Anda di halaman 1dari 153

HUBUNGAN INTENSITAS AKSES MEDIA SOSIAL

INSTAGRAM DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA


REMAJA MADYA DKI JAKARTA

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan mendapat gelar


Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh

Dina Mellawati

11180541000059

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

TANGERANG SELATAN

2021 M / 1442 H
HUBUNGAN INTENSITAS AKSES MEDIA SOSIAL
INSTAGRAM DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA
REMAJA MADYA DKI JAKARTA

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar


Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Dina Mellawati
NIM. 11180541000059

Dibawah Bimbingan

Abdul Azis, M.Psi


NIDN : 0331129201

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1443 H/2021
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK

Dina Mellawati, NIM 11180541000059, Hubungan Intensitas


Akses Media Sosial Instagram Dengan Body Dissatisfaction
Pada Remaja Madya”, di Bawah Bimbingan Bapak Abdul
Azis, M.Psi, Tahun 2022
Body dissatisfaction meiliki arti sebagai ketidakpuasan
tubuh dalam bahasa indonesia. Remaja yang merasa tubuhnya
kurang ideal akan memiliki citra tubuh yang negatif, tentunya hal
ini membuat mereka tidak percaya diri dan akan menutupi
kekurangan atau hal-hal pada tubuhnya yang tidak sesuai dengan
standar kecantikan yang berlaku dimasyarakat.
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat
hubugan positif antara intensitas media sosial instagram dengan
Body Dissastisfaction pada remaja madya Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif melalui metode survei.
Dengan teknik analisis data yang digunakan yaitu uji Normalitas,
uji regresi linear sederhana, uji koefisien korelasi, uji koefisien
determinasi, uji T (parsial) dan uji F (simutan).
Dari hasil uji F yang dapat kita lihat diatas dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara intensitas akses
media sosial (X) dengan body dissatisfaction (Y) dengan nilai
signifikasi sebesar 0.000 < 0.05 dan nilai Fhitung 52,349 > F
tabel 3.16. kemudian terdapat hubungan yang rendah antara
intensitas akses media sosial dengan body dissatisfaction dengan
nilai R Square 0.207 jadi hubungan intensitas akses media sosial
dengan body dissatisfaction sebesar 20.7%. sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh variable lain diluar penelitian ini. Dan peran
pekerja sosial dalam hal ini adalah sebagai motivator serta
mendampingi klien dari tahap penyangkalan sampai penerimaan.
Dengan demikian semakin tinggi intensitas akses media sosial
instagram yang dilakukan oleh remaja madya maka akan semakin
tinggi pula tingkat body dissatisfaction pada remaja tersebut. Dan
begitupun sebaliknya.

Kata Kunci: Instagram, Body Dissatisfaction, Remaja

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, Puji syukur saya panjatkan kehadirat


Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya serta
nikmat sehat sehingga penyusunan skripsi dengan judul
“HUBUNGAN INTENSITAS AKSES MEDIA SOSIAL
INSTAGRAM DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA
REMAJA MADYA” dapat terselesaikan. Karya ilmiah skripsi
ini disusun untuk memenuhi persyaratan agar dapat mendapatkan
gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dengan program studi Kesejahteraan
Sosial, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Shalawat besertakan salam selalu tercurah limpahkan


kepada baginda Nabi Muhammad SAW dan semoga kita selalu
berpegang teguh pada sunnah-Nya, aamiin. Dalam penyusunan
skripsi ini tentunya hambatan selalu mengiringi namun atas izin
Allah dan dorongan dari orang tua dan teman semua hambatan
dalam penyusunan skripsi ini dapat teratasi. Skripsi ini saya susun
dengan tujuan sebagai informasi serta untuk menambah wawasan
mengenai hubungan intensitas akses media sosial instagram
dengan body dissatisfaction pada remaja madya

Oleh karena itu, peneliti ingin menyampaikan ucapan terima


kasih atas segala doa, motivasi serta dorongan yang telah
diberikan dari semua pihak yang sudah membantu dalam proses

ii
penyelesaian skripsi ini. Terutama kepada orang tua saya yang
saya cintai Ibu Siti Baimah, Bapak Saifudin, Adik saya termanis
Nita Dwi Marta, serta insyaallah pasangan hidup saya Mohamad
Rizki Andrian, dan teman-teman saya Defi, Ihda, Safira, Hikmah
dan yang lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu
tentunya yang telah membantu saya terima kasih yang tidak
terhingga atas segala bentuk dukungan yang telah diberikan.
Selain itu peneliti juga ingin mengucapkan rasa terima kasih
sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Prof.Dr.Hj. Amany Burhanuddin Lubis, Lc, MA. Sebagai


Ketua Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Bapak Suparto, M.Ed., Ph.D sebagai Dekan Fakultas
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Ibu Dr. Siti Napsiyah Ariefuzzaman, S.Ag. BSW,
MSW sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik. Bapak Dr.
Sihabuddin Noor, M.A sebagai Wakil Dekan Bidang
Administrasi Umum, Bapak Drs. Cecep Sastrawijaya, MA
sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.
3. Bapak Ahmad Zaky, M.Si, sebagai Ketua Program Studi
Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan
Ibu Hj. Nunung Khoriyah, MA selaku Program Sekretaris
Prodi Kesejahteraan Sosial
4. Bapak Abdul Azis, M.Psi, sebagai Dosen Pembimbing
Skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk
mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi

iii
5. Seluruh Dosen Program Studi Kesejahteraan Sosial yang
sudah melimpahkan ilmunya kepada penulis selama ada
di bangku perkuliahan
6. Kemudian, terimakasih yang sangat banyak kepada Bapak
Ir. Basuki Tjahaja Purnama M.M., dan Bapak H. Anies
Rasyid Baswedan, S.E., M.PP.,Ph.D. yang telah
memberikan saya KJMU sehingga sangat membantu
sekali dalam proses perkuliahan.
7. Yang terakhir, terimakasih kepada diri saya sendiri,
bagaimanapun juga kamu telah berhasil menyelesaikan
skripsi ini dan semoga kamu akan menjadi manusia yang
lebih baik dari hari ke hari.

iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK .......................................................................................... i
KATA PENGANTAR......................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Pembatasan Masalah................................................................ 9
C. Perumusan Masalah ............................................................... 10
D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian .............................. 11
1. Manfaat Akademik ............................................................ 11
2. Manfaat Praktik ................................................................. 11
E. Tinjauan Kajian Terdahulu .................................................... 11
F. Sistematika Penulisan ............................................................ 15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................... 17
A. Body Dissatisfaction .............................................................. 17
A. Definisi body dissatisfaction .............................................. 17
B. Aspek Body Dissatisfaction................................................ 19
B. Instagram .............................................................................. 25
1) Sejarah Singkat Instagram.................................................. 25
2) Aspek-Aspek Instagram ..................................................... 27
C. Intensitas Akses Media Sosial Instagram................................ 31
1. Definisi Intensitas .............................................................. 31
2. Aspek-Aspek Intensitas Akses Media Sosial ...................... 32
D. Remaja .................................................................................. 33
1. Definisi Remaja ................................................................. 33
2. Ciri-Ciri Remaja ................................................................ 35

v
E. Keberfungsian Sosial Remaja Dengan Body Dissatisfaction ... 39
a. Definisi keberfungsian sosial ............................................. 39
b. Keberfungsian Sosial Remaja Dengan Body Dissatisfaction 42
F. Dinamika Hubungan .............................................................. 46
G. Kerangka Berfikir .............................................................. 50
BAB III METODE PENELITIAN .................................................... 52
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ............................................. 52
B. Populasi dan Sampel .............................................................. 53
1. Populasi Penelitian............................................................. 53
2. Sampel Penelitian .............................................................. 54
C. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 55
a. Tempat Penelitian .............................................................. 55
b. Waktu Penelitian................................................................ 55
D. Sumber Data.......................................................................... 55
a. Data Primer ....................................................................... 55
b. Data Sukender ................................................................... 56
E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ......................... 56
1. Variabel Penelitian............................................................. 56
2. Definisi Operasional .......................................................... 57
F. Instrument Penelitian ............................................................. 59
F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 73
a. Kuisioner ........................................................................... 73
G. Teknik Pengolahan Data .................................................... 75
H. Teknik Analisis Data.......................................................... 75
1. Uji Normalitas ................................................................... 75
2. Uji Regresi Linear Sederhana ............................................. 76
3. Uji Koefisien Determinasi .................................................. 77

vi
4. Uji koefisien korelasi ......................................................... 78
5. Uji hipotesis....................................................................... 78
BAB IV TEMUAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 80
A. TEMUAN HASIL PENELITIAN .......................................... 80
A. Gambaran Umum Subjek Penelitian ................................... 80
B. Uji Asumsi ............................................................................ 82
1. Uji Normalitas ................................................................... 82
2. Uji Regresi Linear Sederhana ............................................. 83
3. Uji Koefisien Determinasi .................................................. 84
4. Hasil Uji Koefisien Korelasi .............................................. 86
5. Hasil Uji T ......................................................................... 87
6. Hasil Uji f .......................................................................... 88
C. PEMBAHASAN ................................................................... 89
BAB VI PENUTUP .......................................................................... 92
A. Kesimpulan ........................................................................... 93
B. Saran ..................................................................................... 93
1. Saran metodelogis .............................................................. 94
2. Saran praktis ...................................................................... 94
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 95
LAMPIRAN ................................................................................... 105

vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Interpretasi skala likert ................................................. 60
Tabel 2 Blueprint skala Body dissastifaction sebelum uji validitas
.................................................................................................61
Tabel 3 Blueprint skala intensitas akses media sosial instagram
sebelum uji validitas .................................................................62
Tabel 4 Blueprint skala Body dissastifaction sesudah uji validitas
.................................................................................................63
Tabel 5 Blueprint skala intensitas akses media sosial instagram
sesudah uji validitas .................................................................. 65
Tabel 6 Hasil Uji Validitas Intensitas Akses Media Sosial
Instagram .................................................................................. 68
Tabel 7 Hasil Uji Validitas Body dissastifaction........................ 69
Tabel 8 Kategori Tingkat Koefisien Reliabilitas ........................ 72
Tabel 9 Hasil Uji Reabilitas Intensitas Akses Media Sosial
Instagram .................................................................................. 72
Tabel 10 Hasil Uji Reabilitas Body dissastifaction .................... 73
Tabel 11 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ................ 81
Tabel 12 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.. 81
Tabel 13 Karakteristik Responden Berdasarkan Kelas di SMA .82
Tabel 14 Hasil Uji Normalitas ................................................... 83
Tabel 15 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana ............................ 83
Tabel 16 Hasil Uji Koefisien Determinasi .................................85
Tabel 17 Hasil Uji Koefisien Korelasi ....................................... 86
Tabel 18 Hasil Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji t) .................. 87
Tabel 19 Hasil Uji f .................................................................. 88

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk
membahas fenomena body dissatisfaction pada remaja
madya. Rosen dan Riter (dalam Safarina et al, 2015)
Memberikan pendapatnya tentang body dissatisfaction
yaitu keterpakuan pikiran akan penilaian yang negatif
akan tampilan fisik serta perasaan malu dengan keadaan
fisiknya ketika berada di lingkungan sosial. Namun
menurut menurut Ricciardelli dan Yager (2016) individu
yang mempunyai perasaan negatif tentang citra tubuh /
body dissatisfaction menempatkan kepentingan yang tidak
semestinya tentang penampilan, berat, ukuran, atau
bentuk tubuh yang dimiliki, menghindari situasi sosial,
individu merasa bahwa mereka sedang dinilai berdasarkan
penampilan yang dilihat.

Salah satu karakteristik khas pada perkembangan


remaja madya adalah ketika remaja perlahan mulai
merasakan perasaan Body dissastifaction. Karena pada
tahap perkembangan remaja madya para remaja
mengalami perubahan fisik yang mulai diperhatikan
sebagai dampak dari masa pubertasnya selain itu reamaja
pada tahap ini juga mengalami kematangan seksual,
tentunya hal ini dapat mempengaruhi remaja dalam

1
menilai tubuhnya (Berk, 2012). Pada tahap ini remaja
tentunya akan sering memperhatikan perubahan yang
terjadi pada tubuhnya, perubahan-perubahan yang
signifikan terutama perubahan yang muncul sebagai ciri
khas seksual membuat remaja perempuan dan juga remaja
laki-laki kadang merasa asing dengan perubahan fisik
yang terjadi pada tubuh mereka. Ketika sedang bersama
teman-temannya mereka cenderung akan membandingkan
tubuh mereka dengan tubuh teman seusianya (Berk,
2012). Hal ini tentunya sangat berpengaruh sekali pada
remaja, membandingkan tubuh bisa menjadikan remaja
merasa tidak pantas atau kurang rasa percaya diri.
Terlebih lagi saat ini standart kecantikan atau standart
fisik yang ideal menjadi acuan para remaja kepada fisik
mereka.

Standart kecantikan di Indonesia sendiri adalah


berkulit putih, tinggi dan kurus. Banyak sekali contoh
yang membuktikan hal tersebut seperti adanya acara
tertentu yang diperankan oleh wanita yang dianggap
sebagai wanita yang cantik dengan tampilan berkulit
putih, tinggi dan kurus. Dengan adanya berbagai program
beauty pageant, serta berbagai iklan yang tayang mulai
dari iklan perawatan rambut, perawatan kecantikan seperti
sabun, krim pemutih kulit, hingga minuman atau obat
pelangsing tubuh. Bukan hanya iklan atau acara tertentu
yang ditayangkan di acara tv, tetapi secara online pun juga

2
ikut memberikan pengertian tentang standrat kecantikan
harus putih, kurus, dan tinggi yang membuat masyarakat
semakin yakin dengan standart kecantikan yang seperti
itu. Terlebih banyak juga video yang beredar di media
sosial yang membahas tentang bagaimana caranya agar
perempuan dapat memenuhi standart kecantikan yang
berlaku seperti tips diet, tips memutihkan badan, tips
berdandan, serta pengalaman dan tips operasi plastik
tentunya video-video tersebut semakin membuat
perempuan merasa bahwa standart kecantikan benar
adanya untuk dijalankan.

Individu yang bentuk tubuhnya dinilai kurang


ideal dan tidak sesuai dengan kriteria yang berlaku akan
cenderung timbul perasaan negatif pada tubuhnya sendiri,
berfikir bahwa tubuhnya jelek bahkan tidak pantas karena
tidak sesuai kriteria yang berlaku di masyarakat. Perasaan
tidak puas terhadap tubuh dapat terjadi apabila semakin
jauh atau semakin tinggi perbedaan antara tubuh yang
dimiliki dengan tubuh yang menjadi patokan sebagai
kriteria ideal yang berlaku dimasyarakat (Cash &
Szymanski, 1995; Grogan, 2017). Remaja yang merasa
tubuhnya kurang ideal akan memiliki citra tubuh yang
negatif, tentunya hal ini membuat mereka tidak percaya
diri dan akan menutupi kekurangan atau hal-hal pada
tubuhnya yang tidak sesuai dengan standar yang ada. Hal
ini merupakan sikap remaja terhadap citra tubuh yang

3
termasuk dalam dimensi body dissatisfaction (Cooper,
Taylor, Cooper, & Fairburn, 1987). Masalah body
dissatisfaction tidak boleh berlangsung lama, karena para
remaja tersebut harus mengetahui bahwa setiap manusia
mempunyai value nya masing-masing, dan sempurna
dengan caranya masing-masing, seperti firman Allah
SWT dalam surah At-Tin ayat 4 :

َ ْ‫سنَ ِِف ٓىأَح‬


ِ‫سنِتَ ْق ِويم‬ َ َٰ ‫اٱْلن‬
ِ ْ َ‫لَقَ ْد َخلَ ْقن‬
Artinya : "Sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya"

Dari ayat diatas dapat ditarik kesimpulan


bahwasanya Allah SWT telah menciptakan manusia
dalam bentuk yang sebaik-baiknya dan seindah mungkin,
maka dari itu kita harus menemukan value dalam diri kita
agar kita dapat mencintai diri kita sendiri. Remaja yang
tidak mencintai diri sendiri dan terobsesi dengan diet yang
disebabkan oleh keinginannya dalam memenuhi standart
kecantikan maka tidak jarang terkena masalah gangguan
makan. Penelitian tentang gangguan makan dengan
tingkat internasional mengatakan 1% dari remaja wanita
di Amerika Serikat menderita anorexia nervosa,
sedangkan 4% menderita bulimia nervosa. Sebanyak
1.2% anak sekolah di Cairo dan 3.2% anak sekolah di Iran
menderita bulimia nervosa (Edquist, 2009). Di Norway,
sebanyak 2.6% mahasiswa perempuan dan 1.3 %

4
mahasiswa Italia menderita anorexia nervosa (Makino et
al., 2004). Selain itu penelitian serupa juga terdapat di
Indonesia, diantaranya yang dilakukan oleh Tantiani dan
Syafiq (2008) pada 397 remaja di Jakarta. Penelitian ini
melaporkan bahwa 11,8% responden memiliki
kecenderungan anorexia nervosa dan 27% responden
memiliki kecenderugan bulimia nervosa. Penelitian yang
dilakukan oleh Ratnasari (2012) pada salah satu SMA di
Jakarta juga menunjukkan tingginya tingkat
kecenderungan perilaku makan menyimpang. Penelitian
yang dilakukan pada 250 remaja putri ini melaporkan
bahwa sebanyak 63,6% responden memiliki
kecenderungan perilaku makan menyimpang.

Selain itu terdapat pula penelitian serupa yang


dilakukan oleh Sulistyan, Nuryanti dan Hastuti (2016)
pada salah satu SMA Negeri di Yogyakarta. Penelitian ini
menggunakan sampel siswi kelas X-XII dengan indeks
masa tubuh yang normal menurut WHO. Hasilnya, dari
123 siswi ditemukan bahwa prevalensi responden dengan
gangguan perilaku makan resiko tinggi sebesar 87,8%
atau sebanyak 108 siswi. Beberapa data penelitian
tersebut menujukkan bahwa perilaku gangguan makan
berpotensi dialami remaja di Indonesia. Meskipun belum
banyak data atau kasus yang menunjukkan anorexia di
Indonesia tetapi kasus anorexia terus bertambah disetiap
tahunnya dan perlahan-lahan merembet ke Asia

5
khususnya Indonesia. Remaja dengan body dissatisfaction
cenderung mempunyai rasa percaya diri yang rendah,
menurut Thantaway dalam kamus istilah Bimbingan dan
Konseling (2005), percaya diri adalah kondisi mental atau
psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat
pada dirinya untuk berbuat atau melakukan suatu
tindakan. seseorang dengan rasa percaya diri yang rendah
akan sulit beraktifitas dan bersosialisasi dilingkungan
masyarakat. Hal ini tentunya akan mengakibatkan seorang
remaja mengalami disfungsi sosial. Dari data penelitian
dan penjelasan di atas menunjukkan bahwa body
dissatisfaction banyak memberikan dampak negatif pada
remaja, dampak negatif yang ditimbulkan juga tidak bisa
disepelekan karena sangat berpengaruh pada kondisi
kesehatan fisik dan mental remaja di Indonesia.

Body dissatisfaction terjadi karena beberapa


faktor, media sosial termasuk kedalam salah satu
penyebab terbesar penyabab body dissatisfaction.
Instagram adalah salah satu media sosial yang dapat
menyababkan Body dissatisfaction. Instagram mempunyai
pengertian bahwa instagram adalah media sosial yang
berdasar pada gambar untuk berbagi kisah penggunanya
melalui foto dan video secara online. Setelah diluncurkan
pada tahun 2010, Instagram tidak butuh waktu lama
untuk mendapatkan popularitas atau perhatian dunia.
Terdapat satu juta pengguna baru yang terdaftar dalam

6
dua bulan, dan 10 juta dalam setahun dan bahkan 800 juta
pada September 2017. Pada April 2012, Facebook
memperoleh keuntungan sekitar US 1 miliar dolar Hingga
Oktober 2015, lebih dari 40 miliar foto telah diunggah
oleh penggunanya ke instagram. Instagram dapat di
gunakan pada smartphone, iPhone, iPad atau iPod Touch
versi apapun dengan sistem operasi iOS 3.1.2 atau yang
terbaru dan telepon kamera Android apapun dengan
sistem operasi 2.2 (Froyo) atau yang terbaru. Aplikasi ini
bisa didapatkan melalui Apple App Store dan Google
Playstore. Statista mengungkapkan bahwa jumlah
pengguna aktif instagram dari Indonesia berjumlah sekitar
99,1 juta orang hingga Januari 2022. Angka ini
menjadikan Indonesia sebagai negara dengan pengguna
instagram terbanyak keempat didunia. DKI Jakarta adalah
provinsi yang kemajuan teknologinya sangat pesat di
Indonesia, kemampuan internet yang mudah dijangkau
membuat masyarakat DKI Jakarta semakin mudah dalam
menggunakan teknolgi berbasis internet. Menurut data
statistik tingkat penggunaan smartphone individu di DKI
Jakarta sebesar 84,63%, dan menurut data statistik
Masyarakat DKI Jakarta yang menggunakan instagram
sebanyak 60,39%, hal ini membuat peneliti tertarik dan
ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antara
intensitas akses media sosial instagram dengan body
dissatisfaction pada reaja madya di DKI Jakarta

7
mengingat lebih dari 50% masyarakat DKI jakarta
menggunakan Instagram.

Instagram memberikan kita fitur untuk uploud foto


dan video dimana pada zaman sekarang para pengguna
Instagram berlomba-lomba untuk menyajikan foto terbaik
mereka, tidak jarang banyak sekali para pengguna
Instagram yang mengedit foto mereka sedemikian rupa
agar terlihat baik sesuai dengan standart kecantikan yang
berlaku. Salah satu penelitian mengatakan Untuk
mendapatkan jumlah like yang banyak pengguna
instagram harus mengikuti standart untuk unggah foto
yang berlaku dikalangan pengguna instgaram, salah
satunya dengan cara mengedit foto sebelum diunggah. Hal
ini merupakan indikator bahwa foto atau video yang
diunggah merupakan hal yang menarik perhatian (Tyler,
2016). Selain itu penelitian oleh Kleemans, Daalmans,
Carbaat, dan Anschütz (2018) mengungkapkan bahwa,
secara terperinci, ketika remja melihat foto unggahan
perempuan yang telah di ubah atau di edit bisa membuat
remaja perempuan memiliki citra tubuh negatif. Penelitian
tentang body dissastisfaction sering sekali hanya berfokus
pada remaja perempuan karena peningkatan dramatis
body dissatisfaction setelah pubertas (Rosenblum &
Lewis, 1999) dan penekanan sosiokultural yang lebih
besar pada penampilan yang baik sesuai beauty standart
dan badan yang kurus untuk perempuan.

8
Namun, tidak jarang penelitian ini juga dilakukan
pada remaja lelaki dan hasilnya mengungkapkan bahwa
ketidakpuasan tubuh juga merupakan keprihatinan
substansial di kalangan remaja laki-laki (Jones, 2004; 9
Presnell, Bearman, & Stice, 2004). Untuk kedua jenis
kelamin, keinginan untuk mengubah bentuk atau berat
adalah umum (Ricciardelli & McCabe, 2001), dan
dikaitkan dengan tekanan emosional (Johnson & Wardle,
2005), langkah-langkah dramatis untuk mengubah
penampilan, seperti operasi, kosmetik atau penggunaan
steroid (Hoffman & Brownell, 1997; Thompson,
Heinberg, Altabe, & Tantleff-Dunn, 1999). Dari
penelitian-penelitian yang ada peneliti merasa bahwa
masalah body dissatisfaction yang disebabkan karena
terlalu sering memantau atau intensitas yang tinggi
terhadap instagram adalah sebuah hal yang menarik untuk
diteliti, maka dari itu peneli titertarik dan ingin melakukan
penelitian yang membahas tentang “HUBUNGAN
INTENSITAS AKSES MEDIA SOSIAL
INSTAGRAM DENGAN BODY DISSATISFACTION
PADA REMAJA MADYA”

B. Pembatasan Masalah
1. Guna untuk memperjelas dan memberi petunjuk yang
tepat serta untuk menghindari meluasnya topik
pembahasan dalam penelitian ini, maka penulis akan

9
membatasi beberapa hal yang berkaitan dengan
masalah, yaitu:
1.1 Media sosial yang dimaksud dalam penelitian
ini adalah media sosial instagram yang banyak
digunakan oleh remaja madya.
1.2 body dissatisfaction yang dimaksud adalah
rasa ketidakpuasan tubuh yang dialami oleh
peserta didik yang dilihat gejalanya
berdasarkan karakteristik body dissatisfaction
yang dikemukakan oleh Cooper, Taylor,
Cooper, & Fairburn (1987)

Berdasarkan latar belakang yang telah ditulis


oleh peneliti di atas, dapat dirumuskan
permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian
ini adalah “Apakah terdapat hubugan positif antara
intensitas media sosial instagram dengan Body
dissastisfaction pada remaja madya?”

C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah
diuraikan di atas, dapat dirumuskan permasalahan
yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah
“Apakah terdapat hubugan positif antara intensitas
media sosial instagram dengan Body
dissastisfaction pada remaja madya?”

10
D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubugan
positif antara intensitas media sosial instagram dengan
Body Dissastisfaction pada remaja madya

1. Manfaat Akademik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
saran serta informasi yang dapat dijadikan
pertimbangan bagi lembaga atau instansi terkait
kesehatan mental.

2. Manfaat Praktik
Hasil penelitian ini juga diharapkan agar pembaca
dapat memahami dan mengetahui bagaimana hubugan
antara intensitas media sosial instagram dengan Body
Dissatisfaction pada remaja madya.

E. Tinjauan Kajian Terdahulu


a. Nur Lia Pangestika, “Pengaruh Pemanfaatan
Media Sosial Whatsapp Terhadap Penyebaram
Informasi Pembelajaran di SMA Negeri 5 Depok”
tahun 2018
Pada skripsi ini Nur mengambil tema media sosial
dimana hal tersebut sama dengan peneliti yang juga
mengangkat media sosial sebagai tema penulisan. Tetapi
terdapat perbedaan antara Nur dengan peneliti yaitu media

11
sosial yang difokuskan oleh nur adalah whatsapp
sedangkan peneliti berfokus ada media sosial instagram.
Inti dari penelitian Nur adalah pemanfaatan media sosial
whatsapp berpengaruh terhadap penyebaran informasi
pembelajaran.

b. Nada Bikriyah, “Pengaruh Sosial Media


terhadap Kesehatan Mental Peserta didik di SMPN
166 Jakarta” tahun 2020
Pada skripsi yang ditulis oleh Nada memiliki
banyak persamaan oleh peneliti. Tema yang diambil oleh
nada sama oleh peneliti hanya saja perbedaannya peneliti
memfokuskan pada permasalahan body dissatisfaction
sedangkan Nada memfokuskan pada permasalaha
kesehatan mental. Dan inti dari penelitian Nada adalah
pengaruh media sosial instagram terhadap kesehatan
mental peserta didik sebesar 17,8%.

c. Christina Herika Andriani Gunardi, “Hubungan


Antara Tingkat Penggunaan Media Sosial Instagram
dan Body Dissastisfaction Pada Remaja Putri” tahun
2029
Pada penelitian yang dilakukan oleh Christina
memiliki beberapa persamaan dengan peneliti salah
satunya adalah tema yang diangkat yaitu pengaruuh media
sosial instagram, tetapi disini Christina memfokuskan
kepada remaja putri saja dimana hal tersebut sangatlah

12
berbeda dengan peneliti yang memfokuskan penelitiannya
kepada remaja putri dan pria. Inti dari penelitian Christina
adalah bahwa ada hubungan antara tingkat penggunaan
media sosial instagram dan body dissatisfaction pada
subjek penelitian (remaja putri).

d. Buyung Solihin Hasugian, “Pengaruh Media Sosial


Media Terhadap Perilaku Remaja Millenial”
tahun 2018
Pada jurnal yang ditulis oleh buyung terdapat
persamaan dengan peneliti yaitu sama-sama
mengangkat tema pengaruh sosial media terhadap
remaja, perbedaanya disini adalah buyung berfokus
pada remaja milenial dan perilaku remaja tersebut,
sedangkan peneliti berfokus pada remaja SMA dan
permasalahannya dengan body dissatisfaction. Inti dari
jurnal yang ditulis buyung adalah media sosial sudah
menjadi suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan remaja.

e. Fahlepi Roma Doni, “Perilaku Penggunaan


Media Sosial Pada Kalangan Remaja” tahun 2017
Pada jurnal yang ditulis oleh Fahlepi memiliki
berapa persamaan diantaranya adalah tema yang diangkat
yaitu pengaruh sosial media, tetapi terdapat juga beberapa
perbedaan dengan peneliti yaitu Fahlepi tidak terlalu
spesifik perilaku yang bagaimana sedangkan peneliti

13
spesifik yaitu terhadap body dissatisfaction. Inti dari
jurnal yang ditulis fahlepi adalah aktivitas enggunan
sosial media yang merupakan suatu aktivitas yang dapat
mempengaruhi perilaku penggunaan sosial media pada
kalangan remaja khususnya Mahasiswa Kampus BSI.

f. Era Kurnia Aristantya & Avin Fadilla Helmi,


“Citra Tubuh pada Remaja Pengguna Instagram”
tahun 2019
Pada jurnal yang ditulis oleh Era dan Avin
terdeapat beberapa persamaan yaitu sama-sama
mengangkat tema sosial media instagram hanya saja
perbedaanya adalah Era & Avin berfokus pada citra tubuh
sedangkan peneliti berfokus pada body dissatisfaction
dimana hal tersebut masih bagian dari konsep citra tubuh.
Inti dari jurnal tersebut adalah bahwa terdapat hubungan
positif antara dukungan sosial online dengan citra tubuh
pada remaja usia SMA pengguna media sosial Instagram
di wilayah DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Bandung, dan
Surabaya.

g. Aditya Yusak Tewal, “Pengaruh Media Sosial


Terhadap Gaya Hidup Remaja di Desa Raanan
Baru Kecamatan Motoling Barat Kabupaten
Minahasa Selatan” tahun 2018
Pada jurnal yang ditulis oleh Aditya terdapat
beberapa persamaan dengan peneliti yaitu sama-sama

14
membahas tentang pengaruh sosial media pada remaja,
hanya saja perbedaanya adalah Aditya berfokus pada
gaya hidup remaja sedangkan peneliti berfokus pada
body dissatifaction. Inti dari jurnal yang ditulis oleh
Aditya adalah bahwa media sosial memiliki hubungan
atau korelasi yang kuat dengan gaya hidup remaja di
desa ranaan baru.

F. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi disajikan ke dalam 6 (enam)
BAB, sesuai Keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Nomor: 507 Tentang Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah, dengan gaya penulisan menggunakan Chicago 1:
Bidang Ilmu Sosial (author-datesystem). Berikut
sistematika penulisan dalam skripsi ini:

BAB I PENDAHULUAN, bab ini terdiri dari


Latar Belakang, Batasan Masalah, Rumusan Masalah,
Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Tinjauan kajian
Terdahulu, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, bab ini
menjelaskan teori yang berkaitan dengan penelitian,
kerangka pemikiran, dan hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN , bab ini
berisi tentang populasi dan sampel, tempat dan waktu
penelitian, sumber data, instrumen penelitian, teknik
pengumpulan data, teknik pengolahan data.

15
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN, bab ini berisi tentang uraian penyajian
data dan temuan penelitian mengenai hasil penelitian yang
dilakukan peneliti.
BAB V PEMBAHASAN, bab ini berisi tentang
ulasan.
BAB VI PENUTUP, bab ini terdiri dari
kesimpulan dan saran. Di akhir penulisan ini Penulis
memasukan daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

16
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Body Dissatisfaction
A. Definisi body dissatisfaction
Body dissatisfaction memiliki konsep yang
merupakan pengembangan lebih lanjut dari konsep body
image. Body image di angkat pertama kalinya oleh penulis
asal Jerman bernama Schilder di tahun 1920-an sebagai
fenomena psikologis (Grogan S. , 2017). Schilder (dalam
Grogan S., 2017) mengatakan bahwa body image adalah
gambaran tubuh individu yang ada dalam pikirannya.
Terdapat berbagai pengertian tentang body image seperti,
pengertian body image menurut Arthur (2010) adalah
imajinasi subyektif yang dimiliki seseorang tentang
tubuhnya, khususnya yang terkait dengan penilaian orang
lain, dan seberapa baik tubuhnya harus disesuaikan
dengan persepsi-persepsi ini. Menurut beberapa peneliti
body image tidak hanya tentang penampilan fisik
seseorang melainkan terdapat juga tentang fungsi pada
tubuh, gerakan tubuh, koordinasi tubuh, dan sebagainya.
Burn (1993:189) seseorang dalam hidup tentunya
mempunyai pandangan tentang bagaimana fisik yang
dimilikinya, hal ini yang disebut dengan body image, fisik
yang dibahas disini adalah fisik dari bentuk tubuh para
remaja, seperti yang kita ketahui pada masa remaja awal

17
akan terjadi perubahan fisik yang diakibatkan oleh
pubertas, dan seorang remaja harus siap dalam menerima
perubahan yang terjadi pada fisik atau tubuhnya. Setiap
remaja tentunya memiliki pandangan tentang tubuh ideal
yang seperti apa yang mereka inginkan dan bentuk tubuh
ideal yang seperti apa yang mereka miliki.
Ketidaksesuaian antara bentuk tubuh yang dipersepsi oleh
individu dengan bentuk tubuh yang menurutnya ideal
akan memunculkan perasaan tidak puas terhadap dirinya
(Amalia, 2007). Ketidakpuasan tersebut disebut sebagai
body dissatisfacton.

Menurut Marshall dan Lengyel (2012), body


dissatifaction adalah sebuah hasil evaluasi negatif seorang
individu mengenai penampilan dirinya, hal ini
dikarenakan perasaan tidak puas yang diakibatkan dari
ketidaksesuaian persepsi mengenai penampilan fisik atau
tubuhnya dengan tubuh yang ideal menurut
pengertiannya. Cooper, Taylor, Cooper dan Fairburn
(dalam Pietro & Silveira, 2008:22) individu yang
membandingan tubuh miliknya dengan orang lain dapat
dikatakan sebagai salah satu penyebab body
dissatifaction, orientasi yang terlalu berlebih terhadap
citra tubuh, serta persepsi diri sendiri terhadap tubuh dan
adanya perubahan yang drastis terhadap tubuh juga dapat
menjadi faktor body dissatisfaction. Sejcova (2008:174)
menjelaskan bahwa body dissatifaction atau perasaan

18
tidak puas pada bentuk tubuh yang dimilikinya adalah
pemikiran dan sebuah perasaan negatif terhadap bentuk
tubuh, yang hadir ketika pandangan seseorang tentang
bentuk tubuh tidak sesuai dengan bentuk tubuh yang
dimiliki. Selain itu, perasaan tidak puas pada bentuk tubuh
dimaknai oleh Troisi, dkk. (2006:449) sebagai evaluasi
negatif dan subyektif terhadap tubuh terkait dengan
bentuk tubuh, berat badan, bagian perut dan pinggul.

Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat


disimpulkan bhawa body dissastifaction adalah evaluasi
negatif yang dilakukan seseorang terhadap tubuhnya yang
disebabkan oleh perasaan tidak puas terhadap bentuk
tubuhnya karena perbedaan pandangan antara bentuk
tubuh ideal dan bentuk tubuh aktual.

B. Aspek Body Dissatisfaction


Aspek-aspek body dissatisfaction menurut Cooper,
Taylor, Cooper, & Fairburn (1987) antara lain :

a. Self perception of body shape


Self perception of body shape merupakan
sebuah pandangan yang hadir dalam diri
seseorang tentang bagaimana ia memandang
bentuk tubuh dirinya. Pandangan atau
gambaran yang negatif pada bentuk tubuh
dapat berpotensi individu tersebut mengalami
perasaan tidak puas pada tubuhnya sendiri.

19
Sedangkan pandangan bentuk tubuh yang
positif mengindikasikan bahwa individu
tersebut tidak berpotensi mengalami
ketidakpuasan tubuh.

b. Comparative perception of body image


Comparative perception of body image
merupakan aspek yang mengukur persepsi
citra tubuh seseorang yang membandingkan
dengan orang lain. Jika seseorang cenderung
membandingkan persepsi citra tubuhnya
dengan persepsi orang lain, hal ini
menunjukkan bahwa individu tersebut
mungkin mengalami ketidakpuasan fisik. Di
sisi lain, jika seseorang tidak membandingkan
persepsi citra tubuhnya dengan individu lain,
ini menunjukkan bahwa individu tersebut
mungkin tidak mengalami ketidakpuasan
fisik.

c. Attitude concerning body image alteration


Attitude concerning body image alteration
sikap ini berfokus pada perubahan citra tubuh.
Aspek ini berkaitan dengan bagaimana
seorang individu bersikap dan bereaksi secara
emosional ketika merasa bentuk tubuhnya

20
mengalami perubahan yang mengecewakan.
Seorang individu mungkin mengalami
ketidakpuasan fisik jika dia memiliki respons
emosional negatif terhadap perubahan dalam
cara dia melihat tubuhnya.

d. Severe alterations in body perception


Severe alteration in body perception
adalah bentuk perubahan dramatis dalam citra
tubuh. Orang yang rentan terhadap rasa tidak
puas pada fisiknya cenderung merasa buruk
di depan orang lain dan cenderung lebih
menyendiri atau tidak ikut aktivitas sosial
terlalu sering.

2. Faktor-faktor Body Dissatisfaction


Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi body
dissatifaction menurut Grogan (Grogan S., 2017)
yaitu:

a) Budaya
Sebuah budaya yang mempengaruhi cara
kita berpikir dan bertindak terbentuk dalam
masyarakat. Dalam hal ini, budaya
masyarakat modern umumnya percaya bahwa
tubuh kurus, kulit putih, dan hidung

21
mancung adalah standart kecantikan sosial
yang ideal. Grogan (1999) berpendapat bahwa
tubuh yang kurus atau langsing (slenderness)
biasa dikaitkan dengan rasa bahagia serta
penerimaan yang terbuka di lingkungan sosial,
sedangkan apabila seseorang mempunyai
badan yang cenderung gemuk dikaitkan
dengan orang yang malas dan hilangnya
kendali atas diri sendiri. Perempuan dan pria
yang cenderung gemuk akan dianggap tidak
menarik oleh lingkungan (physically
unattractive) dan juga dihubungkan dengan
karakter negatif lainnya (Grogan, 1999).

b) Usia
Setiap tingkat usia manusia berpotensi
menunjukkan reaksi yang berbeda terhadap
body dissatifaction. Pada usia dewasa awal
perempuan akan cenderung lebih banyak
memperhatikan bentuk tubuhnya
dibandingkan ketika ia masih remaja atau saat
sudah dewasa. Hal ini dapat terjadi karena
pada masa pubertas tubuh seseorang akan
mengalami perubahan yang cukup signifikan.
Usia dewasa awal cenderung lebih peka akan
segala macam hal perubahan yang terjadi di

22
tubuhnya, sehingga menimbulkan munculnya
ketidakpuasan bentuk tubuh yang ia miliki.
Remaja merasa bahwa tubuh mereka terlalu
gemuk sehingga ingin menurunkan berat
badannya (Grogan, 1999).

c) Kelas sosial
Grogan (2017) selain itu terdapat kelas
sosial yang bisa menjadi salah satu faktor
seseorang merasakan rasa tidak puas pada
tubuhnya atau bisa disebut body
dissatifaction. Secara khusus, Grogan (2017)
berpendapat bahwa ketika seorang inividu
termasuk dalam individu yang memiliki kelas
sosial tinggi cenderung akan merasa
ketidakpuasan pada tubuhnya karena
perempuan pada kelas sosial tinggi senang
sekali untuk menonjolkan bentuk tubuhnya
dan berusaha menjadi yang terbaik diantara
yang lainnyat. Selain itu, wanita kelas atas
mudah mendapatkan akses informasi yang
berguna untuk menunjang penampilan
mereka.

23
d) Hubungan Interpersonal
Hubungan antara satu orang dengan orang
lain dapat saling bereaksi dan mempengaruhi.
Tidak terkecuali hubungan antara individu
dan rekan-rekan mereka. Pendapat tentang
persepsi tubuh ideal dari teman-teman sebaya
dapat mempengaruhi sejauh mana individu
merasa puas atau tidak puas dengan tubuhnya
(Grogan S., 2017).

e) Media Sosial
Media sosial juga memainkan peran yang
sangat penting dalam pengembangan
ketidakpuasan dalam tubuh seseorang.
Melalui media sosial, tentu saja seseorang
dapat melihat gambar dan video model tubuh
ideal yang sesuai dengan standar yang
berlaku di masyarakat. Misalnya, dalam
periklanan tidak hanya memberikan informasi
tentang standart fisik ideal yang berlaku di
masyarakat, tetapi juga menciptakan tekanan
sosial yang dapat menyebabkan pemikiran
dan persepsi masyarakat terkait dengan
ketidakpuasan fisik, (Grogan S., 2017).

24
B. Instagram
1) Sejarah Singkat Instagram
Albarran (2013) berpendapat dalam bukunya yang
berjudul The Social Media Industries. Media sosial
Instagram adalah situs jejaring sosial yang
mempunayi fitur berbagi foto yang dibuat pada
Oktober 2010. Pengguna media sosial Instagram
dapat langsung mengambil foto, mengeditnya dengan
menggunakan efek yang ada pada aplikasi tersebut,
dan mengunggah foto yang telah mereka ambil ke
situs jejaring sosial. Media sosial Instagram yang
diluncurkan pada tahun 2010 tersebut langsung viral
di jagat media sosial. Selain itu Atmoko (2012:8),
menyatakan bahwa nama instagram merupakan
singkatan dari kata “instan-telegram”. Jadi bila
diperhatikan penggabungan dua kata “insta” dan
“gram”, instagram memiliki arti kemudahan dalam
mengambil serta melihat foto yang setelahnya dapat
dikirimkan atau dibagikan kepada orang lain.

Saat ini media sosial Instagram sangat terkenal di


kalangan para selebritas dan politisi, dimulai dari
bulan Juli 2012, media sosial Instagram telah
digunakan oleh 80 juta pengguna selain itu media
sosial instagram telah dibeli oleh Facebook. Pada
September 2012, Zuckerberg melaporkan bahwa
media sosial Instagram telah digunakan oleh 100 juta

25
orang (Diamond, 2015). Pada tanggal 01 Mei 2012
jumlah pengguna instagram mencapai lebih dari 50
juta dan terus bertambah rata-rata 5 juta user setiap
minggunya (Bambang, 2012). Dalam situs resmi
media sosial Instagram, dikatakan bahwa :
“Instagram adalah sebuah cara yang cepat, indah, dan
menyenangkan untuk berbagi kehidupan Anda
dengan teman dan keluarga. Ambil foto atau video,
pilih filter untuk mengubah tampilan dan rasanya,
kemudian kirim ke Instagram — semudah itu. Anda
bahkan bisa berbagi ke Facebook, Twitter, Tumblr
dan lainnya. Ini adalah cara baru untuk melihat
dunia”.

Aplikasi instagram memiliki strategi yang unik


dalam mempromosikan dan mengembangkan
aplikasinya, terdapat banyak sekali fitur-fitur menarik
yang tentunya fitur-fitur tersebut ada di aplikasi lain
juga, kadang instagram mengambil fitur-fitur yang
sedang viral pada aplikasi lain dan menyatukannya di
aplikasi instagram. Fitur-fitur tersebut telah
digunakan dan dikenal dengan sebutan instagram
stories, live instagram, reels, dan sebagainya oleh
pengguna media sosial. Pengguna media sosial
instagram mengunggah foto dan video yang akan
muncul di beranda instagram orang lain bersamaan
dengan fitur like, comment, dan share. Kemampuan

26
fitur instagram yang paling mencolok adalah fitur
follow dengan pengguna lainnya, selain itu fitur
komentar, mention pengguna lain dan memberikan
tanda like pada foto (Atmoko, 2012:59)

2) Aspek-Aspek Instagram
Menurut situs resmi instagram terdapat beberapa
fitur yang tersedia untuk dapat digunakan oleh para
penggunanya. Fitur-fitur instagram tersebut yaitu:
a. Kamera
Dengan fitur kamera, pengguna Instagram
tidak hanya dapat mengupload foto dari
galeri, tetapi juga menangkap atau merekam
momen langsung dari aplikasi, mengeditnya
dengan filter yang tersedia, dan
membagikannya dengan caption.
b. Editor
Editoradalah fitur yang ada di instagram
yang digunakan setelah pengguna instagram
melakukan pengambilan gambar. Fitur editor
yang disediakan juga cukup lengkap seperti
bisa mengatur pencahyaan gambar,
menajamkan atau merendahkan kontras, dan
mengatur saturasi dengan sangat praktis.
Kabar terbaru instagram tidak lagi
mengharuskan ukuran foto berbentuk persegi,
tapi sudah mendukung foto dengan bentuk

27
portrait dan juga landscape. Memberikan
kebebasan kepada pengguna saat ingin
mengunggah foto dengan sudut tangkapan
lensa yang lebih luas.
c. Tag dan Hastag
Fitur ini adalah fitur yang umum karena
hampir disetiap media sosial lainnya juga
memiliki fitur tersebut. Yaitu fitur yang
berfungsi untuk menandai teman dan
mengelompokkan sesuatu dalam satu hastag.
d. Caption
Caption adalah deskripsi foto atau video
yang diunggah dan ditulis oleh pengguna.
Deskripsi yang ditulis kebanyakan cenderung
mendeskripsikan tentang unggahan tersebut.
berfungsi layaknya deskripsi, disini lah.
e. Integrasi
Media sosial Instagram juga memberikan
akses penggunanya yang ingin
menghubungkan unggahan foto atau video di
akun instagramnya dengan media sosial lain
seperti Facebook, Twitter, Tumblr, dan Flicrk.
Apabila tool ini diaktifkan maka setiap kali
foto diunggah, secara otomatis instagram juga
akan membagikan unggahan tersebut ke
media sosial yang sudah terhubung.
f. Instastory/Instagram Stories

28
Instastory merupakan fitur yang mirip
dengan aplikasi snapchat, bisa dibilang
instagram menggunakan format video atau
foto pada aplikasi snapchat tersebut. Pada
fitur ini pengguna instagram dapat
membagikan foto dan video di instastory dan
hanya berdurasi 15 detik saja serta akan
bertahann selama 24 jam saja.
g. Explore
Fitur yang menampilkan konten yang
dilihat following atau follower pengguna, dan
mencakup konten random tanpa batasan.
h. Reels
Fitur ini bisa dibilang seperti aplikasi
tiktok karena sama halnya dengan tiktok, pada
fitur ini pengguna dapat mengunggah video
dan bisa menambahkan musik pendukung
yang sedang populer.

Menurut Atmoko (2012: 59), walaupun instagram


disebut sebagai aplikasi photo sharing, tetapi
instagram juga merupakan jejaring sosial. Karena
disini kita bisa berinteraksi dengan sesama pengguna.
Ada beberapa aktivitas yang dapat kita lakukan di
instagram yaitu:

1. Follow

29
Fitur ini dapat membuat kita mengikuti
siapa saja yang kita ingin ikuti di instagram, dan
fitur ini juga memberikan kebebasan untuk kita
mengikuti balik siapa saja yang in gin kita ikuti di
instagram. Dengan adanya fitur ini instagram kita
akan menjadi ramai karena postingan orang kita
ikuti akan masuk pada beranda kita.
2. Like
Ketika kita menyukai unggahan seseorang
kita dapat memberikannya like, terdapat dua cara
untuk memberikan like pada unggahan yang kita
suka yaitu yang pertama, dengan cara menekan
tombol like yang berbentuk hati disebelah tanda
komentar, dan yang kedua dengan cara menekan
dua kali secara cepat pada unggahan yang kita
sukai.
3. Komentar
Sama seperti fitur sebelumnya yaitu fitur
like, komentar adalah bagian dari interaksi
terhadap pengguna instagram namun pada
interaksi ini dapat dilihat oleh pengguna instagram
lainnya karena komentar diberikan secara terbuka
pada unggahan seseorang. Dalam berkomentar
tentunya kita harus berhati-hati tidak boleh
mengandung SARA dan lebih baik mengetik kata-
kata yang dapat menebarkan kebahagiaan .
4. Mentions

30
Fitur mentions adalah fitur yang dibuat
untuk kita dapat menandai orang lain pada
unggahan, komentar atau instastory yang kita buat,
orang yang kita mention akan tahu bahwa kita
mention orang tersebut dan orang tersebut akan
memberikan respon apabila berkenan. Caranya
adalah dengan menambahkan tanda arroba (@)
dan memasukkan akun instagram dari
penggunayang ingin kita mention.

C. Intensitas Akses Media Sosial Instagram


1. Definisi Intensitas
Intensitas adalah tingkat seseorang dalam
melakukan suatu hal yang didasari rasa bahagia
terhadap kegiatan yang ia lakukan (Yuniar &
Nurwidawati, 2013). Pengertian Intensitas dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) yaitu berasal
dari kata intens yang memiliki arti sangat kuat
(berkaitan dengan kekuatan), tinggi (berkaitan dengan
mutu), intens menunjukkan sesuatu yang penuh
semangat, berkobar-kobar, bergelora dan sangat
emosional. Selanjutnya, menurut Chaplin (2006) pada
kamus lengkap psikologi, pengertian intensitas adalah
kekuatan suatu tingkah laku atau suatu pengalaman,
seperti intensitas suatu reaksi emosional, kekuatan
yang mendukung suatu pendapat atau sikap, hal ini

31
berhubungan dengan bagaimana melihat intensitas
rangsangannya baik frekuensi dan durasi.

Artinya intensitas adalah sebuah kekuatan


terhadap suatu kegiatan tertentu (durasi) dan dari
jangka waktu tertentu (frekuensi). Berdasarkan
penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa intensitas
adalah suatu sikap yang dimiliki seseorang yang
mempunyai hubungan erat dengan kegiatan yang
dilakukan secara berulang kali dan terus menerus

2. Aspek-Aspek Intensitas Akses Media Sosial


Menurut Ajzen aspek-aspek intensitas dibagi
menjadi empat yaitu sebagai berikut:

a. Perhatian, dapat dikatakan sebagai


ketertarikan terhadap hal tertentu yang
menjadi target individu. Hal ini digambarkan
bahwa individu bersifat aktif dalam
menggunakan media sesuai dengan
kebutuhannya. Ketika kebetuhan terpenuhi
maka seseorang akan memfokuskan
perhatiannya untuk mengakses media.

b. Penghayatan, sebuah pemahaman dan


penyerapan seseorang pada pemberitahuan

32
sesuatu hal dan setelah itu informasi tersebut
dipahami, dresapi dan disimpan sebagai
pengetahuan baru bagi individu tersebut.

c. Durasi, yaitu lamanya tingkatan waktu yang


dibutuhkan individu untuk melakukan sebuah
kegiatan yang diinginkannya. Durasi bisa
diketahui dengan cara menghitung berapa
lama individu tersebut dalam menggunakan
suatu media seperti berapa menit dalam satu
hari, atau berapa jam dalam satu hari.

d. Frekuensi, memiliki pengertian seberapa


banyak pengulangan suatu kegiatan dalam hal
ini kegiatan yang dimaksud adalah
penggunaan media. setiap individu tentunya
memiliki frekuensi yang berbeda-beda dalam
menggunakan media, tergantung tujuan dan
kebutuhan individu tersebut.

D. Remaja
1. Definisi Remaja
Remaja menurut WHO adalah mereka yang berada
pada tahap peralihan antara masa anak-anak dan masa
dewasa. 12 samapai 24 tahun adalah batasan usia
menurut WHO. Sedangkan batasan usia remaja

33
menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25
tahun 2014, remaja termasuk penduduk dalam
rentang usia 10 sampai 18 tahun dan di sisi lain
menurut Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN), rentang usia
remaja adalah 10 sampai 24 tahun serta belum
menikah.

Usia Remaja bisa dikatakan usia yang abu karena


tidak terlalu jelas penempatannya antara anak-anak
dan dewasa, tidak bisa dikatakan sebagai anak-anak
karena sudah mempunyai dunianya sendiri tetapi juga
tidak bisa di kategorikan sebagai dewasa karena
masih labil, oleh karena itu remaja fase “mencari jati
diri” sangat melekat sekali pada remaja serta emosi
yang labil juga menjadi ciri khas usia remaja,
dikarenakan remaja masih belum mampu untuk
mengendalikan dan memfungsikan secara maksimal
fungsi fisik maupun psikisnya. Namun apabila kita
melihat dari segi aspek emosi, fisik, maupun kognitif
fase remaja termasuk kedalam fase perkembangan
yang sangat potensial (Monks Dkk, 1989). Pengertian
remaja juga disampaikan oleh Berk (2012)
menurutnya remaja adalah masa transisi dari masa
anak-anaak menuju masa dewasa yang dimulai
dengan pubertas.

34
Pada masa remaja individu akan mengalami fase
penerimaan diri, baik secara fisiki ataupun psikis,
seperti pengendalian pikiran, rasa ingin bebas dari
keluarga, kemampuan berinteraksi atau komunikasi
terhadap teman seusianya dan pembentukan jati diri.
(Berk, 2012). Kesimpulan yang bisa kita dapatkan
dari penjelasan diatas adalah usia remaja merupakan
usia transisi dari masa anak-anak dengan masa
dewasa serta perubahan biologis, sosio-emosional,
dan kognitif, hal ini dapat dirasakan remaja ketika
memasuki usia 12-15 tahun dan berakhir pada usia
18-21 tahun yaitu usia yang dikatakan matang dalam
hukum. Pada usia 15-18 terjadi masa pertengahan
yaitu masa di antara remaja awal dan remaja akhir.

2. Ciri-Ciri Remaja
a. Perkembangan Fisik atau Biologis
Pada masa remaja terjadi perubahan secara
biologis, emosional, perkembangan sosial dan
kognitif. Terdapat beberapa perubahan yang
terjadi pada masa remaja, yang pertama yaitu
perkembangan fisik atau biologis yang diawali
dengan pertambahan berat serta tinggi badan
seseorang. Monks (2001) mengatakan bahwa
pertambahan tinggi badan cenderung lebih cepat
aat usia 11-13 tahun dengan puncak pertambahan

35
pada 14 tahun, tetapi pertumbuhan tinggi badan
tersebut masih akan berkelanjutkan hingga 16-18
tahun. Selain itu, dalam setahun umumnya
remaja akan mengalmi pertambahan berat badan
kurang lebih 8,3 kg, hal tersebut umumnya
terjadi saat usia 12,5 tahun. Komposisi tubuh
juga akan mengalami perubahan, seperti masa
otot yang akan menurun sebanyak 11%, di sisi
lain jaringan lemak meningkat sebesar 11%
(Brown & Tiggemann, 2016).

Karakter juga mengalami perubahan.


Perkembangan krakter pada saat remaja
ditetapkan mulai dari perubahan fisik primer dan
seks sekunder. Gejala primer yang terjadi pada
masa remaja merupakan hasil dari Perubahan
fisik dalam pertumbuhan remaja. Perubahan yang
terjadi pada organ seks sekunder seorang remaja
perempuan yaitu perubahan ukuran serta bentuk
payudara, mentruasi, pembesaran pinggul,
perubahan aroma badan, dan mulai munculnya
jerawat serta rambut yang tumbuh disekitar
kemaluan dan ketiak. Selain itu, remaja
perempuan juga mengalami peningkatan jaringan
di bawah kulit terutama pada daerah bokong,
dada, lengan atas dan paha (Monks, Knoers, &
Haditono, 2001). Sedangkan yang terjadi pada

36
remaja laki-laki adalah adanya pertambahan
ukuran pada organ genitalia, serta suara yang
berubah menjadi lebih besar volumenya, dan
kumis yang mulai tumbuh serta nampaknya
jakun dan dada yang akan menjadi lebih bidang.
Selain itu, terdapat persamaan dengan remaja
wanita yaitu tumbuhnya rambut disekitar
kemaluan.

b. Perkembangan psikologis, sosial dan


emosional
Selain fisik yang mengalami perubahan
yang sangat signifikan, terdapat pula
perkembangan psikologis, sosial serta
emosionalnya. Menurut Monks (2001), masa
remaja dibagi menjadi 3 tahap perkembangan
yaitu: Remaja Awal (12-15 tahun) Pada tahap ini
remaja masih belum memahami perubahan-
perubahan dan dorongan yang terjadi pada
dirinya. Remaja cenderung merasa terkekang dan
ingin bebas, ingin lebih dekat dengan teman
sebaya dan lebih banyak memperhatikan keadaan
fisiknya dan mulai berpikir abstrak.

Selanjutnya remaja pertengahan (15-18


tahun) Pada tahap ini remaja akan berusaha

37
mencintai dirinya sendiri dan menyukai teman-
teman yang cenderung memiliki persamaan sifat
dengan dirinya. Serta mulai tumbuh rasa cinta
dan rasa untuk berkencan. Pada tahap ini remaja
juga mengalami kebingungan dalam memilih
tindakan yang harus diambil.Dan yang terakhir
adalah remaja Akhir (18-21 tahun) Tahap ini
adalah masa menuju dewasa yang ditandai
dengan adanya perubahan sifat dari mementingan
diri sendiri menjadi menyeimbangkan diri dan
orang lain serta pada masa ini jati diri yang telah
terbentuk sulit untuk diubah.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat


ditarik sebuah kesimpulan bahwa pada masa
remaja terjadi perubahan-perubahan penting
yaitu perubahan fisik atau biologis, psikologis,
sosial dan emosional.

c. Tugas Perkembangan Remaja


Menurut Hurlock (1999) remaja memiliki
10 tugas perkembangan, yaitu:
a. Mampu menerima keadaan fisiknya
b. Mampu menerima dan memahami peran
seks usia dewasa

38
c. Mampu menjalin hubungan yang baik
dengan anggota kelompok lawan jenis
d. Mencapai emosional yang mandiri
e. Mencapai kemandirian ekonomi
f. Mengembangkan konsep dan
keterampilan intelektual yang sangat
diperlukan untuk melakukan peran
sebagai anggota masyarakat
g. Memahami nilai-nilai yang ada pada
orang dewasa dan orang tua
h. Mengembangkan tingkah laku yang
bertanggung jawabsecara sosial yang
diperlukan untuk memasuki masa dewasa
i. Mempersiapkan diri untuk memasuki
jenjang pernikahan
j. Memahami dan mempersiapkan sikap
tanggung jawab kehidupan keluarga

E. Keberfungsian Sosial Remaja Dengan Body


Dissatisfaction
a. Definisi keberfungsian sosial
Keberfungsian sosial diartikan sebagai
kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugas
kehidupan, mengatasi permasalahan dan memenuhi
kebutuhan pengertian ini ditulis didalam buku
Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial .

39
Keberfungsian sosial adalah sebuah term yang sejalan
dengan adagium dalam pekerjaan sosial, yakni to help
people to help themselves. Prioritas dalam pekerjaan
sosial adalah meningkatkan keberfungsian sosial
(social functioning) melalui suatu intervensi yang
bertujuan. Intervensi tersebut ditujukan bagi para
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
Pekerjaan sosial menurut International
Federation of Social Worker (dalam Miftachul Huda)
merupakan suatu profesi pekerjaan yang mendorong
terwujudnya perubahan sosial. Hal itu dapat dilakukan
dengan mengatasi permasalahan dalam relasi
kemanusiaan atau dalam pemberdayaan untuk
mewujudkan kesejahteraan sosial. Dapat dikatakan,
pekerjaan sosial merupakan profesi pertolongan
kemanusiaan yang memiliki misi untuk memecahkan
permasalahan sosial. Profesi pekerjaan sosial
bertujuan untuk mewujudkan keberfungsian sosial
baik dari individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat, yang awalnya mengalami disfungsi sosial
setelah diintervensi oleh pekerja sosial diharapkan
mereka mampu merealisasikan keberfungsiannya
kembali.
Skidmore, Thackeray dan Farley (dalam Edi
Suharto) megatakan bahwa Social functioning to be a
central purpose of social work and intervention was
seen as the enhancement of social functioning.

40
Artinya, keberfungsian sosial merupakan tujuan utama
dari intervensi pekerjaan sosial. Fungsi sosial
merupakan suatu konsep yang penting bagi pekerjaan
sosial. Sebagaimana inti dari konsep keberfungsian
sosial adalah berfokus pada kapabilitas individu,
keluarga dan masyarakat ketika menjalankan peran
sosial di lingkungannya. Konseps ini memprioritaskan
nilai bahwa klien adalah subyek dari perjalanan proses
dan aktifitas kehidupannya. Maka sebagai subyek, ia
mempunyai kemampuan serta potensi yang dapat
dikembangkan dalam proses pertolongan. selanjutnya,
subyek juga dapat menjangkau, memanfaatkan dan
memobilisasi berbagai aset serta sumber yang ada di
sekitar dirinya.
Edi Suharto mengatakan keberfungsian sosial
sebagai kemampuan orang (individu, keluarga,
kelompok atau masyarakat) dan sistem sosial
(lembaga dan jaringan sosial) dalam berinteraksi
untuk merespon kebutuhan dasar, menjalankan
peranan sosial serta menghadapi goncangan dan
tekanan (shocks and stresses). Berdasarkan beberapa
pengertian keberfungsian sosial menurut para ahli
tersebut. Selanjutnya dapat disimpulkan bahwa
keberfungsian sosial mengacu pada upaya manusia
dalam memenuhi kebutuhan dasar, melaksanakan
tugas dan memecahkan permasalahan berupa
goncangan dan tekanan dalam kehidupan.

41
b. Keberfungsian Sosial Remaja Dengan Body
Dissatisfaction
Remaja dengan body dissatisfaction adalah
remaja dengan rasa percaya diri yang tidak baik,
remaja dengan body dissatisfaction cenderung tidak
mencintai dirinya sendiri dan terus membandingan
dirinya dengan orang lain yang ia anggap sempurna
dan sesuai dengan standart kecantikan yang ada. Hal
ini dapat membuat remaja tidak dapat menjalankan
keberfungsian sosial sebagai remaja dengan maksimal.
Terganggunya keberfungsian sosial ini sangat
mempengaruhi kemampuan mereka dalam memenuhi
kebutuhan dasar, merealisasikan nilai yang dianut
serta menjalankan peran sosialnya.
Dengan berlandaskan perspektif pemikiran Edi
Suharto, bahwa keberfungsian sosial merupakan
kemampuan seseorang dan sistem sosial dalam
berinteraksi untuk merespon kebutuhan dasar,
menjalankan peranan sosial serta menghadapi
goncangan dan tekanan (shocks and stresses). Dari
pespektif tersebut kemudian dapat dielaborasi
keberfungsian sosial remaja dengan body
dissatisfaction, seperti berikut ini:

42
1. Keberfungsian Sosial Sebagai Wujud
Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Setiap orang mempunyai kebutuhan
dalam kehidupannya. sebagian orang mampu
memenuhi kebutuhannya dengan baik, tetapi
sebagian yang lain memiliki permasalahan
dalam pemenuhannya. Hal itu dapat disebabkan
oleh faktor kemampuan, situasi dan kondisi.
Remaja dengan body dissatisfaction yang rasa
percaya dirinya sangat rendah tentu tidak cukup
memiliki kemampuan dalam memenuhi
kebutuhan dasar tanpa adanya bantuan atau
dukungan dari pihak keluarga dan masyarakat di
lingkungan sosialnya. Kebutuhan dasar setiap
individu juga tergantung dari perkembangan
fisik dan perkembangan psikisnya. Sehingga
remaja dengan body dissatisfaction yang sedang
tidak mencintai dirinya sendiri sangat
membutuhkan dukungan, terutama dari orang-
orang terdekat untuk menumbuhkan perasaan
percaya diri, pantas, worth it, dihargai dan tidak
diasingkan dari pergaulan sosial.
2. Keberfungsian Sosial Sebagai Wujud
Pelaksanaan Peranan Sosial
Peranan sosial merupakan peranan yang
diharapkan dapat ditampilkan oleh orang yang
berada dalam suatu kelompok masyarakat. Bagi

43
remaja dengan body dissatisfaction yang rasa
percaya dirinya sangat menurun, tentu terdapat
masalah sehingga mereka tidak dapat memenuhi
peranan sebagaimana yang diharapkan
lingkungan sosialnya.
3. Keberfungsian Sosial Sebagai Wujud
Kemampuan Menghadapi Goncangan dan
Tekanan
Dalam dinamika kehidupan manusia,
dapat dipastikan bahwa setiap individu pernah
mengalami goncangan dan tekanan akibat
permasalahan yang menimpanya. Kesuksesan
seseorang mengatasi hal tersebut mengandung
makna kesuksesan pula dalam perjalanan
hidupnya. Akan tetapi, bagi sebagian kelompok
terdapat persoalan yang menunjukkan adanya
keterbatasan dalam mengatasi permasalahan
yang dihadapinya. Remaja dengan body
dissatisfaction tentunya mendapatkan tekanan
dalam hidupnya, remaja yang tidak percaya diri
akan sulit dalam menjalankan aktivitas sehari-
hari. Remaja yang dianggap tidak sesuai dengan
standart kecantikan dimasyarakat akan sulit
dalam menjalani kehidupan, tidak semudah
remaja yang dianggap sesuai dengan standart
kecantikan. Remaja yang dianggap tidak sesuai
dengan standart kecantikan tidak jarang akan di

44
bully atau dijauhkan dari lingkungan sosial, serta
diperlakukan tidak sama seperti remaja yang
dianggap memenuhi standart kecantikan. Ketika
remaja mendapatkan tekanan dalam
kehidupannya maka rasa body dissatisfaction
pada remaja akan semakin tumbuh dan sulit
hilang.
Agar goncangan dan tekanan traumatis
yang dialami remaja dengan body dissatisfaction
membutuhkan upaya pemulihan yang tidak
mudah. Menurut Kubler-Ross ada lima tahapan
pemulihan diri dari trauma, yaitu:
A. Tahap penyangkalan (subyek merasa
dirinya tidak worth it)
B. Tahap kemarahan (subyek mengalami
perasaan marah dan sedih karena
menganggap dirinya tidak sesuai dengan
standart dimasyarakat)
C. Tahap bargaining (subyek melakukan hal
yang kurang rasional agar dirinya masuk
kedalam standart dimasyarakat)
D. Tahap depresi (subyek kehilangan gairah
hidup, merasa sedih dan kerapkali tidak
bernafsu makan)
E. Tahap penerimaan (subyek menerima
dirinya dan mulai mencintai dirinya sendiri
karena menyadari bahwa dirinya worth it)

45
Tahapan pemulihan pada setiap remaja
berbeda-beda, sebab pemulihan merupakan
suatu dinamika yang tidak kaku. Begitupun
dengan waktu yang dibutuhkan untuk pulih tidak
selalu sama pada setiap korban. Mereka yang
telah percaya diri tidak menutup kemungkinan
akan merasakan rendah diri kembali. Ketika
remaja telah mencintai dirinya sendiri, ia akan
menyadari bahwa gejala-gejala traumatis
tersebut berkurang, tidak separah seperti di awal.
Remaja mulai dapat menghayati keberdayaan
dan termotivasi melakukan langkah-langkah
positif dalam kehidupannya. Apabila beberapa
hal tersebut telah teridentifikasi pada remaja,
maka individu tersebut secara berangsur- angsur
akan kembali berfungsi sosial.

F. Dinamika Hubungan
Body dissatisfaction adalah variabel psikologis
yang merupakan perkembangan dari sebuah konsep body
image. Secara umum body dissatifaction dapat
diartikansebagai pandangan negatif seseorang terhadap
tubuhya yang disebabkan karena perbedaan pikiran dan
perasaan terkait citra tubuh ideal dengan keadaan tubuh
yang sebenarnya. Sebagai variabel psikologis, body

46
dissatisfaction diduga dapat memberikan dampak negatif
yang tidak bisa di sepelekan, dampak dari body
dissatisfaction itu sendiri beragam seperti dampak
kesehatan psikologis yang terdiri dari gejala depresi dan
menurunnya harga diri, selain itu, kesehatan fisik seperti
gejala gangguan makan, gangguan makan klinis, pola
makan yang tidak teratur termasuk diet, pengontrolan
berat badan yang tidak sehat hingga gejala bulimia
nervosa (Bucchianeri & Sztainer, 2014).

Dengan adanya hal-hal yang dipaparkan diatas


mendorong peneliti untuk mencari tahu variabel-variabel
yang berpengaruh atau menjadi faktor pendorong body
dissatifaction. Seseorang cenderung lebih sering
menggunakan media sosial dibandingkan dengan
komunikasi online, game online serta belanja online
(APJII, 2020). Media sosial memang beragam tetapi
Instagram termasuk ke dalam salah satu aplikasi yang
paling banyak digunakan terutama pada kalangan remaja.
Sebagai media yang praktis, mudah untuk dipahami
karena menggunakan konsep visual yang membuat
penggunanya merasakan kesenangan tersendiri saat
menggunakannya. Data statistik terbaru mengungkapkan
bahwa penggunaan aplikasi Instagram terdapat pada
kelompok usia remaja yaitu 49% (Napoleon Cat, 2020).

47
Instagram memberikan layanan untuk mengambil
foto atau video, menambahkan filter atau mengedit foto,
serta mengunggahnya (Dan, 2010). Selain itu, seseorang
dapat memberikan komentar dan memberikan tanda suka
pada postingan yang diunggah (Kaplan & Haenlein,
2014). Terdapat beberapa fenomena yang viral atau
terkenal pada akses Instagram di kalangan remaja, salah
satunya adalah selebgram (selebritis instagram).
Kebanyakan selebgram mengunggah foto atau video yang
menunjukkan figur tubuh yang ideal sehingga adanya
istilah‘body goals’ yang membuat para pengguna
instagram merasakan harus mempunyai bentuk tubuh
serupa dengan target agar disebut sebagai ‘body goals’.
Selanjutnya, selebgram juga memanfaatkan media sosial
instagramnya menjadi media iklan. Menurut teori, pada
tahap remaja seseorang akan mengalami masa pubertas
dan kematangan seksual yang akan menimbulkan
perubahan fisik yang sangat signifikan, tentunya hal
tersebut akan berpengaruh dengan cara seorang remaja
dalam menilai tubuhnya (Berk, 2012). Menurut Monks
(2001) usia remaja awal (12-15 tahun) dan usia remaja
pertengahan (15-18 tahun) merupakan tahap
perkembangan biologis yang sangat signifikan dan pada
tahap itu juga remaja sangat memperhatikan penampilan
fisiknya dan cenderung membandingkannya dengan
teman seusianya.

48
Pada masa ini remaja sangat memperhatikan
bentuk tubuhnya dan ini berkaitan dengan body image
(citra tubuh). Rata-rata dari remaja pertengahan mereka
adalah pengguna aktif media sosial Instagram, tentunya
hal ini sangat relevan untuk melakukan penelitian yang
berkaitan dengan intensitas penggunaan media sosial
instagram dengan body dissatifaction. Intensitas
penggunaan media sosial Instagram adalah tingkat
kuantitas waktu dalam melakukan suatu kegiatan tertentu
dalam waktu yang tertentu pula menunjukkan durasi yaitu
seberapa lama waktu yang dihabiskan individu
menggunakan media sosial instagram dan frekuensi yaitu
seringnya atau banyaknya pengulangan perilaku dalam
menggunakan media sosial (Horrigan, 2000). Selain itu,
apabila remaja dengan kepercayaan diri yang kurang terus
berlanjut akan trejadi disfungsi sosial, karna remaja yang
rendah diri cenderung akan sulit dalam menjalani
kehidupan sehari-hari. Remaja yang tidak sesuai dengan
standart dimasyarakat juga akan mengalami perlakuan
berbeda. Hal ini yang membuat remaja memiliki rasa
rendah diri yang tinggi. Mengacu pada paparan diatas
maka peneliti ingin melihat bagaimana intensitas
penggunaan media sosial Instagram apabila dihubungkan
dengan body dissatisfaction pada remaja pertengahan.

49
G. Kerangka Berfikir
Tingkat penggunaan media Tingkat penggunaan
sosial instagram tinggi. media sosial instagram
rendah.
Ditinjau dari durasi: individu Ditinjau dari durasi: individu
sering menggunakan media jarang menggunakan media
sosial instagram. sosial instagram.

 Sering terpapar  Kurang terpapar


dengan kriteria tubuh dengan kriteria tubuh
yang secara sosial yang secara sosial
dianggap ideal. dianggap ideal.
 Terdorong untuk  Tidak Terdorong
melakukan untuk melakukan
perbandingan tubuh. perbandingan tubuh.
 Fokus terhadap  Kurang Fokus
kekurangan tubuh terhadap kekurangan
 tubuh

 Individu memiliki  Individu kurang memiliki


persepsi/pandangan negatif persepsi/pandangan negatif
terkait dengan bentuk terkait dengan bentuk tubuhnya
tubuhnya  individu cenderung tidak untuk
 Kecenderungan individu membandingan tubuhnya dengan
untuk membandingan tubuh orang lain meningkat
tubuhnya dengan tubuh  Individu tidak berfikir/bersikap
orang lain meningkat terkait dengan perubahan bentuk
 Individu berfikir/bersikap tubuhnya.
terkait dengan perubahan  Individu kurang merasakan
bentuk tubuhnya. perubahan yang drastis terhadap
 Individu merasakan persepsi tubuh sehingga merasa
A. Hipotesis
perubahan yang drastis buruk dihadapan orang lain
terhadap persepsi tubuh
sehingga merasa buruk
dihadapan orang lain Body dissastisfactionrendah
50
Body dissastisfaction tinggi
Hipotesa peneliti adalah terdapat hubugan positif antara
intensitas media sosial instagram dengan Body
dissatisfaction pada remaja pertengahan.
Instagram termasuk ke dalam salah satu aplikasi
yang paling banyak digunakan terutama pada kalangan
remaja. Sebagai media yang praktis, mudah untuk
dipahami karena menggunakan konsep visual yang
membuat penggunanya merasakan kesenangan tersendiri
saat menggunakannya. Terdapat beberapa fenomena yang
viral atau terkenal pada akses Instagram di kalangan
remaja, salah satunya adalah selebgram (selebritis
instagram). Kebanyakan selebgram mengunggah foto atau
video yang menunjukkan figur tubuh yang ideal sehingga
adanya istilah‘body goals’ yang membuat para pengguna
instagram merasakan harus mempunyai bentuk tubuh
serupa dengan target agar disebut sebagai ‘body goals’.
Selanjutnya, selebgram juga memanfaatkan media
sosial instagramnya menjadi media iklan. Pada masa ini
remaja sangat memperhatikan bentuk tubuhnya dan ini
berkaitan dengan body image (citra tubuh). Rata-rata dari
remaja pertengahan mereka adalah pengguna aktif media
sosial Instagram, tentunya hal ini sangat relevan untuk
melakukan penelitian yang berkaitan dengan intensitas
penggunaan media sosial instagram dengan body
dissatifaction. Dan ketika remaja mempunyai rasa rendah
diri, tidak menutup kemungkinan remaja tersebut tidak
bisa menjalankan keberfungsian sosialnya di masyarakat.

51
BAB III
METODE PENELITIAN

Pengertian metode penelitian menurut Sugiyono


adalah cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan
dapat di deskripsikan, dibuktikan, dikembangkan dan
ditemukan pengetahuan, teori, untuk memahami,
memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam
kehidupan manusia (Sugiyono, 2012). Mengenai metode
penelitian yang terbagi menjadi populasi dan sampel,
tempat dan waktu penelitian, sumber data, instrumen
penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik
pengolahan data.

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian


Penlitian ini menggunakan metode penelitian
kuantitatif. penelitian kuantitatif yakni pendekatan
penelitian yang banyak menggunakan angka-angka, mulai
dari mengumpulkan data, penafsiran terhadap data yang
diperoleh, serta pemaparan hasilnya, Arikunto (2006, 12).
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif
korelasional artinya adalah peneliti menguji teori yang
digunakan secara obyektif dengan meneliti hubungan
antar beberapa variabel. Dimana penelitian korelasional
bertujuan untuk mengetahui kekuatan dan arah hubungan

52
yang ada antara variabel-variabel (Azwar, 2012). Metode
ini digunakan peneliti karena ingin melihat apakah ada
hubungan antara variabel intensitas penggunaan media
sosial instagram dengan body dissatisfaction pada remaja.

B. Populasi dan Sampel


1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian merupakan wilayah
yang ingin diteliti oleh peneliti. Seperti menurut
Sugiyono (2011 : 80) “Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudia
ditarik kesimpulannya.” Populasi yang dimaksud oleh
peneliti adalahremaja perempuan dan remaja laki-laki
yang berada pada tahap remaja pertengahan yaitu
pada usia 15-17 tahun dan menggunakan media sosial
Instagram dan sedang duduk dibangku sekolah SMA
sebagai subjek penelitian. Kriteria subjek dipilih
karena pada tahap remaja pertengahan terdapat
perubahan fisik yang signifikan serta remaja tentunya
akan lebih memperhatikan perubahan tersebut, selain
itu remaja memiliki kecenderungan untuk melakukan
perbandingan sosial ketika mengevaluasi dirinya
(Monks, Knoers, & Haditono, 2001). Alasan
pendukung lainnya dikarenakan mayoritas usia

53
pengguna media sosial Instagram berada pada
kelompok usia remaja.

2. Sampel Penelitian
Sampel merupakan bagian dari populasi yang
ingin diteliti oleh peneliti. Menurut Sugiyono (2011 :
81) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.”
Maka dari itu itu sampel yang diambil haruslah
bersifat representative (mewakili) populasinya.
Dalam pengambilan sampel tersebut teknik yang
digunakan adalah teknik convenience sampling atau
bisa disebut juga accidental sampling. Teknik
convenience sampling adalah teknik pemilihan
sampel subjek berdasarkan kemudahan dan
ketersediaan sampel yang didapat (Creswell, 2013).
Jumlah populasi dalam penelitian ini belum dapat
diketahui secara pasti sehingga peneliti menggunakan
pendekatan oleh Isac Michel. Pendekatan ini dapat
digunakan apabila ingin menentukan ukuran sampel
dari populasi yang jumlahnya tidak diketahui
(Arikunto, 2016),
yakni:
z 2 . p. q
n=
e2
Keterangan:
n = Sampel

54
z = Tingkat signifikansi dari distribusi normal
(95%=1.96)
p = Proporsi populasi (0.85)
q = 1-p (1-0.85 = 0.15)
e = Perkiraan tingkat kesalahan (5%)
Jadi besarnya sampel yang digunakan adalah:
1.962 . 0.85.0.15
n= = 196
0.052
Berdasarkan perhitungan rumus di atas, diperoleh
bahwa jumlah sampel untuk penelitian ini adalah
minimal 196 subjek.

C. Tempat dan Waktu Penelitian


a. Tempat Penelitian
DKI Jakarta, Indonesia.

b. Waktu Penelitian
Waktu penelitian atau kegiatannya kurang
lebih selama 6 bulan terhitung dari bulan Oktober
2021 sampai dengan bulan Maret 2022.

D. Sumber Data
a. Data Primer
Pengertian data primer Menurut Sugiyono
(2016: 225) adalah sumber data yang secara
langsung memberikan data kepada pengumpul
data yaitu peneliti. Sumber data primer

55
didapatkan melalui kegiatan penyebaran angket
atau kuisioner dan pengamatan langsung di
lapangan. Data primer merupakan data yang
didapatkan secara langsung pada saat penelitian.
Seperti data atau informasi yang diperoleh
melalui penyebaran angket.

b. Data Sukender
Data sekunder merupakan data yang
didapatkan atau dikumpulkan oleh orang yang
melakukan penelitian dari sumber yang tersedia.
Data sekunder akan digunakan untuk mendukung
informasi utama yang telah didapatkan yaitu
informasi yang diperoleh dari bahan pustaka,
literatur, penelitian sebelumnya, dan buku. dan
masih banyak lagi (Husen, 2002).

E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional


1. Variabel Penelitian
Sesuai dengan hipotesis yang diajukan,
dengan memahami topik pembahasan yang
diteliti maka variabel yang ada didalam
penelitian ini adalah:

56
 Variabel bebas (Independent Variabel)
dengan simbol X Intensitas akses
media sosial instagram
 Variabel terikat atau (Dependent
Variabel) dengan simbol Y adalah
Body dissastisfaction (ketidakpuasan
tubuh)

2. Definisi Operasional
Definisi operasional pada variabel
penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau
bisa dikatakan nilai dari suatu kegiatan yang
memiliki variasi tertentu yang telah
ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian dibuat kesimpulannya (Sugiyono,
2015)

a. Body Dissastisfaction
Body Dissatisfaction merupakan rasa tidak
puas terhadap bentuk tubuh atau sikap negatif
yang dirasakan seseorang karena selalu
berfikir dan berperasaan negatif atas ukuran
dan bentuk tubuh yang dimiliki oleh
seseorang.

57
Pada penelitian ini variabel body
dissatisfaction akan diukur dengan skala BSQ
dari Cooper et al. (1987) yang merupakan
skala pengukuran uni-dimensional dengan
empat subskala terdiri dari self perception of
body shape, comparative perception of body
image, attitude concerning body image
alteration, dan severe alteration in body
perception. Semakin tinggi total skor yang
didapat oleh individu dalam skala tersebut
berarti semakin tinggi body dissatisfaction
individu tersebut. Hal ini menandakan bahwa
subjek memiliki rasa tidak puas terhadap
tubuhnya. Sebaliknya, semakin rendah skor
total skor yang diperoleh, maka akan semakin
rendah pula body dissatisfaction pada individu
tersebut.

b. Intensitas Akses Media Sosial Instagram


Intensitas penggunaan media sosial
instagram berarti seberapa lama individu
tersebut dalam menggunakan instagram hal ini
dapat dilihat dari durasi waktu yaitu menit
sampai jam dan seberapa sering yaitu dilihat
dari berapa kali individu dalam menggunakan
media sosial Instagram, seperti mengunjungi
akun pengguna lain, berbagi foto atau video

58
dan memberikan komentar pada unggahan
akun pengguna lain. Aspek yang terdapat pada
skala ini diambil berdasarkan teori Horrigan
(2000) meliputi frekuensi dan durasi
penggunaannya dalam satu hari. Jumlah item
yang disebar sebanyak empat item, yaitu data
demografis pengguna media sosial dan
frekuensi dan durasi yang akan di analisis.

F. Instrument Penelitian
Suharsimi Arikunto (2002: 136)
mengungkpkan bahwa instrumen penelitian
merupakan sebuah alat atau fasilitas yang
digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data
agar penelitiannya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap dan
sistematis tentunya agar lebih mudah untuk
diolah. Pada penelitian ini instrumen yang
digunakan adalah kuisioner. Suharsimi Arikunto
mengatakan bahwa kuesioner/angket
meruapakan list pernyataan atau pertanyaan
yang diberikan kepada seseorang yang bersedia
memberikan respon sesuai dengan permintaan
peneliti. Kuesioner adalah suatu teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi kumpulan pertanyaan atau pernyataan
secara tertulis yang kemudian dijawab oleh

59
responden (Sugiyono, 2005). Kuisioner tertutup
adalah kuisioner yang digunakan pada penelitian
ini. Kuisioner tertutup (closed questionair),
merupakan angket yang pertanyaan atau
pernyataanya tidak ada kebebasan untuk
responden menjawabnya sesuai dengan pendapat
mereka (Komalasari, 2011). Responden pada
penelitian ini adalah remaja perempuan atau laki-
laki pertengahan.

Pada kuisioner dalam penelitian ini jenis


sekala yang di implementasikan adalah Skala
Likert. Skala Likert adalah sebuah skala yang
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
pandangan seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial. Untuk setiap pilihan
jawaban diberi skor, oleh karena itu responden
harus menggambarkan, mendukung pernyataan
(positif) atau tidak mendukung pernyataan
(negatif) (Sugiyono, 2019).

Tabel 1 Interpretasi skala likert

Alternatif Jawaban Skor Soal Positif Skor Soal Negatif


Sangat Setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak Setuju 2 3

60
Sangat Tidak Setuju 1 4

Tabel 2 Blueprint skala Body dissastifaction sebelum uji validitas


Dimensi Indikator Nomor Item Jumlah
Persepsi
Self
terhadap bentuk 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,
perception
tubuh dengan 11,12,13,14,15,16,1 22
of body
merasa tidak 7,18,19,20,21,22
shape
puas
Membandingkan
persepsi citra
23,27 5
tubuh dengan
Comparativ
orang lain
e perception
Merasa tidak
of body
puas dengan
image
tubuhnya sendiri 24,25,26
karena citra
tubuh orang lain
Individu
Attitude
memandang
Concerning
tubuhnya tidak 28,29,30,31,32 5
body
puas dengan
alteration
afektif
Severe Merasa tubuhnya
alteration in lebih buruk dari 34 2
body pada orang lain

61
perception Malas
beraktifitas
33 2
dengan orang
lain
Total 34

Tabel 3 Blueprint skala intensitas akses media sosial instagram


sebelum uji validitas

No Item
Dimensi Indikator Jumlah
Fav Unfav

Ketertarikan individu
terhadap aktivitas yang
1, 2 3, 4 4
sesuai dengan
minatnya.

Instagram Individu
menunjukkankonsentr
Perhatian
asi tinggi pada saat 5, 6 7 3
mengakses media
sosial instagram.

Individu menikmati
aktivitas saat
8 9, 10 3
mengakses media
social instagram.

62
Individu suka meniru
hal atau informasi
yang 11, 12 13, 14 4
terdapat di media
sosial instagram.

Individu suka
mempraktikkan hal
Penghayatan atau informasi yang 15, 16 17 3
terdapat di media
sosialinstagram.

Individu mudah
terpengaruh hal atau
informasi yang 18, 19 20 3
terdapat di media
sosial instagram

Lama waktu ketika 21,


Durasi menggunakan media 22, 25 5
sosial instagram. 23, 24

Banyaknya individu 26,


Frekuensi melakukan 27, 30 5
pengulangan perilaku. 28, 29

Total 30

Tabel 4 Blueprint skala Body dissastifaction sesudah uji validitas

Dimensi Indikator Nomor Item Jumlah

63
Persepsi
Self
terhadap bentuk 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,
perception
tubuh dengan 11,12,13,14,15,16,1 22
of body
merasa tidak 7,18,19,20,21,22
shape
puas
Membandingkan
persepsi citra
23,27 2
tubuh dengan
Comparativ
orang lain
e perception
Merasa tidak
of body
puas dengan
image
tubuhnya sendiri 24,25,26 3
karena citra
tubuh orang lain
Individu
Attitude
memandang
Concerning
tubuhnya tidak 28,29,30, 32 4
body
puas dengan
alteration
afektif
Merasa tubuhnya
lebih buruk dari 34 1
Severe
pada orang lain
alteration in
Malas
body
beraktifitas
perception
dengan orang
lain

64
Total 32

Tabel 5 Blueprint skala intensitas akses media sosial instagram


sesudah uji validitas

No Item
Dimensi Indikator Jumlah
Fav Unfav

Ketertarikan individu
terhadap aktivitas yang
2 3, 4 3
sesuai dengan
minatnya.

InstagramIndividu
menunjukkankonsentr
Perhatian
asi tinggi padasaat 5, 6 7 3
mengakses media
sosial instagram.

Individu menikmati
aktivitas saat
9, 10 2
mengakses media
social instagram.

Individu suka meniru


hal atau informasi
Penghayatan yang 11, 12 13, 14 4
terdapat di media
sosial instagram.

65
Individu suka
mempraktikkan hal
atau informasi yang 15 17 2
terdapat di media
sosialinstagram.

Individu mudah
terpengaruh hal atau
informasi yang 18, 19 20 3
terdapat di media
sosial instagram

Lama waktu ketika 21,


Durasi menggunakan media 22, 25 5
sosial instagram. 23, 24

Banyaknya individu
27,
Frekuensi melakukan 3
28, 29
pengulangan perilaku.

Total 25

Selanjutnya peneliti menguji instrumen tersebut


untuk mengetahui apakah sudah tepat atau belum
untuk melakukan pengukuran danmengukur
konsistensi instrumen penelitian, oleh karena itu,
dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas
instrumen.
1. Uji validitas

66
Validitas meruapakan uji yang
mendeskripsikan tingkat instrumen bersangkutan
yang bisa mengukur apa yang akan diukur
(Arikunto, 1995). Suatu kuisioner bisa ditetapkan
valid apabila pertanyaan pada kuisioner tersebut
mampu menjelaskan sesuatu yang dapat di ukur
pada kuisioner tersebut. (Ghozali, 2016). Kriteria
untuk pengujiannya yaitu r hitung > r tabel (uji 2
dengan sig. 0,05) maka instrument pernyataan atau
pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor
total maka ditetapkan valid, akan tetapi apabila
rhitung < r tabel maka ditetapkan tidak valid. Uji
validitas pada penelitian ini dibuat dengan
menggunakan teknik kolerasi product moment oleh
Karl Pearson. Teknik ini mengkorelasikan nilai
butir (X) dengan nilai total (Y). Rumus untuk
korelasi product moment dengan angka kasar
tercantum pada persamaan (1) di bawah ini.

𝑁Σ𝑋𝑌 − (𝛴𝑋)(𝛴𝑌)
𝑟𝑥𝑦 = … (1)
√{𝑁 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)2 } {𝑁 ∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌)2 }

(Walker, 2017)
Keterangan:
𝑟𝑥y = Koefisien korelasi antara variabel X dan
variabel Y
X = Nilai butir

67
Y = Nilai total
N = Banyaknya data responden
∑X = Jumlah total dari variabel X
∑Y = Jumlah total dari variabel Y
(∑𝑋) 2 = Kuadrat dari jumlah total dari variabel X
(∑𝑌) 2 = Kuadrat dari jumlah total dari variabel Y
∑𝑋2 = Jumlah dari kuadrat variabel X
∑ 𝑌2 = Jumlah dari kuadrat variabel Y
∑ 𝑋𝑌 = Hasil perkalian jumlah total dari variabel
X dan variabel Y

Pengambilan keputusan pada uji validitas konstruk


dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Jika r hitung > r tabel, maka butir pernyataan


valid
b. Jika r hitung < r tabel, maka butir pernyataan
tidak valid

Tabel 6 Hasil Uji Validitas Intensitas Akses Media


Sosial Instagram

Nomor Butir
R hitung R tabel Keterangan
Pernyataan
1 0.053 0.334 Dieliminasi
2 0.481 0.334 Dipertahankan
3 0.578 0.334 Dipertahankan
4 0.603 0.334 Dipertahankan
5 0.764 0.334 Dipertahankan

68
6 0.743 0.334 Dipertahankan
7 0.548 0.334 Dipertahankan
8 -0.241 0.334 Dieliminasi
9 0.736 0.334 Dipertahankan
10 0.622 0.334 Dipertahankan
11 0.698 0.334 Dipertahankan
12 0.669 0.334 Dipertahankan
13 0.534 0.334 Dipertahankan
14 0.526 0.334 Dipertahankan
15 0.660 0.334 Dipertahankan
16 0.101 0.334 Dieliminasi
17 0.648 0.334 Dipertahankan
18 0.660 0.334 Dipertahankan
19 0.694 0.334 Dipertahankan
20 0.562 0.334 Dipertahankan
21 0.439 0.334 Dipertahankan
22 0.348 0.334 Dipertahankan
23 0.444 0.334 Dipertahankan
24 0.788 0.334 Dipertahankan
25 0.488 0.334 Dipertahankan
26 0.123 0.334 Dieliminasi
27 0.442 0.334 Dipertahankan
28 0.621 0.334 Dipertahankan
29 0.583 0.334 Dipertahankan
30 0.008 0.334 Dieliminasi

Tabel 7 Hasil Uji Validitas Body dissastifaction

Nomor Butir R hitung R tabel Keterangan


Pernyataan
1 0.735 0.334 Dipertahankan
2 0.843 0.334 Dipertahankan
3 0.820 0.334 Dipertahankan
4 0.784 0.334 Dipertahankan

69
5 0.724 0.334 Dipertahankan
6 0.714 0.334 Dipertahankan
7 0.809 0.334 Dipertahankan
8 0.796 0.334 Dipertahankan
9 0.745 0.334 Dipertahankan
10 0.852 0.334 Dipertahankan
11 0.700 0.334 Dipertahankan
12 0.766 0.334 Dipertahankan
13 0.782 0.334 Dipertahankan
14 0.858 0.334 Dipertahankan
15 0.832 0.334 Dipertahankan
16 0.503 0.334 Dipertahankan
17 0.794 0.334 Dipertahankan
18 0.857 0.334 Dipertahankan
19 0.852 0.334 Dipertahankan
20 0.795 0.334 Dipertahankan
21 0.748 0.334 Dipertahankan
22 0.701 0.334 Dipertahankan
23 0.725 0.334 Dipertahankan
24 0.797 0.334 Dipertahankan
25 0.592 0.334 Dipertahankan
26 0.763 0.334 Dipertahankan
27 0.660 0.334 Dipertahankan
28 0.703 0.334 Dipertahankan
29 0.574 0.334 Dipertahankan
30 0.397 0.334 Dipertahankan
31 0.279 0.334 Dieliminasi
32 0.399 0.334 Dipertahankan
33 0.110 0.334 Dieliminasi
34 0.509 0.334 Dipertahankan

Berdasarkan tabel hasil uji validitas diatas yang


telah di laksanakan atau di kerjakan oleh responden
dengan taraf signifikan sebesar 5% maka didapatkan T

70
tabel sebesar 0.334. sehingga hasil yang kita dapatkan dari
uji validitas pada variabel Intensitas akses media sosial
instagram terdapat 5 butir pertanyaan yang dieliminasi
dari 30 pertanyaan. Sedangkan pada variabel body
dissastifaction terdapat 2 pertaanyaan yang dieliminasi
dari 34 pertanyaan.

2. Uji realibitas
Uji reliabilitas yaitu uji yang menjelaskan hasil
pengukuran dengan menggunakan objek yang sama, akan
memperoleh data yang sama (Sugiyono, 2017). Suatu alat
pengukur ditetapkan realiable apabila dalam mengukur suatu
gejala pada waktu yang tidak sama konsisten menunjukkan
hasil yang sama. Jadi alat yang realiable secara konsisten
menghasilakan ukuran yang tidak berbeda. Reabilitas
merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur bisa digunakan atau dapat diandalkan. Apabila
sebuah alat pengukur digunakan dua kali untuk mengukur
gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif
sama atau dapat dikatakan konsisten, maka alat pengukur
tersebut reliable. Dapat dikatakan reabilitas menjelaskan
konsistensi suatu alat pegukur di dalam mengukur suatu
gejala yang sama. Semakin kecil kesalahan pengukuran,
maka reliable alat pengukur. Sebaliknya makin besar
kesalahan pengukuran makin tidak reliable alat pengukur
tersebut. Adapun kategori tingkat koefisien reliabilitas dapat
dilihat pada tabel 3.4 di bawah ini.

71
𝑛 ∑ 𝜎𝑏2
𝑟11 = 𝑛 𝑥 {1 − 2 } … (2)
(𝑛 − 1) 𝜎𝑡

(Ritter, 2010)

Keterangan:
r11 = Koefisien reliabilitas
n = Banyaknya butir dalam instrumen
∑ 𝜎𝑏2 = Jumlah varians nilai tiap butir
𝜎𝑡2 = Varians total/standart deviasi kuadrat total

Tabel 8 Kategori Tingkat Koefisien Reliabilitas

Hasil Perhitungan r11 Tingkat Koefisien


Reliabilitas
0,8< r1≤1,0 Sangat Tinggi
0,6< r1≤0,8 Tinggi
0,4< r1≤0,6 Cukup
0,2< r1≤0,4 Rendah
0,0< r1≤0,2 Sangat Rendah
(Sumber: Sugiyono, 2015)

Tabel 9 Hasil Uji Reabilitas Intensitas Akses Media


Sosial Instagram

Cronbach’s N of
Alpha Item
0.892 30
Berdasarkan hasil tersebut maka dapat diketahui
nilai Cronbach’s Alpha untuk variabel Intensitas Akses

72
Media Sosial Instagram adalah 0.892 artinya variabel
konstruknya reliabel atau baik.
Selanjutnya hasil uji reliabilitas variabel Body
dissastifaction diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 10 Hasil Uji Reabilitas Body dissastifaction


Cronbach’s N of
Alpha Item
0.970 34

Berdasarkan tabel 10 yaitu hasil uji reabilitas


dapat diketahui nilai Cronbach’s Alpha pada variabel
Body Dissastifaction adalah 0.970artinya variabel
konstruknya reliabel atau baik.

Dari kedua tabel diatas dapat diketahui bahwa variabel


Intensitas akses media sosial instagram mendapatkan hasil
0.892 dan variabel Body Dissastifaction adalah 0.970
dimana masing-masing nilai ≥ 0.6. maka kedua variabel
diatas reliabel.

F. Teknik Pengumpulan Data


a. Kuisioner
Suharsimi Arikunto mengungkapkan
bahwa kuesioner/angket meruapakan
sekumpulan pernyataan atau pertanyaan yang
diberikan kepada beberapa orang yang bersedia
memberikan respon sesuai dengan permintaan

73
peneliti. Kuesioner adalah teknik mencari data
yang dilakukan dengan cara memberikan
sekelompok pertanyaan atau pernyataan secara
tertulis untuk dijawab oleh responden (Sugiyono,
2005). Kuisioner tertutup menjadi kuisioner yang
digunakan pada penelitian iniKuisioner tertutup
(closed questionair), merupakan suatu angket
yang pertanyaan atau pernyaannya tidak ada
kebebasan untuk responden menjawab sesuai
dengan pendapat mereka (Komalasari, 2011).
Responden pada penelitian ini adalah remaja
laki-laki dan perempuan pertengahan.

Pada kuisioner dalam penelitian ini jenis


sekala yang di implementasikan adalah Skala
Likert. Skala Likert adalah sebuah skala yang
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
pandangan seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial. Untuk setiap pilihan
jawaban diberi skor, oleh karena itu responden
harus menggambarkan, mendukung pernyataan
(positif) atau tidak mendukung pernyataan
(negatif) (Sugiyono, 2019).

74
G. Teknik Pengolahan Data
Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis
statistik deskriptif. Statistik deskriptif berfungsi untuk
menyusun, mengolah, dan menganalisis data
sehingga mendapatkan penejlasan yang teratur dan
praktis. Data yang didapatkan pada tahap
pengumpulan data menggunakan software SPSS
(Statistical Package for Social Science) for Windows
versi 20.0. Menurut (Sutabri, 2013) pengolahan data
merupakan manifulasi dari data kedalam bentuk yang
bermanfaat dan lebih berfungsi, seperti suatu
informasi yang dapat digunakan oleh orang-orang
yang memerlukan. Pengelolaan data tersebut
memiliki tujuan supaya data lebih tampak sederhana,
sehingga semua data yang telah didapatkan dan
dalam penyajiannya sudah tersusun dengan
terstruktur dan selanjutnya data tersebut di analisis.

H. Teknik Analisis Data


1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan guna untuk menetapkan
data yang ada berdistribusi normal dan diperoleh dari
populasi normal atau tidak. Uji normalitas dalam
penelitian ini akan menggunakan analisis
Kolmogorov Smirnov dikarenakan jumlah subjek
penelitian lebih dari 50 orang. Data yang dikatakan

75
terdistribusi normal jika Sig lebih besar dari 0,05
(p>0,05) sebaliknya jika Sig. kurang dari 0,05
(p<0,05), maka data dikatakan tidak terdistribusi
normal.

2. Uji Regresi Linear Sederhana


Analisis regresi linear sederhana ini
berfungsi untuk melihat seberapa jauh pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen.
Regresi berguna untuk mengukur seberapa
besarnya pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat dan menaksir variabel terikat
dengan menggunakan variabel bebas. Regresi
linear sederhana adalah regresi yang digunakan
untuk analisis regresi pada penelitian ini.
Persamaan regresi sederhana dengan satu
predictor menurut Sugiyono (2016: 188)
dirumuskan sebagai berikut:

Y’ = A + bX

Keterangan:
Y = Nilai yang diprediksikan
a = Konstanta atau bila harga
X=0

76
b = Koefisien regresi
X = Nilai variable independent

3. Uji Koefisien Determinasi


Uji koefisien determinasi (R²) menurut
Ghozali (2013;97) intinya adalah mengukur
seberapa jauh model mampu menerangkan
variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R²
yang kecil memiliki arti kemampuan variabel-
variabel independen dalam mengambarkan
variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai
yang mendekati satu memiliki arti variabel-
variabel independen memberikan varian pada
seluruh informasi yang diperlukan untuk
menaksir variasi variabel dependen. Pada
umumnya koefisien determinasi pada data silang
(crossection) variabel rendah dikarenakan
terdapat variasi yang besar antara masing-masing
pengamatan, disisi lain untuk data runtun waktu
(time series) seringnya memiliki nilai koefisien
determinasi yang tinggi.

Yang mendasari kelemahan penggunaan


koefisien determinasi yaitu bias terhadap jumlah
variabel independen yang dimasukkan kedalam

77
model. Setiap dimasukkan satu variabel
independen, maka R² tentu meningkat tidak
peduli apakah variabel tersebut berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel dependen.
Maka dari itu banyak peneliti menyarankan
untuk menggunakan nilai Adjusted R² dalam
mngevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak
seperti R², nilai Adjusted R² bisa naik atau turun
apabila satu variabel independen dimasukkan
kedalam model.

4. Uji koefisien korelasi


Uji koefisien korelasi berfungsi untuk
mengukur seberapa besar hubungan linier
variabel bebas yang diteliti terhadap variabel
terikat. Untuk mendapatkan hasilnya maka akan
dilakukan interpretasi nilai yang diperoleh dari
uji koefisien korelasi yang penentuannya
berdasarkan jika sig > 0.05 maka Ho diterima
atau tidak berkorelasi, dan jika sig < 0.05 Ho
ditolak tau berkorelasi.

5. Uji hipotesis
a. Uji T
Uji Parsial (Uji t) termasuk uji hipotesis
yang digunakan pada penelitian ini. Ghozali

78
(2018; 88) Uji t berfungsi guna menguji
pengaruh masing-masing 79 variabel independen
yang digunakan pada penelitian ini terhadap
variabel dependen secara parsial. Sugiyono
(2018; 223) berpendapat bahwa Uji t adalah
jawaban sementara terhadap rumusan masalah,
yaitu yang menanyakan hubungan antara dua
variabel atau lebih. Rancangan pengujian
hipotesis berguna untuk melihat korelasi dari
kedua 79 variabel yang diteliti.
Kriteria pengambilan keputusannya yaitu:
 HO diterima bila thitung ≤ t tabel dan
nilai signifikan t > 0.05.
 HO ditolak bila thitung > t tabel dan nilai
signifikan t < 0.05 (Sugiyono, 2007).

b. Uji F
Uji F digunakan agar dapat mengetahui
pengaruh variabel independen (bebas) secara
bersama-sama berpengaruh terhadap variabel
dependen (terikat) (Ferdinan, 2013;142).
Kriteria pengambilan keputusannya yaitu:
 Ho diterima bila F hitung ≤ F tabel dan
nilai signifikan F > 0.05.
 Ho ditolak bila Fhitung > F tabel dan nilai
signifikan F < 0.05.

79
BAB IV
TEMUAN HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN

A. TEMUAN HASIL PENELITIAN


Setelah melakukan penelitian dengan metode kuantitatif,
sesuai dengan data primer yang didapatkan melalui
kuesioner dari responden yang menjadi sampel penelitian
oleh karena itu, pada bab ini peneliti akan mengkaji hasil
penelitian melalui uji normalitas, uji regresi linear
sederhana, uji koefisien dterminasi, uji koefisien korelasi,
uji f, dan uji t. Serta peneliti akan melakukan analisis profil
responden yang akan di bagi menjadi tiga kategori
diantaranya berdasarkan usia, jenis kelamin, dan kelas.

A. Gambaran Umum Subjek Penelitian


Gambaran umum atau karakteristik responden pada
penelitian ini akan dibahas melalui tiga kategori yaitu
berdasarkan usia, jenis kelamin dan kelas yang akan
dijelaskan melalui gambar dibawah ini :

a) Data Responden Berdasarkan Usia


Berikut ini merupakan tabel yang menujukkan
data karakteristik responden berdasarkan usia:

80
Tabel 11 Karakteristik Responden Berdasarkan
Usia

Usia Jumlah Persentase


15 Tahun 26 13%
16 Tahun 77 38%
17 tahun 100 49%
Total 203 100%

Berdasarkan tabel 11 data responden pada


penelitian ini di dominasi oleh usia 17 tahun
yaitu sebanyak 100 orang atau 49%, 16 tahun
sebanyak 77 orang atau 38% dan 15 tahun
sebanyak 26 orang atau 13%.

b) Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


Tabel 12 Karakteristik Responden Berdasarkan
Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Perempuan 166 82%
Laki-laki 37 18%
Total 203 100%

Berdasarkan tabel 12 data responden


menjukkan lebih banyak perempuan dengan
jumlah 166 atau 82% sedangkan Laki-laki
sebanyak 37 atau 18%.

c) Data Responden Berdasarkan Kelas di SMA

81
Tabel 13 Karakteristik Responden Berdasarkan
Kelas di SMA
Kelas Jumlah Persentase
X 50 25%
XI 68 33%
XII 85 42%
Total 203 100%

Berdasarkan tabel 13 data responden pada


penelitian ini didominasi oleh kelas XII yaitu
sebanyak 85 orang atau 42%, kelas XI
sebanyak 68 orang atau 33% dan kelas X
sebanyak 50 orang atau 25%.

B. Uji Asumsi
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan guna untuk menetapkan
data yang ada berdistribusi normal dan diperoleh dari
populasi normal atau tidak. Uji normalitas dalam
penelitian ini akan menggunakan analisis Kolmogorov
Smirnov dikarenakan jumlah subjek penelitian lebih dari
50 orang. Data yang dikatakan terdistribusi normal jika
Sig. lebih besar dari 0,05 (p > 0,05) sebaliknya jika Sig.
kurang dari 0,05 (p < 0,05), maka data dikatakan tidak
terdistribusi normal.

82
Tabel 14 Hasil Uji Normalitas

Variabel Nilai Sig. Keterangan


Intensitas akses media
sosial Instagram dengan 0,086 Normal
Body Dissatisfaction

2. Uji Regresi Linear Sederhana


Uji regresi linear sederhana ini bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar hubungan intesitas akses
media sosial instagram dengan body dissatisfaction
pada remaja pertengahan, oleh karena itu peneliti
akan menyajikan hasil uji regresi linear sederhana
melalui tabel berikut ini:

Tabel 15 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana


Coefficientsa

Unstandartdiz
Standartdized
ed
Coefficients
Model Coefficients T Sig.
Std.
B Beta
Error

14,20
(Constant) 10,149 1,400 ,163
1 5

instagram 1,086 ,150 ,455 7,235 ,000

a. Dependent Variabel: body dissatisfaction

83
Menurut tabel diatas dapat diketahui nilai a
sebesar 14,205, sedangkan nilai b/koefisien regresi
sebesar 1,086, sehingga persamaan regresinya dapat
ditulis:

Y = a + Bx

Y = 14,205 + 1,086X

Koefisien regresi X sebesar 1,086 menyatakan


bahwa setiap penambahan 1% nilai instagram, maka
nila body dissatisfaction bertambah sebesar 1,086.
Koefisien regresi tersebut bernilai positif maka dapat
dikatakan bahwa arah hubungan variabel X dengan
Y adalah positif.

Berdasarkan nilai signifikasi dari tabel coefficients


diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,000 < 0,05
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
Instagram (X) memiliki hubungan dengan variabel
body dissatisfaction (Y). Selanjutnya, berdasarkan
nilai t diketahui nilai thitung sebesar 7,235 > t tabel
1,9718, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
Instagram (X) memiliki hubungan dengan variabel
Body dissatisfaction (Y)

3. Uji Koefisien Determinasi


Uji koefisien determinasi yang dilakukan peneliti
ini bertujuan untuk mengukur seberapa besar

84
pengaruh variabel bebas yaitu Intensitas akses media
sosial Instagram (X) dengan variabel terikat yaitu
body dissastifaction (Y). dalam SPSS koefisien
determinasi terletak pada model summary dan tertulis
R Square. Nilai R Square dikatakan baik apabila
diatas 0.5 karena nilai R Square berskala 0-1.

Tabel 16 Hasil Uji Koefisien Determinasi


Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square
Square Estimate
1 ,455a ,207 ,203 20,575
a. Predictors: (Constant), instagram
b. Dependent Variabel: body

Berdasarkan tabel hasil uji


koefisien determinasi di atas menunjukan
bahwa secara bersamaan terdapat
hubungan korelasi yang kuat dengan nilai
0.455 dengan nilai R Square sebesar
0.207 yang artinya hubungan intensitas
akses media sosial instagram (X), dengan
body dissastifaction (Y)sebesar0.207
hasil ini signifikan karena α > 0.05.
Sehingga kesimpulannya adalah 20.7%
terdapat hubungan antara intensitas akses
media sosial instagram dengan body
dissastifaction pada remaja awal.
Sedangkan sisanya berhubungan oleh

85
variabel lain diluar penelitian ini.

4. Hasil Uji Koefisien Korelasi


Uji koefisien korelasi digunakan untuk mengukur
seberapa besar hubungan linier variabel bebas yang di
teliti terhadap variabel terikat. Untuk mendapatkan
hasilnya maka akan dilakukan interpretasi nilai yang
diperoleh dari uji koefisien korelasi yang
penentuannya berdasarkan jika sig > 0.05 maka Ho
diterima atau tidak berkorelasi, dan jika sig < 0.05 Ho
ditolak tau berkorelasi.

Tabel 17 Hasil Uji Koefisien Korelasi


Correlations
Instagram body dissastifaction
Pearson Correlation 1 ,455**
Instagram Sig. (2-tailed) ,000
N 203 203
Pearson Correlation ,455** 1
body dissastifaction Sig. (2-tailed) ,000
N 203 203
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Nilai signifikansi hubungan Body Dissastifaction


(Y) dengan Intensitas Akses Media Sosial Instagram
(X) adalah 0.000 < 0.05 yang artinya nilai lebih kecil
dari 0.05, maka terdapat hubungan antara Body
Dissastifactiondengan Intensitas Akses Media Sosial
Instagram. Dan nilai correlation sebesar 0.455 maka

86
dapat dikatakan bahwa tingkat hubungan dalam
korelasi sedang dan nilai yang positif.
Kesimpulannya adalah Body Dissastifaction memiliki
hubungan yang positif dengan Intensitas Akses Media
Sosial Instagram.

5. Hasil Uji T
Uji t berfungsi guna menguji pengaruh masing-
masing variabel independen yang digunakan pada
penelitian ini terhadap variabel dependen secara
parsial. Kriteria pengambilan keputusannya yaitu:
⮚ HO diterima bila thitung ≤ ttabel dan nilai
signifikan t > 0.05.
⮚ HO ditolak bila thitung > ttabel dan nilai
signifikan t < 0.05.

Tabel 18 Hasil Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji t)


Coefficientsa
Standartdi
Unstandartdized zed
Model Coefficients Coefficient T Sig.
s
B Std. Error Beta
(Constant) 14,205 10,149 1,400 ,163
1
Instagram 1,086 ,150 ,455 7,235 ,000
a. Dependent Variabel: body dissastifaction

Rumus tabel = t (a/2; n-k-1)

= t (0.05/2; 32-2-1)

87
= (0.025; 29)

= 2.0452/2.045

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa:


Variabel instagram(X) dengan body dissatisfaction (Y)
memperoleh nilai t hitung 7,235 > 1,9718 dan nilai
signifikansi sebesar 0.000 < 0.05 maka dapat di artikan
bahwa variabel instagram (X) memiliki hubungan secara
signifikan terhadap body dissatisfaction (Y).

6. Hasil Uji f
Uji F digunakan agar dapat mengetahui pengaruh
variabel independen (bebas) secara bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel dependen (terikat)
(Ferdinan,2013;142).
Kriteria pengambilan keputusannya yaitu:
 Ho diterima bila Fhitung ≤ Ftabel dan nilai
signifikan F > 0.05.
 Ho ditolak bila Fhitung > Ftabel dan nilai
signifikan F < 0.05.

Tabel 19 Hasil Uji f


ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Regression 22161,194 1 22161,194 52,349 ,000b
1 Residual 85090,422 201 423,335
Total 107251,616 202
a. Dependent Variabel: body dissastifaction

88
b. Predictors: (Constant), instagram

Rumus F tabel = f (k; n-k)

= f (2; 203-2)

= 2; 201 = 2.89

Berdasarkan tabel tersebut dapat


diketahui bahwa nilai sig. Untuk
instagram (X) secara simultan terhadap
body dissatisfaction (Y) adalah sebesar
0.000 < 0.05 dan nilai Fhitung 52,349 >
F tabel 3.16.maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat hubungan antara
instagram (X) secara simultan dengan
body dissatisfaction (Y).

C. PEMBAHASAN

Pada penelitian ini terdapat variabel X yaitu


intensitas akses media sosial instagram dan variabel Y
yaitu body dissatisfaction, penelitian ini dilaksanakan
di Jakarta. Dari hasil uji F yang dapat kita lihat diatas
dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara
intensitas akses media sosial (X) dengan body
dissatisfaction (Y) dengan nilai signifikasi sebesar
0.000 < 0.05 dan nilai Fhitung 52,349 > F tabel 3.16.
kemudian terdapat hubungan yang rendah antara
intensitas akses media sosial dengan body

89
dissatisfaction dengan nilai R Square 0.207 jadi
hubungan intensitas akses media sosial dengan body
dissatisfaction sebesar 20.7%. Sedangkan sisanya ada
pada variabel lain diluar penelitian ini.
Pada penelitian kali ini menunjukkan hasil bahwa
adanya hubungan yang rendah antara intensitas akses
media sosial instagram dengan body dissatisfaction
pada remaja madya atau remaja pertengahan. Bisa di
katakan semakin lama remaja main instagram atau
semakin tinggi intensitas akses media sosial instagram
maka akan semakin tinggi tingkat body dissatisfaction
pada remaja, namun sebaliknya apabila semakin
rendah tingkat intensitas akses media sosial instagram
maka semakin rendah tingkat body dissatisfaction
pada remaja pertengahan.
Seperti yang dijelaskan oleh Rosen dan Riter
(dalam Safarina et al, 2015) Memberikan pendapatnya
tentang body dissatisfaction yaitu keterpakuan pikiran
akan penilaian yang negatif akan tampilan fisik serta
perasaan malu dengan keadaan fisiknya ketika berada
di lingkungan sosial. Namun menurut menurut
Ricciardelli dan Yager (2016) individu yang
mempunyai perasaan negatif tentang citra tubuh /
body dissatisfaction menempatkan kepentingan yang
tidak semestinya tentang penampilan, berat, ukuran,
atau bentuk tubuh yang dimiliki, menghindari situasi
sosial, individu merasa bahwa mereka sedang dinilai

90
berdasarkan penampilan yang dilihat. Media sosial
merupakan salah satu faktor terjadinya body
dissatisfaction (Grogan S. , 2017)
Media sosial instagram menjadi media sosial yang
tengah populer dikalangan remaja peretangan yang
kebanyakan berstatus sebagai pelajar SMA, pelajar
tersebut berlomba-lomba untuk mengunggah foto atau
video terbaik sesuai dengan standart kecantikan yang
berlaku dimasyarakat ke instagram. Pada menelitian
ini menunjukkan hasil bahwa sebanyak 53% atau
sebanyak 108 remaja dari 203 remaja pertengahan
menggunakan instagram termasuk kedalam kategori
tinggi atau lebih dari 3 jam sehari. Apabila dihitung
dalam hitungan perbulan dan dalam satu bulan ada 30
hari maka totalnya adalah 90 jam perbulan. Ini
termasuk kedalam golongan pengguna berat heavy
user hal ini dijelaskan oleh The Graphic,
Visualization, dan Usability Center, The Georgia
Institute of Technology (Yanica, 2014).
Berdasarkan hasil penelitian diatas, usia remaja
pertengahan yang paling dominan menjadi responden
adalah usia 17 tahun sebanyak 100 orang atau 49%.
Dapat dikatakan usia 17 tahun termasuk kedalam usia
remaja pertengahan karena menurut Monks (2001
usia 15 sampai 18 tahun adalah tahap remaja madya
atau pertengahan. Terdapat ciri khas tahapan
perkembangan remaja salah satunya adalah

91
perkembangan fisik yang signifikan. Monks
mengungkapkan bahwa percepetan penambahan
panjang terjadi pada usia 11-13 tahun dengan puncak
pertumbuhan pada usia 14 tahun atau pada remaja
awal namun pertumbuhan tersebut masih akan
berlangsung hingga 16 sampai 18 tahun. Sedikitnya
responden yang berusia 15 tahun dikarenakan terdapat
kemungkinan remaja berumur 15 tahun masih dalam
pengawasan orang tua secara intensif karena umur 15
tahun adalah masa peralihan dari remaja awal ke
remaja pertengahan.
Berdasarkan hasil penelitian diatas terdapat subjek
remaja perempuan yang lebih dominan atau yang
lebih banyak yaitu sebanyak 166 remaja atau 82%.
Sedangkan responden remaja laki-laki hanya
sebanyak 37 remaja atau 18%. Dari data tersebut
memang remaja perempuan lebih banyak menjadi
responden dalam peneitian ini dikarenakan peneliti
kesulitan mengontrol ketersedian responden remaja
laki-laki dikarenakan penelitian ini dilaksanakan
menggunakan sistem online.

BAB VI

PENUTUP

Pada bab ini peneliti akan menguraikan kesimpulan


beserta saran yang dapat peneliti berikan berdasarkan hasil
penelitian kali ini.

92
A. Kesimpulan

Setelah peneliti melakukan penelitian dan


menganalis data, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesa


penelitian diterima dan dapat disimpulkan bahwa
intensitas akses media sosial instagram memiliki
hubungan positif dengan body dissatisfatcion pada
remaja madya. Dengan demikian semakin tinggi
intensitas akses media sosial instagram yang
dilakukan oleh remaja madya maka akan semakin
tinggi pula tingkat body dissatisfaction pada remaja
tersebut. Dan sebaliknya, apabila semakin rendah
tingkat akses media sosial instagram oleh remaja
madya maka akan semakin rendah tingkat body
dissatisfaction pada remaja tersebut.
Peran pekerja sosial sangat dibutuhkan untuk
mengembalikan disfungsi sosial pada remaja dengan
menjadi motivator dan mendampingi remaja dari
tahap penyangkalan sampai tahap penerimaan.

B. Saran

Berikut adalah saran-saran yang dapat diberikan


oleh peneliti berdasarkan hasil serta proses yang telah

93
didapatkan dalam penelitian kali ini yaitu sebagai
berikut :

1. Saran metodelogis
Pengambilan data dalam penelitian ini
menggunakan google form maka memiliki
keterbatasan terutama dalam peneliti sulit untuk
mengontrol keaadaan subjek secara langsung. Peneliti
menyarankan agar peneliti selanjutnya untuk terjun
langsung kelapangan dalam membagikan kuisioner
agar hasil yang didaptkan lebih sesuai dan lebih
maksimal. Dan peneliti selanjutnya diharpakan agar
memperluas ruang lingkup penelitian dan
mengkaitkan dengan variabel lain selain intensitas
akses media sosial instagram yang tentunya berkaitan
dengan body dissatisfaction seperti faktor budaya dan
lingkungan sekitar.

2. Saran praktis

Berdasarkan hasil penelitian terdapat 53% remaja


madya yang menggunakan instagram lebih dari 3 jam
dalam sehari. Remaja diharapkan dapat membatasi
diri dalam bermain instagram atau membuat jadwal
yang lebih singkat atau kurang dari 3 jam. Selain itu
memilih konten juga sangat berpengaruh untuk

94
mengurangi rasa body dissatisfaction yang
diakibatkan karena bermain instagram. Pemilihan
konten edukasi atau konten yang dinilai positif dapat
menjadi sebuah solusi agar remaja tidak
membandingankan diri antara dirinya dengan orang
lain. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa semakin tinggi intensitas akses media sosial
instagram maka semakin tinggi tingkat body
dissatisfaction. Oleh karena itu, remaja diharapkan
mampu untuk membatasi durasi bermain instagram
serta memilih konten yang postif agar semakin tinggi
rasa mencintai diri sendiri pada remaja madya.

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Albarran, Alan B. (2013). The Social Media Industries.


Routledge

Arikunto, S. (2002). Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan


Proposal. Jakarta:Rineka Cipta.

95
Arikunto, S. (2016). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu


Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsini. (1995). Prosedur Penelitian Suatu


Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.

Arthur, S. R. & Emily S. R. (2010). Kamus


Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Atmoko Dwi, Bambang. (2012). Instagram Handbook Tips


Fotografi Ponsel. Jakarta: Media Kita hal 8

Augusty, Ferdinand. (2013). Metode Penelitian Manajemen.


Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Azwar. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka


pelajar

Berk, L. E. (2012). Development Through The Lifespan (Dari


Prenatal Sampai Masa Remaja, Transisi Menjelang
Dewasa) (Vol. 1). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Burns, R.B. (1993). Konsep Diri: Teori Pengukuran,


Perkembangan, Perilaku. Terjemahan oleh Teddy

Chaplin, J. P. (2006). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Raja


Grafindo Persada

96
Creswell, J. W. (2013). Research Design Qualitative,
Quantitative, and Mixed Method Approaches 4th edition. SAGE
Publications.

Diamond, Stephanie. 2015. The Visual Marketing Revolution


20 Kiat Sukses Pemasaran di Media Sosial. Jakarta: Serambi Ilmu
Semesta.

Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan


Rakyat. Bandung: Refika Aditama, 2009, hlm. 146.

Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan


Rakyat . Bandung: Refika Aditama, 2009, hlm. 28

Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete Dengan


Program IBM SPSS 23. (8th ed.). Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan


Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi.Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan


Program IBM SPSS 25. Badan Penerbit Universitas Diponegoro:
Semarang

Grogan, S. (1999). Body Image: Understanding body


dissatisfaction in men, women and children. New York:
Routledge

97
Grogan, S. (2017). Body image: Understanding body
dissatisfaction in men, women and children (3rd ed). New York:
Routledge.

Hurlock, E. B. (1999). Psikologi Perkembangan: Suatu


Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2002). Kamus Besar Bahasa


Indonesia Edisi ke III. Jakarta: Balai Pustaka.

Miftachul Huda, Pekerjaan Sosial Dan Kesejahteraan Sosial:


Sebuah Pengantar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, hlm. 3 dan
26.

Monks, F. J., Knoers, A. P., & Haditono, S. R.


(2001). Psikologi Perkembangan: Pengantar Dalam Berbagai
Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:


Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif


dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,


dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,


dan R&D. Bandung : Alfabeta

98
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan


Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung:


Alfabeta.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif


R&D. Bandung: Alfabeta.

Thompson, J. K., Heinberg, L. J., Altabe, M., & Tantleff-


Dunn, S. (1999). Exacting Beauty: Theory, Assessment, and
Treatment of Body Image Disturbance. Retrieved
from https://psycnet.apa.org/doi/10.1037/10312-000

Umar, Husein, (2002), “Metodologi Penelitian”, Untuk


Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sumber Skripsi

Apriani Prolina, Rani. (2020). Hubungan Antara Intensitas


Penggunaan Media Sosial Instagram Dengan Body
Dissatisfaction Pada Remaja di Masa Pandemi Covid-19. Skripsi.
Universitas Sumatera Utara.
https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/41925/16
1301127.pdf?sequence=1&isAllowed=y

Herika Andriani Gunardi, Christina. (2019). Hubungan


Antara Tingkat Penggunaan Media Sosial Instagram dan Body

99
Dissatisfaction Pada Remaja Putri. Skripsi. Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
http://repository.usd.ac.id/35808/2/149114115_full.pdf

Ratnasari, Dianita. (2012). Hubungan Faktor Individu dan


Faktor Lingkungan Dengan Perilaku Makan Menyimpang Pada
Remaja Putri di Sman 6 Jakarta Selatan Tahun 2012. Skripsi.
Universitas Indonesia.
https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320451-S-PDF-
Dianita%20Ratnasari.pdf

Sumber Jurnal

Amalia, L. (2007). Citra Tubuh (Body Image) Remaja


Perempuan. Jurnal Musawa, 5(4).STAIN Ponorogo.

Brown, Z., & Tiggemann, M. (2016). Attractive celebrity and


peer images on Instagram: Effect on women's mood and body
image. Body Image, 37-43.

Cash, T. F., & Szymanski, M. L. (1995). Body-image


disturbance and self- discrepancy theory : Expansion of the Body-
Image Ideals Questionnaire. Journal of Social and Clinical
Psychology.

Cooper, P. J., Taylor, M. J., Cooper, Z., & Fairburn, C. G.


(1987). The development and validation of the body shape
questionnare. International journal of eating disorders.

100
Hoffman, J. M., & Brownell, K. D. (1997). Sex differences in
the relationship of body fat distribution with psychosocial
variabels. International Journal of Eating Disorders, 22: 139-145.

Johnson, F., & Wardle, J. (2005). Dietary restraint, body


dissatisfaction, and psychological distress: A prospective
analysis. Journal of Abnormal Psychology, 119-125.

Jones, D. C. (2004). Body image among adolescent girls and


boys: A longitudinal study. Development Psychology, 823-835.

Kaplan, A. M., & Haenlein, M. (2014). Collaborative projects


(social media application) : about wikipedia, the free
encyclopedia. Business.

Kleemans, M., Daalmans, S., Carbaat, I., & Anschütz, D.


(2018). Picture perfect: the direct effect of manipulated Instagram
photos on body image in adolescent girls. Media Psychology.

Makino M, Tsuboi K, & Dennerstein L. 2004. Prev- alence of


eating disorders: a comparison of western and non-western
countries. Health Psychol, 7(6), 75—84.

Marshall, C., Lengyel, C., & Utioh, A. (2012). Body


dissatisfaction: Among middle- aged and older women. Canadian
Journal of Dietetic Practice and Research, 73(2), 241–
247. https://doi.org/10.3148/73.2.2012.e241

Presnell, K., Bearman, S. K., & Stice, E. (2004). Risk factors


for body dissatisfaction in adolescent boys and girls: A

101
prospective study. International Journal of Eating Disorders,
389-401.

Ricciardelli, L. A., & McCabe, M. P. (2001). Dietary restraint


and negative affect as mediators of body dissatisfaction and
bulimic behavior in adolescent girls and boys. Behavior Research
and Therapy, 59-70.

Ricciardelli, L.A., & Yager, Z. (2016). Adolescence and body


image: From Development to preventing dissatisfaction. New
York: Routledge.

Rosenblum, G. D., & Lewis, M. (1999). The relations among


body image, physical attractiveness, and body mass in
adolescence. Child Development, 50-64.

Tantiani, T., Syafiq, A. (2008). Perilaku makan menyimpang


pada remaja di Jakarta. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional,
2(6), 255-262. https://media.neliti.com/media/publications/39460-
ID-perilaku-makan-menyimpang-pada-remaja-di-jakarta.pdf

Tyler, S. (2016). Instagram: What makes you post?


Pepperdine Journal of Communication Research, 4(1), 30–39.

Yuniar, G.S. & Nurwidawati, D. 2013. Hubungan Antara


Intensitas Penggunaan situs Jejaring Sosial Facebook Dengan
pengungkapan diri (Sel Disclosure) Pada Siswa-Siswi kelas VIII
SMP negeri 26 Surabaya. Character. Vol.2, No.1.

102
Sumber Website

Anonim, Masalah Sosial dan Keberfungsian Sosial,


https://swcorner.files.wordpress.com/2014/10/pertemuan-3-
masos-keberfungsian-sos.ppt, diakses tanggal 8 Februari 2022.

APJII. (2020). Penetrasi dan Profil Pengguna Internet


Indonesia Tahun 2020. Retrieved from www.apjii.or.id

Dan, F. (2010). Here's How to Use Instagram. Retrieved


Februari 1, 2022,
from http://www.businessinsider.com/instagram-2010-11?IR=T&

Edi Suharto, Coping Strategies dan Keberfungsian Sosial:


Mengembangkan Pendekatan Pekerjaan Sosial Dalam Mengkaji
Dan Menangani Kemiskinan, Makalah disampaikan Pada Seminar
Kemiskinan dan Keberfungsian Sosial: Merancang-Kembangkan
Program Pembangunan Kesejahteraan Sosial Yang Bernuansa
Pekerjaan Sosial (Bogor: Institut Pertanian Bogor, Selasa 17
Desember 2002), dalam
http://www.policy.hu/suharto/modul_a/makindo_ 07.htm, diakses
tanggal 16 Maret 2022.

NapoleonCat. (2022, Februari 29). NapoleonCat: Instagram


Users in Indonesia. Retrieved from www.NapoleonCat.com

103
104
LAMPIRAN

105
Lampiran 1. Surat Bimbingan Skripsi

106
Lampiran 2. Surat Keterangan Validasi Instrument Penelitian

107
Lampiran 3. Lembar Kuisioner

IDENTITAS RESPONDEN

 Nama :
 Usia :
 Jenis Kelamin :
 Pekerjaan :
 Nama akun Instagram :

Bagian 1

Pada skala bagian pertama, Anda diminta untuk


menjawab pernyataan yang berhubungan dengan akses media
sosial Instagram. Anda diharapkan memilih jawaban yang
menurut anda sesuai dengan diri anda yang sebenarnya. Dalam
skala ini tidak ada jawaban benar atau salah.

Mohon untuk mengisi seluruh pertanyaan tanpa terkecuali.

Pilihan Jawaban

NO Pertanyaan Sangat
Sangat Tidak
Setuju Tidak
Setuju Setuju
Setuju

Saya suka

1 menggunakan media
sosial
instagram karena

108
banyak fitur yang
saya sukai.

Saya suka
menggunakan media
sosial
2
instagram karena
banyak informasi
tentang hobi saya.

Saya menggunakan

3 instagram hanya agar


dianggap hits
(kekinian).
Saya tertarik melihat

4 postingan tentang
percintaan di
instagram.
Saya tidak suka

5 diganggu ketika
sedang bermain
instagram.
Saya sering
melupakan teman
6 yang berada di
samping saya saat
bermain instagram.

109
Saya mudah bosan
7
bermain instagram.

Bagisaya, bermain
8 instagram sangat
menyenangkan.

Ketika bermain
instagram sebenarnya
saya
9
tidak bersungguh-
sungguh
menikmatinya.

Saya sering lupa


waktu ketika bermain
10 instagram sampai
melalaikan
kewajiban saya.
Orang-orang di
instagram
memberikan
inspirasi terhadap
11
penampilan saya
sehari- hari agar
terlihat hitz dan
mengikuti trend.

110
Saya suka meniru
hal-hal yang positif
12
dari
instagram.

Saya suka mengikuti


gaya berpakaian
13
yangsedang trend di
instagram.

Saya menjadikan
selebgram sebagai
acuan body goals
14
saya meskipunhal
tersebut menyiksa
diri saya.

Saya sering mencoba


15 tips diet yang saya
jumpai di instagram.

Saya melihat
postingan tentang
gaya hidup sehat
16 diinstagram dan
mempraktikannya
dalam kehidupan
sehari-hari.

111
Saya suka melakukan
body shamming
kepada teman saya
17
seperti komentar
negative yang saya
lihat di instagram.

Saya sedih apabila


melihat komentar
18 negative tentang
bentuk tubuh saya di
instagram.

Postingan tentang
self love yang saya
19 lihat di instagram
mempengaruhi
perilaku saya.

Secara tidak sadar


saya sering merasa
insecure karna
20 standart kecantikan
yang ada di
instagram.

21 Saya membatasi

112
bermain instagram
kurang dari 30 menit
dalam sehari.

Kamu bermain
instagram antara 1
22
sampai 3jam dalam
sehari.

Saya bermain
instagram lebih dari
23
3 jam
dalam sehari.

Saya menghabiskan
waktu 5 jam sehari
24
untuk
bermain instagram.

Setelah pulang
sekolah, saya
langsung bermain
instagram hingga
25 larut malam dengan
jeda istirahat yang
sangat sebentar atau
berhenti jika ada
keperluan.

113
Saya membuka
26 instagram 1 kali
dalam sehari.

Saya membuka
instagram 1 sampai 4
27
kali
dalam sehari.

Saya membuka
28 instagram 5 kali
dalam sehari.
Saya tidak
memberikan batasan,
sehingga
29
dapat bermain
instagram lebih dari
7 kali dalam sehari.

Saya hanya bermain


30 instagram 3 kali
dalam seminggu.

Bagian 2

pada skala bagian kedua, terdapat 34 pertanyaan guna melihat


bagaimana perasaan anda terhadap penampilan diri selama empat
minggu terakhir. Anda diminta kesediannya untuk memilih

114
jawaban yang sesuai dengan diri Andaatau perasaan andaselama
empat minggu terakhir. dalam skala ini tidak terdapat jawaban
benar atau salah.

Mohon untuk mengisi seluruh pertanyaan tanpa terkecuali

Pilihan Jawaban
Sangat
NO Pertanyaan Sangat Tidak
Setuju Tidak
Setuju Setuju
Setuju
Ketika merasa
sedang bosan,saya
1 memikirkan hal
negatif tentang
bentuk tubuh saya.
Saya khawatir
dengan bentuk
2 tubuh saya sehingga
saya merasa harus
diet.
Saya berpikir
bahwa bagian tubuh
seperti paha,
3
pinggul atau
bokong saya terlalu
besar.
4 Saya merasa takut

115
jika badan saya
menjadi tambah
gemuk.
Saya khawatir jika
bentuk tubuh saya
5
tidak cukup
menarik.
Ketika saya sedang
merasa kenyang,
(misalnya setelah
6
makan banyak)
membuat saya
merasa gemuk.
Ketika saya
bersama teman
yang lebih kurus,
7
saya merasa malu
dengan bentuk
tubuh saya.
Ketika saya sedang
duduk, saya merasa
8 khawatir jika paha
saya akan kelihatan
melebar.
dengan makan
9
sedikit saja

116
membuat saya
merasa gemuk.
Ketika tidak
berpakaian, seperti
10 saat mandi, saya
merasa tubuh saya
gemuk.
Saya menghindari
menggunakan
pakaian tertentu
11
yang membuat saya
sadar akan bentuk
tubuh saya
Saya berfikir untuk
menghilangkan
12
bagian tubuh saya
yang berlemak
Saya merasa gemuk
ketika memakan
makanan yang
13 manis seperti gulali,
donat atau makanan
berkalori tinggi
lainnya.
Saya merasa bahwa
14
tubuh saya terlalu

117
gemuk.
Saya merasa
khawatir dengan
bentuk tubuh saya
15
sehingga membuat
saya melakukan
diet.
Saya merasa
bahagia dengan
bentuk tubuh saya
16 saat perut kosong
(misalnya saat
bangun tidur di pagi
hari).
Saya berpikir
bahwa bentuk tubuh
saya saat ini
17
dikarenakan
kurangnya
pengendalian diri.
Saya merasa
khawatir jika orang
lain melihat lipatan
18
lemak di sekitar
pinggang atau perut
saya.

118
Saya merasa
khawatir bila lemak
19
di tubuh saya
menjadi lipatan.
Saya
memperhatikan
bagian-bagian
20 tubuh saya untuk
melihat seberapa
banyak lemak yang
ada.
Saya merasa malu
dengan bentuk
21 tubuh saya ketika
berkumpul dengan
banyak orang.
Saya merasa
khawatir dengan
bentuk tubuh saya
22
sehingga membuat
saya merasa harus
berolahraga.
Saya
memperhatikan
23
bentuk tubuh orang
lain dan

119
membandingkan
bahwa bentuk tubuh
saya tidak lebih
bagus dari mereka.
Saya merasa malu
24 dengan bentuk
tubuh saya.
Saya merasa tidak
adil apabila tubuh
25
orang lain lebih
kurus dari saya.
Ketika saya
bercermin,
membuat saya
26
merasa sedih
dengan bentuk
tubuh saya.
Saya menghindar
dari situasi yang
membuat orang lain
27 dapat melihat tubuh
saya (misalnya di
ruang ganti atau
kolam renang).
Saya merasa sedih
28
karena bentuk

120
tubuh saya.
memikirkan bentuk
tubuh akan
mengganggu
konsentrasi saya
29 (misalnya saat
menonton,
membaca,
mendengarkan
percapakan).
saya tidak pergi ke
suatu acara (seperti
acara pesta) karena
30
saya merasa tidak
nyaman dengan
bentuk tubuh saya.
Saya pernah
memuntahkan
makanan yang
31
sudah saya makan
agar merasa lebih
kurus.
Saya pernah
meminum obat
32
sembelit agar
merasa lebih kurus.

121
Saya pernah
menolak untuk
berolahraga di
tempat fitness
33
(kebugaran) karena
tidak ingin lemak
pada tubuh saya
kelihatan.
Ketika berada di
dalam perkumpulan
saya merasa
khawatir jika
mengambil terlalu
34
banyak tempat
untuk saya
(misalnya ketika
duduk di sofa atau
kursi bus).

122
Lampiran 4. Hasil Tabulasi Kuisioner Variabel X

NO x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10 x11 x12 x13 x14 x15 x16 x17 x18 x19 x20 x21 x22 x23 x24 x25 totalX
1 2 3 3 3 3 3 3 2 1 1 1 4 3 4 2 2 1 4 3 2 2 4 2 2 3 63
2 4 4 4 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 4 2 4 4 4 1 2 4 4 60
3 3 3 4 3 3 4 3 1 2 2 2 3 3 4 2 2 1 3 3 2 3 4 3 1 2 66
4 1 3 3 2 2 4 3 1 1 1 1 3 4 4 4 3 4 4 1 4 4 2 1 1 1 62
5 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 69
6 1 4 4 3 2 1 2 3 3 1 4 4 3 4 3 2 1 4 1 3 4 4 3 3 1 68
7 1 4 2 3 4 1 2 1 3 1 4 4 4 4 1 1 2 3 3 2 2 3 1 1 1 58
8 3 1 3 2 4 1 1 3 2 2 1 4 4 4 1 4 3 2 2 3 4 3 2 2 4 65
9 2 4 3 3 3 1 2 3 2 2 3 4 4 4 2 4 2 2 2 4 4 4 2 3 4 73
10 1 2 3 3 4 2 2 3 2 2 2 4 2 4 2 2 2 3 3 4 4 4 2 2 3 67
11 1 4 4 4 3 2 3 3 2 3 1 2 2 4 3 1 1 3 1 1 2 2 2 2 2 58
12 1 4 4 4 4 3 3 4 3 1 4 4 4 4 2 2 3 3 3 3 4 4 2 2 3 78
13 1 4 4 4 3 1 3 1 2 1 3 4 4 4 1 2 1 4 3 2 4 3 4 4 1 68
14 1 4 3 4 4 1 2 3 4 2 4 4 2 4 1 1 1 1 4 4 4 4 3 4 4 73
15 1 2 2 4 4 3 2 3 2 1 2 2 3 4 3 2 2 3 2 3 2 4 2 2 2 62
16 1 4 3 4 4 3 3 4 3 1 2 3 4 4 3 2 4 3 4 2 4 3 2 4 4 78
17 2 3 2 3 3 2 2 4 3 2 2 3 2 4 1 1 2 3 2 3 4 4 2 3 4 66
18 3 2 4 4 4 1 2 4 3 3 3 4 4 4 3 3 2 1 4 4 4 4 2 4 4 80
19 1 4 2 4 4 2 3 1 2 1 3 4 2 4 2 3 2 4 1 3 4 4 1 1 2 64
20 1 3 1 2 2 3 1 2 1 1 2 1 1 4 1 1 2 4 2 2 1 2 2 1 1 44
21 2 3 2 2 3 3 3 3 2 1 2 2 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 64
22 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 1 4 4 66

123
23 3 3 3 3 3 3 2 3 1 1 1 2 1 4 4 2 4 2 1 4 4 4 2 4 4 68
24 1 2 2 1 2 3 4 3 1 2 1 2 1 3 1 2 3 4 3 3 1 1 3 1 1 51
25 2 2 1 3 3 1 3 3 1 1 1 3 1 4 1 1 1 1 1 3 3 4 2 3 4 53
26 1 3 3 2 2 3 3 2 2 1 1 3 3 4 2 2 3 3 2 3 4 3 2 1 2 60
27 1 3 3 3 3 3 1 4 4 1 4 4 4 4 1 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 80
28 1 4 4 3 4 3 2 4 3 1 3 4 4 4 4 3 3 4 2 2 3 4 2 1 3 75
29 2 4 4 4 4 3 2 4 2 2 2 4 4 4 4 3 4 2 2 4 4 4 2 2 4 80
30 1 4 4 4 4 3 2 4 2 2 2 2 2 4 4 2 3 2 2 2 4 2 2 2 4 69
31 1 3 2 2 1 3 2 3 2 2 1 3 3 1 2 3 1 3 2 4 4 3 4 1 3 59
32 2 4 4 4 4 3 2 2 2 2 2 4 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 1 4 4 80
33 1 4 4 4 4 2 2 3 2 2 2 2 1 4 4 1 2 4 1 4 4 1 4 1 4 67
34 3 2 3 1 2 2 3 2 2 1 3 2 2 3 1 2 1 4 3 1 1 3 2 1 2 52
35 2 1 2 2 3 2 2 3 2 2 1 3 4 2 2 3 3 2 3 3 1 3 3 3 1 58
36 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 3 2 2 1 2 2 4 4 1 1 2 3 3 1 48
37 2 1 2 3 4 4 3 3 2 1 1 2 1 3 1 2 2 1 3 1 2 3 3 2 3 55
38 1 2 1 2 2 1 3 2 2 1 1 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 4 53
39 1 2 3 3 3 3 3 4 2 2 3 4 2 3 2 3 2 3 1 3 3 2 1 3 4 65
40 2 3 3 2 3 2 2 3 3 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 3 3 3 1 3 4 56
41 2 3 2 1 2 2 1 3 1 1 2 2 3 4 3 1 2 2 3 3 4 3 2 4 4 60
42 2 3 4 4 4 1 1 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 1 4 4 4 4 2 4 4 82
43 2 3 2 3 4 1 2 4 3 4 3 3 2 3 1 2 3 3 1 3 4 3 1 4 4 68
44 2 4 3 1 3 2 3 2 2 2 3 4 4 4 1 2 1 2 2 4 4 4 1 4 4 68
45 2 3 1 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 4 3 2 3 3 62
46 2 2 1 3 3 3 4 3 2 2 1 2 1 4 2 2 1 1 2 4 4 3 2 4 3 61
47 2 1 2 4 4 3 3 4 2 1 1 2 2 1 1 1 1 4 2 3 3 3 2 3 4 59
48 2 1 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 1 3 62
49 2 1 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 4 3 3 2 3 4 3 3 2 4 66

124
50 1 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 4 3 2 3 3 3 2 3 67
51 3 1 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 62
52 2 1 2 2 3 3 3 2 2 1 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 61
53 1 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 59
54 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 60
55 2 3 3 2 2 1 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 60
56 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 62
57 2 1 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 4 63
58 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 4 64
59 2 1 2 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 58
60 1 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 4 66
61 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 65
62 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 4 4 66
63 2 1 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 4 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 1 58
64 2 1 2 1 3 4 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 1 60
65 2 2 1 2 3 2 3 1 2 2 2 3 2 3 1 2 2 3 2 2 3 3 4 3 4 59
66 2 3 2 2 1 2 2 1 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 4 57
67 2 4 2 4 2 2 2 2 4 2 3 4 4 4 2 2 3 3 2 4 4 4 2 4 4 75
68 3 4 3 4 4 1 3 4 4 1 1 3 2 4 1 3 1 1 1 4 4 4 4 4 4 72
69 2 4 3 4 4 1 3 4 3 2 2 4 4 4 2 2 4 1 4 4 4 4 2 4 4 79
70 2 3 3 4 3 2 1 4 1 1 1 4 4 4 2 1 4 4 1 4 4 4 4 1 4 70
71 2 3 3 4 4 2 4 4 3 2 2 4 4 4 2 2 4 2 2 4 4 4 4 2 3 78
72 2 4 4 3 1 3 2 4 1 2 2 3 2 4 2 1 4 1 4 4 4 4 1 1 1 64
73 1 3 3 4 3 2 2 3 3 2 2 4 2 4 4 2 3 2 3 4 4 4 2 3 4 73
74 1 4 4 4 4 2 2 4 4 3 3 4 4 4 2 3 4 2 4 4 4 4 2 4 4 84
75 2 2 3 4 4 3 4 4 1 1 2 4 3 4 2 2 4 3 2 4 4 4 4 1 4 75
76 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 4 4 1 2 1 3 2 3 3 3 4 4 4 70

125
77 3 4 4 4 4 2 2 3 4 2 4 4 4 4 1 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 83
78 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 4 4 4 2 2 2 2 3 4 4 2 2 3 3 72
79 1 3 3 3 4 3 3 1 2 2 2 2 1 4 1 3 2 2 3 4 3 4 2 3 4 65
80 2 4 3 3 3 1 2 4 1 2 3 3 1 4 1 3 1 1 3 4 4 4 2 3 4 66
81 2 3 1 2 2 2 2 3 3 2 3 2 4 4 2 2 2 3 1 2 2 3 1 1 1 55
82 2 4 2 3 3 1 2 2 2 2 3 2 3 4 3 2 2 3 1 4 3 3 2 4 3 65
83 2 4 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 4 1 2 1 1 3 2 4 4 1 1 4 66
84 4 2 3 1 2 4 3 1 3 4 1 4 4 1 4 3 4 4 1 1 1 1 2 1 4 63
85 2 3 3 4 2 1 3 2 1 1 1 3 2 4 1 3 1 4 1 4 4 4 2 3 4 63
86 3 4 4 3 4 2 2 4 3 2 3 4 4 4 3 2 1 2 4 4 4 4 2 4 4 80
87 1 4 2 3 4 2 3 4 3 1 3 3 3 4 2 3 1 1 4 4 4 4 4 4 4 75
88 2 4 4 4 4 1 1 4 3 2 3 4 4 4 2 2 3 2 3 4 4 4 3 4 4 79
89 1 4 1 4 4 2 3 1 1 1 1 4 4 4 1 1 1 3 4 1 1 1 1 1 1 51
90 2 3 2 4 4 2 3 3 2 1 2 3 4 4 2 2 2 3 2 2 4 3 2 2 4 67
91 2 4 3 3 4 2 2 3 2 1 2 4 4 4 3 2 3 2 4 4 4 4 3 4 4 77
92 3 4 3 4 4 3 2 3 3 2 4 4 3 4 2 2 3 3 2 3 4 4 1 3 4 77
93 2 3 2 4 4 1 1 4 2 2 3 4 4 4 2 3 2 2 3 3 4 4 2 3 4 72
94 1 3 1 3 2 3 3 3 2 2 2 1 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 58
95 1 2 1 1 2 1 2 3 2 2 3 2 1 2 3 2 2 3 2 3 3 4 4 4 4 59
96 2 1 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 1 1 4 4 4 4 2 3 4 64
97 1 3 1 1 1 4 1 1 3 1 4 4 4 4 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 1 65
98 3 3 2 4 4 1 3 2 1 3 4 4 4 4 1 2 1 4 1 4 4 4 2 1 4 70
99 1 3 4 2 3 3 4 4 2 1 3 4 4 3 2 1 2 3 2 4 4 4 2 4 4 73
100 1 2 4 4 4 1 1 2 4 1 1 4 4 4 2 4 1 3 1 4 4 4 3 1 4 68
101 1 3 4 4 3 2 2 4 4 1 4 4 4 4 1 4 2 1 4 4 4 4 2 2 4 76
102 1 4 2 3 1 1 3 3 1 1 2 4 4 4 2 2 1 4 4 1 1 3 4 4 1 61
103 2 3 4 3 4 1 3 4 3 2 4 4 4 4 1 2 1 3 2 3 4 4 1 1 4 71

126
104 1 3 2 4 4 4 4 3 2 2 2 4 4 4 2 2 2 4 3 2 2 3 2 2 3 70
105 4 4 4 3 4 1 1 4 2 3 4 3 4 4 2 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 81
106 1 4 3 3 4 4 4 2 2 1 3 4 4 4 2 2 2 4 2 2 2 4 1 1 1 66
107 1 4 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 4 3 1 2 3 2 4 4 4 1 2 4 68
108 1 2 2 1 2 3 4 2 1 1 1 2 2 4 1 1 1 3 3 2 1 1 2 1 2 46
109 2 4 2 4 4 3 4 4 3 2 3 3 4 4 3 3 1 4 1 1 1 4 1 2 1 68
110 2 1 2 1 3 2 1 2 1 2 2 2 3 2 1 2 3 3 2 1 3 3 3 2 2 51
111 2 1 3 2 2 2 3 4 2 1 3 2 3 3 4 3 2 3 4 3 2 3 3 2 2 64
112 1 2 3 2 3 4 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 4 66
113 2 1 2 3 2 3 2 3 4 2 3 2 1 3 4 3 2 3 2 3 3 3 2 3 4 65
114 2 1 3 4 3 2 3 2 3 2 3 2 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 69
115 1 2 1 2 3 1 2 3 2 3 2 3 4 3 2 3 2 3 2 3 3 4 2 3 3 62
116 2 1 2 3 2 2 1 3 2 3 2 3 4 3 4 3 3 4 2 3 3 4 4 3 4 70
117 2 2 1 2 3 2 3 2 4 3 2 3 4 2 3 2 2 3 2 3 2 4 2 3 3 64
118 2 4 4 4 4 2 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 89
119 2 3 2 3 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 4 71
120 2 4 4 4 4 4 3 4 2 2 1 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 83
121 1 3 3 2 3 2 3 3 4 3 2 3 2 3 4 3 2 4 2 3 3 4 2 3 3 70
122 1 4 4 4 3 2 2 3 2 2 3 4 4 4 4 3 4 2 1 4 3 4 3 3 4 77
123 3 4 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 1 3 3 3 4 4 2 4 3 74
124 2 4 4 4 4 2 2 4 3 2 3 3 2 4 2 2 1 2 3 4 4 4 3 3 3 74
125 1 3 4 4 4 1 2 3 3 1 2 4 4 4 2 2 1 3 4 4 4 4 1 4 4 73
126 1 3 4 3 4 2 2 3 1 1 3 4 4 4 3 1 1 2 4 4 4 4 3 4 4 73
127 1 3 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 3 2 1 2 3 2 3 4 2 3 1 2 48
128 2 2 3 3 4 1 2 3 3 2 2 1 1 4 2 1 1 3 2 4 4 3 3 3 3 62
129 3 1 3 4 4 2 4 2 2 1 2 1 4 4 1 1 1 4 3 4 4 4 3 3 2 67
130 1 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 4 3 4 3 2 2 2 4 4 4 4 3 4 4 73

127
131 1 3 2 4 4 3 3 2 2 2 2 3 2 4 1 2 1 3 2 2 3 3 2 2 2 60
132 2 4 4 4 4 1 1 3 4 2 3 4 4 4 2 2 2 1 1 4 4 4 2 3 4 73
133 1 3 4 4 4 3 2 4 3 1 1 2 2 4 2 2 1 1 2 3 4 4 2 3 4 66
134 1 4 3 2 3 2 3 2 1 1 2 3 1 4 1 2 1 3 2 3 4 3 2 3 2 58
135 2 4 4 3 3 1 2 3 1 2 3 4 4 3 1 2 2 3 3 3 4 4 2 2 2 67
136 4 4 3 4 4 1 2 4 2 1 3 4 4 4 2 1 1 1 1 4 4 4 1 4 4 71
137 1 4 3 2 3 3 3 1 2 2 3 4 2 4 2 2 2 3 2 4 4 4 1 2 2 65
138 4 4 4 4 4 1 2 4 3 2 3 4 4 4 4 2 2 1 4 4 4 4 3 4 4 83
139 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 50
140 1 2 2 3 3 3 3 2 4 2 4 4 2 4 2 2 2 4 4 2 2 2 1 1 2 63
141 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 72
142 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 89
143 1 4 3 4 4 3 2 2 2 2 3 4 2 4 4 3 4 4 2 2 3 4 2 2 2 72
144 1 3 2 3 3 1 1 4 2 2 2 3 2 4 1 1 3 2 3 3 3 3 1 3 3 59
145 1 3 3 3 3 2 2 3 3 2 4 1 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 64
146 1 4 3 2 1 4 4 3 1 1 2 2 4 4 2 1 2 3 3 4 4 4 2 3 4 68
147 1 3 2 3 4 2 2 3 3 2 2 2 1 4 2 2 2 4 2 1 4 3 2 1 2 59
148 2 3 2 3 3 2 2 3 2 1 3 2 1 4 1 2 1 2 1 4 4 4 4 4 4 64
149 1 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 2 2 2 3 2 4 4 4 2 4 4 76
150 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25
151 3 4 4 4 4 1 1 4 2 2 4 4 4 4 1 2 1 1 3 4 4 4 3 2 2 72
152 1 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 4 3 2 2 3 4 2 2 3 4 4 1 63
153 3 2 4 3 4 2 3 4 1 1 2 3 1 4 1 1 1 4 3 4 4 4 4 3 4 70
154 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 67
155 4 2 4 4 4 1 1 4 3 2 3 4 4 4 2 2 1 1 4 4 4 4 4 4 4 78
156 4 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 69
157 1 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 2 4 4 82

128
158 3 3 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 2 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 90
159 1 4 4 4 4 1 2 4 4 2 1 4 4 4 2 2 2 3 4 4 4 4 2 4 3 77
160 1 4 4 4 4 2 3 4 1 1 2 4 4 4 1 2 1 1 4 4 4 4 4 4 4 75
161 2 3 3 2 4 3 3 4 2 2 2 3 2 4 3 3 3 2 3 4 4 4 2 3 3 73
162 3 4 4 4 4 1 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 1 2 2 80
163 1 4 3 4 4 1 4 4 4 1 1 4 4 4 1 1 4 3 2 3 3 4 3 3 2 72
164 1 4 4 3 2 2 3 4 4 1 4 4 4 4 1 2 1 1 3 4 4 4 3 4 4 75
165 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 3 4 82
166 2 4 4 3 4 2 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 86
167 2 3 4 4 4 3 4 2 1 1 1 4 3 4 1 2 1 4 1 4 4 4 1 3 4 69
168 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 57
169 2 3 3 2 2 3 3 3 2 1 2 4 4 4 2 2 3 3 3 2 3 4 2 3 3 68
170 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 1 2 3 2 1 3 2 1 2 1 3 3 55
171 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 39
172 1 4 3 3 3 1 3 3 4 1 2 4 4 4 1 1 2 4 4 1 4 4 4 1 4 70
173 3 3 3 3 3 4 2 1 4 2 3 3 1 4 3 3 2 2 1 4 3 2 1 2 3 65
174 2 4 1 2 4 1 4 4 1 1 2 4 4 4 1 3 1 2 4 4 4 4 1 1 1 64
175 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 50
176 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 50
177 2 1 3 3 2 3 4 1 2 2 2 4 4 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 64
178 1 3 1 4 4 2 3 4 1 1 2 4 4 4 2 1 2 4 1 4 4 4 1 2 2 65
179 2 4 4 3 2 2 3 2 3 2 3 2 4 4 3 3 3 2 3 2 4 3 2 2 3 70
180 2 4 4 4 4 1 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 85
181 2 2 4 3 4 4 2 4 2 2 3 4 4 4 3 2 3 2 2 4 4 4 3 4 4 79
182 3 4 4 3 2 2 3 2 1 3 1 4 4 4 1 2 2 4 2 2 4 3 1 1 4 66
183 1 4 4 4 3 3 4 4 3 1 4 4 4 4 3 2 4 1 4 4 4 4 1 2 3 79
184 1 4 2 4 4 2 3 4 3 1 3 4 3 4 3 1 4 4 1 4 4 4 1 1 1 70

129
185 1 3 4 3 4 2 2 4 2 2 2 4 4 4 3 2 4 3 2 4 4 4 1 1 1 70
186 2 3 4 3 3 2 2 3 1 1 1 3 3 4 2 2 1 2 3 4 4 3 3 3 4 66
187 3 4 3 2 3 1 1 3 4 2 3 2 3 4 1 3 1 3 4 4 4 4 4 4 4 74
188 2 4 4 2 4 1 2 3 1 2 3 4 3 4 2 1 3 1 4 4 4 4 3 4 4 73
189 1 4 3 3 4 2 3 2 1 1 2 3 4 4 1 1 3 4 2 4 4 4 3 4 3 70
190 1 3 2 4 3 1 4 4 2 2 3 4 4 4 2 3 1 2 3 4 4 4 2 3 4 73
191 1 3 2 3 1 3 2 3 3 1 1 2 2 4 1 1 1 3 1 4 4 3 3 3 1 56
192 2 4 1 2 3 1 2 4 3 3 4 4 3 3 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 75
193 2 3 2 1 1 2 2 3 1 3 4 4 4 4 2 1 1 3 2 4 4 4 1 4 1 63
194 1 2 3 4 4 1 2 4 2 1 2 4 4 4 2 1 2 1 4 4 4 4 1 4 4 69
195 2 4 4 3 4 1 3 2 2 2 2 2 3 4 1 2 1 4 1 4 4 4 2 3 3 67
196 1 2 4 3 4 3 3 4 1 1 1 1 3 4 4 3 1 3 3 2 4 3 1 1 1 61
197 2 2 1 2 4 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 4 4 1 1 3 2 1 1 46
198 1 2 3 3 2 4 4 2 3 1 2 4 4 4 3 2 3 4 4 1 3 1 2 2 1 65
199 2 1 1 1 3 4 2 1 2 2 2 2 2 1 3 4 4 4 2 2 1 3 2 1 1 53
200 2 4 2 2 3 4 3 2 2 2 2 4 4 4 1 2 3 4 2 2 3 4 2 2 4 69
201 1 2 3 3 4 1 1 4 2 2 2 4 2 4 1 1 1 3 4 4 4 4 4 4 3 68
202 3 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 93
203 1 4 4 1 1 4 3 1 2 1 2 4 1 4 1 2 3 4 1 2 3 3 2 3 3 60

130
Lampiran 5. Hasi Tabulasi Kuisioner Variable Y

NO y1 y2 y3 y4 y5 y6 y7 y8 y9 y10 y11 y12 y13 y14 y15 y16 y17 y18 y19 y20 y21 y22 y23 y24 y25 y26 y27 y28 y29 y30 y31 y32 total Y
1 3 2 3 1 2 2 2 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 4 4 86
2 4 2 2 4 4 2 2 4 1 2 1 2 1 4 1 2 1 2 2 1 4 1 4 4 4 4 4 1 2 4 1 4 81
3 3 1 2 1 1 2 3 2 3 4 2 1 2 2 2 3 1 2 1 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 74
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 127
5 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 90
6 1 2 1 1 1 3 3 3 4 4 2 2 4 3 3 1 1 4 1 4 3 1 1 3 4 2 4 3 3 4 4 1 81
7 2 3 4 2 2 1 3 3 2 4 4 4 3 4 3 1 3 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 104
8 4 1 3 1 2 3 3 3 2 1 3 2 2 4 3 4 1 4 4 4 4 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 95
9 2 3 3 2 3 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 112
10 1 2 1 1 1 1 2 1 2 3 1 2 3 3 2 3 2 1 1 2 3 1 1 2 3 3 3 3 2 4 4 3 67
11 2 2 3 2 2 2 3 2 4 2 2 1 2 3 3 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 4 4 4 4 77
12 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 121
13 2 4 2 2 4 4 3 4 4 2 1 4 2 1 4 2 1 2 1 1 3 1 4 4 3 4 1 2 1 3 4 2 82
14 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 4 2 41
15 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 1 3 2 3 3 3 2 2 1 2 1 4 3 4 3 3 4 4 4 4 2 86
16 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 118
17 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 4 2 57
18 1 1 1 2 2 1 2 2 3 3 2 2 3 3 2 1 2 2 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 78
19 3 1 1 1 2 3 2 2 4 2 2 1 2 2 1 3 1 2 1 1 2 2 2 2 4 2 2 3 3 3 4 2 68
20 3 1 1 1 1 1 2 1 4 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 2 1 3 2 45
21 3 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 1 3 3 3 2 2 2 3 2 1 57
22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 4 3 3 1 1 3 3 4 3 3 4 2 4 3 96

131
23 4 4 2 4 4 1 4 4 4 4 2 4 2 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 114
24 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 4 1 54
25 1 1 1 1 1 3 2 1 4 3 1 3 3 3 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 3 1 1 2 4 3 4 1 59
26 3 2 2 2 2 1 3 3 3 3 2 2 2 4 3 2 2 1 1 3 4 2 1 4 3 4 2 4 4 4 4 4 86
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 3 4 4 4 4 3 1 4 4 4 3 1 3 3 4 4 2 109
28 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 121
29 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 121
30 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 70
31 2 3 4 3 4 3 2 4 3 3 2 4 2 2 3 3 2 4 2 3 2 3 2 3 4 2 3 3 2 3 3 2 90
32 4 4 4 3 3 1 4 3 4 2 2 3 2 4 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 4 3 93
33 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 3 1 1 3 2 1 4 3 1 4 1 3 52
34 2 2 3 2 2 3 3 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 3 2 2 3 3 2 1 62
35 3 2 3 3 2 2 1 3 1 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 4 3 2 2 1 1 2 2 2 3 3 3 2 73
36 1 2 4 2 2 2 3 2 2 3 1 2 1 1 2 3 1 2 1 1 2 2 1 2 2 3 2 1 2 2 2 1 60
37 2 2 2 3 2 1 1 2 3 4 2 2 2 1 1 3 2 2 2 1 2 2 3 1 2 2 2 2 1 2 2 1 62
38 2 2 1 2 1 2 1 2 3 2 3 2 2 1 1 3 2 2 1 2 1 2 1 2 2 3 3 4 2 2 2 3 64
39 1 1 2 3 4 2 2 2 1 3 2 3 2 2 1 2 3 2 2 1 1 2 1 1 2 2 3 2 1 2 4 2 64
40 3 4 3 2 3 4 3 4 3 4 2 3 1 3 4 3 3 2 3 3 2 3 4 4 3 3 2 2 3 3 2 2 93
41 3 4 3 3 1 3 3 4 1 3 1 2 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 101
42 4 3 4 3 4 3 4 2 3 1 3 4 3 4 3 4 4 3 2 3 4 3 2 4 1 3 4 3 4 4 4 3 103
43 3 4 3 4 4 2 3 4 3 1 3 3 4 3 2 2 3 4 3 4 3 4 4 2 3 4 4 3 4 3 4 3 103
44 4 4 4 3 2 2 4 3 4 2 2 3 2 4 3 2 3 2 1 1 3 2 2 3 4 3 2 3 1 4 4 2 88
45 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 4 2 4 2 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 2 3 3 1 1 4 3 2 93
46 4 3 3 2 2 2 1 2 2 1 2 2 3 3 4 2 3 3 4 3 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 70
47 1 3 2 2 2 2 3 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 3 2 3 3 1 3 3 1 4 4 4 3 70

132
48 2 1 1 2 2 3 4 2 3 2 2 3 2 1 2 3 3 2 2 4 3 2 3 2 3 4 3 4 3 4 3 3 83
49 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 2 2 3 3 4 4 3 3 4 3 107
50 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 77
51 2 2 2 3 3 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 2 73
52 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 77
53 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 4 3 81
54 2 2 1 2 2 2 3 2 2 1 3 2 2 1 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 73
55 2 2 2 1 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 76
56 2 1 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 1 2 3 2 2 2 2 2 1 3 3 72
57 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 4 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 86
58 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 75
59 2 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 77
60 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 4 3 1 2 3 2 2 2 2 3 83
61 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 79
62 2 2 1 2 3 2 3 2 1 2 3 2 4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 1 2 2 3 1 1 73
63 2 1 2 2 1 2 1 2 3 3 2 1 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 4 1 70
64 1 2 2 1 2 1 1 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 69
65 2 2 1 3 2 1 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 62
66 2 1 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 1 3 2 2 3 2 3 2 1 1 70
67 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 103
68 1 1 1 1 2 2 1 2 1 3 2 2 1 3 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 4 4 4 61
69 1 4 3 1 1 3 3 1 4 1 3 2 3 2 3 3 1 3 1 1 2 1 4 4 3 4 2 2 3 4 4 3 80
70 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 3 4 4 4 118
71 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 122
72 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 125

133
73 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 1 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 94
74 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 2 2 3 2 3 4 2 3 4 4 4 3 4 2 4 4 3 101
75 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 120
76 2 2 3 2 1 3 3 2 3 2 2 1 3 3 4 4 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 88
77 3 3 2 2 2 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 3 1 1 1 1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 89
78 2 3 2 2 3 2 1 3 3 2 1 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 1 2 3 2 2 2 3 3 4 3 77
79 2 2 1 1 1 2 2 2 3 4 1 1 2 3 2 1 1 2 2 1 2 2 2 3 4 3 2 3 2 3 4 3 69
80 1 1 3 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 3 2 1 2 1 3 4 3 51
81 1 4 4 4 2 2 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 2 2 4 2 3 3 2 3 4 4 99
82 3 2 3 2 2 3 4 4 4 4 1 1 4 4 2 4 2 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 105
83 3 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 3 2 2 1 1 1 1 1 2 3 2 2 1 2 2 2 1 2 4 3 57
84 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 125
85 1 3 3 1 1 4 3 2 4 4 2 1 3 2 3 2 2 2 1 3 1 2 1 2 2 2 3 3 2 3 4 4 76
86 3 4 2 4 3 4 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 118
87 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 90
88 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 115
89 1 4 2 4 1 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 111
90 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 2 2 3 2 2 3 2 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 101
91 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 2 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 114
92 4 2 1 2 4 3 2 4 3 3 2 3 4 1 3 3 3 1 2 2 2 2 4 3 3 2 2 3 4 3 4 2 86
93 2 3 1 1 2 3 3 1 4 2 3 1 4 4 4 2 2 2 2 2 3 4 2 2 2 3 3 3 4 3 4 4 85
94 2 3 2 2 2 2 1 2 2 1 3 2 1 2 1 2 3 2 3 2 3 2 2 2 1 2 2 3 3 3 4 2 69
95 1 2 2 1 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 1 2 3 2 2 73
96 4 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 3 1 3 2 2 3 2 3 4 3 1 2 2 2 91
97 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 41

134
98 4 3 2 1 2 4 3 2 4 3 1 2 3 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 3 4 4 3 3 4 4 4 4 82
99 3 4 3 3 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 96
100 4 2 1 1 1 2 4 1 4 3 1 1 4 4 2 4 1 4 1 2 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92
101 2 4 4 1 1 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 2 1 1 4 2 2 3 4 4 4 4 2 4 4 4 102
102 4 2 2 1 1 1 2 3 4 4 1 3 4 4 2 1 4 1 1 3 4 1 2 4 4 3 2 4 4 4 4 4 88
103 2 4 4 2 1 4 4 3 4 4 3 1 3 4 4 1 2 1 1 2 1 2 1 3 2 1 1 2 1 4 4 2 78
104 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 2 3 4 4 4 4 119
105 2 2 4 2 2 2 3 2 2 4 4 2 3 4 4 1 3 4 2 4 4 4 3 4 2 4 1 3 4 4 4 4 97
106 3 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 4 1 46
107 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 2 77
108 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 3 1 2 1 1 1 3 1 38
109 1 4 4 3 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 1 3 4 3 3 3 2 3 4 4 106
110 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 2 73
111 2 1 2 2 2 1 2 3 2 1 3 1 2 3 4 2 1 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 4 2 73
112 2 2 3 2 3 4 3 3 2 2 4 3 2 3 4 3 2 3 3 2 2 4 4 3 2 1 2 3 2 3 3 3 87
113 3 2 3 2 4 4 2 3 4 3 3 4 3 3 4 3 2 4 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 99
114 2 1 2 3 3 3 4 2 3 2 1 4 3 2 1 4 4 3 3 2 3 4 3 2 3 4 3 3 2 4 2 1 86
115 2 3 2 1 3 2 3 4 3 2 3 2 1 2 3 3 2 4 3 2 4 3 2 2 1 2 4 3 2 2 3 2 80
116 3 2 2 3 4 3 2 4 3 2 4 3 4 3 3 2 3 3 2 4 3 4 3 4 3 4 2 2 3 3 3 1 94
117 3 2 4 3 2 4 4 4 3 3 4 3 2 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 111
118 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 114
119 2 3 4 3 4 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 4 2 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3 2 4 94
120 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 125
121 2 2 3 4 2 3 2 2 3 2 2 1 2 1 2 1 3 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 3 4 3 2 3 79
122 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 124

135
123 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 4 3 4 3 96
124 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 3 2 1 3 2 3 2 3 3 3 4 4 65
125 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 1 3 1 1 4 1 4 2 3 4 4 4 104
126 2 1 1 1 2 3 2 1 4 3 1 2 3 3 2 2 1 3 2 2 4 2 1 2 1 1 1 2 1 4 4 2 66
127 2 3 3 4 2 2 4 2 4 4 1 4 3 4 4 2 3 2 1 4 3 2 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 99
128 1 1 3 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 58
129 1 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 2 4 1 4 1 4 4 4 4 105
130 3 4 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 102
131 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 3 3 1 43
132 4 4 4 4 2 2 4 2 4 4 4 3 3 3 4 2 3 4 4 3 4 2 2 3 4 4 2 4 4 3 4 4 107
133 1 1 4 2 2 1 2 2 2 2 2 3 4 3 2 1 1 2 2 3 2 2 4 2 3 4 4 4 4 4 4 2 81
134 4 1 1 1 1 4 3 2 3 3 3 1 3 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 3 1 2 1 2 2 4 4 66
135 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 1 4 3 4 2 2 2 2 4 2 3 2 4 4 4 4 105
136 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 4 1 37
137 3 1 1 1 1 3 3 1 2 1 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 1 2 1 4 2 2 2 1 2 65
138 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 2 4 4 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 116
139 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 64
140 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34
141 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 4 2 3 2 3 2 3 3 3 2 78
142 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 111
143 2 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 100
144 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 4 4 3 3 4 4 4 4 59
145 3 2 3 1 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 1 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 76
146 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 2 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 114
147 1 1 1 1 1 1 3 2 1 3 2 2 2 1 1 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 4 4 66

136
148 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 3 1 36
149 4 4 3 3 2 3 3 3 4 3 2 2 4 3 4 3 2 3 2 3 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 104
150 4 3 3 3 2 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 96
151 2 3 3 3 1 3 3 1 3 3 1 3 3 3 4 4 1 3 3 3 1 1 1 1 3 2 3 2 2 3 4 4 80
152 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 70
153 1 2 4 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 3 2 2 4 2 1 4 4 3 58
154 3 2 4 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 118
155 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 128
156 4 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 89
157 4 4 4 2 3 4 2 2 4 3 4 2 4 2 2 3 3 3 2 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 105
158 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 116
159 2 2 2 1 2 2 2 1 2 3 3 2 3 2 2 1 2 2 2 3 3 2 1 2 3 3 4 3 3 4 4 4 77
160 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 1 2 2 2 2 1 2 2 3 4 1 1 1 3 4 4 92
161 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 108
162 3 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 2 3 2 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 109
163 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 122
164 2 2 2 1 2 2 1 1 3 3 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 3 2 2 3 4 4 3 63
165 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 112
166 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 2 2 4 3 1 3 4 4 4 4 111
167 4 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 4 1 1 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 4 3 4 1 56
168 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 71
169 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 4 2 3 3 4 4 4 107
170 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 1 2 3 2 1 2 3 2 1 3 2 1 3 2 2 2 1 72
171 1 2 1 2 2 2 1 3 2 1 3 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 53
172 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 128

137
173 4 3 2 1 2 3 4 3 2 1 2 3 4 3 2 1 2 3 4 3 2 1 2 3 4 3 2 1 2 3 2 2 79
174 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 4 4 121
175 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 64
176 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 64
177 3 2 2 2 2 1 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 4 3 4 3 4 4 3 84
178 4 2 1 1 2 1 4 2 3 3 2 1 1 3 3 1 1 1 1 2 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 83
179 2 2 2 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 118
180 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 128
181 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 115
182 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 126
183 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 1 2 4 4 4 2 2 3 3 2 2 1 2 3 4 3 2 2 2 4 4 2 95
184 4 2 1 1 2 1 4 2 3 4 1 1 3 4 2 1 1 3 2 4 4 1 4 3 4 3 4 2 3 4 4 4 86
185 4 4 3 3 3 2 4 2 4 4 2 2 3 4 4 2 3 4 2 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 106
186 1 2 2 1 2 2 2 3 3 3 2 1 2 2 1 1 3 2 2 3 3 2 2 3 4 3 3 4 3 3 4 2 76
187 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 3 1 2 1 42
188 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 4 2 69
189 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 4 4 3 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 113
190 3 4 4 4 1 3 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 2 2 4 2 3 2 4 4 4 4 107
191 1 3 3 1 2 1 2 1 3 3 2 1 3 3 3 2 1 2 1 3 3 2 3 2 4 2 3 1 3 3 3 2 72
192 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 2 3 4 4 4 4 115
193 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 1 2 1 1 4 4 107
194 2 2 3 1 1 1 3 3 2 4 4 3 4 4 2 1 2 4 1 1 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 94
195 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 4 1 39
196 1 1 2 1 1 1 3 4 3 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 3 1 2 3 2 3 4 3 56
197 2 3 4 2 3 4 4 4 3 4 4 3 3 2 4 2 4 3 3 2 2 2 2 1 4 2 2 4 2 2 4 2 92

138
198 3 4 4 4 3 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 2 3 2 2 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 110
199 4 3 4 4 4 4 3 3 2 3 4 2 2 4 4 4 3 4 2 4 2 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 110
200 2 2 4 3 2 3 3 3 3 3 2 2 4 4 4 3 2 4 3 3 4 2 2 3 3 3 2 3 2 3 4 4 94
201 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 4 4 1 50
202 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 128
203 3 3 2 2 2 3 4 3 4 3 4 2 4 2 4 4 2 3 2 2 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 103

139
Lampiran 6. Hasil Perhitungan SPSS

1. Hasil Uji Normalitas

Variabel Nilai Sig. Keterangan


Intensitas akses media
sosial Instagram dengan 0,086 Normal
Body Dissatisfaction

2. Hasil Uji Regresi Linear Sederhana

Coefficientsa

Unstandartdiz
Standartdized
ed
Coefficients
Model Coefficients t Sig.
Std.
B Beta
Error

14,20
(Constant) 10,149 1,400 ,163
1 5

instagram 1,086 ,150 ,455 7,235 ,000

a. Dependent Variabel: body dissatisfaction

3. Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square
Square Estimate
a
1 ,455 ,207 ,203 20,575
a. Predictors: (Constant), instagram
b. Dependent Variabel: body

4. Uji Koefisien Korelasi

Correlations
Instagram body dissastifaction
Instagram Pearson Correlation 1 ,455**

140
Sig. (2-tailed) ,000
N 203 203
Pearson Correlation ,455** 1
body dissastifaction Sig. (2-tailed) ,000
N 203 203
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

5. Hasil Uji t

Coefficientsa
Standartdi
Unstandartdized zed
Model Coefficients Coefficient T Sig.
s
B Std. Error Beta
(Constant) 14,205 10,149 1,400 ,163
1
Instagram 1,086 ,150 ,455 7,235 ,000
a. Dependent Variabel: body dissastifaction

6. Hasil Uji f

ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Regression 22161,194 1 22161,194 52,349 ,000b
1 Residual 85090,422 201 423,335
Total 107251,616 202
a. Dependent Variabel: body dissastifaction
b. Predictors: (Constant), instagram

141

Anda mungkin juga menyukai