Anda di halaman 1dari 3

‫بسم الله الرحمن الرحيم‬

Jawaban Pekelajaran Agama


Muhamad Firdaus Maulana Ramadhan ( 21.06.1.0067 )
Akuntansi B

Jawaban !

1. Al Qur'an adalah kalam Allah SWT yang merupakan sebuah mukjizat yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW, di tulis dalama mushaf dan diriwayatkan secara mutawatir, serta
membacanya adalah termasuk ibadah.
Eksistensi Al Qur’an adalah sebagai pedoman bagi manusia terutama bagi umat islam atau
muslim dan tidak terbatas obaggi kehidupan manusia juga sebagai sumber ilmu dari
berbagai aspek keilmuan yang ada, sebagaimana yang ada ilmu ilmu sekrang yang ada
adalah bentuk pengamalan ilmu ilmu al quran.
Al-Qur’an diturunkan kepada kanjeng nabi Muhammad melalui perantaraan Malaikat jibril
selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Dalam proses pwahyuan, terdapat beberapa cara untuk
menyampaikan wahyu yang dibawa Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad, dari Allah turun
ke hati nabi Muhammad lewat Hati nabi yang wahyyu itu datang seperti suara berjelincingan
lonceng sampai nabi berkeringat keningnya padahal di musim dingin dan jibril pun datang
tidak menyerupai laki laki atau apapun melainkan dengan wujud aslinya yatu NUR.
2. Iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa ALLAH ada dengan segala sifat
keagungan dan kesempurnaanya, kemudian diakui dengan lisan dan dibuktikan dengan amal
perbuatan di dunia nyata. Dengan merealisasikan dengan menuruti perintahnya dan
menjauhi larangan nya, juga selalu mengerjakan kebajikan dan tidak boleh mencela ataupun
menjelekan orang lain, menahan amarah dll serta selalu belajar dalam kehidupan sehari hari
meyakinkan diri kepada Allah.

3. Ijtihad adalah mencurahkan pikiran dengan bersungguh-sungguh. Sedangkan menurut istilah,


arti Ijtihad adalah proses penetapan hukum syariat dengan mencurahkan seluruh pikiran dan
tenaga secara bersungguh-sungguh. Kata “Ijtihad” berasal dari bahasa Arab, yaitu “Ijtihada
Yajtahidu Ijtihadan” yang artinya mengerahkan segala kemampuan dalam menanggung
beban. Dengan kata lain, Ijtihad dilakukan ketika ada pekerjaan yang sulit untuk dilakukan.

Taklid adalah mengikut tanpa alasan atau meniru dan menurut tanpa dalil. Menurut istilah
agama yaitu menerima suatu ucapan orang lain serta memegang suatu hukum agama dengan
tidak mengetahui keterangan-keterangan dan alasan-alasannya.

Konsekuen mujtahid dan muqollid adalah perbedaan tentang ilmu agama dll terutama hadist
dan juga tidak boleh bertentangan.
4. Secara etimologi hadits mempunyai beberapa arti yaitu:
·         Baru (jadid) lawan dari terdahulu (qodim)
·         Dekat (qorib) lawan dari jauh (baid)
·         Warta berita (khabar)
Sedangkan secara terminologi hadits diberi pengertian yang berbeda-beda:

 Menurut ahli hadits


Hadits adalah “Segala ucapan, segala perbuatan dan segala keadaan atau prilaku nabi SAW.

 Dari kalangan ulama’ ushul


Hadits adalah “Segala perkatan nabi SAW perbuatan dan taqrirnya yang berkaitan dengan
hukum syara’ dan ketetapannya.”
Macam macam hadist: Hadist Hasan, Hadist Mutawattir, Hadist ahad, Hadist Shoheh, Hadist
Doif.
1. IMAM BUKHARI (194-256H/773-835M)
Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad bin Ismail Al Bukhari bin Ibrahim
bin Al Mughirah bin Bardizbah. Beliau dilahirkan di Bukhara, Uzbekistan setelah Shalat
Jumat, pada tanggal 13 Syawal 194 H/810 M. Muhadditsin ini sangat wara’, banyak
membaca Al Qur’an siang malam serta, gemar berbuat kebajikan. Sejak umur 10 tahun,
dia sudah mempunyai hafalan hadits yang tidak sedikit jumlahnya. Beliau telah menulis
Kitab Hadits yang memuat 600.000 hadits kemudian beliau pilih lagi menjadi 100.000
hadits shahih dan 1000 hadits TIDAK shahih.
2. IMAM MUSLIM (204-261H/783-840M)
Beliau mempunyai nama lengkap Abul Husain Muslim bin Al Hajaj Al Qusyairy. Beliau
dilahirkan di Nisabur, Iran tahun 204 H/820 M. Dia adalah muhadditsin dan hafidz yang
terpercaya. Dia pergi ke berbagai kota untuk berguru hadits kepada Yahya bin Yahya,
Ishaq bin Rahawaih, Muhammad bin Mahran, Abu Hasan, Ibnu Hanbal, Abdullah bin
Maslamah, Yazid bin Mansur dan Abu Mas’ad, Amir bin Sawad, Harmalah bin Yahya,
Qatadah bin Sa’id, Al Qa’naby, Ismail bin Abi Uwais, Muhammad bin Al Mutsanna,
Muhammad bin Rumhi dan lain-lain. Dalam bidang hadits, beliau memiliki karya
Jami’ush Shahih. Jumhur ulama mengakui kitab Shahih Muslim adalah secermat-cermat
isnadnya dan sekurang-kurang perulangannya. Kitab ini berisikan 7.273 buah hadits,
termasuk dengan yang terulang.
Beliau wafat pada hari Minggu, Rajab tahun 261 H/875 M dan dikebumikan pada hari
Senin di Nisabur.
3. IMAM ABU DAWUD (202-275H/817-889M)
Nama lengkapnya adalah Abu Dawud Sulaiman bin Al Asy’ats bin Ishaq bin Basyir bin
Syidad bin Amr bin Amran Al Azdi As Sijistani. Ia dilahirkan di Sijistan (antara Iran dan
Afganistan) pada 202 H/817 M. Ia seorang ulama, hafizh (penghafal Al Qur’an) dan ahli
dalam berbagai ilmu pengetahuan tentang ke-Islaman khususnya dalam bidang ilmu fiqih
dan hadits. Dia berguru kepada para pakar hadits, seperti: Ibnu Amr Ad Darir, Qa’nabi,
Abi Al Walid At Tayalisi, Sulaiman bin Harb, Imam Hambali, Yahya bin Ma’in, Qutaibah
bin Sa’id, Utsman bin Abi Syaibah, Abdullah bin Maslamah, Musaddad bin Marjuq,
Abdullah bin Muhammad An Nafili, Muhammad bin Basyar, Zuhair bin Harb, Ubaidillah
bin Umar bin Maisarah, Abu bakar bin Abi Syaibah, Muhammad bin Mutsanna, dan
Muhammad bin Al Ala.
Beliau tinggal dan menetap di Basra dan akhirnya wafat di Basrah pada tahun 275 H/889
M dalam usia 73 tahun. Buku beliau ini, utamanya menggabungkan antara riwayat-
riwayat yang berkaitan dengan ahkam dengan ringkasan (mukhtasar) permasalahan fiqih
yang berkaitan dengan hukum. Bukunya tersusun dari 4.800 ahadits. Al Khathaby
mengomentari bahwa Kitab Sunan Abu Dawud itu adalah kitab yang lebih banyak fiqih-
nya daripada Kitab As Shahihain.
4. IMAM AT-TIRMIDZI (209-279H/824-892M)
Beliau mempunyai nama lengkap Abu Isa Muhammad bin Isa bin Saurah at Tirmidzi bin
Musa bin Dahhak As Sulami Al Buqi. Ia lahir di Termez, Tadzikistan pada bulan Dzulhijah
209 H/824 M. Ia merupakan ilmuwan Islam, pengumpul hadits kanonik (standar buku).
Abu Ya’la Al Khalili, seorang ahli hadits menyatakan bahwa At Tirmidzi adalah seorang
Siqah (terpercaya) dan hal ini disepakati oleh para ulama. Ibnu Hibban Al Busti (ahli
hadits) mengakui kemampuan At Tirmdzi dalam hal menghafal, menghimpun dan
menyusun hadits.
At Tirmidzi adalah seorang murid dari Imam Bukhari dan beberapa guru lainnya seperti:
Qutaibah bin Sa’id, Ishaq bin Musa. Kitab beliau yang terkenal, Jami’ at-Tirmidzi
menyebutkan seputar permasalahan fiqh dengan penjelasan yang terperinci.
Beliau juga memiliki kitab Ilalul Hadits. Pada usia 70 tahun, ia meninggal di tempat
kelahirannya Termez pada akhir Rajab tahun 279 H/892 M.

Anda mungkin juga menyukai