Anda di halaman 1dari 29

RUMAH SAKIT UMUM MAMAMI

JL. R. W. MONGINSIDI I NO. 3 KUPANG


TELP. 08113811012, 08113811013/3811014
e-mail: rumahsakitmamami@yahoo.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM MAMAMI


NOMOR : 033/SK/DIR/III/2020
TENTANG
KEBIJAKAN PEMULASARAN JENAZAH

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM MAMAMI

Menimbang : a. bahwa dalam upaya mencegah dan mengendalikan infeksi di rumah


sakit, perlu dilakukan penatalaksanaan jenazah di ruangan transit
jenazah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh Komite PPI.
b. bahwa penatalaksanaan jenazah dilaksanakan melalui proses
penerimaan, identifikasi, pemulasaran, pemulangan jenazah dan
pembersihan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam butir
a dan b perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit
Umum Mamami.
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang
kesehatan.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 tahun
2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 nomor 857)
3. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
129/MENKES/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah
Sakit.
4. Standar Kamar Jenazah, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik
Departemen Kesehatan RI, 2004.
MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Pertama : keputusan Direktur tentang Kebijakan Pemulasaran Jenazah di


Rumah Sakit Umum Mamami.
Kedua : Kebijakan yang dimaksud dalam keputusan ini adalah kebijakan
penatalaksanaan jenazah melalui proses penerimaan, identifikasi,
pemulasaran, pemulangan jenazah dan pembersihan di Rumah Sakit
Umum Mamami Tahun 2019.
Ketiga : kebijakan ini mengatur bagaimana penerapan penatalaksanaan
jenazah harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku, untuk
mencegah penularan kepada pasien, petugas kesehatan, dan
lingkungan rumah sakit.
Keempat : ruangan transit jenazah bertanggung jawab atas pelaksanaan
kebijakan dan melaporkan pelaksanaan kebijakan tersebut ke Komite
PPI untuk dilakukan monitoring dan evaluasi.
Kelima : keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Kupang

Pada tanggal: 20 Maret 2020

Direktur

dr.Efrisca M. Damanik, M.Biomed., Sp.PA


Laporan Keputusan
Direktur Rumah Sakit Umum Mamami
Nomor : 033/SK/DIR/III/2020
Tanggal :20 Maret 2020

KEBIJAKAN PEMULASARAN JENAZAH


DI RUMAH SAKIT UMUM MAMAMI

A. KEBIJAKAN UMUM
1. Proses penerimaan jenazah diawali dengan penyerahan surat kematian dari ruangan
asal jenazah dikirimkan, dilakukan identifikasi, pendokumentasian, dan penyerahan
surat kematian kepada keluarga.
2. Proses pemulasaran jenazah segera dilaksanakan setelah koordinasi dan mendapat
persetujuan dari keluarga sesuai dengan kepercayaan yang bersangkutan.
3. Pada saat proses pemulasaran jenazah harus diperhatikan adat istiadat dan privasi
jenazah.
4. Proses pemulangan jenazah dilaksanakan setelah koordinasi dengan keluarga.
5. Monitoring dan evaluasi secara berkala penatalaksanaan kamar jenazah dilakukan
oleh petugas ruang transit jenazah dan dilaporkan ke Komite PPI.

B. KEBIJAKAN KHUSUS
1. Petugas ruang transit jenazah yang melaksanakan pemulasaran jenazah harus
memiliki kompetensi dan mampu melaksanakan pemulasaran jenazah sesuai
prosedur.
2. Petugas ruang transit jenazah yang melakukan pemulasaran jenazah harus
melaksanakan kebersihan tangan dan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
lengkap sekali pakai (topi, kacamata goggle/bila perlu, masker, apron, sarung tangan
rumah tangga dan sepatu boot/tidak sekali pakai).
3. Proses penerimaan jenazah dari ruang perawatan dilaksanakan di ruang penerimaan
jenazah, selanjutnya dilakukan pemulasaran jenazah (pemandian, pengkafanan
untuk Islam dan pemandian, pemakaian baju, make-up untuk non Islam) di meja
pemandian yang sesuai dengan standar (tingkat kemiringan, pembuangan air
ditengah dan dalam keadaan kering).
4. Rumah Sakit Umum Mamami tidak melayani pengawetan jenazah dengan
menggunakan formalin.
5. Pada saat proses pemulasaran jenazah, keluarga boleh diikutsertakan maksimal dua
orang dengan bergantian mengunakan APD.
6. Proses penyerahan jenazah kepada keluarga dilaksanakan di ruang penyerahan
jenazah untuk selanjutnya dilakukan sholat jenazah untuk Islam, kebaktian/doa-doa
untuk non Islam.
7. Jenazah dapat berada di Ruang transit Jenazah selama maksimal 3 jam.
8. Apabila ada jenazah yang terlantar maka diserahkan kepada Dinas Sosial Kupang
dan jenazah yang tidak ada keluarga, diserahkan kepada orang yang membawa
jenazah tersebut pertama kali ke rumah sakit.
9. Proses pemulangan jenazah menggunakan brankar jenazah atau sesuai keinginan
keluarga.
10. Segera dilaksanakan pembersihan seluruh peralatan, ruangan dan brankar jenazah
yang telah digunakan dengan menggunakan chlorine 0,5%.
11. Proses pemulasaran jenazah lebih lanjut, Rumah Sakit Umum Mamami bekerjasama
dengan RSU Siloam Kupang.

Ditetapkan di : Kupang

Pada tanggal: 20 Maret 2020

Direktur

dr.Efrisca M. Damanik, M.Biomed., Sp.PA


PEDOMAN KERJA UNIT RUANG DUKA

RSU MAMAMI

TAHUN 2021

I
DAFTAR ISI

Daftar Isi ............................................................................................................................. I

Bab I Pendahuluan ............................................................................................................. 1

1. Latar Belakang ............................................................................................................ 1


1. Tujuan Pedoman ......................................................................................................... 2
1.1 Tujuan Umum ............................................................................................................. 2
1.2 Tujuan Khusus ............................................................................................................ 2
1.3 Ruang Lingkup ........................................................................................................... 2
1.4 Batasan Operasional ................................................................................................... 3
1.5 Landasan Hukum ........................................................................................................ 3

Bab II Standar Ketenangan ................................................................................................ 4

2.1 Kulifikasi SDM ........................................................................................................... 4


2.2 Petugas Unit Duka ...................................................................................................... 4
2.3 Distribusi Ketenangan................................................................................................. 4

Bab III Standar Fasilitas..................................................................................................... 6

3.1 Bagunan Ruangan ....................................................................................................... 6


3.2 Lokasi.......................................................................................................................... 6
3.3 Syarat Ruang Duka ..................................................................................................... 6
3.4 Kebersihan Ruangan ................................................................................................... 6
3.5 Sarana Fisik Dan Peralatan ........................................................................................ 6

Bab IV Tata Laksana Pelayanan ........................................................................................ 8

Surat Keterangan Kematian ............................................................................................ 10

Bab V Logistik .................................................................................................................. 11

Bab VI Penutup ................................................................................................................. 12

I
BAB I

PENDAHULUAN

Secara khusus penanganan jenasah sangat penting guna mengurangi resiko


infeksi nosocomial. Proses penganan di rumah sakit umum mamami, hanya meliputi
penempatan sementara sampe diperlihatkan kepastian. Salah satu upaya untuk
meningkatkan pelayanan di rumah sakit adalah melalui pemberian pelayanan
penunjamgan medik yang profisional, bermutu dan aman.
Mengingat bahwa linen digunakan di setiap ruangan di rumah sakit, maka
diperlukan pengelolaan linen secara komprehensif dalam buku ini disajikan panduan
manajemen linen di rumah sakit, saran, prasrana, dan perlatan pencucian, infeksi
nasokomial serta kesehatan dan keselamatan kerja. Prosedur pelayanan linen yang
diawali dengan perencanaan sampai penata pelaksanaan serta monitoring evaluasi.
1. Latar Belakang

Di rumah sakit umum mamami unit duka berada dibagian belakang dimana
alur untuk penanganan pelayanan ruang duka sudah diatur. Ruang duka tidak bisa
dilalui oleh orang yang tidak berkepentingan, hanya biasa dilalui oleh petugas unit
ruang duka. Ruang duka suatu rumah sakit bukanlah satu-satunya pintu keluar pasien.
Masi terdapat pintu keluar lain yaitu pintu kesembuhan dan pintu transisi. Walaupun
ruang duka merupakan bagian final keluarnya pasien yang telah benar-benar tanpanya
(ROH).

Penangan untuk jenasah yang dilakukan oleh rumah sakit umum mamami
hanya sekedar melakukan perawatan sebelum diperlihatkan kepada keluarga, bukan
pemulasaran. Artinya jenasah dari rumah sakit umum mami, oleh pihak keluarga
masing-masing. Di ruang duka adalah seorang perwat yang mempunyai kemampuan
dalam perwatan jenasah. Perwata tersebut telah memiliki pengetahuan tentang
pencegahan dan pengendalian infeksi sehingga selalu disiplin dalam penggunaan.

Penyakit infeksi nosocomial adalah infeksi yang khas terjadi atau didapat di
rumah sakit. Infeksi ini telah dikenal sejak lama. Permasalahan yang terjadi akibat

1
infeksi nosocomial sangatlah kompleks dan dapat menyebabkan kerugian bagi pasien
maupun rumah sakit mengingat bahwa pemulasaran penyakit dapat melalui udara,
percikan dan kontak. Sehingga indikator kejadian infeksi nosokomial menjadi
penting untuk diperhatikan. Selanjutnya salah satu upaya untuk menekan kejadian
infeksi nososkomial adalah dengan melakukan standar ruang duka yang baik. Selain
itu itu pengetahuan dan perilaku petugas kesehatan juga mempunyai peran yang
sangat penting. Petugas ruang duka wajib menjga kesehatan dan keselamatan dirinya
serta orang lain, seperti pasien dan pengunjung serta bertanggung jawab sebagai
pelaksana kebijakan yang telah ditetapkan oleh rumah sakit.

1. Tujuan Pedoman
1.1 Tujuan Umum
Sebagai pedoman bagi manajemn rumah sakit umum mamami untuk dapat
melaksanakan pelayanan jenazah dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
rumah sakit
1.2 Tujuan Khusus
Pedoman pelayanan instalasi ruang duka. Sebagai pedoman pelaksanaan
pelayanan di ruang duka yang merupaka salah satu upaya rumah sakit dalam
mencegah infeksi nosokomial
1.3 Ruang Lingkup
Penggunaan pedoman ini diterapkan kepada petugas ruang duka. Yang
diharapkan menerapkan pelayanan jenazah sasuai prosedur. Sehingga dapat
meningkatkan mutu pelayanan ruang duka dan menghindari adanya infeksi
silang.

1.4 Batasan Operasional


Sebagai aturan rumah sakit umum mamami dalam memberikan mutu pelayanan
yang baik bagi keluarga pasien. Jenazah secara etis diperlakuka penghormatan
sebagaimana manusia, karena ia adalah manusia. Martabat kemanusaian ini
adalah perlatan kebersihan sebagai mana kepercayaan agama adatnya.

2
Perlakukan sopan dan tidak merusak badan, termaksud kerahasiannya, oleh
karena itu ruang duka harus bersih dan bebas dari kontaminasi khususnya hal
yang membahayakan petugas, aman bagi petugas yang bekerja, terhadap resiko
pemulasaran jenazah terinfeksi karena penyakit mematikan.
1.5 Landasan Hukum
1. UU No. 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen.
2. Keputusan menteri kesehatan RI No. 106/MENKES/SK/1/2004 tentang
sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT).
3. Keputusan menteri kesehatan No. 983/MENKES/SK/X/1992 tentang
pedoman organisasi rumah sakit.
4. Buku pedoman infeksi nosokomial tahun 2001.

3
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

2.1 Kualifikasi SDM


2.1.1 Status Kesehatan
Seluruh tenaga yang bekerja di ruang duka rumah sakit umum mamami
dianjurkan untuk:
❖ Mempunyai data keshatan yang mencangkup data fisik, X-ray, untuk
TBC paling sedikit 1 kali dalam setahun.
❖ Laporan mengenai sakit yang dialami selama bekerja di instalansi ruang
duka seperti infeksi kulit, infeksi gastrointestinal, dll.
2.2 Petugas Ruang Duka Antara Lain
2.2.1 Kepala Ruang Duka
2.2.1.1 Kualifikasi Tenaga
A. Pendidikan Terakhir SMA
❖ Sudah mendapatkan kursus tambahan tentang prosedur dan teknis
pelayanan ruang duka.
❖ Mengetahui tentang psikologi personil.
B. Staf Petugas Ruang Duka
❖ Mendapatkan kurusus tambahan tentang prosedur dan teknis
pelayanan ruang duka
❖ Mengetahi alur dan penanganan ruang duka.
❖ Cekatan, tanggap, dan disiplin.
2.3 Distribusi Ketenagaan
2.3.1 Kepala Ruang Duka
❖ Pemimpin ruang duka untuk pencapaian visi dan misi RSU mamami
kupang.
❖ Memberikan usulan program kerja dan anggran instalansi ruang duka.
❖ Mengatur, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan kerja staf
bawaannya.

4
❖ Melakukan perencanaan, pengorganisasian pelaksanaan, dan evaluasi
dalam pelaksanaan tugas dan fungsi instalansi ruang duka.
❖ Merencanakan, melaksanakan, mengawasi dan mengevaluasi semua
alat-alat investaris dan barang-barang kebutuhan ruang jenzah.
❖ Menjalin komunikasi dan kerja sama secara aktif dengan unit-unit kerja
yang terkait sehingga mampu memberikan pelyanan yang optimal.
2.3.2 Staf Ruang Duka
❖ Bertanggung jawab kepada kepala ruang duka.
❖ Menjaga kebersihan diri dan ruangan, karena hal tersebut merupakan
cerminan diri kebersihan linen.
❖ menjaga investasi yang dimiliki ruang duka.
2.3.3 Pengaturan Jaga
❖ kepala ruangan duka bekerja mulai jam 08:00 WIB - 14.00 WIB.
❖ Staf ruang duka bekerja mulai jam 14.00 WIB – 21.00 WIB.
❖ Diluar jam kerja (21.00 – 07.00) bisa di panggil on call

5
BAB III

STANDAR FASILITAS

Sarana fisik dan peralatan sangat mempengaruhi efesiensi kerja dan pelayanan
ruang duka. Mengingat tugas pokok ruangan duka adalah melayani pasien yang
sudah meninggal, atau tanpa penyakit menular, maka dierlukan sarana dan
prasarana yang memadai, guna mecegah penyakit infeksi silang.

3.1 Bangunan Ruangan


Bangunan disesuaikan dengan kapasitas rumah sakit dengan 2 TT
dengan kelengkapan di dalamanya ada wastafel, perlengkapan APD, 2 tempat
sampah infeksius dan non-infeksius, perlengkapan APAR. Luas bangunan
ruang duka sebesar 2 meter.
3.2 Lokasi
Lokasi jauh dari lalulintas utama rumah sakit karena berdampak pada
efisiensi kerja dan meningkatkan pengendalian infeksi, yaitu dengan cara
meminimalkan terjadinya kontaminasi. Area tertutup tidak dapat diakses oleh
orang yang tidak berkepentingan
3.3 Syarak Instalasi Ruang Duka
Pada prinsinya ruang duka berada di tempat yang jauh dari lalulintas
perawatan pasien untuk menghindari terjadinya kontaminasi dan sesuai
dengan alur kerja.
3.4 Kebersihan Ruangan
❖ Setiap hari lantai dan permukaan harus di bersihkan.
❖ Laukan dekontaminasi permukan setelah selesai kegiatan
❖ Secar teratur dilakukan pembersihan besar yang di sesuaikan dengan
jadwal pembersihan ruang duka.
3.5 Sarana Fisisk dan Ruang Duka
Di ruang duka tempat tidur untuk perawatan pasien sebelum ditunjukan
kepada keluarga. Terdapat troli untuk menempatkan alat-alat yang dibutuhkan
untuk pelayanan jenazah. Didalam ruang duka terdapat lemari

6
penyimpananAPD yang telah dipakai untuk perawatan jenazah, yang nantinya
akan dibawa keruang laundry. Terdapat dua tempat sampah infeksius serta
westafel dan anti septik serta handwash untuk petugas mencuci tangan setelah
menyiapkan jenazah. Peralatan yang diperlukan di ruang duka antara lain:
❖ Peralatan APD (sarung tangan, masker, arpon plastic, sepatu bot dan
penutup kepala).
❖ Label jenazah dan surat kematian
❖ Brangkart atau kereta dorong mayat
❖ Alcohol 70% 1-2 botol
❖ Kapas secukupnya dan baskom kecil dua buah

7
BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN

Pelayanan ruang duka adalah kegiatan mempersiapkan jenazah sebelum


diperlihatkan ke keluarga. Untuk diberikan pelayanan yang lebih baik pada
pasienmeninggal, maka diperlukan alur penanganan jenazah yang jelas. Tersedianya
ruang duka yang standar dapat dipakai sebagai acuan oleh petgas ruang duka dalam
memberikan mutu pelayanan yang baik bagi keluarga pasien.

Alur Penangan Jenazah Di Ruang Duka RSU Mamami Kupang.

Surat
Jenzah dari Masuk
instalasi keterangan
unit lain masum ruang
duka kematian

Jenazah di serahkan Pembayaran


ke keluarganya administrasi
RS

4.1 Penanganan jenazah di ruang duka Rumah Saki Umum Mamami


Kupang.
❖ Pasien dari unit lain yang sudah dinyatakan meninggal (jenazah) dikirm ke
ruang duka.
❖ Di ruang duka dilakukan perawatan sebelum ditunjukan kepada keluarga, di
ruang duka jenazah dilakukan pemeriksaan kembali. Kepala diberi tali kassa
sampai mulut jenazah tertutup, tangan diposisikan diatas perut kemudian
pergelangan tangan ditali kemudian dianatara jempol kaki diselipkan kassa

8
dan tali kembali. Setelah posisi dan keadaan jenazah sudah dirapikan, kelurga
dipanggil untuk melihat keadaan keluarganya yang sudah meninggal.
❖ Setelah dilakukan perawatan di ruang duka petugas ruang duka memberikan
surat kematian.
❖ Kemudian keluarga membawa surat kematian ke ruang administrasi RS untuk
mengurus biaya perwatan selama di RS. Setelah biaya administrasi dan surat
kematian sudah selesai, keluarga menunjukan kepada petugas instalasi ruang
duka.
❖ Setelah ditunggu selama 2 jam jenazah diperbolehkan dibawa pulang dengan
menggunakan kereta atau brankart khusus untuk jenazah. Petugas
menyerahkan jenazah kepeda keluarganya.

9
RUMAH SAKIT UMUM MAMAMI

JL. W. MONGINSIDI NO. 3 KUPANG

TELP. (+62811)3811012/3811013/381104

E-mail : rumahsakitmamami@yahoo.com

SURAT KETERANGAN KEMATIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini : dr. .........................................

Dokter pada Rumah Sakit Umum Mamami Kupang, dalam hal ini menjalankan
tugasnya dengan mengingat sumpahyang telah di ucapkan waktu menerima
jabatannya, dengan ini menerangkan bahwa :

Nama :

Tempat Tanggal Lahir :

Umur :

Pekerjaan :

Alamat :

Bahwa benar yang bersangkutan rawat inap di RSU Mamami Kupang Pada tanggal :
........,Jam : ........., Wita sampai Tanggal :............., Jam :.......,Wita, dan meninggal
dunia Tanggal : ............., Jam :.........,Wita.

Demikian Surat Keterangan ini di buat dengan sebenarnya untuk di gunakan


seperlunya.

Kupang

Dokter yang merawat

Dr.

10
BAB V

LOGISTIK

Instalasi ruang duka di RSU Mamami Kupang, sebagai salah satu bagian
penting dalam Rumah Sakit untuk mencegah resiko infeksi dan menunjang pelayanan
medis baik itu petugas, pasien dan pengujung. Apabila bahan dan bahan untuk
pemprosesan linen habis makan petugas atau staf menulis permintaan barang kepada
kepala instalasi ruang duka. Kepada kepala instalasi ruang duka memberikan formulir
permintaan bahan dan alat kepada bagian rumah tangga. Untuk pengajuan kebutuhan
logistik serta keperluan gudang ruang duka selama satu tahun dibuatkan dalam satu
anggaran pada satu tahun berjalan. Setiap anggaran yang dibuat di harapkan dapat
digunakan secara optimal dalam tahun berjalan. Sistem logistik yang digunakan
mengacu pada panduan logistik yang dibuat oleh bagian logistik dan inventaris dengan
mengacu pada sistem yang baku.

Beberapa kejadian infeksi nosokomia mungkin tidak menyebabkan kematian


namun menyebabkan hari perawatan menjadi lebih lama di rumah sakit. Ini berarti
pasien membayar lebih mahal dan dalam kondisi tidak produktif, disamping itu pihak
rumah sakit juga akan mengeluarkan biaya yang lebih besar. Pencegahan dan
pengendalian infeksi di rumah sakit merupakan kegiatan yang sangat penting dan salah
satu faktor yang mendukung untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan erat
kaitannya dengan citra rumah sakit. Oleh Karena itu pencegahan dan pengendalian
infeksi rumah sakit harus diperhatikan.

11
BAB V

PENUTUP

Buku panduan pelayanan Jenasah ini dibuat sebagai dasar dalam perawatan
pasien setelah meninngal, perawatan termasuk menyiapkan jenazah untuk
diperlihatkan pada keluarga, transportasi ke kamar jenasah dan melakukan disposisi
(penyerahan) barang-barang milik pasien. Pemeriksaan jenazah lengkap ini dilakukan
di RSU Mamami. Perawatan jenazah yang menderita penyakit manular dangan selelu
menerapkan kewaspadaan universal tampa tradisi budaya dan agama yang dianut
keluarganya. Setiap petugas kesehatan terutama perawat harus dapat menasehati
keluarga jenazah dan mengambil tindakan yang sesuai agar penanganan tidak
menambah resiko penularan penyakit.

12
Mengetahi
Direktur RSU Mamami

Dr. Efrica M. Damanik, M. Blomed, Sp. PA

Kepala Bidang

Penunjang Non Medis Kepala Ruang Duka

Tuppak Sitait, S. ST Mayolus M. Siki, Amd. Kep

13
PEMULASARAN JENAZAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU MAMAMI
465/E03/SPO/2020 01 1/2
Jl. R. W. Monginsidi I No. 3 Kupang

Ditetapkan,

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit


OPERASIONAL
20 Maret 2020
(SPO)

Pemulasaran Jenazah adalah kegiatan penatalaksanaan jenazah


mulai proses memandikan, pengkafanan/make up dengan menerapkan
PENGERTIAN
standar kewaspadaan.

Agar jenazah dapat dilakukan perawatan dengan baik sesuai dengan


TUJUAN ajaran agama yang dianut selanjutnya siap untuk dimakamkan.

Keputusan Direktur nomor 033/SK/DIR/III/2020 tentang Kebijakan


KEBIJAKAN Pemulasaran Jenazah di RSU Mamami.

1. Persiapan Alat
a. Sabun, shampo, handuk, laken, mawar
b. Kain kafan/pakaian, kapas, cendana, kamper.
c. APD lengkap petugas: Tutup kepala, kacamata google (bila
perlu), masker, sarung tangan, apron dan sepatu boot
d. Tempat linen kotor dan tempat sampah infeksius.
2. Persiapan Petugas
a. Petugas berwudhu sebelum melakukan pemulasaran jenazah
(Islam).
b. Petugas perempuan melakukan pemulasaran jenazah
perempuan dan petugas laki-laki melakukan pemulasaran
PROSEDUR jenazah laki-laki.
3. Persiapan Jenazah
a. Posisikan jenazah di meja pemandian dan tutup tirai.
b. Tutup aurat jenazah dengan laken.
4. Pelaksanaan
a. Petugas melakukan kebersihan tangan dan APD.
b. Mandikan jenazah (khusus jenazah beragama Islam) diawali
niat, dilanjutkan mengusap muka 3x dengan lembut, menyiram
jenazah 3x dari atas kebawah (kanan, kiri dan tengah) atau
langsung dibawa oleh keluarga.
PEMULASARAN JENAZAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU MAMAMI
465/E03/SPO/2020 01 2/2
Jl. R. W. Monginsidi I No. 3 Kupang
c. Bersihkan dengan sabun dan shampo dengan lembut, kemudian
dibilas sampai bersih.
d. Miringkan jenazah dan bersihkan kotorannya, dengan cara
memeriksa daerah dubur/kemaluan dan menekan perutnya (jika
banyak cairan sedot dengan suction).
e. Setelah jenazah bersih (jenazah tetap ditutup) diberikan
kesempatan keluarga lain yang akan menyiram.
f. Siramkan cairan mawar dan kamper terutama lipat paha, ketiak
dan kemaluan.
g. Setelah selesai dimandikan, jenazah disiram dengan larutan
PROSEDUR klorin 0,5%, tunggu 5-10 menit dan bilas ulang dengan air.
h. Setelah bersih, jenazah di wudhukan (khusus jenazah yang
beragama Islam) kemudian dilap dengan handuk sampai kering.
5. Pengakhiran
a. Pindahkan jenazah ke tempat pengkafanan/make-up.
b. Setelah jenazah selesai dikafani/pakaian, jenazah ditutup atau
dibungkus dengan plastik tidak tembus air atau bahan lain yang
tidak mudah tercemar/jenazah infeksius.
c. Bersihkan peralatan dan linen bekas dimasukkan ketempat
khusus yang disediakan.
d. Lepaskan APD dan buang, lakukan kebersihan tangan.

UNIT TERKAIT Unit Ruang Duka


PEMULASARAN JENAZAH YANG
BERPENYAKIT MENULAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU MAMAMI 466/E03/SPO/2020 01 1/2
Jl. R. W. Monginsidi I No. 3 Kupang
Ditetapkan,

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit


OPERASIONAL
(SPO) 20 Maret 2020

Pemulasaran Jenazah adalah Kegiatan merawat jenazah yang


PENGERTIAN meninggal akibat penyakit menular seperti HIV / AIDS dengan
menerapkan kewaspadaan standar.
1. Agar petugas pulasaran dapat melaksanakan tugas pelayanan
dengan baik.
TUJUAN
2. Agar petugas yang merawat dan orang sekitarnya tidak tertular
penyakit.
Keputusan Direktur nomor 033/SK/DIR/III/2020 tentang Kebijakan
KEBIJAKAN Pemulasaran Jenazah di RSU Mamami.

1. Petugas kamar jenazah atau tempat pemakaman harus diberi tahu


bahwa kematian pasien adalah akibat penyakit menular agar
kewaspadaan standar diterapkan dalam penanganan jenazah
2. APD lengkap harus digunakan :
 Tutup kepala
 Goggle (kacamata khusus)
 Masker
 Sepatu laras panjang (sepatu boot)
PROSEDUR
 Sarung tangan yang tebal atau double
 Skort
3. Penyiapan jenazah sebelum dimakamkan seperti pembersihan,
pemandian, perapian rambut, pemotongan kuku, pencukuran,
hanya boleh dilakukan oleh petugas khusus kamar jenazah
4. Segala sesuatu yang keluar dari tubuh jenazah (kencing, darah,
kotoran) bisa mengandung kuman sehingga menjadi sumber
penularan.
PEMULASARAN JENAZAH YANG
BERPENYAKIT MENULAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSU MAMAMI 466/E03/SPO/2020 01 2/2


Jl. R. W. Monginsidi I No. 3 Kupang
5. Jika jenazah memerlukan otopsi, maka petugas kamar jenazah

PROSEDUR harus melaporkan kepada Direktur RSU Mamami yang selanjutnya


dirujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas dan tenaga medis
yang kompeten di bidangnya.
1. Unit Gawat Darurat
2. Unit Rawat Jalan
UNIT TERKAIT 3. Unit Rawat Inap
4. Unit Kamar Operasi
5. Unit Ruang Duka
PERAWATAN JENAZAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU MAMAMI 467/E03/SPO/2020 01 1/4
Jl. R. W. Monginsidi I No. 3 Kupang
Ditetapkan,

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit


OPERASIONAL
(SPO) 20 Maret 2020

Perawatan pasien setelah meninggal, termasuk menyiapkan jenazah


PENGERTIAN untuk diperlihatkan pada keluarga, transportasi ke kamar jenazah dan
melakukan disposisi (penyerahan) barang-barang milik pasien.
1. Menangani tubuh pasien secepat mungkin untuk mencegah
kerusakan jaringan atau perubahan bentuk tubuh (setelah kematian
tubuh akan mengalami kerusakan fisik)
TUJUAN 2. Membersihkan dan merapikan jenazah
3. Memberikan pelayanan yang optimal kepada keluarga dalam
pemulasaran jenazah.

Keputusan Direktur nomor 033/SK/DIR/III/2020 tentang Kebijakan


KEBIJAKAN Pemulasaran Jenazah di RSU Mamami.

A. PERSIAPAN ALAT
1. Masker
2. Kassa/perban gulung sesuai kebutuhan
3. Sarung tangan
4. Pengganjal bahu
5. Kapas sublimat
6. Kain penutup jenazah
PROSEDUR
7. Plester penahan untuk menutup luka
8. Tas plastik untuk tempat barang-barang pasien
9. Air dalam baskom
10. Sabun
11. Handuk
12. Selimut mandi
13. Sisir
PERAWATAN JENAZAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU MAMAMI
467/E03/SPO/2020 01 2/4
Jl. R. W. Monginsidi I No. 3 Kupang
B. PERSIAPAN KELUARGA
Beritahukan kepada keluarga pasien tentang hal-hal dan maksud
tindakan yang akan dilakukan.
C. PERSIAPAN LINGKUNGAN
1. Tutup gorden/pasang sampiran
2. Anjurkan penunggu pasien untuk menunggu di luar kecuali
anggota keluarga yang akan dilibatkan dalam pelaksanaan
tindakan.
D. PERSIAPAN ADMINISTRATIF
1. Menghubungi petugas kamar jenazah untuk pelaksanaan
penjemputan jenazah menuju kamar jenazah.
2. Menghubungi petugas pemulasaraan jenazah bila keluarga
sepakat untuk dimandikan dan dikafani di Rumah Sakit Umum
Mamami
3. Membuat surat keterangan kematian yang ditanda tangani oleh
dokter jaga.
PROSEDUR E. PERSIAPAN PERAWAT
1. Mencuci tangan
2. Mempersiapkan alat
3. Menggunakan APD lengkap
F. PELAKSANAAN
1. Siapkan alat yang diperlukan dan bawah ke dalam ruangan
2. Atur lingkungan di sekitar tempat tidur, jaga privasi pasien yang
lain, tutup pintu,kemudian perawat mencuci tangan
3. Pastikan pasien sudah dalam keadaan meninggal (pupil
melebar, nadi tidak teraba, henti nafas).
4. Atur posisi jenazah supinasi
5. Lepaskan semua alat-alat invasif yang masih terpasang
pada tubuh jenazah.
6. Bersihkan badan dengan menggunakan air bersih bersihkan
area tubuh dari kotoran seperti darah, feses, atau muntahan.
PERAWATAN JENAZAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU MAMAMI
467/E03/SPO/2020 01 3/4
Jl. R. W. Monginsidi I No. 3 Kupang

7. Jika kotoran terdapat pada area rectum, uretra atau vagina,


letakkan kassa untuk menutup setiap lubang dan rekatkan
dengan plester untuk mencegah pengeluaran lebih lanjut.
8. Bila ada luka tutup luka dengan kassa. Ganti balutan jika ada
balutan yang kotor harus di ganti dengan yang bersih.
9. Rapikan rambut dengan menggukanakan sisir rambut.
10. Tutup mata, dengan menggunakan kapas yang secara perlahan
ditutupkan pada kelopak mata dan plester jika mata tidak
tertutup.
11. Luruskan badan, dengan lengan diletakkan menyilang pada
pergelangan tangan dan menyilang abdomen dan ikat dengan
perban.
12. Luruskan dan satukan kedua ibu jari kaki dan ikat dengan kassa
perban.
13. Ambil gigi palsu jika diperlukan dan tutup mulut. Bila perlu,
lakukan pengikatan dengan menggunakan tali perban di bawah
dagu ke kepala agar mulut tertutup.
14. Lepaskan perhiasan dan barang-barang berharga di hadapan
keluarga. Beri label identitas.
15. Jaga keamanan barang berharga pasien. Ikuti peraturan RS
PROSEDUR untuk barang berharga. Tempatkan di kantor perawat sampai
dapat di simpan di tempat yang lebih aman atau diserahkan
kepada keluarga.
16. Beri label identifikasi pada jenazah, label identifikasi berisi
nama, umur dan jenis kelamin, tanggal ruang perawatan sesuai
dengan peraturan Rumah Sakit, ikatkan label identitas pada
pergelangan tangan atau pergelangan kaki atau plester label
pada dada depan pasien (jenazah).
17. Tutup jenazah dengan kain penutup jenazah.
18. Letakkan jenazah ke keranda jenazah untuk dibawa ke Ruang
Duka.
19. Bereskan dan bersihkan kamar pasien
20. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan (identitas
pasien waktu meninggal, barang-barang yang diserahkan
kepada keluarga.
PERAWATAN JENAZAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU MAMAMI
467/E03/SPO/2020 01 4/4
Jl. R. W. Monginsidi I No. 3 Kupang

21. Perlu diperhatikan, berikan barang-barang milik pasien kepada


keluarga atau bawa barang tersebut ke kamar jenazah. Jika
perhiasan dan uang diberikan kepada keluarga, pastikan ada
petugas lain/perawat lain yang menemani. Minta tanda tangan
PROSEDUR anggota keluarga yang sudah dewasa untuk verifikasi
penerimaan barang berharga atau status perhiasan yang masih
ada pada pasien. Berikan dukungan emosional kepada
keluarga yang ditinggalkan dan teman serta pasien lain yang
sekamar. Pengangkatan jenazah dilakukan secara perlahan.

1. Unit Gawat Darurat


2. Unit Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
3. Unit Rawat Inap
4. Unit Ruang Duka
KEBERSIHAN KAMAR JENAZAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU MAMAMI 468/E03/SPO/2020 01 1/2
Jl. R. W. Monginsidi I No. 3 Kupang
Ditetapkan,

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit


OPERASIONAL
(SPO) 20 Maret 2020

Kebersihan kamar jenazah adalah tindakan untuk membersihkan


PENGERTIAN lantai, meja pemandian jenazah, permukaan maupun ruangan kamar
jenazah agar terlihat rapi dan bebas dari debu.
Mencegah terjadinya infeksi rumah sakit akibat dari virus/bakteri yang
TUJUAN dibawa oleh jenazah dan membasmi virus/bakteri yang ada pada
jenazah pasca kegiatan pemandian jenazah.
Keputusan Direktur nomor 033/SK/DIR/III/2020 tentang Kebijakan
KEBIJAKAN Pemulasaran Jenazah di RSU Mamami
Persiapan :
1. Petugas kebersihan/Cleaning Service (CS) melengkapi diri dengan
alat pelindung diri seperti topi, masker, sarung tangan karet, apron
dan sepatu boot.
2. Persiapan alat dan chemical : kertas koran, lap sekali pakai, sapu,
sikat, mop, ember, karbol, floor cleaner dll.
Cara Kerja :
Pelaksanaan kebersihan 2x sehari yaitu pagi dan sore.
a. Apabila lantai tidak terkontaminasi darah dan cairan tubuh
PROSEDUR b. Petugas Cleaning Service melakukan kebersihan tangan dan
memakai APD.
c. Bersihkan lantai dari sampah dan debu dengan menggunakan
sapu.
d. Basahi dengan merata seluruh permukaan lantai dengan cairan
karbol dan biarkan selama ± 15 menit.
e. Gunakan sikat lantai untuk membersihkan kotoran yang melekat
di lantai.
f. Gunakan wiper lantai untuk mengeringkan lantai dari cairan
karbol.
KEBERSIHAN KAMAR JENAZAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU MAMAMI
468/E03/SPO/2020 01 2/2
Jl. R. W. Monginsidi I No. 3 Kupang
g. Lakukan pengepelan lantai dengan kain pel dan cairan
desinfektan klorin 0.5% (untuk jenazah infeksius).
h. Dilanjutkan dengan membersihkan dinding dengan mengelap
permukaan dinding dengan kain dan porstek dengan merata.
i. Pelaksanaan selesai, dilanjutkan dengan melepas APD dan
melakukan kebersihan tangan.

PROSEDUR 3. Apabila lantai dan permukaan terkena darah dan cairan tubuh
a. Bersihkan tumpahan darah dan cairan tubuh sampai bersih
dengan kertas koran atau lap sekali pakai, kemudian buang ke
dalam tempat sampah infeksius.
b. Lakukan pengepelan pada lantai dengan kain pel dan cairan
klorin 0,5%, kain pel dibersihkan dan dibilas.
c. Lakukan pengepelan ulang dengan kain pel dan cairan floor
cleaner sampai kering

UNIT TERKAIT Unit Ruang Duka

Anda mungkin juga menyukai