Pranikah
Pranikah
MAKALAH
Disusun Oleh :
Sindi Rizki Zullisa 130103110060
makalah ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penyusun menerima kritik dan
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................... 20
5.1 Simpulan.......................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 23
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.4 SADARI
2.4.1 Definisi SADARI
Pemeriksaan payudara sendiri atau sering disebut dengan SADARI adalah
suatu cara yang efektif untuk mendeteksi sedini mungkin timbulnya benjolan pada
payudara, sebenarnya dapat diketahui secara cepat dengan pemeriksaan sendiri.
Sebaiknya pemeriksaan dilakukan secara berkala yaitu satu bulan sekali. Ini
dimaksudkan agar yang bersangkutan dapat mengantisipasi secara cepat jika
ditemukan benjolan pada payudara. Jika SADARI dilakukan secara rutin, seorang
wanita akan dapat menemukan benjolan pada stadium dini. Sebaiknya SADARI
dilakukan pada waktu yang sama setiap bulan. Bagi wanita yang mengalami
menstruasi, waktu yang tepat untuk melakukan SADARI adalah hari ke 7 setelah
sesudah hari 1 menstruasi.
SADARI adalah pemeriksaan yang mudah dilakukan oleh setiap wanita untuk
mencari benjolan atau kelainan laiNn. Fya. Pemeriksaan payudara sendiri sangat
penting untuk mengetahui benjolan yang memungkinkan adanya kanker payudara
karena penemuan secara dini adalah kunci untuk menyelamatkan hidup.
2.4.2 Tujuan SADARI
Adapun tujuan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dilakukan adalah
untuk mengetahui adanya kelainan pada payudara sejak dini, sehingga diharapkan
kelainan-kelainan tersebut tidak ditemukan pada stadium lanjut yang pada
akhirnya akan membutuhkan pengobatan rumit dengan biaya mahal. Selain itu
adanya perubahan yang diakibatkan gangguan pada payudara dapat
mempengaruhi gambaran diri penderita.
Pentingnya pemeriksaan payudara sendiri tiap bulan terbukti dari kenyataan
bahwa kanker payudara ditemukan sendiri secara kebetulan atau waktu
memeriksa diri sendiri. Wanita-wanita yang sudah berpengalaman dalam
memeriksa diri sendiri dapat meraba benjolan-benjolan kecil dengan garis tengah
yang kurang dari satu sentimeter. Dengan demikian bila benjolan ini ternyata
ganas dapat diobati dalam stadium dini. Dan kemungkinan sembuh juga lebih
besar.
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah suatu prosedur untuk
mengetahui kelainan-kelainan pada payudara dengan melakukan inspeksi secara
berkala, misalnya sebelum melakuka n pemeriksaan payudara terlebih dahulu
harus mencuci tangan agar tidak terjadi infeksi pada payudara, serta penggantian
bra merupakan salah satu dari penanggulangan untuk pencegahan infeksi pada
payudara. Tujuan dilakukaNn. Fya SADARI adalah untuk mendeteksi adanya
kelainan-kelainan pada payudara baik struktur,bentuk ataupun tekstur
2.4.3 Cara Pemeriksaan Payudara Sendiri
Pemeriksaan payudara sendiri hendaknya dilakukan setiap bulan jika wanita
itu sudah berumur diatas 40 tahun. Bila ada hal-hal yang luar biasa dan
mencurigakan hendaknya memeriksakan ke dokter. Pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI) dilakukan dalam tiga tahap, yaitu :
a. Melihat payudara
1) Pemeriksaan ini dilakukan di depan cermin
2) Bukalah seluruh pakaian dari pinggang ke atas dan berdirilah di depan
cermin yang besar
3) Lakukan kedua tangan disamping tubuh
4) Perhatikan payudara :
a) Apakah bentuk dan ukuran payudara kanan dan kiri simetris?
b) Apakah payudara membesar atau mengeras?
c) Apakah arah putting tidak lurus ke depan atau berubah arah?
d) Apakah putting tertarik ke dalam?
e) Apakah putting atau kulit ada yang lecet?
f) Apakah ada perubahan warna kulit?
g) Apakah kulit menebal dengan pori-pori melebar (seperti kulit jeruk)
h) Apakah permukaan kulit tidak mulus, ada kerutan atau cekungan?.
5) Ulangi semua pengamatan diatas dengan posisi kedua tangan lurus
keatas.
6) Setelah itu, ulangi lagi pengamatan tersebut dengan posisi kedua tangan
di pinggang, dada di busungkan, dan siku tertaarik ke belakang
b. Memijat payudara
1) Dengan kedua tangan, pijat payudara dengan lembut dari tepi hingga ke
putting
2) Perhatikan apakah ada cairan atau darah yang keluar dari putting susu
(seharusnya, tidak ada cairan yang keluar kecuali pada wanita yang
sedang menyususi).
c. Meraba payudara
1) Pemeriksaan dilakukan dalam posisi berbaring
2) Lakukan perabaan payudara satu persatu
3) Untuk memeriksakan payudara kanan, letakkan bantal atau handuk yang
dilipat dibawah bahu kanan. Lengan kanan direntangkan disamping
kepala atau diletakkan dibawah kepala.
4) Raba payudara dengan menggunakan tiga atau empat jari tangan kiri yang
saling dirapatkan
5) Rabaan dilakukan dengan gerakkan memutar dari tepi payudara hingga
keputing susu
6) Geser posisi jari, kemudian lakukan lagi gerakkan memutar dari tepi
payudara hingga keputing susu
7) Lakukan seterusnya hingga seluruh bagian payudar diperiksa
8) Lakukan hal yang sama pada payudara yang satunya lagi
9) Sebaiknya perabaan dilakukan dalam tiga macam tekanan: tekanana
ringan untuk meraba adanya benjolan dipermukaan kulit, tekanan sedang
untuk memeriksa adanya benjolan ditengah jaringan payudara, dan
tekanan kuat untuk meraba benjolan di dasar payudara yang melekat pada
tulang iga
10) Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan menggunakan lotion atau
minyak sebagai pelicin agar pemeriksaan lebih sensitive
11) Setelah itu, dilakukan semua langkah perabaan dalam posisi berdiri.
Sebaiknya dilakukan saat sedang mandi (dengan menggunakan sabun)
2.4.4 Waktu Dilakukan SADARI
Pemeriksaan payudara sendiri sebaiknya dilakukan sebulan sekali. Para wanita
yang sedang haid sebaiknya melakukan pemeriksaan pada hari ke-5 sampai ke-7
setelah masa haid bermula, ketika payudara mereka sedang mengendur dan terasa
lebih lunak.
Jika menemukan adanya benjolan atau perubahan pada payudara yang
membuat diri Anda resah, segera konsultasikan ke dokter. Jika dokter
menginformasikan bahwa hasil pemeriksaaNn. Fya menunjukkan tidak adanya
kelainan tapi Anda masih tetap resah, Anda bisa meminta kunjungan lanjutan.
Anda juga bisa meminta pendapat kedua dari seorang dokter spesialis. Para wanita
yang telah berusia 20 dianjurkan untuk mulai melakukan SADARI bulanan dan
CBE tahunan, dan harus melakukan pemeriksaan mamografi setahun sekali bila
mereka telah memasuki usia 40.
Selain SADARI, deteksi dini untuk kanker payudara yang perlu dilakukan
adalah pemeriksaan klinis payudara minimal 3 tahun sekali untuk perempuan
berusia 20-39 tahun dan setiap tahun untuk yang berusia diatas 39 tahun. Lakukan
mamogram secara rutin ketika usia sudah mencapai 40 tahun.
BAB III
TINJAUAN KASUS
BIODATA
NAMA Nn. F. F
UMUR 25 tahun
SUKU Sunda
AGAMA Islam
PENDIDIKAN SMA
TERAKHIR
GOLONGAN DARAH -
PEKERJAAN Karyawan
ALAMAT LENGKAP Cipacing RT 02 RW 17
STATUS Belum menikah
PERNIKAHAN
B. ANAMNESA
Keluhan
Fisik : Nn. F tidak mengeluhkan apa-apa
Psikis : Nn. F tidak mengeluhkan apa-apa
Riwayat Menstruasi :
Menarche : 14 tahun
Siklus menstruasi : 30 hari, lama : 6 hari, banyaknya : 3x ganti pembalut
Dismenore : tidak
Keputihan : Ya, pada saat mau menstruasi dan sesudah menstruasi,
terkadang hari-hari biasapun terdapat keputihan.
Bau : tidak, gatal : tidak, warna : bening, banyaknya : banyak
Riwayat kesehatan termasuk riwayat ginekologi
Nn. F mengatakan bahwa Nn. F tidak mempunyai riwayat penyakit medis
apapun termasuk riwayat penyakit medis ginekologi
Psikologis perkembangan (Tanda kelamin sekunder)
Nn. F mengatakan bahwa payudaranya telah tumbuh dan berbentuk,
tumbuh bulu di kemaluan dan ketiak, pinggul membesar dan suara
semakin halus
Pola Sehari-hari (Nutrisi, Istirahat/tidur, Eliminasi, pola hidup):
Makan : 3x/hari, makanan yang sering dikonsumsi (selain nasi) : telur,
tahu, tempe, sayur
Pantangan : tidak ada, masalah : tidak ada
Minum : 5 gelas/hari, paling sering dikonsumsi : air putih dan air teh
Merokok : tidak, konsumsi kopi : tidak, minum alkohol : tidak
BAK : ±2x/hari, masalah : tidak ada
BAB : ±1x/hari, masalah : tidak ada
Tidur malam : 7 jam, tidur siang : 1 jam
Frekuensi ganti CD : 2x/hari, menggunakan celana dalam yang ketat
Cuci tangan sebelum/sesudah cebok : kadang-kadang, cebok
menggunakan sabun pembersih vagina
Pola aktifitas seksual :
Nn. F F mengatakan bahwa Nn. F F
Free sex : tidak
Kesiapan Menikah :
Sudah siap untuk menikah
II. DATA OBJEKTIF
1. PEMERIKSAAN FISIK
BB : 50 Kg
Tinggi Badan : 152 cm, IMT : 22
Tanda-tanda vital : TD : 110/80 mmHg, Nadi : 84x/menit, RR :20 x/menit,
Suhu : 36 ºC
Mata: conjungtiva : merah muda (tidak anemis) sklera : putih : tidak
ikterik, refleks pupil +/+
Wajah : simetris, tidak ada oedema
Mammae : tumbuh payudara
Mulut : terdapat gigi berlubang
Abdomen: Inspeksi : datar, tidak ada kelainan
Palpasi : tidak ada benjolan/massa
Ekstrimitas atas: simetris, jumlah jari lengkap, turgor baik, tidak ada
kelainan
Ekstrimitas bawah: simetris, jumlah jari lengkap, turgor baik, tidak ada
oedema, tidak ada kelainan
Genitalia luar: tidak dikaji
2. DATA PENUNJANG/DIAGNOSTIK (HASIL LAB, RO, USG)
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang
Pengkajian ke – 2 (dua)
Tanggal Pengkajian : 31 Desember 2014
Jam Pengkajian : 15.00 WIB
Tempat Pengkajian : Rumah Nn. F
A. ANAMNESA
Keluhan
Nn. F mengatakan mengalami keputihan sejak tiga hari yang lalu,
keputihan berwarna bening tidak bau dan tidak gatal.
I. DATA OBJEKTIF
1. PEMERIKSAAN FISIK
Tanda – tanda vital :
TD : 120/70 mmHg
N : 90x/menit
RR : 20x/menit
S : 370 C
Pengkajian ke – 3 (tiga)
Tanggal Pengkajian : 04 Januari 2015
Jam Pengkajian : 13.00 WIB
Tempat Pengkajian : Rumah Nn. F
A. ANAMNESA
Keluhan
Nn. F mengatakan tidak ada keluhan.
I. DATA OBJEKTIF
1. PEMERIKSAAN FISIK
Tanda – tanda vital :
TD : 100/70 mmHg
N : 93x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,50 C
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
1. Cunningham FG, dkk. Obstetri william volume 1-2 edisi 21. Jakarta: EGC,
2006.
2. Glasier A, Gebbie A. Keluarga berencana dan kesehatan reproduksi. EGC,
Jakarta. 2005.
3. Husodo L. Ilmu kebidanan edisi ketiga cetakan kesembilan. Jakarta: Yayasan
Bina Pustaka-Sarwono Prawirohardjo, 2007.