Anda di halaman 1dari 3

A. Contoh Dari Pajak Kendaraan Yang Berlaku Saat Ini.

- Pak Iwan memiliki 5 motor yang tipe dan tahunnya sama. Diketahui pajak masing-
masing motornya pun sama (hal ini supaya memudahkan untuk melihat kenaikan
pajaknya) yaitu:
PKB :Rp450.000
SWDKLLJ : Rp50.000
Lalu berapakah pajak tiap-tiap motor Pak Iwan?
Pertama-tama hitunglah NJK nya:
NJK : (PKBx2/3x100)
= Rp450.000 x 2/3 x 100 = Rp30.000.000
Jadi pajak tiap-tiap motor Pak Iwan ialah :
MotorPertama:
PKB :Rp30.000.0001,5%= Rp450.000
---------------------------------------------------------------------
MotorKedua:
PKB :Rp30.000.000x2%= Rp600.000(TerjadiKenaikan)
----------------------------------------------------------------------------
MotorKetiga:
PKB :Rp30.000.000x2,5%= Rp750.000(Terjadi.Kenaikan)
-----------------------------------------------------------------------------------
MotorKeempat:
PKB : Rp30.000.000 x 4% = Rp1.200.000 (Terjadi Kenaikan)

B. CONTOH perhitungan dari PPh pasal 21, 22, 23.


Jawab :

1. Contoh Perhitungan pph pasal 21
1. Tuan Takur bin pegawai pada perusahaan PT Opera Van LPP, menikah tanpa anak,m
emperoleh gaji seminggu Rp.2.500.000,00. PT Opera Van LPP mengikuti program Jams
ostek,premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan premi Jaminan Kematian dibayar oleh pemb
eri kerjadengan jumlah masing-masing 0,50% dan 0,30% dari gaji. PT Opera Van LPP m
enanggungiuran Jaminan Hari Tua setiap bulan sebesar 3,70% dari gaji sedangkan Tua
n Takur binmembayar iuran Jaminan Hari Tua sebesar 2,00% dari gaji setiap bulan. Disa
mping itu PT Opera Van LPP juga mengikuti program pensiun untuk pegawainya.
PT Opera Van LPP membayar iuran pensiun untuk Tuan Takur bin ke dana pensiun, yan
g
pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan, setiap bulan sebesar Rp. 300.000,0
0, sedangkan Tuan Takur bin membayar iuran pensiun sebesar Rp. 200.000,00.
Pertanyaan : Hitunglah PPH Pasal 21 Tahun 2013, pada minggu ke-2 bulan April !
Jawab: Gaji Seminggu Rp. 2.500.000 Gaji Sebulan Rp. 10.000.000
Premi Jaminan Kecelakaan Kerja Rp. 50.000 Premi Jaminan Kematian Rp. 30.000
Jumlah Pengh. Bruto Rp. 10.080.000 Pengurangan :
Biaya Jabatan 5% x Rp. 10.080.000 = Rp. 500.000 Iuran Pensiun = Rp. 200.000
Iuran Jaminan Hari Tua = Rp. 200.000 Jumlah Pengurangan (Rp. 900.000)
Penghasilan Netto Sebulan Rp. 9.180.000

2. Contoh Perhitungan pph Pasal 22
CONTOH
1. PT Pasaribu Motors mengimpor barang dari Korea. PT Pasaribu Motor adalah
importir mobil yang telah memiliki Angka Pengenal Impor. PT KIA mengimpor unit 
50 mobil,dengan harga faktur $ 10.000 per unit. Biaya asuransi dan biaya angkut 
yang berkaitan dengan,impor mobil tersebut masing-masing adalah 2% dan 3%. 
Bea masuk yang dibayar oleh PT KIAMotors sebesar 5% dari CIF dan bea ma
suk tambahan sebesar 20% dari CIF. Kurs pada saat itu
ditetapkan oleh Menteri Keuangan sebesar $1 = Rp 9.000. 
Berapa PPh pasal 22 yang harus dibayar?
Harga faktur  : 50 unit x $10.000 $500.000
Biaya asuransi : (2%) $ 10.000
Biaya angkut :(3%) $ 15.000CIF $525.000
Bea masuk : 5% x $525.000 $ 26.250
Bea masuk tambahan :20% x $525.000 $105.000
nilai Impor $ 656.250
Nilai Impor dalam rupiah:$656.250 x Rp 9.000 = Rp 5.906.250.000,-
PPh 22 yang harus dipungut (memiliki API)
2,5% x Rp 5.906.250.000 = Rp 147.656.250,-

3. Contoh Perhitungan PPh Pasal 23

Pada tanggal 10 May 2010, PT. Sukses Gagalnya, membagikan dividen masing-
masing Rp10,000,000 kepada 20 pemegang sahamnya. Atas dividen yang dibagi
kan, PT. Sukses Gagalnyawajib memungut PPh Pasal 23.
PPh pasal 23 yang harus dipotong PT. Sukses Gagalnya adalah :
=>15% x Rp 10.000.000,- = Rp 150.000,- =>20 x Rp 150.000,- = Rp 3.000.000,-
Saat terutang : akhir bulan dilakukan pembayaran yaitu pada tanggal 31 Mei 2010
Saat Penyetoran : paling lambat 10 Juni 2010
Saat Pelaporan : paling lambat 20 Juni 2010

2. Yang di maksud dengan Pajak berganda adalah : pajak yang dikenakan dua kali
atas objek yang sama. Hal ini dapat terjadi apabila wajib pajak melakukan transaksi dan
memperoleh laba di negara tempat usahanya ( source country atau hodt country )oleh
yang atas laba tersebut dikenakan pajak di negaranya sendiri.Dalam hal ini wajib pajak
dikenai dua kali, pertama kali oleh source country dan yang oleh domicille country
dikenal dengan pajak berganda ( double taxation ).
Pajak berganda dibedakan menjadi beberapa bagian sbb :
a. Pajak berganda internal ( internal double taxation ) merupakan pengenaan pajak
atas subjek dan objek yang sama dalam suatu Negara.
b. Pajak berganda internasional ( intenational double txation ) merupakan
pengenaan pajak dua kali atau lebih terhadap subjek dan objek yang sama oleh
dua negara..
c. Pajak berganda secara yuridis ( yuridical doble taxation ) yaitu pengenaan pajak
dua kali atau lebih atas subyek pajak yang sama dan objek pajak yang sama
seperti kasus pada pajak berganda internasional .
d. Pajak berganda secara ekonomis ( econimic double taxation ) yaitu pengenaan
pajak dua kali atas objek pajak, tetapi subjek pajaknya berganda.

# Kelemahan Pajak Pertambahan Nilai :


1 ) Biaya administrasi relative tinggi bila dibandingkan dengan Pajak Tidak Langsung lainnya,
baik dipihak administrasi pajak maupun dipihak wajib pajak.
2) Menimbulkan dampak regresif, yaitu semakin tinggi tingkat kemampuan konsumen, semakin
ringan beban pajak yang dipikul, dan sebaliknya semakin rendah tingkat kemampuan
konsumen, semakin berat beban pajak yang dipikul. Dampak ini timbul sebagai konsekuensi
karakteristik PPN sebagai pajak objektif.
3) PPN sangat rawan dari upaya penyelundupan pajak. Kerawanan ini ditimbulkan sebagai
akibat dari mekanisme pengkreditan yang merupakan upaya memperoleh kembali pajak yang
dibayar oleh pengusaha dalam bulan yang sama tanpa terlebih dahulu melalui prosedur
administrasi fiskus.
Konsekuensi dari kelemahan PPN tersebut menuntut tingkat pengawasan yang lebih
cermat oleh administrasi pajak terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan
kewajiban perpajakannya.

Anda mungkin juga menyukai