Anda di halaman 1dari 7

TEMBUNG MACAPAT Macapat 

Maskumambang yaitu: i, a, i, o (Artinya baris pertama berakhir


dengan vokal i, baris kedua berakhir vokal a, dan seterusnya).

Contoh Tembang Maskumambang


Tembang Macapat adalah karangan atau gabungan kata dengan patokan
tertentu dan pembacaannya menggunakan penataan seni suara atau nada disertai
susunan bahasa dan sastra. 1) Gereng-gereng Gathutkaca sru anangis,
Tembang macapat juga diartikan sebagai tembang yang dilagukan empat- Sambate mlas arsa,
empat atau memiliki jeda pada setiap empat suku kata, dari suku kata larik dan Luhnya marawayan mili,
suku kata selanjutnya sisa dalam setiap lariknya. Gung tinameng astanira.
(M. Sukir Abimanyu Kerem: XI. 1)
Terdapat sebelas nama tembang macapat, yaitu tembang mijil, kinanthi,
sinom, asmaradana, dhandhanggula, gambuh, maskumambang, durma, pangkur,
Artinya:
megatruh, dan pocung. Berikut pengertian dan pernjelasan lengkapnya. Gathutkaca meraung-raung menangis den gan keras,
Rintihannya menyentuh hati,
1. Tembang Maskumambang Airmatanya mengalir,
Maskumambang berasal dari dua kata, yakni mas dan kumambang yang Sangat banyak ditutupi dengan tangannya.
dalam bahasa Indonesia artinya emas terapung. Tembang macapat
2) Nadyan silih bapa biyung kaki nini,
maskumbang menceritakan tahap pertama dalam perjalanan hidup
Sadulur myang sanak,
manusia. Kalamun muruk tan becik,
Maskumambang melambangkan anak yang masih dalam kandungan. Nora pantes yen den nuta.
Tembang macapat maskumambang banyak berisi nasehat kepada seorang (Pakubuwono IV, Wulang Reh)
anak agar selalu berbakti kepada orang tua.
Watak tembang Maskumambang menggambarkan watak, sifat, atau Artinya:
Walaupun meminjam bapak ibu, kakek nenek,
rasa kesedihan, kesusahan, belas kasihan (welas asih). Tembang Macapat
Saudara-saudaranya,
Maskumambang biasanya digunakan untuk lagu yang bermakna kedukaan,
Kalau mengajari yang tidak baik,
dan kesedihan dalam hidup. Tidak pantas kalau ditiru.
Tembang Macapat Maskumambang memiliki Guru Gatra: 4 baris setiap
bait (Artinya tembang Maskumambang ini memiliki 4 larik atau baris 3) Apan kaya mangkono watekkaneki,
kalimat). Sanadyan wong tuwa,
Guru Wilangan Tembang Macapat Maskumambang yaitu: 12, 6, 8, 8 Yen duwe watek tan becik,
Miwah tindak tan prayoga
(Artinya kalimat pertama berjumlah 12 suku kata. Kalimat kedua
(Pakubuwono IV, Wulang Reh)
berjumlah 6 suku kata. Kalimat ketiga berjumlah 8 suku kata. Kalimat
keempat berjumlah 8 suku kata). Dan Guru Lagu Tembang Artinya:
Kalau seperti itu wataknya,
Walaupun orang tua, Sebelum melakukan sesuatu.
Kalau punya watak tidak baik,
Dan perbuatan yang tidak pantas. 3. Tembang Sinom
2. Tembang Mijil
Sinom berarti daun yang muda. Sinom juga berarti isih enom (masih
Mijil berasal dari kata bahasa Jawa wijil  yang bermakna keluar.
muda). Tembang macapat sinom melukiskan masa muda, masa yang indah,
Tembang mijil memiliki makna saat anak manusia terlahir ke dunia dari
serta masa penuh dengan harapan dan angan-angan. Tembang macapat
rahim ibunya. Tembang mijil ini sering digunakan untuk memberi nasihat
sinom berisi nasihat, rasa persahabatan, dan keramahtahamahan.
dan ajaran kepada manusia agar selalu kuat serta tabah dalam menjalani
Tembang Sinom memiliki Guru Gatra: 9 baris setiap bait (Artinya
kehidupan.
tembang Sinom ini memiliki 9 larik atau baris kalimat).
Aturan guru gatra, guru lagu dan guru wilangan Tembang Mijil yaitu:
Guru Wilangan Tembang Sinom yaitu: 8, 8, 8, 8, 7, 8, 7, 8, 12 (Artinya
10i - 6o - 10e - 10i - 6i - 6o
baris pertama terdiri dari 8 suku kata, baris kedua berisi 8 suku kata,
Artinya:
dan seterusnya). Dan Guru Lagu Tembang Sinom yaitu: a, i, a, i, i, u, a, i, a
a. (Guru gatra = 6) Mijil memiliki 6 larik atau baris kalimat.
(Artinya baris pertama berakhir dengan vokal a, baris kedua berakhir
b. (Guru wilangan = 10, 6, 10, 10, 6, 6) Kalimat pertama berjumlah 10
vokal i, dan seterusnya).
suku kata, Kalimat ke dua berjumlah 6 suku kata, dan seterusnya
Contoh Tembang Sinom
hingga kalimat ke 6 berjumlah 6 suku kata.
Amenangi jaman edan
c. (Guru lagu = i, o, e, i, i, o) Akhir suku kata dari masing-masing kalimat
Ewuh aya ing pambudi
bervokal i, o, e, i, i, o.
Melu edan nora tahan
Adapun syair Mijil Serat Srikandi Maguru Manah adalah sebagai berikut.
Yen tan melu anglakoni
Contoh Tembang Mijil
Boya keduman melik
Kaliren wekasannipun
Wulang estri kang wus palakrami
Dilalah kersa Allah
Lamun pinitados
Begja-begjane kang lali
Amengkoni mring balewismane
Luwih begja kang eling lawan waspada
Among putra marusentanabdi
(Ranggawarsita, Serat Kalatidha)
Den angati-ati
Artinya:
Ing sadurungipun
Mengalami zaman gila
Sulit dalam pikiran
Artinya:
lkut gila tidak tahan
Nasihat untuk wanita yang sudah berumah tangga
Kalau tidak ikut melakoni
Hendaknya dapat dipercaya
Tidak dapat bagian apa-apa
Melindungi rumah tangganya
Kelaparan akhirnya
Mengasuh anak, maru keluarga dan abdi
Untungnya kehendak Allah
Selalu berhati-hati
Sebaik-baiknya orang lupa
Lebih beruntung yang senantiasa ingat dan waspada
4. Tembang Kinanthi 5. Tembang Asmaradana
Kinanti berasal dari kata kanthi atau tuntun ‘bimbing’ yang berarti Tembang asmarandana berasal dari kata asmara ‘asmara’ dan dahana
bahwa kita membutuhkan tuntunan atau bimbingan. Tembang kinanti ‘api’ yang berarti ‘api asmara’ atau ‘cinta kasih’. Tembang ini mengisahkan
mengisahkan kehidupan seorang anak yang membutuhkan tuntunan untuk perjalanan hidup manusia yang berada pada tahap memadu cinta kasih
menuju jalan yang benar. Tembang kinanti digunakan untuk menyampaikan dengan pasangan hidupnya. Tembang asmarandana menggambarkan
suatu cerita yang berisi nasihat yang baik serta kasih sayang. perasaan hati yang berbahagia atau rasa pilu dan sedih karena dirundung
Tembang Kinanthi memiliki Guru Gatra: 6 baris setiap bait (Artinya cinta.
tembang Kinanthi ini memiliki 6 larik atau baris kalimat). Tembang Asmaradana memiliki Guru Gatra: 7 baris setiap bait
Guru wilangan Tembang Kinanthi yaitu:8, 8, 8, 8, 8, 8 (Artinya baris (Artinya tembang Asmaradana ini memiliki 7 larik atau baris kalimat).
pertama terdiri dari 8 suku kata, baris kedua berisi 8 suku kata, dan Guru Wilangan Tembang Asmaradana yaitu: 8, 8, 8, 8, 7, 8, 8 (Artinya
seterusnya). Dan Guru Lagu Tembang Kinanthi yaitu: u, i, a, i, a, i (Artinya baris pertama terdiri dari 8 suku kata, baris kedua berisi 8 suku kata,
baris pertama berakhir dengan vokal u, baris kedua berakhir vokal i, dan dan seterusnya), dan Guru Lagu Tembang Asmaradana yaitu: a, i, e, a, a,
seterusnya). u, a (Artinya baris pertama berakhir dengan vokal a, baris kedua
berakhir vokal a, dan seterusnya).
Contoh Tembang Kinanthi
Kinanthi panglipur wuyung Contoh Tembang Asmaradana
Rerenggane prawan sunthi Kidung kedresaning kapti,
Durung pasah doyan nginang Yayah nglamong tanpa mangsa,
Tapih pinjung tur mantesi Hingan silarja jatine,
Mendah gene yen diwasa Satata samaptaptinya,
Bumi langit gonjang ganjing Raket rakiting ruksa,
Tahan tumaneming siku,
Artinya: Karasuk sakeh kasrakat.
Dibarengi dengan penghibur cinta (Rangga Warsita, Serat Jayengbaya)
Hiasannya perawan kencur
Belum bisa makan kinang Artinya:
Mengenakan kain panjang dan pantas Nyanyian kesungguhan hati,
Apalagi nanti kalau dewasa Seolah meracau tanpa kenal waktu,
Bumi langit akan bergerak. Hingga keselamatan yang paling hakiki, 
Selalu siap hatinya,
Menghadapi rangkaian gangguan,
Kuat menghadapi kemarahan, gegadhangan yang berarti ‘cita-cita’, ‘angan-angan’, atau ‘harapan’. Kata
Menerima semua penderitaan. gula menggambarkan rasa manis, indah, atau bahagia.
6. Tembang Gambuh Watak Tembang Dhandhanggula yaitu bersifat universal dan luwes serta
Gambuh memiliki arti cocok atau jodoh. Tembang gambuh ini merasuk hati. Maksudnya adalah Tembang Dhandhanggula ini dapat digunakan
menceritakan seseorang yang telah bertemu pasangan hidupnya. Gambuh untuk menuturkan kisah suka maupun duka dalam kehidupan manusia.
digunakan untuk menyampaikan cerita dan nasihat kehidupan, seperti Tembang Dhandhanggula memiliki Guru Gatra: 10 baris setiap bait (Artinya
rasa persaudaraan, toleransi, dan kebersamaan. tembang Dhandhanggula ini memiliki 10 larik atau baris kalimat).
Tembang Gambuh memiliki Guru Gatra: 5 baris setiap bait (Artinya Guru Wilangan Tembang Dhandhanggula yaitu: 10, 10, 8, 7, 9, 7, 6, 8, 12, 7
tembang Gambuh ini memiliki 5 larik atau baris kalimat). (Artinya baris pertama terdiri dari 10 suku kata, baris kedua berisi 10 suku
Guru wilangan Tembang Gambuh yaitu: 7, 10, 12, 8, 8 (Artinya baris kata, dan seterusnya). Dan Guru Lagu Tembang Dhandhanggula yaitu: i, a, e, u, i,
pertama terdiri dari 7 suku kata, baris kedua berisi 10 suku kata, dan a , u, a, i, a (Artinya baris pertama berakhir dengan vokal i, baris kedua berakhir
seterusnya). Dan Guru lagu Tembang Gambuh yaitu: u, u, i, u, o (Artinya vokal a, dan seterusnya).
baris pertama berakhir dengan vokal u, baris kedua berakhir vokal u, dan
seterusnya). Contoh Tembang Dhandhanggula
Yogyanira kang para prajurit
Contoh Tembang Gambuh Lamun bisa samiyo anuladha
Sekar gambuh ping catur, Duk ing nguni caritane
Kang cinatur polah kang kalantur, Andelira sang Prabu
Tanpa tutur katula-tula katali, Sasrabau ing Maespati
Kadalu warsa kapatuh, Aran Patih Suwanda
Katutuh pan dadi awon. Lelabuhanipun
(Sunan Paku Buwana IV. Wulang Reh: III. 1) Kang ginelung tri prakara
Guna kaya purun ingkang den antepi
Artinya: Nuhoni trah utama
Tembang Gambuh yang keempat, Artinya:
Yang dibicarakan tingkah laku yang melenceng, Sepantasnya para prajurit
Tanpa nasihat akan terlunta-lunta, Hendaknya bisa mencontoh
Kadaluwarsa menjadi kebiasaan, Seperti cerita zaman dahulu
Disalahkan sudah mengerti menjadi jelek. Kepercayaan Sang Prabu
Sasrabau di Maespati
7. Tembang Dhandhanggula Bernama Patih Suwondo
Kata dhandhanggula berasal dari kata ‘dhangdhang ‘berharap’ atau Lelabuhannya
‘mengharapkan’, tetapi ada pula yang mengatakan berasal dari kata Yang dibingkai tiga perkara
Berguna seperti mau dipegang teguh  ni randha duk miarsi.
Meniru keluarga utama.
8. Tembang Durma
Tembang macapat durma biasanya digunakan untuk menggambarkan 9. Tembang Pangkur
sifat-sifat amarah, berontak, dan nafsu untuk berperang. Tembang ini Pangkur bisa disamakan dengan kata mungkur yang artinya ‘undur diri’.
menunjukkan watak manusia yang sombong, angkuh, serakah, suka Tembang pangkur menggambarkan manusia yang sudah tua dan sudah mulai
banyak kemunduran dalam fisiknya. Badannya mulai lemah dan tidak sekuat pada
mengumbar hawa nafsu, mudah emosi, dan berbuat semena-mena
saat usia muda. Tembang pangkur sering digunakan oleh orang Jawa sebagai
terhadap sesamanya.
pitutur (nasehat) yang disampaikan dengan kasih sayang.
Dalam istilah Jawa keadaan semacam itu disebut dengan munduring
Watak Tembang Pangkur adalah bernuansa pitutur(nasehat), pertemanan, dan
tata karma (durma) ‘berkurangnya atau hilangnya tata krama’. Tembang cinta. Banyak yang mengartikan tembang macapat pangkur merupakan tembang
durma sering berisi nasehat agar berhati-hati dalam meniti kehidupan. Jawa yang berbicara tentang seseorang yang telah menginjak usia senja, dimana
Tembang Durma memiliki watak amarah, keras, sombong, dan penuh orang tersebut mulai mungkur atau mengundurkan diri dari hal-hal keduniawian.
hawa nafsu. Maka dari itu banyak sekali tembang-tembang macapat pangkur yang berisikan
Aturan guru gatra, guru lagu dan guru wilangan Tembang Durma yaitu: nasihat-nasihat pada generasi muda.
12a-7i-6a-7a-8i-5a-7i Tembang Pangkur memiliki Guru Gatra: 7 baris setiap bait (Artinya tembang
Pangkur ini memiliki 7 larik atau baris kalimat).
Artinya:
Guru Wilangan Tembang Pangkur yaitu: 8, 11, 8, 7, 12, 8, 8 (Artinya baris
a. (Guru gatra = 7) Durma memiliki 7 larik atau baris kalimat.
pertama terdiri dari 8 suku kata, baris kedua berisi 11 suku kata, dan
b. (Guru wilangan = 12, 7, 6, 7, 8, 5, 7) Kalimat pertama berjumlah 12
seterusnya), dan Guru Lagu Tembang Pangkur yaitu: a, i, u, a, u, a, i (Artinya baris
suku kata, dan seterusnya hingga kalimat ke tujuh sesuai urutan pertama berakhir dengan vokal a, baris kedua berakhir vokal i, dan seterusnya).
memiliki jumlah suku kata tersebut diatas. Contoh Tembang Pangkur
c. (Guru lagu = a, i, a, a, i, a, i) Akhir suku kata setiap kalimatnya bervokal Sekar Pangkur kang Winarna,
a, i, a, a, i, a, i. Lelabuhan kang kangge wong aurip,
Ala lan becik punika,
Syair Tembang Durma dalam Serat Panji Raras antara lain sebagai Prayoga kawruhana,
berikut. Adat waton punika dipun kadulu,
Miwah ingkang tatakrama,
Contoh Tembang Durma Den kaesthi siyang ratri
Lumayua lan arimu dipun enggal,
sang retna anahuri, Artinya:
bibi emah-eman, Tembang Pangkur yang diceritakan,
kembange akeh megar, Pengabdian yang berguna untuk orang hidup,
dupeh sarpa gigi lani, Jelek dan baik itu,
lag ngarah apa, Sebaiknya kamu ketahui,
Adat istiadat itu hendaknya dilaksanakan, Orangnya disuruh meminta ampun,
Juga yang berupa tata krama, Bila perlu segera diselesaikan,
Dilaksanakan siang dan malam. Semua sudah dilakukan.
10. Tembang Megatruh 11. Tembang Pocung
Kata megatruh berasal dari kata megat ‘pisah’ dan ruh ‘nyawa’ Kata pucung atau pocong ditafsirkan sebagai orang meninggal yang
sehingga megatruh dapat diartikan ‘berpisahnya ruh dari tubuh manusia’. sudah berada di alam kubur. Tembang macapat pocung diibaratkan
Makna yang terkandung dalam tembang megatruh adalah saat manusia tahapan terakhir dalam kehidupan manusia, yaitu berada di alam baka.
mengalami kematian. Tembang pocung biasanya menceritakan hal-hal yang lucu atau berisi
Tembang megatruh berisi nasehat agar setiap orang mempersiapkan tebak-tebakan untuk menghibur hati. Meskipun bersifat jenaka,
diri menuju alam baka yang kekal dan abadi. Tembang ini biasanya isi tembang pocung ini mengandung nasihat bijak untuk menyelaraskan
digunakan untuk menggambarkan rasa penyesalan, duka cita, atau kehidupan antara manusia, alam, lingkungan, dan Tuhan Sang Pencipta.
kesedihan. Guru gatra  atau jumlah baris tiap tembang macapat itu tidak sama.
Guru gatra, guru lagu, dan guru wilangan Tembang Megatruh yaitu Yang dimaksud guru gatra adalah jumlah baris tiap satu bait tembang.
12u – 8i – 8u – 8i – 8o
Artinya: Contoh Tembang Macapat Pocung dan Artinya
a. Tembang Megatruh memiliki Guru Gatra 5 larik atau baris kalimat Tembang Pocung
setiap bait. 1) Bapak pocung, dudu watu dudu gunung
b. Guru Wilangan Tembang Megatruh dari 5 baris kalimat tersebut Sangkane ing sabrang
terdiri dari 12, 8, 8, 8, 8 suku kata. Ngon angone sang bupati
c. Guru Lagu Tembang Megatruh  dari 5 baris kalimatnya setiap kalimat Yen lumampah si pocung lambeyan gena
berakhiran  u, i, u, i, o secara berurutan. Artinya:
Bapak pocung bukan batu bukan gunung
Contoh Tembang Megatruh dan Terjemahannya Asalnya dari seberang
Peliharaan sang Bupati
"Karo dhawuh sadalan-sadalan anempuh, Kalau berjalan si pocung tidak mengenakan pakaian
Omah-omah diobongi, (maksudnya: gajah)
Uwonge padha kon teluk, 2) Bapak pocung, cangkemu madhep mendhuwur,
Yen lumuh njur dirampungi, Sabamu ing sendhang,
Kabehe uwis kalakon." Pencokanmu lambung kering,
Prapteng Wisma, Si Pocung mutah guwaya.
Terjemahannya: Artinya:
Dengan perintah seiring perjalanan yang ditempuh, Bapak pocung, mulutmu menghadap ke atas,
Rumah-rumah dibakari, Tempat bermainmu di mata air,
Tempatmu di lambung sebelah kiri,
Sesampai di rumah, Si pocung mengeluarkan air.
(maksudnya: klenthing/ wadah air)

Anda mungkin juga menyukai