Realisme Magis Wendy B. Faris dalam Novel Maddah karya Risa Saraswati
Imro’atus Sholichah
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
E-mail: imroatussholichah@mhs.unesa.ac.id
Dosen Pembimbing: Dr. Tengsoe Tjahjono, M.Pd.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk medeskripsikan karakteristik realisme magis menurut pandangan Wendy B.
Faris berupa elemen tak tereduksi, dunia fenomenal, keraguan tak terselesaikan, alam tercampur, dan disrupsi waktu,
ruang, dan identitas serta gradasi kadar realisme magis dalam novel Maddah karya Risa Saraswati. Terdapat lima belas
cerita yang terdapat pada novel Maddah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif,
keseluruhan data disajikan dalam bentuk kalimat dan kutipan dalam novel Maddah karya Risa Saraswati.
Hasil penelitian ini: (1) elemen tak tereduksi dalam novel Maddah, suatu hal yang tidak dapat dijelaskan secara
akal pikiran dan tidak dapat diterima oleh persepsi indrawi. Terdapat lima belas elemen tak tereduksi pada novel
Maddah. (2) dunia fenonenal dalam novel Maddah, bagian riil agar jalan cerita tetap pada kenyataan, sebagai pagar dari
magis agar tidak menjadi cerita fantastis. Terdapat lima belas dunia fenomenal pada novel Maddah. (3) keraguan tak
terselesaikan dalam novel Maddah, suatu interpretasi contoh magis yang tidak lebih dari pada sastra pada kehidupan
yang sebenarnya. Terdapat lima belas keraguan tak terselesaikan pada novel Maddah. (4) alam tercampur dalam novel
Maddah, dunia riil dan dunia magis tercampur, buramnya batas antara keduanya serta tidak dapat dicerna secara logis.
Terdapat empat belas alam tercampur pada novel Maddah, pada cerita yang berjudul Rinai Hujan Marianne tidak
ditemukan alam tercampur di dalamnya karena hanya menceritakan kisah hidup anak Belanda bernama Marianne. (5)
disrupsi waktu, ruang, dan identitas dalam novel Maddah, terdapat sepuluh cerita yang mengandung karakteristik
kelima. (6) gradasi kadar realisme magis dalam novel Maddah ditentukan dengan cara mengurutkan kelima belas cerita
berdasarkan karakteritik yang lengkap sampai yang tidak lengkap.
Kata Kunci : Realisme Magis, Wendy B.Faris, Maddah
Abstract
This study is aimed at describing the characteristics of magical realism of Wendy B. Faris’s irreducible element,
phenomenal world, unsettling doubt, merging realms, disruptions of time, space, and identity, along gradations of
magical realism in Risa Saraswati’s Maddah novel. There are fifteen stories in a Maddah novel. The study is a
qualitative study with descriptive methods, the entire data presented in sentences and quotes in Risa Saraswati’s
Maddah novel.
The result of this study: (1) the irreducible element in Maddah novel, things that cannot be explained sensibly
and are not accepted by sense perception of senses. There are fifteen irreducible elements of the Maddah novel. (2) the
phenomenal world in Maddah novel, the part of real that the story will stay true, is a magical fance that will not
become a fantastic story. There are fifteen phenomenal worlds on Maddah novel. (3) the unsettling doubt in a Maddah
novel, an interpretiation of a magical example that is nothing more than literature on real life. There are fifteen
unsettling doubts of the Maddah novel. (4) merging realms in Maddah novel, real world and magical mixed, the
blurring of the lines between the two and it cannot logically digest. There were fourteen realms interfaced in the
Maddah novel. In the story Rinai Hujan Marianne, there was no merging realms in them because they only told the life
story of a Dutch child named Marianne. (5) disruptions of time, space, and identity in a Maddah novel, these are ten
stories that contain fifth characteeristics. (6) the gradations of magical realism in Maddah novel are determined by
measuring all fifteen stories way of collation based on complete chatacteristics to incomplete characteristics.
PENDAHULUAN
Dalam buku Renẻ Welek dan Austin Warren yang
Sastra ialah bentuk seni yang diungkapkan oleh
berjudul Teori Kesusastraan sastra adalah suatu kegiatan
pikiran dan perasaaan manusia dengan keindahan bahasa,
kreatif, sebuah karya seni (2014:3). Berdasarkan
keaslian gagasan, dan kedalaman pesan (Najid, 2009:7).
pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa sastra
1
Realisme Magis Wendy B. Faris dalam Novel Maddah karya Risa Saraswati
adalah sebuah karya seni yang dituangkan dalam tulisan serta dalam cerita yang bernama Peter, Hans, Hendrick,
yang berasal dari kegiatan kreatif olah pikiran dan William, dan Janshen. Kelima anak tersebut sudah
perasaan manusia dengan bahasa yang indah dan menjadi teman sejak kecil, dengan penyebab kematian
memiliki pesan. yang berbeda dan dalam waktu yang berbeda dapat
bertemu hingga bermain bersama.
Terdapat beberapa jenis sastra di antaranya yaitu
puisi, cerpen, novel, roman, pantun dan lain-lain. Novel Fenomena berkomunikasi dengan hantu adalah hal
adalah cerita dalam bentuk prosa yang cukup panjang dan yang tidak biasa sehingga menjadi kunci sorot dalam
meninjau kehidupan sehari-hari (Najid, 2009, 22). novel ini. Pada awalanya, tokoh dalam novel ini
Sebuah novel dapat memiliki peluang yang cukup untuk menceritakan kehidupan sehari-hari manusia sebelum
mengeksplorasi karakter tokoh dalam rentang waktu yang terjadi kematian. Sampai pada kejadian meninggalnya
cukup panjang dan kerangka cerita yang sangat tokoh yang disebabkan karena kecelakaan atau hal yang
bervariasi. Novel memberi peluang kepada pembaca tidak menyenangkan, misalnya kecelakaan maupun
untuk menangkap perkembangan kejiwaan tokoh secara dibunuh. Tokoh pada novel menceritakan keadaan orang
mendetail dapat juga memungkinkan adanya penyajian yang sudah meninggal tersebut seolah berbicara dan
secara panjang lebar mengenai persoalan manusia. Hal masih melanjutkan kehidupan. Peristiwa-peristiwa yang
itulah yang menjadi alasan persoalan yang diangkat terjadi dalam novel digambarkan dengan sangat unik
sebagai tema sebuah novel cenderung lebih kompleks dan sehingga menarik untuk dibaca.
rumit.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk
Beberapa jenis pendekatan yang digunakan untuk menganalisis realisme magis dalam novel “Maddah”
penelitian sastra diantaranya seperti pendekatan karena beberapa alasan. Pertama, novel ini diterbitkan
ekspresif, pendekatan objektif, pendekatan mimetik, dan tahun 2012, merupakan salah satu karya terbaik Risa
pendekatan pragmatik (Endraswara, 2013:9). Realisme Saraswati yang menceritakan tentang berkomunikasi
merupakan sudut pandang rasional pada realitas dengan hantu dan belum pernah dianalisis dengan teori
sedangkan magis memandang dengan sudut pandang apapun. Penulis novel menjelaskan realisme dan
supranatural. Realisme magis merupakan perpaduan dihadirkan tidak seperti biasanya, tetapi sebagai
antara hal yang nyata dan hal yang bersifat fantasi. keajaiban yaitu berlanjutnya kehidupan setelah
Dalam Bowers (2004: 20) mendefinisikan realisme magis meninggal dunia. Peneliti ingin mengetahui bagaimana
ditandai dengan dua perspektif yang bertolok belakang akhir pengaruh tokoh-tokoh dalam kehidupan novel. Hal
didasarkan pada pandangan realitas dan penerimaan tersebut dapat diketahui dengan cara menganalisis unsur
terhadap hal bersifat supranatural. Realisme magis realisme magis digambarkan dalam novel. Kedua, novel
menyajikan cerita dengan keajaiban atau menyerupai ini dapat dianalisis dengan teori realisme magis yang
sesuatu yang memiliki hak dalam perubahan realitas. belum pernah digunakan oleh mahasiswa Jurusan Bahasa
Tujuan penulis novel dalam realisme magis yaitu untuk dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Surabaya.
merangsang timbulnya perasaan aneh yang menyebabkan
rasa ingin tahu pembaca untuk memunculkan penjelasan Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
logis. Roh (2009: 20) seorang kritikus seni Jerman karakteristik realisme magis Wendy B. Faris yaitu
mengatakan bahwa realisme magis adalah cara untuk elemen tak tereduksi, dunia fenomenal, keraguan tak
mewakili, menanggapi realitas dan digambarkan dalam terselesaikan, alam tercampur, dan disrupsi waktu, ruang,
potongan-potongan realitas. dan identitas. Kemudian akan ditemukan gradasi realisme
magis dengan cara mengurutkan cerita berdasarkan
Novel yang menceritakan tentang realisme magis karakteristik yang lengkap sampai yang tidak lengkap.
adalah sebuah karya Risa Saraswati berjudul “Maddah”
yang menceritakan tentang fenomena yang unik dan tidak
biasa. Tokoh dalam novel dapat berkomunikasi dengan
“mereka” atau orang-orang yang telah meninggal. Seperti KAJIAN PUSTAKA
yang kita ketahui ketika orang yang sudah meninggal
tidak dapat bergerak bahkan berbicara. Tokoh dalam Terdapat dua temuan penelitian sebelumnya yang
novel menggambarkan orang-orang yang sudah relevan yang terkait dengan penelitian ini. Kedua temuan
meninggal masih dapat berbicara namun hanya dengan sebelumnya berasal dari tesis dan skripsi yang memiliki
orang-orang tertentu yang dapat berkomunikasi dengan masalah yang sama dengan penelitian ini yaitu realisme
“mereka” yang sudah tiada. Peristiwa tersebut sering pula magis. Beberapa temuan penelitian sebelumnya yang
digambarkan di acara-acara televisi bergenre horor. relevan yakni sebagai berikut.
Orang tertentu yang dapat berkomunikasi menjadi
narasumber dan menceritakan apa yang tidak dapat Penelitian pertama yang dilakukan oleh Mulia
didengar oleh orang biasa. Pada novel ini tokoh (2016) tesis berasal dari Universitas Airlangga berjudul
digambarkan sebagai orang yang dapat berkomunikasi Realisme Magis dalam Novel Simple Miracle Doa dan
dengan hantu dari zaman penjajahan Belanda yaitu Arwah Karya Ayu Utami. Penelitian ini mengungkapkan
teman-teman kecilnya. Ada lima anak kecil yang ikut realisme magis dan menemukan konteks sosial budaya
2
Realisme Magis Wendy B. Faris dalam Novel Maddah karya Risa Saraswati
dalam novel Simple Miracle Doa dan Arwah karya Ayu Berdasarkan penjabaran tersebut, dapat disimpulkan
Utami. Hasil analisis berdasarkan penelitian tersebut bahwa penelitian ini dan kedua temuan sebelumnya
mengungkapkan kesesuaian antara isi novel dengan memiliki kesamaan yang menyelidiki realisme magis
karakteristik Faris, yaitu memperlihatkan eksistensi dalam novel. Adapun perbedaan penelitian ini dengan
mitos/kepercayaan di era modern. Novel Simple Miracle temuan sebelumnya adalah objek penelitian yang
Doa dan Arwah mengangkat hal magis yang berkaitan berbeda. Penelitian ini menggunakan novel Maddah
dengan mitos adanya keberadaan makhlus halus. karya Risa Saraswati. Sedangkan pada tesis Mulia (2016)
Terdapat dua isu sosial yang ada pada novel Simple menggunakan novel Simple Miracle Doa dan Arwah
Miracle Doa dan Arwah. Pertama, isu sosial menganai karya Ayu Utami. Mulia mengungkap realisme magis
ketertarikan orang Jawa pada hal-hal berbau mistis yang dan menemukan konteks sosial budaya tentang isu sosial,
berkaitan dengan makhlus halus. Kedua, isu sosial hubungan novel dengan budaya Jawa, dan menyebutkan
mengenai akulturasi budaya Jawa dengan agama di Jawa. tujuh makna tentang kebudayaan Jawa yang tersirat
Penyebab hal tersebut terjadi karena budaya Jawa lebih dalam novel. Pada skripsi Utari (2016) menggunakan
flesibel menerima agama baru, namun ciri khas novel The First Call from Heaven. Utari memfokuskan
masyarakat Jawa yaitu percaya pada Tuhan yang menjadi penelitiannya pada pencarian elemen realisme magis.
Sangkan Parang Dumadi. Sangkan yang berarti asal Sedangkan penelitian ini memfokuskan pada lima elemen
muasal, peran dalah tujuan, paraning dumadi artinya realisme magis Faris, akhir pengaruh tokoh dalam novel,
yang menjadikan atau pencipta. Meskipun flesibel dan gradasi dari kadar realisme magis dalam novel
menerima agama baru, orang Jawa ketika menjalankan Maddah karya Risa Saraswati.
agama tetap tidak meninggalkan kesan budaya Jawanya.
Analisis mendalam pada novel Simple Miracle Doa dan Manfat teoretis pada penelitian ini yakni diharapkan
Arwah menghasilkan tujuh makna antara lain: (1) orang dapat memberikan ilmu pengetahuan sastra khususnya
Jawa selalu percaya pada hal mistis berkaitan dengan pada konsep realisme magis. Sedangkan manfaat praktis
makhlus halus; (2) di Jawa, dukun dan makhlus halus dibagi dua yakni bagi peneliti selanjutnya yaitu dapat
merupakan alternatif untuk mewujudkan cita-cita; (3) agar penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan atau
dukun identik dengan orang yang memiliki kemampuan referensi bagi penelitian selanjutnya. Bagi penikmat
melihat dan berkominasi dengan makhluk halus; (4) sastra supaya penelitian ini dapat menambah wawasan
kepercayaan bahwa makhluk halus ada di mana pun; (5) pembaca untuk lebih memahami dan mengapresiasi karya
orang Jawa percaya bahwa orang yang telah meninggal sastra dari sudut pandang realisme magis khususnya teori
dunia akan menjadi roh yang berkeliaran di sekeliling yang dikemukakan oleh Wendy B. Faris.
mereka; (6) jarang ditemui orang ateis di Jawa; (7) agama
yang ada di Jawa selalu menyesuaikan diri dengan
budaya Jawa. METODE
Penelitian kedua yang dilakukan oleh Utari (2016) Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
skripsi berasal dari Universitas Islam Negeri Alauddin menggunakan penelitian deskriptif. Jenis penelitian
Makassar berjudul Magical Realism in Mitch Albom’s deskriptif merupakan prosedur penelitian dengan hasil
Novel “The First Call from Heaven”. Fokus penelitian ini yang terurai dalam bentuk kata-kata, bukan berbentuk
yaitu bertujuan untuk menganalisis elemen apa saja yang angka (Endraswara, 2013:5). Data-data yang disajikan
digambarkan dalam novel “The First Call from Heaven”. pada penelitian ini berupa deskripsi. Metode yang
Penelitian ini menggunakan teori realisme magis Wendy digunakan dalam kajian ini dijabarkan pada tiga langkah,
B. Faris. Penelitian ini tidak membahas secara mendalam yaitu (1) tahap pengumpulan data, (2) tahap analisis data,
seperti yang dilakukan oleh Mulia (2016). Pengalaman dan (3) tahap penyajian hasil analisis data.
tokoh dalam novel mengalami peristiwa yang tidak
masuk akal yang diyakini sebagai mukjizat dari Tuhan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
Peristiwa tersebut yaitu menerima telepon dari orang yaitu pendekatan objektif. Dalam Endraswara (2013:9)
yang telah meninggal dan menyebutnya sebagai pendekatan objektif menitikberatkan pada teks sastra
panggilan dari surga. Berdasarkan persepsi karakter yang kelas disebut strukturalisme atau intrinsik.
tentang panggilan telepon dari surga dapat disimpulkan Pendekatan objektif memusatkan perhatian semata-mata
bahwa karakter dalam novel mengalami hiperreallitas di pada unsur yang dikenal dengan analisis intrinsik (Ratna,
mana mereka tidak dapat membedakan antara fantasi dan 2015:72). Sumber data penelitian ini diperoleh dari
kenyataan dan lebih percaya pada sesuatu yang tidak pengumpulan data dari objek utama, yaitu novel Maddah
nyata. Hasil penelitian tersebut yakni menemukan lima karya Risa Saraswati. Terdapat 306 halaman. Novel ini
elemen realisme magis pada novel The First Call from tidak memiliki bab, tetapi hanya angka dan judul seperti
Heaven dengan menggunakan teori Wendy B. Faris. satu | menyalakan pijar biru, dua| kisah sepatu hitam,
Lima elemen yang disebutkan antara lain: (1) tidak dapat dan begitu seterusnya hingga lima belas judul bab. Setiap
direduksi; (2) dunia yang fenomenal; (3) meresahkan judul bab memiliki cerita yang berbeda. Data lain yang
keraguan; (4) menggabungkan ranah; dan (5) gangguan digunakan untuk menunjang penelitian ini berkaitan
waktu, ruang, dan identitas. dengan realisme magis seperti referensi buku, beberapa
penelitian dahulu yang relevan dan jurnal elektronik yang
diambil dari internet.
3
Realisme Magis Wendy B. Faris dalam Novel Maddah karya Risa Saraswati
4
Realisme Magis Wendy B. Faris dalam Novel Maddah karya Risa Saraswati
h. Belukar Kini Gersang, tokoh Risa dapat o. Semesta Mendengar, adanya kepala yang
berkomunikasi dengan makhluk-makhluk tak kasat mata menyembul kemudian menghilang di balik dinding
tersebut. Meskipun keadaan telah berubah, semakin bukanlah hal yang wajar dan biasa terjadi. Kepala
banyaknya sosok-sosok baru di tempat yang baru pula. Hendrick muncul namun badannya masih terbenam di
Namun mereka, Hans dan Hendrick masih memberikan dinding kamar seolah-olah tersangkut. Kemudian kepala
semangat agar dapat tertawa dengan cara berbincang atau Hendrick mundur dan menghilang di balik dinding
jalan-jalan bersama. seperti orang yang mengintip, namun bedanya kepala
i. Rinai Hujan Marianne, Marianne dan papanya Hendrick menembus dinding. Peristiwa tersebut tidak
tidak dipertemukan meskipun keduanya meninggal dapat terjadi apabila dilakukan oleh manusia. Manusia
dengan waktu yang bersamaan. Tidak ada yang dapat tidak dapat menembus benda padat apalagi menembus
menjelaskan bagaimana kehidupan setelah mengalami dinding yang keras dan tebal. Semua mata yang ada di
kematian. Marianne menginginkan agar terus bersama kamar Risa saling bertatapan dan tertuju pada Hendrick
Papanya. Kenangan terakhir yang dimiliki Marianne yang tiba-tiba muncul di dinding.
adalah ia mendengar Papanya berkata menyayangi
Marianne. Belum sempat Marianne menjawab, mobil
yang ditumpanginya terjun ke jurang. Mobil yang Karakteristik realisme magis Wendy B. Faris yang
ditumpangi Marianne dan Papanya terasa terbang, kedua adalah dunia fenomenal. Dunia Fenomenal atau
melayang membuat siapa saja yang di dalamnya terayun- phenomenal world hadir ditujukan untuk menjaga agar
ayun. magis tidak meninggalkan dunia riil recara utuh. Magis
j. Telusuri Ceruk, tokoh Marianne melompat yang hadir dalam dunia riil bukan merupakan sesuatu
menembus mobil Risa. Peristiwa tersebut tidak akan yang fantastis yng tidak tahu asalnya namun merupakan
terjadi apabila Marianne adalah seorang manusia. Tokoh unsur misterius yang bergerak dibalik dunia fenomenal
Risa mengatakan hal yang seharusanya tidak ia katakan, (2004:14). Hal tersebut terlihat pada pembahasan berikut:
ia mengungkit masa hidup Marianne dan Loisa. Maka a. Menyalakan Pijar Baru, menceritakan tokoh
dari itu Marianne kesal dan melompat keluar dari mobil Risa berjalan-jalan ke Lembang, Bandung seorang diri
Risa dengan cara menembus pintu mobil Marianne untuk melepas penat. Namun, Risa tidak benar-benar
menghilang di balik pepohonan. Karena kesalahannya, sendirian, ia ditemani oleh Janshen sahabat kecilnya yang
Risa pun merasakan perasaan bersalah. Risa menyesal tak kasat mata. Janshen tidak bisa diam, ia berlari kesana-
karena menyangkut pautkan sikapnya yang menyebalkan kemari dan minta dibelikan sepasang anak kelinci. Orang
dengan masa hidup Marianne yang menurutnya egois. lain akan melihat Risa berjalan-jalan sendiri, tetapi untuk
k. Cermin untuk Elizabeth, ketika tokoh Risa orang yang memiliki kemampuan seperti tokoh Risa akan
menulis surat kepada Elizabeth dan menyamakan sebuah mengatakan hal yang berbeda.
kisah yang mirip dengannya. b. Kisah Sepatu Hitam, arwah orang yang sudah
l. Makhluk Istimewa, terjadi ketika tokoh Risa meninggal mendengar berita kematiannya sendiri. Biyan
mengingat kembali tentang sosok Ruth. Risa tidak asing dan Adam mendengar berita kematiannya melalui polisi.
dengan nama Ruth karena William pernah menceritakan Polisi bertubuh pendek tersebut beribicara pada pihak
tentang Ruth kepadanya. Cerita tersebut sudah lama keluarga Adam. Jasad Biyan dan Adam ditemukan di
sekali ia dengar, namun masih membekas di ingatannya. sungai yang tak jauh dari rumah Adam.
Risa berpendapat Ruth berbeda dengan hantu Belanda c. Bulakan Cerita, tokoh Risa dan William
pada umumnya, maka dari itu masih sangat mengingat bercerita tentang pengusiran hantu. Di rumah lama Risa
sosok Ruth. William pun berpikir demikian. Hantu Ruth telah dilakukan pengusiran hantu oleh penghuni baru.
berciri fisik layaknya orang Belanda namun cara Sehingga “mereka” mencari tempat tinggal baru dan
berbicara dan tingkah lakunya mengikuti bangsa Ibunya diputuskan oleh tokoh Papa.
yaitu Hindia Belanda. d. Bermain Api, Risa, Riri dan Andri merasakan
m. Perisai Netherland, tokoh Norah berada di ketegangan karena tidak menemukan sesuatu yang
gedung sekolah tua mengajar hantu anak-anak Belanda. menggerakkan papan segitiga. Mereka berasumsi bahwa
Dalam cerita di atas Norah diceritakan berperan sebagai terdapat kekuatan besar yang menggerakkan papan
pendidik, ibu asrama bahkan kepala sekolah jika segitiga tersebut.
diibaratkan dengan sekolah manusia. Jika di dunia nyata e. Meruntih Berang, kecintaan terhadap negeri
tidak mungkin hanya satu orang memegang semua peran jajahannya menyebabkan keluarga Ivanna dianggap
mengatur sekolah. sebagai pengkhianat. Orang sebangsanya sangat sentimen
n. Pintalan Benang Terakhir, tokoh Norma berkata dan membenci orang-orang yang tinggal di Hindia
bahwa umurnya tidak pernah bisa menjadi dewasa. Belanda dan menyebabkan kebencian tumbuh subur
Apabila dilihat dari sudut pandang manusia, tidak terhadap Dimas, adik laki-laki Ivanna.
mungkin terjadi karena umur selalu bertambah. Risa f. Berbagi Tangan, tokoh Risa bersama kelima
melihat Norma bereaksi berlebihan karena menolak sahabat kecilnya. Berkumpul di garasi dan duduk di atas
tuduhan Risa. Norma masih mengingat larangan Papa karper coklat. Mereka berkumpul untuk menceritakan
dan Mamanya agar tidak menyukai laki-laki hingga ia cerita masing-masing.
tumbuh dewasa. Namun, pada cerita tersebut Norma g. Tarian Canting, tokoh anak yang bernama Buih
tidak dapat bertumbuh menjadi dewasa dan tetap menjadi menerima hadiah ulang tahun berupa buku diary dan
hantu anak kecil.
5
Realisme Magis Wendy B. Faris dalam Novel Maddah karya Risa Saraswati
surat peninggalan Ibunya yang sudah meninggal. Buku Awalnya mereka tinggal di rumah lama yang Risa
dairy tersebut sebagai hadiah ulang tahun yang ke 14. tempati sejak kecil, karena sudah tidak ditempati
h. Belukar Kini Gersang, ketika tokoh Risa merasa akhirnya rumah tersebut dijual.
sedih mengetahui perasaan Janshen yang sesungguhnya. b. Kisah Sepatu Hitam, tokoh Mina berbicara
Janshen merupakan hantu Belanda mengatakan bahwa ia kepada arwah Biyan dan Adam yang sudah meninggal
merindukan kebersamaan dengan kelima sahabatnya dunia namun semua anggota yang lain tidak dapat
seperti ketika Risa masih kecil. melihat Biyan dan Adam.
i. Rinai Hujan Marianne, yakni saat-saat Marianne c. Bulakan Cerita, tokoh Risa berbincang dengan
dan Papanya mendekati waktu kematiannya. Mereka William. William mengatakan bahwa Risa masih tetap
meninggal dalam kecelakaan mobil. Konflik antara sama seperti dulu, padahal kini Risa telah tumbuh dewasa
Belanda dan Jepang menyebabkan mereka tergesa-tesa dibandingkan dengan William yang tetap menjadi anak-
menuju pelabuhan. anak.
j. Telusuri Ceruk, tokoh Risa mencoba d. Bermain Api, tokoh Risa masih tetap mendengar
berkonsentrasi memanggil nama Marianne berulang kali. suara nyaring tawa roh Ivanna. Padahal sebelumnya Risa
Namun nihil, setelah mencoba berulang kali dan lebih telah melihat arwah perempuan Belanda tersebut melesat
berkonsentrasi lagi, Marianne tak kunjung muncul keluar menembus dinding garasi.
padanya. e. Meruntih Berang, tokoh Ivanna mengharapkan
k. Cermin untuk Elizabeth, tokoh Risa dapat bertemu dengan kedua orang tuanya dan juga
menjelaskan pada Elizabeth tentang perbedaan antara dua Dimas adiknya. Di akhir hidupnya, Ivanna menjadi
dunia yang berbeda. Risa juga mengatakan apabila ia pegkhianat bangsanya sendiri
ingin mengutuk perbedaan, maka tuntutlah manusia f. Berbagi Tangan, ketika suara CD Player tiba-
karena telah menciptakan perbedaan. tiba mengecil. Samar-samar berganti dengan suara
l. Makhluk Istimewa, Ruth pulang ke rumah bisikan-bisikan. Peristiwa tersebut tidak dapat dijelaskan
Ibunya karena sang ayah kandung kembali ke secara logika, namun pada cerita tersebut tokoh Risa
Netherland. Karena sang Ibu tidak mau menanggung menjelaskan asal suara tersebut.
malu, maka berbohong tentang Ruth. Oleh karena itu g. Tarian Canting, ketika telah meninggal maka
Ruth harus menanggung akibatnya, ia terasing dan akan dengan bebas dapat mengawasi seseorang dari atas
dikucilkan oleh tetangga bahkan keluarga tirinya. sana atau sesuatu yang lain.
h. Belukar Kini Gersang, tokoh Risa berusaha
m. Perisai Netherland, menceritakan detik-detik
konsentrasi memangiil William beberapa kali. Risa
kematian Norah oleh Nippon. Ketika itu Norah sedang
berkonsentrasi penuh menggambarkan sosok William dan
mencari persediaan makanan di luar ruang
bernyayi tak seperti biasanya.
persembunyiannya. Tetapi sial, Norah tertangkap oleh
i. Rinai Hujan Marianne, ketika Marianne
Nippon, rok yang dipakai Norah ditarik dengan kasar
mengalami kecelakaan mobil bersama Papanya.
hingga ia terjengkang ke belakang.
Marianne berkata ingin bertemu dengan dengan Papanya.
n. Pintalan Benang Terakhir, tokoh Risa pergi Namun, hingga waktu yang lama Marianne tak kunjung
ke sebuah taman bermain seorang diri. Taman itu dekat menemukan Papanya.
dengan gedung sekolah tua tempat sahabat-sahabat j. Telusuri Ceruk, ketika hantu anak perempuan
kecilnya berada. Namun bukan sahabatnya yang akan Belanda bernama Marianne memberikan gambaran
ditemuinya, melainkan sosok hantu anak kecil Belanda mimpi kepada Risa.
bernama Norma. k. Cermin untuk Elizabeth, tokoh Risa berbincang
o. Semesta Mendengar, tokoh Risa berkumpul dengan Elizabeth tentang kisah Lodira. Risa mengatakan
bersama sahabat-sahabat kecilnya. Mereka menuju suatu bahwa ia bertemu dengan Lodira bukan di tempat
tempat dengan cara yang berbeda, Risa dengan setengah terakhir Lodira membaca surat dari kekasihnya.
berlari dan sahabatnya menembus dinding. l. Makhluk Istimewa, tokoh Ruth tidak juga
bertemu dengan kekasihnya meskipun waktu kematian
Karakteristik realisme magis Wendy B. Faris yang ketiga yang hampir bersamaan. Taka tewas karena katana
adalah keraguan tak terselesaikan. Keraguan tak menusuk dadanya, tak lama setelah itu Ruth menyusul
terselesaikan (unsetting doubt), keraguan ketika Taka dengan cara menusukkan katana pada perutnya.
membaca karya realisme magis terjadi ketika pembca m. Perisah Netherland, tokoh Norah bercerita
merasakan hal yang kontradiktif. Keraguan juga hadir tentang ia menampakkan diri kepada manusia tertentu
bergantung pada budaya pembaca, jika akrab dengan saja. Para pembaca dibuat bertanya-tanya bagaimana hal
budaya empirik maka akan menjadikan janggal dengan tersebut dapat terjadi
elemen magis yang ada pada suatu karya (2004:17). n. Pintalan Benang Terakhir, tokoh Risa
Namun jika pembaca akhab dengan budaya mistis/klenik merentangkan kedua tangannya ke arah Norma.
maka pembaca dapat jadi tidak merasa janggal dengan Disambut dengan senyuman oleh Norma dan mereka
elemen magis pada karya tersebut. Hal tersebut terlihat berpelukan. Hantu tidaklah terlihat apalagi dapat
pada pembahasan berikut: berpelukan antara manusia dan hantu.
a. Menyalakan Pijar Baru, ketika tokoh Risa o. Semesta Mendengar, tokoh Risa mengunci pintu
menceritakan keberadaan sahabat-sahabat kecilnya. kamarnya, padahal semua tamu yang diundangnya belum
6
Realisme Magis Wendy B. Faris dalam Novel Maddah karya Risa Saraswati
hadir. Pada cerita tersebut tokoh Risa mengunci pintu dapat melihat anak-anak yang sebelumnya bersamanya
kamarga agara mencegah siapa pun yang bisa masuk. menangis dan berteriak.
n. Pintalan Benang Terakhir, tokoh Risa bertemu
dengan sosok hantu cantik bernama Norma. Risa
Karakteristik realisme magis Wendy B. Faris yang berbincang dengan hantu tersebut dan sambil tersenyum
keempat yaitu alam tercampur. Alam tercampur atau agar tak terkesan jutek.
merging realism adalah bagaimana realisme magis o. Semesta Mendengar, tentang tokoh Risa yang
menyatukan kedua dunia, dunia magis dan riil. Proses dapat mendengar nada biola. Nada-nada tersebut berasal
penyatuan tersebut realisme magis memburamkan batas dari gesekan biola yang dimainkan William. Hanya Risa
antara yang fakta dan fiksi dengn cara menghilangkan dan sahabat-sahabat kecilnya yang tak kasat mata yang
mediasi antara kenyataan yang berbeda (2004:21). Hal dapat mendengar nada-nada tersebut.
tersebut terlihat pada pembahasan berikut:
a. Menyalakan Pijar Baru, secara keseluruhan
semua kisahnya termasuk pada karakteristik keempat Karakteristik realisme magis Wendy B. Faris yang
karena terdapat banyak sekali interaksi antara Risa kelima yaitu disrupsi waktu, ruang, dan identitas.
sebagai manusia dan sahabat-sahabatnya yang tak kasat Disrupsi waktu, ruang, dan identitas (disruption of time,
mata. space, and identity) dalam buku Faris mengutip Jameson
b. Kisah Sepatu Hitam, Biyan dan Adam tidak yang mengatakan bahwa bentuk spasial dan temporal
menyadari bahwa mereka telah meninggal dunia. Biyan tradisional tererosi oleh homogenitas yabg dibawa oleh
dibangunkan oleh Adam, tubuhnya terasa begitu lelah. realisme (2004:23). Hal tersebut terlihat pada
Keduanya mengalami hal yang sama, terhantam oleh pembahasan berikut:
bongkahan kayu besar di kepala yang kini lebam. a. Menyalakan Pijar Baru, adanya perbedaan
c. Bulakan Cerita, berisi dialog antara tokoh Risa secara fisik tokoh Risa yang lebih mejulang dan besar
dan William yang merupakan makhluk tak kasat mata. dibandingkan sahabat-sahabatnya. Meskipun secara usia
d. Bermain Api, tokoh Risa melihat arwah kelahiran, sahabat-sahabatnya lebih tua. Semakin
perempuan Belanda berpenampilan kumal dan dipenuhi bertambahnya usia Risa, maka pola berpikir dan sudut
dengan darah. Arwah tersebut berdiri tepat di belakang pandangnya pun berubah.
Risa yang kini dirasanya sangat menggigil ketakutan b. Kisah Sepatu Hitam, adanya terpecahnya
hingga menjerit kecil. identitas. Biyan dan Adam melihat jasad atau jenazah
e. Meruntih Berang, tokoh Ivanna baru saja yang sangat menyerupai mereka terbujur kaku dan
menyadari kepalanya telah menggelinding jatuh ke tanah. terselubung oleh kain putih. Maka sudah jelas bahwa
f. Berbagi Tangan, tubuh Risa secara bergantian kedua jasad tersebut adalah jasad Biyan dan Adam.
digunakan oleh sahabat-sahabatnya sebagai media untuk c. Bulakan Cerita, tidak terdapat karakteristik
menulis. Risa menyamakan peristiwa tersebut dengan kelima yaitu disrupsi waktu, ruang, dan identitas karena
permainan jelangkung, dan Risa sebagai bonekanya. berisi dialog antara tokoh Risa dan William. Sehingga
g. Tarian Canting, ketika saat-saat terakhir tokoh tidak terdapat pemecahan waktu, ruang, mapun identitas.
Ibu di kehidupan riil. Ia berjuang mengeluarkan manusia d. Bermain Api, adanya disrupsi ruang. Tokoh
dari dalam rahimnya. Rasa sakit yang diderita Risa melihat sosok hantu wanita belanda menembus
membuatnya tidak dapat bertahan. dinding yang membatasi garasi dengan samping rumah.
h. Belukar Kini Gersang, tokoh Risa dapat melihat Seolah-olah tidak ada batasan antara garasi dengan
dan berkomunikasi dengan sesuatu yang menembus halaman rumah Risa. Hantu wanita tersebut mengaku
dinding. Tentu bukanlah seorang manusia. Risa melihat bernama Ivanna.
sahabatnya bernama Peter menembus dinding kamarnya. e. Meruntih Berang, tidak terdapat karakteristik
i. Rinai Hujan Marianne, tidak terdapat alam kelima yaitu disrupsi waktu, ruang, dan identitas karena
tercampur. Karena hanya menceritakan kisah hidup anak berisi kisah hidup tokoh Ivanna yang mengharukan.
perempuan Belanda bernama Marianne. f. Berbagi Tangan, terdapat disrupsi identitas
j. Telusuri Ceruk, terjadi ketika munculnya sosok tokoh Risa karena meminjamkan tubuhnya kepada
Marianne yang tiba-tiba. Terdengar suara cekikan tawa sahabat-sahabat kecilnya.
perempuan yang berasal dari begian belakang mobil Risa. g. Tarian Canting, disrupsi ruang terjadi ketika
k. Cermin untuk Elizabeth, terjadi karena Lodira sang Ibu ingin memeluk anaknya tetapi tidak bisa. Sang
muncul tiba-tiba dan bertemu dengan Risa. Lodira duduk anak membaca lembar demi lembar tulisan pada diary
di bangku belakang mobil Risa dan menceritakan tentang yang ditulis oleh Ibunya dengan mata yang berkaca-kaca.
kisah hidupnya dan kisahnya dengan Ardiga. Isi diary tersebut menceritakan kisah Ibunya yang
l. Makhluk Istimewa, tokoh Risa yang merupakan berjuang mempertahankan bayi di rahimnya.
manusia melihat bahkan berbicara dengan Janshen. h. Belukar Kini Gersang, disrupsi ruang terlihat
Kegiatan yang dilakukan Janshen seperti berlari dengan jelas. Tokoh Risa menceritakan bahwa ia melihat
menembus dinding kamar Risa membuktikan bahwa sosok tersebut menembus dinding dengan sangat
Janshen bukanlah manusia. mudahnya. Peristiwa tersebut memberikan kesan seram
m. Perisai Netherland, tokoh Norah bercerita ketika tokoh anak perempuan tersenyum lebih dahulu
kepada Risa bahwa ketika ia telah meninggal ia masih sebelum berlari dan menembus dinding.
7
Realisme Magis Wendy B. Faris dalam Novel Maddah karya Risa Saraswati
8
Realisme Magis Wendy B. Faris dalam Novel Maddah karya Risa Saraswati
berkomunikasi bahkan berteman dengan makhluk tak Ayu Utami. Tesis. Surabaya: Universitas
kasat mata. Maka dapat disimpulkan bahwa tokoh-tokoh
Airlangga.
dalam novel mengalami peristiwa dimana mereka berada
pada batas antara dunia riil dan dunia magis. Tokoh
manusia dalam novel telah berteman dengan sosok-sosok Najid, Moh. 2009. Mengenal Apresiasi Prosa Fiksi.
tak kasat mata layaknya bertema dengan manusia.
Surabaya: University Press.