Anda di halaman 1dari 2

Nama : Arifatur Rihadah

Nim : 43217010092

Forum Lembaga keuangan Syariah

Perbedaan Bank Syariah dengan bank konvensional

Bank syariah Bank konvensional


Tidak menggunakan sistem bunga(riba), Menggunakan sistem bunga
melainkan bagi hasil

Penentuan besarnya nisbah (proporsipembagian) Penentuan besarnya persentase bungadi awal


di akhir setelah ada usaha karena di asumsikan usahayang dijalankan akan
selalu untung
Besarnya persentase didasarkan padakeuntungan Besarnya persentase bunga didasarkanpada
yang diperoleh dari usahayang dijalankan besarnya dana yang akandipinjam
Hanya menawarkan produk halaldengan cara Tidak ada pemisahan antara yang halaldengan
yang halal yang haram, sehinggamenimbulkan
ketidakjelasan

Perkembangannya sejak tahun 1990an sampai saat ini

Perbankan syariah adalah suatu sistem perbankan yang pelaksananya berdasarkan hukum islam, yang
menggunakan sistem bagi hasil atau NISBAH yang proses keuntungannya sama - sama diketahui oleh
pihak bank dan juga nasabah. Dunia perbankan saat ini semakin marak dengan adanya perbankan
syariah, bahkan bank - bank konvensional kini ikut mendirikian istitusi syaria atau unit usaha
syariah.Berdirinya perbankan syariah di Indonesia pada tahun 1991 yang dinamai Bank Muamalat dan
mulai beroprasi pada tahun 1992.

Pada tahun 1991, Bank Muamalat Indonesia mulai beroprasi secara penuh, pada tahun ini pula
pemerintah mengeluarkan Undang - Undang No.7 tahun 1992 tentang perbankan yang
memperkenalkan sistem bagi hasil. Dalam beberapa pasal dijelaskan bahwa salah satu usaha bank
umum dan Bank Pengkreditan Rakyat adalah menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan bagi
hasil. Kemudian pada tahun 1998, terjadi perubahan Undang - Undang No.7 tahun 1992 tentang
perbankan menjadi Undang - Undang No.10 1998. Berdasarkan Undang - Undang ini , Bank umum
diperbolehkan untuk melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, yaitu melalui pembukaan
UUS (Unit Usaha Syariah).

Bank Muamalat Itu sendiri pada awalnya diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan
pemerintah serta mendapat dukungan dari Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI). Pada saat
terjadinya krisis moneter pada tahun 1998, bank ini sempat mengalami kesulitan tetapi tetap dapat
bertahan dengan mendapat suntikan dana dan beroprasi kembali. sampai tahun 2007 sudah terdapat 3
institusi bank syariah di Indonesi,seperti Bank Syariah Mandiri dan Bank Syariah Mandiri. Sampai
sekarang perbankan syariah semakin marak bermunculan melalui perbankan konvensional, hampir
semua bank yang berbasis konvensional membuka unit - unit syariahnya.

Permasalahan yang masih ada dalam transaksi pada perbankan syariah

Jika di lihat dari prakteknya ternyata banyak permasalahan yang di hadapi dalam pengembangan bank
syariah terutama kaitannya dengan penerapan sistem perbankan yang baru dam mempunyai perbedaan
yang sangat perinsip dari sistem keuntungan yang dominan dan telah berkembang pesaat saat ini.
Permasalahn ini bersifat oprasional perbankan maupun dari aspek lingkungan makro. Di antara
beberapa permasalahan yang di hadapi perbankan di indonesia sebagai berikut :

- Pembiayaan modal kerja syariah


- Regulasi dunia perbankan
- Minimnya sumber daya manusia
- Tingkat pemahaman dan kepedulian ummat
- Sosialisasi setengah hati
- Piranti moneter ribawi
- Pelayanan publik
- Bank syariah belum sepenuhnya syariah

Sumber :

Ali, Zainuddin. (Ed.) 2008.Hukum Perbankan Syariah. Jakarta: Sinar Grafika

http://nenikurnia4.blogspot.com/2018/02/perkembangan-bank-syariah-di-indonesia.html

https://www.kompasiana.com/ahmadhazin/58504463a2afbda61a4aa4d3/permasalahan-perbankan-
syariah-di-indonesia

Anda mungkin juga menyukai