Anda di halaman 1dari 3

SPO IMD

(INISIASI MENYUSUI DINI)

NomorDokumen Revisi : Halaman


1

Ditetapkan
STANDAR TanggalTerbit Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Erlina Septiyani. SH
Pengertian Inisiasi menyusui dini (IMD) pada bayi baru lahir adalah
tindakan segera menaruh bayi didada ibunya, kontak kulit
dengan kulit (skin to skin contact) ibu dan bayinya, dalam waktu
60 menit pertama persalinan.
Tujuan 1. Mendukung Program PONEK dengan melaksanakan IMD
kepada bayi baru lahir.
2. Mempercepat jalinan kasih antara ibu dan bayi (bounding
attachment).
3. Mencegah terjadinya hipotermi.
4. Sebagai awal dari pemberian ASI eksklusif.
Keputusan direktur nomor ...... tentang ...di Rumah Sakit Islam
Kebijakan
purwodadi
Prosedur 1. Siapkan perlengkapan berikut sebelum IMD dilakukan:
a. Topi / penutup kepala bayi.
b. Selimut.
c. Handuk hangat.
2. Informasikan ke orang tua bayi tentang proses insiasi
menyusui dini (IMD) dan atur suhu ruangan kisaran 20 - 250
C pada persalinan SC.
3. Keringkan seluruh tubuh bayi dari cairan ketuban dan darah.
Hindari membersihkan vernix dan kedua telapak tangan
bayi.
4. Pasang gelang bayi sesuai ketentuan yang berlaku, kemudian
perlihatkan pada ibu jenis kelamin dan nama yang dituliskan
pada gelang bayi.
5. Lakukan IMD oleh perawat bayi dengan cara sebagai
berikut:
a. Untuk bayi lahir tunggal
1) Pada persalinan normal, lakukan IMD dengan cara
tengkurapkan bayi di dada diantara payudara ibu
dengan kepala bayi lebih rendah dari puting ibunya
dengan kepala bayi menghadap ke arah kepala
ibunya, kulit bayi melekat pada kulit ibu dan tangan
ibu memeluk tubuh bayi lalu selimuti keduanya
2) Pada persalinan SC, lepaskan elektroda EKG ketika
proses IMD lalu lakukan IMD dengan cara
tengkurapkan bayi di dada ibu (diantara payudara
ibu) dari arah posisi kiri ibu dan upayakan kaki bayi
agak sedikit serong agar tidak menyentuh daerah luka
operasi.
3) Pasang topi dikepala bayi untuk menghindari
kehilangan panas tubuh bayi.
b. Untuk bayi lahir gemeli
1) Lakukan IMD dengan cara yang sama dengan bayi
tunggal.
2) Berikan bayi pertama kepada ibu untuk dilakukan
IMD sambil menunggu proses persalinan bayi kedua
3) Setelah bayi kedua lahir tengkurapkan bayi kedua
didada ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu
berdampingan dengan saudaranya, ibu dan kedua
bayinya diselimuti. Biarkan kulit kedua bayi
bersentuhan dengan kulit ibu dan kedua bayi
dipakaikan topi untuk mencegah kehilangan panas
tubuh bayi.
4) Bantu ibu oleh staf klinis, ayah bayi / keluarga
selama proses IMD dengan menjaga bayi agar tidak
jatuh.
5) Biarkan bayi mencari sendiri puting susu ibu dan
anjurkan ibu untuk merangsang bayi dengan sentuhan
lembut (mengelus-elus punggung bayi).
6) Perhatikan kondisi bayi, jika kondisi bayi baik maka
perawat dapat meninggalkan bayi bersama ibunya
dan didampingi oleh ayah / keluarga dengan edukasi
bahwa ayah/keluarga harus memanggil perawat bila
terjadi hal sebagai berikut:
a) Ibu merasa posisi bayi kurang nyaman didada
ibu.
b) Bayi tampak kedinginan, kebiruan disekitar
mulut.
c) Ibu membutuhkan bantuan.
7) Lakukan IMD minimal 60 (enam puluh) menit
(disesuaikan dengan kondisi ibu dan bayi) dan bila
ibu/bayi harus dipindahkan dari ruangan sebelum 1
(satu) jam, usahakan ibu dan bayi dipindahkan
bersama dengan mempertahankan kontak kulit ibu
dan bayi.
8) Tunda semua asuhan bayi (pengukuran antropometri,
pemberian vit K dan salep mata) hingga bayi selesai
menyusu.
9) Antarkan bayi ke kamar bayi baru lahir setelah IMD
selesai dilakukan dan lakukan pengukuran
antropometri, pemberian vit K dan salep mata lalu
observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital bayi.
10) Dokumentasikan tindakan dalam catatan keperawatan
dan buku monitoring IMD
Unit Terkait Ruang kamar bersalin (VK)

Disusun Diperiksa Disetujui


Nama dr. Erlina Septiyani. SH
Jabatan Direktur
Tanda
Tangan

Anda mungkin juga menyukai