(PSPS607637)
Semester Gasal 2022/2023
PENGAJAR
Senin
A. Dianti Endang Kusumawardhani, M.Si., M.M., PhD., Psikolog
B. Dr. Dipl. Psych. Ratna Djuwita, Psikolog
C. Dra. Sri Fatmawati Mashoedi, M.Si., Psikolog & Amarina Ashar Ariyanto, PhD., Psikolog
D. Dian Wisnuwardhani S.Psi., M.Psi., Psikolog
Kamis
(1) Dr. Eko Aditiya Meinarno, S.Psi., M.Si.
(2) Dr. Dipl. Psych. Ratna Djuwita, Psikolog & Amarina Ashar Ariyanto, PhD., Psikolog
Mata kuliah Psikologi Perkotaan membahas teori, proses psikologis dan perilaku individu
maupun kelompok dalam setting urban/perkotaan. Tujuan utama perkuliahan adalah
menjawab tantangan bagaimana membentuk “responsible citizen” (warga yang bertanggung
jawab). Fokus utama bahasan adalah sintesis antara perspektif ”overload” dari Milgram
sebagai bentuk adaptasi individu di perkotaan, dengan konsep perilaku sebagai hasil interaksi
antara person (fisik dan psikologis) dan lingkungan (fisik, non fisik dan situasi) dari Lewin,
dan konsep “situasionisme” dari Ross dan Nisbett. Pembahasan meliputi beberapa perilaku
khas perkotaan, dan pengaruh teknologi yang mendorong terbentuknya perilaku warga kota
yang bertanggung jawab dalam berbagai situasi terberi dalam setting perkotaan.
1
3. Mahasiswa mampu menjelaskan kembali teori/konsep civility dan social responsibility dan
mampu memberikan contoh-contoh (berdasarkan penelitian ilmiah) tentang pengaruh
civility terhadap perilaku masyarakat perkotaan.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan kembali teori/konsep social dilemma dan mampu
memberikan contoh-contoh (berdasarkan penelitian ilmiah) tentang social dilemma di
ruang publik pada masyarakat perkotaan.
5. Mahasiswa mampu menjelaskan kembali teori/konsep travel behaviour, dan mampu
memberikan contoh-contoh (berdasarkan penelitian ilmiah).
6. Mahasiswa mampu menjelaskan kembali konsep smart city dan memberikan contoh-
contoh berdasarkan literatur ilmiah tentang perilaku masyarakat perkotaan sebagai warga
smart city.
7. Mahasiswa mampu merancang dan membuat suatu intervensi sosial dengan menerapkan
kaidah-kaidah psikologi perkotaan untuk meningkatkan kesadaran (raising awareness)
masyarakat perkotaan agar menjadi warga yang bertanggung jawab (responsible citizens),
dengan menghasilkan sebuah siniar (podcast/video) singkat.
REFERENSI
Wajib:
Ross, L., & Nisbett, R. E. (2011). The person and the situation: Perspectives of social
psychology. Pinter & Martin Publishers
Pengayaan:
1. Cialdini, R. B. (2009). Influence: Science and practice (Vol.4). Boston, M.A.:
Pearson education.
2. Feldman, R. E. (1968). Response to compatriot and foreigner who seek assistance.
Journal of Personality and Social Psychology, 10(3), 202.
3. Fujii, S. (2017). Strategies for Solving Social Dilemmas: Structural Strategy and
Psychological Strategy. In Prescription for Social Dilemmas (pp. 19-28). Springer,
Tokyo.
4. Hardin, G. (1968). The tragedy of the commons. science, 162(3859), 1243-1248.
5. Kaplan, S. (1995). The restorative benefits of nature: Toward an integrative
framework. Journal of environmental psychology, 15(3), 169-182
6. Milgram, S. (1970). The experience of living in cities. Science, 167(3924), 1461-
1468.
7. Montgomery, C. (2013). Happy City: Transforming Our Lives Through Urban
Design. Macmillan.
8. Narhetali,E., Martawardaya, B. & Susianto, H.(2011). Sense in The City:
Psychological Game Theory in Indonesia. Laporan Hasil Hibah Multidisiplin 2010.
DRPM UI.
2
9. Simmel, G. (1903). The metropolis and mental life. The urban sociology reader, 23-
31.
10. Wilson, J. Q., & Kelling, G. L. (1982). Broken windows. Atlantic monthly, 249(3),
29-38.
11. Rogers, T., Goldstein, N. J., & Fox, C. R. (2018). Social Mobilization. Annual review
of psychology, 69.
12. Kurniadi, M., Fresty, F., Kwan, K., Sharron, S., & Abraham, J. (2014). Are We Still
Giving Our Money to Beggars? Prosocial Intention in between of Religion, Emotion,
Corruption, and Government Policy Advocacy. Mediterranean Journal of Social
Sciences, 5(23), 1817.
13. Sun, J., & Ryder, A. G. (2016). The Chinese experience of rapid modernization:
Sociocultural changes, psychological consequences? Frontiers in psychology, 7, 477.
14. Santoso, G. A., Maulina, D., Adystia, C., & Oei, T. P. (2013). The influence of
number of passengers and music genre on driving speed of young adult angkot
drivers. Transportation research part F: traffic psychology and behaviour, 18, 1-10.
15. Santoso, G. A., Maulina, D., Indirasari, D. T., & Saraswati, I. (2012). Cognitive
behavior therapy compares to campaign advertisement programs in reducing
aggressive driving behavior. Hubs-Asia, 9(2).
16. Narhetali, E. & Humam, F. (2017). Dampak „overload” terhadap moralitas: studi
kasus Milgram di Kota Makassar. Laporan Penelitian Hibah Kelompok Riset.
Fakultas Psikologi UI.
17. Narhetali, E., Kusumawardhani, D. E., Akhar, M., Nirmansyah, A., Terisa, M., &
Purba, R.E. (2015). Belajar Tanpa Rasa Takut: Wajah Kekerasan Berbasis Gender di
Sekolah. Laporan Penelitian. Plan Internasional.
18. Park, N., & Peterson, C. (2010). Does it matter where we live?: The urban
psychology of character strengths. American Psychologist, 65(6), 535.
19. Pentland, A. (2015). Social Physics: How social networks can make us smarter.
Penguin books.
20. Rosenbaum, P. R. (2010). Observational studies. In Observational studies (pp. 1-17).
Springer, New York, NY.
21. Van Acker, V., Van Wee, B., & Witlox, F. (2010). When transport geography meets
social psychology: toward a conceptual model of travel behaviour. Transport
Reviews, 30(2), 219-240.
22. Milgram, S., Sabini, J. E., & Silver, M. E. (2010). The individual in a social world:
Essays and experiments. Mcgraw-Hill Book Company.
KOMPONEN PENILAIAN
3
KONVERSI NILAI ANGKA KE HURUF
Psikologi Perkotaan merupakan mata kuliah wajib di Fakultas Psikologi UI. Nilai minimum
untuk lulus mata kuliah ini adalah C. Konversi nilai angka ke huruf untuk nilai akhir mengikuti
standar konversi yang berlaku di Fakultas Psikologi UI.
UJIAN
Mata kuliah ini tidak mengadakan ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Nilai akhir
mahasiswa diperoleh dari lima komponen di atas.
KEHADIRAN
Kehadiran minimum dalam tatap muka di kelas adalah 75% dari jumlah pertemuan selama satu
semester. Dalam moda pembelajaran jarak jauh (PJJ), mahasiswa dianggap hadir jika datang
dan meninggalkan kelas tepat waktu pada sesi-sesi sinkronus, dan menyelesaikan tugas tepat
waktu pada sesi-sesi asinkronus.
KEJUJURAN AKADEMIK
ETIKET
Anda bertanggung jawab untuk hadir dan berpartisipasi selama kelas berlangsung. PJJ
memberikan fleksibelitas yang lebih kepada mahasiswa dalam membaca dan berdiskusi.
Namun, banyak aspek komunikasi nonverbal yang hilang dalam diskusi secara daring, yang
dapat menimbulkan kesalahpahaman antaranggota kelas. Dengan demikian, penting bagi kita
semua untuk menerapkan etiket dalam aktivitas PJJ ini:
1. Bersikap saling menghargai keberagaman. Hindari komentar ofensif yang terkait SARA.
2. Hindari menuliskan kata-kata bukan singkatan dengan huruf kapital semua. Jika Anda
hendak memberi penekanan, gunakan cetak miring atau cetak tebal.
3. Hindari sarkasme.
4. Memberi respons yang bermakna terhadap ide kolega Anda. Jika Anda setuju dengan ide
kolega Anda, jelaskan mengapa Anda setuju. Anda tidak harus setuju terhadap ide mereka,
namun sampaikan dengan santun mengapa Anda tidak setuju.
4
MENGHUBUNGI PENGAJAR
Moda terbaik untuk menghubungi pengajar adalah melalui grup komunikasi atau surel (e-mail).
Namun Anda perlu menanyakan kepada pengajar moda komunikasi yang diinginkan pengajar.
Hubungi pengajar jika Anda adalah mahasiswa berkebutuhan khusus, agar Anda mendapatkan
akomodasi perkuliahan yang disediakan oleh Fakultas.
Pertemuan
Tanggal Topik Kegiatan Moda
ke-
• Pembukaan, perkenalan
• Outline pengajaran dan tugas-
tugas.
29 Agustus • Pembentukan kelompok (8
Pengantar
&1 kelompok) & memilih nama Luring-
1 Psikologi
September kelompok Sinkronus
Perkotaan
2022 • Mahasiswa menuliskan nama
kelompok dan anggota dalam
excel, nama anggota ditulis
berurut sesuai abjad.
• Penjelasan dan instruksi tugas
• Diskusi kelompok untuk
Pendekatan, Teori membuat rencana pengerjaan
5&8 dan Metode tugas, mahasiswa memilih topik
Luring-
2 September Penelitian individu dari topik kelompok
Sinkronus
2022 Psikologi untuk Esai Penjelasan Perilaku
Perkotaan di Perkotaan.
• Presentasi dalam kelas
• Pembahasan oleh Dosen
5
• Mahasiswa menyimak video dan
dalam kelompok berdiskusi
19 & 22
Civility dan Social menjawab pertanyaan. Luring-
4 September
Responsibility • Diskusi kelas, presentasi Sinkronus
2022
kelompok
• Pembahasan oleh Dosen
• Diskusi kelompok menjawab
pertanyaan.
26 & 29 • Diskusi kelas, presentasi
Luring-
5 September Social Dilemma kelompok.
Sinkronus
2022 • Pembahasan oleh Dosen
• Tenggat: Draf Tugas 1 (Esai
Perilaku di Perkotaan)
6
• Mahasiswa melakukan
Pengolahan Data pengolahan data observasi.
14 & 17 dan Penulisan • Mahasiswa mulai menuliskan
12 November Laporan laporan observasi. Daring
2022 Observasi • Berkonsultasi dengan dosen.
Perilaku di • Tenggat pengumpulan draf
Perkotaan outline & skrip Tugas 3 (Siniar)
• Mahasiswa memperbaiki skrip
21 & 24 Perencanaan Tugas Siniar berdasarkan hasil
13 November Tugas Siniar Daring
observasi.
2022
• Berkonsultasi dengan dosen.
• Presentasi Hasil Observasi
Pembahasan Perilaku di Perkotaan (4
28 November
Observasi kelompok) Luring-
14 & 1 Desember
2022
Perilaku di • Umpan balik secara umum draft Sinkronus
Perkotaan (1) Tugas 3 (Siniar “Raising
Awareness”)
• Presentasi Hasil Observasi
Perilaku di Perkotaan (4
Pembahasan kelompok)
5&8
15 Desember
Observasi • Umpan balik secara umum draft Luring-
Perilaku di Tugas 3 (Siniar “Raising Sinkronus
2022
Perkotaan (2) Awareness”)
• Tenggat Pengumpulan Laporan
Observasi.
12 & 15 PEKAN UAS 12–16 Desember 2022
16 Desember Tenggat: Pengumpulan Tugas 3 (Siniar “Raising emas2
2022 Awareness”) melalui emas2.ui.ac.id
Kelas dibagi menjadi 8 kelompok, dan tiap topik dibahas oleh dua kelompok.
Topik Observasi & Siniar:
1. Civility / Social responsibility
2. Social dilemma
3. Travel behavior
4. Smart city