Nomor : 02/FK-MPPB/II/2020
Lampiran : 1 (satu) Berkas
Perihal : Permohonan Bantuan Hibah Pemerintah Provinsi Banten
Kepada Yth,
Bapak Gubernur Banten
Bapak Sekretaris Daerah
di-
Serang
Dengan hormat
Kami FK-MPPB sebagai Lembaga Organisasi Masyarakat yang bergerak antara lain di
bidang pendidikan dan kebudayaan ingin berperan aktif dan membantu Pemerintah dalam
pencegahan penggunaan dan peredaraan NARKOBA sesuai dengan program umum
Organisasi sebagaimana Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga FK-MPPB dalam
memerangi NARKOBA sebagai musuh Bangsa, sejalan dengan bunyi pasal 7 Akta
Pendirian FK-MPPB huruf d dan seterusnya tentang penyelenggaraan pendidikan bagi
masyarakat sebagai pencapaian fungsi, tujuan dan tugas pokok organisasi.
Konsep upaya kegiatannya ditujukan menciptakan kader pelopor/ penyuluh Penggiat Anti
Narkoba dengan cara mendidik masyarakat dengan sasaran para siswa/pelajar, guru-guru,
wartawan, Dinas /Instansi Lembaga Pemerintah, tokoh masyarakat/agama, LSM dan
Lembaga Kursus.
Bahwa dengan adanya peraturan Gubernur Banten no 49 Tahun 2017 tentang pemberian
Hibah bagi organisasi kemasyarakatan sangatlah menggembirakan karena bantuan dana
hibah tersebut dapat digunakan dan dimanfaatkan semaksimal mungkin guna kepentingan
pencegahan, peredaran dan penyalahgunaan Narkoba dimasyarakat. Oleh karena itu kami
mengharapkan bantuan hibah pemerintah Provinsi Banten ini dapat di gunakan oleh kami
untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi program pembentukan kader penggiat Anti
Narkoba. Dengan pendidikan/sosialisasi itu kami ingin menciptakan Kader Penggiat yang
berkelanjutan melalui Pendidikan yang ditargetkan akan dilaksanakan bagi 200 orang
peserta dari berbagai lapisan masyarakat
Kegiatan Sosialisasi Pencetakan Kader tersebut dikoordinasikan dengan pihak Sekolah dan
berbagai pihak dengan melibatkan Narasumber dari BNN, BNNP, BNK, Instansi terkait
dan Majelis Ulama Indonesia. Rencana kegiatan ini telah dikonsultasikan dan
mendapatkan bahan serta dukungan dari Badan Narkotika Nasional di Jakarta, Badan
Narkotika Provinsi Banten dan Badan Narkotika Kabupaten Lebak. Demikian pula dengan
pihak instansi lainnya sebagai Narasumber dalam pelaksanaan sosialisasi.
KATA PENGANTAR
Bahwa LSM FK-MPPB sebagai wadah Persatuan dan Kesatuan Bangsa untuk mewujudkan cita-cita
Proklamasi sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-undang Dasar Tahun 1945 yaitu “Negara”
melindungi seluruh tumpah darah dan rakyat indonesia yang dalam aplikasinya diartikan Perjuangannya itu
dilakukan bersama antara Negara dan Rakyatnya.
Tantangan yang sedang kita hadapi, bahkan bukan hanya oleh Negara dan Rakyat Indonesia tetapi jauh lebih
luas seluruh dunia dalam keadaan darurat NARKOBA. Oleh karena itu dalam kondisi demikian kami merasa
terpanggil dan berkewajiban berperan aktif untuk memerangi NARKOBA pada jalur Pencegahan, melalui
pendidikan masyarakat dengan cara melakukan kegiatan sosialisasi tentang Narkoba sehingga masyarakat
tahu bagaimana bahayanya NARKOBA dan bagaimana tehnik pencegahan perkembangan Narkoba, artinya
kami berupaya sekuat tenaga untuk mencegah berkembangnya Penggunaan dan Peredaran NARKOBA yang
sedemikian kuat, sehingga memandang perlu untuk adanya konsep gerakan yang aktif melalui penciptaan
dan Pencetakan Generasi Muda Siswa-Pelajar dan masyarakat lainya menjadi Kader Penggiat Anti
Narkoba untuk menjadi Penyuluh dan penggiat Anti Narkoba.
Bahwa Presiden Republik Indonesia Jokowi telah memerintakan kepada seluruh jajaran Pemerintah untuk
berpartisipasi dan berperan aktif memberikan dukungan baik moril maupun materil guna melakukan
pencegahan, pemberantasan dan penanggulangan terhadap peredaran dan penggunaan Narkoba di
masyarakat. Oleh karena itu beliau berpesan “Saya titip masalah Narkoba disampaikan secara gencar
posisi kita dalam darurat Narkoba”.
Perlu kami sampaikan bahwa FK-MPPB yang memiliki fungsi sosial telah melaksanakan beberapa kegiatan
pendidikan yaitu :
1. Tahun 2007, menyelenggarakan pelatihan Kursus Komputer bagi masyarakat sebanyak 20 orang
2. Tahun 2017, menyelenggarakan sosialisasi gerakan Anti Narkoba bagi :
a. Pimpinan Pondok Pesantren dan Ulama sebanyak 60 orang
b. Siswa SLA sebanyak 40 orang
c. Guru SMU dan SMK sebanyak 8 orang
d. Guru PAUD, sebanyak 5 orang
e. Tokoh Masyarakat sebanyak 15 orang
f. Tokoh Masyarakat dan Pengusaha di Desa Sukamanah Kecamatan Malingping sebanyak 42 orang
g. Siswa SMU Panggarangan sebanyak 150 orang
3. Tahun 2018, menyelenggarakan Sosialisasi Anti Narkoba terhadap peserta pelatihan kursus sebanyak
50 orang
4. Tahun 2018, menyelenggarakan Pelatihan Kursus Menjahit/Tata Busana sebanyak 30 orang yang pada
akhir kegiatan masing-masing peserta diberikan bantuan peralatan kerja berupa 1 unit mesin jahit.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahwa peredaran dan penggunaan Narkoba di Indonesia setiap tahun semakin meningkat khususnya
bagi pengguna sehingga berdasarkan data statistik yang tercatat di Direktur Jenderal Pemasyarakatan
Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia Tahun 2017, menunjukan jumlah warga binaan
terdapat 52% adalah Napi Narkoba, sedangkan Lembaga Pemasyarakatan di wilayah hukum Banten
menunjukan angka 54% Napi Narkoba belum lagi atau tidak termasuk dalam proses Rehabilitasi
maupun proses peradilan yang berada di Rumah Tahanan.
Hal ini menunjukan Tingkat pemakai/pengguna, pengedar dan penyimpan Narkoba cukup tinggi
oleh karena itu dikhawatirkan Negara Indonesia dihuni oleh masyarakat Narkoba kalau tidak segera
dilakukan pencegahan yang aktif dan partisipatif oleh berbagai pihak. Upaya penting untuk
menangggulangi penggunaan dan pengedaran Narkoba ialah melalui pencegahan dengan cara sebagu
berikut :
1 Sosialisasi ; Pembentukan Kader Penggiat/Penyuluh Anti Narkoba, Sasarannya:
a. Lapisan masyarakat Pendidikan setingkat PAUD, SLTP, SLTA (SMK/SMU) dan
Perguruan Tinggi, termasuk Guru mau pun Dosen dan Instruktur bagi Lembaga
Pelatihan,
b. Pondok Pesantren dan para Santri serta Majelis Pendidikan lainnya
c. Para pegawai baik ASN maupun Swasta
d. Kepala Kelurahan dan Kepala Desa
e. TNI dan Polri bagi level tertentu yaitu para Babinsa dan Babinmas serta Kapolsek dan
Danramil
f. Para Kiayi dan Alim Ulama
g. Tokoh/Agama lainnya
h. Tokoh Masyarakat/Sesepuh
Sehingga pada setiap kegiatan para penggiat/penyuluh Anti Narkoba tersebut diatas dapat
menyampaikan tentang bahayanya Narkoba bagi masyarakat Indonesia. Oleh karena itu kegiatan
sosialisasi pencegahan Anti Narkoba ini sangat penting guna membangun mental dan moral
bangsa untuk melawan berbagai upaya penggunaan dan pengedaran Narkoba di Indonesia
2 Tindakan Hukum yang Tegas
Memberikan sanksi hukum yang tegas dan terukur sesuai dengan Undang-Undang No 35 tahun
2009 tentang Narkotika. Tidak ada nego dan suap pada setiap tingkatan Hukum dan Peradilan
3 Rehabilitasi
Diberikan Rehabilitasi bagi mereka yang betul-betul memerlukan Rehabilitasi dan Rehabilitasi
hanya diberlakukan satu kali dan bagi yang melakukan kedua kalinya sudah tidak perlu lagi
Rehabilitasi melainkan harus diberikan tindakan hukum Non Rehabilitasi walaupun Pasal
aturannya itu belum ada, sehingga Pasal aturan yang memuat tentang perbuatan melawan hukum
bagi yang pernah direhabilitasi perlu dirubah dan atau diperbaiki. sehingga Rehabilitasi hanya
satu kali.
B. Maksud Dan Tujuan
1. Bagi Peserta Sosialisasi Kader, akan mengetahui dan memahami tentang Narkoba dan bahaya
Narkoba termasuk peraturan perundang-undangannya baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain
termasuk dilingkungan sekolah serta masyarakat.
2. Kader yang telah memperoleh Sosialisasi Pengetahuan tentang Narkoba agar menjadi pelopor dan
penyuluh yang mampu untuk menularkan dan menyampaikan tentang bahaya Narkoba kepada
Masyarakat dan diutamakan bagi keluarganya serta lingkungan Sekolah/ Pendidikan.
3. Kader harus mampu mencegah dan melaporkan apabila diketahui telah terjadi adanya indikasi
pemakaian / penggunaan serta peredaraan Narkoba dimanapun ia berada.
4. Terwujudnya pengurangan atau menghambat Peredaran dan Penggunaan Narkoba pada setiap
tempat.
5. Membantu Pemerintah Daerah dan Badan Narkotika baik pada Tingkat Pusat maupun Daerah
termasuk Aparat Penegak Hukum dalam Rangka Pencegahan dan Penyebaran Narkoba.
6. Lembaga Penyelenggara dipersiapkan untuk melanjutkan memperjuangkan kepentingan bangsa
dalam Pemberantasan Narkoba
Perte
Waktu Jumlah
muan Materi Sosialisasi
(Jam) Jam
Ke
Jumlah 8 Jam
5 Panitia Penyelenggara
1 S2 Administrasi Ketua
RH.BACHTIAR EFFENDY,Drs.M.Si
Negara
2 DANA HARDIANSYAH, ST S1 Wakil Ketua
3 UDI HUDORI, Drs S1 Wakil Ketua
4 SAPARUDIN D3 Sekretaris I
5 FUJA MARIA MANIK S1 Sekretaris II
6 MUSDALIFATUL MUNA D2 Bendahara I
7 NANANG RUSNANDAR SLTA Humas
1 PROFIL LEMBAGA
Telepon / Hp : 081911122022
NPWP : 02.762.812.2-419.000
1 Komputer 4 Unit
Komputer
1 Unit
Scanner
1 Unit
Printer Dalam keadaan baik
1 Set
Toolkit (Alat Praktek)
1 Set
Seperangkat peralatan lainnya
1 Unit
Infokus 1 Unit
2 Meja Kursi Siswa 30 Set Dalam keadaan baik
3 Peralatan Kantor 1 Set Dalam keadaan baik
Praktek 1 Kelas Dalam keadaan baik
6 Ruang Kelas
Teori 1 Kelas Menampung 30 org
7 Ruang Kantor Pimpinan dan Staf 1 Ruang Dalam keadaan baik
1 Unit Dalam keadaan baik
AC
2 Unit Dalam keadaan baik
Meja Tulis Kerja
Perlengkapan 1 Unit Dalam keadaan baik
8 Papan Board
Kantor 1 Unit Dalam keadaan baik
Kipas Angin
1 Unit Dalam keadaan baik
Lemari/ Bupet Kaca 1 Unit Dalam keadaan baik
Toilet dan
9 1 Unit Dalam keadaan baik
Mushola
10 Halaman Parkir 3X8 M Dalam keadaan baik
4 Sasaran
Sasaran Sosialisasi calon Kader penggiat Anti Narkoba sebanyak 200 0rang terdiri atas :
1. Siswa – Pelajar Sekolah Menengah Umum (SMU) Negeri terdiri atas :
SMU Negeri 1 Rangkasbitung, sebanyak 10 Orang
SMU Negeri 2 Rangkasbitung, sebanyak 10 Orang
SMU Negeri 3 Rangkasbitung, sebanyak 10 Orang
SMU Negeri 1 Cibadak, sebanyak 10 Orang
SMU Negeri 1 Warunggunung, sebanyak 10 Orang
2. Siswa – Pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri dan Swasta, terdiri atas :
SMK Negeri 1 Rangkasbitung, sebanyak 10 Orang
SMK Negeri 2 Rangkasbitung, sebanyak 10 Orang
SMK SETIA BUDI Rangkasbitung, sebanyak 10 Orang
SMK PGRI Rangkasbitung, sebanyak 10 Orang
SMK MUHAMADIYAH Rangkasbitung, sebanyak 10 Orang
3. Guru SMU dan SMK, sebanyak 20 orang
4. Guru SMP, Sebanyak 10 orang
5. Guru PAUD, Sebanyak 20 orang
6. Wartawan, sebanyak 10 orang
7. Dinas Instansi Pemerintah, sebanyak 15 orang
8. Tokoh Masyarakat, sebanyak 10 orang
9. LSM, Sebanyak 5 orang
10. LKP, sebanyak 10 orang
Dilaksanakan sebanyak 2 angkatan,/dua kali kegiatan masing-masing sebanyak 100 orang peserta.
BAB III
INDIKATOR HASIL
2. Tujuan Manfaat
a. Terhambatnya penyebaran dan perluasan penggunaan Narkoba.
b. Pemerintah Daerah telah dibantu menyelenggarakan Pendidikan Kader Penggiat Anti Narkoba
yang dilakukan oleh LSM FK-MPPB.
c. Dengan adanya keberadaan Kader Penggiat Anti Narkoba dapat mencegah perluasan dan
pengembangan penggunaan Narkoba terutama dilingkungan sekolah dan tempat tinggal siswa-
pelajar.
BAB IV
PENUTUP
Demikian Proposal Bantuan Hibah Pemerintah Provinsi Banten yang diajukan kepada Yth. Bapak
Gubernur Banten, digunakan sepenuhnya untuk dapat mendukung kegiatan penyelenggaraan Sosialisasi
Kader Penggiat Anti Narkoba yang akan ditugaskan menjadi penyuluh serta memberikan sosialisasi tentang
bahaya Narkoba kepada masyarakat.
Kiranya mendapat pertimbangan untuk dikabulkan, dimaksudkan terciptanya Kader ini dapat membantu
pencegahan terhadap penggunaan Narkoba yang sangat membahayakan keselamatan bangsa.
DOKUMENTASI KEGIATAN SOSIALISASI KADER GERAKAN ANTI NARKOBA
DOKUMENTASI TEMPAT PELATIHAN
DOKUMENTASI KEGIATAN PELATIHAN MENJAHIT PROGRAM PKW 2018
DOKUMENTASI UNIT MESIN JAHIT YANG DIGUNAKAN UNTUK
PELATIHAN DAN AKAN DIBERIKAN SEBAGAI BANTUAN KEPADA PESERTA DIDIK
SEBANYAK 30 UNIT PROGRAM PKW 2018
DOKUMENTASI KEGIATAN PENUTUPAN
PELATIHAN DAN PEMBERIAN HIBAH UNIT MESIN JAHIT SERTA PERALATAN KER(DI HADIRI OLEH
KEPALA UPT PENDIDIKAN KECAMATAN RANGKASBITUNG, MEWAKILI KADISDIKBUD LEBAK,
BP PAUD DAN DIKMAS PROV BANTEN, TAMU UNDANGAN LAINNYA DAN PESERTA DIDIK)
1)