Nama Mahasiswa:
Email:
Fadlan0722@gmail.com
Dosen Pengampu:
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan Penelitian................................................................................................2
D. Manfaat Penelitian..............................................................................................2
E. Metode Peneitian................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
F. Sejarah Kujang...................................................................................................4
H. Filosofi Kujang.................................................................................................10
I. Morfologi Kujang.............................................................................................11
Saran..................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUA
A. Latar Belakang
Secara umum kujang dikenal sebagai senjata serta pusaka orang Sunda
yang berasal asal Jawa Barat. Kujang mempunyai latar belakang sejarah yang
panjang, hal ini dinyatakan secara teoritis; jumlah lubang 1 di bilah kujang
merupakan simbol letak kota praja disebut Sunda tahun 670 M ketika
Tarumanegara dipimpin Maharaja Purnawarman (mengacu kujang menjadi peta).
pada zaman Pajajaran Mangukuhan kujang menjadi sebuah pusaka lambang
pemersatu antara Sundapura dan Galuh melalui Perjanjian Galuh pada tahun 739
M [1]. jika mengacu pada latar belakang sejarah penciptaan kujang tersebut, maka
eksistensi kujang jauh lebih tua berasal eksistensi provinsi Jawa Barat. Kujang
tidak hanya ada di wilayah provinsi Jawa Barat, hal ini terbukti dengan
ditemukannya kujang lama atau buhun di berbagai daerah di Jawa Tengah serta
Jawa Timur (termasuk pulau Madura).
1
dari pemiliknya untuk menerima “sesuatu”, tetapi lebih di nilai keindahan asal
2
bentuk fisik dan kelangkaan kujang tadi. Para pemilik yang menyimpan kujang di
beberapa wilayah di Jawa Barat memiliki motivasi untuk menghormati warisan
leluhur dan bentuk penguatan karakter menjadi orang Sunda. Selain dari motivasi
tadi ada pula yang memburunya sebagai syarat untuk kepentingan serta maksud
pribadi yang bersifat sangat rahasia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Kujang Sunda
2. Seperti Apa bagian, jenis dan fungsi Kujang Sunda
3. Apa Filosofi Kujang Sunda
4. Bagaimana Morfologi Bentuk Kujang Sunda
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Apa sejarah Kujang Sunda
2. Untuk mengetahui bagian, jenis dan fungsi Kujang Sunda
3. Untuk mengetahui Filosofi Kujang Sunda
4. Untuk mengetahui Morfologi Bentuk Kujang Sunda
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dari penyusunan makalah yang
berjudul “Historis dan Filosofi Kujang Sunda” sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
Hasil perancangan ini untuk menambah pengalaman dan
wawasan, serta untuk mempraktek kan teori yang sudah
diperoleh dibangku perkuliahan
2. Bagi Institusi
Memperbanyak literatur tentang Kujang Sunda, sehingga
dapat menjadi bahan kajian untuk mahasiswa lain.
3. Bagi Masyarakat
3
Hasil perancangan ini agar masyarakat mengetahui sejarah
serta nilai filosofis yang terkandung didalam kujang.
E. Metode Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif.
Menurut Sukmadinata (2009), metode kualitatif adalah penelitian untuk
mendiskripsikan dan menganalsis tentang fenomena, peristiwa,
kepercayaan, sikap, dan aktivitas sosial secara individual maupun
kelompok. Metode kualitatif merupakan kumpulan metode untuk
menganalisis dan memahami lebih dalam mengenai makna beberapa
individu maupun kelompok dianggap sebagai masalah kemanusiaan atau
masalah sosial Creswell (2015).
4
BAB II
PEMBAHASAN
F. Sejarah Kujang
Senjata ini dipercaya sudah terdapat dari abad ke-8 hingga ke-9
Masehi. dalam naskah kuno Sanghyang Siksa Kanda Ng Karesian (1518
M) pada mulanya senjata ini hanya dipergunakan oleh rakyat Jawa Barat
menjadi perlengkapan dalam bertani. saat memasuki masa Kerajaan
Padjajaran Makukuhan dan Panjalu, senjata kujang mengalami
perkembangan fungsi. asal yang sebelumnya hanya sebagai perlengkapan
bertani, seiring waktu senjata ini sebagai sebuah pusaka yang menjadi
lambang kebesaran serta kewibawaan seorang raja atau bangsawan. dan
semenjak saat itu pula, pusaka ini mengalami perubahan bentuk. Kala itu,
Kerajaan Padjajaran dipimpin oleh Prabu Kudo Lalean. Prabu Kudo
Lalean juga dikenal sebagai seorang Batara guru yang seringkali
melakukan pertapaan. ketika sang prabu tengah melakukan pertapaan, dia
mendapatkan ide untuk mengganti atau merancang ulang desain senjata
tersebut. pada penglihatan Prabu Kudo Lalean, desain baru tersebut
berbentuk seperti Pulau Jawa. selesainya mendapatkan ilham, Prabu Kudo
Lalean segera mengutus seorang pintar besi bernama Mpu Windu Supo
untuk membuat senjata menggunakan bentuk yang sama mirip yang
terdapat pada penglihatannya.
Kujang (untuk daerah Pasundan) ialah menjadi senjata yang
mempunyai nilai sakral serta mistis (sarana ritual). Sangat jelas bahwa
kudi dan kujang berkembang berbeda fungsi. Kudi sebagai perkakas
fungsional pada Jawa bahkan mungkin seluruh Nusantara, sementara
kujang lebih khusus berkembang serta berevolusi di daerah Pasundan
(pulau Jawa secara umum ?). Kujang berfungsi menjadi benda spiritual
atau lebih dikenal dengan istilah pusaka dan jimat (azimat). Multi fungsi
kudi itu diantaranya
5
menjadi perkakas pemotong padi (sabit), sebagai alat bela diri. sementara
kujang berfungsi sebagai medium mistik ,simbol status serta ajimat
(pajimatan) atau sipat kandel (piandel). pada zaman Pajajaran Makukuhan
atau Pajajaran awal (dari referensi yang ada) kujang telah mendekati
kesempurnaan secara perupaan, setelah direka atau di desain sang para
Mpu tersohor mirip Empu Windu Sarpa, Mercukunda, serta Ramayadi[8].
sebagai sebuah obyek penciptaan, kujang tidak lepas dari pemenuhan
kebutuhan ritual budaya yang telah bergeser pada agama Hindu Jawa.
Kujang selain diciptakan sebagai pemenuhan kebutuhan ritual, dengan
sendirinya mengalami evolusi menjadi pelengkap nilai--nilai dari budaya
Sunda di zaman itu.
https://images.app.goo.gl/Y7UpKQU9nodxfh3X8
6
2. Eluk/siih : adalah lekukan pada bagian punggung
3. Mata : yaitu lubang kecil yang ditutupi logam emas dan perak
4. Tonggong: adalah bagian punggung kujang yang melengkung ke
dalam, bagian ini biasanya tudak tajam
5. amor : garis-garis alur besi hasil tempaan yang terdapat pada
mata pisau yang tajam
6. Beuteung : bagian kujang yang melengkung ke dalam, mata
pisau yang tajam
7. Tadah : adalah lengkungan menonjol pada bagian perut/beuteung
8. Paksi : Bagian bawah kujang yang sedikit menonjol yang
menjadi batas antara gagang dengan besi kujang
9. Selut : Cincin logam yang dipasang pada gagang sebagai
pelindung dan batas gagang dengan kujang
10. Ganja/Landean : Kepala gagang yang diukir dengan seksama.
Ukiran pada kepala gagang menunjukan tingkat sosial
pemegangnya dan dapat pula menunjukan fungsi kujang tersebut.
7
Gambar 2. Kujang Ciung
https://images.app.goo.gl/HoMNKG7QXWtMZnim8
https://images.app.goo.gl/UoVcC2yFGTyiFaSm6
8
3. Kujang Kuntul; kujang yang menyerupai burung Kuntul. Kujang
kuntul memiliki bentuk papatuk/congo yang ramping dan panjang
menyerupai paruh burung kuntul (bangau putih). Bentuk papatuk kujang
kuntul lebih ramping dibanding kujang ciung. Sementara jumlah
matanya biasanya ada empat.
https://images.app.goo.gl/H3i9kX28HfbfDGzcA
9
Gambar 5, Kujang Bangkong
https://images.app.goo.gl/BeexDDhDb7jY45JFA
https://images.app.goo.gl/JmqKvDK8RDxxaGuE6
10
Gambar 7. Jenis Kujang Berdasarkan Fungsi
https://images.app.goo.gl/igHEq9tizTzgRezv7
1
Kumparan. Mengenal Kujang, Senjata Tradisional Jawa Barat dan
Keunikannya. https://kumparan.com/berita-hari-ini/mengenal-kujang-senjata-
tradisional-jawa-barat-dan-keunikannya-1wGVgRUTx18. 29 Desember 2021
11
pisaunya yang berbentuk sabit. Kujang sendiri berasal dari kata ujang,
yang berarti manusia. di mitologinya, banyak makna yang tersirat pada
senjata yang dikenal di abad ke-9 ini. Bukan hanya sekedar piranti untuk
berperang atau menjadi alat tani, tetapi pula berfalsafah menjadi janji
untuk meneruskan usaha nenek moyang. Bagaimana cara buat
memperjuangkannya? Janji Kujang artinya selalu menggenggam erat
manusia dan bangsa, yaitu ciri manusia yang welas asih, beretika, berbudi
daya, dan berbudi basa, dan ngajeni tubuhnya. Sedangkan ciri bangsa
disebut terdapat 5, yaitu rupa, basa, istiadat, aksara dan budaya.
Beberapa catatan sejarah senuturkan perubahan bentuk Kujang,
sesuai kegunaan ddan nilainya. Bentuk kujang yang unik ini tersirat makna
yang dalam. contohnya, bentuknya yang menyerupai Pulau Jawa,
disinyalir menggambarkan Raja Padjajaran yang kala itu ingin
menyatukan Pulau Jawa. tiga butir lubang yang menghiasi mata pisau
Kujang pula diklaim sebagai lambang Trimurti pada ajaran Hindu. namun
seiring berubahnya zaman, lebih jelasnya pada Kujang semakin bervariasi.
waktu pengaruh Islam masuk, tiga lubang bertambah menjadi 5, yang
menjadi penggambaran Rukun Islam. tidak hanya bentuk, puluhan abad
yang sudah dilalui Kujang, memberinya pergeseran fungsi serta makna.
saat ini, Kujang lebih diangap menjadi benda simbolik dan sakral.
I. Morfologi Kujang
https://images.app.goo.gl/kinH6JHSCDVgxePYA
13
Gambar 9. Morfologi Kujang Naga
http://www.griyokulo.com/wp-content/uploads/2016/09/Transformasi-Kujang-Naga.jpg
http://www.griyokulo.com/wp-content/uploads/2016/09/Transformasi-Kujang-Ciung.jpg 2
2
Kurniawan. 2014. Kajian Historis dan Filosofi Kujang. Jurnal Itenas.
https://ejurnal.itenas.ac.id/index.php/rekarupa/article/download/611/819 . 29
Desember 2021
14
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kujang ialah artefak simbolis serta bukan senjata, sebab tidak mempunyai
syarat lengkap menjadi benda fungsional. Hal ini didasarkan pada bentuk
perupaan bilahnya, dimensi,tidak mempunyai syarat efektif, efisien dan
ergonomis. Kujang yang dikenal menggunakan kata “nyumput buni dinu caang”
atau tersembunyi ditempat yang terlihat, bisa diungkap secara lengkap
menggunakan Panca Niti yang artinya 5 tahapan ajaran Budaya Sunda yang
mengajarkan untuk melihat sesuatu secara lebih mendalam asal apa yang terlihat
secara kasat mata. Kujang sarat menggunakan muatan tontonan, tuntunan, ajaran
atau edukasi sampai ketatanegaraan. Sangat potensial pada masa mendatang dapat
diungkap sesuatu yang lebih banyak hal positif dibalik perupaannya. Secara
umum, kujang memiliki pengertian sebagai pusaka yang memiliki nilai keindahan
yang bermakna filosofis dan simbolis budaya Sunda. di mana nilai dan makna
tersebut mempunyai kekuatan eksklusif bersifat mistis yang berasal dari Hyang
Tunggal. Bagi warga Sunda, upaya untuk mengungkap makna dibalik perupaan
sebuah artefak, yang dalam penelitian ini ialah kujang, tidak bisa dilakukan
menggunakan mengadopsi cara atau pendekatan yang keluar dari konteks cara
ungkap masyarakatnya sendiri.
Saran
1. Hasil dari penelitian Historis dan Filosofi Kujang Sunda ini diharapkan
dapat bermanfaat dan mampu memberikan edukasi kepada masyarakat
2. Dari hasil perancangan ini diharapkan masyarakat dapat mengenal histori
dan filosofi Kujang Sunda
15
DAFTAR PUSTAKA
Nurfaiziah, Fida. 2021. Kujang: Senjata Tradisional Spiritual dari Jawa Barat.
https://museumnusantara.com/kujang/. Diakss 30 Desember 2021
Saifulhayat, Indra. 2018. Kajian Bentuk dan Simbol Kujang Sunda. Jurnal
Universitas Komputer Indonesia.
https://www.researchgate.net/publication/337974807_KAJIAN_BENTUK_DAN
_SIMBOL_KUJANG_SUNDA
16