponen karya ilmiah yang ketiga adalah adanya penerapan sikap ilmiah.
Indikator sikap ini antara lain : terbuka terhadap kritik, skeptik, obyektif, kritis
dan tidak mudah putus asa.
Jenis-jenis karya ilmiah
1. Makalah, adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya
berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif
2. Kertas kerja, mirip seperti makalah yakni pembahasannya berdasarkan data di lapangan, tetapi
analisisnya lebih mendalam
3. Skripsi, adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat
orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik
berdasarkan penelitan langsung ataupun sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata
kerja, dalil-dalil atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau lebih mendalam daripada
analisis dalam makalah.
4. Tesis, adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibanding skripsi. Tesis
mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.
5. Disertasi, adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan satu dalil yang dapat dibuktikan
penulis berdasarka data dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis terinci. Disertasi ini berisi
suatu temuan penulis sendiri yang berupa temuan orisinal.

Fungsi karya ilmiah
sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
1. Penjelasan (explanation)
2. Ramalan (prediction)
3. Kontrol (control)
Hakikat karya ilmiah mengemukakan kebenaran melalui metodenya yang sistematis,
metodologis, dan konsisten.
Syarat menulis karya ilmiah
1. motivasi dan displin yang tinggi
2. kemampuan mengolah data
3. kemampuan berfikir logis (urut) dan terpadu (sistematis)
4. kemampuan berbahasa

Tujuan membuat makalah ilmiah
1. Menemukan sesuatu yang baru
2. Mengembangkan ilmu pengetahuan
3. Melakukan validasi terhadap teori lama
4. Menemukan permasalahan penelitian
5. Menambah khazanah pengayaan ilmiah yang baru

Sifat makalah ilmiah
Formal harus memenuhi syarat:
1. lugas dan tidak emosional
mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).
2. Logis
disusun berdasarkan urutan yang konsisten
3. Efektif
satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
4. efisien
hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami
5. ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku.

Manfaat Penyusunan karya ilmiah
Menurut sikumbang (1981), sekurang-kurangnya ada enam manfaat yang diperoleh dari kegiatan
tersebut.
1. Penulis dapat terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif karena sebelum
menulis karya ilmiah, ia mesti membaca dahulu kepustakaan yang ada relevansinya dengan topik
yang hendak dibahas.
2. Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber, mengambil sarinya,
dan mengembangkannya ke tingkat pemikiran yang lebih matang.
3. Penulis dapat berkenalan dengan kegiatan perpustakaan seperti mencari bahan bacaan dalam
katalog pengarang atau katalog judul buku.
4. Penulis dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasi dan menyajikan data dan
fakta secara jelas dan sistematis.
5. Penulis dapat memperoleh kepuasan intelektual.
6. Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat.





Jurnal Penelitian

Ciri-ciri jurnal penelitian yang baik
1. Menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai
2. Jurnalnya berkualitas
3. Dibaca oleh banyak orang di bidangnya
4. Menjadi acuan bagi banyak peneliti
5. Artikel yang dimuat berkualitas
6. Bukan jurnal jurusan, fakultas, universitas atau lembaga yang mencerminkan derajat kelokalan

Cara memperoleh informasi dari jurnal secara baik dan efektif adalah dengan cara
menerapkan membaca efektif. Membaca efektif adalah membaca dengan tujuan. Langkah-
langkah dalam membaca efektif adalah sebagai berikut:
1. Memilih bacaan yang tepat
2. Fokus pada pertanyaan atau tugas
3. Gunakan pengetahuan yang telah ada
4. Bagilah bacaan ke dalam bagian-bagian yang dapat diatur
5. Catat sumber bacaan yang dibaca

Siapa saja yang boleh menulis jurnal
Setiap orang yang merupakan ahli dalam jurnal diperbolehkan untuk menulis jurnal, tetapi harus
lulus sensor penerbit.

Manajemen Waktu
a. Pengertian
Manajemen waktu adalah memanfaatkan waktu yang dimiliki untuk melakukan hal-
hal yang dianggap penting yang telah tercacat dalam tabel kerja. (al-Adluny,M,A : 2010)

b. Karakteristik dan nilai waktu (al-Adluny,M,A : 2010)
1. Waktu adalah sesuatu yang berharga mahal yang pernah dimiliki manusia
2. Ketersediaan waktu sangat terbatas
3. Waktu tidak mungkin tergantikan
4. Waktu berjalan sangat cepat
5. Menghargai waktu akan menambah nilainya

c. Pentingnya mengatur waktu (al-Adluny,M,A : 2010)
1. Menyelesaikan sesuatu yang penting dan melakukan pekerjaan yang urgent
(mendesak) dengan tenaga dan waktu yang seefisien mungkin, sehingga sisa waktu
yang ada, dapat dimanfaatkan untuk proses kreatif lainnya, membuat rencana kerja
berikutnya dan untuk beristirahat mengumpulkan energi.
2. Membatasi skala prioritas dn menyelesaikan tugas-tugas terpenting dalam hidup kita.
3. Memanfaatkan dan menghargai waktu yang terluang sebaik-baiknya.
4. Menghindari kebiasaan over reacting seperti terlalu keras dan terlalu santai yang
dapat menurunkan efektivitas kerja.

d. Langkah manajemen waktu (al-Adluny,M,A : 2010)
1. Menyiapkan tabel kerja harian
2. Mendelegasi kepada orang yang tepat
3. Manata tempat kerja




e. Hambatan-Hambatan dalam Manajemen Waktu
1. Mendahulukan pekerjaan yang dicintai
2. Mendahulukan pekerjaan yang mudah
4. Pekerjaan yang mendadak/darurat
5. Mepet
6. Tidak menyusun berdasarkan pritoritas

f. Tips menjadi pengelola waktu yang efektif (Al-Quran for Life Excellence)
1. Luangkan waktu untuk merencanakan
2. Tentukan tujuan
3. Tentukan prioritas
4. Jangan jadi sang sempurna
5. Hilangkan sikap suka menunda pekerjaan
6. Belajar berkata tidak
7. Anugerahi diri anda, misanya menghadiahi diri sendiri dan rekreasi bersama keluarga
setelah tugas selesai dikerjakan.

g. Langkah untuk Meningkatkan Manajemen Waktu
Di awal tulisan telah disebutkan bahwa, mula-mula anda harus menetapkan
tujuan. Apakah anda punya target yang ingin anda capai pada semester sekarang? Jika
anda sudah yakin dengan tujuan dan target yang ingin anda raih pada semester ini, maka
anda sudah bisa memulai membuat jadwal semester.
1. Membuat Jadwal Semester
a. Catat tugas mata kuliah yang telah diketahui: paper, proyek penelitian, kuis, dan
sejenisnya. Mencatat tugas pada setiap awal semester membuat anda mengetahui
kapan anda membutuhkan waktu lebih banyak untuk kegiatan akademik dan
kapan anda punya waktu lebih longgar untuk aktivitas lainnya
b. Catat aktivitas ko-kurikuler termasuk hari kerja (jika bekerja), pertemuan atau
rapat organisasi, aktivitas sosial, jadwal keluar kota (pulang kampung di akhir
pekan atau liburan), dan sejenisnya. Mencatat aktivitas ko-kurikuler
memungkinkan anda mendapat gambaran yang lebih akurat tentang seberapa
penuh atau seberapa luang jadwal anda selama satu semester. Aktivitas non
akademik ini penting untuk menciptakan keseimbangan pada jadwal anda
Penting untuk diingat bahwa setelah anda mempunyai jadwal kegiatan
semesteran ini, anda perlu memperbaharui jadwal semester ini secara berkala.
Perubahan tenggat waktu pengumpulan tugas, misalnya, atau tugas mata kuliah
yang baru dan aktivitas lain yang perlu direncanakan, menyebabkan jadwal harus
dikoreksi dan diperbaharui. Mempunyai jadwal semester yang akurat penting
untuk tahap berikutnya dari proses ini, yaitu merencanakan beban kerja
mingguan.
2. Menilai dan Merencanakan Jadwal Mingguan
a. Buat daftar apa yang harus dikerjakan dalam minggu depan, termasuk tugas
kuliah, praktikum, kuis. Buatlah daftar ini inklusif, karena segala sesuatu
membutuhkan waktu, apakah itu membaca satu bab, mengerjakan soal latihan,
atau menulis outline untuk makalah penelitian.
b. Masukkan dalam daftar apa yang harus dikerjakan minggu itu: aktivitas ko-
kurikuler, jam kerja, olah raga, makan, dan kumpul dengan teman. Aktivitas
sehari-hari dan aktivitas ko-kurikuler penting dan menciptakan keseimbangan
hidup, walaupun itu berarti mengambil waktu belajar. Mempersiapkan makan
dan mandi, misalnya, atau menghadiri rapat organisasi bisa menghabiskan waktu
sebanyak waktu untuk membaca satu bab buku ajar
Estimasikan berapa lama setiap tugas dapat diselesaikan. Setiap aktivitas
membutuhkan waktu yang berbeda, sehingga penting sekali untuk
mengestimasikan berapa lama setiap tugas dapat diselesaikan dan menyediakan
waktu untuk tugas tersebut. Bila anda tidak tahu berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas, lebih baik mengestimasikan waktu secara
konservatif. Jika anda dapat menyelesaikan waktu 30 menit lebih cepat dari yang
anda perhitungkan, anda dapat menggunakan waktu sisanya untuk mengerjakan
apapun yang anda suka, tetapi jika anda tidak dapat menyelesaikan dalam waktu
yang telah direncanakan maka anda harus mengambil waktu dari kegiatan lain
untuk menyelesaikan tugas yang membutuhkan waktu lebih lama dari yang
direncanakan.
c. Identifikasi pada hari apa setiap tugas akan diselesaikan, selalu ingat waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap tugas itu dan hal-hal lain yang juga harus
dikerjakan pada hari itu. Dengan melihat jadwal minggu itu dan menyadari apa
saja yang harus dikerjakan setiap harinya, tenggat tidak akan terlewati. Anda
dapat membuat penyesuaian pada minggu tersebut, misalnya, jika anda melihat
ada tugas yang membutuhkan waktu 6 jam untuk menyelesaikannya padahal
hanya ada waktu tiga jam sebelum tenggat.
Membuat jadwal minggu berikutnya setiap jumat petang atau jumat
malam adalah suatu kebiasaan yang baik. Karena jika minggu berikutnya jadwal
sangat padat, maka akan sangat membantu jika menyelesaikan sebagian tugas
pada akhir pekan itu agar tekanan pada minggu yang akan datang berkurang.
3. Jadwal Setiap Hari
a. Tulis jadwal harian pada setiap pagi.
Termasuk tugas-tugas yang belum selesai dari hari sebelumnya. Pembuatan
jadwal harian ini hanya membutuhkan beberapa menit saja karena anda sudah
mempunyai jadwal mingguan sebagai pedoman. Gunakan kartu indeks atau buku
kecil atau notes untuk mencatat jadwal harian ini agar anda dapat membawanya
kemana-mana dan memeriksanya setiap saat untuk menandai tugas mana saja
yang sudah diselesaikan.
b. Berikan skala prioritas untuk setiap tugas harian yang telah ditulis.
Beberapa aktivitas harus dikerjakan hari itu dan sebagian lagi mungkin
merupakan opsional untuk diselesaikan hari itu. Anda dapat menggunakan sistem
A,B, C untuk memberi prioritas pada setiap tugas. A diberikan pada tugas yang
harus diselesaikan pada hari itu dan C adalah opsional, sedangkan B penting
tetapi tidak sepenting A. Cobalah untuk menyelesaikan semua tugas A sebelum
mulai mengerjakan tugas B, dan akhirnya yang C. Cara ini dapat mengurangi
tingkat stress karena beban tugas yang cukup banyak.
4. Evaluasi Setiap Jadwal
a. Evaluasi jadwal setiap pagi.
Tanyakan pada diri sendiri apakah jadwal hari itu cukup realistis. Tuliskan berapa
jam setiap tugas akan diselesaikan. Jika dirasa tidak mungkin diselesaikan, buang
beberapa tugas dengan prioritas B dan C dari jadwal.
b. Evaluasi jadwal setiap malam.
Apakah semua tugas dalam daftar telah diselesaikan? Jika tidak, mengapa?
Apakah karena jadwalnya tidak realistis atau manajemen waktunya yang tidak
efektif? Apa penyesuaian yang bisa dilakukan agar di lain waktu anda dapat
membuat jadwal yang lebih baik?




h. Mengupayakan agar Manajemen Waktu Berjalan dengan Baik
Berikut adalah beberapa strategi yang mungkin membantu membuat jadwal Anda
menjadi efektif dan efesien.
1. Identifikasi waktu terbaik pada setiap harinya.
Apakah Anda termasuk seorang night person atau morning person? Gunakan
kekuatan waktu tersebut untuk belajar. Belajar pada waktu terbaik setiap harinya -
apakah itu pagi (jika anda seorang morning person) atau malam hari (jika anda
seorang night person) - memungkinkan anda menyelesaikan tugas dalam waktu
yang lebih singkat.
2. Belajar subyek yang sulit atau membosankan lebih dulu.
Dalam keadaan segar, informasi dapat diproses lebih cepat dan anda jadi lebih
menghemat waktu. Alasan lainnya adalah lebih mudah mendapatkan motivasi
untuk mempelajari sesuatu yang menyenangkan pada saat lelah daripada
mempelajari subyek yang membosankan.
3. Pastikan bahwa lingkungan sekitar kondusif untuk belajar.
Perpustakaan adalah tempat yang baik untuk belajar karena satu-satunya yang bisa
dilakukan di perpustakaan adalah belajar. Tetapi jika perpustakaan tidak
memungkinkan untuk belajar (karena jam operasi yang terbatas, misalnya), carilah
tempat (dan waktu) yang memang benar-benar jauh dari gangguan.
4. Jangan tinggalkan rekreasi dan hiburan.
Kuliah di perguruan tinggi tidak berarti anda harus belajar sepanjang waktu. Anda
harus tetap mempunyai kehidupan sosial demi keseimbangan hidup anda. Jadi,
tidak ada salahnya anda menjadwalkan berkunjung dan mengobrol dengan teman
atau mengerjakan hobi anda yang lain.
5. Usahakan anda punya waktu tidur dan makan yang cukup dan berkualitas.
Tidur seringkali dianggap sebagai bank dalam manajemen waktu. Maksudnya,
setiap kali anda mendapat tugas yang membutuhkan waktu cukup banyak, anda
akan mengambil waktu tidur anda untuk mengerjakan tugas. Hal ini jelas tidak
efektif karena anda pasti akan memerlukan waktu yang lebih banyak lagi untuk
mengerjakan tugas karena tubuh anda kelelahan sehingga kurang konsentrasi. Jadi
kebutuhan tidur anda haruslah tetap diperhatikan.
6. Manfaatkan waktu menunggu atau kombinasikan dua kegiatan.
Jika anda menggunakan transpotasi umum untuk pergi dan pulang dari kampus
anda seringkali harus menunggu beberapa menit bahkan beberapa jam di halte atau
peron. Mengapa tidak manfaatkan waktu menunggu tersebut untuk membaca?
Bawalah catatan atau ringkasan kuliah kemana pun anda pergi dan baca setiap ada
kesempatan meskipun hanya satu paragraf.
Jika anda menggunakan kendaraan pribadi, mobil misalnya, jangan membaca
sambil mengemudi karena sangat berbahaya. Tapi tidak berarti tidak bisa belajar
selama perjalanan. Dengarkan saja rekaman belajar anda sendiri dari kaset.
Waktu yang baik untuk belajar menurut Islam
Seseorang hendaknya membagi waktu siang dan malamnya. Semestinya dia memanfaatkan
umurnya, karena sisa umur seseorang tidak ternilai harganya.
- Waktu terbaik untuk menghafal adalah waktu sahur.
- Waktu untuk membahas/meneliti (suatu permasalahan) adalah di awal hari.
- Waktu terbaik untuk menulis adalah di tengah siang.
- Waktu terbaik untuk menelaah dan mengulang (pelajaran) adalah malam hari.
Al-Khathib rahimahullah berkata: Waktu terbaik untuk meng hafal adalah waktu sahur, setelah
itu pertengahan siang, kemudian waktu pagi.
Beliau berkata lagi: Menghafal di malam hari lebih bermanfaat daripada di siang hari, dan
menghafal ketika lapar lebih bermanfaat daripada menghafal dalam keadaan kenyang.
Beliau juga berkata: Tempat terbaik untuk menghafal adalah di dalam kamar, dan setiap tempat
yang jauh dari hal-hal yang melalaikan.
Beliau menyatakan pula: Tidaklah terpuji untuk menghafal di hadapan tetumbuhan, yang
menghijau,atau di sungai, atau di tengah jalan, di tempat yang gaduh, karena hal-hal itu
umumnya akan menghalangi kosongnya hati.

cara mencari jurnal penelitian yang shahih di media internet
(Velliarus, D,. : 2010)
Di internet terdapat banyak website yang sesuai dengan topik yang dibahas, akan tetapi, jangan
mudah menerima informasi apa yang ada didalamnya, karena belum tentu terpercaya. Anda harus
mengetahui terlebih dahulu siapa yang menulisnya.
Pertimbangan nama domain yang ikut dibelakang alamat tersebut.
Contohnya :
Government .gov
Education .edu
Academic .ac
Commercial .com
Organisation .org
Network .net
Dari beberapa contoh tersebut, hanya domain .gov, .edu, dan .ac yang terregistrasi di institusi
pendidikan.

SINTESIS
6. Firman Allah swt

Ayat di atas menjelaskan bahwa manusia memang benar-benar berada dalam kerugian
apabila tidak memanfaatkan waktu yang telah diberikan oleh Allah secara optimal untuk
mengerjakan perbuatan-perbuatan baik. Hanya individu-individu yang beriman dan
kemudian mengamalkannyalah yang tidak termasuk orang yang merugi, serta mereka
bermanfaat bagi orang banyak dengan melakukan aktivitas dakwah dalam banyak
tingkatan.
7. Hadist Nabi Muhammad saw agar kita memanfaatkan lima masa atau waktu yaitu,
masa sebelum tua, sehat sebelum sakit, kaya sebelum miskin, luang sebelum sibuk,
hidup sebelum mati. (HR. Al-Baihaqi)
8. Imam Al Ghazali berkata : Modal bagi seorang hamba Allah adalah waktunya. Jika
dia gunakan waktu itu pada hal yang tidak diperlukan dan tidak digunakannya untuk
mencari pahala akhirat, dia telah menyia-nyiakan modalnya.
9. Dalam aturan-aturan terkait ibadah pun telah diberi penekananan waktu, misalnya
sholat, puasa, zakat, dan haji. (Dr. Danial Zainal Abidin, Al-Quran for Life
excellence, 2008)
10. . . Rasulullah SAW bersabda: Sebaik-baik manusia adalah orang yang diberi
panjang umur dan baik amalan dan sejelek-jelek manusia adalah orang yang diberi
panjang umur dan jelek amalannya. Orang yang pasti beruntung adalah orang
yang mencari kebenaran, orang yang mengamalkan kebenaran, orang yang
mendakwahkan kebenaran dan orang yg sabar dalam menegakan kebenaran.
Mengatur waktu dengan baik agar tak sia-sia adalah dengan mengetahui dan
mempetakan mana yang wajib mana yang sunah dan mana yang mubah.

Lebih lanjut, dalam Al-Quran surat Al-Imran (3) ayat 104, Allah berfirman, Dan
hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh
kepada yang maruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.
Dengan demikian, hanya orang-orang yang mengerjakan yang maruf dan meninggalkan
yang munkarlah orang-orang yang memperoleh keuntungan. Setiap muslim yang memahami
ayat di atas, tentu saja berupaya secara optimal mengamalkannya. Dalam kondisi kekinian
dimana banyak sekali ragam aktivitas yang harus ditunaikan, ditambah pula berbagai kendala
dan tantangan yang harus dihadapi.
Seorang muslim haruslah pandai untuk mengatur segala aktivitasnya agar dapat
mengerjakan amal shalih setiap saat, baik secara vertikal maupun horizontal. Secara vertikal,
dirinya menginginkan sebagai ahli ibadah, dengan aktivitas qiyamullail, shaum sunnah,
bertaqarrub illallah, dan menuntut ilmu-ilmu syari. Dalam hubungannya secara horizontal, ia
menginginkan bermuamalah dengan masyarakat, mencari maisyah bagi keluarganya,
menunaikan tugas dakwah di lingkungan masyarakat, maupun di tempat-tempat lainnya.
Semua itu tentu saja harus diatur secara baik, agar apa yang kita inginkan dapat
terlaksana secara optimal, tanpa harus meninggalkan yang lain. Misalnya, ada orang yang lebih
memfokuskan amalan-amalan untuk bertaqarrub ilallah, tanpa bermuamalah dengan
masyarakat. Ada juga yang lebih mementingkan kegiatan muamalah dengan masyarakat, tetapi
mengesampingkan kegiatan amalan ruhiyahnya.


Dalam hal ini, manajemen waktu untuk merencanakan, mengatur, dan melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang ada haruslah memiliki landasan-landasan berikut :
1. Pengetahuan kaidah yang rinci tentang optimalisasi waktu
Setiap muslim, hendaknya memahami dan mengetahui kaidah-kaidah yang rinci tentang
cara mengoptimalkan waktunya. Hal ini bertujuan untuk kebaikan dan kemaslahatan dirinya
dan orang lain. Tokoh-tokoh seperti Imam Ibnul Jauzi, Imam Nawawi, dan Imam Suyuthi
adalah orang-orang yang menjadi teladan bagi orang-orang yang bisa mengoptimalkan
waktu semasa hidupnya.
2. Memiliki manajemen hidup yang baik
Setiap muslim haruslah pandai mengatur segala urusan hidupnya dengan baik,
menghindari kebiasaan yang tak jelas, matang dalam pertimbangan dan mempunyai
perencanaan sebelum melakukan pekerjaan. Ia harus berpikir, membuat program,
mempersiapkan, mengatur dan melaksanakannya.
3. Memiliki Wudhuhul Fikrah
Seorang muslim haruslah memiliki keluasan atau fleksibilitas dalam berpikir, seperti
mampu berpikir benar sebelum bertindak, berpengetahuan luas, mampu memahami
substansi pemikiran dan paham. Hal itu penting sebagai dasar pengembangan berpikir
ilmiah.
4. Visioner
Seorang muslim juga harus memiliki pandangan jauh ke depan, bisa mengantisipasi
berbagai persoalan yag akan terjadi di tahun-tahun mendatang.
5. Melihat secara utuh setiap persoalan
Setiap orang yang dapat mengatur waktunya secara optimal, tidak melihat masalah secara
parsial. Karena bisa jadi, persoalan itu memiliki kaitan dengan yang lainnya.
6. Mengetahui Perencanaan dan skala prioritas
Mengetahui urutan ibadah dan prioritas, serta mengklasifikasi berbagai masalah adalah
faktor penting dalam mengatur waktu agar menghasilkan kerja yang optimal. Dengan
membuat skala prioritas, akan menghindarkan dari ketidakteraturan kegiatan.
7. Tidak Istijal dalam mengerjakan sesuatu
Mengerjakan sesuatu dengan tidak tergesa-gesa dan berdasar pada ketenangan jiwa yang
stabil merupakan landasan yang penting dalam mewujudkan hidup yang lebih baik.
Sementara, orang yang mustajil menginginkan agar dalam waktu singkat ia mampu
melakukan hal-hal yang terpuji, sekaligus meninggalkan hal-hal yang tidak terpuji. Hal ini
jelas tidak sesuai dengan sunah kauniyah, yaitu hukum alam dan kebiasaan.

8. Berupaya seoptimal mungkin
Jika kita menginginkan terwujudnya aktivitas amal shalih, maka secara optimal kita harus
mengarahkan diri pada persoalan itu sesuai kemampuan yang ada pada diri kita.
9. Spesialisasi dan pembagian pekerjaan
Setiap muslim haruslah memiliki keahlian tertentu. Ia boleh memiliki pengetahuan luas,
tetapi ia juga perlu memfokuskan pada keahlian tertentu.

Landasan-landasan di atas hanya dapat dipenuhi, jika telah memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Disiplin dan Pembiasaan sejak dini
Penanaman disiplin akan waktu, mengahargai waktu sejak kecil merupakan hal penting.
Dengan demikian, ia akan terbiasa untuk mengatur hidupnya secara mandiri dan optimal
untuk merencanakan berbagai macam aktivitas. Disiplin terkait dengan ibadah, tidur, makan,
termasuk senda gurau. Ali bin Abi Thalib mengatakan, Berilah istirahat hati karena kalau
dipaksakan akan membabi buta.
2. Memiliki kecerdasan dan kejeniusan
Munculnya indikasi kecerdasan pada seseorang merupakan faktor penting untuk bisa
mewujudkan hal di atas.
3. Memiliki kondisi fisik dan mental yang positif
Untuk melaksanakan manajemen waktu yang optimal, memang perlu ditunjang dengan
adanya keinginan yang kuat, tindakan yang terus menerus, aktif, lapang dada, penuh
optimisme, berpengetahuan luas, mampu memadukan berbagai pemikiran dan mampu
mengendalikan emosi, seperti sedih, berduka dan susah, di samping memiliki budi pekerti
dan akhhlak yang tinggi.
4. Memiliki ketrampilan
Pengetahuan yang luas, tanpa diiringi dengan ketrampilan hanya akan menjadi aksi yang
tidak kongkret. Banyak orang yang pandai berbicara, tetapi hanya sedikit orang yang bisa
bekerja dan menekuni bidang pekerjaannya

Dalam ajaran Islam, disampaikan bahwa ciri-ciri seorang Muslim yang diharapkan adalah
pribadi yang menghargai waktu. Seorang Muslim tidak patut menunggu dimotivasi oleh orang
lain untuk mengelola waktunya, sebab sudah merupakan kewajiban bagi setiap Muslim. Ajaran
Islam menganggap pemahaman terhadap hakikat menghargai waktu sebagai salah satu indikasi
keimanan dan bukti ketaqwaan, sebagaimana tersirat dalam surah Al-Furqan/25 ayat 62 yang
berbunyi "Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang
ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur."
Syiar Islam menempatkan ibadah ritual pada bagian-bagian waktu dalam sehari dari siang hingga
malam dan pada waktu-waktu tertentu dalam setahun. Sholat lima waktu diwajibkan dari
memulai hingga mengakhiri aktivitas dalam sehari, dan waktu-waktunya selaras dengan
perjalanan hari. Dalam syariat Islam dinyatakan, bahwa malaikat Jibril diutus oleh Allah untuk
menetapkan waktu-waktu awal dan akhir pelaksanaan sholat lima waktu, agar menjadi panduan
dan sistem yang baku dan cermat dalam menata kehidupan islami. Di samping itu, juga berfungsi
untuk mengukur detik-detik sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.
Menurut Yusuf Qardhawi, mengapa begitu pentingnya umat Islam mempelajari
manajemen waktu, adalah karena hal-hal sebagai berikut :
1. Ajaran Islam begitu besar perhatiannya terhadap waktu, baik yang diamanatkan dalam Al
Qur'an maupun As Sunnah.
2. Dalam sejarah orang-orang Muslim generasi pertama, terungkap, bahwa mereka sangat
memperhatikan waktu dibandingkan generasi berikutnya, sehingga mereka mampu
menghasilkan sejumlah ilmu yang bermanfaat dan sebuah peradaban yang mengakar
kokoh dengan panji yang menjulang tinggi.
3. Kondisi real, kaum Muslimin, belakangan ini justru berbalikan dengan generasi pertama
dahulu, yakni cenderung lebih senang membuang-buang waktu, sehingga kita tidak
mampu berbuat banyak dalam menyejahterakan dunia sebagaimana mestinya, dan tidak
pula berbuat untuk akhirat sebagaimana harusnya, dan yang terjadi adalah sebaliknya,
kita meracuni kehidupan dunia dan akhirat sehingga tidak memperoleh kebaikan dari
keduanya.
Jika kita sadar bahwa pentingya manajemen waktu, maka tentu kita akan berbuat untuk
dunia ini seolah-olah akan hidup abadi, dan berbuat untuk akhirat seolah-olah akan mati esok
hari, dan tentunya doa ini akan menjadi semboyan dalam hidup kita:"... Ya Tuhan kami, berilah
kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan perliharalah kami dari siksa
neraka." (QS Al-Baqarah/2:201)
Di samping itu perlu kita sadari, bahwa Allah SWT telah bersumpah dengan
menggunakan waktu untuk menegaskan pentingnya waktu dan keagungan nilainya, seperti yang
tersurat dan tersirat dalam Al Qur'an Surah Al-Lail/92:1-2, Al-Fajr/89:1-2, Adh-Dhuha/93:1-2,
dan Al-Ashr/103:1-2.
Oleh karena itu, harus kita sadari betapa pentingnya mempelajari manajemen waktu bagi
seorang Muslim. Namun sebelum kita mempelajari manajemen waktu, maka perlu kita sadari
terlebih dahulu beberapa tabiat waktu agar kita benar-benar dapat memahami esensi dari waktu
tersebut, yakni: Cepat berlalu; Tidak Mungkin kembali; Harta termahal. Dengan demikian
dapat disimpulkan, bahwa waktu adalah modal yang paling unik yang tidak mungkin dapat
diganti dan tidak mungkin dapat disimpan tanpa digunakan, serta tidak mungkin mendapatkan
waktu yang dibutuhkan meskipun dengan mengeluarkan biaya.
Mengelola waktu berarti menata diri dan merupakan salah satu tanda keunggulan dan
kesuksesan. Oleh karena itu, bimbingan untuk mendalami masalah ini adalah hal yang sangat
penting dalam kehidupan kita semua, apapun jabatan dan profesi kita serta tidak memandang
tinggi rendahnya kedudukan seseorang.
Dengan demikian, marilah kita mulai mempelajari manajemen waktu, karena memang
ajaran Islam menghendaki demikian, sehingga dengan mempunyai bekal pengetahuan tentang
waktu, kita dapat terampil mengelolanya. Dengan keinginan yang kuat, maka kita akan dapat
menjadikan sebuah kebiasaan dalam pemanfaatan waktu. Namun, sebelum kita mempelajari
manajemen waktu lebih lanjut, maka kita harus menyadari urgensi dan nilai waktu dengan tulus.
Apabila tanpa mengakui secara tulus kebutuhan untuk mengorganisir dan mengelola waktu,
maka sama saja dengan menyia-nyiakan waktu. Sebab, apalah manfaat rambu-rambu jalan bagi
orang yang tidak memiliki keinginan untuk melintasi jalan tersebut.
Perlu kita fahami bahwa, apabila seorang Muslim mampu mengelola waktu dengan baik,
maka akan memperoleh optimalisasi dalam kehidupannya. Namun, apabila tidak mampu, maka
seseorang tidak akan mampu mengelola sesuatu apapun karena waktu merupakan modal dasar
bagi kehidupan seorang Muslim yang bertaqwa, sebagaimana firman Allah
SWT: "Sesungguhnya pada pertukaran malam dan siang itu dan pada yang diciptakan Allah di
langit dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan-Nya) bagi orang-orang yang
bertaqwa." (QS. Yunus: 6)



2.3.6 Kerangka konsep
Tidak mengikuti 1 sesi tutorial

Mendapatkan tugas membuat makalah ilmiah mengenai tuberculosis

Tidak mengetahui cara membuat makalah ilmiah

Tidak tahu membuat Bingung Tidak dapat mencari
makalah yang baik dan menelusuri jurnal


2.3.7 Kesimpulan
Habib kesulitan menyelesaikan tugas makalah ilmiah karena ia bingung
bagaimana cara menulusuri jurnal penelitian.



















DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A., (1991). Teknik Belajar yang Efektif. Jakarta : Rineka Cipta.
Arnheim, M., (1996). Kiat Sukses Mahasiswa. Semarang : Dahara Prize.
Brotowidjoyo, M., (1993). Penulisan Karangan Ilmiah Edisi Kedua. Jakarta : Akademika
Pressindo.
Dwiloka, B., (2005). Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta : Rineka Cipta.
Ginting, C. (2003). Kiat Belajar di Perguruan Tinggi. Jakarta : Grasindo.
Hamalik, A., (1996). Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung : Taksito.
Haryanto,. Mulyono, D., & Ruslijanto, H., (1999). Metode Penulisan dan Penyajian Karya
Ilmiah. Jakarta : EGC.
Notoatmodjo, S., (1994). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Pacera, J., (1993). Menulis Tertib dan Sistematik. Jakarta : Erlangga.
Rahardjo, H., (2011). Penelitian Ilmiah dalam Islam. Majalah Gontor, Malang.
Sitepoe, M., (1996). Penyakit. Indonesia : Gramedia.
Soejanto, A,. (1979). Bimbingan Kearah Belajar yang Sukses. Jakarta : Rineka Cipta.
Sudiati, V., & Widyamartaya, A., (1997). Dasar-dasar Menulis Karya Ilmiah. Jakarta :
Grasindo.
Sukardi. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Suzana, Wahya, & Waridah, E., (2013). Kamus Bahasa Indonesia. Bandung : Ruang Kata.
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. (2013). Modul Pembelajaran Blok I.
Palembang : FK UMP.
Anonim. (2007). Student Learning Centre : Reading Effectively. Didapat dari The Flinders
University of South Australia, website : https://student.unsw.edu.au/effective-reading
Furchan, A., (2009). Ciri-ciri Makalah yang Bagus. Didapat dari website :
http://www.pendidikanislam.net. (Diakses pada tanggal 8 oktober 2013)
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. (2009). Panduan bagi Pengelola
Jurnal Ilmiah. Didapat dari Institut Teknologi Bandung, website :
http://www.lppm.itb.ac.id/wp-
content/upload/2009/07/panduan_pengelola_jurnal_ilmiah_itb.doc. (Diakses pada tanggal 8
Oktober 2013)
Santoso, H., (2011). Peningkatan Keterampilan Menulis Karya Ilmiah bagi Pustakawan.
Didapat dari UPT Perpustakaan Universitas Negeri Malang, website :
http://digilib.UM.ac.id/images/stories/pustakawan/pdfhasan/peningkatanketerampilanmenuli
s.pdf#page=17&zoom=auto,0,449 (Diakses pada tanggal 8 Oktober 2013)
Siahaan, S,. (2012). Penulisan Karya Ilmiah. Didapat dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Pusat
Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan, website :
http://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/PPB/Konten%20Materi/15%20Siti%20Mutmainah/diklat
%2030/modul%2084/Buku/PEMAHAMAN%20TENTANG%20KARYA%20ILMIAH.pdf
Velliarus, D., (2010). Learning Guide : Source Credibility. Didapat dari Universitas Adelaide,
website:http://www.adelaide.edu.au/writingcentre/learning_guides/learningGuide_sourceCredibility.pd
f

Anda mungkin juga menyukai