PERHATIAN !
Selama ujian berlangsung, peserta ujian tidak diizinkan meninggalkan ruang ujian.
DILARANG membuka, menggunakan handphone, smart phone atau alat komunikasi lainnya
untuk tujuan apapun.
Peserta ujian yang melanggar tata tertib akan diberi nilai 0 (nol).
Manusia diciptakan dan diperlengkapi dengan rasio untuk menunjang kehidupannya. Oleh
Karena itu, manusia menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan dengan ciptaan yang lain
serta mampu “menaklukan” ciptaan yang lain. Hal ini membuat manusia seakan dapat
memosisikan dirinya sebagai “sang mahkota ciptaan” lalu pada saat yang sama menganggap
ciptaan yang lain sebagai makhluk kelas dua yang hanya diperuntukkan memenuhi semua
kebutuhannya.
Pertanyaan:
a. Tulis dan jelaskan pandangan Anda mengenai hal ini! Apakah rasio yang
dianugerahkan Sang Pencipta kepada manusia pada dasarnya diperuntukkan untuk
menaklukkan ciptaan yang lain dalam arti hanya sebagai objek untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan manusia?
b. Bagaimana seharusnya sikap manusia terhadap ciptaan yang lain tersebut? Anda bisa
menambahkan argumentasi dengan menggunakan sudut pandang kepercayaan agama
Anda masing-masing!
Banyaknya pejabat yang melakukan tindakan korupsi memberi sinyal bahwa ada hal yang tidak
beres terjadi di negeri ini. Media menayangkan tidak sedikit pejabat yang bahkan bisa tersenyum
dan melambaikan tangan saat mereka tertangkap tangan melakukan tindakan korupsi.
Pertanyaan:
a. Berdasarkan keterangan di atas, analisalah akar masalah yang menyebabkan seseorang
bahkan tidak merasa malu dan bersalah ketika melakukan tindakan korupsi! Dan jelaskan
argumentasi Anda tersebut!
b. Apa yang dapat Agama dan negara lakukan agar akar masalah tersebut bisa diselesaikan?
Tulis dan jelaskanlah dengan menggunakan contoh !
Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie – UAS GENAP T.A. ’ 21/22 Hal: 1 / 2
Soal 3 (CPMK 4, Sub CPMK 11, Bobot 20 %)
Pajak memiliki peran yang cukup vital dalam pembiayaan sebagian besar pengeluaran negara.
Namun sayangnya, banyak masyarakat tidak memahami hal ini dengan baik dan benar, sehingga
memilih untuk abai dalam menjalankan kewajiban membayar pajak. Hal ini menjadi semakin
parah manakala tindakan korupsi yang dilakukan oleh pejabat negara santer terdengar dan
menghiasi berita-berita. Masyarakat semakin enggan membayar pajak karena takut uang mereka
akan dikorupsi. Untuk mengatasi keengannan membayar pajak, pemerintah melakukan berbagai
upaya, salah satunya dengan melakukan inklusi perpajakan berbasis nilai agama.
Pertanyaan:
a. Tulis dan jelaskanlah apakah sikap enggan membayar pajak karena takut uang mereka
akan dikorupsi adalah sebuah sikap yang dapat dibenarkan?
b. Tulis dan jelaskan apa yang dimaksud dengan inklusi perpajakan berbasis nilai agama!
Indonesia memiliki realitas obyektif sebagai sebuah masyarakat majemuk. Suku, Agama, Ras,
dan Antar-golongan dapat dijumpai di seluruh pelosok negeri. Untuk menyikapi kondisi ini,
beberapa masyarakat cenderung memilih menjadi eksklusif (menutup diri) dengan sesamanya
yang berbeda, dan ada pula yang memilih menjadi inklusif (terbuka) dan mau menjalin kerjasama
dengan orang yang berbeda.
Pertanyaan:
a. Tulis dan jelaskanlah menurut pendapat Anda, sikap mana yang akan Anda pilih ketika
menghadapi perbedaan di sekeliling Anda, eksklusif atau inklusif?
b. Tulis dan jelaskanlah apakah dialog dan toleransi diperlukan dalam konteks bangsa yang
majemuk seperti Indonesia? Apakah manfaat melakukan dialog dan toleransi itu?
Di dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Alinea ke-4 terdapat narasi yang menjelaskan
bahwa Indonesia adalah sebuah bangsa yang juga turut serta dalam menjaga perdamaian dan
ketertiban nasional dan dunia.
Menurut pendapat Anda, apakah mahasiswa dapat berpartisipasi dalam usaha menjaga
perdamaian? Jelaskan dengan contoh beberapa cara yang dapat dilakukan oleh mahasiswa!
Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie – UAS GENAP T.A. ’ 21/22 Hal: 2 / 2