Anda di halaman 1dari 122

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POLA

KONSUMSI MASYARAKAT DI DESA BONGO NOL


KECAMATAN PAGUYAMAN
KABUPATEN BOALEMO

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan


dalam mengikuti ujian sarjana pendidikan

Oleh

WIKTA TAMU
NIM: 911418160

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI


PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2022

ii
iii
iv
v
ABSTRAK

Wikta, Tamu. NIM 911418160. 2022 Skripsi Analisis Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Pola Konsumsi Masyarakat di Desa Bongo Nol Kecamatan
Paguyaman Kabupaten Boalemo. Program Studi S1 Pendidikan Ekonomi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Gorontalo. Dibawah bimbingan Ibu
Melizubaida Mahmud, S.Pd, M.Si sebagai pembimbing I dan Bapak Agil
Bahsoan, S.Ag, M.Ag sebagai pembimbing II.
Permasalahan awal dari pola konsumsi yakni tingginya nilai jual barang dan jasa,
banyaknya jumlah anggota dalam keluarga, banyaknya pendidikan yang hanya
sampai bangku sekolah dasar serta tidak adanya tabungan untuk persiapan dimasa
depan. Fokus masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pola konsumsi
masyarakat desa Bongo Nol dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi pola
konsumsi, tujuan penelitian ini mengetahui pola konsumsi masyarakat desa Bongo
Nol dan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pola
konsumsi masyarakat di desa Bongo Nol. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pola
konsumsi masyarakat di Desa Bongo Nol Kecamatan Paguyaman Kabupaten
Boalemo yakni pendapatan, jumlah tanggungan, dan tabungan. Hal ini
berdasarkan kondisi yang ada dilapangan bahwa ketiga kriteria tersebut menjadi
faktor penting dalam mempengaruhi pola konsumsi masyarakat yang ada di Desa
Bongo Nol Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo.

Kata Kunci : Faktor-Faktor, Pola Konsumsi

vi
vii
Motto dan Persembahan

“ sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum,


sebelum mereka mengubah diri mereka sendiri”

( QS. Ar Rad : 11 )

“ Teruslah berjuang mengejar impianmu, karena keluargamu


menunggu keberhasilanmu ”

(Wikta Tamu)

Kupersembahkan dharma baktiku dan terima kasihku kepada kedua orang


tuaku yang tercinta ayahku Sarifudin Tamu dan ibuku Asira Moki yang selalu
mencurahkan perhatian, kasih sayang, pengorbanan, keteguhan hati yang
ikhlas serta semangat dan doa selama membesarkan, mendidik serta
mengharapkan keberhasilan studiku

Untuk saudara-saudaraku Ikang Tamu, Windia Tamu,S.Pd,


Cika Friska Tamu, serta seluruh keluarga yang senantiasa
mendambakan keberhasilanku

ALMAMATERKU TERCINTA
TEMPAT AKU MENIMBA ILMU
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2022

viii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirobbil’alamiin, segala puji dan syukur kepada Allah SWT

atas segala Rahmat,Taufiq dan Hidayah-Nya sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Analisis faktor-faktor yang

mempengaruhi pola konsumsi masyarakat Di Desa Bongo Nol Kecamatan

Paguyaman Kabupaten Boalemo”. Skripsi ini disusun guna melengkapi salah

satu syarat untuk menempuh ujian akhir Sarjana Pendidikan di Fakultas Ekonomi

Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Gorontalo.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini mengalami

berbagai kesulitan dan hambatan, namun berkat kemauan dan kerja keras serta

bantuan pembimbing maupun penguji yang senantiasa diberikan oleh Ibu

Melizubaida Mahmud, S.Pd., M.Si selaku pembimbing I, Bapak H. Agil Bahsoan,

S.Ag, M.Ag selaku pembimbing II serta Ibu Dr. Radia Hafid, S.Pd, M.Si selaku

penguji I dan Bapak Sudirman, S.Pd ,M.Pd selaku penguji II yang telah sabar,

tulus dan ikhlas membimbing dan menguji peneliti serta memberikan saran dan

arahan yang berharga dan bermanfaat sehingga peneliti dapat menyelesaikan

skripsi ini.

Peneliti menyadari upaya yang telah dilakukan ini tidak akan terwujud

tanpa bantuan dan dukungan dari pihak lain. Untuk itu, dengan penuh kerendahan

ix
hati dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada

yang terhormat:

1. Bapak Dr. Ir. H. Eduart Wolok, ST., MT selaku Rektor Universitas Negeri

Gorontalo.

2. Bapak Dr. H. Harto S. Malik, M.Hum selaku Wakil Rektor I Bidang

Akademik, Ibu Dr. Ir. Hj. Yuniarti Koniyo selaku Wakil Rektor II Bidang

Administrasi dan Keuangan, Bapak Dr. Muhammad Amir Arham, M.E selaku

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Ibu Prof. Karmila

Machmud, S.Pd., MA., Ph.D selaku Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan,

Kerjasama dan Sistem Informasi Universitas Negeri Gorontalo.

3. Bapak Dr. Raflin Hinelo, S.Pd., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Gorontalo.

4. Ibu Dr. Irawati Abdul, S.E., M.Si selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik,

Bapak Irwan Yantu, S.Pd., M.Si selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi,

Keuangan, Kepegawaian, Bapak Dr. Rio Monoarfa, SE., Ak., M.Si selaku

Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Gorontalo.

5. Bapak Dr. H. Usman Moonti, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi

Fakultas Ekonomi, Ibu Melizubaida Mahmud, S.Pd., M.Si selaku Sekretaris

Jurusan Pendidikan Ekonomi.

6. Dosen Pembimbing I Ibu Melizubaida Mahmud, S.Pd., M.Si dan Bapak H.

Agil Bahsoan, S.Ag, M.Ag yang telah banyak membimbing dan memberikan

arahan dan motivasi kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

x
7. Dosen Penguji I Ibu Radia Hafid, S.Pd., M.Si dan Bapak Sudirman S.Pd.,

M.Pd yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan pendapat kepada

peneliti.

8. Staf Dosen Fakultas Ekonomi Jurusan Pendidikan Ekonomi yang telah

memberikan motivasi, dukungan dan arahan pada peneliti.

9. Kepala Desa Bongo Nol beserta staf dan masyarakatnya, Terima kasih atas

kerja samanya serta memberi izin untuk mengadakan penelitian.

10. Ayahku tercinta Sarifudin Tamu dan Ibuku tercinta Asira Moki yang telah

memberikan dukungan, Terima kasih atas segala doa dan dukungan, serta

kasih sayang yang diberikan kepada peneliti.

11. Kakakku Ikang Tamu, Windia Tamu S.Pd dan Adikku Cika Friska Tamu yang

telah banyak membantu dan menemani selama penyusunan skripsi ini.

12. Keluarga besar peneliti yang telah banyak membantu dan memberikan

motivasi kepada peneliti.

13. Teman-teman seperjuangan angkatan 2018 Konsentrasi Administrasi

Perkantoran, Akuntansi dan Tata Niaga Fakultas Ekonomi Jurusan Pendidikan

Ekonomi yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih atas dukungan,

doa dan semangat selama ini.

14. Kepada Teman-teman PPL SMA Negeri 1 Suwawa, Dan Teman-teman KKN

Tematik Desa Saripi Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo tahun 2021

yang telah memberikan motivasi.

15. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian

skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

xi
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Peneliti

menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu

dengan rendah hati peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun

demi kelanjutan penelitian ini.

Gorontalo, Agustus 2022

Peneliti,

Wikta Tamu

xii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................... 1


HALAMAN JUDUL .................................................................................. II
SURAT PERNYATAAN............................................................................ III
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................... . IV
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ...................................................... V
ABSTRAK ................................................................................................ VI
ABSTRACT ............................................................................................... VII
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................... ....... VIII
KATA PENGANTAR ............................................................................... IX
DAFTAR ISI ............................................................................................. XI
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. XIV
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... . XII

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1


1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

1.2 Fokus Penelitian ........................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 7

2.1 Kajian Teoritis .............................................................................. 7

2.1.1 Pengertian Konsumsi........................................................ 7

2.1.2 Tingkat Konsumsi ............................................................ 8

2.1.3 Konsep dan Urutan Jenis Pengeluaran Masyarakat .......... 9

2.1.4 Pendapatan Perkapita ..................................................... 10

2.1.5 Fungsi Pendapatan............................................................ 11

2.1.6 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pola Konsumsi

Masyarakat ....................................................................... 12

2.2 Kajian Penelitian yang Relevan .......................................... 16

2.3 Kerangka Berpikir ............................................................... 17

xiii
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 18

3.1 Penelitian ....................................................................................... 18

3.2 Pendekatan dan Prosedur Penelitian .............................................. 19

3.3 Kehadiran Peneliti .......................................................................... 20

3.4 Data dan Sumber Data ................................................................. 21

3.5 Tehnik Pengumpulan Data ............................................................ 21

3. Pengecekan Keabsahan Data........................................................... 22

3.6 Tehnik Analisis Data ..................................................................... 22

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 24

4.1 Hasil Penelitian ............................................................................. 24

4.1.1 Deskripsi Hasil Wawancara................................................. 24

4.2 Pembahasan ................................................................................... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 56

5.1 Kesimpulan .................................................................................. 56

5.2 Saran............................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 58

CURICULLUM VITAE ......................................................................... 121

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................. 60

2. Kis-Kisi Instrumen Penelitian ....................................................... 63

3. Pedoman wawancara ..................................................................... 66

4. Hasil Wawancara ........................................................................... 69

5. Dokumentasi .................................................................................. 115

xv
DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 2.3 .................................................................................... 17

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Konsumsi merupakan kegiatan belanja barang dan jasa yang dilakukan

olehindividu maupun rumah tangga dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan

dari orang yang melakukan pembelanjaan tersebut atau juga pendapatan yang

dibelanjakan. Konsumsi merupakan elemen penting karena dapat menyebabkan

permintaan dalam jangka pendek. Pendapatan yang lebih tinggi menyebabkan

konsumsi yang lebih tinggi dengan demikian pengeluaran yang direncanakan pun

lebih tinggi. Kecenderungun mengkonsumsi dapat menjadi sumber guncangan

perekonomian dalam dampak penggandaan multipier kebijakan fiskal dimana

pendapatan yang lebih tinggi menyebabkan konsumsi yang lebih tinggi, ketika

kenaikan belanja pemerintah meningkat pendapatan juga meningkatkan konsumsi.

Oleh karena itu kenaikan belanja dapat menyebabkan pendapatan lebih besar.

Pengeluaran masyarakat untuk makanan, pakaian, kesehatan dan hiburan

atau kebutuhan lainnya disebut pembelanjaan atau konsumsi. Kegiatan konsumsi

memegang peranan dalam kehidupan manusia. Secara garis besar alokasi

pengeluaran konsumsi masyarakat digolongkan kedalam dua kelompok yaitu

pengeluaran makanan dan pengeluaran bukan makanan. Setiap orang atau

keluarga mempunyai tingkat kebutuhan konsumsi yang dipengaruhi oleh

pendapatan. Kondisi pendapatan seseorang akan mempengaruhi tingkat

konsumsinya. Makin tinggi pendapatan, makin banyak jumlah barang yang

dikonsumsi. Sebaliknya, makin sedikit pendapatan, makin berkurang jumlah

1
2

barang yang dikonsumsi. Di negara-negara berkembang sebagian besar dari

pendapatan masyarakat digunakan untuk konsumsi. Kecondongan konsumsi di

negara-negara berkembang lebih tinggi daripada negara-negara maju.

Secara umum dapat dikatakan bahwa masalah konsumsi yang dihadapi

masyarakat adalah bersumber dari kesenjangan antara konsumsi dengan

penerimaan. Manusia banyak keinginannya, jumlahnya tak terhingga sementara

pendapatannya sangat terbatas. Dengan kondisi ini sering muncul permasalahan,

bahwa manusia sering berada pada ketidakpuasan karena kebutuhan sifatnya tidak

terbatas, maka manusia selalu menginginkan lebih dari yang telah di dapat.

Tingkat konsumsi merupakan kebutuhan manusia baik dalam bentuk

benda maupun jasa yang dialokasikan selain untuk kepentingan pribadi juga

keluarga yang didasarkan pada tata hubungan dan tanggungan jawab yang

dimiliki yang sifatnya terealisasi sebagai kebutuhan primer dan sekunder.Tingkat

konsumsi dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi yaitu faktor

pendapatan, semakin tinggi pendapatan masyarakat, maka semakin baik juga

tingkat konsumsinya, hal ini dikarenakan masyarakat mempunyai kemampuan

untuk memenuhi kebutuhan untuk konsumsi. Jika jumlah suatu barang yang

dikonsumsikan dalam jangka waktu tertentu terus ditambah, maka kepuasan total

yang diperoleh juga bertambah, hal ini ada kemampuan dari tingkat pendapatan

yang diperoleh. Jumlah tanggungan juga mempengaruhi tingkat konsumsi, jumlah

anggota keluarga sangat menentukan jumlah kebutuhan keluarga. Semakin

banyak anggota keluarga berarti semakin banyak pula jumlah kebutuhan keluarga
3

yang harus dipenuhi yaitu konsumsi. Begitu pula sebaliknya, semakin sedikit

anggota keluarga berarti semakin sedikit pula kebutuhan yang harus dipenuhi

keluarga.. Semakin besar ukuran rumah tangga berarti semakin banyak anggota

rumah tangga yang pada akhirnya akan semakin berat beban rumah tangga untuk

memenuhi kebutuhan sehari-harinya. (Sukirno, 2012: 82)

Seorang ahli ilmu ekonomi mengatakan bahwa pengeluaran seseorang

untuk konsumsi dan tabungan dipengaruhi oleh pendapatannya. Semakin besar

pendapatan seseorang maka akan semakin tinggi tingkat tabungannya pun akan

semakin bertambah, dan sebaliknya apabila tingkat pendapatan seseorang semakin

kecil, maka seluruh pendapatannya digunakan untuk konsumsi sehingga tingkat

tabungannya nol. Model solow (model pertumbuhan ekonomi) menunjukkan

bahwa tingkat tabungan adalah determinasi penting dari persediaan modal dan

tingkat kesejahteraan ekonomi. Jika tingkat tabungan tinggi, akan mempengaruhi

persediaan modal yang besar dan tingkat output yang tinggi. Jika tingkat tabungan

rendah, akan mempengaruhi persediaan modal yang kecil dan tingkat output yang

rendah. Tingkat tabungan mengukur seberapa besar dari pendapatan disisihkan

untuk generasinya yang akan datang. (Raharja, 2001: 30)

Sejalan dengan penjelasan tersebut, desa Bongo Nol Kecamatan

Paguyaman merupakan salah satu desa yang berada di Kabupaten Boalemo yang

memiliki pola konsumsi masyarakat yang tergolong konsumtif. Ketersediaan

bahan pangan di suatu daerah berpengaruh pada pola konsumsi makan masyarakat

setempat. Suatu daerah akan menggunakan hasil alamnya untuk mencukupi semua

kebutuhan masyarakatnya. Kebutuhan pangan masyarakat antara satu daerah


4

dengan daerah lain memiliki berbagai macam perbedaan, termasuk masyarakat

yang ada di desa Bongo Nol Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo. Jumlah

penduduk yang ada di desa Bongo Nol yakni 1873 yang terdiri dari 5 dusun

dengan pekerjaan dan pendapatan yang berbeda-beda. PNS pendapatannya

Rp.3.000.000 lebih sesuai golongan, Wiraswasta/pedagang pendapatannya kurang

lebih Rp.2.500.000, TNI/Polri pendapatannya Rp.3.000.000, dan Petani

pendapatannya kurang lebih Rp.2.750.000. Mayoritas masyarakat yang ada di

desa Bongo Nol bekerja sebagai petani jagung, dimana jangung merupakan

tanaman yang sifat panen musiman, biasanya dalam 1 tahun bisa 2 kali panen,

namun hal tersebut tidak bisa dijadikan patokan. Sebab masih ada juga petani

yang bisa gagal panen, hal ini yang dapat berpengaruh pada pola konsumsi

masyarakat yang ada di desa Bongo Nol. Sebab masyarakat hanya mengandalkan

pendapat dari hasil panen mereka untuk kebutuhan mereka. Pada penelitian ini

yang menjadi informan sebanyak 10 orang yang tediri dari kepala desa, 5 orang

kepala dusun, 1 orang perwakilan PNS, 1 orang perwakilan wiraswasta/pedagang,

1 orang perwakilan TNI/Polri dan 1 orang perwakilan dari petani tujuannya agar

dapat menggambarkan pola konsumsi masyarakat yang ada di desa Bongo Nol.

Berdasarkan uraian di atas peneliti mencoba untuk mengetahui lebih

dalam mengenai seberapa besar pengaruh jumlah pendapatan, jumlah tanggungan,

dan jumlah tabungan terhadap besarnya tingkat konsumsi pada masyarakat

dengan judul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pola Konsumsi

Masyarakat di Desa Bongo Nol Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo.


5

1.2 Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas yang menjadi fokus penelitian adalah :

1. Bagaimana pola konsumsi masyarakat desa Bongo Nol ?

2. Fator-faktor apa yang mempengaruhi pola konsumsi ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian di atas tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui pola konsumsi masyarakat desa Bongo Nol.

2. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pola konsumsi

masyarakat di desa Bongo Nol.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Masyarakat

Memberikan informasi yang berguna bagi semua pihak yang terkait dan

berkepentingan, serta hasil dari penelitian ini sebagai referensi atau acuan untuk

melakukan penelitian lebih lanjut.

2. Bagi Pemerintah

Dengan penelitian ini diharapkan pemerintah sebagai pembuat kebijakan

dapat menghasilkan kebijakan-kebijakan yang lebih terarah dan terukur terkait

bagaimana masyarakat dapat mengakses dan dapat memenuhi kebutuhan dasar

melalui pemenuhan konsumsi mereka.

3. Bagi Peneliti

Sebagai tambahan wawasan ilmiah dan ilmu pengetahuan peneliti dalam

disiplin ilmu yang ditekuni.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teoritis

2.1.1 Pengertian Konsumsi

Konsumsi adalah pembelanjaan atas barang-barang dan jasa-jasa yang

dilakukan oleh rumah tangga dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dari

orang yang melakukan pembelanjaan tersebut. Pembelanjaan masyarakat atas

makanan, pakaian, dan barang-barang kebutuhan mereka yang lain digolongkan

pembelanjaan atau konsumsi. Barang-barang yang diproduksi untuk digunakan

oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya dinamakan barang konsumsi

(Dumairy, 2004:26).

Menurut Partadireja (2001:30) konsumsi dapat diartikan sebagai bagian

pendapatan rumah tangga yang digunakan untuk membiayai pembelian aneka jasa

dan kebutuhan lainnya. Dalam kenyataan, besarnya konsumsi berubahubah sesuai

dengan naik turunnya pendapatan keluarga. Hal ini dapat diartikan bahwa

konsumsi selalu berhubungan dengan tingkat pendapatan, apabila tingkat

pendapatan meningkat maka konsumsi akan meningkat, sebaliknya apabila

pendapatan menurun maka konsumsi akan menurun. Pengeluaran konsumsi

seseorang adalah bagian dari pendapatan yang dibelanjakan. Apabila pengeluaran-

pengeluaran konsumsi semua orang dalam suatu negara dijumlahkan, maka

hasilnya adalah pengeluaran konsumsi masyarakat negara yang bersangkutan.

Menurut Rahardja (2001:30), pengeluaran konsumsi terdiri atas konsumsi

6
7

pemerintah (government consumption) dan konsumsi masyarakat atau rumah

tangga (household consumption).

2.1.2 Tingkat Konsumsi

Tingkat konsumsi Anwar, (2008:10) merupakan kebutuhan manusia baik

dalam bentuk benda maupun jasa yang dialokasikan selain untuk kepentingan pribadi

juga keluarga yang didasarkan pada tata hubungan dan tanggungan jawab yang

dimiliki yang sifatnya terealisasi sebagai kebutuhan primer dan sekunder. Konsumsi

merupakan hal yang mutlak diperlukan oleh setiap orang untuk bertahan hidup.

Dalam ilmu ekonomi semua pengeluaran selain yang digunakan untuk tabungan

dinamakan konsumsi.

Asumsi dasar tentang tingkat konsumsi suatu rumah tangga atau individu

adalah bahwa setiap rumah tangga atau individu tersebut akan memaksimumkan

kepuasannya, kesejahteraannya, atau kegunaannya. Tingkat konsumsi itu sendiri

adalah jumlah persentase dari distribusi pendapatan terhadap masing-masing

pengeluaran pangan, sandang, jasa-jasa serta rekreasi dan hiburan.

BPS menyatakan kategori pengeluaran konsumsi adalah pengeluaran

makanan, perumahan, pakaian, barang dan jasa serta pengeluaran non konsumsi

seperti untuk usaha dan lain-lain pembayaran. Secara terperinci pengeluaran

konsumsi adalah semua pengeluaran untuk makanan, minuman, pakaian, pesta

atau upacara dan lain-lain. Yang dimaksud oleh setiap anggota rumah tangga baik

itu didalam maupun diluar rumah, baik untuk keperluan pribadi maupun untuk

keperluan rumah tangga (BPS, 2007 : 10)


8

2.1.3 Konsep dan Urutan Jenis Pengeluaran Masyarakat

Asumsi dasar tentang tingkat konsumsi suatu rumah tangga atau individu

adalah setiap rumah tangga atau individu tersebut akan memaksimumkan

kepuasannya, kesejahteraannya, kemakmurannya atau kegunaannya. Pengeluaran

konsumsi itu sendiri adalah jumlah persentase dan distribusi pendapatan terhadap

masing-masing pengeluaran pangan, sandang dan papan.

Kategori pengeluaran konsumsi adalah pengeluaran makanan, pakaian,

perumahan, barang dan jasa dan pengeluaran non konsumsi seperti untuk usaha

dan pembayaran lain-lain. Secara lebih terperinci pengeluaran konsumsi adalah

semua pengeluaran untuk makanan, minuman, pakaian, pesta atau upacara,

barang-barang tahan lama dan lain-lain yang dilakukan oleh setiap anggota rumah

tangga baik di dalam maupun diluar rumah, baik untuk keperluan pribadi maupun

keperluan rumah tangga (BPS, 2007: 10)

Pengeluaran konsumsi masyarakat secara lebih khusus dapat dibagi atas

enam pengeluaran, yaitu :

1. Pengeluaran pangan yaitu pengeluaran untuk makanan dan minuman,

termasuk minuman ringan dan minuman beralkohol, serta tembakau dan

sirih.

2. Pengeluaran sandang yaitu pengeluaran untuk pakaian, keperluan-

keperluan untuk kaki dan tutup kepala.

3. Pengeluaran perumahan yaitu pengeluaran-pengeluaran untuk sewa

rumah, peralatan rumah tangga, perbaikan rumah, air serta pajak bumi dan

bangunan.
9

4. Pengeluaran kesehatan yaitu pengeluaran untuk obat-obatan, dokter dan

perawatan.

5. Pengeluaran pendidikan yaitu pengeluaran untuk biaya sekolah (uang

sekolah, iuran, alat tulis)

6. Pengeluaran lain-lain yaitu pengeluaran rupa-rupa perawatan pribadi,

hiburan dan rekreasi. Pengeluaran rupa-rupa untuk perawatan pribadi

seperti sabun, pasta gigi dan alat-alat kecantikan. Pengeluaran untuk

hiburan dan rekreasi seperti pengeluaran untuk transportasi, alat-alat

hiburan dan lain-lain (Boediono, 2005 : 86)

2.1.4 Pendapatan Perkapita

Untuk mengetahui laju pertumbuhan ekonomi suatu negara dan

perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakatnya, perlu diketahui tingkat

pertambahan pendapatan nasional dan besarnya pendapatan perkapita. Besarnya

pendapatan nasuional akan menentukan besarnya pendapatan perkapita.

Pendapatan perkapita sering dianggap sebagai gambaran tingkat kesejahteraan,

sedangkan besarnya pendapatan perkapita sangat erat kaitannya dengan

pertambahan penduduk.Sehingga apabila pertambahan pendapatan nasional lebih

besar dari pada tingkat pertambahan penduduk, maka tingkat pendapatan

penduduk meningkat. Sebaliknya apabila tingkat pertambahan pendapatan

nasional lebih kecil dari pertambahan penduduk, maka pendapatan perkapita

mengalami penurunan (Suryana, 2001: 8). Hal ini berarti bahwa untuk

mempertahankan tingkat pendapatan perkapita atau tingkat kesejahteraan relatif

perlu dicapai tingkat pertambahan pendapatan nasional yang sama dengan tingkat
10

pertambahan penduduk. Pendapatan nasional dan pendapatan perkapita itu sendiri

akan naik apabila produktivitas perkapita mengalami kenaikan. Untuk menaikkan

produksi perkapita berarti pula harus adanya perubahan struktur ekonomi, struktur

produksi, serta masyarakat statis berkembang menjadi masyarakat dinamis.

Pendapatan perkapita sering kali digunakan sebagai indikator

pembangunan selain untuk membedakan tingkat kemajuan ekonomi antar negara-

negara maju dengan negara sedang berkembang. Dengan kata lain, pendapatan

perkapita selain bisa memberikan gambaran tentang laju perrtumbuhan

kesejahteraan mayarakat di berbagai negara juga dapat menggambarkan

perubahan corak tingkat kesejahteraan masyarakat yang sudah terjadi diantara

berbagai negara. Tolak ukur yang paling banyak untuk mengukur keberhasilan

sebuah perekonomian, antara lain adalah pendapatan nasional, produk nasional,

tingkat kesampatan kerja, tingkat harga dan posisi neraca pembayaran luar negri.

Salah satu indikator telah terjadinya alokasi yang efisien secara makro adalah nilai

output nasional yang dihasilkan sebuah perekonomian pada suatu periode tertentu.

2.1.5 Fungsi Pendapatan

Pendapatan merupakan suatu unsur penting dalam perekonomian yang

berperan meningkatkan derajat hidup orang banyak melalui kegiatan produksi

barang dan jasa.Pendapatan seseorang dibedakan menjadi dua yaitu, pendapatan

nominal dan pendapatan riil. Pendapatan nominal merupakan pendapatan yang

diterima oleh seseorang dalam jumlah nominal. Sedangkan pendapatan riil

merupakan pendapatan yang jumlahnya telah di deflasikan dengan perubahan


11

barang dan jasa. Pendapatan riil merupakan pendapatan yang realistis digunakan

untuk mengukur tingkat kesejahteraan seseorang (Waluyo, 2007 : 64)

Lipsey (2012: 17), membagi pendapatan menjadi dua macam yaitu :

a. Pendapatan perorangan, yaitu pendapatan yang dihasilkan atau dibayarkan

padaperorangan sebelum dikurangi dengan pajak penghasilan perorangan.

Sebagiandari pendapatan dialokasikan untuk pajak, sebagian ditabung oleh

rumahtangga, yaitu pendapatan perorangan dikurangi dengan pajak penghasilan.

b. Pendapatan Disposebel, merupakan pendapatan saat ini yang dapat

dibelanjakan atau ditabung oleh rumah tangga, yaitu pendapatan perorangan

dikurangi dengan pajak penghasilan

Badan Pusat Statistik membedakan pendapatan atas dua bagian, yaitu :

1. Pendapatan faktor yang didistribusikan. Pendapatan jenis ini dapat dibagi

menurut sumbernya, yaitu : Penghasilan sebagai gaji dan upah,

Penghasilan dari usaha sendiri dan pekerjaan bebas, Penghasilan dari

pemilikan harta

2. Transpor yang bersifat redistributive yaitu transfer pendapatan yang tidak

bersifat mengikat dan biasanya bukan merupakan imbalan atas penyerahan

barang dan jasa atau harta milik.

2.1.6 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pola Konsumsi Masyarakat

Pengeluaran konsumsi masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor, baik

diyakini mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat diantaranya adalah jumlah

pendapatan dan jumlah tanggungan. Pada dasarnya konsumsi adalah bagian dari

pendapatan yang digunakan untuk membeli barang-barang konsumsi, dengan


12

demikian semakin besar pendapatan, maka relatif jumlah konsumsi semakin

besar. Menurut Dumairy (2004 : 123), pola konsumsi masyarakat berbeda antar

lapisan pendapatan. Konsumsi seseorang berbanding lurus dengan pendapatannya,

semakin besar pendapatannya semakin besar pula pengeluaran untuk konsumsi.

Kemudian terdapat kecenderungan semakin rendah kelas pendapatan masyarakat,

semakin dominan alokasi belanjanya untuk pangan dan sebaliknya, semakin tinggi

kelas pendapatannya, semakin besar pula proporsi belanjanya untuk konsumsi

bukan pangan.

Namun demikian tingkat penghasilan rumah tangga bukanlah satu-satunya

faktor yang mempengaruhi konsumsi. Tingkat konsumsi suatu jenis barang juga

dipengaruhi jumlah tanggungan, komposisi umur serta jenis kelamin, letak

geografis, asal usul, jumlah aktiva lancar yang mereka miliki dan harga dari

barang-barang. (Boediono, 2005 : 26)

Sedangkan menurut Geraldo P Sicat (dalam Boediono, 2005 : 26) faktor-

faktor yang menentukan komposisi konsumsi adalah harga, pendapatan, jumlah

tanggungan, tingkat usia, distribusi pendapatan dan faktor non ekonomi lainnya

seperti selera, pendidikan, budaya dan teknologi.

Berbicara tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi,

maka yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah terbatas pada faktor

pendapatan, jumlah tanggungan, dan tabungan.


13

1. Hubungan pendapatan dengan pola konsumsi

Pendapatan adalah imbalan yang diterima seseorang dari pekerjaan yang

dilakukannya. Pendapatan merupakan sumber daya material yang sangat penting

bagi masyarakat karena dengan pendapatan itulah, masyarakat bisa membiayai

konsumsinya. Perubahan-perubahan dalam pendapatan berupa uang, dimana

harga-harga tetap konstan, biasanya menyebabkan timbulnya perubahan-

perubahan yang sesuai dengan jumlah barang-barang yang dibeli, khususnya

untuk barang normal.

Teori yang dikemukakan oleh Keynes dinamakan absolute income

hypothesis atau hipotesis pendapatan mutlak. Ciri-ciri penting dari konsumsi

rumah tangga dalam teori pendapatan mutlak, yang pertama faktor penentu yang

terpenting besarnya pengeluaran konsumsi rumah tangga baik perorangan maupun

keseluruhan pada suatu periode adalah pendapatan yang diterima dalam periode

tersebut. Terdapat hubungan yang positif diantara konsumsi atau pendapatan,

yaitu semakin tinggi pendapatan semakin banyak tingkat konsumsi yang

dilakukan rumah tangga. Ciri ini sesuai dengan sifat manusia yang telah

diobservasi dalam teori perilaku konsumen, yaitu keinginan manusia yang tidak

terbatas tetapi kemampuan untuk memenuhi keinginannya tersebut dibatasi oleh

perubahan faktor-faktor produksi atau pendapatan yang dimilikinya. Maka

semakin tinggi pendapatan semakin banyak pula pembelajaan rumah tangga.

2. Hubungan jumlah tanggungan dengan pola konsumsi

Jumlah keluarga biasanya selalu berhubungan dengan konsumsi suatu

rumah tangga atau masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari kehidupan sehari-hari,
14

dimana bila jumlah anggota keluarga bertambah otomatis pengeluaran untuk

konsumsi juga bertambah. Konsumsi yang dikeluarkan oleh anggota keluarga

sedikit tidak akan sama dengan konsumsi dengan anggota keluarga yang banyak.

Variasi dalam jumlah anggota rumah tangga mempunyai pengaruh nyata terhadap

tingkat konsumsi keluarga (Boediono, 2005 : 37)

3. Hubungan tabungan dengan pola konsumsi

Besarnya tabungan seseorang tergantung pada besarnya pendapatannya,

semakin besar pendapatan semakin besar pula tabungannya. Orang kaya lebih

banyak menabung dibanding orang miskin, bukan hanya secara absolut tetapi juga

sebagai persentase dan pendapatannya. Orang yang terlalu miskin tidak mungkin

menabung mereka bahkan membelanjakan lebih banyak daripada yang mereka

peroleh. Teori Keynes(dalam Nugroho, 2004: 75) menerangkan bahwa pada

tingkat pendapatan nasional yang rendah tabungan adalah negatif, yaitu konsumsi

masyarakat lebih tinggi dari pendapatan nasional. Semakin tinggi pendapatan

nasional, semakin tinggi tabungan masyarakat. Seperti yang kita ketahui bahwa

konsumsi mempunyai hubungan yang erat dengan tingkat tabungan.

Teori daur hidup tentang tabungan menduga bahwa orang akan menabung

banyak ketika penghasilannya relatif tinggi dibanding dengan penghasilan rata-

rata selama hidupnya dan menggunakan tabungan itu apabila penghasilannya

relatif rendah dibandingkan dengan penghasilan rata-rata selama hidupnya.


15

2.2 Kajian Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Siti Fatimah Nurhayati dan Masagus

Rahman (2003: 5) “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Fungsi Konsumsi

Masyarakat Di Propinsi Jawa Tengah Pada Tahun 2000”. Penelitian tersebut

untuk mengetahui pengaruh variabel independen yang meliputi PDRB, jumlah

penduduk, dan inflasi terhadap konsumsi masyarakat Jawa Tengah. Dalam

penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian

tersebut adalah semua variabel independen yaitu PDRB, jumlah penduduk dan

laju inflasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pengeluaran konsumsi

masyarakat. Yang menjadi persamaan dalam penelitian ini yakni Faktor-faktor

yang mempengaruhi Fungsi Konsumsi sedangkan perbedaannya terletak pada

daerah yang diteliti.

2.3 Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka konsep adalah suatu hubungan yang akan menghubungankan

secara teoritis antara variabel-variabel penelitian yaitu, antara variabel independen

dengan variabel dependen yang akan di amati atau diukur melalui penelitian yang

akan di laksanakan. Kerangka konsep dari penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui faktor yang mempengaruhi pola konsumsi masyarakat.

Kerangka pemikiran ini merupakan alur pemikiran dari peneliti sendiri

atau juga mengambil dari suatu teori, kerangka konsep ini juga merupakan

penjelasan sementara terhadap gejala-gejala yang menjadi permasalahan yang ada

diperumusan masalah penelitian. Tingkat pendapatan, jumlah tanggungan, dan

tabungan berpengaruh positif terhadap tingkat konsumsi masyarakat.


16

Dari analisis tersebut, peneliti membuat bagan kerangka berpikir sebagai berikut

Faktor-faktor yang
mempengaruhi pola konsumsi
masyarakat

Pendapatan Jumlah Tanggungan Tabungan

(Gambar 2.3 Kerangka Berpikir)


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Latar Penelitian

Adapun lokasi yang akan di jadikan penelitian adalah di mana fokus

fenomenologis yang pernah terjadi maupun sedang terjadi yaitu pada masyarakat

desa Bongo Nol. Waktu penelitian yaitu peneliti datang dan terlibat langsung

dalam watu yang tidak menentu sesuai dengan data yang dibutuhkan untuk

mengembangkan penelitian.

3.2 Pendekatan dan Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini pendekatan dan jenis penelitian yang akan digunakan

adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskripsi dimana hal-hal

yang didapatkan dilapangan akan dideskripsikan dalam bentuka kata-kata

Denzim dan Lincoln dalam Moleong (2012:5) menyatakan bahwa

penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah dengan

maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan

melibatkan berbagai metode yang ada. Bodgan dan Taylor dalam Moleong

(2012:4) mendefinisikan data deskriptif berupa kata-kata tulisan prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tulisan atau lisan

dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Pada dasarnya pendekatan yang digunakan adalah pendekatan

fenomenologi. Fenomenologi adalah studi tentang pengetahuan yang berasal dari

kesadaran, atau cara memahami suatu objek atau peristiwa dengan mengalaminya

17
18

secara sadar Littlejohn, (Hasbiansyah, 2008:166). Namun Brouwer

(Hasbiansyah,2008:166) mengemukakan fenomenologi itu bukan ilmu tetapi

suatu metode pemikiran (a way of looking at things).

Metode penelitian kualitatif fenomenologi merupakan suatu metode atau

pemikiran yang berangkat dari kesadaran penuh alamiah dan tidak ada hipotesis

karena berbicara mengenai fenomena yang benar-benar terjadi dan dialami secara

sadar dan nyata tanpa tendensi apapun meskipun teori-teori yang masuk sejalan

dengan pemikiran metode penelitian fenomenologi. hal ini akan mengisi suatu

ruang-ruang kosong dalam kehidupan secara nyata dalam masyarakat.

Moeryadi (2009: 9) dalam Hajaroh halaman 9 mengemukakan

fenomenologi dapat dipandang dari dua sudut yaitu : 1) Fenomena selalu

menunjuk ke luar atau hubungannya dengan realitas di luar pikiran. 2) Fenomena

dari sudut kesadaran kita. Artinya fenomena harus di alami dari pengalaman-

pengalaman yang berhubungan dengan realitas di luar pikiran atau alam nyata.

Kemudian diperkuat oleh pernyataan dari Donny (2005: 150) dalam Hajaroh

halaman 9 bahwasanya fenomenologi adalah ilmu tentang esensi-esensi kesadaran

dan esensi ideal dari obyeek-obyek sebagai korelasi dengan kesadaran. Inti dari

fenomenologi adalah untuk mengetahui makna dari fenomena itu sendiri atau

memaknai hal-hal yang berkaitan dengan dunia luar dari nalar pikiran kita sebagai

peneliti.
19

3.3 Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti merupakan instrument penting dalam penelitian artinya

peneliti hadir dan datang langsung dalam mencari data guna kemajuan penelitian.

Menurut Nasution (Sugiyono,2010:12) peneliti sebagai instrument penelitian

serasi untuk penelitian serupa karena memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Penelitian sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala

stimulus dari lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau

tidak bagi penelitian.

2. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek

keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus.

3. Setiap situasi merupakan keseluruhan, tidak ada suatu instrument

berupa test atau angket yang dapat menangkap keseluruhan situasi

kecuali manusia.

4. Situasi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat dipahami

dengan pengetahuan semata. Untuk memahaminya kita perlu sering

merasakannya, menyelaminya berdasarkan pengetahuan kita.

5. Peneliti sebagai instrument dapat segera menganalisis data yang

diperoleh.

6. Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan

berdasarkan data yang dikumpulkan pada suatu saat dan menggunakan

segera sebagai balikan untuk memperoleh penegasan, perubahan,

perbaikan atau pelakan.


20

3.4 Data dan Sumber Data

Jenis data yang diolah dalam penelitian ini adalah kualitatif, yakni

mencakup semua data yang menggambarkan fakta dan kejadian yang terjadi pada

masyarakat desa Bongo Nol. sedangkan sumber data dalam penelitian ini dapat di

bedakan menjadi dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Data primer

merupakan data penelitian yang diperoleh dari wawancara terhadap narasumber

dan dokumentasi. Data sekunder diperoleh dari laporan yang telah dicatat oleh

peneliti.

Menurut Lofland (Moleong,2012: 157) sumber data utama dalam

penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya merupakan data

tambahan seperti dokumen dan lain-lain.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga cara

yaitu wawancara (interview), observasi langsung, dan dokumentasi. Pokok dalam

penelitian ini adalaha peneliti akan menggunakan alat bantu seperti balpoin,

kertas, alat perekam berupa handphone serta alat dokumentasi berupa handphone.

Selanjutnya wawancara yang akan dilakukan oleh peneliti menyesuaikan dengan

keadaan setempat dan terstruktur maupun tidak yaitu dilakukan dengan cara tatap

muka (face to face). Wawancara pada penelitian ini dilakukan pada Kepala Desa,

Kepala Dusun, ASN, Polri dan Petani seluruh nama yang digunakan pada

informan menggunakan nama inisial.


21

Hadi (Sugiyono,2010: 60) mengemukakan bahwa observasi merupakan

suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses

biologis dan psikologis, duadiantaranya adalah proses-proses pengamatan dan

ingatan. Dalam proses observasi peneliti mengandalkan alam sebagai bahan

tambahan dan perbandingan nyata dalam proses penelitian sekaligus ingatan juga

merupakan hal yang penting yang harus dijalankan oleh peneliti. Sedangkan

dokumentasi merupakan suatu alat yang penting dalam kebenaran data yang

diperoleh. Menurut Efferin, (2008: 330) tehnik analisis dokumen adalah salah satu

metode penting pada penelitian kualitatif untuk mendapatkan data tentang catatan-

catatan tertulis.

3.6 Pengecekan Keabsahan Data

Tujuan dilakukannya keabsahan data adalah untuk mengetahui kebenaran

data yang diperoleh dari sumber data, untuk itu diperlukan teknik pemeriksaan

data, agar dapat diketahui tingkat kebenaran data, dengan cara tersebut maka

dapat dipastikan bahwa data yang diperoleh peneliti benar-benar dilakukan secara

langsung dan dapat dipercaya keabsahannya.

3.7 Teknik Analisis Data

Bodgan, (Sugiyono, 2010: 334), menyatakan bahwa analisis adalah proses

mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil

wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lainnya, sehingga dapat dipahami,

dan temuannya dapat di informasikan kepada orang lain. Analisis data dalam

penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan

setelah pengumpulan data dalam periode tertentu. Miles dan Huberman dalam
22

Sugiyono (2012: 430) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data

kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai

tuntas sehingga datanya sudah jenuh, aktifitas dalam analisis data yaitu terdiri dari

data reduction, data display dan conclusion drawing/verification.

1. Data Reduction (Reduski Data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok

memfokuskan hal-hal yang penting, di cari tema dan polanya. Dengan

cara itulah data yang telah direduksi akan memberikan gambarab yang

lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan

data selanjutnya dan mencarinya apabila diperlukan.

2. Data Display (Penyajian Data)

Dalam penyajian data dapat dilakukan dalam bentu teks yang bersifat

naratif juga dapat berupa bagan hubungan antara kategori dan

sejenisnya.

3. Conclusion Drawing/verifitaction

Langkah ini merupakan pengambilan kesimpulan dan verifikasi

kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan

akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat dan

mendukungpada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila

kesimpulan di kemukakan pada tahap awal di dukung oleh bukti-bukti

yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan untuk

mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan

kesimpulan yang kredibel Sugiyono (2012: 431-438)


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Hasil Wawancara

Berdasarkan fokus masalah yang diteliti yakni tentang Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Pola Konsumsi Masyarakat di Desa Bongo Nol Kecamatan

Paguyaman Kabupaten Boalemo. Melalui penelitian yang dilakukan dengan

teknik pengumpulan data yakni observasi, wawancara dan dokumentasi, peneliti

mendapatkan informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pola

konsumsi masyarakat. Berikut disajikan wawancara dengan sejumlah informan

yang telah berpartisipasi dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut.

Berikut hasil wawancara dengan kepala desa Bongo Nol terkait pola

konsumsi dan faktor-faktor yang mempengaruhi pola konsumsi.

No Pertanyaan Jawaban
(1) (2) (3)
A. Pola Konsumsi
1. Konsumsi Pangan
Berapa pengeluaran belanja Rp 500.000 (Wawancara PM, 21
1 bulanan bapak/ibu untuk pangan ? April 2022)
misalnya beras atau jagung ?
Apabila beras atau jagung Membeli makanan lain untuk
bapak/ibu tidak dapat memenuhi memenuhi kebutuhan konsumsi.
2 kebutuhan konsumsi dalam (Wawancara PM, 21 April 2022)
keluarga langkah apa yang
dilakukan ?
Tindakan apa yang bapak/ibu Membeli sayuran di pasar atau pada
lakukan untuk dapat memenuhi pedagang sayur. (Wawancara PM, 21
3 kebutuhan pangan misalnya April 2022)
sayuran sementara bapak/ibu tidak
memiliki kebun?
Masyarakat di desa bongo nol Beras dan jagung. (Wawancara PM,
4 banyak mengkonsumsi apa ? 21 April 2022)
apakah beras atau jagung ?

23
24

2. Konsumsi Non Pangan


Berapa pengeluaran belanja Pengeluaran belanja bulanan untuk
bulanan bapak/ibu untuk non non pangan. Sandang pakaian untuk
1 pangan ? sandang pakaian ? pengeluaran belanja pakaian kurang
dari 1.000.000. (Wawancara PM, 21
April 2022)
Berapa pengeluaran belanja Pengeluaran belanja bulanan non
bulanan bapak/ibu untuk non pangan misalnya transportasi
2
pangan ? misalnya transportasi ? 1.500.000. (Wawancara PM, 21 April
2022)
Berapa pengeluaran belanja Pengeluaran belanja bulanan untuk
bulanan bapak/ibu untuk non non pangan misalnya untuk biaya
3 pangan ? misalnya untuk kesehatan itu tidak ada, karena sudah
kesehatan? ditanggung BPJS. (Wawancara PM,
21 April 2022)
Berapa pengeluaran belanja Pengeluaran belanja bulanan untuk
bulanan bapak/ibu untuk non non pangan misalnya untuk biaya
4 pangan ? misalnya untuk biaya sekolah 1.600.000. (Wawancara PM,
sekolah ? 21 April 2022)

Apakah bapak/ibu memperoleh Tidak. (Wawancara PM, 21 April


bantuan tempat tinggal (Rumah) 2022)
5
dari pemerintah baik desa ataupun
dari dinas sosial ?
B. Faktor Yang Mempengaruhi Pola Konsumsi
a. Pendapatan
Berapa pendapatan Pendapatan perbulan dalam keluarga
perbulan/pertahun dalam keluarga bapak kepala desa kurang lebih
1
bapak/ibu ? 12.000.000. (Wawancara PM, 21
April 2022)
Apakah pendapatan berpengaruh Ya, Pendapatan berpengaruh penting
2 penting terhadap pola konsumsi terhadap pola konsumsi. (Wawancara
keluarga bapak/ibu ? PM, 21 April 2022)
Apakah pendapatan bapak/ibu Ya, Pendapatan dapat memenuhi
3 dapat memenuhi kebutuhan sehari- kebutuahan sehari-hari. (Wawancara
hari ? PM, 21 April 2022)
Bagaimana bapak/ibu mengelola Cara mengelola keuangan pola
keuangan pola konsumsi dengan konsumsi dengan pendapatan, untuk
pendapatan ? pengeluaran pola konsumsi pangan
dan non pangan perbulan kurang lebih
6.000.000 dan untuk sisa pendapatan
4
di kelola di 3 usaha, usaha yang di
miliki bapak kepala desa yakni usaha
jual beli drum plastic, usaha kuliner,
dan istri bapak kepala desa juga
punya usaha di bidang kosmetik. Jadi
25

ada 3 penunjang pendapatan.


Pengelolaan secara langsung
terkonsumsi baik pangan maupun non
pangan dan sisa pendapatan dikelola
di 3 usaha, sehingga mampu menutupi
pengeluaran konsumsi. Ini juga
merupakan salah satu solusi apabila
pendapatan tidak bisa memenuhi
kebutuhan keluarga.. (Wawancara
PM, 21 April 2022)
Bagaimana solusi yang bapak/ibu Solusi yang dilakukan mencari usaha
lakukan apabila pendapatan tidak sampingan. (Wawancara PM, 21 April
5
bisa memenuhi kebutuhan keluarga 2022)
?
b. Jumlah Tanggungan
Berapa jumlah tanggungan Jumlah tanggungan 1. (Wawancara
6
keluarga bapak/ibu ? PM, 21 April 2022)
Selaian dalam keluarga inti apakah Selain keluarga inti ada keluarga lain
7 ada keluarga yang ditanggung yang ditanggung (adik dan sepupu).
bapak/ibu ? (Wawancara PM, 21 April 2022)
Apakah jumlah tangungan Jumlah tanggungan berpengaruh
8 berpengaruh penting terhadap pola penting terhadap pola konsumsi.
konsumsi keluarga bapak/ibu ? (Wawancara PM, 21 April 2022)
Bagaimana cara bapak/ibu Cara bapak kepala desa mengatur pola
mengatur pola konsumsi dengan konsumsi dengan jumlah tanggungan
jumlah tanggung yang ada sekarang yang ada tetap akan plotting khusus
? untuk konsumsi bulanan dan sisa dari
9 pendapatan dikelola di bidang usaha
agar dapat menopang apabila pola
konsumsi tidak mencukupi jumlah
tanggungan. (Wawancara PM, 21
April 2022)
Siapa yang menopang bapak/ibu ditopang oleh pendapatan dari usaha
10 apabila pola konsumsi tidak sampingan istri. (Wawancara PM, 21
mencukupi jumlah tanggungan ? April 2022)
c. Tabungan.
Berapa jumlah tabungan bapak/ibu Jumlah tabungan dalam sebulan
11 dalam sebulan/setahun ? 1.500.000. (Wawancara PM, 21 April
2022)
Apakahh tabungan bapak/ibu dapat Tabungan tidak dikhususkan untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari ? kebutuhan sehari-hari,lebih
12 dikhusukan untuk biaya-biaya tank
terduga. (Wawancara PM, 21 April
2022)
Apakah jumlah tabungan Jumlah tabungan tidak berpengaruh
13
berpengaruh penting terhadap pola terhadap pola konsumsi karena
26

konsumsi keluarga bapak/ibu ? ditopang oleh 3 usaha. (Wawancara


PM, 21 April 2022)
Bagaimana cara bapak/ibu Dalam keluarga bapak kepala desa
mengelola tabungan agar dapat semuanya punya tabungan, tabungan
memenuhi pola konsumsi keluarga? anak dikhususkan untuk kebutuhan
pendidkan anak sekarang ini,dan
untuk tabunganbapak kepala desa dan
istri tabungannya untuk pendidkan
anak nantinya setalah melanjutkan ke
perguruan tinggi,jadi tabungannya itu
tida diambil-ambil. Kalau untuk yang
lainnya dari segi konsumsi karena
manajemen keuangannya sudah di
14
plotting-plotting khusus untuk belanja
bulananya dan sisa dari pendapatan
untul lebih menambah pendapatan
tadi yang sudah terserat dikonsumsi,
maka bapak kepala desa desa
membuka usaha sampingan sehingga
mampu menutupi pengeluaran
konsumsi. (Wawancara PM, 21 April
2022)

Bagaimana cara bapak/ibu Ada usaha sampingan yang membantu


memenuhi pola konsumsi jika menopang kebutuhan keluarga.
15
tabungan tidak dapat menopang (Wawancara PM, 21 April 2022)
kebutuhan keluarga ?

Berikut hasil wawancara dengan Kepala Dusun 1 terkait pola konsumsi

dan faktor-faktor yang mempengaruhi pola konsumsi.

No Pertanyaan Jawaban
(1) (2) (3)
A. Pola Konsumsi
1. Konsumsi Pangan
Berapa pengeluaran belanja Rp 500.000 (Wawancara IT, 26 April
1 bulanan bapak/ibu untuk pangan ? 2022)
misalnya beras atau jagung ?
Apabila beras atau jagung Apabila persediaan beras menipis
bapak/ibu tidak dapat memenuhi maka yang dilakukan adalah memasak
2 kebutuhan konsumsi dalam beras kemudian dicampur dengan
keluarga langkah apa yang jagung. (Wawancara IT, 26 April
dilakukan ? 2022)
27

Tindakan apa yang bapak/ibu Membeli sayuran. (Wawancara IT, 26


lakukan untuk dapat memenuhi April 2022)
3 kebutuhan pangan misalnya
sayuran sementara bapak/ibu tidak
memiliki kebun?
Masyarakat di desa bongo nol Beras dan Jagung. (Wawancara IT, 26
4 banyak mengkonsumsi apa ? April 2022)
apakah beras atau jagung ?
2. Konsumsi Non Pangan
Berapa pengeluaran belanja Pengeluaran belanja untuk non
1 bulanan bapak/ibu untuk non pangan . sandang pakaian 500.000.
pangan ? sandang pakaian ? (Wawancara IT, 26 April 2022)
Berapa pengeluaran belanja Pengelurana untuk transportasi
2 bulanan bapak/ibu untuk non 300.000. (Wawancara IT, 26 April
pangan ? misalnya transportasi ? 2022)
Berapa pengeluaran belanja Pengeluaran untuk kesehatan kurang
bulanan bapak/ibu untuk non lebih 100.000. (Wawancara IT, 26
3
pangan ? misalnya untuk April 2022)
kesehatan?
Berapa pengeluaran belanjaUntuk biaya pengeluaran non pangan,
bulanan bapak/ibu untuk non misalnya biaya sekolah tidak ada
4 pangan ? misalnya untuk biaya karena belum ada tanggungan yang
sekolah ? sedang bersekolah. (Wawancara IT,
26 April 2022)
Apakah bapak/ibu memperoleh Tidak. (Wawancara IT, 26 April
bantuan tempat tinggal (Rumah) 2022)
5
dari pemerintah baik desa ataupun
dari dinas sosial ?
B. Faktor Yang Mempengaruhi Pola Konsumsi
a. Pendapatan
Berapa pendapatan Pendapatan perbulan 2.000.000.
1 perbulan/pertahun dalam keluarga (Wawancara IT, 26 April 2022)
bapak/ibu ?
Apakah pendapatan berpengaruh Ya, Pendapatan berpengaruh penting
2 penting terhadap pola konsumsi terhadap pola konsumsi. (Wawancara
keluarga bapak/ibu ? IT, 26 April 2022)
Apakah pendapatan bapak/ibu Iya memenuhi kebutuhan sehari-hari.
3 dapat memenuhi kebutuhan sehari- (Wawancara IT, 26 April 2022)
hari ?
Bagaimana bapak/ibu mengelola Jadi mengelola keuangan pola
keuangan pola konsumsi dengan konsumsi dengan pendapatan yaitu
pendapatan ? dengan cara membagi bagi mana
4
untuk biaya kebutuhan pangan dan
non pangan dalam sebulan.
(Wawancara IT, 26 April 2022)
5 Bagaimana solusi yang bapak/ibu Solusi yang dilakukan apabila
28

lakukan apabila pendapatan tidak pendapatan tidak memenuhi


bisa memenuhi kebutuhan keluarga kebutuhan keluarga yaitu mencari
? pekerjaan sampingan. (Wawancara IT,
26 April 2022)
b. Jumlah Tanggungan
Berapa jumlah tanggungan Jumlah tanggungan tidak ada.
6
keluarga bapak/ibu ? (Wawancara IT, 26 April 2022)
Selaian dalam keluarga inti apakah Tidak ada. (Wawancara IT, 26 April
7 ada keluarga yang ditanggung 2022)
bapak/ibu ?
Apakah jumlah tangungan Tidak ada keluarga yang ditanggung.
8 berpengaruh penting terhadap pola (Wawancara IT, 26 April 2022)
konsumsi keluarga bapak/ibu ?
Bagaimana cara bapak/ibu Tidak ada keluarga yang ditanggung.
mengatur pola konsumsi dengan (Wawancara IT, 26 April 2022)
9
jumlah tanggung yang ada sekarang
?
Siapa yang menopang bapak/ibu Tidak ada kelaurga yang ditanggung.
10 apabila pola konsumsi tidak (Wawancara IT, 26 April 2022)
mencukupi jumlah tanggungan ?
c. Tabungan.
Berapa jumlah tabungan bapak/ibu Tidak memiliki tabungan.
11
dalam sebulan/setahun ? (Wawancara IT, 26 April 2022)
Apakahh tabungan bapak/ibu dapat Tidak memiliki tabungan.
12
memenuhi kebutuhan sehari-hari ? (Wawancara IT, 26 April 2022)
Apakah jumlah tabungan Tidak memiliki tabungan.
13 berpengaruh penting terhadap pola (Wawancara IT, 26 April 2022)
konsumsi keluarga bapak/ibu ?
Bagaimana cara bapak/ibu Tidak memiliki tabungan.
14 mengelola tabungan agar dapat (Wawancara IT, 26 April 2022)
memenuhi pola konsumsi keluarga?
Bagaimana cara bapak/ibu Tidak memiliki tabungan.
memenuhi pola konsumsi jika (Wawancara IT, 26 April 2022)
15
tabungan tidak dapat menopang
kebutuhan keluarga ?

Berikut hasil wawancara dengan Kepala Dusun 2 terkait pola konsumsi

dan faktor-faktor yang mempengaruhi pola konsumsi.

No Pertanyaan Jawaban
(1) (2) (3)
A. Pola Konsumsi
1. Konsumsi Pangan
29

Berapa pengeluaran belanja Rp 500.000 (Wawancara AB, 26 April


1 bulanan bapak/ibu untuk pangan ? 2022)
misalnya beras atau jagung ?
Apabila beras atau jagung Mengkonsumsi makanan lain seperti
bapak/ibu tidak dapat memenuhi singkong dan umbi-umbian lainnya.
2 kebutuhan konsumsi dalam (Wawancara AB, 26 April 2022)
keluarga langkah apa yang
dilakukan ?
Tindakan apa yang bapak/ibu Membeli sayuran. (Wawancara AB,
lakukan untuk dapat memenuhi 26 April 2022)
3 kebutuhan pangan misalnya
sayuran sementara bapak/ibu tidak
memiliki kebun?
Masyarakat di desa bongo nol Beras dan jagung. (Wawancara AB,
4 banyak mengkonsumsi apa ? 26 April 2022)
apakah beras atau jagung ?
2. Konsumsi Non Pangan
Berapa pengeluaran belanja Pengeluran belanja bulanan non
bulanan bapak/ibu untuk non pangan, sandang pakaian lebih dari
1
pangan ? sandang pakaian ? 200.000. (Wawancara AB, 26 April
2022)
Berapa pengeluaran belanja Pengelurana untuk transportasi
2 bulanan bapak/ibu untuk non 300.000. (Wawancara AB, 26 April
pangan ? misalnya transportasi ? 2022)
Berapa pengeluaran belanja Pengeluaran untuk kesehatan 90.000.
bulanan bapak/ibu untuk non (Wawancara AB, 26 April 2022)
3
pangan ? misalnya untuk
kesehatan?
Berapa pengeluaran belanja Pengeluaran untuk biaya sekolah
bulanan bapak/ibu untuk non 1.200.000. (Wawancara AB, 26 April
4 pangan ? misalnya untuk biaya 2022)
sekolah ?

Apakah bapak/ibu memperoleh Tidak. (Wawancara AB, 26 April


bantuan tempat tinggal (Rumah) 2022)
5 dari pemerintah baik desa ataupun
dari dinas sosial ?

B. Faktor yang mempengaruhi


a. Pendapatan
Berapa pendapatan Pendapatan perbulan 2.000.000.
1 perbulan/pertahun dalam keluarga (Wawancara AB, 26 April 2022)
bapak/ibu ?
Apakah pendapatan berpengaruh Ya, Pendapatan berpengaruh penting
2 penting terhadap pola konsumsi terhadap pola konsumsi. (Wawancara
keluarga bapak/ibu ? AB, 26 April 2022)
30

Apakah pendapatan bapak/ibu Iya memenuhi kebutuhan sehari-hari.


3 dapat memenuhi kebutuhan sehari- (Wawancara AB, 26 April 2022)
hari ?
Bagaimana bapak/ibu mengelola Hasil dari pendapatan di bagi untuk
keuangan pola konsumsi dengan kebutuhan belanja konsumsi bulanan
4
pendapatan ? sisanya untuk kebutuhan lain.
(Wawancara AB, 26 April 2022)
Bagaimana solusi yang bapak/ibu Didalam keluarga istri juga
lakukan apabila pendapatan tidak mempunyai pekerjaan dengan
bisa memenuhi kebutuhan keluarga pengahasilan 3.000.000 perbulan jadi
5 ? itu merupakan salah satu solusi untuk
membantu apabila pendapatan tidak
memenuhi kebutuhan keluarga.
(Wawancara AB, 26 April 2022)
b. Jumlah Tanggungan
Berapa jumlah tanggungan Jumlah tanggungan 1 orang.
6
keluarga bapak/ibu ? (Wawancara AB, 26 April 2022)
Selaian dalam keluarga inti apakah Selain keluarga inti ada juga keluarga
7 ada keluarga yang ditanggung lain yang ditanggung. (Wawancara
bapak/ibu ? AB, 26 April 2022)
Apakah jumlah tangungan Jumlah tanggungan sangat
8 berpengaruh penting terhadap pola berpengaruh penting. (Wawancara
konsumsi keluarga bapak/ibu ? AB, 26 April 2022)
Bagaimana cara bapak/ibu Membagi –bagi pendapatan untuk
mengatur pola konsumsi dengan keperluan tanggungan. (Wawancara
9
jumlah tanggung yang ada sekarang AB, 26 April 2022)
?
Siapa yang menopang bapak/ibu Yang menopang apabila pola
apabila pola konsumsi tidak konsumsi tidak mencukupi jumlah
10
mencukupi jumlah tanggungan ? tanggungan adalah istri. (Wawancara
AB, 26 April 2022)
c. Tabungan.
Berapa jumlah tabungan bapak/ibu tidak memiliki tabungan. (Wawancara
11
dalam sebulan/setahun ? AB, 26 April 2022
Apakahh tabungan bapak/ibu dapat Tidak memiliki tabungan.
12
memenuhi kebutuhan sehari-hari ? (Wawancara AB, 26 April 2022)
Apakah jumlah tabungan Tidak memiliki tabungan.
13 berpengaruh penting terhadap pola (Wawancara AB, 26 April 2022)
konsumsi keluarga bapak/ibu ?
Bagaimana cara bapak/ibu Tidak ada tabungan. (Wawancara AB,
14 mengelola tabungan agar dapat 26 April 2022)
memenuhi pola konsumsi keluarga?
Bagaimana cara bapak/ibu Tidak ada tabungan. (Wawancara AB,
memenuhi pola konsumsi jika 26 April 2022)
15
tabungan tidak dapat menopang
kebutuhan keluarga ?
31

Berikut hasil wawancara dengan Kepala Dusun 3 terkait pola konsumsi

dan faktor-faktor yang mempengaruhi pola konsumsi.

No Pertanyaan Jawaban
(1) (2) (3)
A. Pola Konsumsi
1. Konsumsi Pangan
Berapa pengeluaran belanja Rp 500.000 (Wawancara AA, 26
bulanan bapak/ibu untuk pangan ? April 2022)
1
misalnya beras atau jagung ?

Apabila beras atau jagung Langkah yang dilakukan yaitu


bapak/ibu tidak dapat memenuhi mengkonsumsi makanan lain seperti
2 kebutuhan konsumsi dalam umbi-umbian. (Wawancara AA, 26
keluarga langkah apa yang April 2022)
dilakukan ?
Tindakan apa yang bapak/ibu Membeli sayuran di pasar.
lakukan untuk dapat memenuhi (Wawancara AA, 26 April 2022)
3 kebutuhan pangan misalnya
sayuran sementara bapak/ibu tidak
memiliki kebun?
Masyarakat di desa bongo nol Beras dan jagung. (Wawancara AA,
4 banyak mengkonsumsi apa ? 26 April 2022)
apakah beras atau jagung ?
2. Konsumsi Non Pangan
Berapa pengeluaran belanja Untuk Pengeluaran belanja untuk non
1 bulanan bapak/ibu untuk non pangan . sandang pakaian tidak ada.
pangan ? sandang pakaian ? (Wawancara AA, 26 April 2022)
Berapa pengeluaran belanja Pengelurana untuk transportasi
2 bulanan bapak/ibu untuk non 300.000. (Wawancara AA, 26 April
pangan ? misalnya transportasi ? 2022)
Berapa pengeluaran belanja Pengeluaran untuk kesehatan 200.000.
bulanan bapak/ibu untuk non (Wawancara AA, 26 April 2022)
3
pangan ? misalnya untuk
kesehatan?
Berapa pengeluaran belanja
Untuk biaya pengeluaran non pangan,
bulanan bapak/ibu untuk non misalnya biaya sekolah tidak ada
4 pangan ? misalnya untuk biaya karena belum ada tanggungan yang
sekolah ? sedang bersekolah. (Wawancara AA,
26 April 2022)
Apakah bapak/ibu memperoleh Tidak. (Wawancara AA, 26 April
5 bantuan tempat tinggal (Rumah) 2022)
dari pemerintah baik desa ataupun
32

dari dinas sosial ?


B. Faktor Yang Mempengaruhi Pola Konsumsi
a. Pendapatan
Berapa pendapatan Pendapatan perbulan 2.000.000.
1 perbulan/pertahun dalam keluarga (Wawancara AA, 26 April 2022)
bapak/ibu ?
Apakah pendapatan berpengaruh Ya, Pendapatan berpengaruh penting
2 penting terhadap pola konsumsi terhadap pola konsumsi. (Wawancara
keluarga bapak/ibu ? AA, 26 April 2022)
Apakah pendapatan bapak/ibu Iya memenuhi kebutuhan sehari-hari.
dapat memenuhi kebutuhan sehari- (Wawancara AA, 26 April 2022)
3 hari ?

Bagaimana bapak/ibu mengelola Hasil dari pendapatan di bagi untuk


keuangan pola konsumsi dengan kebutuhan belanja konsumsi bulanan
4
pendapatan ? sisanya untuk kebutuhan usaha lain.
(Wawancara AA, 26 April 2022)
Bagaimana solusi yang bapak/ibu Solusi apabila pendapatan tidak bisa
lakukan apabila pendapatan tidak memenuhi kebutuhan keluarga yaitu
5
bisa memenuhi kebutuhan mencari usaha lain. (Wawancara AA,
keluarga? 26 April 2022)
b. Jumlah Tanggungan
Berapa jumlah tanggungan Jumlah tanggungan 2 orang.
6
keluarga bapak/ibu ? (Wawancara AA, 26 April 2022)
Selaian dalam keluarga inti apakah Tidak ada keluarga lain yang
7 ada keluarga yang ditanggung ditanggung. (Wawancara AA, 26
bapak/ibu ? April 2022)
Apakah jumlah tangungan Jumlah tanggungan sangat
berpengaruh penting terhadap pola berpengaruh peting terhadap pola
8
konsumsi keluarga bapak/ibu ? konsumsi. (Wawancara AA, 26 April
2022)
Bagaimana cara bapak/ibu Membagi-bagi hasil dari pendapatan
mengatur pola konsumsi dengan untuk kebutuhan belanja bulanan.
9
jumlah tanggung yang ada sekarang (Wawancara AA, 26 April 2022)
?
Siapa yang menopang bapak/ibu Yang menopang adalah orang tua.
10 apabila pola konsumsi tidak (Wawancara AA, 26 April 2022)
mencukupi jumlah tanggungan ?
c. Tabungan.
Berapa jumlah tabungan bapak/ibu Jumlah tabungan 300.000.
11
dalam sebulan/setahun ? (Wawancara AA, 26 April 2022)
Apakahh tabungan bapak/ibu dapat Jumlah tabungan cukup memenuhi
12 memenuhi kebutuhan sehari-hari ? kebutuahn sehari-hari. (Wawancara
AA, 26 April 2022)
33

Apakah jumlah tabungan


Jumlah tabungan sangat berpengaruh
13 berpengaruh penting terhadap pola
penting terhadap pola konsumsi.
konsumsi keluarga bapak/ibu ? (Wawancara AA, 26 April 2022)
Bagaimana cara bapak/ibu
Jumlah tabungan digunakan apabila
mengelola tabungan agar dapat pendapatan tidak memenuhi
14
memenuhi pola konsumsi keluarga?
kebutuhan sehari-hari saja.
(Wawancara AA, 26 April 2022)
Bagaimana cara bapak/ibu Jika pendapatan dan jumlah tabungan
memenuhi pola konsumsi jika tidak memenuhi kebutuhan sehari-hari
15 tabungan tidak dapat menopang yang membantu atau yang menopang
kebutuhan keluarga ? kebutuhan keluarga adalah orang tua.
(Wawancara AA, 26 April 2022)

Berikut hasil wawancara dengan Kepala Dusun 4 terkait pola konsumsi

dan faktor-faktor yang mempengaruhi pola konsumsi.

No Pertanyaan Jawaban
(1) (2) (3)
A. Pola Konsumsi
1. Konsumsi Pangan
Berapa pengeluaran belanja Rp 500.000 (Wawancara MT, 21
1 bulanan bapak/ibu untuk pangan ? April 2022)
misalnya beras atau jagung ?
Apabila beras atau jagung Makan makan lain seperti singkong
bapak/ibu tidak dapat memenuhi dan ubi jalar. (Wawancara MT, 21
2 kebutuhan konsumsi dalam April 2022)
keluarga langkah apa yang
dilakukan ?
Tindakan apa yang bapak/ibu Tindakan yang dilakukan untuk
lakukan untuk dapat memenuhi memenuhi kebutuhan
kebutuhan pangan misalnya pangan(sayuran) yaitu membeli
3
sayuran sementara bapak/ibu tidak sayuran di pasar. (Wawancara MT, 21
memiliki kebun? April 2022)

Masyarakat di desa bongo nol Beras dan jagung. (Wawancara MT,


banyak mengkonsumsi apa ? 21 April 2022)
4 apakah beras atau jagung ?

2. Konsumsi Non Pangan


Berapa pengeluaran belanja Pengeluran belanja bulanan non
bulanan bapak/ibu untuk non pangan, sandang pakaian tidak ada
1
pangan ? sandang pakaian ? pengeluaran. (Wawancara MT, 21
April 2022)
2 Berapa pengeluaran belanja Pengelurana untuk transportasi tidak
34

bulanan bapak/ibu untuk non ada. (Wawancara MT, 21 April 2022)


pangan ? misalnya transportasi ?
Berapa pengeluaran belanja Pengeluaran untuk kesehatan sudah
bulanan bapak/ibu untuk non ada BPJS. (Wawancara MT, 21 April
3
pangan ? misalnya untuk 2022)
kesehatan?
Berapa pengeluaran belanja Pengeluaran untuk biaya sekolah tidak
bulanan bapak/ibu untuk non ada,tidak ada anggota keluarga yang
4 pangan ? misalnya untuk biaya ditanggung biaya sekolah.
sekolah ? (Wawancara MT, 21 April 2022)

Apakah bapak/ibu memperoleh Tidak. (Wawancara MT, 21 April


bantuan tempat tinggal (Rumah) 2022)
5
dari pemerintah baik desa ataupun
dari dinas sosial ?
B. Faktor Yang Mempengaruhi Pola Konsumsi
a. Pendapatan
Berapa pendapatan Pendapatan perbulan 2.000.000.
1 perbulan/pertahun dalam keluarga (Wawancara MT, 21 April 2022)
bapak/ibu ?
Apakah pendapatan berpengaruh Ya, Pendapatan berpengaruh penting
penting terhadap pola konsumsi terhadap pola konsumsi. (Wawancara
2
keluarga bapak/ibu ? MT, 21 April 2022)

Apakah pendapatan bapak/ibu Iya memenuhi kebutuhan sehari-hari,


3 dapat memenuhi kebutuhan sehari- tetapi tergantung dari kebutuhan.
hari ? (Wawancara MT, 21 April 2022)
Bagaimana bapak/ibu mengelola Cara mengelola keuangan jika
keuangan pola konsumsi dengan konsumsi yang dibutuhkan sudah
pendapatan ? terpenuhi sisa dari pendapatan
4
digunakan untuk usaha sampingan
(warung makan). (Wawancara MT, 21
April 2022)
Bagaimana solusi yang bapak/ibu solusi yang di lakukan apabila
lakukan apabila pendapatan tidak pendapatan tidak memenuhi
bisa memenuhi kebutuhan keluarga kebutuhan keluarga,yaitu meminjam
5 ? uang pada orang lain (hutang).
(Wawancara MT, 21 April 2022)

b. Jumlah Tanggungan
Berapa jumlah tanggungan Jumlah tanggungan 1 orang.
6
keluarga bapak/ibu ? (Wawancara MT, 21 April 2022)
Selaian dalam keluarga inti apakah Selain keluarga inti ada juga keluarga
7 ada keluarga yang ditanggung lain yang ditanggung. (Wawancara
bapak/ibu ? MT, 21 April 2022)
35

Apakah jumlah tangungan Ya jumlah tanggungan berpengaruh


8 berpengaruh penting terhadap pola penting terhadap pola konsumsi.
konsumsi keluarga bapak/ibu ? (Wawancara MT, 21 April 2022)
Bagaimana cara bapak/ibu Cara mengatur pola konsumsi
mengatur pola konsumsi dengan ,caranya mengatur pengeluaran sesuai
9
jumlah tanggung yang ada sekarang dengan kebutuhan. (Wawancara MT,
? 21 April 2022)
Siapa yang menopang bapak/ibu Tidak ada yang menopang.
10 apabila pola konsumsi tidak (Wawancara MT, 21 April 2022)
mencukupi jumlah tanggungan ?
c. Tabungan.
Berapa jumlah tabungan bapak/ibu Tidak memiliki tabungan.
11
dalam sebulan/setahun ? (Wawancara MT, 21 April 2022)
Apakahh tabungan bapak/ibu dapat Tidak memiliki tabungan.
12
memenuhi kebutuhan sehari-hari ? (Wawancara MT, 21 April 2022)
Apakah jumlah tabungan Tidak memiliki tabungan.
berpengaruh penting terhadap pola (Wawancara MT, 21 April 2022)
13
konsumsi keluarga bapak/ibu ?

Bagaimana cara bapak/ibu Tidak memiliki tabungan.


14 mengelola tabungan agar dapat (Wawancara MT, 21 April 2022)
memenuhi pola konsumsi keluarga?
Bagaimana cara bapak/ibu Tidak memiliki tabungan.
memenuhi pola konsumsi jika (Wawancara MT, 21 April 2022)
15
tabungan tidak dapat menopang
kebutuhan keluarga ?

Berikut hasil wawancara dengan Kepala Dusun 5 terkait pola konsumsi

dan faktor-faktor yang mempengaruhi pola konsumsi.

No Pertanyaan Jawaban
(1) (2) (3)
A. Pola Konsumsi
1. Konsumsi Pangan
Berapa pengeluaran belanja Rp 500.000 (Wawancara NR, 21 April
1 bulanan bapak/ibu untuk pangan ? 2022)
misalnya beras atau jagung ?
Apabila beras atau jagung Langkah yang dilakukan makan
bapak/ibu tidak dapat memenuhi makanan seperti singkong dan ubi
2 kebutuhan konsumsi dalam jalar. (Wawancara NR, 21 April 2022)
keluarga langkah apa yang
dilakukan ?
3 Tindakan apa yang bapak/ibu Membeli sayuran di pasar.
36

lakukan untuk dapat memenuhi (Wawancara NR, 21 April 2022)


kebutuhan pangan misalnya
sayuran sementara bapak/ibu tidak
memiliki kebun?
Masyarakat di desa bongo nol Beras dan jagung. (Wawancara NR,
4 banyak mengkonsumsi apa ? 21 April 2022)
apakah beras atau jagung ?
2. Konsumsi Non Pangan
Berapa pengeluaran belanja Pengeluaran untuk non pangan
1 bulanan bapak/ibu untuk non sandang pakaian 1.700.000.
pangan ? sandang pakaian ? (Wawancara NR, 21 April 2022)
Berapa pengeluaran belanja Pengeluaran untuk transportasi
2 bulanan bapak/ibu untuk non 400.000. (Wawancara NR, 21 April
pangan ? misalnya transportasi ? 2022)
Berapa pengeluaran belanja Pengeluaran untuk kesehatan tidak
bulanan bapak/ibu untuk non ada. (Wawancara NR, 21 April 2022)
pangan ? misalnya untuk
3
kesehatan?

Berapa pengeluaran belanja Untuk biaya sekolah 500.000.


bulanan bapak/ibu untuk non (Wawancara NR, 21 April 2022)
4
pangan ? misalnya untuk biaya
sekolah ?
Apakah bapak/ibu memperoleh Tidak. (Wawancara NR, 21 April
bantuan tempat tinggal (Rumah) 2022)
5
dari pemerintah baik desa ataupun
dari dinas sosial ?
B. Faktor Yang Mempengaruhi Pola Konsumsi
a. Pendapatan
Berapa pendapatan Pendapatan perbulan Lebih dari
1 perbulan/pertahun dalam keluarga 3.000.000. (Wawancara NR, 21 April
bapak/ibu ? 2022)
Apakah pendapatan berpengaruh Ya berpengaruh penting. (Wawancara
2 penting terhadap pola konsumsi NR, 21 April 2022)
keluarga bapak/ibu ?
Apakah pendapatan bapak/ibu Ya, pendapatan memenuhi kebutuhan
3 dapat memenuhi kebutuhan sehari- sehari-hari. (Wawancara NR, 21 April
hari ? 2022)
Bagaimana bapak/ibu mengelola Cara mengelola keuangan pendapatan
keuangan pola konsumsi dengan sebagian digunakan untuk kebutuhan
pendapatan ? konsumsi sisanya untuk usaha
4 (dagang) jadi dengan berdagang juga
membantu menambah pendapatan
apabila gaji dari pekerjaan sebagai
aparat desa tidak mencukupi
37

kebutuhan keluarga. (Wawancara NR,


21 April 2022)
Bagaimana solusi yang bapak/ibu Solusinya mencari usaha sampingan.
lakukan apabila pendapatan tidak (Wawancara NR, 21 April 2022)
5
bisa memenuhi kebutuhan keluarga
?
b. Jumlah Tanggungan
Berapa jumlah tanggungan Jumlah tanggungan 2 orang.
6
keluarga bapak/ibu ? (Wawancara NR, 21 April 2022)
Selaian dalam keluarga inti apakah Selain keluarga inti ada orang tua
7 ada keluarga yang ditanggung yang ditanggung. (Wawancara NR, 21
bapak/ibu ? April 2022)
Apakah jumlah tangungan Ya,berpengaruh. (Wawancara NR, 21
8 berpengaruh penting terhadap pola April 2022)
konsumsi keluarga bapak/ibu ?
Bagaimana cara bapak/ibu Cara mengatur pola konsumsi yaitu
mengatur pola konsumsi dengan melakukan pengeluaran kebutuhan
9 jumlah tanggung yang ada sekarang secukupnya disesuaikan dengan
? pendapatan. (Wawancara NR, 21
April 2022)
Siapa yang menopang bapak/ibu Tidak ada yang menopang.
10 apabila pola konsumsi tidak (Wawancara NR, 21 April 2022)
mencukupi jumlah tanggungan ?
c. Tabungan.
Berapa jumlah tabungan bapak/ibu Tidak memiliki tabungan.
11
dalam sebulan/setahun ? (Wawancara NR, 21 April 2022)
Apakahh tabungan bapak/ibu dapat Tidak memiliki tabungan.
12
memenuhi kebutuhan sehari-hari ? (Wawancara NR, 21 April 2022)
Apakah jumlah tabungan Tidak memiliki tabungan.
13 berpengaruh penting terhadap pola (Wawancara NR, 21 April 2022)
konsumsi keluarga bapak/ibu ?
Bagaimana cara bapak/ibu Tidak memiliki tabungan.
14 mengelola tabungan agar dapat (Wawancara NR, 21 April 2022)
memenuhi pola konsumsi keluarga?
Bagaimana cara bapak/ibu Tidak memiliki tabungan.
memenuhi pola konsumsi jika (Wawancara NR, 21 April 2022)
15
tabungan tidak dapat menopang
kebutuhan keluarga ?
38

Berikut hasil wawancara dengan Pegawai Negeri Sipil terkait pola

konsumsi dan faktor-faktor yang mempengaruhi pola konsumsi.

No Pertanyaan Jawaban
(1) (2) (3)
A. Pola Konsumsi
1. Konsumsi Pangan
Berapa pengeluaran belanja Rp 500.000 (Wawancara WA, 14
1 bulanan bapak/ibu untuk pangan ? Mei 2022)
misalnya beras atau jagung ?
Apabila beras atau jagung Langkah yang di lakukan apabila
bapak/ibu tidak dapat memenuhi beras tidak dapat memenuhi
kebutuhan konsumsi dalam kebutuhan konsumsi keluarga, saya
2 keluarga langkah apa yang menghemat persediaan beras dengan
dilakukan ? cara memasak beras dicampur dengan
jagung. (Wawancara WA, 14 Mei
2022)
Tindakan apa yang bapak/ibu Alhamdulillah untuk kebutuhan
lakukan untuk dapat memenuhi pangan ( sayuran) saya memanfaatkan
kebutuhan pangan misalnya pekarangan belakang rumah untuk
3
sayuran sementara bapak/ibu tidak menanam sayuran. (Wawancara WA,
memiliki kebun? 14 Mei 2022)

Masyarakat di desa bongo nol Beras dan Jagung. (Wawancara WA,


4 banyak mengkonsumsi apa ? 14 Mei 2022)
apakah beras atau jagung ?
2. Konsumsi Non Pangan
Berapa pengeluaran belanja Pengeluaran untuk non pangan
1 bulanan bapak/ibu untuk non sandang pakaian 500.000.
pangan ? sandang pakaian ? (Wawancara WA, 14 Mei 2022)
Berapa pengeluaran belanja Pengeluaran untuk transportasi
2 bulanan bapak/ibu untuk non 400.000. (Wawancara WA, 14 Mei
pangan ? misalnya transportasi ? 2022)
Berapa pengeluaran belanja Pengeluaran untuk kesehatan
bulanan bapak/ibu untuk non ditanggung BPJS. (Wawancara WA,
3
pangan ? misalnya untuk 14 Mei 2022)
kesehatan?
Berapa pengeluaran belanja Untuk biaya sekolah tidak ada.
bulanan bapak/ibu untuk non (Wawancara WA, 14 Mei 2022)
4
pangan ? misalnya untuk biaya
sekolah ?
Apakah bapak/ibu memperoleh Tidak. (Wawancara WA, 14 Mei
bantuan tempat tinggal (Rumah) 2022)
5
dari pemerintah baik desa ataupun
dari dinas sosial ?
39

B. Faktor Yang Mempengaruhi Pola Konsumsi


a. Pendapatan
Berapa pendapatan Pendapatan perbulan 4.800.000.
1 perbulan/pertahun dalam keluarga (Wawancara WA, 14 Mei 2022)
bapak/ibu ?
Apakah pendapatan berpengaruh Ya pendapatan berpengaruh penting
2 penting terhadap pola konsumsi terhadap pola konsumsi. (Wawancara
keluarga bapak/ibu ? WA, 14 Mei 2022)
Apakah pendapatan bapak/ibu Ya ,dapat memenuhi. (Wawancara
3 dapat memenuhi kebutuhan sehari- WA, 14 Mei 2022)
hari ?
Bagaimana bapak/ibu mengelola Dengan pendapatan 4.800.000 cara
keuangan pola konsumsi dengan mengelolanya yaitu di bagi untuk
pendapatan ? pengeluaran pangan dan non pangan
4 kurang lebihnya 2.400.000 dan sisa
dari pendapatan digunakan untuk
keperluan lainnya. (Wawancara WA,
14 Mei 2022)
Bagaimana solusi yang bapak/ibu Jika pendapatan tidak memenuhi
lakukan apabila pendapatan tidak kebutuhan keluarga saya juga
bisa memenuhi kebutuhan keluarga memiliki usaha sampingan lain yang
5
? membantu memenuhi kebutuhan
keluarga. (Wawancara WA, 14 Mei
2022)
b. Jumlah Tanggungan
Berapa jumlah tanggungan Jumlah tanggungan 1 orang.
6
keluarga bapak/ibu ? (Wawancara WA, 14 Mei 2022)
Selaian dalam keluarga inti apakah Keluarga lain yang di tanggung ad 5
7 ada keluarga yang ditanggung orang. (Wawancara WA, 14 Mei
bapak/ibu ? 2022)
Apakah jumlah tangungan Ya,berpengaruh. (Wawancara WA, 14
8 berpengaruh penting terhadap pola Mei 2022)
konsumsi keluarga bapak/ibu ?
Bagaimana cara bapak/ibu Tidak menggunakan uang untuk
mengatur pola konsumsi dengan keperluan yang tidak terlalu
9
jumlah tanggung yang ada sekarang dibutuhkan. (Wawancara WA, 14 Mei
? 2022)
Siapa yang menopang bapak/ibu Yang menopang apabila pola
apabila pola konsumsi tidak konsumsi tidak mencukupi jumlah
10
mencukupi jumlah tanggungan ? tanggungan adalah saudara.
(Wawancara WA, 14 Mei 2022)
c. Tabungan.
Berapa jumlah tabungan bapak/ibu Memiliki tabungan(tapi jumlah tidak
11 dalam sebulan/setahun ? disebutkan). (Wawancara WA, 14
Mei 2022)
12 Apakahh tabungan bapak/ibu dapat Tabungan tidak untuk kebutuhan
40

memenuhi kebutuhan sehari-hari ? sehari. (Wawancara WA, 14 Mei


2022)
Apakah jumlah tabungan Jumlah tabungan tidak digunajkan
13 berpengaruh penting terhadap pola untuk kebutuhan sehari-hari.
konsumsi keluarga bapak/ibu ? (Wawancara WA, 14 Mei 2022)
Bagaimana cara bapak/ibu Tidak menggunakan tabungan untuk
14 mengelola tabungan agar dapat kebutuhan sehari-hari. (Wawancara
memenuhi pola konsumsi keluarga? WA, 14 Mei 2022)
Bagaimana cara bapak/ibu Tabungan digunakan hanya untuk
memenuhi pola konsumsi jika keperluan yang mendesak.
15
tabungan tidak dapat menopang (Wawancara WA, 14 Mei 2022)
kebutuhan keluarga ?

Berikut hasil wawancara dengan Polri terkait pola konsumsi dan faktor-

faktor yang mempengaruhi pola konsumsi.

No Pertanyaan Jawaban
(1) (2) (3)
A. Pola Konsumsi
1. Konsumsi Pangan
Berapa pengeluaran belanja Rp 500.000 (Wawancara TA, 15 Mei
1 bulanan bapak/ibu untuk pangan ? 2022)
misalnya beras atau jagung ?
Apabila beras atau jagung Membeli makanan lain. (Wawancara
bapak/ibu tidak dapat memenuhi TA, 15 Mei 2022)
2 kebutuhan konsumsi dalam
keluarga langkah apa yang
dilakukan ?
Tindakan apa yang bapak/ibu Membeli sayuran di pasar.
lakukan untuk dapat memenuhi (Wawancara TA, 15 Mei 2022)
3 kebutuhan pangan misalnya
sayuran sementara bapak/ibu tidak
memiliki kebun?
Masyarakat di desa bongo nol Beras dan jagung. (Wawancara TA,
4 banyak mengkonsumsi apa ? 15 Mei 2022)
apakah beras atau jagung ?
2. Konsumsi Non Pangan
Berapa pengeluaran belanja Pengeluaran untuk non pangan
1 bulanan bapak/ibu untuk non sandang pakaian 200.000.
pangan ? sandang pakaian ? (Wawancara TA, 15 Mei 2022)
Berapa pengeluaran belanja Pengeluaran untuk transportasi
2 bulanan bapak/ibu untuk non 270.000. (Wawancara TA, 15 Mei
pangan ? misalnya transportasi ? 2022)
41

Berapa pengeluaran belanja Pengeluaran untuk kesehatan BPJS.


bulanan bapak/ibu untuk non (Wawancara TA, 15 Mei 2022)
3
pangan ? misalnya untuk
kesehatan?
Berapa pengeluaran belanja Tidak ada. (Wawancara TA, 15 Mei
bulanan bapak/ibu untuk non 2022)
4
pangan ? misalnya untuk biaya
sekolah ?
Apakah bapak/ibu memperoleh Tidak. (Wawancara TA, 15 Mei 2022)
bantuan tempat tinggal (Rumah)
dari pemerintah baik desa ataupun
5 dari dinas sosial ?

B. Faktor Yang Mempengaruhi Pola Konsumsi


a. Pendapatan
Berapa pendapatan Pendapatan perbulan Lebih dari
1 perbulan/pertahun dalam keluarga 5.000.000. (Wawancara TA, 15 Mei
bapak/ibu ? 2022)
Apakah pendapatan berpengaruh Ya berpengaruh penting. (Wawancara
2 penting terhadap pola konsumsi TA, 15 Mei 2022)
keluarga bapak/ibu ?
Apakah pendapatan bapak/ibu Ya, pendapatan memenuhi kebutuhan
3 dapat memenuhi kebutuhan sehari- sehari-hari. (Wawancara TA, 15 Mei
hari ? 2022)
Bagaimana bapak/ibu mengelola Dengan pendapatan yang ada Cara
keuangan pola konsumsi dengan mengelola keuangannya akan di bagi-
pendapatan ? bagi untuk biaya belanja bulanan
4
pangan dan non pangan sisanya untuk
kebutuhan tak terduga lainnya.
(Wawancara TA, 15 Mei 2022)
Bagaimana solusi yang bapak/ibu Alhamdulillah dengan pendapatan
lakukan apabila pendapatan tidak yang ada sekarang ini bisa memenuhi
5
bisa memenuhi kebutuhan keluarga kebutuhan keluarga. (Wawancara TA,
? 15 Mei 2022)
b. Jumlah Tanggungan
Berapa jumlah tanggungan Jumlah tanggungan tidak ada.
6
keluarga bapak/ibu ? (Wawancara TA, 15 Mei 2022)
Selaian dalam keluarga inti apakah Ada. (Wawancara TA, 15 Mei 2022)
7 ada keluarga yang ditanggung
bapak/ibu ?
Apakah jumlah tangungan Berpengaruh. (Wawancara TA, 15
8 berpengaruh penting terhadap pola Mei 2022)
konsumsi keluarga bapak/ibu ?
9 Bagaimana cara bapak/ibu Menggunakan uang dengan kebutuhan
42

mengatur pola konsumsi dengan seperlunya saja. (Wawancara TA, 15


jumlah tanggung yang ada Mei 2022)
sekarang?
Siapa yang menopang bapak/ibu Yang menopang saudara. (Wawancara
10 apabila pola konsumsi tidak TA, 15 Mei 2022)
mencukupi jumlah tanggungan ?
c. Tabungan.
Berapa jumlah tabungan bapak/ibu Tidak memiliki tabungan.
11
dalam sebulan/setahun ? (Wawancara TA, 15 Mei 2022)
Apakahh tabungan bapak/ibu dapat Tidak memiliki tabungan.
12
memenuhi kebutuhan sehari-hari ? (Wawancara TA, 15 Mei 2022)
Apakah jumlah tabungan Tidak memiliki tabungan.
13 berpengaruh penting terhadap pola (Wawancara TA, 15 Mei 2022)
konsumsi keluarga bapak/ibu ?
Bagaimana cara bapak/ibu Tidak memiliki tabungan.
14 mengelola tabungan agar dapat (Wawancara TA, 15 Mei 2022)
memenuhi pola konsumsi keluarga?
Bagaimana cara bapak/ibu Tidak memiliki tabungan.
memenuhi pola konsumsi jika (Wawancara TA, 15 Mei 2022)
15
tabungan tidak dapat menopang
kebutuhan keluarga ?

Berikut hasil wawancara dengan salah seorang Petani terkait pola

konsumsi dan faktor-faktor yang mempengaruhi pola konsumsi.

No Pertanyaan Jawaban
(1) (2) (3)
A. Pola Konsumsi
1. Konsumsi Pangan
Berapa pengeluaran belanja Rp 500.000 (Wawancara RM, 15 Mei
1 bulanan bapak/ibu untuk pangan ? 2022)
misalnya beras atau jagung ?
Apabila beras atau jagung Langkah yang dilakukan untuk
bapak/ibu tidak dapat memenuhi memenuhi kebutuhan konsumsi yaitu
2 kebutuhan konsumsi dalam makan- makanan hasil dari kebun.
keluarga langkah apa yang (Wawancara RM, 15 Mei 2022)
dilakukan ?
Tindakan apa yang bapak/ibu Alhamdulillah saya memiliki kebun
lakukan untuk dapat memenuhi selain digunakan untuk menanam
3 kebutuhan pangan misalnya jagung juga di manfaatkan untuk
sayuran sementara bapak/ibu tidak menanam kebutuhan pangan lainnya.
memiliki kebun? (Wawancara RM, 15 Mei 2022)
4 Masyarakat di desa bongo nol Beras dan Jagung. (Wawancara RM,
43

banyak mengkonsumsi apa ? 15 Mei 2022)


apakah beras atau jagung ?
2. Konsumsi Non Pangan
Berapa pengeluaran belanja Pengeluaran untuk non pangan
1 bulanan bapak/ibu untuk non sandang pakaian 500.000.
pangan ? sandang pakaian ? (Wawancara RM, 15 Mei 2022)
Berapa pengeluaran belanja Pengeluaran untuk transportasi
2 bulanan bapak/ibu untuk non 300.000. (Wawancara RM, 15 Mei
pangan ? misalnya transportasi ? 2022)
Berapa pengeluaran belanja Pengeluaran untuk kesehatan tidak
bulanan bapak/ibu untuk non ada. (Wawancara RM, 15 Mei 2022)
3
pangan ? misalnya untuk
kesehatan?
Berapa pengeluaran belanja 950.000. (Wawancara RM, 15 Mei
bulanan bapak/ibu untuk non 2022)
4
pangan ? misalnya untuk biaya
sekolah ?
Apakah bapak/ibu memperoleh Tidak. (Wawancara RM, 15 Mei
bantuan tempat tinggal (Rumah) 2022)
5
dari pemerintah baik desa ataupun
dari dinas sosial ?
B. Faktor Yang Mempengaruhi Pola Konsumsi
a. Pendapatan
Berapa pendapatan Pendapatan perbulan 2.000.000.
1 perbulan/pertahun dalam keluarga (Wawancara RM, 15 Mei 2022)
bapak/ibu ?
Apakah pendapatan berpengaruh Ya berpengaruh penting. (Wawancara
2 penting terhadap pola konsumsi RM, 15 Mei 2022)
keluarga bapak/ibu ?
Apakah pendapatan bapak/ibu Tidak memenuhi. (Wawancara RM,
3 dapat memenuhi kebutuhan sehari- 15 Mei 2022)
hari ?
Bagaimana bapak/ibu mengelola Untuk pendapatan yang ada sekarang
keuangan pola konsumsi dengan ini cara mengelola keuangannya yaitu
4 pendapatan ? membagi semuanya di belanja
bulanan pangan dan non pangan.
(Wawancara RM, 15 Mei 2022)
Bagaimana solusi yang bapak/ibu Solusi yang dilakukan apabila
lakukan apabila pendapatan tidak pendapatan tidak bisa memenuhi
bisa memenuhi kebutuhan kebutuhan yaitu mencari pekerjaan
5
keluarga? lain di samping menunggu panen
jagung. (Wawancara RM, 15 Mei
2022)
b. Jumlah Tanggungan
Berapa jumlah tanggungan Jumlah tanggungan 3 orang.
6
keluarga bapak/ibu ? (Wawancara RM, 15 Mei 2022)
44

Selaian dalam keluarga inti apakah Tidak ada. (Wawancara RM, 15 Mei
7 ada keluarga yang ditanggung 2022)
bapak/ibu ?
Apakah jumlah tangungan Ya jumlah tanggungan sangat
8 berpengaruh penting terhadap pola berpengaruh terhadap pola konsumsi.
konsumsi keluarga bapak/ibu ? (Wawancara RM, 15 Mei 2022)
Bagaimana cara bapak/ibu Mengatur pengeluaran pembelajaan
mengatur pola konsumsi dengan konsumsi sesuai dengan kebutuhan
9 jumlah tanggung yang ada sekarang yang sangat dibutuhkan saja.
? (Wawancara RM, 15 Mei 2022)

Siapa yang menopang bapak/ibu Tidak ada yang menopang.


10 apabila pola konsumsi tidak (Wawancara RM, 15 Mei 2022)
mencukupi jumlah tanggungan ?
c. Tabungan.
Berapa jumlah tabungan bapak/ibu Tidak memiliki tabungan.
11 dalam sebulan/setahun ? (Wawancara RM, 15 Mei 2022)

Apakahh tabungan bapak/ibu dapat Tidak memiliki tabungan.


12
memenuhi kebutuhan sehari-hari ? (Wawancara RM, 15 Mei 2022)
Apakah jumlah tabungan Tidak memiliki tabungan.
13 berpengaruh penting terhadap pola (Wawancara RM, 15 Mei 2022)
konsumsi keluarga bapak/ibu ?
Bagaimana cara bapak/ibu Tidak memiliki tabungan.
14 mengelola tabungan agar dapat (Wawancara RM, 15 Mei 2022)
memenuhi pola konsumsi keluarga?
Bagaimana cara bapak/ibu Tidak memiliki tabungan.
memenuhi pola konsumsi jika (Wawancara RM, 15 Mei 2022)
15
tabungan tidak dapat menopang
kebutuhan keluarga ?

Berdasarkan apa yang telah disampaikan oleh informan dapat simpulkan

bahwa pengeluaran konsumsi baik pangan maupun non pangan pada dasarnya

bervariasi, tergantung jumlah yang ada dalam keluarga tersebut. Misalnya

kesehatan dan biaya sekolah, ada yang biaya kesehatan sudah ditanggung oleh

BPJS sedangkan biaya sekolah ada yang tidak memiliki tanggungan biaya

sekolah. Sementara untuk pangan masyarakat desa Bongo Nol mengandalkan

beras dan jagung serta umbi-umbian hasil dari kebun milik petani untuk
45

memenuhi kebutuhan konsumsi, hal ini dilakukan untuk mengurangi pengeluaran

yang begitu banyak untuk konsumsi pangan maupun non pangan. Untuk non

pangan dari segi tempat tinggal keseluruhan masyarakat desa Bongo Nol tidak

memperoleh bantuan tempat tinggal (Rumah) dari pemerintah baik desa ataupun

dari dinas sosial, hal ini menunjukan bahwa masyarakat desa Bongo Nol bekerja

keras dalam memenuhi pola konsumsi mereka setiap harinya untuk

melangsungkan hidupnya.

Sementara dari segi pendapatan berdasarkan apa yang dituturkan oleh

sejumlah informan mengenai pendapatan dapat disimpulkan bahwa secara

keseluruhan pendapatan yang ada dalam keluarga dikelola dengan sebaik

mungkin dengan berbagai macam cara, sehingga dapat memenuhi kebutuhan

pangan dan non pangan untuk kelangsungan hidup dalam rumah tangga, dengan

adanya pembagian tersebut setiap rumah tangga dapat memperkirakan antara

pengeluaran dan pendapatan.

Kemudian dari segi jumlah tanggungan setiap rumah tangga memiliki cara

tersendiri, diman ada yang menyatakan bahwa harus disesuaikan dengan jumlah

pendapatan agar dapat menopang belanja bulanan ada pula yang menyatakan

membagi untuk kepeluan yang penting-penting saja agar jumlah pendapatan dapat

menopang jumlah tanggungan yang ada setiap keluarga.

Yang terakhir dari segi jumlah tabungan sebenarnya sangat berpengaruh

pada pola konsumsi oleh sebab itu ada yang sudah sebagian masyarakat

mengunakan tabungannya hanya untuk keperluan mendesak saja bahwa ada yang

jumlah tabungannya sudah diperkirakan untuk keperluan dimasa yang akan


46

datang, namun sebagian pula masyarakat tidak memiliki tabung sebab pendapatan

mereka digunakan untuk konsumsi pada setiap harinya.

4.2 Pembahasan

Melalui penjabaran yang telah dideskripsikan pada deskripsi hasil

penelitian, oleh karena itu pembahasan yang akan peneliti sajikan yaitu untuk

memberikan penjelasan makna serta mengemukakan temuan data penelitian yang

diamati dan dialami. Sehingga data hasil temuan yang peneliti peroleh

berdasarkan fokus dan tujuan penelitian tersebut dapat dipahami dan dimengerti

secara jelas.

4.2.1 Pola Konsumsi

Berdasarkan hasil analisis data bahwa pola konsumsi masyarakat di Desa

Bongo Nol, Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo dapat dikatakan

bervariasi dimana setiap keluarga memiliki karakteristik sendiri dari segi pola

konsumsi baik yang pangan maupun non pangan. Pola konsumsi dijadikan

sebagai hidup sesorang. Dimana standar hidup itu berupa ukuran taraf hidup yang

layak dan wajar atau pantas seperti selayaknya kehidupan orang lain. Taraf hidup

yang harus dipenuhi adalah dengan memenuhi segala kebutuhan baik berupa

barang maupun jasa tanpa harus memaksakan kehendak. Sementara itu pola

konsumsi merupakan susunan makanan yang mencakup jenis dan jumlah bahan

makanan rata-rata per orang per hari, yang umumnya dikonsumsi masyarakat

dalam jangka waktu tertentu.

Pola konsumsi yang dilakukan seseorang atau yang ada dalam rumah

tangga dapat dijadikan salah satu indikator dalam kesejahteraan rumah tangga.
47

Pola konsumsi yang cenderung pada pengeluaran makanan merupakan gambaran

masyarakat dengan kesejahteraan yang rendah, hal ini disebabkan karena rumah

tangga yang memiliki pendapatan rendah hanya fokus untuk memenuhi kebutuhan

pokoknya saja, seperti makanan. Sedangkan pola konsumsi yang cenderung pada

pengeluaran non makanan merupakan gambaran masyarakat dengan kesejahteraan

yang lebih baik, hal ini disebabkan karena rumah tangga yang memiliki

pendapatan lebih tinggi dapat memenuhi kebutuhan makanan dan non makanan.

Pola konsumsi dapat dikatakan sebagai suatu kondisi kecenderungan

terhadap pengeluaran keluarga yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan

dengan pertimbangan terhadap lingkungan dan kehidupan kebudayaan

masyarakat. Pola konsumsi dijadikan sebagai standar hidup sesorang atau

kehiudupan dalam keluarga. Dimana standar hidup itu berupa ukuran taraf hidup

yang layak dan wajar atau pantas seperti layaknya kehidupan orang lain. Namun

inti dari pola konsumsi yang dimaksud yakni memenuhi kebutuhan yang ada

dalam kehidupan keluarga.

4.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pola Konsumsi

4.2.2.1 Pendapatan

Berdasarkan hasil yang telah dipaparkan pada hasil penenlitian,

pendapatan berpengaruh penting terhadap tingkat konsumsi masyarakat di Desa

Bongo Nol, Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo. Hal ini sesuai dengan

kenyataan yang ada dilapangan bahwa pendapatan berpengaruh positif terhadap

konsumsi, dimana semakin besar pendapatan kepala rumah tangga (dalam hal ini

setiap responden yang memberikan tanggapan) maka akan semakin besar


48

konsumsi yang dilakukan oleh suatu rumah tangga tersebut. Maka secara otomatis

apabila pendapatannya bertambah, maka semakin beraneka ragam kebutuhan yang

harus dipenuhi oleh masyarakat Desa Bongo Nol, Kecamatan Paguyaman

Kabupaten Boalemo apabila pendapatannya bertambah. Oleh sebab itu

pendapatan dapat dikategorikan dapat mempengaruhi pola konsumsi masyarakat

Desa Bongo Nol, Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo.

Pendapatan yang dimaksud yaitu seluruh pendapatan rumah tangga yang

memiliki keterkaitan dengan pemenuhan kebutuhan keluarga dari jumlah semua

hasil perolehan yang didapat oleh anggota keluarga, dalam bentuk uang seperti

pendapatan pokok dari bertani, pendapatan dari pekerjaan sampingan, serta

pendapatan anggota keluarga lain yang diberikan untuk kebutuhan keluarga

sebagai hasil pekerjaannya.

Pendapatan rumah tangga akan berhubungan dengan tingkat pemenuhan

kebutuhan dasar rumah tangga karena pendapatan yang rendah akan memberikan

efek terhadap rendahnya daya beli suatu rumah tangga. Sehingga pendapatan

sangat diperlukan dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga setiap keluarga.

4.2.2.2 Jumlah Tanggungan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dipaparkan, jumlah tanggungan

berpengaruh positif terhadap tingkat konsumsi masyarakat di Desa Bongo Nol,

Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo Hal ini sesuai dengan kondisi yang

ada dilapangan bahwa jumlah tanggungan berpengaruh penting terhadap

konsumsi masyarakat, dimana apabila jumlah anggota keluarga bertambah

otomatis tingkat konsumsi rumah tangga juga bertambah sehingga banyak


49

pengeluaran yang harus dipenuhi untuk semua anggota rumah tangga. Pada

hakikatnya semakin banyak yang ditanggung oleh kepala keluarga maka semakin

besar pula pola konsumsi yang ada dalam keluarga tersebut.

Jumlah tanggungan keluarga merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi pola konsumsi rumah tangga. Banyaknya anggota keluarga, maka

pola konsumsinya semakin bervariasi karena masing-masing anggota rumah

tangga belum tentu mempunyai selera yang sama. Jumlah anggota keluarga

berkaitan dengan pendapatan rumah tangga yang akhirnya akan mempengaruhi

pola konsumsi rumah tangga tersebut.

Jumlah tanggungan keluarga merupakan pertimbangan yang utama untuk

keluarga ketika mendukung kepala keluarga dalam bekerja mendapatkan

pendapatan. Bertambahnya anggota keluarga dan tanggungan dalam keluarga,

bahwa kepala keluarga dalam bekerja mempunyai waktu yang efektif. Waktu

yang efektif berguna untuk meningkatkan pendapatan kepala keluarga. Banyaknya

tanggungan dalam kehidupan keluarga mempengaruhi tingkat konsumsi yang

harus dikeluarkan karena berhubungan dengan kebutuhan masing-masing individu

dalam rumah tangga yang menjadi tanggunggan semakin banyak. Sedangkan

dalam rumah tangga jumlah tanggungan sangat mempengaruhi konsumsi yang

dikeluarkan karena terkait dengan kebutuhan yang bertambah atau berkurang.

4.2.2.3 Tabungan

Berdasarkan hasil analisis, tabungan berpengaruh penting terhadap tingkat

konsumsi masyarakat di Desa Bongo Nol, Kecamatan Paguyaman Kabupaten

Boalemo. Hal ini sesuai dengan kondisi yang ada dilapangan bahwa tabungan
50

berpengaruh penting terhadap pola konsumsi masyarakat Desa Bongo Nol,

Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo, dimana apabila semakin besar

pendapatan kepala rumah tangga maka semakin besar pula tabungannya. Semakin

besar jumlah tabungan menyebabkan masyarakat lebih mudah dalam mengatur

pola konsumsinya. Dari beberapa masyarakat yang ada di Desa Bongo Nol,

Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo menyatakan tidak memiliki tabungan

hal ini menandakan bahwa seluruh pendapatannya digunakan untuk konsumsi

setiap harinya sehingga tabungannya nol atau tidak ada.

Menabung merupakan salah satu kegiatan yang penting untuk dilakukan

setiap orang, karena hasil tabungan tersebut dapat dimanfaatkan untuk

meningkatkan kegiatan usaha menjadi lebih besar daripada sebelumnya atau dapat

digunakan untuk menanggulangi berbagai kebutuhan yang mendesak. Tabungan

yang dilakukan perseorangan bukan hanya bermanfaat bagi penabung itu sendiri,

tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat, karena tabungan tersebut dapat dijadikan

modal usaha dan investasi pinjaman oleh orang lain. Tabungan merupakan

sebagian dari pendaptan yang tidak dikonsumsi atau tabugan sama dengan

pendapatan dikurangi dengan konsumsi. Penelitian empirik menunjukkan bahwa

orang kaya menabung lebih banyak daripada orag miskin. Pengertian lebih

banyak di sini bukan hanya dalam jumlah nominal, tetapi juga dalam bentuk

persentase dari seluruh pendapatannya. Orang yang sangat miskin sangat jelas

tidak akan mampu menabung sama sekali dan bahkan mungkin akan

membelanjakan uang yang lebih banyak dari pada pendpatannya. Untuk menutupi
51

seluruh kebutuhan hidupnya mereka akan menggunakan tabungan yang sudah ada

untuk memenuhi pola konsusmsi mereka dalam keluarga.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pola

konsumsi masyarakat di Desa Bongo Nol Kecamatan Paguyaman Kabupaten

Boalemo yakni pendapatan, jumlah tanggungan dan tabungan.

Pola konsumsi masyarakat yang ada di Desa Bongo Nol Kecamatan

Paguyaman Kabupaten Boalemo pada dasarnya relatif bervariasi dimana

disesuaikan dengan kondisi yang ada dalam keluarga tersebut. Faktor-faktor yang

mempengaruhi pola konsumsi masyarakat desa Bongo Nol adalah pendapatan,

jumlah tanggungan dan tabungan.

5.2 Saran

Dari kesimpulan tersebut, dapat dikemukakan beberapa saran sebagai


berikut :

1. Diharapkan pemerintah desa khususnya Desa Bongo Nol Kecamatan

Paguyaman Kabupaten Boalemo, dapat mendorong perbaikan

pendapatan masyarakat dengan memberikan motivasi berupa

membuka usaha sampingan agar pendapatan masyarakat meningkat.

2. Diperlukan adanya kebijakan dari pemerintah desa khususnya Desa

Bongo Nol Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo dalam

membuat kebijakan yang dapat meningkatkan kesejahteraan

masyarakat dengan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan

kualitas dan kuantitas lembaga pendidikan (formal maupun non

formal). serta adanya apresiasi dari pemerintah desa kepada

52
53

masyarakat dengan memberikan standar gaji sesuai dengan tingkat

pendidikan masyarakat hal ini diperlukan agar pola konsumsi

masyarakat dapat terpenuhi dengan baik.


DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Khairil, 2008. “Analisis Pola Konsumsi Masyarakat Pedesaan di


Kabupaten Bireuen Aceh”, Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas
Malikussaleh-Lhokseumawe,
Badan Pusat Statistik .2007, Indikator Ekonomi, Jakarta:Berbagai Edisi.
Boediono. 2005. Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.4: Teori Pertumbuhan
Ekonomi, Ed.1, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Donny. 2005. Fenomenologi dan Hermeneutika: Sebuah Perbandingan.
Kalamenau.
Dumairy, 2004. Perekonomian Indonesia, Erlangga, Jakarta.
Efferin, Sujoko dkk.2008.Metode Penelitian Akuntansi: Mengungkap Fenomena
dengan pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif, , Yogyakarta : Graha
Ilmu
Hasbiansyah, 2008, Pendekatan Fenomenologi: Pengantar Praktik Penelitian
Dalam Ilmu Sosial dan Komunikasi. (Jurnal MediaTor, Vol 9 No.1
Juni 2008).
Lipsey, G. Richard, Peter O. Steiner, dan Douglas D. Purvis. 2012. Pengantar
Mikroekonomi Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Moeryadi, Denny. 2009. ”Pemikiran Fenomenologi menurut Edmund Husserl”,
Journal Sosiologi, Vol. 3 No. 7
Moleong, Lexy, 2012, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Nugroho, Adi. 2004. Perilaku Konsumen. Jakarta : Studia Pres
Partadireja, 2001. Pengantar Ekonomi. Yogyakarta : BPFE
Rahardja, Prathama. Manurung, Mandala. 2001. Teori Ekonomi Mikro Suatu
Pengantar, Edisi Ketiga, Jakarta; Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Cetakan ke-10. Bandung : Penerbit Alfabeta.

54
55

.................., 2011, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D Cetakan ke-
20. Bandung : Alfabeta.
Sukirno, Sadono, 2012. Mikro Ekonomi Teori Pengantar, Edisi Ketiga, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Suryana. 2001. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat.
Waluyo. 2007. Manajemen Publik (Konsep, Aplikasi, Dan Implementasi) Dalam
Pelaksanaan Otonomi Daerah. Bandung: Mandarmaju.
56

Lampiran 1

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Di suatu dataran yang tinggi yang terbentang dari Barat ke Timur disitulah

berkumpulnya sebagian dari suku Gorontalo yang pindah dari desa asalnya. Oleh

karena didesa asal mereka tidak aman lagi oleh gangguan banjir maka mereka

berusaha mencari tempat yang aman dari banjir. Pendatang inilah yang membuka

hutan lalu menanam dua buah kelapa (Bongo) dengan maksud dijadiakn sebuah

kenang-kenangan kepada cucu dan generasi selanjutnya. Sehingga lama kelamaan

daerah ini menjadi satu desa yang diberi nama desa Bongo.

Dengan perkembangan zaman yang begitu cepat pada Tahun 1940-1941

seluruh penduduk pindah terpencaran di beberapa desa yaitu Desa Sumalata,

Paguat, Molombulahe dan sebagian penduduk pindah dan menetap di daratan

yang saat ini dikenal dengan desa Bongo Nol. Nama desa ini di ambil dari nama

desa asal yaitu desa Bongo, yang pada Tahun 1940-1941 wilayah desa Bongo Nol

masih masuk pada kawasan Kecamatan Tilamuta. Pejabat Kepala Desa pertama

Bapak Almurky A.Hamzah, Bapak Almurky A.Hamzah pada saat itu juga

menjabat Kepala Desa Dulupi pada tahun 1940. Memasuki tahun 1941 desa

Bongo di pimpin oleh kepala desa Polohungo yaitu Bapak T.Nani.

Akhirnya pada tahun 1942 desa Bongo menjadi desa definitive dan berdiri

sendiri serta masuk pada Kecamatan Paguyaman. Dengan demikian,terang

benderanglah desa Bongo Nol di era modern yang saat ini dipimpin oleh Bapak

Pipit Makmur.
57

Visi dan Misi Desa Bongo Nol

Visi, Misi pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa Bongo Nol

menyatu pada Visi dan Visi Kabupaten Boalemo yang sesuai dengan masa jabatan

Kepala Desa Terpilih mulai berlaku tahun 2020 sampai dengan 2026 yakni :

A. Visi

Terwujudnya Pemerintah Yang Bersih, Dan Partisifatif, Transparan Dan

Akuntabel Menuju Masyarakat Bongo Nol Yang Religius, Sejahtera, Aman,

Mandiri Dan Produktif

B. Misi :

1. Mewujudkan Pemerintah Desa Bongo Nol Yang Bersih Bebas dari

Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme

2. Mewujudkan Keikutsertaan Masyarakat dalam pengelolaan kegiatan Desa

3. Mewujudkan Pengelolaan Keuangan Desa Yang Transparansi

4. Mewujudkan Masyarakat Bongo Nol Yang Sejahtera

5. Mewujudkan Desa Bongo Nol Yang Aman dan Kondusif

6. Mewujudkan Warga Masyarakat Desa Nol yang Produktif

7. Mewujudkan Masyarakat Bongo Nol Yang Mandiri melalui Kegiatan

Pemberdayaan Masyarakat

8. Mewujudkan Warga Desa Yang Beriman dan Bertaqwa yang hidup dalam

Nuansa Religius
58

Jumlah Penduduk Desa Bongo Nol

No Dusun Laki Perempuan Jumlah


1 Siliwangi Barat 200 203 403
2 Siliwangi Timur 185 183 368
3 Melito 223 218 441
4 Sipatana 244 235 479
5 Pulubala 82 90 172
Jumlah 934 929 1863
Sumber data : Profil desa tahun 2022

Data Pekerjaan Penduduk Desa Bongo Nol

No Jenis Pekerjaan Jumlah


1 Petani 428
2 Pedagang 37
3 Tukang 24
4 Karyawan 14
5 PNS 21
6 Pensiunan 9
7 TNI/Polri 5
8 Perangkat Desa 13
9 Jasa 20
10 Industri kecil 2
11 Pengrajin 7
12 Wiraswasta 34
13 Tukang jahit 2
14 Peternak 1
Sumber data : Profil desa tahun 2022

Tingkat Pendidikan Desa Bongo Nol

No Jenis Pekerjaan Jumlah


1 Tidak tamat SD 22
2 Tamat SD 120
3 Tamat SLTP 92
4 Tamat SLTA 124
5 Tamat Akademi/PT 25
Sumber data : Profil desa tahun 2022
59

Lampiran 2

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pola Konsumsi Masyarakat di Desa


Bongo Nol Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo
No Variabel Indikator Deskripsi Soal
1 Pola Konsumsi 1. Berapa pengeluaran belanja
bulanan bapak/ibu untuk
pangan ? misalnya beras atau
jagung ?
2. Apabila beras atau jagung
bapak/ibu tidak dapat
memenuhi kebutuhan
konsumsi dalam keluarga
langkah apa yang dilakukan ?
Konsumsi
pangan 3. Tindakan apa yang bapak/ibu
lakukan untuk dapat
memenuhi kebutuhan pangan
misalnya sayuran sementara
bapak/ibu tidak memiliki
kebun?
4. Masyarakat di desa bongo nol
banyak mengkonsumsi apa ?
apakah beras atau jagung ?
1. Berapa pengeluaran belanja
bulanan bapak/ibu untuk non
pangan ? sandang pakaian ?
Konsumsi Non 2. Berapa pengeluaran belanja
pangan
bulanan bapak/ibu untuk non
pangan ? misalnya
transportasi ?
60

3. Berapa pengeluaran belanja


bulanan bapak/ibu untuk non
pangan ? misalnya untuk
kesehatan?
4. Berapa pengeluaran belanja
bulanan bapak/ibu untuk non
pangan ? misalnya untuk
biaya sekolah ?
5. Apakah bapak/ibu
memperoleh bantuan tempat
tinggal (Rumah) dari
pemerintah baik desa ataupun
dari dinal sosial ?
2 Faktor-Faktor 1. Berapa pendapatan
Yang
perbulan/pertahun dalam
Mempengaruhi
Pola Konsumsi keluarga bapak/ibu ?
2. Apakah pendapatan
bapak/ibu dapat memenuhi

Pendapatan kebutuhan sehari-hari ?


3. Apakah pendapatan
berpengaruh penting terhadap
pola konsumsi keluarga
bapak/ibu ?

4. Berapa jumlah tanggungan


keluarga bapak/ibu ?
5. Selaian dalam keluarga inti
Jumlah
Tanggungan apakah ada tanggungan lain
yang bapak/ibu tanggung ?
6. Apakah jumlah tangungan
61

berpengaruh penting terhadap


pola konsumsi keluarga
bapak/ibu ?

7. Berapa jumlah tabungan


bapak/ibu dalam
sebulan/setahun ?
8. Apah tabungan bapak/ibu
dapat memenuhi kebutuhan
Tabungan
sehari-hari ?
9. Apakah jumlah tabungan
berpengaruh penting terhadap
pola konsumsi keluarga
bapak/ibu ?
62

Lampiran 3

PEDOMAN WAWANCARA

A. Pola Konsumsi

1. Konsumsi Pangan
1. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk pangan ? misalnya

beras atau jagung ?

2. Apabila beras atau jagung bapak/ibu tidak dapat memenuhi kebutuhan

konsumsi dalam keluarga langkah apa yang dilakukan ?

3. Tindakan apa yang bapak/ibu lakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan

pangan misalnya sayuran sementara bapak/ibu tidak memiliki kebun?

4. Masyarakat di desa bongo nol banyak mengkonsumsi apa ? apakah beras

atau jagung ?

2. Konsumsi Non Pangan


1. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk non pangan ?

sandang pakaian ?

2. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk non pangan ?

misalnya transportasi ?

3. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk non pangan ?

misalnya untuk kesehatan?

4. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk non pangan ?

misalnya untuk biaya sekolah ?

5. Apakah bapak/ibu memperoleh bantuan tempat tinggal (Rumah) dari

pemerintah baik desa ataupun dari dinas sosial ?


63

B. Faktor yang mempengaruhi

a. Pendapatan

1. Berapa pendapatan perbulan/pertahun dalam keluarga bapak/ibu ?

2. Apakah pendapatan berpengaruh penting terhadap pola konsumsi keluarga

bapak/ibu ?

3. Apakah pendapatan bapak/ibu dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari ?

4. Bagaimana bapak/ibu mengelola keuangan pola konsumsi dengan

pendapatan ?

5. Bagaimana solusi yang bapak/ibu lakukan apabila pendapatan tidak bisa

memenuhi kebutuhan keluarga ?

b. Jumlah Tanggungan

6. Berapa jumlah tanggungan keluarga bapak/ibu ?

7. Selaian dalam keluarga inti apakah ada keluarga yang ditanggung

bapak/ibu ?

8. Apakah jumlah tangungan berpengaruh penting terhadap pola konsumsi

keluarga bapak/ibu ?

9. Bagaimana cara bapak/ibu mengatur pola konsumsi dengan jumlah

tanggung yang ada sekarang ?

10. Siapa yang menopang bapak/ibu apabila pola konsumsi tidak mencukupi

jumlah tanggungan ?

c. Tabungan.

11. Berapa jumlah tabungan bapak/ibu dalam sebulan/setahun ?

12. Apakahh tabungan bapak/ibu dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari ?


64

13. Apakah jumlah tabungan berpengaruh penting terhadap pola konsumsi

keluarga bapak/ibu ?

14. Bagaimana cara bapak/ibu mengelola tabungan agar dapat memenuhi pola

konsumsi keluarga ?

15. Bagaimana cara bapak/ibu memenuhi pola konsumsi jika tabungan tidak

dapat menopang kebutuhan keluarga ?


65

Lampiran 4

HASIL WAWANCARA

Nama : Pipit Makmur (Kepala desa Bongo Nol)

Hari/tgl wawancara : Kamis/21 April 2022

A. Pola Konsumsi

1. Konsumsi Pangan
1. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk pangan ? misalnya

beras atau jagung ?

Jawab : Rp 500.000

2. Apabila beras atau jagung bapak/ibu tidak dapat memenuhi kebutuhan

konsumsi dalam keluarga langkah apa yang dilakukan ?

Jawab : membeli makanan lain untuk memenuhi kebutuhan konsumsi

3. Tindakan apa yang bapak/ibu lakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan

pangan misalnya sayuran sementara bapak/ibu tidak memiliki kebun?

Jawab : membeli sayuran di pasar atau pada pedagang sayur

4. Masyarakat di desa bongo nol banyak mengkonsumsi apa ? apakah beras

atau jagung ?

Jawab : Beras dan jagung

2. Konsumsi Non Pangan


1. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk non pangan ?

sandang pakaian ?

Jawab : Pengeluaran belanja bulanan untuk non pangan. Sandang pakaian

untuk pengeluaran belanja pakaian kurang dari 1.000.000


66

2. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk non pangan ?

misalnya transportasi ?

Jawab : pengeluaran belanja bulanan non pangan misalnya transportasi

1.500.000

3. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk non pangan ?

misalnya untuk kesehatan?

Jawab : Pengeluaran belanja bulanan untuk non pangan misalnya untuk

biaya kesehatan itu tidak ada, karena sudah ditanggung BPJS.

4. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk non pangan ?

misalnya untuk biaya sekolah ?

Jawab : Pengeluaran belanja bulanan untuk non pangan misalnya untuk

biaya sekolah 1.600.000

5. Apakah bapak/ibu memperoleh bantuan tempat tinggal (Rumah) dari

pemerintah baik desa ataupun dari dinas sosial ?

Jawab : Tidak

B. Faktor yang mempengaruhi

a. Pendapatan

1. Berapa pendapatan perbulan/pertahun dalam keluarga bapak/ibu ?

Jawab : Pendapatan perbulan dalam keluarga bapak kepala desa kurang

lebih 12.000.000

2. Apakah pendapatan berpengaruh penting terhadap pola konsumsi keluarga

bapak/ibu ?

Jawab : Ya, Pendapatan berpengaruh penting terhadap pola konsumsi


67

3. Apakah pendapatan bapak/ibu dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari ?

Jawab : Ya, Pendapatan dapat memenuhi kebutuahan sehari-hari

4. Bagaimana bapak/ibu mengelola keuangan pola konsumsi dengan

pendapatan ?

Jawab : Cara mengelola keuangan pola konsumsi dengan pendapatan,

untuk pengeluaran pola konsumsi pangan dan non pangan perbulan

kurang lebih 6.000.000 dan untuk sisa pendapatan di kelola di 3 usaha,

usaha yang di miliki bapak kepala desa yakni usaha jual beli drum plastic,

usaha kuliner, dan istri bapak kepala desa juga punya usaha di bidang

kosmetik. Jadi ada 3 penunjang pendapatan. Pengelolaan secara langsung

terkonsumsi baik pangan maupun non pangan dan sisa pendapatan

dikelola di 3 usaha, sehingga mampu menutupi pengeluaran konsumsi. Ini

juga merupakan salah satu solusi apabila pendapatan tidak bisa memenuhi

kebutuhan keluarga.

5. Bagaimana solusi yang bapak/ibu lakukan apabila pendapatan tidak bisa

memenuhi kebutuhan keluarga ?

Jawab : solusi yang dilakukan mencari usaha sampingan

b. Jumlah Tanggungan

6. Berapa jumlah tanggungan keluarga bapak/ibu ?

Jawab : Jumlah tanggungan 1

7. Selaian dalam keluarga inti apakah ada keluarga yang ditanggung

bapak/ibu ?
68

Jawab : Selain keluarga inti ada keluarga lain yang ditanggung (adik dan

sepupu)

8. Apakah jumlah tangungan berpengaruh penting terhadap pola konsumsi

keluarga bapak/ibu ?

Jawab : Jumlah tanggungan berpengaruh penting terhadap pola konsumsi

9. Bagaimana cara bapak/ibu mengatur pola konsumsi dengan jumlah

tanggung yang ada sekarang ?

Jawab : Cara bapak kepala desa mengatur pola konsumsi dengan jumlah

tanggungan yang ada tetap akan plotting khusus untuk konsumsi bulanan

dan sisa dari pendapatan dikelola di bidang usaha agar dapat menopang

apabila pola konsumsi tidak mencukupi jumlah tanggungan

10. Siapa yang menopang bapak/ibu apabila pola konsumsi tidak mencukupi

jumlah tanggungan ?

Jawab : ditopang oleh pendapatan dari usaha sampingan istri

c. Tabungan.

11. Berapa jumlah tabungan bapak/ibu dalam sebulan/setahun ?

Jawab : Jumlah tabungan dalam sebulan 1.500.000

12. Apakahh tabungan bapak/ibu dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari ?

Jawab : Tabungan tidak dikhususkan untuk kebutuhan sehari-hari,lebih

dikhusukan untuk biaya-biaya tank terduga

13. Apakah jumlah tabungan berpengaruh penting terhadap pola konsumsi

keluarga bapak/ibu ?
69

Jawab : Jumlah tabungan tidak berpengaruh terhadap pola konsumsi

karena ditopang oleh 3 usaha

14. Bagaimana cara bapak/ibu mengelola tabungan agar dapat memenuhi pola

konsumsi keluarga ?

Jawab : Dalam keluarga bapak kepala desa semuanya punya tabungan,

tabungan anak dikhususkan untuk kebutuhan pendidkan anak sekarang

ini,dan untuk tabunganbapak kepala desa dan istri tabungannya untuk

pendidkan anak nantinya setalah melanjutkan ke perguruan tinggi,jadi

tabungannya itu tida diambil-ambil. Kalau untuk yang lainnya dari segi

konsumsi karena manajemen keuangannya sudah di plotting-plotting

khusus untuk belanja bulananya dan sisa dari pendapatan untul lebih

menambah pendapatan tadi yang sudah terserat dikonsumsi, maka bapak

kepala desa desa membuka usaha sampingan sehingga mampu menutupi

pengeluaran konsumsi.

15. Bagaimana cara bapak/ibu memenuhi pola konsumsi jika tabungan tidak

dapat menopang kebutuhan keluarga ?

Jawab : ada usaha sampingan yang membantu menopang kebutuhan

keluarga
70

HASIL WAWANCARA

Nama : Ikang Tamu ( Kepala Dusun 1)

Hari/tgl wawancara: Selasa/ 26 april 2022

A. Pola Konsumsi

1. Konsumsi Pangan
1. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk pangan ? misalnya

beras atau jagung ?

Jawab : Rp 500.000

2. Apabila beras atau jagung bapak/ibu tidak dapat memenuhi kebutuhan

konsumsi dalam keluarga langkah apa yang dilakukan ?

Jawab : apabila persediaan beras menipis maka yang dilakukan adalah

memasak beras kemudian dicampur dengan jagung

3. Tindakan apa yang bapak/ibu lakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan

pangan misalnya sayuran sementara bapak/ibu tidak memiliki kebun?

Jawab : membeli sayuran

4. Masyarakat di desa bongo nol banyak mengkonsumsi apa ? apakah beras

atau jagung ?

Jawab : Beras dan Jagung

2. Konsumsi non Pangan

1. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk non pangan ?

sandang pakaian ?

Jawab : Pengeluaran belanja untuk non pangan . sandang pakaian 500.000

2. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk non pangan ?

misalnya transportasi ?
71

Jawab : Pengelurana untuk transportasi 300.000

3. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk non pangan ?

misalnya untuk kesehatan?

Jawab : Pengeluaran untuk kesehatan kurang lebih 100.000

4. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk non pangan ?

misalnya untuk biaya sekolah ?

Jawab : untuk biaya pengeluaran non pangan, misalnya biaya sekolah

tidak ada karena belum ada tanggungan yang sedang bersekolah

5. Apakah bapak/ibu memperoleh bantuan tempat tinggal (Rumah) dari

pemerintah baik desa ataupun dari dinas sosial ?

Jawab : Tidak

B. Faktor yang mempengaruhi

a. Pendapatan

1. Berapa pendapatan perbulan/pertahun dalam keluarga bapak/ibu ?

Jawab : Pendapatan perbulan 2.000.000

2. Apakah pendapatan berpengaruh penting terhadap pola konsumsi keluarga

bapak/ibu ?

Jawab : Ya, Pendapatan berpengaruh penting terhadap pola konsumsi

3. Apakah pendapatan bapak/ibu dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari ?

Jawab : Iya memenuhi kebutuhan sehari-hari

4. Bagaimana bapak/ibu mengelola keuangan pola konsumsi dengan

pendapatan ?
72

Jawab : Jadi mengelola keuangan pola konsumsi dengan pendapatan yaitu

dengan cara membagi bagi mana untuk biaya kebutuhan pangan dan non

pangan dalam sebulan

5. Bagaimana solusi yang bapak/ibu lakukan apabila pendapatan tidak bisa

memenuhi kebutuhan keluarga ?

Jawab : Solusi yang dilakukan apabila pendapatan tidak memenuhi

kebutuhan keluarga yaitu mencari pekerjaan sampingan

b. Jumlah Tanggungan

6. Berapa jumlah tanggungan keluarga bapak/ibu ?

Jawab : Jumlah tanggungan tidak ada

7. Selaian dalam keluarga inti apakah ada keluarga yang ditanggung

bapak/ibu ?

Jawab : Tidak ada

8. Apakah jumlah tangungan berpengaruh penting terhadap pola konsumsi

keluarga bapak/ibu ?

Jawab : tidak ada keluarga yang ditanggung

9. Bagaimana cara bapak/ibu mengatur pola konsumsi dengan jumlah

tanggung yang ada sekarang ?

Jawab : tidak ada keluarga yang ditanggung

10. Siapa yang menopang bapak/ibu apabila pola konsumsi tidak mencukupi

jumlah tanggungan ?

Jawab : tidak ada kelaurga yang ditanggung


73

c. Tabungan.

11. Berapa jumlah tabungan bapak/ibu dalam sebulan/setahun ?

Jawab : tidak memiliki tabungan

12. Apakahh tabungan bapak/ibu dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari ?

Jawab : tidak memiliki tabungan

13. Apakah jumlah tabungan berpengaruh penting terhadap pola konsumsi

keluarga bapak/ibu ?

Jawab : tidak memiliki tabungan

14. Bagaimana cara bapak/ibu mengelola tabungan agar dapat memenuhi pola

konsumsi keluarga ?

Jawab : tidak memiliki tabungan

20 Bagaimana cara bapak/ibu memenuhi pola konsumsi jika tabungan tidak

dapat menopang kebutuhan keluarga ?

Jawab : tidak memiliki tabungan


74

HASIL WAWANCARA

Nama : Abdurahman Bano (Kepala Dusun 2)

Hari/tgl wawancara : selasa/ 26 april 2022

A. Pola Konsumsi

1. Konsumsi Pangan
1. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk pangan ? misalnya

beras atau jagung ?

Jawab : Rp 500.000

2. Apabila beras atau jagung bapak/ibu tidak dapat memenuhi kebutuhan

konsumsi dalam keluarga langkah apa yang dilakukan ?

Jawab : mengkonsumsi makanan lain seperti singkong dan umbi-umbian

lainnya

3. Tindakan apa yang bapak/ibu lakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan

pangan misalnya sayuran sementara bapak/ibu tidak memiliki kebun?

Jawab : membeli sayuran

4. Masyarakat di desa bongo nol banyak mengkonsumsi apa ? apakah beras

atau jagung ?

Jawab : beras dan jagung

2. Konsumsi non Pangan

1. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk non pangan ?

sandang pakaian ?

Jawab : Pengeluran belanja bulanan non pangan, sandang pakaian lebih

dari 200.000
75

2. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk non pangan ?

misalnya transportasi ?

Jawab : Pengelurana untuk transportasi 300.000

3. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk non pangan ?

misalnya untuk kesehatan?

Jawab : Pengeluaran untuk kesehatan 90.000

4. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk non pangan ?

misalnya untuk biaya sekolah ?

Jawab : Pengeluaran untuk biaya sekolah 1.200.000

5. Apakah bapak/ibu memperoleh bantuan tempat tinggal (Rumah) dari

pemerintah baik desa ataupun dari dinas sosial ?

Jawab : Tidak

B. Faktor yang mempengaruhi

a. Pendapatan

1. Berapa pendapatan perbulan/pertahun dalam keluarga bapak/ibu ?

Jawab : Pendapatan perbulan 2.000.000

2. Apakah pendapatan berpengaruh penting terhadap pola konsumsi keluarga

bapak/ibu ?

Jawab : Ya, Pendapatan berpengaruh penting terhadap pola konsumsi

3. Apakah pendapatan bapak/ibu dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari ?

Jawab : Iya memenuhi kebutuhan sehari-hari

4. Bagaimana bapak/ibu mengelola keuangan pola konsumsi dengan

pendapatan ?
76

Jawab : Hasil dari pendapatan di bagi untuk kebutuhan belanja konsumsi

bulanan sisanya untuk kebutuhan lain

5. Bagaimana solusi yang bapak/ibu lakukan apabila pendapatan tidak bisa

memenuhi kebutuhan keluarga ?

Jawab : Didalam keluarga istri juga mempunyai pekerjaan dengan

pengahasilan 3.000.000 perbulan jadi itu merupakan salah satu solusi

untuk membantu apabila pendapatan tidak memenuhi kebutuhan keluarga

b. Jumlah Tanggungan

6. Berapa jumlah tanggungan keluarga bapak/ibu ?

Jawab : Jumlah tanggungan 1 orang

7. Selaian dalam keluarga inti apakah ada keluarga yang ditanggung

bapak/ibu ?

Jawab : Selain keluarga inti ada juga keluarga lain yang ditanggung

8. Apakah jumlah tangungan berpengaruh penting terhadap pola konsumsi

keluarga bapak/ibu ?

Jawab : Jumlah tanggungan sangat berpengaruh penting

9. Bagaimana cara bapak/ibu mengatur pola konsumsi dengan jumlah

tanggung yang ada sekarang ?

Jawab : Membagi –bagi pendapatan untuk keperluan tanggungan

10. Siapa yang menopang bapak/ibu apabila pola konsumsi tidak mencukupi

jumlah tanggungan ?

Jawab : Yang menopang apabila pola konsumsi tidak mencukupi jumlah

tanggungan adalah istri.


77

c. Tabungan.

11. Berapa jumlah tabungan bapak/ibu dalam sebulan/setahun ?

Jawab : tidak memiliki tabungan

12. Apakah tabungan bapak/ibu dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari ?

` Jawab : tidak memiliki tabungan

13. Apakah jumlah tabungan berpengaruh penting terhadap pola konsumsi

keluarga bapak/ibu ?

Jawab : tidak memiliki tabungan

14. Bagaimana cara bapak/ibu mengelola tabungan agar dapat memenuhi pola

konsumsi keluarga ?

Jawab : tidak ada tabungan

15. Bagaimana cara bapak/ibu memenuhi pola konsumsi jika tabungan tidak

dapat menopang kebutuhan keluarga ?

Jawab : -(tidak ada tabungan)


78

HASIL WAWANCARA

Nama : Amin Ahu (Kepala Dusun 3)

Hari/tgl wawancara : Selasa/26 April 2022

A. Pola Konsumsi

1. Konsumsi Pangan
1. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk pangan ? misalnya

beras atau jagung ?

Jawab : Rp 500.000

2. Apabila beras atau jagung bapak/ibu tidak dapat memenuhi kebutuhan

konsumsi dalam keluarga langkah apa yang dilakukan ?

Jawab : langkah yang dilakukan yaitu mengkonsumsi makanan lain

seperti umbi-umbian

3. Tindakan apa yang bapak/ibu lakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan

pangan misalnya sayuran sementara bapak/ibu tidak memiliki kebun?

Jawab : membeli sayuran di pasar

4. Masyarakat di desa bongo nol banyak mengkonsumsi apa ? apakah beras

atau jagung ?

Jawab : Beras dan jagung

2. Konsumsi non Pangan

1. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk non pangan ?

sandang pakaian ?

Jawab : untuk Pengeluaran belanja untuk non pangan . sandang pakaian

tidak ada
79

2. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk non pangan ?

misalnya transportasi ?

Jawab : Pengelurana untuk transportasi 300.000

3. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk non pangan ?

misalnya untuk kesehatan?

Jawab : Pengeluaran untuk kesehatan 200.000

4. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk non pangan ?

misalnya untuk biaya sekolah ?

Jawab : untuk biaya pengeluaran non pangan, misalnya biaya sekolah

tidak ada karena belum ada tanggungan yang sedang bersekolah

5. Apakah bapak/ibu memperoleh bantuan tempat tinggal (Rumah) dari

pemerintah baik desa ataupun dari dinas sosial ?

Jawab : Tidak

B. Faktor yang mempengaruhi

a. Pendapatan

1. Berapa pendapatan perbulan/pertahun dalam keluarga bapak/ibu ?

Jawab : Pendapatan perbulan 2.000.000

2. Apakah pendapatan berpengaruh penting terhadap pola konsumsi keluarga

bapak/ibu ?

Jawab : Ya, Pendapatan berpengaruh penting terhadap pola konsumsi

3. Apakah pendapatan bapak/ibu dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari ?

Jawab : Iya memenuhi kebutuhan sehari-hari


80

4. Bagaimana bapak/ibu mengelola keuangan pola konsumsi dengan

pendapatan ?

Jawab : Hasil dari pendapatan di bagi untuk kebutuhan belanja konsumsi

bulanan sisanya untuk kebutuhan usaha lain

5. Bagaimana solusi yang bapak/ibu lakukan apabila pendapatan tidak bisa

memenuhi kebutuhan keluarga ?

Jawab : Solusi apabila pendapatan tidak bisa memenuhi kebutuhan

keluarga yaitu mencari usaha lain

b. Jumlah Tanggungan

6. Berapa jumlah tanggungan keluarga bapak/ibu ?

Jawab : Jumlah tanggungan 2 orang

7. Selaian dalam keluarga inti apakah ada keluarga yang ditanggung

bapak/ibu ?

Jawab : Tidak ada keluarga lain yang ditanggung

8. Apakah jumlah tangungan berpengaruh penting terhadap pola konsumsi

keluarga bapak/ibu ?

Jawab : Jumlah tanggungan sangat berpengaruh peting terhadap pola

konsumsi

9. Bagaimana cara bapak/ibu mengatur pola konsumsi dengan jumlah

tanggung yang ada sekarang ?

Jawab : membagi-bagi hasil dari pendapatan untuk kebutuhan belanja

bulanan
81

10. Siapa yang menopang bapak/ibu apabila pola konsumsi tidak mencukupi

jumlah tanggungan ?

Jawab : Yang menopang apabila pola konsumsi tidak mencukupi adlah

orang tua.

c. Tabungan.

11. Berapa jumlah tabungan bapak/ibu dalam sebulan/setahun ?

Jawab : Jumlah tabungan 300.000

12. Apakah tabungan bapak/ibu dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari ?

` Jawab : Jumlah tabungan cukup memenuhi kebutuahn sehari-hari

13. Apakah jumlah tabungan berpengaruh penting terhadap pola konsumsi

keluarga bapak/ibu ?

Jawab : Jumlah tabungan sangat berpengaruh penting terhadap pola

konsumsi

14. Bagaimana cara bapak/ibu mengelola tabungan agar dapat memenuhi pola

konsumsi keluarga ?

Jawab : Jumlah tabungan digunakan apabila pendapatan tidak memenuhi

kebutuhan sehari-hari saja

15. Bagaimana cara bapak/ibu memenuhi pola konsumsi jika tabungan tidak

dapat menopang kebutuhan keluarga ?

Jawab : jika pendapatan dan jumlah tabungan tidak memenuhi kebutuhan

sehari-hari yang membantu atau yang menopang kebutuhan keluarga

adalah orang tua


82

HASIL WAWANCARA

Nama : Misna Tuliabu (Kepala Dusun 4)

Hari/tgl wawancara : Selasa/ 26 april 2022

A. Pola Konsumsi

1. Konsumsi Pangan
1. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk pangan ? misalnya

beras atau jagung ?

Jawab : Rp 500.000

2. Apabila beras atau jagung bapak/ibu tidak dapat memenuhi kebutuhan

konsumsi dalam keluarga langkah apa yang dilakukan ?

Jawab : makan makan lain seperti singkong dan ubi jalar

3. Tindakan apa yang bapak/ibu lakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan

pangan misalnya sayuran sementara bapak/ibu tidak memiliki kebun?

Jawab : tindakan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan

pangan(sayuran) yaitu membeli sayuran di pasar

4. Masyarakat di desa bongo nol banyak mengkonsumsi apa ? apakah beras

atau jagung ?

Jawab : Beras dan jagung

2. Konsumsi non Pangan

1. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk non pangan ?

sandang pakaian ?

Jawab : Pengeluran belanja bulanan non pangan, sandang pakaian tidak

ada pengeluaran
83

2. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk non pangan ?

misalnya transportasi ?

Jawab : Pengelurana untuk transportasi tidak ada

3. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk non pangan ?

misalnya untuk kesehatan?

Jawab : Pengeluaran untuk kesehatan sudah ada BPJS

4. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk non pangan ?

misalnya untuk biaya sekolah ?

Jawab : Pengeluaran untuk biaya sekolah tidak ada,tidak ada anggota

keluarga yang ditanggung biaya sekolah

5. Apakah bapak/ibu memperoleh bantuan tempat tinggal (Rumah) dari

pemerintah baik desa ataupun dari dinas sosial ?

Jawab : Tidak

B. Faktor yang mempengaruhi

a. Pendapatan

1. Berapa pendapatan perbulan/pertahun dalam keluarga bapak/ibu ?

Jawab : Pendapatan perbulan 2.000.000

2. Apakah pendapatan berpengaruh penting terhadap pola konsumsi keluarga

bapak/ibu ?

Jawab : Ya, Pendapatan berpengaruh penting terhadap pola konsumsi

3. Apakah pendapatan bapak/ibu dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari ?

Jawab : Iya memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi tergantung dari

kebutuhan
84

4. Bagaimana bapak/ibu mengelola keuangan pola konsumsi dengan

pendapatan ?

Jawab : cara mengelola keuangan jika konsumsi yang dibutuhkan sudah

terpenuhi sisa dari pendapatan digunakan untuk usaha sampingan (warung

makan)

5. Bagaimana solusi yang bapak/ibu lakukan apabila pendapatan tidak bisa

memenuhi kebutuhan keluarga ?

Jawab : solusi yang di lakukan apabila pendapatan tidak memenuhi

kebutuhan keluarga,yaitu meminjam uang pada orang lain (hutang)

b. Jumlah Tanggungan

6. Berapa jumlah tanggungan keluarga bapak/ibu ?

Jawab : Jumlah tanggungan 1 orang

7. Selaian dalam keluarga inti apakah ada keluarga yang ditanggung

bapak/ibu ?

Jawab : Selain keluarga inti ada juga keluarga lain yang ditanggung

8. Apakah jumlah tangungan berpengaruh penting terhadap pola konsumsi

keluarga bapak/ibu ?

Jawab : ya jumlah tanggungan berpengaruh penting terhadap pola

konsumsi

9. Bagaimana cara bapak/ibu mengatur pola konsumsi dengan jumlah

tanggung yang ada sekarang ?

Jawab : cara mengatur pola konsumsi ,caranya mengatur pengeluaran

sesuai dengan kebutuhan


85

10. Siapa yang menopang bapak/ibu apabila pola konsumsi tidak mencukupi

jumlah tanggungan ?

Jawab : tidak ada yang menopang

c. Tabungan.

11. Berapa jumlah tabungan bapak/ibu dalam sebulan/setahun ?

Jawab : tidak memiliki tabungan

12. Apakah tabungan bapak/ibu dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari ?

` Jawab : tidak memiliki tabungan

13. Apakah jumlah tabungan berpengaruh penting terhadap pola konsumsi

keluarga bapak/ibu ?

Jawab : tidak memiliki tabungan

14. Bagaimana cara bapak/ibu mengelola tabungan agar dapat memenuhi pola

konsumsi keluarga ?

Jawab : tidak ada tabungan

15. Bagaimana cara bapak/ibu memenuhi pola konsumsi jika tabungan tidak

dapat menopang kebutuhan keluarga ?

Jawab : -(tidak ada tabungan)


86

HASIL WAWANCARA

Nama : Neni Rauf (Kepala Dusun 5 Sekaligus Pedagang)

Hari/tgl wawancara : Selasa/ 26 april 2022

A. Pola Konsumsi

1. Konsumsi Pangan
1. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk pangan ? misalnya

beras atau jagung ?

Jawab : Rp 500.000

2. Apabila beras atau jagung bapak/ibu tidak dapat memenuhi kebutuhan

konsumsi dalam keluarga langkah apa yang dilakukan ?

Jawab : langkah yang dilakukan makan makanan seperti singkong dan ubi

jalar

3. Tindakan apa yang bapak/ibu lakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan

pangan misalnya sayuran sementara bapak/ibu tidak memiliki kebun?

Jawab : membeli sayuran di pasar

4. Masyarakat di desa bongo nol banyak mengkonsumsi apa ? apakah beras

atau jagung ?

Jawab : Beras dan jagung

2. Konsumsi non Pangan

1. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk non pangan ?

sandang pakaian ?

Jawab : Pengeluaran untuk non pangan sandang pakaian 1.700.000

2. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk non pangan ?

misalnya transportasi ?
87

Jawab : Pengeluaran untuk transportasi 400.000

3. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk non pangan ?

misalnya untuk kesehatan?

Jawab : Pengeluaran untuk kesehatan tidak ada

4. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk non pangan ?

misalnya untuk biaya sekolah ?

Jawab : Untuk biaya sekolah 500.000

5. Apakah bapak/ibu memperoleh bantuan tempat tinggal (Rumah) dari

pemerintah baik desa ataupun dari dinas sosial ?

Jawab : Tidak

B. Faktor yang mempengaruhi

a. Pendapatan

1. Berapa pendapatan perbulan/pertahun dalam keluarga bapak/ibu ?

Jawab : Pendapatan perbulan Lebih dari 3.000.000

2. Apakah pendapatan berpengaruh penting terhadap pola konsumsi keluarga

bapak/ibu ?

Jawab : Ya berpengaruh penting

3. Apakah pendapatan bapak/ibu dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari ?

Jawab : Ya, pendapatan memenuhi kebutuhan sehari-hari

4. Bagaimana bapak/ibu mengelola keuangan pola konsumsi dengan

pendapatan ?

Jawab : Cara mengelola keuangan pendapatan sebagian digunakan untuk

kebutuhan konsumsi sisanya untuk usaha (dagang) jadi dengan berdagang


88

juga membantu menambah pendapatan apabila gaji dari pekerjaan sebagai

aparat desa tidak mencukupi kebutuhan keluarga

5. Bagaimana solusi yang bapak/ibu lakukan apabila pendapatan tidak bisa

memenuhi kebutuhan keluarga ?

Jawab : solusinya mencari usaha sampingan

b. Jumlah Tanggungan

6. Berapa jumlah tanggungan keluarga bapak/ibu ?

Jawab : Jumlah tanggungan 2 orang

7. Selaian dalam keluarga inti apakah ada keluarga yang ditanggung

bapak/ibu ?

Jawab : Selain keluarga inti ada orang tua yang ditanggung

8. Apakah jumlah tangungan berpengaruh penting terhadap pola konsumsi

keluarga bapak/ibu ?

Jawab : Ya,berpengaruh

9. Bagaimana cara bapak/ibu mengatur pola konsumsi dengan jumlah

tanggung yang ada sekarang ?

Jawab : cara mengatur pola konsumsi yaitu melakukan pengeluaran

kebutuhan secukupnya disesuaikan dengan pendapatan

10. Siapa yang menopang bapak/ibu apabila pola konsumsi tidak mencukupi

jumlah tanggungan ?

Jawab : tidak ada yang menopang


89

c. Tabungan.

11. Berapa jumlah tabungan bapak/ibu dalam sebulan/setahun ?

Jawab : tidak memiliki tabungan

12. Apakah tabungan bapak/ibu dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari ?

` Jawab : tidak memiliki tabungan

13. Apakah jumlah tabungan berpengaruh penting terhadap pola konsumsi

keluarga bapak/ibu ?

Jawab : tidak memiliki tabungan

14. Bagaimana cara bapak/ibu mengelola tabungan agar dapat memenuhi pola

konsumsi keluarga ?

Jawab : tidak ada tabungan

15. Bagaimana cara bapak/ibu memenuhi pola konsumsi jika tabungan tidak

dapat menopang kebutuhan keluarga ?

Jawab : -(tidak ada tabungan)


90

HASIL WAWANCARA

Nama : Winangsi Abudi S.Tp (PNS)

Hari/tgl wawancara : Sabtu/14 Mei 2022

A. Pola Konsumsi

1. Konsumsi Pangan
1. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk pangan ? misalnya

beras atau jagung ?

Jawab : Rp 500.000

2. Apabila beras atau jagung bapak/ibu tidak dapat memenuhi kebutuhan

konsumsi dalam keluarga langkah apa yang dilakukan ?

Jawab : langkah yang di lakukan apabila beras tidak dapat memenuhi

kebutuhan konsumsi keluarga, saya menghemat persediaan beras dengan

cara memasak beras dicampur dengan jagung

3. Tindakan apa yang bapak/ibu lakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan

pangan misalnya sayuran sementara bapak/ibu tidak memiliki kebun?

Jawab : Alhamdulillah untuk kebutuhan pangan ( sayuran) saya

memanfaatkan pekarangan belakang rumah untuk menanam sayuran

4. Masyarakat di desa bongo nol banyak mengkonsumsi apa ? apakah beras

atau jagung ?

Jawab : Beras dan Jagung

2. Konsumsi non Pangan

1. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk non pangan ?

sandang pakaian ?

Jawab : Pengeluaran untuk non pangan sandang pakaian 500.000


91

2. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk non pangan ?

misalnya transportasi ?

Jawab : Pengeluaran untuk transportasi 400.000

3. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk non pangan ?

misalnya untuk kesehatan?

Jawab : Pengeluaran untuk kesehatan ditanggung BPJS

4. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk non pangan ?

misalnya untuk biaya sekolah ?

Jawab : Untuk biaya sekolah tidak ada

5. Apakah bapak/ibu memperoleh bantuan tempat tinggal (Rumah) dari

pemerintah baik desa ataupun dari dinas sosial ?

Jawab : Tidak

B. Faktor yang mempengaruhi

a. Pendapatan

1. Berapa pendapatan perbulan/pertahun dalam keluarga bapak/ibu ?

Jawab : Pendapatan perbulan 4.800.000

2. Apakah pendapatan berpengaruh penting terhadap pola konsumsi keluarga

bapak/ibu ?

Jawab : Ya pendapatan berpengaruh penting terhadap pola konsumsi

3. Apakah pendapatan bapak/ibu dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari ?

Jawab : Ya ,dapat memenuhi

4. Bagaimana bapak/ibu mengelola keuangan pola konsumsi dengan

pendapatan ?
92

Jawab : Dengan pendapatan 4.800.000 cara mengelolanya yaitu di bagi

untuk pengeluaran pangan dan non pangan kurang lebihnya 2.400.000 dan

sisa dari pendapatan digunakan untuk keperluan lainnya

5. Bagaimana solusi yang bapak/ibu lakukan apabila pendapatan tidak bisa

memenuhi kebutuhan keluarga ?

Jawab : Jika pendapatan tidak memenuhi kebutuhan keluarga saya juga

memiliki usaha sampingan lain yang membantu memenuhi kebutuhan

keluarga

b. Jumlah Tanggungan

6. Berapa jumlah tanggungan keluarga bapak/ibu ?

Jawab : Jumlah tanggungan 1 orang

7. Selaian dalam keluarga inti apakah ada keluarga yang ditanggung

bapak/ibu ?

Jawab : Keluarga lain yang di tanggung ad 5 orang

8. Apakah jumlah tangungan berpengaruh penting terhadap pola konsumsi

keluarga bapak/ibu ?

Jawab : Ya,berpengaruh

9. Bagaimana cara bapak/ibu mengatur pola konsumsi dengan jumlah

tanggung yang ada sekarang ?

Jawab : tidak menggunakan uang untuk keperluan yang tidak terlalu

dibutuhkan

10. Siapa yang menopang bapak/ibu apabila pola konsumsi tidak mencukupi

jumlah tanggungan ?
93

Jawab : Yang menopang apabila pola konsumsi tidak mencukupi jumlah

tanggungan adalah saudara

c. Tabungan.

11. Berapa jumlah tabungan bapak/ibu dalam sebulan/setahun ?

Jawab : memiliki tabungan(tapi jumlah tidak disebutkan)

12. Apakah tabungan bapak/ibu dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari ?

` Jawab : tabungan tidak untuk kebutuhan sehari

13. Apakah jumlah tabungan berpengaruh penting terhadap pola konsumsi

keluarga bapak/ibu ?

Jawab : jumlah tabungan tidak digunajkan untuk kebutuhan sehari-hari

14. Bagaimana cara bapak/ibu mengelola tabungan agar dapat memenuhi pola

konsumsi keluarga ?

Jawab : tidak menggunakan tabungan untuk kebutuhan sehari-hari

15. Bagaimana cara bapak/ibu memenuhi pola konsumsi jika tabungan tidak

dapat menopang kebutuhan keluarga ?

Jawab : tabungan digunakan hanya untuk keperluan yang mendesak


94

HASIL WAWANCARA

Nama : Triswandi Abudi (Polri)

Hari/tgl wawancara : Minggu/15 Mei 2022

A. Pola Konsumsi

1. Konsumsi Pangan
1. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk pangan ? misalnya

beras atau jagung ?

Jawab : Rp 500.000

2. Apabila beras atau jagung bapak/ibu tidak dapat memenuhi kebutuhan

konsumsi dalam keluarga langkah apa yang dilakukan ?

Jawab : membeli makanan lain

3. Tindakan apa yang bapak/ibu lakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan

pangan misalnya sayuran sementara bapak/ibu tidak memiliki kebun?

Jawab : membeli sayuran di pasar

4. Masyarakat di desa bongo nol banyak mengkonsumsi apa ? apakah beras

atau jagung ?

Jawab : Beras dan jagung

2. Konsumsi non Pangan

1. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk non pangan ?

sandang pakaian ?

Jawab : Pengeluaran untuk non pangan sandang pakaian 200.000

2. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk non pangan ?

misalnya transportasi ?

Jawab : Pengeluaran untuk transportasi 270.000


95

3. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk non pangan ?

misalnya untuk kesehatan?

Jawab : Pengeluaran untuk kesehatan BPJS

4. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk non pangan ?

misalnya untuk biaya sekolah ?

Jawab : tidak ada

5. Apakah bapak/ibu memperoleh bantuan tempat tinggal (Rumah) dari

pemerintah baik desa ataupun dari dinas sosial ?

Jawab : Tidak

B. Faktor yang mempengaruhi

a. Pendapatan

1. Berapa pendapatan perbulan/pertahun dalam keluarga bapak/ibu ?

Jawab : Pendapatan perbulan Lebih dari 5.000.000

2. Apakah pendapatan berpengaruh penting terhadap pola konsumsi keluarga

bapak/ibu ?

Jawab : Ya berpengaruh penting

3. Apakah pendapatan bapak/ibu dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari ?

Jawab : Ya, pendapatan memenuhi kebutuhan sehari-hari

4. Bagaimana bapak/ibu mengelola keuangan pola konsumsi dengan

pendapatan ?

Jawab : Dengan pendapatan yang ada Cara mengelola keuangannya akan

di bagi- bagi untuk biaya belanja bulanan pangan dan non pangan sisanya

untuk kebutuhan tak terduga lainnya


96

5. Bagaimana solusi yang bapak/ibu lakukan apabila pendapatan tidak bisa

memenuhi kebutuhan keluarga ?

Jawab : Alhamdulillah dengan pendapatan yang ada sekarang ini bisa

memenuhi kebutuhan keluarga

b. Jumlah Tanggungan

6. Berapa jumlah tanggungan keluarga bapak/ibu ?

Jawab : Jumlah tanggungan tidak ada

7. Selaian dalam keluarga inti apakah ada keluarga yang ditanggung

bapak/ibu ?

Jawab : ada

8. Apakah jumlah tangungan berpengaruh penting terhadap pola konsumsi

keluarga bapak/ibu ?

Jawab : Berpengaruh

9. Bagaimana cara bapak/ibu mengatur pola konsumsi dengan jumlah

tanggung yang ada sekarang ?

Jawab : Menggunakan uang dengan kebutuhan seperlunya saja

10. Siapa yang menopang bapak/ibu apabila pola konsumsi tidak mencukupi

jumlah tanggungan ?

Jawab : Yang menopang saudara

c. Tabungan.

11. Berapa jumlah tabungan bapak/ibu dalam sebulan/setahun ?

Jawab : tidak memiliki tabungan

12. Apakah tabungan bapak/ibu dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari ?


97

` Jawab : tidak memiliki tabungan

13. Apakah jumlah tabungan berpengaruh penting terhadap pola konsumsi

keluarga bapak/ibu ?

Jawab : tidak memiliki tabungan

14. Bagaimana cara bapak/ibu mengelola tabungan agar dapat memenuhi pola

konsumsi keluarga ?

Jawab : tidak ada tabungan

15. Bagaimana cara bapak/ibu memenuhi pola konsumsi jika tabungan tidak

dapat menopang kebutuhan keluarga ?

Jawab : -(tidak ada tabungan)


98

HASIL WAWANCARA

Nama : Ramin Moki (Petani)

Hari/tgl wawancara : Minggu/15 Mei 2022

A. Pola Konsumsi

1. Konsumsi Pangan
1. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk pangan ? misalnya

beras atau jagung ?

Jawab : Rp 500.000

2. Apabila beras atau jagung bapak/ibu tidak dapat memenuhi kebutuhan

konsumsi dalam keluarga langkah apa yang dilakukan ?

Jawab : langkah yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi

yaitu makan- makanan hasil dari kebun

3. Tindakan apa yang bapak/ibu lakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan

pangan misalnya sayuran sementara bapak/ibu tidak memiliki kebun?

Jawab : Alhamdulillah saya memiliki kebun selain digunakan untuk

menanam jagung juga di manfaatkan untuk menanam kebutuhan pangan

lainnya

4. Masyarakat di desa bongo nol banyak mengkonsumsi apa ? apakah beras

atau jagung ?

Jawab : Beras dan Jagung

2. Konsumsi non Pangan

1. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk non pangan ?

sandang pakaian ?

Jawab : Pengeluaran untuk non pangan sandang pakaian 500.000


99

2. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk non pangan ?

misalnya transportasi ?

Jawab : Pengeluaran untuk transportasi 300.000

3. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk non pangan ?

misalnya untuk kesehatan?

Jawab : Pengeluaran untuk kesehatan tidak ada

4. Berapa pengeluaran belanja bulanan bapak/ibu untuk non pangan ?

misalnya untuk biaya sekolah ?

Jawab : 950.000

5. Apakah bapak/ibu memperoleh bantuan tempat tinggal (Rumah) dari

pemerintah baik desa ataupun dari dinas sosial ?

Jawab : Tidak

B. Faktor yang mempengaruhi

a. Pendapatan

1. Berapa pendapatan perbulan/pertahun dalam keluarga bapak/ibu ?

Jawab : Pendapatan perbulan 2.000.000

2. Apakah pendapatan berpengaruh penting terhadap pola konsumsi keluarga

bapak/ibu ?

Jawab : Ya berpengaruh penting

3. Apakah pendapatan bapak/ibu dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari ?

Jawab : tidak memenuhi

4. Bagaimana bapak/ibu mengelola keuangan pola konsumsi dengan

pendapatan ?
100

Jawab : untuk pendapatan yang ada sekarang ini cara mengelola

keuangannya yaitu membagi semuanya di belanja bulanan pangan dan

non pangan

5. Bagaimana solusi yang bapak/ibu lakukan apabila pendapatan tidak bisa

memenuhi kebutuhan keluarga ?

Jawab : solusi yang dilakukan apabila pendapatan tidak bisa memenuhi

kebutuhan yaitu mencari pekerjaan lain di samping menunggu panen

jagung

b. Jumlah Tanggungan

6. Berapa jumlah tanggungan keluarga bapak/ibu ?

Jawab : Jumlah tanggungan 3 orang

7. Selaian dalam keluarga inti apakah ada keluarga yang ditanggung

bapak/ibu ?

Jawab : tidak ada

8. Apakah jumlah tangungan berpengaruh penting terhadap pola konsumsi

keluarga bapak/ibu ?

Jawab : ya jumlah tanggungan sangat berpengaruh terhadap pola konsumsi

9. Bagaimana cara bapak/ibu mengatur pola konsumsi dengan jumlah

tanggung yang ada sekarang ?

Jawab : mengatur pengeluaran pembelajaan konsumsi sesuai dengan

kebutuhan yang sangat dibutuhkan saja

10. Siapa yang menopang bapak/ibu apabila pola konsumsi tidak mencukupi

jumlah tanggungan ?
101

Jawab : tidak ada yang menopang

c. Tabungan.

11. Berapa jumlah tabungan bapak/ibu dalam sebulan/setahun ?

Jawab : tidak memiliki tabungan

12. Apakah tabungan bapak/ibu dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari ?

` Jawab : tidak memiliki tabungan

13. Apakah jumlah tabungan berpengaruh penting terhadap pola konsumsi

keluarga bapak/ibu ?

Jawab : tidak memiliki tabungan

14. Bagaimana cara bapak/ibu mengelola tabungan agar dapat memenuhi pola

konsumsi keluarga ?

Jawab : tidak ada tabungan

15. Bagaimana cara bapak/ibu memenuhi pola konsumsi jika tabungan tidak

dapat menopang kebutuhan keluarga ?

Jawab : -(tidak ada tabungan)


102

Lampiran 5

DOKUMENTASI

Wawancara dengan Kepala Desa Bongo Nol


103

Wawancara dengan kepala dusun 1

Wawancara dengan kepala dusun 2


104

Wawancara dengan kepala dusun 3

Wawancara dengan kepala dusun 4


105

Wawancara dengan kepala dusun 5

Wawancara dengan PNS


106

Wawancara dengan TNI/POLRI

Wawancara dengan Petani


107

CURICULLUM VITAE

A. Identitas

Wikta Tamu, Lahir di Paguyaman, 19 November 1999,beragama


islam jenis kelamin perempuan, anak ketiga dari empat bersaudara
dari pasangan suami istri, Bapak Sarifudin Tamu dan Ibu Asira
Moki. Menjadi Mahasiswa Strata satu (S1) di Universitas Negeri
Gorontalo, Fakultas Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ekonomi,
konsentrasi Tataniaga dengan Nomor Registrasi 911418160 tahun
angkatan 2018.

B. Riwayat Pendidikan
 Pendidikan Formal
1. Mengawali pendidikan formal Sekolah dasar Di SDN 02 Paguyaman
Tahun Masuk 2006 dan Lulus pada tahun 2012
2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) SMPN 02 Paguyaman tahun masuk
2012 dan lulus pada tahun 2015
3. Sekolah menengah Atas (SMA) SMA Negeri 1 Tilamuta tahun masuk
2015 dan lulus pada tahun 2018
4. Melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi di Universitas Negeri Gorontalo
pada tahun 2018
 Pendidikan Non Formal
1. Sebagai Peserta Masa Orientasi Mahasiswa Baru (MOMB) pada tahun 2018
2. Sebagai Peserta Pelatihan Komputer dan Internet sekaligus penginputan
KRS di Universitas Negeri Gorontalo pada tahun 2018
3. Sebagai peserta Praktek Kerja Lapangan (PKL) Di kota Manado pada tahun
2021
4. Peserta Kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA NEGERI
01 SUWAWA tahun 2021
5. Peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) TEMATIK Desa Saripi Kecamatan
Paguyaman Kabupaten Boalemo tahun 2021
6. Peserta Workshop Penulisan Karya Ilmiah Dan Pengolahan Data Statistik
Program Studi S1 Pendidikan Ekonomi tahun 2022

Anda mungkin juga menyukai