Anda di halaman 1dari 5

SEKOLAH LUAR BIASA BAGI ANAK LUAR BIASA

Anisa Dian Novita Siregar


Universitas Negeri Padang
Indonesia
E-mail : anisasiregar18@gmail.com

dibutuhkan layanan khusus agar dapat


ABSTRAK mengembangkan potensi yang masih dimiliki.
Sekolah luar biasa merupakan salah satu lembaga Adapun latar belakang dari penulisan ini
pendidikan yang memberikan layanan pendidikan sesuai adalah agar pengetahuan tentang sekolah luar
dengan kebutuhan peserta didik yang memiliki biasa tidak terhapus oleh perkembangan zaman,
kebutuhan khusus dalam belajar. Dimana setiap anak sebab banyak orang tahu sekolah luar biasa
berkebutuhan khusus memiliki layanan pendidikan yang tetapi tidak benar-benar paham tentang hakikat
berbeda antara yang satu dengan yang lain. Sehingga sekolah luar biasa itu sendiri. Dalam tulisan ini
dengan demikian diperlukanlah sebuah sekolah yang akan dijelaskan tentang hakikat dari sekolah luar
memang mampu memberikan layanan pendidikan yang biasa dan hakikat dari anak berkebutuhan khusus
sesuai dengan kebutuhan anak tersebut. Adapun tujuan itu sendiri. Dengan demikian, pengetahuan
dari penulisan ini adalah untuk menggali pengetahuan tentang anak berkebutuhan khusus dan tentang
lebih dalam lagi tentang seluk-beluk sekolah luar biasa sekolah luar biasa akan dapat kita pahami
dimana disekolah inilah anak penyandang disabilitas dengan baik dan benar.
pada umumnya menempuh pendidikan. Dengan adanya 2. PEMBAHASAN
sekolah luar biasa ini, menjadikan peserta didik yang
memiliki riwayat berkebutuhan khusus akan lebih 2.1 Pengertian Sekolah Luar Biasa
mudah dididik dan dilatih kemampuan yang masih Pendidikan merupakan usaha sadar yang
dimiliki anak. Adapun teknik penulisan artikel ini adalah dilakukan manusia dalam membina
dengan studi literatur, dimana dengan membaca berbagai kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai
sumber. dan norma-norma yang berlaku di kalangan
Keywords : Sekolah Luar Biasa, Anak Berkebutuhan masyarakat sehingga dengan demikian
Khusus (anak luar biasa) manusia dapat mengembangkan dan
meningkatkan pengetahuan, kecakapan,
1. PENDAHULUAN nilai, sikap dan pola tingkah laku yang
Sekolah luar biasa merupakan salah satu berguna bagi hidup. (Pramartha, 2015)
jenis lembaga pendidikan bagian pendidikan Pendidikan adalah usaha sadar dan
khusus dimana sekolah ini mempunyai peranan terencana untuk mewujudkan suasana
yang sangat penting bagi peserta didik yang belajar dan proses pembelajaran agar peserta
berkebutuhan khusus, sebab didalam sekolah ini didik secara aktif mengembangkan potensi
diberikan layanan pembelajaran yang sesuai diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak, serta
dengan kebutuhan setiap anak berkebutuhan keterampilan yang diperlukan dirinya,
khusus. Adapun peserta didik yang memiliki masyarakat, bangsa dan negara. (Zen,
kebutuhan khusus adalah seseorang yang Zelhendri, 2017)
memiliki hambatan dalam proses
pembelajarannya sehingga dalam pendidikan

1
Judul Artikel, Padang 2019
Adapun salah satu jenis pendidikan Pendidikan khusus di Indonesia dimulai
adalah pendidikan khusus dimana dalam dengan didirikannya Blinden Institut tahun
pendidikan khusus salah satu lembaga 1901 oleh dr. Westhoff, seorang dokter ahli
pendidikannya bernama sekolah luar biasa. mata. Mula-mula dr. Westhoff
Sekolah luar biasa adalah sebuah lembaga mengumpulkan pasiennya yang sudah
pendidikan formal yang melayani dewasa buta kemudian mereka diberi
pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan keterampilan yang dapat dilakukan oleh
khusus. Sebagai lembaga pendidikan SLB orang-orang buta, ternyata yang buta itu
dibentuk oleh banyak unsur yang diarahkan bukan yang dewasa saja, ada juga yang
untuk mencapai tujuan pendidikan, yang masih anak-anak juga menderita kebutaan.
proses intinya adalah pembelajaran bagi Akhirnya beliau juga mendirikan lembaga
peserta didik. Jadi SLB merupakan lembaga pendidikan yaitu, lembaga pendidikan bagi
pendidikan khusus yang menyelenggarakan anak tunanetra di Bandung. Kini lembaga
program pendidikan bagi anak berkebutuhan tersebut dikenal dengan nama sekolah luar
khusus. biasa bagian A (SLB A) Wiyata Guna
Bandung.
Dalam UU Tahun 2003 pasal 1 ayat 1
dikemukakan bahwa proses pembelajaran Pada tahun 1927 dr. Folker, seorang
agar peserta didik secara aktif dokter spesialis anak, merintis pendidikan
mengembangkan potensi dirinya. Bertitik bagi anak tunagrahita dan diberi nama
tolak dari tujuan itulah setiap lembaga Folker School, tahun 1942 diganti menjadi
pendidikan termasuk di dalamnya Sekolah Perkumpulan Pengajaran Luar Biasa. Saat
Luar Biasa hendaknya bergerak dari awal ini lembaga pendidikan tersebut dikenal
hingga akhir sampai titik tujuan suatu proses dengan nama sekolah pendidikan luar biasa
pendidikan yang pada akhirnya dapat bagian (SPLB C) Cipaganti Bandung.
mewujudkan terjadinya pembelajaran
Kemudian pada tahun 1930, Ny.
sebagai suatu proses aktualisasi potensi
Roelfsema Wesseling, istri ahli telinga
peserta didik menjadi kompetensi yang
hidung dan tenggorokan dr. Wesseling,
dapat dimanfaatkan atau digunakan dalam
mendirikan Vereniging Voor Onderwijs an
kehidupan.
Doffstomme Kinderen in Indonesia
Syafaruddin (2002) mengatakan bahwa (lembaga pendidikan bagi anak-anak bisu
dalam sistem pendidikan nasional Indonesia tuli di Indonesia). Saat ini lembaga
sekolah memiliki peranan strategis sebagai pendidikan tersebut dikenal dengan nama
institusi penyelenggara kegiatan pendidikan. sekolah luar biasa bagian B (SLB B)
Oleh karena itu jelaslah bahwa Sekolah Luar Cicendo Bandung.
Biasa memiliki dan mengemban tugas yang
Tahun 1938 di Wonosobo Jawa Tengah,
berat tetapi penting. Berat karena harus
didirikan Werk Voor Misdeelde Kinderen in
selalu berperang menghadapi berbagai
Nederlans Vost Indie, yang pada tahun 1958
kelemahan, ancaman dan tantangan guna
diubah menjadi yayasan Dana Upakara, dan
menyeleraskan program-program kegiatan
berikutnya sekolah untuk anak tunarungu
yang terealisis dengan dinamika
putra didirikan oleh Brude Karitas saat ini
perkembangna ilmu pengetahuan dan
menjadi yayasan Karya Bhakti.
tekonologi yang bergerak demikian cepat.
(Syafaruddin, 2002). Berikutnya di Temanggung, Jawa
Tengah, didirikan pula sekolah untuk anak
2.2 Sejarah Sekolah Luar Biasa
tunanetra, kemudian sekolah khusus bagi

2
Judul Artikel, Padang 2019
anak nakal Pro Jovuntute. Hampir semua dan kebutuhan khusus dalam belajar
lembaga pendidikan tadi berlandaskan masing-masing anak berkebutuhan khusus.
charity (belas kasihan) dan sifatnya
Seiring dengan perkembangan ilmu
segregatif.
pengetahuan dan teknologi didirikan pula
Perkembangan pendidikan khusus kurun beberapa sekolah luar biasa (SLB) Pembina
waktu 1984-1990 diawali dengan baik tingkat provinsi maupun tingkat
dicanangkannya program wajib belajar nasional, yang maksudnya sebagai sekolah
pendidikan dasar 6 tahun, dimana setiap luar biasa percontohan ketika ada hal-hal
warga negara termasuk anak-anak baru sebelum diterapkan di setiap SLB ,
berkebutuhan khusus wajib mengikuti sebelumnya diuji-cobakan terlebih dahulu di
pendidikan minimal tamat sekolah dasar SLB Pembina tersebut. Kalau berhasil uji
(SD). Maka diperkenalkan sekolah dasar coba tersebut, maka hal-hal yang baru
luar biasa (SDLB) dengan dana proyek tersebut disebar luaskan ke SLB-SLB lain
Inpres, didirikanlah SDLB tersebut di setiap dengan cara mengundang guru-guru untuk
kabupaten/kota seluruh Indonesia yang diberikan penataran tentang hal-hal baru
belum memiliki sekolah dasar luar biasa. tersebut.(Sumekar, 2012)
Pada tahun 1986 dikeluarkan keputusan 2.3 Macam-Macam Sistem Pendidikan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Sekolah Luar Biasa
(Mendikbud) nomor 002/U/1986 tentang
Ditinjau dari tempat pendidikannya,
Pendidikan Terpadu (termasuk
layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan
pengangkatan GPK), dengan keluarnya
khusus dikelompokkan menjadi sistem
keputusan menteri tersebut maka
segregasi dan integrasi:
dilaksanakanlah pendidikan terpadu
(integrasi) terutama bagi peserta didik yang 2.3.1 Sistem Pendidikan Segregasi
memiliki hambatan penglihatan (tunanetra), Sistem pendidikan dimana anak
mereka disekolahkan sekolah-sekolah biasa, berkelainan terpisah dari pendidikan
terutam tingkat SD, dan di sekolah tersebut anak normal. Penyelenggaraan
diangkat seorang GPK. sistem pendidikan segregasi
Pelaksanaan pendidikan terpadu dilaksanakan secara khusus dan
(integrasi) tampaknya tidak berkembang, hal terpisah dari penyelenggaraan
ini disebabkan oleh sistem yang digunakan pendidikan untuk anak normal.
dengan cara memaksa peserta didik Adapun keuntungan dari sistem
berkebutuhan khusus harus dapat pendidikan segregasi yaitu rasa
menyesuaikan diri dengan tuntutan ketenangan pada anak luar biasa,
lingkungan dan sistem termasuk kurikulum komunikasi yang mudah dan lancar,
yang digunakan di sekolah biasa tersebut. metode pembelajaran yang khusus
Akhirnya para peserta didik berkebutuhan sesuai dengan kondisi dan
khusus tersebut tidak bisa mengikuti sistem kemampuan anak, guru dengna latar
tersebut, karena pada dasarnya pelaksanaan belakang pendidikan luar biasa,
pendidikan khusus, bukan peserta didik sarana dan prasarana sesuai. Adapun
yang harus menyesuaikan dengan kelemahan dari sistem pendidikan
lingkungan dan sistem di sekolah, namun segregasi adalah sosialisasi terbatas,
sebaliknya lingkungan dan sistem di sekolah dan penyelenggaraan pendidikan
yang harus menyesuaikan dengan hambatan relatif lebih mahal.

3
Judul Artikel, Padang 2019
2.3.2 Sistem Pendidikan Integrasi khusus gangguan fisik dan motorik
(tunadaksa)
Sistem pendidikan luar biasa
yang bertujuan memberikan 2.4.5 Sekolah Luar Biasa bagian E,
pendidikan yang memungkinkan khusus untuk anak berkebutuhan
anak luar biasa memperoleh khusus gangguan perilaku
kesempatan mengikuti proses (tunalaras)
pendidikan bersama dengan anak
2.4.6 Sekolah Luar Biasa bagian F,
normal agar dapat mengembangkan
khusus untuk anak berkebutuhan
diri secara optimal.
khusus yang memiliki gangguan
Adapun keuntungan dari sistem lebih dari satu atau tunaganda.
pendidikan integrasi adalah merasa
3. KESIMPULAN
diakui haknya dengan anak normal
terutama dalam memperoleh Sekolah luar biasa adalah sebuah
pendidikan, dapat mengembangkan lembaga pendidikan formal yang melayani
bakat, minat dan kemampuan secara pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan
optimal, lebih banyak mengenal khusus. Sebagai lembaga pendidikan SLB
kehidupan orang normal, dibentuk oleh banyak unsur yang diarahkan
mempunyai kesempatan untuk untuk mencapai tujuan pendidikan, yang proses
melanjutkan pendidikan kejenjang intinya adalah pembelajaran bagi peserta didik.
yang lebih tinggi, dan harga diri Jadi SLB merupakan lembaga pendidikan
anak luar biasa meningkat.(Jannah, khusus yang menyelenggarakan program
2016) pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.

2.4 Jenis-Jenis Sekolah Luar Biasa Adapun sejarah perkembangan


pendidikan khusus tepatnya sekolah luar biasa di
Sekolah Luar Biasa adalah sekolah yang
Indonesia dimulai pada tahun 1901 oleh dr.
diperuntukkan untuk anak-anak yang
Westhof yang mana merupakan seorang dokter
memiliki kebutuhan khusus yang tidak dapat
ahli mata. Awalnya mendirikan lembaga
disandingkan dengan anak-anak lainnya.
pendidikan bagi orang dewasa tetapi seiring
Sekolah Luar Biasa (SLB) terdiri dari :
berjalannya waktu maka dibuka pula untuk
2.4.1 Sekolah Luar Biasa bagian A, anak-anak maupun remaja. Setelah lembaga
khusus untuk anak berkebutuhan pendidikan ini dibuka maka mulailah pendirian
khusus gangguan penglihatan lembaga pendidikan khusus di Indonesia.
(tunanetra) Sekolah Luar Biasa terdiri dari Sekolah Luar
Biasa bagian A, khusus untuk anak
2.4.2 Sekolah Luar Biasa bagian B,
berkebutuhan khusus gangguan penglihatan
khusus untuk anak berkebutuhan
(tunanetra). Sekolah Luar Biasa bagian B,
khusus gangguan pendengaran
khusus untuk anak berkebutuhan khusus
(tunarungu)
gangguan pendengaran (tunarungu). Sekolah
2.4.3 Sekolah Luar Biasa bagian C, Luar Biasa bagian C, khusus untuk anak
khusus untuk anak berkebutuhan berkebutuhan khusus gangguan kecerdasan
khusus gangguan kecerdasan (tunagrahita). Sekolah Luar Biasa bagian D,
(tunagrahita) khusus untuk anak berkebutuhan khusus
2.4.4 Sekolah Luar Biasa bagian D, gangguan fisik dan motorik (tunadaksa).
khusus untuk anak berkebutuhan Sekolah Luar Biasa bagian E, khusus untuk anak
berkebutuhan khusus gangguan perilaku

4
Judul Artikel, Padang 2019
(tunalaras). Sekolah Luar Biasa bagian F, khusus
untuk anak berkebutuhan khusus yang memiliki
gangguan lebih dari satu atau tunaganda.

Daftar Rujukan
Jannah, M. (2016). Pendidikan Anak Berkebutuhan
Khusus. 14–71.
Pramartha, I. N. B. (2015). Sejarah Dan Sistem
Pendidikan Sekolah Luar Biasa Bagian a Negeri
Denpasar Bali. Historia, 3(2), 67.
https://doi.org/10.24127/hj.v3i2.274
Sumekar, G. (2012). Ortopedagogik. Padang.
Syafaruddin. (2002). Manajemen Mutu Terpadu dalam
Pendidikan,. Jakarta: Grasindo.
Zen, Zelhendri, S. (2017). Dasar-Dasar Ilmu
Pendidikan. Padang: Kencana.

5
Judul Artikel, Padang 2019

Anda mungkin juga menyukai