Kelompok 4 Sistem Dan Prosedur Prinsip Ba'i As-Salam
Kelompok 4 Sistem Dan Prosedur Prinsip Ba'i As-Salam
Makalah
Diajukan kepada dosen pengampu mata kuliah Pengantar Bank Syariah dalam rangka
penyelesaian tugas perkuliahan program studi Perbankan Syariah
Dosen Pengampu:
Kelompok 4:
Rismawati (2104020004)
Andi Putri Sadrianti (2104020014)
Muh. Rizaldi. R (2104020015)
Ayu Agustina (2104020016)
Jahriya (2104020024)
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami pamjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan kesehatan
kepada kami sehingga saat ini kami masih bisa menyelesaikan makalah yang diberikan oleh
dosen. Shalawat dan salam selalu kami curahkan kepada Nabi Muhammad SAW. sebagai suri
teladan bagi setiap insan.
Adapun materi dalam makalah ini beberapa diambil dari internet dimana berkaitan
dengan materi yang akan kami bahas. Materi yang akan kami bahas tidak lain adalah tentang
“SISTEM DAN PROSEDUR PRINSIP BA’I AS-SALAM”. Kami menyadari sepenuhnya
bahwa makalah kami ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang
sifatnya membangun tetap kami nantikan dari teman-teman sekalian terutama kepada dosen
kita.
Semoga makalah ini mampu memberikan manfaat dan nilai tambah kepada para
pembacanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
A. KESIMPULAN ..............................................................................................................7
B. SARAN ..........................................................................................................................8
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Konsepsi, prinsip dan landasan operasionalisasi ekonomi Islam sangat kental
dengan rujukan sumber hukum dan aturan mainnya kepada Al Qur’an dan Al Hadist.
Selain itu juga dalam perkembangannya banyak diwarnai oleh perkembangan pemikiran
dan peradaban Islam pada masanya, dengan buah pemikiran dari para fuqaha dan ahli
ekonomi Islam terdahulu dan bahkan hingga saat ini melalui majelis-majelis Ijma dan
ijtihad para ulama setempat dengan menghasilkan fatwa-fatwa yang dianggap relevan
dengan tuntutan kebutuhan dan solusi zaman sekarang menurut perspektif ekonomi Islam.
pemikir ekonomi Islam beserta konsep-konsep yang dihasilkannya. Salah seorang pemikir
yang sangat termasyhur adalah Abu Hanifah (80-150 H / 699-767 M). Abu Hanifah yang
lahir di Kuffa pada 669 M semasa pemerintahan Abdul Malik bin Marwan dikenal sebagai
Imam Mazhab yang sangat rasionalis1 . Beliau melahirkan beberapa pemikiran yang
menjadi kontribusinya dalam sejarah peradaban ekonomi islam. Buah pemikiran Beliau
yang cukup termashur adalah tentang Konsep Ba’I As-salam (akad jual beli di mana
pembeli membayar harga di muka, sedangkan barang akan diterima pada saat waktu yang
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
bermaksud at-taqdīm ( ) التقديمyang berarti pendahuluan atau mendahulukan, karena jual beli
yang harganya didahulukan kepada penjual, yang berarti pesanan atau jual beli dengan
melakukan pemesanan terlebih dahulu. Ba’i As-salam secara istilah adalah menjual suatu
barang yang penyerahannya ditunda atau menjual suatu barang yang ciri-cirinya jelas
dengan pembayaran modal lebih awal, sedangkan barangnya diserahkan kemudian hari.
Kemudian para fuqaha‟ menyebutnya dengan barang-barang mendesak karena ia sejenis jual
beli barang yang tidak ada di tempat, sementara dua pokok yang melakukan transaksi jual
beli mendesak. Istilah salam adalah bahasa dari masyarakat Hijaz sedangkan salaf dikenal di
masyarakat Irak.
bahwa Ba’i salam adalah akad jual beli barang pesanan di antara pembeli (muslam) dengan
penjual (muslam ilaih). Spesifikasi dan harga barang pesanan harus sudah disepakati di awal
Malikiyah memberikan definisi bahwa Ba’i As-salam adalah jual beli dimana
modal (harga) dibayar di muka, sedangkan barang diserahkan dibelakang. yafi’i Jafri
mengutip dari Sayyid Sabiq bahwa Ba’i As-Salam yaitu penjual sesuatu dengan kriteria
tertentu (yang masih berada) dalam tanggungan dengan pembayaran segera. Para Fuqaha
jual beli barang yang tidak ada di tempat sementara kedua belah pihak melakukan jual beli
mendesak. Atau dengan kata lain menjual sesuatu yang barangnya tidak diperlihatkan atau
masih dalam pesanan, tetapi diberitahukan sifat beserta kualitasnya oleh penjual dan setelah
ada kesepakatan, pembeli langsung membayarnya meskipun barang belum ada saat itu.
salam adalah jual beli barang dengan cara pesanan dan pembayaran harga terlebih dahulu
dengan syarat-syarat tertentu. Sedangkan dalam Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah, salam
adalah jasa pembiayaan yang berkaitan dengan jual beli yang pembiayaanya dilakukan
Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh ulama mazhab tersebut dapat
diambil intisari bahwa salam adalah salah satu bentuk jual beli dimana uang harga barang
dibayarkan secara tunai, sedangkan barang yang dibeli belum ada, hanya sifat-sifat, jenis,
Dalam melakukan jual beli Ba’i As-salam, maka harus dipenuhi beberapa rukun.
Adapun rukun jual beli Ba’i As-salam menurut jumhur ulama, selain hanafiyah,
terdiri atas :
b) Objek jual beli salam, yaitu barang yang dipesan harus jelas ciri-cirinya, waktu
harus jelas, dan harganya harus jelas serta diserahkan diwaktu akad.
c) Ijab dan Qabul.
1. Al-Qur’an
Dasar hukum ijarah dari Al-Qur’an adalah dalam surah Al-Baqarah: 282
م بِ َدي ٍْن اِ ٰلٓى اَ َج ٍل ُّم َس ّمًى فَا ْكتُبُوْ هpُْاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اِ َذا تَدَايَ ْنت
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai
2. Hadis
1) Hadis Riwayat Bukhari dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:
Madinah dan penduduknya biasa meminjamkan buahnya untuk masa setahun dan
dua tahun. Lalu beliau bersabda: "Barangsiapa meminjamkan buah maka hendaknya
ia meminjamkannya dalam takaran, timbangan, dan masa tertentu." Muttafaq Alaihi.
3. Ijma’
Ibnu Mundzir mengatakan bahwa semua Ulama sepakat bahwa Bai’i As-salam
hukumnya boleh dilakukan. Dalam mausu’ah al-Um, Imam Syafi’I berkata mengenai
Ijma’ Ulama tentang kebolehan Ba’i As-salam sebagai berikut: “….. salaf / salam boleh
sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW , dan tidak ada perbedaan di kalangan para
Terdapat dua jenis akad Ba’i As-salam yaitu akad salam dan akad salam paralel.
a. Akad salam
yaitu barang dan waktu pengiriman sesuai yang telah disepakati di awal.
Akad salam paralel merujuk pada transaksi dengan tiga belah pihak , pertama
adalah penjual, kedua pembeli dan ketiga penjual dengan pemasok barang atau
lainnya.
1. Pemilik akun dan bank meraih kesepakatan terkait pesanan barang melalui
negoisasi.
2. Bank akan memesan barang ke penjual dan membayar dimuka.
Perbedaan anatara akad salam dan akad salam paralel adalah terletak pada kehadiran
1. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, karena manusia tidak akan dapat hidup tanpa
bantuan orang lain, terutama untuk memenuhi kebutuhan segera dari penjual. Jika harga
tidak dibayar penuh oleh pembeli, tujuan dasar dari transaksi ini tidak terpenuhi.
2. Untuk memenuhi hubungan baik sesama manusia, baik secara peribadi maupun secara
bermasyarakat dan juga didalam berbangsa dan bernegara. Dengan adanya jual beli
salam tercipta solidaritas sosial sehingga mereka saling mengenal dan membantu.
3. Selain itu, salam bermanfaat bagi penjual karena mereka menerima pembayaran di
muka. Salam juga bermanfaat bagi pembeli karena pada umumnya harga dengan akad
4. Manfaat transaksi salam bagi pembeli adalah adanya jaminan memperoleh barang
dalam jumlah dan kualitas tertentu pada saat ini membutuhkan dengan harga yang
disepakati di awal. Sementara manfaat bagi penjual adalah diperolehnya dana untuk
Negara lainnya. Karena peraktek jual beli as-salam di dunia modern pada saat ini
semakin berkembang, khususnya antar Negara (import dan eksport). Oleh sebab itu, jual
beli salam yang disyari’atkan Islam amat sesuai diterapkan dalam masyarakat, sehingga
1. Akad Salam Tunggal Hakiki, dimana bank benar-benar melakukan pembelian barang
2. Akad Salam Tunggal Hukmi (formal), dimana bank tidak benar-benar bermaksud
membeli barang, karena setelah itu bank menjualnya kembali kepada penjual pertama
dengan akad Bay’ Murabahah Bisaman Ajil, atau menyuruh menjualnya ke pihak lain
3. Akad Salam Paralel, dimana bank melakukan dua akad Salam secara simultan, yakni
akad Salam dengan nasabah yang butuh barang dan akad Salam dengan nasabah yang
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ba’i As-salam ( ) السلم بيعsecara bahasa disebut juga dengan as-salaf ( ) السلفyang
beli yang harganya didahulukan kepada penjual, yang berarti pesanan atau jual beli
dengan melakukan pemesanan terlebih dahulu. Ba’i As-salam secara istilah adalah
menjual suatu barang yang penyerahannya ditunda atau menjual suatu barang yang ciri-
cirinya jelas dengan pembayaran modal lebih awal, sedangkan barangnya diserahkan
kemudian hari.
1. Akad Salam.
B. SARAN
Semoga dengan dibuatnya makalah ini kita dapat memahami dan mengambil
nilai-nilai penting dalam pembahasan makalah kali ini. Kita bisa memahami sistem dan
prosedur prinsip Ba’i As-salam. Kami juga menyarankan kepada para pembaca dan
pembuat makalah selanjutnya agar bisa mengambil positif dari makalah yang kami buat
dan kami sadar bahwa makalah yang kami buat masih belum sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
2008) hlm.128
hlm. 9
Muhammad Syafii Antonio. Bank Syariah dari Teori ke Praktek. (Jakarta: Gema Isnani.
2001) hlm.109
Imam mustofa. Fiqh Muamalah Konpemporer. (Jakarta: Rajawali Press. 2016) hlm.89
https://www.depokpos.com/2019/04/mengenal-jenis-jenis-sewa/#:~:text=Di%20dalam
%20sewa%20terdapat%202,Sewa%20Pembiayaan%20(Financing%20lease).
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/03/09/gadai-adalah